Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 9, September 2022

 

PENGARUH RASIO KEUANGAN, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, RESIKO BISNIS TERHADAP EFISIENSI PERUSAHAAN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR BEI

 

Shafira Meidita Subhan, Bahtiar Usman

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Trisakti Jakarta, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Dalam perusahaan, laporan keuangan merupakan aspek yang penting bagi investor atau manajemen untuk mengambil keputusan. Dengan melihat rasio keuangan, good corporate governance, dan resiko bisnis dapat terlihat tingkat efisiensi pada suatu perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji adanya pengaruh Rasio Keuangan dengan variabel yang diproksikan dengan leverage, likuiditas, dan profitabilitas, Resiko Bisnis, dan Good Corporate Governance terhadap Efisiensi Perusahaan pada perusahan manufaktur yang menggunakan data empiris dari Bursa Efek Indonesia. Pada studi ini menggunakan data numeric atau angka serta studi ini memakai metode kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 70 perusahaan untuk periode tahun 2018 � 2020. Data serta unit analisis yang dilakukan di studi ini ialah menggunakan annual report serta perseroan manufaktur. Time Horizone guna studi ini ialah panel data (data pooling), teknik pengampilan sampel ini dengan purposive sampling serta penelitian ini akan menguji perusahaan serta periode uji mencakup banyak tahun yakni perseroan manufaktur yang terdata di BEI. Teknik analisis yang dipakai di studi ini ialah Regresi Liner Berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut Leverage berpengaruh positif terhadap Company Efficiency, Hasil penelitian ini menghasilkan adanya pengaruh signifikan positif variabel Rasio Keuangan, Good Corporate Governance dan Resiko Bisnis terhadap Efisiensi Perusahaan. Dalam penlitian ini memiliki implikasi kepada manager perusahaan yaitu dapat meningkatkan pengetahuan dalam laporan keuangan untuk melihat tingkat Efisiensi Perusahaan melalui Rasio Keuangan, Good Corporate Governance, dan Resiko Bisnis. Serta implikasi bagi investor diharapkan dapat dijadikan tolak ukur dalam pengambilan keputusan investasi dan menilai efisiensi suatu perusahaan sehingga investor dapat mengontrol atau mengawasi perusahaan agar perusahaan dapat memiliki efisiensi yang baik dan maksimal melalui rasio keuangan, good corporate governance, dan resiko bisnis.

 

Kata Kunci: Hutang, Likuiditas, Profitabilitas, Tata Kelola, Risiko Bisnis, Efisiensi Perusahaan

 

Abstract

In companies, financial statements are an important aspect for investors or management to make decisions. By looking at financial ratios, good corporate governance, and business risk, it can be seen the level of efficiency in a company.
The purpose of this study was to examine the effect of financial ratios with variables proxied by leverage, liquidity, and profitability, business risk, and good corporate governance on corporate efficiency in manufacturing companies using empirical data from the Indonesia Stock Exchange. Knowing the Effect of Financial Ratios, Good Corporate Governance, and Business Risks in Manufacturing Companies listed on the IDX. This study uses numerical data and this study uses quantitative methods. The sample used in this study was 70 companies for the period 2018 - 2020. The data and unit of analysis carried out in this study used annual reports and manufacturing companies. The time horizon for this study is panel data (data pooling), this sampling technique uses purposive sampling and this research will examine companies and the test period covers many years, namely manufacturing companies listed on the IDX. The analytical technique used in this study is Multiple Linear Regression using the SPSS application. The results of this study resulted in a significant positive effect of the variables of Financial Ratios, Good Corporate Governance and Business Risk on Company Efficiency. This research has implications for company managers, namely increasing knowledge in financial statements to see the level of company efficiency through financial ratios, good corporate governance, and business risk. And the implications for investors are expected to be used as benchmarks in making investment decisions and assessing the efficiency of a company so that investors can control or supervise the company so that the company can have good and maximum efficiency through financial ratios, good corporate governance, and business risk.

 

Keywords: Leverage, Liquidity, Profitability, Corporate Governance, Business Risk, Company Efficiency

 

Pendahuluan

Di semua perusahaan selalu menyajikan laporan keuangan yang hendak dimanfaatkan untuk menggambarkan serta mendeskripsikan suatu kinerja padai perusahaan serta menjadi penghubung diantara pihak manajemen perusahaan serta pihak pemegang kepentingan (investor) untuk gambaran kinerja keuangan pada sebuah perseroan. Laporan keuangan yang akan disampaikan kepada pengguna laporan keuangan harus disajikan dengan jujur, bebas dari manipulasi dalam laporan keuangan serta tidak ditemukan kesalahan secara disengaja maupun tidak sengaja serta secara material da informasi yang diungkapkani sesua dengan fakta yang ada dilapangan. Dengan perihal ini satu diantara perihal yang wajib diliat oleh investor yaitu melihat melalui laporan keuangan yang dimana terdapat rasio keuangan guna menambahkan informasi berharga yang meningkatkan kemampuan untuk menilai kondisi keuangan perseroan. Menurut Alarussi, A. S. A. (2021) Analisis yang beda digunakan guna menganalisis posisi keuangan perseroan misalnya analisis cross-sectional serta komparatif. Satu diantara rasio yang bisa dilihat guna melakukan investasi pada sebuah perusahaan yaitu seperti rasio likuiditas yang dipakai dalam mengukur daya perseroan untuk melunasi utang jangka pendek yang dimiliki oleh perseroan yang dimana bisa melihat efisiensi atau tidak di dalam perusahaan tersebut, selain itu terdapat leverage yang dapat bermanfaat untuk analisis, perencanaan dan pengendalian keuangan. Rasio profitabilitas juga rasio yang sering digunakan oleh investor guna mengukur serta menilai daya perseroan guna menciptakan penghasilan (laba) relatif pada penghasilan, aset neraca, biaya operasi, serta ekuitas pemegang saham sepanjang periode waktu tertentu untuk perihal ini bisa jadi pertimbangan dalam menjalankan investasi disebuah perseroan.

Perusahaan-perusahaan di Indonesia terus berusaha untuk bersaing secara efektif di pasar negara berkembang. Menurut ari, M. Y. N., Azmi, A., & Murialti, Neng (2021) setiap perusahaan menginginkan kinerja perusahaan ownership selalu meningkat dari tahun ke tahun. Efisiensi dan efektivitas merupakan parameter yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan guna stabilitas perusahaan. Karena stabilitas serta keberlanjutan merupakan tantangan utama yang dialami perseroan di Indonesia. Ini merupakan hal yang mendasar karena perusahaan harus memiliki pengetahuan lebih tentang lingkungan internal serta eksternal dimana perseroan beroperasi. Mencapai efisiensi dalam operasi perusahaan tetap harus memperhatikan resiko bisnis yang timbul oleh aspek-aspek tertentu yang dimana dapat merugikan pihak-pihak berkepentingan suatu perusahaan. Tujuan perusahaan Indonesia saat ini yang tergantung pada kemampuan manajer/investor untuk mengidentifikasikan status efisiensi misalnya rasio keuangan terkait selaku parameter. Selain itu terdapat Good corporate governance ialah satu diantara unsur guna menaikkan efisiensi ekonomi yang mencakup serangkaian korelasi pihak internal ataupun eksternal perseroan. Menurut Situmorang, Christina et al (2019) demi tercapai nya konsep Corporate Governance, perlu diajukan guna tergapainya transparansi pengelolaan perseroan guna seluruh pemakai laporan keuangan, jika konsep ini dilaksanakan secara baik maka kepercayaan baik investor ataupun pihak lain hendak naik yang hendak berefek pada naiknya kinerja perusahaan hingga bisa menguntungkan beragam pihak.

Di Indonesia terdapat fenomena-fenomena yang terjadi dalam meinvest pada sebuah perseroan lewat melihat laporan keuangan yang memiliki efisiensi perusahaan yang baik. Jay-Z dan Serena Williams berinvestasi melalui Arrive, perusahaan ventura dan anak perusahaan dari Roc Nation Company, dan Williams berinvestasi melalui perusahaannya sendiri, Serena Ventures. Pendanaan ini datang setelah investasi awal $ 20 juta dari Sequoia India. Pendanaan seri B sendiri ialah kelanjutan dari pendanaan Seri A Kopi Kenangan nilainya US$20 juta di Juni 2019 yang dipimpin Sequoia Capital, serta pendanaan awal di 2018 yang dipimpin investor lokal Alpha JWC. CEO Kopi Kenangan Edward Tirtananda menyatakan selaku startup kuliner, pihaknya terus konsisten memastikan usahanya tetap profitable hingga dipercaya investor. Karena hal itu dilihat dari efisiensi perusahaan yang baik sehingga bisa memberi keuntungan guna seluruh individu yang berkepentingan dalam perusahaan.

Berdasarkan studi yang sudah dilaksanakan sebelumnya, ada perbedaan dalam capaian studi yang telah dilaksanakan sebelumnya terdapat perbedaan dalam capaian studi yang memperlihatkan belum terdapatnya capaian yang konsisten, sehingga penliti membatasi studi pada variabel Rasio Keuangan, Resiko Bisnis, Good Corporate Governance, terhadap Efisiensi Perusahaan. Perbedaan studi ini bersama studi terdahulu terletak di variabel, periode serta objek studi. Pada studi ini, peneliti menambah dua variabel independent yang tidak ada dalam penelitian sebelumnya yaitui Resiko Bisnis dan Good Corporate Governance. �Data yang dipakai di studi ini menggunakan data sekunder dan menggunakan metode purposive sampling. Didalam penghimpunan data yang bersumber dari laporan keuangan perseroan manufaktur yang terdata di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat website www.idx.co.id selama periode tahun 2018-2020 guna olah data. Maka, tujuan dari studi ini ialah guna mengetahui apa Rasio Keuangan, Resiko Bisnis, dan Good Corporate Governance memiliki pengaruh terhadap baik atau buruk terhadap Efisiensi Perusahaan guna untuk memberikan gambaran kepada investor sebelum melakukan invest kepada suatu perusahaan. Sehingga dapat menjadi pertimbangan pada investor untuk mencari perusahaan yang dapat memberikan laba yang maksimal kepada para investor, maka judul yang dibuat untuk penelitian ini adalah �Pengrauh Rasio Keuangan, Good Corporate Governance, Dan Resiko Bisnis Terhadap Efisiensi Perusahaan�.

 

Tabel 1

Penelitian Terdahulu

No.

Penulis

Sample, Obyek, dan Periode

Variabel

Temuan Penelitian

1.

Alarussi, A. S. A. (2021)

Data dikumpulkan dari 108 perusahaan publik di Malaysia. Data diambil dari laporan tahunan perusahaan selama tiga tahun 2012-2014.

Independen :

Firm size, Tangibility , Working capital, leverage, liquidity, productivity, profitability,

Dependen :

Effiiciency Company

Hasil variabel profitabilitas dan likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap efisiensi perusahaan, dan leverage berpengaruh signifikan negative terhadap efisiensi perusahaan

2.

Ramaiyanti et al (2018)

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara tahun 2013 sampai dengan 2015 yang digunakan

Independen :

Business Risk, Dividen Policy, Firm Size, Capital Structure

Dependen :

Efficiency Company

 

Dalam penelitian ini memiliki hasil yaitu untuk variabel Risiko bisnis, Kebijakan Dividen, berpengaruh negatif signifikan terhadap efisiensi perusahaan sedangkan untuk risiko bisnis, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan.

3.

Eksandy, A. (2018).

Berdasarkan metode purposive sampling, sampel yang diperoleh sebanyak 8 bank syari�ah yang memenuhi kriteria. Data penelitian diperoleh dari annual report selama periode 2011-2014

Independen :

Good Corporate Governance

Dependen :

Efisiensi Perusahaan

Penelitian ini menghasilkan bahwa variabel Good Corporate Governance berpengaruh signifikan positif terhadap efisiensi perusahaan

4.

Situmorang, C. V., & Simanjuntak, A. (2019).

Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan Buku II dan III yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berjumlah 29 perusahaan

Independen :

Good Corporate Governance, efisiensi perusahaan, sektor perbankan

Dependen :

Efisiensi Perusahaan

Hasil penelitian ini untuk variabel Good Corporate Governance tidak berpengaruh signifikan efisiensi perusahaan

5.

Erawati, T., & Wahyuni, F. (2019).

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur Size, Leverage, perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode dan Efisiensi Keuangan 2013-2017

Independen :

Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan leverage

Dependen :

Efisiensi Perusahaan

Dalam hasil penelitian ini menghasilkan bahwa variabel Good Corporate Governance dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap efisiensi perusahaan sedangkan leverage berpengaruh negative terhadap efisiensi perusahaan

6.

Honi, H. Y., Saerang, I. S., & Tulung, J. E. (2020)

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur tahun 2014-2018

Independen :

Good Corporate Governance

Dependen :

Efisiensi perusahaan

Dalam hasil penelitian ini menghasilkan Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, dan Komite Pemantau Risiko secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi perusahaan.

7.

Rode, Capry D & Aminar S. Dewi (2019)

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor keuangan tahun 2012-2016 berjumlah 40 sampel

Independen :

Good Corporate Governance dan leverage

Dependen :

Efisiensi Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial menghasilkan hipotesis bahwa Kepemilikan Manajerial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi perusahaan yang di. Sedangkan untuk Dewan direksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi perusahaan dan untuk Leverage mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap efisiensi perusahaan.

8.

Churniawati,A., Titisari, K.A & Wijayanti, A (2019)

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Popolasi dalam penelitian laporan keuangan di BEI dari tahun 2015 sampai 2017.

Independen :

Good Corporate Governance, firm size dan leverage

Dependen :

Efisiensi Perusahaan

 

Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa untuk kepemilikan institusional, komite audit, dan firm size tidak berpengaruh sedangkan leverage dan dewan komisaris berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan.

9.

Sari, Tri Diah, Titisari, K. H., & Nurlaela, S. (2020)

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2018.

Independen :

Ukuran perusahaan, leverage, komite audit, dan kepemilikan manajerial

Dependen :

Efisiensi Perusahaan

Dalam penelitian ini menujukan bahwa kepemilikan manajerial, komite audit, dan leverage berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan sedangkan untuk ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan.

10.

Oktaviarni, Fakhrana., Murni, Yetty., dan Suprayitno, Bambang (2019)

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor real estate, properti, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016.

Independen :

profitabilitas, likuiditas, leverage, kebijakan dividen, ukuran perusahaan

Dependen :

efisiensi perusahaan

Penelitian ini menghasilkan bahwa likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap efisiensi perusahaan sedangkan untuk leverage tidak berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan.

11.

William, W dan Ekadjaja, A (2020)

Jenis data yang digunakan adalah data panel selama 2016-2018 berupa data perusahaan manufaktur yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 189 data

Independen :

Good Corporate Governance, struktur kepemilikan, modal intelektual, dan financial leverage

Dependen :

Efisiensi Perusahaan

Penilitian ini menghasilkan bahwa leverage dan modal intelektual berpengaruh signifikan terhadap efisiensi perusahaan sedangkan untuk good corporate governance, kepemilikan manajerian dan kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap efisiensi perusahaan.

12.

Setyawan, Budi (2019)

Penelitian� ini� menggunak an� pendek atan kuantitatif. Data dikumpulkan dari laporan keuangan� dengan sampel 19 perusahaan dari tahun 2015 sampai� 2018 dan� dianalisa� dengan� menggunakan� analisis regresi� berganda

Independen :

Good Corporate Governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap efisiensi perusahaan

Dependen :

Efisiensi Perusahaan

Dalam penelitian ini menunjukan bahwa Good Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi perusahaan sedangkan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap efisiensi perusahaan.

13.

Susilo, Anindito., Sukastri., dan Isnurhadi (2018).

Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam daftar saham index LQ45 pada periode 2014,2015 dan 2016

Independen :

Business risk, GCG, dan financial performance

Dependen :

Efisiensi Perusahaan

Dalam penelitian ini menunjukan bahwa business risk berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan sedangkan GCG dan financial performance �tidak berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan

14.

Alamsyah, Muhammad., Fuad dan Malanua, Widyawati (2021)

Metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling maka diperoleh sampel sebanyak 39 perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019

Independen :

Investement Opportunity Set, CSR, dan Risiko Bisnis

Dependen :

Efisiensi Perusahaan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penilitian ini yaitu untuk MBVE dan risiko bisnis sedangkan CA/BVA dan CSR tidak berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan.

15.

Sari, M. Y. N., Azmi, A., & Murialti, Neng (2021)

Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data sekunder, yang diperoleh dengan melihat laporan keuangan dan laporan tahunan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan jenis perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan pada tahun 2016-2019

Independen :

Political Connection dan Struktur Kepemilikan

Dependen :

Kinerja Perusahaan

Hasil dalam penelirian ini yaitu dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan public berpengaruh signifikan terhadap efisiensi perusahaan sedangkan kepemilikan institusional dan public connection tidak berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan.

 

Metode Penelitian

Metode Penarikan Sampel

Dalam studi yang dipakai di studi memiliki tujuan guna mengkaji korelasi independent variable yang ialah bagian variabel independen yaitu Rasio Keuangan yang diproksikan yaitu levergae, likuiditas, profitabilitas, Resiko Bisnis, dan Corporate Governance terhadap dependent variable yakni Efisiensi Perusahaan. Pada studi ini menggunakan data numeric atau angka serta studi ini memakai metode kuantitatif. Data serta unit analisis yang dilakukan di studi ini ialah menggunakan annual report serta perseroan manufaktur. Time Horizone guna studi ini ialah panel data (data pooling), teknik pengampilan sampel ini dengan purposive sampling serta penelitian ini akan menguji perusahaan serta periode uji mencakup banyak tahun yakni perseroan manufaktur yang terdata di BEI di 2018-2020.

 

Tabel 2

Proses Pengambilan Sampel

No

Keterangan

Jumlah

1

Perusahaan manufaktur dari segala sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2020

177

2

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama 3 tahun berturut-turut pada periode 2018-2020

(31)

3.

Perusahaan melakukan delisting selama periode 2018-2020

(9)

4

Laporan keuangan tidak dilaporkan dalam Rupiah selama periode 2018-2020

(23)

5

Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode 2018-2020.

(38)

6

Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang tidak mempunyai data lengkap untuk dianalisis

(6)

Total Perusahaan

70

Jumlah observasi 70 perusahaan x 3 tahun (2018-2020)

210

 

3.2 Identifikasi Pengukuran Variabel

Variabel serta pengukuran yang dipakai di studi ini bermaksud guna mengetahui korelasi independent variable pada dependent variable di mana tiap pengukurannya ialah:

 

 

 

Tabel 3

Identifikasi dan Pengukuran Variabel

Jenis

Variabel

Nama

Variabel

Proxy

Rumus

Referensi

Variabel

Dependen

Company Efficiency

ATOT

Asset Turn Over Ratio = Total penjualan / (total aktiva di awal tahun + total aktiva di akhir tahun) / 2)

Alarussi, A. S. A. (2021)

 

 

 

 

Variabel Independen

Leverage

DR

Debt ratio = total utang / Total Aset x 100%

Alarussi, A. S. A. (2021)

Likuiditas

 

CR

Current Ratio = Aset Lancar/Kewajiban Lancar

Alarussi, A. S. A. (2021)

Profitabilitas

ROE

ROE = Laba bersih setelah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham

Alarussi, A. S. A. (2021)

Resiko Bisnis

BRISK

BRISK = EBIT/Total Asset

Honi, H. Y., Saerang, I. S.,

Good Corporate Governance

Dewan Direksi

Total Dewan Direksi

Tulung, J. E. (2020)

 

3.3 Metode Pengujian dan Analisis Data

Teknik analisis yang dipakai di studi ini ialah Regresi Liner Berganda. Teknik ini bermaksud guna melaksanakan uji hipotesa dari studi ini yakni pengaruh Good Corporate Governance, serta Rasio pada Efisiensi Perusahaan pada perusahaan manufaktur ditahun 2018-2020. Data hendak di uji memakai aplikasi SPSS

3.3.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberi deskripsi mengenai sebuah data yang diambilkan dari angka mean, median, modus, standart deviasi, angka minimal ataupun maksimal. Tetapi statistik kerap diasosiasi pula bersama segolongan data. Statistik kerap digunakan pula guna melaksanakan beragam analisis pada data, melaksanakan beragam pengujian hipotesis serta fungsi lain. Uji ini bermanfaat untuk mengidentifikasi variabel, Good Corporate governance Rasio dan Efisiensi Perusahaan.

3.3.2 Uji Asumsi Klasik

Prosedur ke-1 pada uji data ialah classic assumption test. Data bisa diolah memakai multiple linear regression method wajib lolos pengujian asumsi klasik dulu guna meninjau terdapat ataupun tidaknya penyelewengan yang berlangsung. Pengujian asumsi klasik mencakup: pengujian normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, serta heteroskedastisitas.

3.3.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah guna meninjau di model regresi apakah, dependent variable serta independent variable punya distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik yakni data terdistribusikan normal ataupun mendekati normal. Guna menguji apa data terdistribusikan normal ataupun tak bisa dilaksanakan bersama

Dalam hasil pengujian normalitas untuk penelitian ini menunjukkan bahwa pada model regresi berganda yang dibuat telah berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi hasil pengujian yang nilainya lebih besar dari 0,05 (0,05<0,530). Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi yang akan digunakan sebagai hipotesis penelitian telah memenuhi asumsi normalitas.

3.3.2.2 Uji Multikolinearitas

1.     Pengujian Multicorrelation memiliki tujuan yaitu apa model regresi dijumpai terdapatnya hubungan antar independent variable. Bila independent variable memiliki hubungan maka variable ini tak ortogonal. Variable ortogonal ialah independent variable yang angka korelasi antar sesama independent variable = 0. Guna mendeteksi terdapat ataupun tidaknya multikorelasi di regresi dalam penelitian ini berikut hasil nya:

 

Tabel 4

Uji Multikolinearitas

Variabel

VIF

Kesimpulan

Leverage

1.696

Tidak ada multikolinearitas

Likuiditas

1.173

Tidak ada multikolinearitas

Profitabilitas

1.584

Tidak ada multikolinearitas

Good Corporate Governance

1.026

Tidak ada multikolinearitas

Risiko Bisnis

2.275

Tidak ada multikolinearitas

Sumber: data diolah dengan SPSS 25.0

 

Hipotesis dalam uji multikolinearitas adalah:

H0: Tidak ada multikolinearitas, jika VIF<10

H1: Ada multikolinearitas, jika VIF>10

Dalam hasil penelitian ini menunjukan untuk semua variabel tidak ada multikolinearitas.

3.3.2.3 Uji Autokorelasi

Autocorrelation test berguna mengkaji apa disebuah model regresi liniear ada korelasi antara kesalahan penggangu diperiode t bersama kesalahan diperiode t-1 (sebelumnya). Jikalau ada korelasi, maka dinamakan adanya permasalahan autokorelasi. Autokorelasi munculnya dikarenakan pengamatan yang berurutan sepanjang waktu berhubungan satu bersama lain. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa pada signifikansi 5%, dengan jumlah sampel 210 dan jumlah variabel independen 5 (k=5) maka tabel Durbin Watson akan memberikan nilai du sebesar 1,8094. Oleh karena nilai dw sebesar 1,960 lebih besar dari batas atas (du) sebesar 1,8094 dan� kurang dari 4-du (4-1,8094=2,1906) dapat menghasilkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

3.3.2.4 Uji Heterokedastisitas

Pengujian heteroscedasticity bermaksud mengkaji apa dimodel regresi berlangsung ketidak samaan variance dari residual satu amatan ke amatan lain. Model regresi yang baik ialah yang mengalami homoskedastisitas ataupun tak berlangsung heteroskedastisitas. Berikut tabel uji heterokedastisitas:

 

Tabel 5

Uji Heterokedastisitas

Variabel

Sig

Kesimpulan

Leverage

0.908

Tidak terdapat heterokedastisitas

Likuiditas

0.088

Tidak terdapat heterokedastisitas

Profitabilitas

0.944

Tidak terdapat heterokedastisitas

Good Corporate Governance

0.061

Tidak terdapat heterokedastisitas

Risiko Bisnis

0.994

Tidak terdapat heterokedastisitas

Sumber: data diolah dengan SPSS 25.0

 

Hasil pengujian heterokedastisitas di atas menunjukkan semua variabel memiliki nilai sig lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terkendala heterokedastisitas.

Dengan terpenuhinya uji asumsi klasik seperti yang telah dipaparkan di atas, maka analisis regresi linier berganda layak digunakan dalam model penelitian karena persyaratan statistik terpenuhi.

3.3.3 Analisis Statistik Deskriptif

CE=�

Keterangan :

CE �� ������ = Company Efficiency

������ = Debt Ratio

������ = Current Ratio

��� �= Return on Equity

�� = Good Corporate Governance

������ = Resiko Bisnis

�������������� = Error

3.3.4 Uji Hipotesis

Prosedur ke-1 pada pengujian hipotesis ialah mencari data yang diperlukan pengkalkulasian variabel. Selepas itu data dikalkukasi serta diolah guna bisa menjalankan uji hipotesis yang sudah diajukan. Ini ialah tahap guna mengkalkulasi serta pengolahan data :

1.     Menetapkan laporan keuangan perseroan yang hendak dipakai.

2.     Mengkalkulasikan proksi tiap variable.

3.     Menjalankan multiple linear regression test pada model bersama tahap yang sudah dijabarkan sebelumnya.

Metode linear regression dilaksanakan pada model yang dipergunakan memakai Software SPSS Versi 17 guna meramalkan korelasi independent variable �bersama dependent variable.

3.3.5 Uji Koefisien Determinasi (R�)

Pengujian ini bermaksud guna menetapkan prosentase total variasi di dependent variable yang dijabarkan independent variable. Bila kajian yang dipergunakan ialah regresi sederhana, hingga yang dipergunakan ialah angka R Square.

Tetapi, bila kajian yang dipergunakan ialah regresi bergenda, hingga yang dipergunakan ialah Adjusted R Square. Capaian pengkalkulasian Adjusted R2 bisa ditinjau di keluaran Model Summary. Dikolom Adjusted R2 bisa ditinjau berapakah prosentase yang bisa dijabarkan independent variable pada dependent variable. Sedang kelebihannya dipengaruhi ataupun dijabarkan variable lainnya yang tak masuk di model studi. Dapat diketahui bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,686. Artinya bahwa variasi dari variabel independen (Unstandardized Residual, Risiko Bisnis, Good Corporate Governance, Likuiditas, Profitabilitas, Leverage) mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen (Company Efficiency) sebesar 68,6% sedangkan sisanya 31,4% varians variabel terikat yang dijelaskan oleh faktor lain.

3.3.6 Uji Regresi Simultan (Uji F)

Pengujian F dimanfaatkan untuk meninjau efek independent variable bersamaan kepada dependent variable. Signifikan bermakna korelasi yang berlangsung bisa berlaku guna populasi. Bersama taraf signifikan yakni 5 %, maka kriteria uji ialah:

1.     Jika angka signifikan f < 0.05, hingga h0 diterima, maknanya ada dampak yang signifikan antara seluruh independent variable pada dependent variable.

2.     Jika angka signifikan f > 0.05, hingga h0 ditolak, bermakna seluruh independent variable

3.     Tak berefekkepada dependent variable.

Dalam penelitian ini menunjukkan nilai sig dari F sebesar� 0,002 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05 (α=0,05) dan F� hitung nya sebesar 3,838 > F tabel nya sebesar� 2,26, jadi dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, semua variabel secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Efisiensi Perusahaan.

3.3.7 Uji Regresi Parsial (Uji T)

Pengujian t dipakai guna mengujikan parsial tiap variabel. Capaian pengujian t bisa ditinjau ditabel coefficients dikolom sig (significance).� Bila probability angka t ataupun signifikan < 0,05, hingga bisa dianggap ada dampak independent variable pada dependent variable secara parsial. Tetapi, bila probabilitas angka t ataupun signifikan > 0,05, maka bisa dianggap tak ada dampak signifikan tiap independent variable pada dependent variable.

 

Hasil Dan Pembahasan

4.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif disajikan dalam tabel 6� yang akan memberikan gambaran dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi masing-masing variabel. Berikut adalah tabel statistik deskriptif untuk masing-masing variabel penelitian:

Tabel 6

Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif

Variabel

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

Leverage

210

0.0149

4.3014

0.405493

0.3431189

Likuiditas

210

0.0217

13.2589

2.914039

2.3696795

Profitabilitas

210

0.0001

2.6189

0.146370

0.2892306

Good Corporate Governance

210

2.0000

11.0000

5.309524

2.2657011

Risiko Bisnis

210

0.0001

1.0610

0.086125

0.1340298

Efisiensi Perusahaan

210

0.2845

34.3893

3.700120

3.8086985

Sumber data diolah dengan SPSS 25.0

 

Berdasarkan tabel 6 diatas, dapat diketahui bahwa objek yang diteliti (N) pada tahun 2018-2020 adalah sebanyak� 210 Sampel. Dari tabel di atas dapat dilihat besarnya nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, standar deviasi dari tiap-tiap variabel. Tabel 6 digunakan untuk membantu dalam melakukan identifikasi terhadap besar kecilnya penyimpangan atas masing-masing variabel yang mempengaruhi variabel satu dengan yang lainnya. Analisis statistik deskriptif menunjukkan hasil sebagai berikut:

1.     Leverage

Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, Leverage memiliki nilai minimum 0,01 dan nilai maksimum 4,30 dengan nilai rata-rata sebesar 0,40 dan� nilai deviasi standar sebesar 0,34. Nilai rata-rata sebesar 0,40 menandakan bahwa Leverage pada perusahaan lebih kecil karena nilai rata-rata mendekati nilai minimum yaitu 0,01.

Perusahaan dengan Leverage tertinggi dicatat oleh PT. Mayora Indah Tbk. sebesar 4,30 pada tahun 2020. Sedangkan� perusahaan dengan Leverage terendah� sebesar 0,01 dicatat oleh PT. Delta Djakarta Tbk.. pada� tahun 2019.

2.     Likuiditas

Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, Likuiditas memiliki nilai minimum 0,02 dan nilai maksimum� 13,25 dengan nilai rata-rata sebesar 2,91 dan nilai deviasi standar sebesar 2,36 .Nilai rata-rata sebesar 2,91 menandakan bahwa rata-rata Likuiditas pada perusahaan lebih kecil karena nilai rata-rata mendekati nilai maksimum yaitu 0,01.

Perusahaan dengan Likuiditas tertinggi dicatat oleh PT. Campina Ice Cream Industry Tbk. sebesar 13,25 pada tahun 2020. Sedangkan perusahaan dengan Likuiditas terendah� sebesar 0,02 dicatat oleh PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk. pada tahun 2019.

3.     Profitabilitas

Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, Profitabilitas memiliki nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum� 2,61 dengan nilai rata-rata sebesar 0,14 dan nilai deviasi standar sebesar 0,28. Nilai rata-rata sebesar 0,14 menandakan Profitabilitas pada perusahaan lebih kecil karena nilai rata-rata mendekati nilai minimum yaitu 0,00.

Perusahaan dengan Profitabilitas tertinggi dicatat oleh PT Delta Djakarta Tbk sebesar 2,61 pada tahun 2019. Sedangkan perusahaan dengan� Profitabilitas terendah sebesar 0,00 dicatat oleh PT. Chitose International Tbk.. pada� tahun 2020.

4.     Good Corporate Governance

Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, Good Corporate Governance memiliki nilai minimum� 2,00 dan nilai maksimum� 11,00 dengan nilai rata-rata sebesar 5,30 dan nilai deviasi standar sebesar 2,26. Nilai rata-rata sebesar 5,30 menandakan bahwa rata-rata Good Corporate Governance pada perusahaan lebih kecil karena nilai rata-rata mendekati nilai minimum yaitu 2,00.

Perusahaan dengan Good Corporate Governance tertinggi dicatat oleh PT. Surya Toto Indonesia Tbk. sebesar� 11,00 pada tahun 2020. Sedangkan perusahaan dengan Good Corporate Governance terendah sebesar 2,00 dicatat oleh PT. Star Petrochem Tbk.. pada tahun 2018.

5.     Resiko Bisnis

Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, Risiko Bisnis memiliki nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum� 1,06 dengan nilai rata-rata sebesar 0,08 dan nilai deviasi standar sebesar 0,13. Nilai rata-rata sebesar 8,08 menandakan bahwa rata-rata Risiko Bisnis pada perusahaan lebih kecil karena nilai rata-rata mendekati nilai minimum yaitu 0,00.

Perusahaan dengan Risiko Bisnis tertinggi dicatat oleh PT. Mayora Indah Tbk. Sebesar 1,06 pada tahun 2020. Sedangkan perusahaan dengan� Risiko Bisnis terendah sebesar 0,00 dicatat oleh PT. Chitose International Tbk.. pada tahun 2020

6.     Company Efficiency

Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, Company Efficiency memiliki nilai minimum 0,28 dan nilai maksimum� 34,38 dengan nilai rata-rata sebesar 3,70 dan nilai deviasi standar sebesar 3,80. Nilai rata-rata sebesar 3,70 menandakan bahwa rata-rata Company Efficiency pada perusahaan lebih kecil karena nilai rata-rata mendekati nilai minimum yaitu 0,28.

Perusahaan dengan Company Efficiency tertinggi dicatat oleh PT. Hartadinata Abadi Tbk. Sebesar 34,38 pada tahun 2019. Sedangkan perusahaan dengan� Company Efficiency terendah sebesar 0,28 dicatat oleh PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.. pada tahun 2020

 

4.2 Analisis Pembahasan dan Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memperoleh hasil analisis regresi yang valid. Secara teoritis, pengujian asumsi klasik meliputi pengujian yang terdiri atas uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS Statistic 25.

 

4.4.3 Hasil Pengujian Hipotesis

4.4.3.1 Uji t Statistik (Uji secara Partial)

Metode data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% (α=0,05). Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

Jika sig dari t hitung <0,05, maka H0 ditolak

Jika sig dari t hitung >0,05, maka H1 diterima

 

Tabel 7

Hasil Uji Regresi

Variabel

B

Sig.

Kesimpulan

Leverage

2.252

0.000

Signifikan Positif

Likuiditas

0.417

0.000

Signifikan Positif

Profitabilitas

2.023

0.000

Signifikan Positif

Good Corporate Governance

0.211

0.011

Signifikan Positif

Risiko Bisnis

1.968

0.000

Signifikan Positif

 

Berdasarkan Tabel 7 hasil uji regresi diatas, maka dapat dirumuskan persamaan sebagai berikut:

CE =

CE =

 

Keterangan:

E��������������������� = Company Efficiency

������������� = Debt Ratio

������������� = Current Ratio

���������� = Return on Equity

= Good Corporate Governance

������������= Resiko Bisnis

��������������������� = Error

 

1.     Konstanta = 2,640 , artinya apabila variabel independen mengalami kenaikan sebesar 1 satuan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka variabel Company Efficiency akan mengalami peningkatan sebesar 2,640.

2.     Koefisien Leverage = 2,252. Artinya jika variabel Leverage mengalami kenaikan sebesar 1 satuan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka variabel Company Efficiency akan mengalami peningkatan sebesar 2,252.

3.     Koefisien� Likuiditas = 0,417. Artinya jika variabel Likuiditas mengalami kenaikan sebesar 1 satuan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka variabel Company Efficiency akan mengalami peningkatan sebesar 0,417.

4.     Koefisien Profitabilitas = 2,023. Artinya jika variabel Profitabilitas mengalami kenaikan sebesar 1 satuan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka variabel Company Efficiency akan mengalami peningkatan sebesar 2,023.

5.     Koefisien Good Corporate Governance = 0,211. Artinya jika variabel Good Corporate Governance mengalami kenaikan sebesar 1 satuan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka variabel Company Efficiency akan mengalami peningkatan sebesar 0,211.

6.     Koefisien Risiko Bisnis= 1,968. Artinya jika variabel Risiko Bisnis mengalami kenaikan sebesar 1 satuan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka variabel Company Efficiency akan mengalami peningkatan sebesar 1,968.

 

1.     Leverage Berpengaruh Positif terhadap Company Efficiency

Berdasarkan hasil pengujian uji t dari tabel tersebut pada model regresi Leverage diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan nilai unstandardized beta 2,252 dengan arah Positif. Maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, hal ini berarti secara parsial variabel Leverage berpengaruh Positif terhadap Company Efficiency.

2.     Likuiditas Berpengaruh Positif terhadap Company Efficiency

Berdasarkan hasil pengujian uji t dari tabel tersebut pada model regresi Likuiditas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan nilai unstandardized beta 2,252 dengan arah Positif. Maka dapat disimpulkan bahwa H2 diterima, hal ini berarti secara parsial variabel Likuiditas berpengaruh Positif terhadap Company Efficiency.

3.     Profitabilitas Berpengaruh Positif terhadap Company Efficiency

Berdasarkan hasil pengujian uji t dari tabel tersebut pada model regresi, Profitabilitas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan nilai unstandardized beta 2,023 dengan arah� positif. Maka dapat disimpulkan bahwa H3 diterima hal ini berarti secara parsial variabel Profitabilitas berpengaruh� positif terhadap Company Efficiency.

4.     Good Corporate Governance Berpengaruh Positif terhadap Company Efficiency

Berdasarkan hasil pengujian uji t dari tabel tersebut pada model regresi, Good Corporate Governance diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,011 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,011 < 0,05) dan nilai unstandardized beta 0,211. Maka dapat disimpulkan bahwa H4 diterima hal ini berarti secara parsial variabel Good Corporate Governance berpengaruh� positif terhadap Company Efficiency

5.     Risiko Bisnis Berpengaruh Positif terhadap Company Efficiency

Berdasarkan hasil pengujian uji t dari tabel tersebut pada model regresi, Risiko Bisnis diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan nilai unstandardized beta 1,968 dengan arah� positif. Maka dapat disimpulkan bahwa H4 diterima hal ini berarti secara parsial variabel Risiko Bisnis berpengaruh� positif terhadap Company Efficiency

 

Pembahasan Hasil Penelitian

4.5.1 Pengaruh Leverage Terhadap Company Efficiency

Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa Leverage berpengaruh� Positif� terhadap Company Efficiency. Kesimpulan ini sesuai dengan hasil penelitian Churniawati, A., Titisari, K.A & Wijayanti, A (2019), Kenn-Ndubuisi dkk. (2018), dan Sari, Tri Diah, Titisari, K. H., & Nurlaela, S. (2020) menyatakan bahwa hal Leverage berpengaruh positif signifikan yang dimana berarti bahwa perusahaan meningkatkan nilai hutang jangka panjangnya untuk memfasilitasi segala aktivitas bisinis perusahaan, maka nilai keuntungan perusahaan juga akan meningkat walaupun dengan adanya peningkatan resiko juga beberapa perusahaan lebih memilih pinjaman untuk membiayai kebutuhan mereka karena mereka tidak ingin mempengaruhi kepemilikan mereka. Yang dimana hal ini akan meningkatkan tingkat efisiensi perusahaan, jika leverage tinggi maka semakin besar kemampuan bagi perusahaan-perusahaan untuk membayar bunga hutang nya sehingga hal ini menjadi pengaruh dengan tingkat efisiensi pada suatu perusahaan.

4.5.2 Pengaruh Likuiditas Perusahaan Terhadap Company Efficiency

Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa Likuiditas berpengaruh��� positif terhadap� Company Efficiency. Kesimpulan ini sesuai dengan hasil penelitian Alarussi, A. S. A. (2021), Oktaviarni, Fakhrana., Murni, Yetty., & Suprayitno, Bambang. (2019), dan Diana, Lely., dan Osesoga, M.S (2020) yang menunjukan ketika perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi maka perusahaan dapat melunasi hutang-hutang jangka pendeknya. Yang dimana telah dikemukakan bahwa sedikit likuiditas dapat menempatkan perusahaan dalam risiko kebangkrutan, namun, kas yang terlalu berlebihan dalam perusahaan dapat mengakibatkan pemanfaatan sumber daya yang buruk dan bisnis mungkin tidak memperoleh pengembalian aset yang memuaskan. Penelitian ini bermaksud untuk menguji pengaruh likuiditas terhadap efisiensi perusahaan. Likuiditas diukur, dalam penelitian ini, dengan rasio lancar yang menyajikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab jangka pendeknya guna untuk meningkatkan Efisiensi Perusahaan.

4.5.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Company Efficiency

Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas berpengaruh� positif terhadap Company Efficiency. Kesimpulan ini sesuai dengan hasil penelitian Alarussi, A. S. A. (2021), Oktaviarni, Fakhrana., Murni, Yetty., dan Suprayitno, Bambang (2019) dan Dewi, Linda Safitri., & Abundanti, Nyoman (2019) menyatakan bahwa perusahaan yang menguntungkan lebih efisien karena biayanya yang lebih rendah. Profitabilitas diukur dalam penelitian ini dengan menggunakan dua ukuran yaitu gross profit dan return on equity. Margin laba kotor mengacu pada pengukuran persentase setiap dolar penjualan yang tersisa setelah perusahaan membayar barang-barangnya, dan ini menyajikan garis bawah profitabilitas yang memuaskan. Return of equity (ROE) menyajikan total laba bersih dibagi jumlah saham biasa. Pemilihan pengukuran ini sejalan dengan penelitian sebelumnya.

4.5.4 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Company Efficiency

Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance berpengaruh� positif terhadap Company Efficiency. Kesimpulan ini sesuai dengan hasil penelitian Honi, H. Y., Saerang, I. S., & Tulung, J. E. (2020), Rode, Capry D & Aminar S. Dewi (2019), dan Fitriani, E., & Zamzani, Z. (2018) yang dimana Dewan Direksi merupakan seseorang yang memutuskan atau biasanya memberi keputusan, bersama-sama dengan anggota dewan direksi lainnya dalam menentukan tindakan-tindakan yang diperlukan. Semakin banyak Dewan Direksi maka semakin efektif juga dalam melakukan pengambilan keputusan dan pembuatan strategi demi untuk meningkat kan efisiensi pada suatu perusahaan, selain itu semakin banyak dewa direksi maka dapat bertanggung jawab dalam berbagai aspek yang dimana pelaksanaan kebijakan dan strategi yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.

4.5.5 Pengaruh Risiko Bisnis Terhadap Company Efficiency

Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa� Risiko Bisnis berpengaruh� positif terhadap Company Efficiency. Kesimpulan ini sesuai dengan hasil penelitian Perusahaan dengan risiko bisnis yang tinggi cenderung menghindari pendanaan dengan menggunakan hutang dibandingkan dengan perusahaan dengan risiko bisnis yang lebih rendah sehingga dapat menghindari resiko � resiko yang kemungkinan akan terjadi dalam suatu perusahaan. Berdasarkan teoritik yang telah dikemukakan diatas didukung dengan penelitian Ramaiyanti, S., Nur, E., Yesi, D., & Basri, M. (2018).

 

Kesimpulan

Penulis meneliti untuk menguji adanya pengaruh Rasio Keuangan dengan variabel yang diproksikan dengan leverage, likuiditas, dan profitabilitas, Resiko Bisnis, dan� Good Corporate Governance terhadap Efisiensi Perusahaan pada perusahan manufaktur yang menggunakan data empiris dari Bursa Efek Indonesia dengan besar sampel sebanyak 70 perusahaan untuk periode tahun 2018 � 2020.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1.     Leverage berpengaruh positif terhadap Company Efficiency,

2.     Likuiditas berpengaruh positif terhadap Company Efficiency,

3.     Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Company Efficiency,

4.     Corporate Governance berpengaruh positif terhadap Company Efficiency,

5.     Risiko Bisnis berpengaruh positif terhadap Company Efficiency, Artinya H5 dalam penelitian ini dapat dikatakan diterima.


 

BIBLIOGRAFI

 

Al_ArussiA.S. and AlhaderiS.M. (2018), �Factors affecting profitability in Malaysia�, Journal of Economic Studies, Vol. 45 No. 3, pp. 442-458, doi: 10.1108/JES-05-2017-0124.

 

Alarussi, A. S. A. (2021). Financial ratios and efficiency in Malaysian listed companies. Asian Journal of Economics and Banking, 5(2), 116�135. https://doi.org/10.1108/ajeb-06-2020-0014

 

Alamsyah, Muhammad Fuad., dan Malanua, Widyawati (2021), Pengaruh Investment Opportunity Set, Corporate Social Responsibility, Dan Risiko Bisnis Terhadap Efisiensi Perusahaan. Jurnal Fokus Manajemen Bisnis Volume 11, Nomor 2, September 2021, Halaman 154-172.

 

Callice, G., Kutlu, L. and Zeng, K. (2019), �Understanding US firm efficiency and its asset pricing implications�, Empirical Economics, pp. 1-37, doi: 10.1007/s00181-019-01775-5.

 

Churniawati, A., Titisari, K.A & Wijayanti, A (2019). Pengaruh Good Corporate Governance, Leverage dan Firm Size terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi, Fakuktas Ekonomi, Universitas Islam Batik (UNIBA) Surakarta.

 

Dewi, Linda Safitri., & Abundanti, Nyoman (2019). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 10, 2019 : 6099-6118

 

Eksandy, A. (2018). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan Syari�Ah Indonesia. Jurnal Akuntansi : Kajian Ilmiah Akuntansi (JAK), 5(1), 1. https://doi.org/10.30656/jak.v5i1.498

 

Erawati, T., & Wahyuni, F. (2019). Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Leverage terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan di Buras Efek Indonesia (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017). Jurnal Akuntansi Pajak Dewantara, 1(2), 129�137. https://doi.org/10.24964/japd.v1i1.895

 

Fitriani, E., & Zamzami, Z. (2018). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja ‎Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Sektor Utama di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016)‎. Jurnal Akuntansi & Keuangan Unja, 3(6), 14-24. https://doi.org/10.22437/jaku.v3i6.6040

 

Honi, H. Y., Saerang, I. S., & Tulung, J. E. (2020). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Konvensional Tahun 2014-2018. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 8(3), 296�305.

 

Kumbhakar, S.C., Ortega-Argil�s, R., Potters, L., Vivarelli, M. and Voigt, P. (2012), �Corporate R&D and firm efficiency: evidence from Europe�s top R&D investors�, Journal of Productivity Analysis, Vol. 37, pp. 125-140.��

 

Rode, Capry D & Aminar S. Dewi (2019). Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. OSF Preprints. April 12. doi:10.31219/osf.io/rn6cs.���

����������������������������������������

Oktaviarni, Fakhrana., Murni, Yetty., & Suprayitno, Bambang. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Kebijakan Dividen, dan Ukuran Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi, Vol 9, No 1 (2019).

 

Ramaiyanti, S., Nur, E., Yesi, D., & Basri, M. (2018). Pengaruh Risiko Bisnis, Kebijakan Dividen Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi, 26, 65�81.

 

Diana, Lely., dan Osesoga, M.S (2020). Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Manajemen Aset, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan: Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Manajemen Daulat Rakyat, 4(1), 15�26. https://doi.org/10.26460/mmud.v4i1.6328

 

Sari, Tri Diah, Titisari, K. H., & Nurlaela, S. (2020). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan : Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol 12, No 1.

 

Setyawan, Budi (2019), Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap� Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Terhadap� Perusahaan� Sektor Perbankandi Bursa Efek� Indonesia). JMM Online� Vol.� 3 No.12 Desember (2019) 1195-1212.

 

Situmorang, C. V., & Simanjuntak, A. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Dan Bisnis: Jurnal Program Studi Akuntansi, 5(2), 160. https://doi.org/10.31289/jab.v5i2.2694

 

Suryanto, A., & Refianto, R. (2019). Analisis pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan. Jurnal Bina Manajemen8(1).

 

Susilo, Anindito., Sukastri., dan Isnurhadi (2018). Good Corporate Governance (GCG), Resiko Bisnis dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Analisis Bisnis Ekonomi, Vol .16, No 1.

 

William, W dan Ekadjaja, A (2020), Pengaruh Gcg, Struktur Kepemilikan, Modal Intelektual, Dan Financial Leverage Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Multiparadigma Akuntansi Tarumanagara / Vol.2 Edisi Juli 2020 : 1165 � 1174.

 

Wilson, M., Wnuk, K., Silvander, J. and Gorschek, T. (2018), �A literature review on the effectiveness and efficiency of business modeling�, E-Informatica Software Engineering Journal, Vol. 12 No. 1, pp. 265-302.

 

Copyright holder:

Shafira Meidita Subhan, Bahtiar Usman (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: