Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
7, No. 11, November 2022
PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT DI RUMAH SAKIT PADA
MASA PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA: TINJAUAN LITERATUR
Dwi Dharmaningsih1, Helen
Andriani2
Mahasiswa Magister
Kajian Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia, Indonesia1
Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia, Indonesia2
Email:
[email protected]
Abstrak
Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia menimbulkan
dampak masif bagi pelayanan kesehatan di rumah sakit di Indonesia. Berbagai
tantangan harus dihadapi rumah sakit agar tetap dapat menyediakan pelayanan
paripurna, baik pada penderita COVID-19 maupun pasien umum. Pengendalian
persediaan obat di instalasi farmasi harus dilakukan dengan cermat untuk
mencegah terjadinya kehabisan persediaan obat di gudang farmasi. Penelitian ini
bertujuan mengidentifikasi upaya rumah sakit di Indonesia dalam menghadapi
permasalahan logistik farmasi saat pandemi COVID-19, khususnya pada
pengendalian persediaan obat agar terhindar dari kehabisan persediaan obat di
rumah sakit. Penelitian ini merupakan sebuah literature
review berdasarkan metode PRISMA dengan menggunakan database ScienceDirect,
Google Scholar, dan Scopus. Kata kunci yang digunakan yaitu drug supply, hospital,
COVID-19,
Indonesia. Kriteria inklusi penelitian yaitu jika dipublikasikan dalam Bahasa
Inggris atau Bahasa Indonesia, membahas tentang persediaan obat di rumah sakit di
Indonesia selama pandemi COVID-19, serta dipublikaskan tahun 2020-2021. Kriteria
eksklusi jika bukan membahas persediaan obat selama pandemi di Indonesia dan
teks tidak tersedia lengkap. Dari 2.013 artikel yang diperoleh dengan
menggunakan kata kunci yang sudah ditentukan, didapat hasil kajian dari 7
artikel yang memenuhi kriteria. Sebagian besar artikel (n=5) membahas pelaksanaan
manajemen persediaan obat saat pandemi COVID-19, masalah persediaan obat dan upaya
dalam menanganinya, seperti melalui pengoptimalan sistem informasi logistik
farmasi dan pengelolaan sumber daya kefarmasian. Dua artikel lainnya meneliti tentang
metode perencanaan persediaan obat rumah sakit selama masa pandemi. Pada masa
pandemi, rumah sakit perlu menetapkan strategi untuk mengatasi permasalahan persediaan
obat diantaranya pengoptimalan pemanfaatan sistem informasi, pemilihan metode
perencanaan kebutuhan obat yang sesuai kebutuhan dan pengelolaan sumber daya
kefarmasian.
Kata kunci: drug supply,
hospital, COVID-19, Indonesia
Abstract
The COVID-19 pandemic that has hit the whole
world has had a massive impact on health services, including hospitals in
Indonesia. Hospitals must face various challenges in order to continue to
provide complete services, both for COVID-19 sufferers and general patients.
Drug inventory control in pharmacy installations must be carried out carefully
in order to avoid the problem of running out of drug supplies in pharmacy
warehouses. This study aims to identify the efforts of hospitals in Indonesia
in dealing with pharmaceutical logistics problems during the COVID-19 pandemic,
especially in controlling drug supplies to avoid running out of drug supplies
in hospitals. This research is a literature review based
on the PRISMA method using the ScienceDirect, Google Scholar, and Scopus
databases. The keywords used are drug supply, hospital, COVID-19, Indonesia.
The research inclusion criteria, if published in English or Indonesian,
discusses the supply of medicines in hospitals in Indonesia during the COVID-19
pandemic, and have been published in 2020-2021. Exclusion criteria if not
discussing drug supply during the pandemic in Indonesia and complete text is
not available. From 2,013 articles obtained using
predetermined keywords, the results of the study were obtained from 7 articles
that met the criteria. Most of the articles (n=5) discussed the implementation
of drug supply management during the COVID-19 pandemic, drug supply problems
during the COVID-19 pandemic and efforts to deal with it, such as through
optimizing the pharmaceutical logistics information system and good management
of pharmaceutical resources. Two other articles examine methods of planning
hospital drug supplies during a pandemic. During COVID-19
pandemic, hospitals need to establish strategies to address drug supply
problems, including optimizing the use of information systems, selecting
appropriate drug requirements planning methods and good management of
pharmaceutical resources.
Keywords: drug supply, hospital,
COVID-19, Indonesia
Pendahuluan
Wabah pandemi
COVID-19 memberikan dampak masif secara global dalam waktu yang relatif
singkat, tak terkecuali sektor industri farmasi. Pandemi mengakibatkan fluktuasi permintaan, pembelian obat dan
suplemen secara berlebihan, penimbunan stok obat-obatan, juga keterlambatan
rantai pasokan obat-obatan dan terhambatnya proses manufaktur industri farmasi
akibat adanya pembatasan aktivitas.(Singh et al., 2021) Pandemi menyebabkan terganggunya distribusi barang kebutuhan sehari-hari termasuk obat-obatan dan alat kesehatan.(Tirivangani et al., 2021)
Pemberlakuan kebijakan pembatasan aktivitas di berbagai area juga turut
berdampak pada keberlanjutan siklus pasokan perbekalan farmasi.(Herdady & Muchtaridi, 2020)
Rumah sakit sebagai fasilitas penyedia layanan kesehatan
diharuskan memiliki sistem yang baik dalam �penyediaan obat-obatan agar tetap dapat
melayani pasien �selama 24 jam. Pandemi COVID-19 mendorong rumah sakit semakin cermat dalam
mengelola kebutuhan logistik kefarmasian agar ketersediaan obat dan alat
kesehatan untuk pelayanan tercukupi. Saat pandemi, kebutuhan obat-obatan yang dapat
mendukung daya tubuh seperti vitamin
serta Alat Pelindung Diri
(APD) tentunya meningkat sebagai upaya untuk menghindari tingginya risiko
penularan ��infeksi
virus COVID-19. Peningkatan kebutuhan ini akan mendorong
rumah sakit senantiasa menjaga distribusi dan suplai obat agar tidak ada gangguan dalam pelayanan, baik dari segi pembiayaan maupun distribusi
dan pengadaan barang. Kondisi
tersebut menuntut rumah sakit menjaga distribusi dan pemenuhan obat agar tidak ada gangguan
dalam pelayanan kesehatan. Dalam hal ini, manajemen logistik yang berjalan dengan baik dari proses pengadaan barang �dan obat pada instalasi farmasi
sangat dibutuhkan. Untuk menjaga
ketersediaan suplai farmasi dibutuhkan adanya strategi manajemen pengendalian obat. Kurangnya manajemen pengendalian obat dapat berakibat pada kelebihan maupun
kekurangan atau kekosongan suplai persediaan obat yang akan berdampak terhadap
pelayanan kesehatan di rumah sakit pada masa pandemi.(Kritchanchai & Meesamut, 2015) Penelitian
ini bertujuan mengidentifikasi upaya rumah sakit di Indonesia dalam menghadapi
permasalahan logistik farmasi saat pandemi COVID-19, khususnya pada
pengendalian persediaan obat agar terhindar dari kehabisan persediaan obat di
rumah sakit.�
Metode Penelitian
Pencarian database online dilakukan
dalam pemilihan literatur dengan menggunakan database ScienceDirect, Google
Scholar, dan Scopus. Kriteria inklusi penelitian yaitu pencarian
artikel penelitian dibatasi pada studi yang membahas tentang persediaan obat di
rumah sakit di Indonesia selama pandemi COVID-19. Artikel penelitian terpilih
harus diterbitkan pada tahun 2020-2021 dan dipublikasikan dalam bahasa Inggris
dan bahasa Indonesia. Literatur dieksklusi jika bukan membahas persediaan obat di rumah sakit di Indonesia selama pandemi,
teks tidak dapat diunduh secara lengkap, bukan merupakan artikel asli (original
article), misalnya reviu, editorial, opini, letter to editor). Selain
itu, artikel jurnal yang membahas persediaan obat di fasilitas pelayanan
kesehatan seperti Puskesmas dan klinik juga dieksklusi.
Kata kunci yang digunakan pada pencarian
yaitu
drug supply,
hospital, COVID-19, Indonesia. Hasil
pencarian literatur dikumpulkan dan disusun menggunakan software
manajemen sitasi Mendeley. Literature review ini menggunakan panduan Preferred
Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analyses (PRISMA). Alur
sesuai pedoman PRISMA dalam pencarian literatur untuk memilih artikel diringkas
sesuai dengan Gambar 1.
n = 119 Scopus Records
identified through search form database (n = 2.013) Records after
duplication removed and screened (n = 16) 12 artikel full
text yang diseleksi sesuai dengan kriteria inklusi dan eklusi
penelitian Pencarian
literatur: Database: Scopus,
Science direct, dan Google Scholar n = 134 Science Direct n = 1.760 Google Scholar Record excluded (n = 4) -
No full text available Studies
included (n= 7) Record excluded (n = 5) -
Unrelated to research problem -
Different focus Identification Screening Eligibility Included
Gambar
1. Flow Chart Pemilihan Artikel
Penelitian menggunakan PRISMA
Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Pada pencarian awal ditemukan total 2.013 studi
dari tiga database pencarian. Setelah dilakukan penghapusan terhadap duplikasi,
penyaringan judul studi dan abstrak penelitian, diperoleh total artikel yang potensial
sejumlah 16 studi. Semua artikel potensial selajutnya dinilai isi keseluruhan
dan 7 artikel dimasukkan untuk tinjauan literatur. Penelitian-penelitian dari
artikel yang didapat dilakukan selama pandemi COVID-19 pada tahun 2020 sampai 2021. Literatur
yang telah terpilih sebagian besar (86%) menggunakan desain penelitian kualitatif,
dan sisanya menggunakan studi kasus. Ketujuh studi ini dilakukan di rumah sakit
di Indonesia.
Dari ketujuh
artikel, didapatkan beberapa masalah terkait
perencanaan dan persediaan obat dalam rantai logistik farmasi yang
muncul di lingkungan rumah sakit akibat pandemi
COVID-19, antara lain lain turunnya jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit secara
signifikan, penumpukan stok obat untuk pasien rawat inap, serta peningkatan
permintaan suplai obat untuk pasien COVID-19 sehingga harus dilakukan
pengendalian stok obat. �Sebagian besar artikel (n=5) membahas tentang
pelaksanaan manajemen persediaan obat saat pandemi COVID-19 melalui
pengoptimalan sistem informasi logistik farmasi dan pemenuhan kebutuhan dan
kompetensi sumber daya kefarmasian. Dua artikel lainnya meneliti tentang metode
perencanaan persediaan obat rumah sakit selama masa pandemi.
Dari masalah-masalah tersebut, penulis mencoba
menyimpulkan strategi yang dapat digunakan rumah sakit dalam menghadapi
permasalahan logistik farmasi khususnya pada perencanaan dan pengendalian
persediaan obat agar terhindar dari masalah kehabisan persediaan obat di rumah
sakit saat pandemi COVID-19. Karakteristik studi hasil tinjauan literatur
ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1.
Karakteristik
Studi pada Tinjauan Literatur
No. |
Penulis (Tahun) |
Judul Studi |
Desain Studi |
Hasil Studi |
1 |
Sistem Pengendalian Persediaan Obat di Instalasi Farmasi RSUD Tugurejo Semarang selama Pandemi COVID-19 |
Penelitian observasional dengan� pendekatan kualitatif deskriptif |
Pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan jumlah kunjungan pasien yang berakibat pada
peningkatan stok ��obat, tertundanya pengiriman obat
karena pemberlakuan kebijakan pembatasan sosial, serta sistem informasi
logistik obat (update data stok obat tidak
real time) yang belum optimal. Upaya
yang dilakukan RS meliputi memperbarui stok obat pada sistem dan update daftar
obat dalam formularium RS sesuai dengan kebutuhan dan pola penyakit, sehingga
mendukung pengelolaan persediaan obat. |
|
2 |
Manajemen
Logistik Kefarmasian pada Masa Pandemi COVID-19 di RSU Bhakti Asih Brebes Jawa
Tengah |
Penelitian kualitatif deskriptif |
Pada
masa pandemi, pelayanan logistik farmasi
RS tetap berpedoman pada Permenkes
Nomor 72 Tahun 2016, didukung dengan sumber daya kesehatan yang kompeten
dan pengoptimalan sistem informasi
rumah sakit sehingga dapat membantu manajemen dalam
pengelolaan logistik obat. Untuk mengendalikan stok obat, stok opname
dilaksanakan berkala. |
|
3 |
Strategi Perencanaan dan Pengadaan Obat Dalam Penanganan Pandemi COVID-19 di Instalasi Farmasi RSUD Bali Mandara |
Penelitian kuantitatif |
Penerapan strategi
pengendalian persediaan obat dengan kombinasi metode ABC, metode
konsumsi, dan metode
epidemiologi pada perencanaan kebutuhan obat, cukup efektif untuk
mengatasi kekosongan stok obat COVID-19 serta
obat gejala penyerta. Rumah sakit
juga berupaya mengoptimalkan menggunakan data
logistik farmasi yang telah terintegrasi dalam sistem informasi rumah sakit. |
|
4 |
Analisis Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi RSUA Tahun
2020 |
Penelitian kualitatif |
Pengelolaan
persediaan obat di instalasi farmasi dipengaruhi oleh ketersediaan
formularium RS, kemauan dokter penanggung
jawab pasien meresepkan menurut formularium
RS, ketersediaan anggaran belanja obat; perencanaan obat menggunakan metode
konsumsi didasarkan pada pola penyakit yang ada dan pencatatan persediaan
obat masih dilakukan secara manual. |
|
5 |
Manajemen
Perencanaan, Pengadaan, dan Pengendalian Obat di Instalasi Farmasi RSU GMIM Pancaran Kasih Manado |
Penelitian
kualitatif |
Perencanaan,
pengadaan dan pengendalian obat pada masa pandemi berpedoman pada Permenkes Nomor
72 Tahun 2016, namun pada perencanan persediaan perlu dilakukan upaya
penentuan prioritas pemesanan berdasarkan investasi dan pemakaian obat, penambahan
tenaga kefarmasian, serta pengoptimalan sistem informasi digital. |
|
6 |
Metode Konsumsi dalam
Pengelolaan Persediaan Obat, Alat Kesehatan
Habis Pakai dan APD di Laboratorium Kateterisasi RS
selama Pandemi |
Penelitian
kualitatif studi kasus |
Untuk
menghindari kekosongan obat pada saat pandemi di unit kateterisasi RS,
manajemen logistik farmasi rumah sakit menggunakan metode konsumsi dengan
memperhitungkan buffer stock yang aman dengan masa waktu tertentu. |
|
7 |
Husna Hariani, dkk (2021)(Husna Hariani, Fitriani, Arifah Devi, 2021) |
Manajemen Pengelolaan
Obat di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Zubir Mahmud
Kabupaten Aceh Timur Tahun 2021 |
Penelitian
kualitatif |
Ketersediaan obat di
RS belum terpenuhi sesuai dengan kebutuhan karena perencanaan yang kurang
baik (akibat belum didukung oleh sumber daya manusia sehingga masih
menggunakan metode komsumsi namun belum ada prioritas penetapan jenis obat), pembayaran
obat yang tidak tepat waktu dan menurunnya anggaran obat. Upaya peningkatan
kompetensi SDM melalui pelatihan dan dukungan penyediaan sarana prasarana
sangat dibutukan. |
Pembahasan
Pandemi
COVID-19 menuntut rumah sakit untuk semakin cermat dalam menyelenggarakan
pembiayaan belanja operasional rumah sakit, termasuk didalamnya belanja
logistik farmasi. Perencanaan serta pengadaan persediaan obat pada unit logistik farmasi harus diupayakan sedemikian rupa
agar rumah sakit terhindar dari kondisi kehabisan
suplai obat di gudang farmasi. Siklus
manajemen pengelolaan sediaan farmasi/obat mencakup empat tahap, yaitu
seleksi/pemilihan, perencanaan dan pengadaan, distribusi, dan penggunaan obat,
siklus ini membutuhkan dukungan organisasi, adanya alokasi anggaran serta
manajemen sistem informasi dan pendayagunaan sumber daya manusia.(Quick, 2012) Seirama dengan hal tersebut, regulasi
Kementerian Kesehatan menyebutkan kegiatan pengendalian persediaan meliputi
jenis, banyaknya persediaan serta penggunaan persediaan obat. Tim atau komite
farmasi dan terapi rumah sakit serta unit farmasi bertanggung jawab terhadap
kegiatan pengendalian persediaan obat. Pengendalian persediaan yang efektif dapat
mendorong utilisasi obat sesuai formularium yang telah ditetapkan oleh rumah
sakit, diagnosa serta rencana terapi pengobatan pasien, dan juga suplai yang
memadai (Kementerian Kesehatan RI, 2016). Pengendalian persediaan dapat dilakukan
melalui berbagai cara, diantaranya pengkajian suplai obat yang jarang digunakan
(slow moving),
pengkajian persediaan death stock yang dalam 3 bulan berturut-turut
tidak dipakai, serta upaya stock opname rutin
berkala.
Oktaviani,
dkk (2017) dalam studinya menyimpulkan bahwa kegiatan manajemen� pengelolaan logistik farmasi di rumah sakit
turut berperan penting dalam menjaga tersedianya suplai logistik farmasi yang
pada akhirnya juga memelihara mutu pelayanan pasien di rumah sakit.(Oktaviani et al., 2018) �Dalam
pengendalian persediaan obat, tahap perencanaan dan pengadaan obat turut
berperan awal dalam keberhasilan tahap selanjutnya, dimana pada tahap ini
terjadi pencocokan antara kebutuhan logistik persediaan obat dan anggaran yang
sudah dialokasikan sebelumnya sebagai penunjang pelayanan pasien. Jika
pengelolaan sistem perencanaaan pengedalian obat tidak adekuat, maka dapat
menimbulkan penumpukan persediaan obat maupun kekurangan atau bahkan kekosongan
persediaan. Perencanaan logistik farmasi rumah sakit termasuk bagian penting
dari manajemen operasional yang berfungsi dalam proses perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, serta penyaluran suplai obat kepada pasien.(Indriana et al., 2021) Kegiatan perencanaan kebutuhan farmasi
termasuk upaya untuk menyusun jumlah dan jangka waktu pengadaan sediaan
obat/farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dalam rangka menjamin
terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu serta efisien.(Kementerian Kesehatan RI, 2016) Metode yang dipakai
didasarkan pada justifikasi dalam konsumsi, epidemiologi dan anggaran yang
tersedia.
Pengembangan
dan pengoptimalan sistem informasi logistik rumah sakit bermanfaat untuk
menyediakan data informasi yang akurat mengenai jumlah penggunaan obat pada
jangka waktu tertentu sehingga perencanaan kebutuhan persediaan obat menjadi lebih
mudah, disokong dengan penerapan metode pengendalian persediaan farmasi untuk
mencegah terjadinya kekosongan persediaan. Pemanfaatan sistem informasi
sangat penting sebagai alat bantu untuk membuat
prioritas perencanaan dan berbagai proses lain dalam pengelolaan obat di instalasi
farmasi rumah sakit pada masa pandemi ini. Menurut penelitian yang dilakukan Wang Ying, dkk (2021)(Wang Ying, Yu Qian, 2021), selama masa pandemi COVID-19, gangguan
distribusi obat dan kekurangan pasokan terjadi karena masalah logistik dan gangguan produksi akibat pengaruh pandemi. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut bagian kefarmasian dapat melakukan berbagai strategi diantaranya menetapkan skema penyediaan obat berdasarkan
pedoman pemerintah, melaksanakan pengadaan obat
secara daring, mengelola hibah obat, serta memanfaatkan teknologi
jaringan informasi dengan menerapkan platform pelayanan kolaboratif untuk pengadaan obat otomatis yang memungkinkan rumah sakit dan pemasok farmasi untuk mengoptimalkan alur
kerja pengadaan obat, meningkatkan efisiensi, menghemat tenaga kerja dan sumber
daya material, serta meminimalisir risiko infeksi yang disebabkan oleh kontak silang dalam proses
pembelian obat.
Inilah pentingnya pengoptimalan pemanfaatan sistem informasi logistik farmasi
pada masa pandemi.
Selain dukungan
sistem informasi, aspek sumber daya manusia menjadi faktor yang sangat penting
dalam pengendalian persediaan obat dan menjaga mutu pelayanan kefarmasian di rumah
sakit pada masa pandemi COVID-19. Instalasi farmasi rumah sakit harus didukung
oleh tenaga kefarmasian serta staf penunjang yang memadai untuk mencapai target
dan tujuan unit logistik farmasi rumah sakit. Ketersediaan tenaga kefarmasian
harus memperhatikan kualifikasi SDM, persyaratan administrasi, serta beban
kerja dan kebutuhan rumah sakit. Apabila ketersediaan sumber daya tidak
terpenuhi, maka dapat menimbulkan waktu tunggu pelayanan obat yang memanjang.(Nurul Fitriah, Nanditya Ika F, 2016) Waktu pelayanan ini sangat erat
kaitannya� dengan kepuasan pelanggan
terhadap pelayanan di rumah sakit sehingga rumah sakit dituntut untuk mengelolanya
dengan baik. Faktor ketenagaan memiliki peran yang krusial dalam mendukung
ketersediaan suplai logistik farmasi pada masa pandemi COVID-19. Hal ini dapat
diupayakan melalui pengaturan jadwal kerja tenaga kefarmasian yang disesuaikan
dengan jam kerja yang dibatasi akibat pandemi.
Kesimpulan
Dari
rangkuman tinjauan literatur ini dapat disimpulkan bahwa dalam pada masa
pandemi COVID-19, rumah sakit perlu menetapkan strategi dalam menghadapi
permasalahan logistik farmasi, diantaranya melalui perencanaan dan pengendalian
persediaan obat yang efektif dan
efisien, pengoptimalan pemanfaatan sistem informasi dalam manajemen logistik
farmasi, serta kolaborasi pengelolaan suber daya manusia dalam rangka menjaga
ketersediaan suplai obat. Studi mengenai pengelolaan obat akan berguna bagi
rumah sakit dalam rangka peningkatan manajemen logistik farmasi dan menjaga
mutu pelayanan rumah sakit. Namun saat ini artikel
yang membahas lebih khusus tentang penerapan strategi rumah sakit
dalam pengendalian persediaan obat saat masa pandemi, khususnya di Indonesia
masih sulit didapatkan, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Gusti Ayu Putu Puspikaryani, I Gusti Ayu Made Iin Kristanti,
I. M. A. Y. W. (2022). Strategi Perencanaan dan Pengadaan Obat Dalam Penanganan
Pandemi COVID-19 di Instalasi Farmasi RSUD Bali Mandara. Jurnal Farmaseutik,
18(1), 85�89. https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v18i1.71902. Google Scholar.
Herdady, M. R., & Muchtaridi, M. (2020). COVID-19: Alarm
Bagi Sistem Rantai Pasok Industri Farmasi. Majalah Farmasetika, 5(4),
146�155. https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v5i4.27076. Google Scholar.
Husna Hariani, Fitriani, Arifah Devi, S. M. (2021). Manajemen
Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh
Timur. Miracle Journal, 2(1), 49�66. Google Scholar.
�
Indriana, Y. M., Darmawan, E. S., & Sjaaf, A. C. (2021).
Analisis Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi RSUA Tahun 2020 Analysis of Drug
Management in the Pharmacy Department of the ad Public Hospital , 2020. PROMOTIF:
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1993), 10�19. Google Scholar.
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit. Google Scholar.
�
Kritchanchai, D., & Meesamut, W. (2015). Developing
inventory management in hospital. International Journal of Supply Chain
Management, 4(2), 11�19. Google Scholar.
�
Laksono, S. (2021). Metode Konsumsi dalam Pengelolaan
Persediaan Obat, Alkes BHP dan APD di Laboratorium Kateterisasi RS selama
Pandemi. Jurnal Kedokteran Unram, 10(4), 708�711. Google Scholar.
�
Nurul Fitriah, Nanditya Ika F, S. W. (2016). Penyebab dan
Solusi Lama Waktu Tunggu Pelayanan Obat di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah
Sakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 29(3), 245�251. Google Scholar.
Oktaviani, N., Pamudji, G., & Kristanto, Y. (2018).
Evaluasi Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi
NTB Tahun 2017. Jurnal Farmasi Indonesia, 15(November), 135�147. Google Scholar.
Polii, S., Posangi, J., & Manampiring, A. E. (2021).
Manajemen Perencanaan, Pengadaan, dan Pengendalian Obat di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit. Journal of Public Health, Volume 2(2). Google Scholar.
Quick, J. D. (2012). Inventory Management in Managing Drug
Supply. In Management Sciences for Health in collaboration with the World
Health Organization. Google Scholar.
Singh, S., Kumar, R., Panchal, R., & Tiwari, M. K.
(2021). Impact of COVID-19 on logistics systems and disruptions in food supply
chain. International Journal of Production Research, 59(7),
1993�2008. https://doi.org/10.1080/00207543.2020.1792000. Google Scholar.
Tirivangani, T., Alpo, B., Kibuule, D., Gaeseb, J., &
Adenuga, B. A. (2021). Impact of COVID-19 pandemic on pharmaceutical systems
and supply chain � a phenomenological study. Exploratory Research in
Clinical and Social Pharmacy, 2, 100037.
https://doi.org/10.1016/j.rcsop.2021.100037. Google Scholar.
Wang Ying, Yu Qian, Z. K. (2021). Drugs supply and
pharmaceutical care management practices at a designated hospital during the
COVID-19 epidemic. Research in Social and Administrative Pharmacy, 17(1),
1978�1983. Google Scholar.
Wibowo, S. W., Suryawati, C., & Sugiarto, J. (2021).
Analisis Pengendalian Persediaan Obat-Obatan Instalasi Farmasi RSUD Tugurejo
Semarang Selama Pandemi COVID-19. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 9(3),
215�224. https://doi.org/10.14710/jmki.9.3.2021.215-224. Google Scholar.
Widodo, S. (2022). Gambaran Manajemen Logistik Kefarmasian
Pada Masa Pandemi COVID-19 di Rumah Sakit Umum Bhakti Asih Brebes Jawa Tengah. Jurnal
Medika Hutama, 3(2). Google Scholar.
Copyright
holder: Dwi
Dharmaningsih, Helen Andriani (2022) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |