Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 11, November
2022
Sport Diplomacy Sebagai
Salah Satu Alat Diplomasi Publik Indonesia Terhadap Negara-Negara Pasifik
Selatan
Melyana R.Pugu
Universitas Cenderawasih Jayapura, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan memberikan penjelasan dengan analisa yang mendalam terkait sport diplomacy dan posisi
Indonesia dalam melakukan diplomasi publik dengan negara-negara di Pasifik
Selatan. Penelitian ini didasarkan pada posisi Indonesia dalam Kawasan Indo-Pasifik dan pengaruhnya termasuk bagi negara-negara Pasifik selatan yang beberapa diantaranya sering menyerang Indonesia terkait isu Papua merdeka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dimana data yang diolah adalah data sekunder yang dianalisa secara mendalam untuk mendapatkan kesimpulan. Luaran penelitian ini adalah sport diplomacy
dapat menjadi alat diplomasi publik Indonesia dalam menghadapi negara-negara Pasifik
Selatan terkait isu Papua merdeka karena dengan sport diplomacy dapat
mempererat hubungan kekerabatan dua negara dan pandangan negatif terkait Indonesia dan masalah
Papua dapat di minimalisir bahkan hilang dan disisi lain tentu meningkatkan hubungan diplomatik Indonesia dengan
negara-negara Kawasan Pasifik Selatan.
Kata Kunci: diplomasi; Indonesia; publik; pasifik selatan; sport
Abstract
This paper aims to
provide an explanation with in-depth analysis regarding sport diplomacy and
Indonesia's position in conducting public diplomacy with countries in the South
Pacific. This research is based on Indonesia's position in the Indo-Pacific
Region and its influence including for the south Pacific countries, some of
which often attack Indonesia regarding the issue of an independent Papua. This
study uses a qualitative research method where the data processed is secondary
data which is analyzed in depth to draw conclusions. The output of this
research is that sport diplomacy can become a tool of Indonesian public
diplomacy in dealing with South Pacific countries regarding the issue of an
independent Papua because sport diplomacy can strengthen the kinship of the two
countries and negative views regarding Indonesia and the Papua problem can be
minimized and even disappear and on the other hand of course enhancing
Indonesia's diplomatic relations with the countries of the South Pacific
Region.
Keywords: diplomacy; Indonesia; public; south pacific; sport
Pendahuluan
Posisi Indonesia di
mata negara-negara Pasifik
Selatan selama ini terkait isu Papua Merdeka menjadi isu krusial
dan selalu menjadi penghambat dalam system internasional terutama ketika ada dalam
sidang-sidang atau pertemuan negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sejak tahun 2020 misalnya Vanuatu,
salah satu negara di Pasifik
menyinggung soal Papua merdeka di sidang majelis umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB). Vanuatu tahun
2020 menuduh RI melakukan pelanggaran HAM di Papua. "Ada pelanggaran
hak asasi manusia terjadi di tengah-tengah kita di region kita, orang-orang di Papua terus menerus menderita dari siksaan pelanggaran
HAM," ujar Perdana Menteri Republik
Vanuatu, Bob Loughman, menyampaikan
pidato di depan sidang dari akun
resmi Youtube PBB, Minggu (27/9/2020). "Tahun lalu, pemimpin dari forum pulau-pulau Pasifik meminta pemerintah Indonesia untuk mengizinkan Komisi HAM PBB untuk datang ke
Papua Barat. Hari ini kami meminta
secara terhormat pemerintah Indonesia untuk melihat suara pemimpin
Pasifik,". Ini membuat RI memakai hak jawab dan membantah
Loughman. Diplomat RI di PBB menilai
tuduhan merupakan intervensi pada urusan dalam negeri dan menyebut tudingan itu memalukan.
"Bagaimana bisa sebuah negara berusaha mengajarkan negara lain, tapi tidak mengindahkan dan memahami keseluruhan prinsip fundamental Piagam
PBB," kata Silvany Austin Pasaribu
dalam pidatonya. "Ini memalukan, di mana satu negara terus terobsesi berlebihan tentang bagaimana seharusnya Indonesia bertindak."
RI mengingatkan Vanuatu bukan
representasi rakyat Papua. Ini merupakan kesekian
kalinya Vanuatu melakukan hal yang sama ke
RI. Vanuatu memiliki kedekatan
etnis dengan Papua. Negara itu sejak 2016 memang rutin menyuarakan
Papua di isu PBB (Arbar, 2020).
Sejak 2016, Vanuatu
bersama negara-negara di Kepulauan
Pasifik lainnya mengkritik catatan HAM Indonesia
di Papua dan Papua Barat. Mereka menggunakan
kesempatan berpidato di Majelis PBB untuk mendesak RI memberikan Papua untuk menentukan nasib mereka. Pidato
pihak Vanuatu langsung mendapatkan respon yang kuat dari delegasi
Indonesia, yakni Nara Masista
Rakhmatia, pejabat di misi tetap Indonesia untuk PBB. Ia menyatakan
kritik itu bermotif politik dan dirancang untuk mengalihkan perhatian dari masalah di negara mereka sendiri.
Pada
tahun 2017, Vanuatu masih membawa isu yang sama pada acara Sidang Umum PBB ke-72. Perwakilan RI, Ainan Nuran membacakan
hak jawab dalam sesi debat
umum, menyatakan jika sudah terlalu
banyak kabar hoax mengenai hal ini.
"Satu kali sudah terlalu
banyak untuk hoax dan dugaan keliru yang diedarkan oleh individu-individu
yang termotivasi untuk melakukan aksi separatis di Papua dan Papua Barat," ungkap Ainan, Ainan
juga menambahkan beberapa nama negara yang pro-separatis. Ia mengatakan jika
mereka sengaja tak mau mengerti
atau bahkan menolak untuk mengerti
soal pembangunan di Papua
dan Papua Barat.
Tahun 2018, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), yang menjabat kala itu, menyinggung soal pentingnya menghormati kedaulatan negara lain dalam sidang umum PBB. JK bahkan menyindir Vanuatu yang dianggap mendukung gerakan separatis. "Ada
negara, ya kalau kita sebut di sini
seperti Vanuatu, itu yang selalu memunculkan isu yang tidak benar tentang pelanggaran
HAM, tentang tidak sahnya bergabungnya Papua ke Indonesia, itu kan melanggar prinsip-prinsip
PBB itu sendiri," kata
JK usai sidang umum di Markas PBB, New York pada
Kamis (27/9/2018) silam.
Perdana
Menteri Vanuatu, Charlot Salwai
Tabimasmas menyebut ada dugaan pelanggaran
HAM di Papua dalam pidatonya
di Sidang Majelis Umum ke-74 PBB. Tabimasmas berharap PBB bisa mencari solusi untuk masalah dan mendatangi Papua untuk mengecek kondisi di sana. Indonesia kembali menggunakan kesempatan hak jawab untuk
memberi balasan tegas kepada Vanuatu yang kembali mengangkat isu tersebut. Diplomat Rayyanul Sangadji menuding motif Vanuatu mengangkat
isu Papua di PBB bukanlah dilatari kepedulian terhadap HAM melainkan karena negara itu mendukung separatisme. Ia menyebut langkah
provokatif Vanuatu adalah
state-sponsored separatism. Selain itu, RI juga mengecam tindakan Vanuatu yang sengaja memasukkan Benny Wenda ke kantor Komisioner
Tinggi Hak Asasi Manusia Persatuan Bangsa-bangsa (KTHAM PBB). Benny merupakan
pemimpin United Liberation Movement for West Papua
(ULMWP) atau Gerakan Pembebasan
Papua.
Tahun 2020 pihak Vanuatu kembali mengungkit masalah yang sama lewat pidato
yang dibawakan oleh Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman. Pidato Loughman ini ditanggapi
oleh Diplomat perwakilan Indonesia Silvany Austin Pasaribu, mengatakan negara ini terlalu ikut campur
dengan urusan Indonesia. Silvany juga mengingatkan Vanuatu
bukan representasi rakyat Papua (Arbar, 2020).
Tahun 2021 kembali Vanuatu menyerang
Indonesia, Sekretaris Ketiga
Perwakilan Tetap RI di New
York, Sindy Nur Fitri, saat
mewakili Indonesia di rangkaian
Sidang Umum PBB, menyampaikan tanggapan terhadap tuduhan-tuduhan yang dilayangkan oleh Vanuatu menyangkut
isu hak asasi
manusia di Papua.
Dalam rekaman Sidang Umum PBB yang diakses dari kanal YouTube Kementerian Luar Negeri RI pada Minggu, Sindy
mengatakan bahwa Vanuatu terus mengusik kedaulatan negara lain dan terus menggencarkan tuduhan agresif dengan niatan yang buruk dan dasar politik terhadap
Indonesia. �Vanuatu berusaha untuk
membuat dunia terkesan dengan apa yang disebut sebagai kekhawatiran terhadap isu HAM. Kenyataannya, HAM versi mereka gagal
untuk menyoroti tindakan teror yang tak manusiawi dan keji, yang dilakukan oleh kelompok-kelompok separatis kriminal bersenjata,� papar Sindy, seperti dilansir laman Antara, Minggu (27/9). Dia pun menyebut bahwa Vanuatu sengaja menutup mata terhadap apa
yang telah dilakukan oleh kelompok-kelompok separatis kriminal bersenjata itu, termasuk pembunuhan
atas para pekerja kesehatan, pekerja konstruksi, dan personel keamanan. �Mereka (para korban) adalah orang-orang yang sesungguhnya
mendedikasikan hidup mereka bagi masyarakat
Papua. Ketika para pekerja konstruksi
yang tak bersalah dibunuh secara keji, mengapa Vanuatu memilih untuk diam? Saat para guru dibunuh dengan keji, mengapa
Vanuatu memilih untuk
diam?� tegasnya.
Vanuatu,
dianggap telah mengadvokasi separatisme di bawah kekhawatiran palsu terkait isu
HAM. Negara itu telah berulang kali berupaya untuk mempertanyakan status Papua
sebagai bagian dari Indonesia. �Ini melanggar kegunaan dan prinsip UN Charter (Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan bertentangan dengan Deklarasi Prinsip-Prinsip Hukum Internasional tentang Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama Antar Negara,� tambahnya. �Kita tidak bisa membiarkan pelanggaran berulang terhadap Piagam PBB ini berlanjut di forum ini.� Di akhir tanggapannya, diplomat RI tersebut
mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara majemuk dengan demokrasi yang nyata dan hormat terhadap aturan hukum, praktik pemerintahan yang baik serta keadilan sosial. Indonesia, tambahnya, terus berkomitmen untuk mendorong sikap menghormati dan (Wijaya, 2021) melindungi HAM. �Semua warga negara kita diperlakukan sama, terlepas dari latar belakang
sosial budaya, agama, atau ekonominya,� ujarnya.
Selama enam tahun ke
belakang, negara-negara di kawasan
Pasifik cenderung mengangkat isu pelanggaran HAM Papua pada forum-forum internasional,
khususnya pada Sidang Majelis Umum PBB. Salah satu diantaranya ialah negara Vanuatu yang menjadi
negara paling vokal dalam menyuarakan klaim sepihak tentang keinginan Papua untuk merdeka dari Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, sejauh
ini Indonesia telah melakukan berbagai upaya termasuk dialog dengan berbagai negara di Pasifik untuk mengklarifiasi
tuduhan yang sering kali dilayangkan kepada NKRI. Direktur Jenderal Kerjasama
Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat mengatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi baru saja
mengunjungi Fiji dan Kepulauan
Solomon untuk mengirimkan bantuan dan berdialog terkait banyaknya kemajuan di Provinsi Papua dan
Papua Barat. "Kami terus berupaya
untuk melakukan sebaik mungkin, agar masalah pelanggaran ini tidak diangkat
oleh negara-negara yang coba memanfaatkan
isu HAM untuk mengusik kedaulatan suatu negara," jelasnya dalam media briefing Kemlu di
Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (12/9). haryat menekankan bahwa isu pelanggaran
HAM tidak diinternasionalisasikan
di PBB sehingga klaim sepihak yang diajukan Vanuatu dan
negara Pasifik lainnya tersebukti tidak diakui. "Semua negara bebas menyatakan apa saja di forum PBB, karena tidak ada
larangan. Semua negara memiliki hak untuk
menyampaikan hal yang menjadi kepentingan negaranya, dan ini tidak bisa dibatasi,"
pungkasnya (Fatunnisa, 2022).
Melihat atmosfer hubungan internasional yang terbangun antara Indonesia dengan negara-negara
pasifik diatas terutama negara yang mendukung Isu Papua Merdeka maka penting mengemukakan sport
diplomacy sebagai sarana
diplomasi publik Indonesia sehingga lebih mengemukakan soft power yang didalamnya
dapat terbangun rasa percaya antara masyarakat intrenasional dalam Kawasan Indo-Pasifik ini dan hal-hal yang menjunjung kemanusiaan dapat terus terbangun
dikawasan ini.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang berusaha menjelaskan dan memberiakn analisa secara deskriptif terkait sport
diplomacy sebagai alat diplomasi publik Indonesia terhadap negara-negara Pasifik
Selatan.� Penelitian
ini dibatasi pada hubungan Indonesia dan negara-negara Pasifik
terkait isu Papua Merdeka
yang dilakukan negara-negara pasifik
terutama Vanuatu sejak 2016
hingga tahun 2022. Penelitian ini juga menggunakan negara sebagai level
of analysis.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan data sekunder melalui studi pustaka. Data sekunder ini diperoleh
melalui studi literatur berupa buku, jurnal, website resmi, dan berita dimana memiliki ketertakitan dengan penelitian penulis yang dikaji. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian penulis adalah teknik analisa
data kualitatif. Penelitian
ini akan menjelaskan fenomena atau peristiwa sesuai dengan data yang ada. Data yang digunakan berasal dari artikel,
jurnal, buku, dokumen resmi, dan sebagainya.
Hasil dan Pembahasan
1. Hubungan Indonesia dengan
Negara-Negara Pasifik Selatan
A. Indonesia � Fiji
Hubungan Fiji dengan
Indonesia secara resmi terjalin pada 1974, saat itu misi Indonesia untuk Fiji dilakukan melalui Kedutaan Besar Indonesia di Wellington, Selandia
Baru. Pada 22 Agustus 2002
Indonesia membuka kedutaan besar di Suva, Fiji.[1] Fiji kemudian
membuka kedutaan besar mereka di Jakarta pada 6
April 2011 sekaligus menjadi
kedutaan besar resmi untuk Timor Leste.
Meskipun volume perdagangan
relatif kecil dengan nilai US$36 juta pada 2007, Indonesia melihat
Fiji sebagai pintu gerbang potensial untuk masuk ke
pasar Pasifik Selatan. Menurut
Badan Pusat Statistik (BPS), neraca
perdagangan Indonesia terhadap
Fiji sulprus setiap tahunnya. Ekspor Indonesia ke Fiji memasuki tren meningkat dimana mencapai US$18,63 juta pada 2006, US$18,74 pada 2007, dan US$23,23 juta pada 2008.
Fiji bergantung pada impor produk untuk
kebutuhan sehari-hari karena mereka tidak
mampu memproduksinya secara lokal. Sebagian besar perdagangan Fiji dilakukan dengan Australia dan Selandia Baru, dan Indonesia melihat hal ini
sebagai kesempatan untuk masuk ke
pasar lokal. Indonesia mengekspor
produk kebutuhan sehari-hari seperti kertas, serat, tekstil, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan peralatan elektronik, furnitur, kerajinan tangan, produk fesyen, makanan olahan, kopi, sampo, sabun, deterjen, plastik, bahan kimia, onderdil otomotif, dan peralatan pertanian.
Awalnya hubungan
kedua negara didominasi
oleh hubungan dagang. Kedua negara kemudian sepakat untuk memperluas
hubungan ke sektor lain seperti pada sektor wisata, bisnis, dan pendidikan. Pada 8 Januari 2014, Pemerintah
Indonesia mendonasikan J$1 juta
(US$528.899) untuk pembentukan
Akademi Kepolisian Regional
yang terletak di Nasova,
Suva. Akademi yang berbasis
di Fiji ini akan menjadi tempat pelatihan calon petugas kepolisian dari lima negara anggota
Melanesian Spearhead Group.
Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Pemerintah
Republik Kepulauan Fiji untuk mengembangkan sektor pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno dengan
Menteri Perdagangan, Perdagangan,
Pariwisata dan Transportasi
Republik Kepulauan Fiji Faiyaz Siddiq Koya di sela-sela pertemuan kedua Tourism Working
Group (TWG) di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali, Jumat (23/9/2022).
Menteri Perdagangan, Perdagangan, Pariwisata dan Transportasi Republik Kepulauan Fiji, Faiyaz Siddiq Koya yang mengatakan sebagai negara kepulauan, tantangan pengembangan pariwisata yang dihadapi
Indonesia dan Republik Kepulauan
Fiji relatif sama. "Ini adalah waktu
yang penting bagi kita untuk benar-benar
berkolaborasi. Kolaborasi ini akan membawa
hubungan kita lebih jauh dan ini adalah kesempatan
yang bagus bagi kita untuk berbagi,"
kata Faiyaz Siddiq Koya.
Kedua menteri
berkumpul membahas peran dan tanggung jawab krusial mereka
untuk berkolaborasi dan membangun kembali sektor pariwisata menjadi sektor yang lebih tangguh, berkelanjutan, inklusif, dan aman."Ini merupakan langkah besar di mana kita akhirnya bisa melakukan
penandatanganan MoU antara kedua negara yang sebelumnya telah dibahas sejak
2014," kata Menparekraf Sandiaga
Uno.
Penandatanganan MoU ini akan mendorong
kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara seperti promosi pariwisata, pengembangan produk pariwisata, kerja sama sektor
swasta, pengembangan sumber daya manusia,
serta penelitian dan pengembangan dalam rangka pemulihan pariwisata selama dan setelah pandemi COVID-19 dan untuk mencapai kemakmuran kedua negara. Lewat MoU ini, kedua negara dapat berkolaborasi lebih jauh untuk membuat
program dan kegiatan dalam memperkuat hubungan bilateral dan
mempromosikan pertukaran
orang/ahli dalam upaya membuka peluang
bagi para pelaku pariwisata di kedua negara agar bekerja sama demi kepentingan kedua negara sehingga semakin tangguh. "Terpenting adalah bagaimana pariwisata ini bisa menciptakan lapangan kerja karena di Fiji sendiri kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomi mencapai 40 persen sementara di Indonesia sekitar 4,3 persen. Kami meyakini dengan kerja bersama ini
akan mampu memperkuat ekonomi kedua negara dan saya ingin juga sampaikan ada beberapa isu
seperti climate change yang kita
sama-sama hadapi sebagai negara kepulauan,"
kata Sandiaga (Wahab, 2022).
B. Indonesia - Salomon Island
Perdana
Menteri Mannaseh Sogavare di
rencanakan akan menjadi Guest Honor dalam acara
Groundbreaking pembangunan Multi Porpose
Futsal Hall (21 -12-2020) yang merupakan bantuan hibah dari pemerintah
Indonesia yang akan di kerjakan
oleh PT. Wijaya Karya (WIKA).
Ini merupakan realisasi dari komitmen pemerintah
Indonesia, yang sebelumnya telah mengadakan pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Solomon Islands saat itu, Rick Hou, di sela sela KTT APEC November 2018. Presiden
Joko Widodo saat itu menegaskan akan ikut mendukung pembangunan pemerintah Solomon
Islands dengan menandatangi
berbagai kerjasama di bidang ekonomi dan pariwisata, termasuk bantuan pembangunan komplek stadion Futsal pertama di Solomon Islands yang juga akan
di gunakan sebagai salah satu vanue resmi
dalam pelaksanaaan Pasific games 2023 di Honiara. Perlu
di ketahui bahwa
Bola kaki dan Futsal adalah olahraga
terfavorit di negara ini, sehingga dengan adanya bantuan dari pemerintah Indonesia ini kelak akan
banyak bibit bibit potensial akan muncul, bantuan
ini juga adalah gambaran hubungan baik pemerintah Indonesia dan
Solomon Islands di beberapa tahun
ini. Masyarakat Solomon islands menyambut
baik dan sangat menantikan �pembangunan
Stadion Futsal ini, ada harapan besar nantinya dapat memajukan bidang olahraga di negara mereka.
Solomon
Islands yang merupakan salah satu
anggota Melanesian Spearhead Grup,
Pasifik Islands Forum, bertetangga
dengan Papua Nugini dan ada sekitar ribuan Tenaga kerja Indonesia
(TKI) yang kini bermukim
dan bekerja di negara ini.
Solomon Islands dan Indonesia telah menjain hubungan diplomatik dan membuka kantor perwakilannya di Jakarta
pada Agustus 2014.
Pasang
surut hubungan kedua negara memang penuh warna ,namun di lima tahun belakangan ini di penuhi dengan
warna persahabatan. Pernyataan resmi Mannaseh Sogavare setelah di lantik menjadi Perdana Menteri mengantikan
Rick Hou juga sangat positif dan langsung menegaskan bahwa Indonesia adalah negara sahabat ,ini tidak lepas dari
kebijakan Presiden
Joko Widodo yang berkeinginan menjadikan
negara negara di Pasifik sebagai mitra penting
dan mengembangkan kerjasama
saling menguntungkan di berbagai bidang (Islands,
2020).
Indonesia
memberikan hibah kepada Solomon Islands dan Fiji untuk
menangani pandemi virus
corona. pandemi virus corona masih
terjadi, perjanjian dana hibah dilakukan secara daring dari negara-negara
masing. Timor Leste juga seharusnya
menandatangani perjanjian hibah pada hari Rabu
(16/12/2020). Namun hal tersebut tertunda karena masalah teknis yang mereka hadapi saat acara berlangsung. Belum diketahui kapan penandatangan dana hibah dengan Timor Leste akan diadakan.
"Hibah Indonesia kepada
Solomon Islands dan Fiji, keduanya untuk penanganan pandemi," kata Menlu Retno Marsudi pada keterangan pers virtual Kemlu seusai penandatangan hibah. Hibah ini
menggunakan pendanaan dari Indonesian Aid yang kita dirikan pada bulan Desember tahun 2019.-Menlu Retno Marsudi. Dalam kesempatan itu Retno juga memaparkan, untuk Fiji dana hibah juga akan dipakai untuk renovasi
sekolah yang terdampak bencana alam.
Sementara itu, hibah yang diberikan Indonesia nantinya digunakan untuk membiayai pengadaan alat-alat kesehatan. Alat kesehatan tersebut dibuat oleh produsen dari Indonesia. �Kerja sama dan solidaritas internasional di masa krisis seperti ini adalah
sangat penting karena tidak ada satu
pun negara yang kebal dari pandemi ini dan tidak ada satu
pun negara yang dapat menanggulangi
sendirian,� kata Retno. �Ke depan, Indonesia akan terus memperkuat
kemitraan dengan
negara-negara Pasifik guna terciptanya stabilitas, ketahanan, dan pembangunan berkelanjutan di Kawasan Pasifik,�
tutup Retno. Menambahkan Retno, jubir Kemlu RI Teuku Faizasyah menyebut jumlah hibah ke Fiji dan Solomon Islands
berbeda. Untuk Solomon
Islands Pemerintah memberikan
hibah sebesar Rp 2.88 miliar. Sedangkan untuk Fiji Rp 2.88 miliar untuk penanggulangan COVID-19 dan
Rp 20.77 miliar untuk pembangunan sekolah.
C. Indonesia - Papua New Guinea
Perdana
Menteri Papua Nugini, James Marape
menegaskan bahwa negaranya menghormati kedaulatan Indonesia terhadap
Papua. Hal itu disampaikan
James saat menerima mesin pesawat CASA milik angkatan pertahanan Papua Nugini jenis CT 7-9C di Bandara Internasional
Jacksons-Port Moresby, Papua Nugini, Rabu (4/8/2021).
Selain itu, James juga menganggap isu Papua merupakan persoalan internal yang dihadapi
Indonesia. "Perdana Menteri kembali menyampaikan sikap Pemerintah Papua Nugini terkait permasalahan/isu Papua yaitu Pemerintah Papua Nugini secara tegas akan
tetap menghormati kedaulatan negara Indonesia atas
Papua dan isu Papua merupakan
pemasalahan internal dari negara
Indonesia," demikian keterangan
tertulis Puspen TNI yang diterima Kompas.com, Kamis
(5/8/2021).
Terkati mesin pesawat CASA yang berhasil diperbaiki TNI, James menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada TNI atas bantuan perbaikan mesin pesawat CASA. James juga menyebut bahwa hubungan baik antara kedua
negara telah berlangsung selama bertahun-tahun dan terus saling menghormati
sebagai negara yang berdaulat.
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Strategis TNI, Letjen TNI Joni Supriyanto yang menghadiri penyerahan tersebut mengatakan, penyerahan ini menjadi momentum untuk meningkatkan hubungan kerja sama antara TNI dan angkatan pertahanan Papua Nugini dalam memberikan
kontribusi perdamaian dan stabilitas keamanan. Ia menyebut TNI selama ini aktif
mengidentifikasi peluang kerja sama dan bantuan kepada angkatan pertahanan Papua Nugini sebagai upaya memperkuat diplomasi. Pengiriman mesin tersebut menggunakan pesawat Hercules
C-130 milik TNI AU, A-1335 dari
Skadron 32 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa
Timur, yang diterbangkan Captain Pilot Mayor Pnb Fandi Abdillah
Pulungan (nasional kompas.com, 2021).
Papua Nugini terletak antara 141 dan 161 derajat BT
(2.100 kilometer) serta 0 dan 14 garis LS (1.575
kilometer). Di sebelah barat berbatasan
dengan Indonesia, utaranya berbatasan dengan Federasi Mikronesia, sebelah timur dengan
Kepulauan Solomon dan Nauru, dan sebelah
selatan dengan Australia.
Papua Nuigini memiliki luas wilayah 2.243 kilometer persegi dengan luas lautan 3,1 juta kilometer persegi. Terdiri dari bagian
timur Papua dan 600 pulau kecil. Memiliki 20 provinsi. Data April 2009 jumlah penduduk Papua Nuigini sebanyak 6,4 juta jiwa terdiri dari
suku Papua, Highlanders, New Guneans,
dan Islanders. Sebanyak 63 persen
memeluk agama protestan, 31
persen Katolik, dan sisnya Advent, Evangelist, Islam, dan Hindu. Bahasa yang digunakan adalah bahasa inggris sebagai bahasa resmi, kemudian bahasa motu dan pidgin.
Hubungan
Indonesia dan Papua Nuigini dimulai
sejak 1973. Hubungan tersebut terus mengalami peningkatan. Secara konsisten pemerintah Papua Nuigini mendukung NKRI dengan melarang keras kegiatan anggota kelompok TPN atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Papua Nugini Setiap tahunnya,
aparat keamanan Papua Nuigini menginstruksikan dengan tegas pengibaran
bendera Bintang Kejora pada
upacara peringatan HUT OPM
oleh sekelompok Papua garis keras
di Papua Nuigini. Pada forum regional seperti Pacific Island Forums Melanesian Spearhead Group, pemerintah Papua Nuigini selalu menolak agenda untuk membicarakan OPM.
Hubungan
Indonesia dan Papua Nuigini sangat baik, dilihat adanya
peningkatan saling mengunjungi antara pejabat pemerintah maupun pihak non pemerintah. Kunjungan tersebut untuk meningkatkan berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, serta pendidikan. Kunjungan di antaranya ditandai dengan adanya kunjungan Kepala Negara, PM Michael Somare ke Indonesia untuk menghadiri Coral Triangel Initiaves yang dilaksanakan di
Manado tanggal 12 Mei 2009. Dalam
rangka World Ocean Conference, di Bali tanggal 6-7 Desember 2008, Pemerintah Papua Nuigini mengirimkan delegasi untuk menghadiri konferensi tersebut. Sedangkan kunjungan Pemerintah Indonesia ke Papua Nuigini antara lain kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan beserta Rombongan untuk menghadiri CTI di Papua Nuigini
pada tanggal 10-12 Maret
2009.
Kebijakan luar negeri Papua Nuigini memiliki beberapa kebijakan luar negeri dalam pemerintahannya, yaitu: 1. Look to the north Pemerintah
Papua Nuigini telah menerapkan kebijakan poltik luar negeri yang cukup berani, yaitu
mengadakan pendekatan kepada negara-negara di Asia. Selama
pemerintahan Papua Nuigini berkiblat kepada Australia dan Selandia Baru. 2. Proactive and
mature Papua Nuigini secara
aktif mengembangkan pola hubungan yang dewasa saling menguntungkan.
Terutama dengan
negara-negara tetangga Papua Nuigini
dan negara sekitar kawasan.
3. Selective engagement Papua Nuigini berpegang pada prinsip tidak hanya melihat
ke utara dan negara kawasan Pasifik, tetapi juga melakukan kerja sama secara
bilateral dan multilateral dengan berbagai
negara untuk memenuhi kepentingan nasional Papua Nuigini. 4. Participative accomodative
Melibatkan masyarakat umum, LSM, Gereja, kalangan intelektual, kelompok profesional, mahasiswa, dan kelompok masyarakat dalam pembuatan dan pelaksanaan politik luar negeri. Selama ini kebijakan
luar negeri Papua Nugini dirumuskan oleh politisi, akademisi, dan diplomat (Www.kompas.com, 2020).
Berdasarkan penjelasan diatas maka hubungan Indonesia dengan negara-negara Pasifik
Selatan dapat dikatakan
pasang surut akibat berbagai isu Papua dan juga keadaan domsetik masing-masing
negara yang tersbeut diatas.
Diplomasi public Indonesia perlu
dilakukan dengan startegi lain yang lebih mudah dapat mempererat
hubungan kekerabatan yaitu melalui diplomasi
olahraga atau sport
diplomacy.
D. Indonesia dan Melanesian Spearhead Group
(MSG)
Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) Melanesian Spearhead Group (MSG) yang ke-20 di Honiara, Kepulauan Solomon, 24-26 Juni
2015 menghasilkan beberapa keputusan penting, salah satunya adalah peningkatan status Indonesia dari
Observer menjadi Associate Member. MSG sendiri merupakan organisasi yang beranggotakan
negara-negara yang berlatar belakang
budaya Melanesia, yaitu
Papua Nugini, Fiji, Kepulauan
Solomon, Vanuatu, dan Kanak and Socialist National Liberation Front atau FLNKS dari Kaledonia Baru. Peningkatan status Indonesia menjadi
associate member MSG mengundang pertanyaan
tersendiri dikarenakan organisasi United Liberation Movement for West Papua
(ULMWP) yang sangat giat berupaya
untuk menjadi anggota MSG demi kemerdekaan
Papua Barat hanya menjadi
observer, mengingat ULMWP juga didukung
oleh beberapa anggota MSG seperti Vanuatu dan FLNKS. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa alasan MSG menjadikan Indonesia sebagai associate member adalah untuk mendekatkan Indonesia dengan negara-negara MSG. Dengan mendekatkan Indonesia dengan
negara-negara MSG, maka MSG akan
mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut.
Keuntungan tersebut berupa bantuan luar negeri dari Indonesia kepada negara-
negara Melanesia akan semakin
meningkat dan kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang seperti penanggulangan bencana dan perubahan iklim serta capacity building akan semakin meningkat.
Tetapi peningkatan status
Indonesia menjadi associate member juga karena posisi tawar
dari MSG kepada Indonesia
agar ULMWP dapat dijadikan
member MSG, walaupun hanya sebatas observer. Dengan mengangkat status keanggotaan
Indonesia, maka Indonesia juga harus
menyetujui dijadikannya
ULMWP menjadi observer. tawaran
dari MSG tersebut tidak membuat Indonesia merasa keberatan dikarenakan statusnya yang lebih rendah dari
Indonesia sehingga MSG tidak
akan kehilangan kerja sama dengan
Indonesia yang sangat penting bagi
negara-negara Melanesia (Ramadhan,
2018).
E. Diplomasi Publik Indonesia bagi
Pasifik Selatan
Penunjukan Kepulauan Solomon sebagai tuan rumah Pasific Games 2023 jelas membuat Perdana Menteri Manaseh Sogavare harus berjuang untuk mencari dana guna membangun venue olahraga berstandar internasional untuk menggelar pesta olahraga negara-negara Pasifik tersebut. Gaung membangun Stadion Nasional berkapasitas
11.000 tempat duduk jelas mendapat sambutan dari Tiongkok. Negara Tirai Bambu itu datang dengan jumlah
dana besar, baik untuk penanggulangan pandemi Covid-19 maupun membangun pusat akuatik bersama trek dan fasilitas lainnya. Tak heran kalau
Menteri Luar Negeri Kepulauan
Solomon, Yeremia Manele, telah menerima bantuan keuangan dari Tiongkok � $2,5 juta untuk membantu
pemerintah dalam perjuangannya untuk mencegah COVID-19 serta $800.000 dari China Red Cross Society untuk
membantu pekerjaan rehabilitasi setelah siklon tropis Harold, yang melanda Provinsi Makira/Ulawa, Guadalcanal, dan Renbel awal 2020. Sebagian dari $2.5 juta telah digunakan
untuk membeli peralatan laboratorium dan alat tes.
Fasilitas dan
venue olahraga serta
Stadion Nasional Pasific Games 2023juga melibatkan pemerintah Tiongkok..
Menlu Manele mengatakan dana dari Tiongkok akan digunakan
untuk membangun, antara lain Stadion Nasional dengan
kapasitas 11.000 tempat
duduk, pusat akuatik bersama dengan trek lapangan dan fasilitas lainnya.� Kepulauan Solomon dan Tiongkok telah menandatangani kesepakatan multi-juta dolar yang akan sangat membantu meringankan beban keuangan negara Kepulauan Solomon.
Menlu Manele mengatakan pendanaan dari Tiongkok dan donor lain seperti
Indonesia, yang akan membangun
kompleks olahraga indoor Olimpiade, sekarang menyumbang 80 persen dari biaya awal
fasilitas, yang diperkirakan
mencapai USD100 juta.
Charg� d�affaires Tongkok,
Yao Ming, mengatakan merasa
terhormat dan memiliki hak istimewa untuk
mewakili Tiongkok dalam penandatanganan dan pertukaran uang kertas.Lebih
lanjut, kata dia, kini telah menyelesaikan
salah satu langkah terpenting dalam mewujudkan komitmen Tiongkok untuk membantu Kepulauan Solomon menjadi tuan rumah Olimpiade Pasifik yang sukses pada 2023. Sekretaris
Kantor Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Jimmy
Rodgers, sebelumnya mengatakan
bahwa pendanaan upacara oleh Tiongkok akan menutupi biaya
bagi pembangunan sejumlah besar fasilitas (Rodgers, 2023).
F. Pembangunan Futsal Multi Guna Bantuan Indonesia Bagi Salomon
Island
Menteri
Luar negeri Indonesia pada awal
September 2022 berangkat dengan
pesawat khusus dari Merauke Papua menuju Fiji
dan Kepulauan Solomon. Menlu
Retno tiba di Honiara pada
6 September 2022 dan meresmikan Lapangan
Futsal Multi Guna. Seperti dikutip
Menteri Luar negeri mengatakan
bahwa Ia telah meresmikan Friendship
Hall atau lapangan
futsal multiguna yang merupakan
hibah Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah dan Rakyat
Solomon Islands.
Retno mengatakan lapangan futsal tersebut sebagai proyek kerja sama
di bidang pembangunan. Lapangan futsal itu digarap perusahaan pemerintah yaitu Wijaya Karya (WIKA). Selain itu, Retno menyampaikan
makna lapangan futsal yang baru diresmikan sebagai symbol harapan dan
optimism karena lapangan ini dibangun saat
pandemic Covid-19. Lapangan ini
juga menjadi symbol persahabatan
rakyat Indonesia dan kepulauan
Salomon dimana bangunannya dikerjakan bersama-sama oleh
pemuda pemudi Indonesia dan pemuda pemudi Salomon Island.
Menlu
Indonesia, Retno Marsudi meresmikan Frendship Hall di Kepulauan Solomon. � Jubi/IST
Pemerintah
Indonesia� membangun� stadion futsal aula
serba guna yang dilakukan oleh Perusahaan Indonesia Wijaya Karya� bernilai jutaan dolar di Kepulauan Solomon dimulai di Honiara menyusul diresmikannya hibah pembiayaan kontrak senilai US$7,5 juta yang dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia (pacifictenders.com, 2020). Fasilitas yang
juga akan menjadi tuan rumah selama pertandingan
Sol2023 Pacific dibangun di kompleks
KGVI-Panatina Sports di samping
stadion utama (didanai oleh Pemerintah Tiongkok), kompleks akuatik, dan tenis. Otoritas Tuan Rumah Nasional Kepulauan Solomon mengatakan bahwa kontraktor stadion dari perusahaan
konstruksi Indonesia PT Wijaya Karya
(WIKA) mayoritas dimiliki
oleh Pemerintah Indonesia, yang melakukan
perencanaan terperinci dan pekerjaan pra-konstruksi menjelang dimulainya pembangunan yang sebenarnya
Stadion Futsal Multi Guna adalah satu
kompleks yang akan menampung tiga area lapangan yaitu untuk bermain futsal, bola
basket, netball, bola voli, dan memfasilitasi
olahraga lainnya. Kompleks ini memiliki
luas sekitar 5800 meter persegi dan memiliki 6 ruang ganti, area konferensi, dan tempat duduk permanen sekitar 1500 orang. Sedangkan
aula berpotensi menampung sebanyak 4000 orang di area tempat
duduk yang berbeda. Menurut
Abdur Rachman yang merupakan Country Manager Wika
proyek ini merupakan proyek penting di Kepulauan Solomon.
�WIKA kini telah mengambil langkah-langkah untuk mempercepat pengiriman aula pada tahun 2021.
Para konstruktor sedang mengerjakan kerangka waktu 12 bulan di mana proyek ini diharapkan
selesai pada tahun 2021,�
kata Rachman (jubi.id, 2023).
Pacific
Games 2023, atau XVII Pacific Games, akan menjadi acara multi-olahraga kontinental untuk negara dan wilayah Oseania
yang dijadwalkan akan diadakan di Honiara, Kepulauan
Solomon antara 19 November dan 2 Desember
2023. Ini akan menjadi pertama kalinya Kepulauan Solomon menjadi tuan rumah Pasifik Games 2023.
Semula Pasifik Games dijadwalkan pada
16-29 Juli 2023. Namun,
pada Juli 2021, penyelenggara
Pasifik Games meminta perubahan tanggal karena keterlambatan persiapan untuk pertandingan akibat pandemi COVID-19 di Kepulauan
Solomon. Bukan hanya pemerintah Australia saja yang membantu pemerintah Solomon. Pemerintah Indonesia juga telah mengutus Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi, berkunjung ke Honiara, 7 September 2022. Selama
kunjungan sehari di Honiara
Menlu Indonesia secara resmi menyerahkan Aula Persahabatan Stadion Futsal Serbaguna.
Stadion Futsal serba guna ini bersumber dari
dana Pemerintah Indonesia dan dibangun
oleh Perusahaan Konstruksi WIKA Indonesia.
Mengutip
Solomon Times, menyebutkan Australia bangga dapat bermitra
dengan Institut Olahraga Nasional Kepulauan
Solomon (SINIS) untuk mendukung
semua atlet yang berlatih dalam skuad nasional untuk Pasifik Games 2023. Dukungan pendanaan untuk 850 sepasang sepatu pelatihan baru, dimungkinkan melalui hibah yang diberikan kepada SINIS dari Pacific Sports Diplomacy Fund, yang dikelola oleh PacificAus Sports.
Hal ini dibangun di atas komitmen Australia untuk mendukung Kepulauan Solomon untuk Pacific
Games (Jubi.id, 2022).
Terdapat 24
Negara-negara yang akan terlibat
dalam Pasifik Games 2023
Honiara American Samoa, Australia, Cook Island, Federate staes
of Micronesia, Fiji, Guam, Kiribati,Marshal
Island, Nauru, New Caledonia, New Zealand, Niue, Norfolk Island, Northern
Mariana Islands, Palau, Papua New Guinea, Samoa, Salomon Islands, Tahiti,Tokelau, Tonga, Tuvalu, Vanuatu, Wallis and Futuna. Dengan cabang Olahraga
yang dipertandingkan antara
lain Archery, Athletics, Basketball, Basketball; 3x3 basketball; Bodybuilding;
Boxing; Football; Beach Soccer; Football; Futsal; Golf; Hockey; Karate;
Netball; Outrigger canoeing; Powerlifting; Rugby league nines; Rugby sevens;
Sailing; Swimming; Table tennis; Taekwondo; Tennis; Touch rugby; Triathlon;
Volleyball; Beach volleyball; Weightlifting.
Keberlangsungan Pasfik Games 2023 diharapkan
Indonesia dapat terlibat sehingga mempererat hubungan persahabatan Indonesia dengan negara-negara Pasifik
Selatan dan menumbuhkan rasa percaya
dan meningkatkan hubungan kerjasama diberbagai bidang dan meminimalisir bahkan menghilangkan isu-isu negative terakit masalah Papua.
Kesimpulan
Diplomasi publik
yang dilakukan oleh Indonesia terhadap
negara-negara Pasifik Selatan melalui
sport Diplomacy merupakan hal
yang baik dan memerlukan perencanaan jangka pendek dan menengah dalam kerangka pelaksanaan Sport diplomacy di Kawasan ini.
Sport diplomacy adalah salah satu
alat diplomasi publik yang baik karena dengan bantuan
yang diberikan kepada
negara Pasifik selatan seperti pembangunan Gedung Futsal
multi guna di Honiara diharapkan
dapat menjadi trust
building diantara pemerintah
dua negara secara khusus dan negara pasifik secara umum. Penting
juga Indonesia melibatkan diri
dalam kegiatan Pasifik Games yang akan dilakukan pada November 2023 mendatang
dengan mendatangkan tim perwakilan Indonesia seperti tim sepakbola
sehingga semangat kekerabatan Melanesia dalam olahraga menjadi semakin bertumbuh dan mempererat hubungan persahabatan Indonesia dengan
negara-negara Pasifik Selatan. Sport Diplomacy adalah sarana perdamaian
yang baik bagi Indonesia
dan negara-negara Pasifik.
Arbar, Thea Fathanah. (2020). Fakta Vanuatu Bikin Geram,
5 Kali Serang RI Soal Papua
di PBB. Retrieved from www.cnbcindonesia.com website:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200928122734-4-189939/fakta-vanuatu-bikin-geram-5-kali-serang-ri-soal-papua-di-pbb.
Google
Scholar
Fatunnisa,
Hani. (2022). Jelang Sidang Majelis Umum PBB, Indonesia Siap Hadapi Isu
HAM di Papua. Retrieved from dunia.rmol.id website:
https://dunia.rmol.id/read/2022/09/12/547101/jelang-sidang-majelis-umum-pbb-indonesia-siap-hadapi-isu-ham-di-papua.
Google
Scholar
Howard,
Michael. (1991). Clausewitz: mahaguru strategi perang modern. PT Pustaka
Utama Grafiti. Google
Scholar
Islands,
Solomon. (2020). Groundbreaking Stadion Futsal Solomon Islands, Hibah
Pemerintah Indonesia. Retrieved from kompasiana.com website:
https://www.kompasiana.com/nastilamag/5fe0257d8ede48132d4c16e2/ground-breaking-stadion-futsal-solomon-islands-hibah-pemerintah-indonesia#:~:text=Solomon
Isl Groundbreaking Stadion Futsal Solomon Islands, Hibah Pemerintah Indonesia. Google
Scholar
Jackson,
Robert, & Sorensen, Georg. (2009). Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Google
Scholar
Jackson,
Steven J. (2013). The contested terrain of sport diplomacy in a globalizing
world. International Area Studies Review, 16(3), 274�284. Google
Scholar
Jemadu,
Aleksius. (2008). Politik global dalam teori & praktik. Graha Ilmu. Google
Scholar
jubi.id.
(2023). Tiongkok dan Indonesia bangun venue Pasific Games 2023. Retrieved from
jubi.id website:
https://jubi.id/pasifik/2022/tiongkok-dan-indonesia-bangun-venue-pasific-games-2023/.
Google Scholar
Jubi.id.
(2022). Australia berikan bantuan sepatu bagi atlet Solomon untuk ajang Pasifik
Games 2023. Retrieved from jubi.id website:
https://jubi.id/pasifik/2022/australia-berikan-bantuan-sepatu-bagi-atlet-solomon-untuk-ajang-pasifik-games-2023/. Google
Scholar
Miles,
B. Matthew, & Huberman, A. Michael. (2014). Qualitative Data Analysis
(Tjetjep Rohendi Rohidi Translation). Jakarta: UI-Press. Google
Scholar
nasional
kompas.com. (2021). Papua Nugini Tegaskan Hormati Kedaulatan Indonesia atas
Papua. Retrieved from nasional.kompas.com website: https://nasional.kompas.com/read/2021/08/05/14273451/papua-nugini-tegaskan-hormati-kedaulatan-indonesia-atas-papua.
Google
Scholar
Nyg�rd,
H�vard Mokleiv, & Gates, Scott. (2013). Soft power at home and abroad:
Sport diplomacy, politics and peace-building. International Area Studies
Review, 16(3), 235�243. Google
Scholar
pacifictenders.com.
(2020). multi purpose futsal stadium construction to commence Tuesday.
Retrieved from www.pacifictenders.com website:
https://www.pacifictenders.com/sb/multi-purpose-futsal-stadium-construction-to-commence
Tuesday, 10 March 2020. Google
Scholar
Ramadhan,
Faiq Zuhdi. (2018). Peningkatan Status Indonesia menjadi Associate Member
Melanesian Spearhead Group (MSG). Retrieved from repository.unej.ac.id website:
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88871. Google
Scholar
Rodgers,
Dr. (2023). Penandatanganan dan pertukaran catatan menandakan komitmen kedua
pemerintah untuk memulai pekerjaan,�. Retrieved from councilpacificaffairs.org
website: http://www.councilpacificaffairs.org/news-media/solomon-islands-and-china-sign-multi-million-dollar-development-package-for-covid-19-rehab-2023-pacific-games.
Google
Scholar
Shoelhi,
Mohammad. (2012). Propaganda dalam komunikasi internasional. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 109. Google
Scholar
Sitepu,
P. Anthonius. (2011). Studi Hubungan Internasional. Graha Ilmu. Google
Scholar
Wahab,
Oki Hajiansyah. (2022). Indonesia dan Fiji Jalin Kerja Sama Pengembangan
Pariwisata. Retrieved from metro.suara.com website:
https://metro.suara.com/read/2022/09/24/171335/indonesia-dan-fiji-jalin-kerja-sama-pengembangan-pariwisata.
Google
Scholar
Wahyuni,
Sari. (2019). Qualitative research method: Theory and practice. Google
Scholar
Wijaya,
Pandasurya. (2021). Indonesia Tepis Tuduhan Vanuatu Soal Isu HAM di Papua dalam
Sidang Umum PBB. Retrieved from www.merdeka.com website:
https://www.merdeka.com/dunia/indonesia-tepis-tuduhan-vanuatu-soal-isu-ham-di-papua-dalam-sidang-umum-pbb.html.
Google
Scholar
Wijayanti,
Adelia Dwi. (2018). Diplomasi Olahraga Korea Selatan Terhadap Korea Utara
Melalui PyeongChang Winter Olympics 2018. Universitas Brawijaya. Google
Scholar
Www.kompas.com.
(2020). Kelompok non pemerintah akan dilibatkan melalui dialog. Retrieved from
https://www.kompas.com website:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/08/170000069/sejarah-papua-nuigini-dan-bentuk-bilateral-dengan-indonesia?page=all#page2
08/01/2020. Google Scholar
Copyright holder: Melyana R.Pugu
(2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |