Hubungan Status Infeksi Human Immunodeficiency Virus dan Kebersihan Personal dengan Jumlah Koloni Staphylococcus Aureus pada Kulit Anak di Panti Asuhan

  • Putri Oktriana Rachman Departemen Dermatovenereologi Fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta/ Ru
  • Suci Widhiati Departemen Dermatovenereologi Fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta/ Rumah Sakit Umum Daesrah Dr. Moewardi, Surakarta, Indonesia
  • Arie Kusumawardani Departemen Dermatovenereologi Fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta/ Rumah Sakit Umum Daesrah Dr. Moewardi, Surakarta, Indonesia
  • Indah Julianto Kampono Departemen Dermatovenereologi Fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta/ Rumah Sakit Umum Daesrah Dr. Moewardi, Surakarta, Indonesia
  • Leli Saptawati Departemen Mikrobiologi, Fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
  • Nur Rachmat Mulianto Departemen Dermatovenereologi Fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta/ Rumah Sakit Umum Daesrah Dr. Moewardi, Surakarta, Indonesia
Keywords: Infeksi, Human Immunodeficiency Virus, Kebersihan Personal, dengan Staphylococcus Aureus

Abstract

Manifestasi klinis infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri piogenik salah satunya S. aureus terutama pada kondisi imunokompromais seperti infeksi HIV/AIDS. Kebersihan personal mempengaruhi peningkatan risiko transmisi S.aureus melalui kontak dari individu satu ke yang lainnya, sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status HIV dan kebersihan personal dengan jumlah koloni S.aureus pada anak-anak yang tinggal di lingkungan panti asuhan. Penelitian ini merupakan studi analitik korelasi dengan rancangan cross sectional dilakukan pada dua rumah panti asuhan di kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Penelitian dilakukan pada total 32 orang subjek anak dengan rentang usia 3-10 tahun yang terbagi menjadi dua kelompok HIV negatif dan HIV positif. Kriteria eksklusi subjek adalah riwayat kinis atopi, ada lesi kulit pada tempat pengambilan sampel dan memiliki nilai CD4+<500 sel/ mm3, kemudian kebersihan personal subjek didata. Uji normalitas dilakukan, kemudian dilanjutkan uji non parametrik dengan uji korelasi Eta. Nilai r ditentukan untuk melihat kekuatan hubungan kedua variabel dan signifikan apabila didapatkan p<0,005. Berdasarkan analisa diketahui bahwa status HIV tidak menunjukan hubungan yang signifikan dengan jumlah koloni bakteri S. aureus (x10-2) CFU (r=0,297; p=0,098). Kebersihan personal memiliki hubungan signifikan dengan jumlah bakteri S. aureus antara lain frekuensi mandi (r=0,500; p=0,004), penggunaan sabun saat mandi (r=0,480; p=0,005), berbagi gelas (r=0,392; p=0,026), berbagi handuk (r=0,570; p=0,001), memakai alas kaki saat di rumah (r=0,355; p=0,046). Kebersihan personal dan kontak alat rumah tangga secara signifikan berhubungan dengan banyaknya jumlah koloni S.aureus di kulit anak pada kedua kelompok subjek HIV positif maupun negatif.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-11-19