Dermatitis Kontak Iritan Kronis Akibat Paparan Surfaktan: Satu Laporan Kasus
Abstract
Pendahuluan: Dermatitis kontak iritan (DKI) adalah proses inflamasi non imunologi pada kulit yang disebabkan karena paparan bahan kimia, fisik dan agen biologi. Salah satu faktor risiko terjadinya DKI adalah paparan detergen saat mencuci. Surfaktan merupakan senyawa aktif yang terdapat di dalam bahan pembersih dan detergen. Uji tempel dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahan iritan penyebab DKI. Kasus: Seorang wanita berusia 27 tahun datang dengan keluhan telapak tangan kering dan terasa gatal sejak 6 bulan yang lalu. Awalnya tangan kanan terasa kering dan gatal kemudian di ikuti tangan sebelah kiri. Keluhan kering dan gatal terutama dirasakan saat pasien selesai mencuci pakaian dan piring. Pasien kemudian periksa untuk dilakukan uji tempel pada kulit. Pemeriksaan dermatologi pada regio palmar manus dekstra et sinistra tampak patch eritem sebagian hiperpigmentasi disertai skuama di atasnya serta didapatkan fenomena hardening. Pembacaan hasil setelah 48 jam (hari ke-2) didapatkan hasil positif kuat (++) pada produk sabun cuci baju dan cuci piring. Hasil positif lemah (+) pada sabun cuci tangan dan pewangi pakaian. Diskusi: Mekanisme terjadinya DKI melibatkan tiga tahapan utama yaitu terjadi iritasi dan gangguan barier kulit, stimulasi sel epidermis serta terjadi pelepasan sitokin yang menyebabkan peradangan dan perubahan pada kulit. Surfaktan anion atau sodium lauryl sulphate (SLS) merupakan salah satu jenis surfaktan yang bersifat sitotoksik dan dilaporkan menimbulkan iritasi pada kulit. Uji tempel merupakan salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakan diagnosis DKI. Menghindari bahan iritan merupakan tatalaksana paling efektif pada pasien dengan DKI.
Downloads
Copyright (c) 2022 Triasari Oktavriana, Anindya Oktafiani, Harijono Kariosentono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.