Fenomena Keterbukaan Kelompok Minoritas Dalam Berkomunikasi di Media Sosial (Studi Pada Kelompok Minoritas LGBT di Media Sosial Instagram)
Abstract
Media sosial mulai dari facebook, youtube, instagram maupun whatsapp dan banyak lagi, sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat, mulai saling berbagi informasi bahkan hanya sekedar menjalin komunikasi. Namun dampak dari maraknya media sosial sebagai pertukaran informasi yang cepat membuat informasi yang beredar kadang diragukan kebenarannya, bahkan media sosial dijadikan tempat untuk membuat ujaran kebencian terhadap kelompok minoritas tertentu, yakni LGBT. Teori Spiral of Silence, atau Spiral keheningan yang selama ini dirasakan oleh kelompok minoritas, dimana keberadaan mereka hanya diam saja tanpa bisa mengeluarkan pendapat untuk menghindari rasa ketakutan akan terisolasi dari kelompok mayoritas. Bagi kelompok minoritas pendapat mayoritas tidak perlu disanggah, karena dapat menciptakan perdebatan hingga menimbulkan kekerasan pada kelompok minoritas. Media sosial kini dapat dimanfaatkan oleh kelompok minoritas untuk menyuarakan aspirasinya yang selama ini hanya di pendam. Walau dapaknya mereka akan menerima hujatan, namun karena melalui media sosial, hujatan tersebut dapat mereka maklumi karena bagi kelompok minoritas seperti LGBT, menyampaikan pendapat dan menyaluran suaranya adalah hal yang lebih penting.
Kata kunci: Media Sosial, LGBT, Keterbukaan Kelompok Minoritas.