Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 6, Juni 2022
Praera Heroel, Rufi�i, Leksono Ibut Priono
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya,
Indonesia
Email: hero200020004@student.unipasby.ac.id,
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran buku ajar tematik �Kayanya Negriku� kelas IV SDK Karitas 3 Surabaya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Research
and Development (R&D) dengan model ADDIE.
Hasil penilaian dari �bahan ajar yang dikembangkan �telah dinilai oleh 3 dosen ahli dibidangnya yakni dosen ahli
materi memiliki total
rata-rata 4,6 dan persentase 85,6. Sedangkan untuk dosen ahli desain
memiliki total rata-rata 4,75 dan persentase
94,8 serta dosen ahli ahli media memiliki total rata-rata 4,28 dan persentase
85,7. Selain itu diujicobakan pada kelompok kecil telah mencapai
kategori rata-rata yang sangat baik
dengan skor 4,6 dari maksimal skor
>4,2 dan persentase kelayakan
91,2 telah mencapai kategori sangat layak diujicobakan ke kelompok besar. Pada uji coba kelompok besar
dengan perolehan nilai rata-rata skor 5 termasuk dalam kategori sangat baik serta nilai persentase
skor 92 telah mencapai kategori yang sangat layak. Produk yang dikembangkan sangat praktis dan layak digunakan pebelajaran di sekolah.
Kata Kunci: Perangkat Pembelajaran, Tematik, Model
ADDIE
Abstract
This study aims to develop learning tools for the
thematic textbook "Kayanya Negriku"
for class IV SDK Karitas 3 Surabaya. The research was
conducted using the Research and Development (R&D) method with the ADDIE
model. The results of the assessment of the developed teaching materials have
been assessed by 3 expert lectures in their fields, namely material expert
lecturers having a total average of 4.6 and a percentage of 85.6. Meanwhile,
design expert lecturers have a total average of 4.75 and a percentage of 94.8
and media expert lecturers have a total average of 4.28 and a percentage of
85.7. In addition, it was tested on a small group and it has reached an average
category of very good with a score of 4.6 from a maximum score of >4.2 and
the percentage of eligibility is 91.2, it has reached a category that is very
feasible to be tested in large groups. In the large group trial, the average
score of 5 was included in the very good category and the percentage score of
92 had reached a very decent category. The products developed are very
practical and suitable for learning in schools.
Keywords: Learning Tools, Thematic,
ADDIE Model
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah salah satu kunci yang memberikan bekal pengetahuan untuk dapat mengikuti perkembangan sains dan teknologi.
Pendidikan pada dasarnya merupakan
suatu upaya memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan bakat serta kepribadian
peserta didik.
Pendidikan bertujuan untuk membantu siswa mempelajari berbagai hal yang belum diketahuinya untuk menumbuh kembangkan potensi yang dimiliki. Oleh karena itu pendidikan
merupakan salah satu perhatian besar dari semua pihak
pemerintah maupun masyarakat. Pembelajaran tematik merupakan salah satu ilmu yang berperan penting dalam menunjang kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Menurut Siswoyo & Retno, (2016)
pembelajaran tematik merupakan salah satu model dari pembelajaran terpadu. Kurikulum terpadu merupakan kurikulum yang memadukan beberapa mata pelajaran
kedalam sebuah objek aktif, yaitu
dunia nyata siswa dalam satu aktifitas.
Pembelajaran terpadu akan terjadi apabila
peristiwa-peristiwa autentik
atau eksplorasi topik/ tema menjadi
pengendali di dalam kegiatan pembelajaran. Hal
ini dikarenakan pembelajaran tematik membutuhkan kecermatan, dan keseriusan dalam menentukan tema, kontekstual, serta merancang pembelajaran, menyiapkan metode, dan melaksanakan pembelajaran secara konsisten. Probelematika pembelajaran tematik di sekolah pada dasarnya guru belum mampu merancang pembelajaran tematik yang relevan sehingga output pembelajaran yang dilaksanakan belum optimal. Menurut Amir et al. (2015)
penggunaan perangkat pembelajaran yang tepat dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran
di kelas.
Seiring
dengan kemajuan pembelajaran abad 21 yang sering disebut pendidikan 4.0 diperlukannya teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu proses kelancaran pembelajaran yang menenkankan penilaian Higher Order Thinking Skills (HOTS). Problematika pembelajaran tematik di sekolah dasar pada dasarnya dikarenakan guru belum mampu merancang perangkat pembelajaran tematik yang relevan sehingga output yang dilaksanakan
belum optimal. Penggunaan perangkat pembelajaran yang tepat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran
di kelas. para pendidik mampu merancang perangkat pembelajaran yang relevan dan mampu menciptakan produk buku ajar tema yang praktis dan teruji keabsahannya sehingga diharapkan proses pembelajaran dengan optimal. Tujuan dari pengembangan yang akan penulis lakukan
adalah produk jadi berupa buku
bahan ajar tema kayanya negriku.
Konsep Pengembangan.
Desain
pembelajaran sebagai proses
menurut Syaiful Sagala dalam Sari �(2017)
adalah
pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa penyusunan perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan
konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut dalam kurikulum yang digunakan. Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan suatu pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaanya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar. Serta sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta proses pengembangan pembelajaran sampai pelaksananya.
Perangkat
Pembelajaran
Menurut
Nazarudin dalam Atmoko (2017)
perangkat pembelajaran adalah segala sesuatu
atau beberapa persiapan yang disusun oleh guru secara induvidu maupun berkelompok agar pelaksanaan evaluasi pembelajaran dapat dilakukan secara sistematis dan memperoleh hasil.
Fungsi
perangkat pembelajaran adalah membantu dan memudahkan pengajar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, serta memberi variasi
pengalaman belajar kepada siswa dalam
rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan (Hapsari, 2020).
Bahan
Ajar
Prastowo
dalam Desyandri (2018)
bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis ataupun tidak, sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan untuk belajar Bahan ajar dapat diartikan sebagai bahan-bahan atau materi pelajaran
yang disusun secara lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan guru
dan siswa dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran
Tematik
Pembelajaran
tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan� pengalaman bermakna kepada siswa (Effendi dalam Wahyuni, 2020)
Pembelajaran
tematik merupakan pembelajaran yang didasarkan dari sebuah tema
yang digunakan untuk mengaitkan beberapa konsep mata pelajaran,
sehingga anak akan lebih mudah
memahami sebuah konsep, karena hanya berdasarkan� dari satu tema� untuk beberapa pelajaran yang akan diajarkan dapat memberikan pengalaman yang berkesan bagi peserta didik,
sebab dalam pembelajaran peserta didik memahami konsep-konsep yang peserta didik temui dalam
kehidupan sehari-hari dan menggabungkan dengan konsep yang telah dipelajari sebelumnya.
Model ADDIE
Penelitian
pengembangan merupakan suatu usaha untuk
mengembangkan suatu produk� yang efektif
berupa materi pembelajaran, strategi pembelajaran,
dan media pembelajaran� yang digunakan di sekolah, bukan untuk menguji teori.
Penelitian pengembangan bersifat analisis kebutuhan dan dapat menguji keefektifan produk yang dihasilkan� supaya dapat berfungsi di masyarakat luas (Sugiyono dalam Wicaksono, 2015).
Prosedur
penelitian pengembangan terdiri atas dua
tahap yaitu mengembangkan produk model dan menguji kualitas atau efektifitas produk yang dihasilkan. Dalam penelitian pengembangan dikenal salah satu model pembelajaran yang berlandasan pada pendekatan sistem yang efektif dan efisien serta prosesnya
yang bersifat interaktif yakni hasil evaluasi
setiap fase dapat membawa produk
awal bagi fase berikutnya. Hasil akhir dari satu
fase merupakan produk awal bagi
fase berikutnya. Model ini terdiri atas
5 tahap utama yaitu: 1) Analyze (analisis),
2) Design (Desain), 3) Development (Pengembangan),
4) Implement (Implementasi). 5) Evaluate (Evaluasi) (Wartoyo, 2019).
Metode
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan di SDK Karitas 3 Surabaya. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
kelas IV. Desain Penelitian
ini menggunakan model penelitian dan pengembangan
ADDIE. Sugiyono dalam Putri & Widiyatmoko (2013)
R&D merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode validasi
bahan ajar oleh dosen ahli bahan ajar, desain dan media. Metode angket mengenai baha n ajar yang diisi oleh siswa dalam uji kelompok kecil dan kelompok besar dan yang terakhir metode dokumentasi.
Hasil Dan Pembahasan
1.
Tahap
Analisis (Analysis)
Tahap
pertama penelitian ini adalah Analysis (Analisis). Pada tahap ini yang dilakukan adalah melakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa.
Analisis
kebutuhan dengan melakukan wawancara dengan narasumber guru kelas IV SDK Karitas 3 tentang modul yang digunakan selama ini lalu dikaitkan
dengan penelitian pengembangan saat ini.
Pada
tahap analisis kurikum, peneliti melakukan analis berbagai perangkat kurikulum yang berlaku. Analisis ini bertujuan
untuk merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) yang berlaku di SDK Karitas
III Surabaya. Seperti yang kita
ketahui pada tahap sebelumnya SDK Karitas III menggunakan kurikulum 2013, sehingga seluruh perangkat kurikulum mengacu pada Kurikulum 2013.
Analisis
karakteristik siswa merupakan tahap yang digunakan peneliti untuk mengetahui karakteristik siswa yang menjadi dasar peneliti
untuk menyusun buku ajar yang akan dikembangkan. Buku ajar yang sesuai dengan karakteristik
siswa diharapkan dapat tertarik untuk belajar dengan
menggunakan buku ajar tersebut.
2.
Tahap
Perancangan (Design)
Pada
tahap ini peneliti mulai merancang modul pembelajaran yang akan dikembangkan. ada 4 langkah pada tahap perancangan ini, diantaranya penyusunan kerangka modul, pengumpulan dan pemilihan refrensi, penyusunan desain dan fitur modul, dan penyusunan instrument penilaian modul pembelajaran.
Penyusunan kerangka buku ajar yang akan dikembangkan terdiri dari tiga
bagian utama yaitu awal, isi,
dan akhir. Bagian awal berisi sampul, kata pengantar, tentang buku siswa, jaringan
Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar, dan daftar pustaka. Bagian isi
berisi tentang modul pembelajaran. Bagian akhir berisi tentang
daftar pustaka. �refrensi yang peneliti pilih dan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan
bahan ajar. Penyusunan desain dan fitur bahan ajar meliputi bagian awal, isi,
dan akhir.
Gambar 1
Contoh Gambar Tampilan Desain Fitur Bahan Ajar
Penyusunan
instrument penilaian
bahan ajar yang berupa penilaian validasi bahan ajar dan angket respon siswa. Berikut
pemaparan masing-masing instrumen
penilaian bahan ajar.
3.
Tahap
Pengembangan (Develop)
Tahap ketiga dari model pengembangan ADDIE adalah tahap develop atau pengembangan. Tahap ini bertujuan untuk
melihat sejauh mana kelayakan bahan ajar yang sudah dirancang. Setelah mendapatkan penilaian kelayakan, bahan ajar direvisi sesuai dengan kritik/komentar dan saran validator. Validator terdiri
dari 3 ahli dosen ahli materi
yaitu Dr. Rarasaning Salianingsih, S.E, M.Pd., dosen ahli
desain yaitu Dr.Atiqoh, M.Pd, serta dosen ahli
media yaitu Dr. Drs. Achmad
Noor Fatirul, S.T, M.Pd.
Tabel 1
Hasil Analisis Kevalidan Bahan Ajar Tematik
No. |
Validator |
Perolehan
Rata-Rata Nilai |
Kategori |
1 |
Dosen Ahli
Materi: Dr. Rarasaning Salianingsih, S.E, M.Pd. |
4,28 |
Sangat Baik |
2. |
Dosen Ahli
Desain: Dr.Atiqoh, M.Pd. |
4,74 |
Sangat Baik |
3. |
Dosen Ahli
Media:������ Dr. Drs. Achmad Noor Fatirul, S.T, M.Pd. |
4,28 |
Sangat Baik |
|
Total |
4,43 |
Sangat Baik |
Berdasarkan
data di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata keseluruhan adalah 4,43 dengan kriteria sangat baik dengan demikian
bahan ajar dinyatakan valid
dan tidak perlu direvisi. Pada tahap ini juga mendapat saran dan masukan oleh dosen ahli dengan perbaikan
agar bisa digunakan dan siap diujicobakan ketahap selanjutnya.
4.
Tahap
Penerapan (Implementation)
Hasil
keempat dari model pengembangan ADDIE adalah tahap implementation atau penerapan. Setelah dinyatakan layak oleh validator, bahan ajar tematik �Kayanya Negrku�akan
diterapkan dan diuji cobakan di kelas IV. Pada pelaksanaan tahap pertama akan diuji
cobakan ini pada kelompok kecil yang diikuti 10 siswa dan selanjutnya diuji cobakan pada kelompok besar yang diikuti 30 siswa. Berikut adalah jadwal pelaksanaan
tahap implementation:
Tabel
2
Jadwal Implementation
No. |
Tanggal |
Kegiatan |
Alokasi
Waktu |
1. |
27 Mei 2022 |
Uji coba produk pada kelompok kecil yang berjumlah 10 siswa |
1 x 45 menit |
2. |
30 Mei 2022 |
Uji coba produk kelompok besar yang berjumlah 30 siswa |
1 x 45 menit |
5.
Tahap
Penilaian (Evaluation)
Pada tahap
ini, penilaian bahan ajar yang dilihat adalah aspek kepraktisan
dapat dilihat dari pengisian angket respon siswa
mulai dari kelompok kecil yang dilaksanakan pada tanggal 27 Mei
2022 dan kelompok besar
yang dilaksanakan pada tanggal
30 Mei 2022.
Selanjutnya setelah produk yang dikembangkan dinyatakan sangat layak dan sudah direvisi berdasarkan saran dosen ahli, maka
akan di uji cobakan pada kelompok kecil dengan jumlah sampelnya
terbatas, peneliti hanya mengambil 10 siswa dari kelas
IV. Respon siswa dalam kelompok kecil terhadap bahan ajar menunjukan� kategori
kriteria rata-rata yang sangat baik
dengan skor 4,6 dari maksimal skor
>4,2 sedangkan untuk presentase ketuntasan klasikal menunjukam kategori sangat layak dengan presentase 91,2% dari kriteria maksimal
presentase 100%. Berdasarkan
hal tersebut bahan ajar tidak perlu revisi dan langsung diuji cobakan ke kelompok
besar.
Tabel 3
Hasil Angket Uji Coba Kelompok Kecil
Setelah pengambilan data dari kelompok kecil menunjukan kriteria yang sangat baik dan dinyatakan sangat layak maka akan
dilanjutkan dengan pengambilan data pada kelompok besar untuk menilai
kepraktisan bahan ajar ditinjau dari aspek
kelayakan isi, penyajian, materi, kebahasaan, dan grafik.
Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil angket respon
siswa dalam kelompok besar yang berjumlah 30 siswa diperoleh kesimpulan secara keseluruhan hasil angket terhadap
bahan ajar yang dikembangkan.
Respon siswa dalam kelompok besar terhadap bahan ajar menunjukan kategori kriteria rata-rata yang
sangat baik dengan skor 5 dari maksimal
skor >4,2 sedangkan untuk presentase ketuntasan klasikal menunjukam kategori sangat layak dengan presentase
92% dari kriteria maksimal presentase 100%. Berdasarkan hal tersebut bahan ajar tidak perlu revisi.
Tabel 4
Hasil Angket Uji Coba Kelompok Besar
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwan bahan ajar tematik �Kayanya Negriku� sangat layak dan sangat baik digunakan dalam pembelajaran tematik kelas IV di SDK Karitas 3
Surabaya. Saran Berdasarkan
hasil analisis dan kesimpulan, maka dapat disimpulkan beberapa saran berikut: 1). Pengembangan
buku ajar tematik �Kayannya Negriku� kelas IV pada penelitian ini hanya dilaksanakan
sampai tahap pengembangan (develop) oleh karena itu pada pengembangan berikutnya yang dapat dilakukan sampai tahap penyebaran.
2). Penelitian
ini hanya menguji kelayakan buku ajar tematik �Kayanya Negriku� kelas IV yang dikembangkan dari beberapa aspek,
tetapi tidak sampai menguji pengaruh buku ajar terhadap prestasi belajar siswa. Pengembangan tidak sampai menguji efektfitas produk. Pada penelitian berikutnya bisa ditingkatkan sampai pada pengajuan efektifitas produk. 3). Pengembangan
buku ajar dapat dilanjutkan untuk materi-materi berikutnya dan jenjang kelas lebih
lanjut
4). Penggunaan
lebih banyak gambar dapat menyajikan
pesan dan informasi lebih baik sehingga
dapat mempelancar dan meningkatkan proses belajar. 5). Penggunaan
media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Amir, M., Muris, & Arsyad, M. (2015). Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Berbasis Pengalaman pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA
Negeri 9 Pinrang. Jurnal Sains Dan Pendidikan Fisika (JSPF), 11(3),
202�213. https://ojs.unm.ac.id/JSdPF/article/view/1756 Google Scholar
Atmoko, T. (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Segitiga Dan Segi Empat Dengan Pendekatan Open-Ended Untuk Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Smp Kelas Vii. In Universitas Negeri
Yogyakarta (Issue 1). https://eprints.uny.ac.id/37082/
Desyandri. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Terpadu di
Kelas V Sekolah Dasar Menggunakan Identifikasi Masalah. Universitas Negeri
Padang, 163�174. https://doi.org/10.31227/osf.io/h86jp Google Scholar
Hapsari, E. P. (2020). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Praktik Teknik Dasar Listrik Dan Elektronika Kelas X Teknik Mekatronika Di Smk
Pl Leonardo Klaten [Universitas Negeri Yogyakarta]. In EprintsUNY.
http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67294
Hermin Tri Wahyuni, Punaji Setyosari, D. K. (2020).
Implementasipembelajaran Tematik Kelas 1 Sd. Jurnal ELektronik Universitas
Negeri Malang, 129�136. http://journal2.um.ac.id/index.php/edcomtech/article/view/1799/1039 Google Scholar
Putri, B. K., & Widiyatmoko, A. (2013). Pengembangan LKS
IPA terpadu berbasis inkuiri tema darah di smp n 2 tengaran. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, 2(2), 102�106.
https://doi.org/10.15294/jpii.v2i2.2709 Google Scholar
Sari, B. K. (2017). Desain Pembelajaran Model ADDIE dan
Impelentasinya dengan Teknik Jigsaw. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan : Tema �Desain Pembelajaran Di Era ASEAN Economic Community
(AEC) Untuk Pendidikan Indonesia Berkemajuan ,� 94�96, 87�102.
http://eprints.umsida.ac.id/432/1/Artikel Bintari Kartika Sari.pdf Google Scholar
Siswoyo, A. A., & Retno, A. Y. (2016). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Tematik Berbasis Quantum Learning Berdasarkan Pendekatan
Saintifik. Fakultas IlmuPendidikan, Universitas Trunojoyo Madura, 4(1),
33�42. https://journal.trunojoyo.ac.id/widyagogik/article/view/2214 Google Scholar
Wartoyo, A. T. (2019). Desain Pengembangan Model Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Melalui ADDIE Model Untuk Meningkatkan Karakter Mahasiswa
di Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Jurnal PKn Progresif, 11(1),
313�330. Google Scholar
Wicaksono, B. P. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran
Kendali Terprogram Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Merakit Sistem Kendali
Mikrokontroller Di Smk Negeri 2 Depok Tugas (Vol. 3, Issue 7).
https://eprints.uny.ac.id/29281/
Copyright
holder: Praera Heroel, Rufi�i,
Leksono Ibut Priono (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |