Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol 7, No
12, Desember 2022
Pengaruh
Intellectual Capital, Leverage Dan Corporate Governance Terhadap Financial
Performance Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdadftar Di Bursa Efek
Indonesia Dan Dimoderasi Oleh Competitive Advantage
Dewi
Perabawati, Susy Muchtar
Fakultas
Ekonomi Bisnis Universitas Trisakti Jakarta, Indonesia
Setiap perusahaan
memiliki tujuan untuk mengambil keuntungan sebanyak mungkin, Tujuan ini dapat
tercapai dengan memaksimalkan Financial Performance yang dimilikinya.
Tetapi dengan kondisi pandemik saat ini banyak perusahaan yang belum bisa
memaksimalkan Financial Performance mereka, Hal tersebut dapat dijadikan
sebuah alasan untuk dapat berhati-hati dalam menentukan faktor yang dapat
mempengaruhi Financial Performance perusahaan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh Intellectual Capital, Leverage, Corporate
Governance terhadap Financial Performance dengan Competitive
Advantage sebagai variabel moderasi. Financial Performance pada
penelitian ini difokuskan menggunakan rasio profitabilitas yaitu ROA dan ROE.
Studi ini menggunakan variabel kontrol Ukuran Perusahaan. Data yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang besrsumber dari laporan
keuangan perusahaan sektor industry manufaktur yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2017 -2021. Sampel penelitian dipilih
menggunakan metode purposive sampling hingga dipilih 118 perusahaan yang
menjadi sampel. Analisis data yang digunakan untuk uji hipotesis yaitu analisis
regersi data panel dengan menggunakan program Eviews 12. Temuan dari
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independent, Intellectual Capital
dengan proksi HCE dan SCE tidak berpengaruh terhadap financial performance
sedangkan Intellectual Capital dengan proksi VAIC berpengaruh terhadap
financial performance, Leverage tidak berpengaruh menggunakan pengukuran ROA,
dan berpengaruh menggunakan pengukuran ROE. Untuk variabel Corporate
Governance dengan proksi dewan komisaris independent berpengaruh terhadap financial
performance sedangkan ukuran dewan direksi tidak berpengaruh. Variabel
Moderasi Competitive Advantage hanya dapat memoderasi Intellectual
Capital dengan proksi VAIC, sedangkan sisanya tidak berpengaruh. Untuk variabel
kontrol yaitu ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Financial Performance.
Hasil ini dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan harus memperhatikan
komponen Intellectual Capital yang dimilikinya karna juga dapat mempengaruhi
competitive advantage serta meningkatkan financial performancenya.
Kata
Kunci
: Financial Performance, Intellectual
Capital, Leverage, Corporate Governance, Competitve Advantage, Ukuran
Perusahaan.
Every company has a goal to take as much profit as
possible, this goal can be achieved by maximizing its Financial Performance.
But with the current pandemic conditions, many companies have not been able to
maximize their Financial Performance, this can be used as an excuse to be
careful in determining factors that can affect the company�s Financial
Performance. This study aims to analyze the influence of Intellectual Capital,
Leverage, Corporate Governance on Financial Performance with Competitive
Advantage as a moderating variable. Financial Performance in this study is focused
on using profitability ratios, namely ROA and ROE. This study uses the control
variable Firm Size. The data used in this study is secondary data sourced from
the financial statements of the manufacturing industry sector companies listed
on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the 2017-2021 period. The research
sample was selected using purposive sampling method until 118 companies were
selected as samples. The data analysis used to test the hypothesis is panel
data regression analysis using the Eviews 12 program. The findings of this study indicate that the independent
variables, Intellectual Capital with HCE and SCE proxies have no effect on
financial performance, while Intellectual Capital with VAIC proxies have an
effect on financial performance, Leverage has no effect using ROA measurements,
and has an effect using ROE measurements. For the Corporate Governance variable
with independent commissioners as a proxy, it has an effect on financial
performance, while the size of the board of directors has no effect.
Competitive Advantage Moderation Variable can only moderate Intellectual
Capital with VAIC proxy, while the rest have no effect. For the control
variable, the size of the company has an effect on Financial Performance. From
these results, it can be concluded that the company must pay attention to its
Intellectual Capital component because it can also affect its competitive
advantage and improve its financial performance.
Keywords :
Financial Performance, Intellectual Capital, Leverage, Corporate Governance,
Competitive Advantage, Size
Pendahuluan
�������� Di era pandemi perusahaan diseluruh
dunia sedang menghadapi persaingan bisnis terbesar dan terberat saat ini. Untuk
bertahan dalam lingkungan bisnis yang dinamis, perusahaan harus menemukan
berbagai strategi untuk mengalokasikan dan mengembangkan sumber daya mereka
secara lebih efisien. Menurut Zhang (2021) tindakan ini memberikan landasan
untuk meningkatkan strategi pasar dan financial performance perusahaan. Financial
Performance yang baik tercermin melalui
peningkatan profitabilitas, hal itu merupakan tujuan penting dari setiap
lembaga komersial untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kinerja keuangan
sebagai alat penting bagi pemangku kepentingan dalam mengukur efisiensi
manajemen dalam penggunaan sumber dayanya.(Dahiyat, 2021).
�������� Diantara
berbagai sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Perusahaan
manufaktur memiliki kelebihan tersendiri dimana perusahaan manufaktur
mengaplikasikan mesin, peralatan, tenaga kerja dan suatu medium proses untuk
mengubah bahan baku mentah menjadi bahan baku layak jual. Dari berbagai
penelitian menyimpulkan bahwa Sebagian besar perusahaan manufaktur memiliki
kontribusi untuk produk nasional. Dengan peran kontribusi tersebut menjadikan
ketertarikan bagi penulis untuk meneliti perusahaan manufaktur terutama kinerja
keuangannya selain itu perusahaan manufaktur yang memiliki prospek cerah dan
ekonomis di masa yang akan datang serta semakin pesatnya pertumbuhan penduduk
dan perekembangan perekonomian di Indonesia menjadikan perusahaan manufaktur
sebagai suatu lahan yang strategis untuk mendapatkan keuntungan dalam
berinvestasi.
�������� Rani & Rianty N (2021) mengungkapkan
untuk meningkatkan Financial Performance perusahaan
harus memiliki strategi yang tepat, Perusahaan dapat melakukan pembangunan yang
lebih efisien dan kuat untuk mengembangkan aset strategis perusahaan. Singla,
(2020) menyatakan Intellectual Capital
sebagai sumber daya tak berwujud yang penting untuk kesuksesan bisnis, dan
dipandang sebagai sumber utama keunggulan kompetitif jangka panjang dan dapat
meningkatkan Financial Performance. Intellectual Capital memiliki
komponen yang terdiri dari Human Capital Efficiency (HCE) dan Structural
Capital Efficiency (SCE) . Human Capital Efficiency (HCE) berasal
dari sikap dan kompetensi karyawan serta kelincahan intelektual mereka yang
memahami bakat untuk berinovasi dan mengubah praktik, ide-ide inovatif dan
kemampuan memecahkan masalah. Structural Capital Efficiency (SCE) yang
berkaitan dengan system informasi dan struktur organisasi yang dapat mengarah
pada kecerdasan bisnis.
�������� Hasil Penelitian Olarewaju
& Msomi, (2021) menunjukkan bahwa adanya pengaruh
yang signifikan antara Intellectual Capital serta komponennya (HCE, dan
SCE) terhadap Financial Performance dengan proksi ROA. Selain itu
penelitian yang dilakukan oleh Zhang (2021) menyatakan adanya pengaruh antara Intellectual
Capital dengan Financial Performance yang diproksikan dengan ROA dan ROE.
Penelitian ini memberikan bukti bahwa perusahaan untuk dapat berinvestasi dalam
inovasi, penelitian dan pengembangan serta perusahaan juga harus memperhatikan
pelayanan dan perkembangan staf sehingga kebutuhan pelanggan dapat
diidentifikasi, memberikan layanan penuh kepada pelanggan dan menngkatkan
orientasi dan harapan pelanggan mengenai respons yang tepat waktu terhadap
permintaan mereka. Sedangkan penelitian oleh
Dwijayanti, (2021) menyatakan tidak adanya pengaruh
antara Intellectual Capital terhadap Financial Performance yang
diproksikan dengan ROA.
����������� Leverage sebagai ukuran seberapa banyak
perusahaan menggunakan ekuitas dan utang untuk membiayai aset mereka. Leverage
mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko keuangan Emenike, (2022). Leverage
mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan ekuitas dan utang untuk
membiayai asetnya, ketika utang meningkat maka leverage akan meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh Wilkins,
(2019) menghasilkan bahwa Leverage memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Financial Performance yang diproksikan dengan ROA
dan ROE, hal ini juga sejalan dengan penelitian Pertiwi, (2021) menyatakan
adanya pengaruh yang signifikan Leverage terhadap ROA. Hasil penelitian Emenike, (2022)
mendapatkan Leverage memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan
terhadap Financial Performance yang diproksikan dengan ROA dan ROE,
selain itu penelitian yang dilakukan oleh Adeniyi & Aderobaki, (2021)
menemukan Leverage berpengaruh terhadap Financial Performance yang
diproksikan dengan ROA dan ROE. Hasil yang berbeda dari penelitian Rahmatin & Kristanti, (2020) menyatkaan
bahwa Leverage tidak berpengaruh terhadap Financial Performance yang
diproksikan dengan ROA dan ROE
Faktor lain yang dapat mempengaruhi
Financial Performance adalah Corporate Governance. Corporate Governance
merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengawasi jalannya
perusahaan agar manajer bertindak sesuai dengan kepentingan para investor
sehingga dapat mencegah timbulnya konflik keagenan, Eliana, (2021). Corporate Governance yang baik dapat mempengaruhi financial
performance hal ini dibuktikan dengan penelitian empiris dari peneliti
sebelumnya,. Berdasarkan penelitian Saygili,
(2021) adanya pengaruh Ukuran Direksi
terhadap Financial Performance dengan proksi ROA dan ROE. Hasil penelitian Samantha
& Almalik, (2019) menjelaskan Corporate Governance
dengan proksi Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Financial Performance dengan proksi ROA.Hasil penelitian Peng,
(2021) Menyatakan Ukuran Dewan Direksi dan
Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap ROA dan ROE. Sehingga keputusan
yang akan diambil oleh direktur dan dewan komisaris independent akan
berpengaruh terhadap peningkatan Financial Performance perusahaan. Hal
ini tidak sejalan dengan penelitian Asmapane.,
(2021) yang menyatakan tidak adanya
pengaruh Corporate Governance dengan proksi Ukuran Dewan Direksi
terhadap Financial Performance dengan proksi ROA
Persaingan usaha membuat perusahaan
untuk saling bersaing dan memberikan inovasi terbaru, baik produk dan pelayanan
salah satu yang membuat perusahaan unggul dari pesaing lainnya dinamakan Competitive
Advantage. Competitive Advantage merupakan faktor yang harus
dimiliki oleh perusahaan karna dapat memberikan manfaat seperti keunggulan
biaya, dan produk yang jauh lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Penelitian
yang dilakukan oleh Nguyen,
(2021) menyatakan pengaruh antara Competitive
Advantage terhadap Financial Performance yang diproksikan dengan ROA
dan ROE dengan hasil semakin tinggi persaingan perusahaan akan membuat
perusahaan terpacu untuk memberikan kinerja keuangan yang baik. Hasil yang sama
juga dengab penelitian Rifqoh,
(2020)
Penelitian ini juga menggunakan
variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan yang lebih besar
dapat memberikan informasi yang lebih baik untuk kepentingan investasi, karena
perusahaan yang besar akan lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga dalam
melakukan pelaporan akan lebih berhati-hati. Kurniawati, (2020).
Penelitian yang dilakukan oleh Zhang, (2021),
Rahayu, (2019) menemukan
pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan dan Financial Performance dengan
proksi ROA dan ROE. Sedangkan hasil peneltian Sari., (2020)
menyatkaan tidak adanya pengaruh ukuran perusahaan terhadap Financial
Performance dengan proksi ROA dan ROE.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Zhang., (2021)
terkait Intellectual Capital terhadap Financial Performance
dengan membandingkan antara Perusahaan Industri Keuangan dan Farmasi di
Vietnam, serta Adeniyi & Aderobaki, (2021)
tentang Leverage dan Financial Performance di perusahaan
pertanian yang terdaftar di Nigeria dan Saygili., (2021) meneliti
tentang Corporate Governance dan Financial Performance di
perusahaan bursa Istanbul Xkury. Kemudian Peneliti menambahkan Competitive
Advantage sebagai kebaruan dalam penelitian ini untuk itu peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul �Pengaruh Intelektual Capital,
Leverage dan Corporate Governance terhadap Financial Performance dengan
Competitive Advantage sebagai variable moderating pada Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Metode Penelitian
����������� �Penelitian ini
termasuk kelompok penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan
suatu proses dalam menemukan pengetahuan dengan yang disajikan berupa angka
sebagai alat analisis mengenai keterangan apa yang ingin diketahui Wahyuni
(2020). Desain penelitian yang digunakan adalah pengujian hipotesis, untuk
menguji pengaruh antara variable independent yaitu Intellectual
Capital, Leverage, Corporate Governance terhadap variable dependent
yaitu Financial Performance. Selain itu terdapat variable moderating
yaitu Competitive Advantage, dan variable control yaitu ukuran
perusahaan.
����������� Penelitian
ini menggunakan data panel dengan menggabungkan dari data cross sectional dan
time series pada perusahaan sektor industry dan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2017 � 2021
����������� Metode
pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data sekunder. Data sekunder
merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung. Objek penelitiannya adalah
laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id)
dan website seluruh perusahaan yang menjadi objek penelitian periode tahun 31
Desember dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021. Metode penarikan sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling.
����������� Metode
analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode regresi data panel.
Tujuan dari metode tersebut adalah untuk menganalisa dan menguji pengaruh dari Intellectual
Capital, Leverage, Corporate Governance pada Financial
Performance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang dimoderasi oleh Competitive Advantage. Penelitian
ini menggunakan model data panel yang berupa, common effect, fixed effect
dan random effect. Data tersedia selanjutnya diolah dan diuji menggunakan software
e-views 12.
Hasil Dan Pembahasan
Analisis regresi yang digunakan
adalah uji regresi data panel. Pada penelitian yang menggunakan data panel
terdapat tiga model yang bisa digunakan yaitu model common effect, model
fixed effect, dan model random effect. Sebelum melakukan uji
regresi maka dilakukan uji model regresi yang akan digunakan. Hasil uji model
regresi dalam penelitian ini untuk model 1, model 2 dan model 4 adalah fixed
effect sedangkan untuk model 3 adalah random effect. Uij regresi
bergandan bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh SCE, HCE, VAIC,
LEV, DKI, DRK terhadap ROA dan ROE dengan variabel kontrol SIZE, dan variabel
moderator yaitu CA.
Hasil pengolahan statistic regresi
data panel menghasilkan persamaan model regresi yaitu:
1. Persamaan Regresi Model 1:
2. Persamaan Regresi Model 2:
3. Persamaan Regresi Model 3:
4. Persamaan Regresi Model 4:
Hasil Analisis Regresi Model 1
Variable |
Coefficient |
Std. Error |
�Prob. |
Keterangan |
C |
1,2887 |
2,869 |
0,0000 |
- |
SCE |
0,0019 |
0,0133 |
�0,8835 |
Tidak signifikan |
HCE |
-0,0291 |
0,0149 |
�0,0516 |
Tidak signifikan |
VAIC |
0,0165 |
0,0079 |
�0,0382 |
Signifikan positif |
LEV |
0,0100 |
0,0394 |
�0,8003 |
Tidak signifikan |
DKI |
0,3021 |
0,1293 |
�0,0199 |
Signifikan positif |
DRK |
0,5454 |
1,1693 |
�0,6412 |
Tidak signifikan |
SIZE |
-8,7284 |
1,3024 |
�0,0000 |
Signifikan positif |
Hasil Analisis Regresi Model 1 di
Tabel 14 berasal dari Olah data di software eviews 12. Berdasarkan table
14 diatas, dapat diketahui beberapa hasil pengujian sebagai berikut :
1. Pengujian
Variabel SCE terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 14 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,8835 dengan koefisien sebesar 0,0019. Koefisien SCE
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara SCE dengan
variabel ROA.
2. Pengujian
Variabel HCE terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 14 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,0516 dengan koefisien sebesar -0,0291. Koefisien HCE
menunjukkan hasil negative. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara HCE dengan
variabel ROA.
3. Pengujian
Variabel VAIC terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 14 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,0382 dengan koefisien sebesar 0,0164. Koefisien VAIC
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara VAIC dengan
variabel ROA.
4. Pengujian
Variabel LEV terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 14 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,8003 dengan koefisien sebesar 0,0100. Koefisien LEV
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dengan LEV
variabel ROA.
5. Pengujian
Variabel DKI terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 14 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,0199 dengan koefisien sebesar 0,3021. Koefisien DKI
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara DKI dengan
variabel ROA.
6. Pengujian
Variabel DRK terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 14 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,6412 dengan koefisien sebesar 0,5454. Koefisien DRK
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara DRK dengan
variabel ROA.
7. Pengujian
Variabel SIZE terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 14 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,000 dengan koefisien sebesar -8,724. Koefisien SIZE
menunjukkan hasil negatif. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara SIZE dengan
variabel ROA
Hasil Analisis Regresi Model 2
Variable |
Coefficient |
Std.
Error |
�Prob. |
Keterangan
|
C |
9,4892 |
�2,6029 |
�0,0003 |
- |
SCE |
0,0019 |
�0,0120 |
�0,8726 |
Tidak
signifikan |
HCE |
-0,0264 |
�0,0135 |
�0,0518 |
Tidak
signifikan |
VAIC |
0,0159 |
�0,0072 |
�0,0274 |
Signifikan
positif |
LEV |
0,0792 |
�0,0357 |
�0,0269 |
Signifikan
positif |
DKI |
0,3097 |
�0,1173 |
�0,0086 |
Signifikan
positif |
DRK |
0,7723 |
�1,0607 |
�0,4669 |
Tidak
signifikan |
SIZE |
-6,7709 |
�1,1814 |
�0,0000 |
Signifikan
positif |
����������� Hasil Analisis Regresi Model 2 di
Tabel 15 berasal dari Olah data di software eviews 12. Berdasarkan tabel
15 diatas, dapat diketahui beberapa hasil pengujian sebagai berikut :
1. Pengujian
Variabel SCE terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 15
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,8726 dengan koefisien sebesar 0,0019.
Koefisien SCE menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih besar dari
0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak memiliki pengaruh yang signifikan
antara SCE dengan variabel ROE.
2. Pengujian
Variabel HCE terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 15 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,0518 dengan koefisien sebesar -0,0264. Koefisien HCE
menunjukkan hasil negatif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara HCE dengan
variabel ROE.
3. Pengujian
Variabel VAIC terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 15 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,0274 dengan koefisien sebesar 0,0159. Koefisien VAIC
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara VAIC dengan
variabel ROE.
4. Pengujian
Variabel LEV terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 15 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,0269 dengan koefisien sebesar 0,0792. Koefisien LEV
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara LEV dengan
variabel ROA.
5. Pengujian
Variabel DKI terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 15 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,0086 dengan koefisien sebesar 0,3097. Koefisien DKI
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara DKI dengan
variabel ROE.
6. Pengujian
Variabel DRK terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 15 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,4669 dengan koefisien sebesar 0,7723. Koefisien DRK
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara DRK dengan
variabel ROE.
7. Pengujian
Variabel SIZE terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 15 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,000 dengan koefisien sebesar -6,7709. Koefisien SIZE
menunjukkan hasil negatif. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara SIZE dengan
variabel ROE.
Hasil Analisis Regresi Model 3
Variable |
Coefficient |
Std.
Error |
�Prob. |
Keterangan
|
C |
1,2301 |
�2,4000 |
�0,0000 |
- |
SCEM |
-0,0278 |
�0,0206 |
�0,1774 |
Tidak
signifikan |
HCEM |
-0,0057 |
�0,0104 |
�0,5845 |
Tidak
signifikan |
VAICM |
0,0244 |
�0,0066 |
�0,0003 |
Signifikan
positif |
LEVM |
0,0106 |
�0,0301 |
�0,7247 |
Tidak
signifikan |
DKIM |
0,0608 |
�0,0502 |
�0,2262 |
Tidak
signifikan |
DRKM |
0,0117 |
�0,0574 |
�0,8381 |
Tidak
signifikan |
SIZE |
-7,8166 |
�1,3325 |
0,0000 |
Signifikan
positif |
Hasil Analisis Regresi Model 3 di
Tabel 16 berasal dari Olah data di software eviews 12. Berdasarkan tabel
16 diatas, dapat diketahui beberapa hasil pengujian sebagai berikut :
1. Pengujian
Variabel SCE yang dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 16 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,1774 dengan koefisien sebesar -0,0278. Koefisien SCE
menunjukkan hasil negatif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara SCE yang
dimoderasi oleh Competitive Advantage dengan variabel ROA.
2. Pengujian
Variabel HCE dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 16 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,05845 dengan koefisien sebesar -0,057. Koefisien HCE
menunjukkan hasil negatif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara HCE yang
dimoderasi oleh Competitive Advantage dengan variabel ROA.
3. Pengujian
Variabel VAIC dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 16 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,0003 dengan koefisien sebesar 0,0244. Koefisien VAIC
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara VAIC yang
dimoderasi oleh Competitive Advantage dengan variabel ROA.
4. Pengujian
Variabel LEV dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 16 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,7247 dengan koefisien sebesar 0,0106. Koefisien LEV
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara dengan LEV
yang dimoderasi oleh Competitive Advantage variabel ROA.
5. Pengujian
Variabel DKI dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 16 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,2262 dengan koefisien sebesar 0,0608. Koefisien DKI
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara DKI yang
dimoderasi oleh Competitive Advantage dengan variabel ROA.
6. Pengujian
Variabel DRK dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 16 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,8381 dengan koefisien sebesar 0,0117. Koefisien DRK
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara DRK yang
dimoderasi oleh Competitive Advantage dengan variabel ROA.
7. Pengujian
Variabel SIZE terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 16 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,000 dengan koefisien sebesar -7,8166. Koefisien SIZE
menunjukkan hasil negatif. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara SIZE dengan
variabel ROA.
Hasil Analisis Regresi Model 4
Variable |
Coefficient |
Std. Error |
�Prob. |
Keterangan |
C |
9,8118 |
�2,1974 |
0,0000 |
- |
SCEM |
-0,0288 |
�0,0188 |
�0,1266 |
Tidak signifikan |
HCEM |
-0,0090 |
�0,0095 |
�0,3432 |
Tidak signifikan |
VAICM |
0,0225 |
�0,0061 |
�0,0002 |
Signifikan positif |
LEVM |
0,0248 |
�0,0276 |
�0,3695 |
Tidak signifikan |
DKIM |
0,0398 |
�0,0460 |
�0,3875 |
Tidak signifikan |
DRKM |
0,0005 |
�0,0526 |
�0,9930 |
Tidak signifikan |
SIZE |
-6,2743 |
�1,2200 |
�0,0000 |
Signifikan positif |
Hasil Analisis Regresi Model 4 di
Tabel 17 berasal dari Olah data di software eviews 12. Berdasarkan tabel
17 diatas, dapat diketahui beberapa hasil pengujian sebagai berikut :
1. Pengujian
Variabel SCE yang dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 17 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,1266 dengan koefisien sebesar -0,0288. Koefisien SCE
menunjukkan hasil negatif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara SCE yang
dimoderasi oleh Competitive Advantage dengan variabel ROE.
2. Pengujian
Variabel HCE dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 17 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,3432 dengan koefisien sebesar -0,090. Koefisien HCE
menunjukkan hasil negatif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara HCE yang
dimoderasi oleh Competitive Advantage dengan variabel ROE.
3. Pengujian
Variabel VAIC dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 17 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,0002 dengan koefisien sebesar 0,0225. Koefisien VAIC
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa memiliki pengaruh yang signifikan antara VAIC yang
dimoderasi oleh Competitive Advantage dengan variabel ROE.
4. Pengujian
Variabel LEV dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 17 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,3695 dengan koefisien sebesar 0,0248. Koefisien LEV
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara dengan LEV
yang dimoderasi oleh Competitive Advantage variabel ROE.
5. Pengujian
Variabel DKI dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 17 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,3875 dengan koefisien sebesar 0,0398. Koefisien DKI
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara DKI yang
dimoderasi oleh Competitive Advantage dengan variabel ROE.
6. Pengujian
Variabel DRK dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 17 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,9930 dengan koefisien sebesar 0,0005. Koefisien DRK
menunjukkan hasil positif. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara DRK yang
dimoderasi oleh Competitive Advantage dengan variabel ROE.
7. Pengujian
Variabel SIZE terhadap ROE
Berdasarkan Tabel 17 diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,000 dengan koefisien sebesar -6,2743. Koefisien SIZE
menunjukkan hasil negatif. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara SIZE dengan
variabel ROE.
Intellectual Capital berpengaruh terhadap Financial
Performance.
Intellectual Capital
dalam penelitian ini diukur menggunakan variabel SCE, HCE dan VAIC, dan Financial
Performance menggunakan rasio ROA dan ROE. Berdasarkan tabel 14 dan tabel 15
SCE tidak memiliki pengaruh terhadap financial performance dengan
masing-masing nilai probabilitasnya sebesar 0,8835 dan 0,8726 hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Anindtya, (2022)
dan Ousama, (2019).
Hasil ini menjelaskan bahwa nilai SCE yang meningkat tidak diimbangi dengan
peningkatan financial performance perusahaan. Kita dapat menyimpulkan
bahwa perusahaan belum mampu menciptakan budaya organisasi yang baik untuk
memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerja. Perusahaan yang memiliki
struktur yang kuat akan memiliki budaya yang mendukung yang memungkinkan
karyawan mereka untuk mencoba hal-hal baru, untuk belajar dan praktek mereka. Jumlah
Structure Capital Efficiency (SCE) yang dibutuhkan oleh perusahaan belum
mampu untuk memenuhi proses rutinitas perusahaan dalam menghasilkan kinerja
yang optimal, tanpa diiringi oleh pengelolaan Structure Capital yang
baik seperti pengelolaan sistem, prosedur, database, akan menghambat
produktivitas karyawan dalam menghasilkan Value Added (VA). Hasil ini
bertentangan dengan Anggriyanti & Syafruddin, (2021),
Buallay, (2019)
yang menyatakan bahwa SCE memiliki pengaruh terhadap financial performance.
HCE juga tidak memiliki pengaruh
terhadap financial performance yang ditunjukkan pada tabel 14 dan 15
dengan hasil probabilitasnya 0,0516 dan 0,0518. Hal ini sejalan dengan
penelitian Angelina (2020),
Ousama & Fatima, (2015)
hasil ini menyimpulkan bahwa HCE belum sepenuhnya mendukung adanya peningkatan financial
performance perusahaan. Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan HCE
belum mampu meningkatkan laba perusahaan, Salah satu indikasi yang ada bahwa
benefit yang diberikan perusahaan, belum dapat memotivasi karyawan dalam
meningkatkan pendapatan dan profit perusahaan. Hasil ini tidak sejalan dengan Okta Destania & Puspitasari, (2021)
dan (Akmala, 2021).
Hasil analisis pada tabel 14 dan 15
menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,0382 dan 0,0274, Berdasarkan nilai
probabilitas, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel Intellectual
Capital terhadap variabel financial performance. Hasil ini sesuai
dengan penelitian Xu & Liu, (2020)
menjelaskan bahwa Intellectual Capital sebagai faktor pendorong utama
dalam penciptaan nilai untuk meningkatkan financial performance.
Selain itu, penelitian ini juga
sesuai dengan hasil penelitian Zhang et al., (2021)
yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Intellectual
Capital dan Financial Performance. Intellectual Capital
sebagai sarana yang digunakan untuk mengukur Financial performance perusahaan,
dimana manajer perusahaan dapat memahami pentingnya pelatihan dan mendidik
karyawan agar lebih kreatif dan lebih banyak efisiensi sumber daya manusia akan
memungkinkan perusahaan untuk lebih berinovasi dalam model derifative
investasi, atau dalam manajemen risiko, yang dapat membantu mencapai lebih
banyak keuntungan dan citra merk, efisiensi modal yang lebih struktural akan
memberikan perusahaan lebih banyak keseimbangan dalam mengatur faktor internal
dan external yang dapat mendorong efisiensi modal manusia dan kinerja
perusahan. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian Pablo et al., (2021) Intellectual
Capital dan berbagai komponennya sebagai prediktor yang kuat untuk financial
performance perusahaan, selain itu Intellectual capital menjadi
mekanisme untuk inovasi pengembangan sumber daya di perusahaan dan memungkikan
untuk menghasilkan nilai bagi organisasi.
Hasil ini tidak sejalan dengan
penelitian Dwijayanti et al., (2021) Intellectual
Capital tidak berpengaruh terhadap Financial Performance. Hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya faktor yang disebabkan adanya kebijakan
dari masing-masing perusahaan yang kurang mendukung disebabkan adanya
keberagaman kepentingan yang dimiliki oleh setiap stakeholders atas perusahaan.
Hasil ini juga tidak sejelan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gunawan et al., (2019)
yang menghasilkan bahwa Perusahaan belum belum secara maksimal menggunakan
seluruh aset yang dimiliki termasuk intellectual capital untuk
menciptakan value added bagi perusahaan .Perusahaan belum cukup mampu
menggunakan sumber daya yang dimilikinya, yaitu dana dalam bentu kekuitas, laba
bersih, SDM, dan pengetahuan serta pengembangan nya secara maksimal.
Leverage berpengaruh terhadap Financial Performance
�������� Hasil analisis
pada tabel 14 menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,8003. Berdasarkan nilai
probabilitas, menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel
Leverage terhadap variabel Financial Performance yang diukur dengan
ROA.
Hasil ini tidak sependapat oleh Enakirerhi
& Chijuka, (2016) Leverage berpengaruh terhadap
ROA yang menunjukkan bahwa manajer akan menyesuaikan tingkat utang mereka dalam
menanggapi kebutuhan internal perusahaan dan juga trade-off antara manfaat dan
biaya pembiayaan utang. Temuan ini mengungkapkan perusahaan besar memiliki keuntungan
dalam mengamankan utangnya. Hasil ini juga tidak sejalan dengan Taqi
et al., (2020) menyimpulkan bahwa Leverage memiliki
hubungan positif dan signifikan terhadap ROA, hal ini dianggap Leverage
memainkan peran penting dalam profitabilitas entitas perusahaan dalam memainkan
kombinasi antara hutang dan modal.
Hasil ini sejalan dengan penelitian
Adeniyi & Aderobaki, (2021) yang menyatakan bahwa perusahaan
harus meningkatkan tingkat utang yang dimiliki untuk mempertahankan Financial
Performance mereka. Hasil ini juga sejalan dengan Aloshaibat,
(2021) Leverage
tidak mempengaruhi kinerja keuangan yang diukur melalui ROA karena manajer dan
departemen keuangan berusaha meningkatkan tingkat leverage untuk
menjembatani defisit likuiditas yang diperlukan untuk operasi dan melestarikan
kekayaan pemilik. Pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan
manufaktur dapat disebabkan oleh penggunaan hutang yang tidak efisien. Jika
proporsi utang dan ekuitas dikelola dengan baik dan efisien, hal ini dapat
menghasilkan kinerja yang lebih baik, Imeokparia et al., (2021)
Kemudian hasil analisis pada tabel 15
menunjukkan nilai probabilitas 0,0269. Hasil tersebut menunjukkan adanya
pengaruh antara variabel Leverage terhadap variabel Financial
Performance yang diukur dengan ROE. Hasil ini sejalan dengan Aloshaibat,
(2021) Temuan
ini menunjukkan bahwa Financial Performance perusahaan
meningkat dengan meningkatnya leverage keuangan; dengan demikian,
pengembalian dana pinjaman melebihi biaya pinjaman, yang menyebabkan hak
properti meningkat. Hasil
ini juga sejalan dengan A.
Abubakar, (2020) menyatakan Leverage
berpengaruh terhadap ROE. Hasil itu menyimpulkan perusahaan dengan pengelolaan
hutang yang baik merupakan faktor penting dalam meningkatkan financial
performance perusahaan, selain itu rasio utang atas modal yang optimal
harus dipertahankan untuk meningkatkan financial performance, kelangsungan
hidup dan tetap berkompetitif. Penelitian oleh Mohammed
& Knapkova, (2016) menghasilkan Leverage
berpengaruh terhadap ROE yang merupakan akibat dari komitmen hutang jangka
Panjang. Biaya modal rata-rata yang lebih rendah menganrah pada Financial
Performance yang lebih baik, Solomon
& Muntean, (2012) Penelitian ini mengacu
pada Financial Leverage sebagai mekanisme di mana utang mempengaruhi
pengembalian ekuitas, pengembalian tingkat manfaat yang merupakan pendapatan
bersih dan ekuitas. Studi tersebut mencatat bahwa tingkat ekonomi dan keuangan
memiliki tren yang meningkat yang mencerminkan peningkatan efisiensi dalam
penggunaan modal ekuitas.
Hasil ini tidak sejalan dengan
penelitian Kenn-ndubuisi
et al., (2019) menyatakan Leverage tidak
berpengaruh terhadap ROE. Penelitian ini menyimpulkan perusahaan harus
berhati-hati dalam penggunaan hutang mereka sehingga tidak melebihi manfaatnya.
Corporate Governance berpengaruh terhadap financial performance
�Corporate Governance dalam penelitian ini menggunakan
pengukuran Dewan Komisaris Independen dan Ukuran Direksi. Hasil tabel 14 dan 15
Dewan Komisaris Independen berpengaruh secara signifikan terhadap Financial
Performance sebesar 0,0199 dan 0,0086. Dewan Komisaris Independen
berpengaruh terhadap financial performance sejalan dengan hasil Vu Thi
& Phung, (2021) yang menunjukkan hubungan yang
positif dan Hasil ini sejalan juga dengan penelitian Arafah
& Hapsari, (2021) yang menyatakan Dewan Komisaris
Independen berpengaruh terhadap financial performance. Hasil tersebut
menyatakan semakin besar jumlah dewan komisaris independen yang dimiliki
perusahaan maka dapat mendukung dewan komisaris agar bertindak lebih objektif
sehingga dapat meningkatkan financial performance perusahaan. Hasil ini
juga sejalan dengan penelitian, Fadillah (2017) yang menyimpulkan bahwa Dewan
komisaris independen merupakan bagian dari corporate governance yang
berperan penting
dalam menetapkan strategi dan mengontrol jalannya suatu perusahaan sehingga
para manajer benar benar memastikan kinerja perusahaan dan
bagian dari pencapaian tujuan perusahaan sehingga semakin besar jumlah
dewan komisaris independen maka akan mempengaruhi financial performance perusahaan.
Hasil ini tidak sejalan dengan
penelitian Rahmatin
& Kristanti, (2020) yang menyatakan bahwa Dewan
Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap financial performance. Penelitian
ini menyimpulkan besar kecilnya jumlah dewan komisaris independent dalam
perusahaan bukan merupakan suatu jaminan baiknya pengawasan, pengelolaan, dan
pengambilan keputusan yang akurat dalam suatu perusahaan. Hasil ini juga tidak
sejalan dengan penelitian dari Basyith,
(2016) dan Azis
& Hartono, (2017) yang menyatakan dewan komisaris
independent tidak berpengaruh terhadap Financial Performance hasil ini
menunjukan bawah proporsi tinggi rendanya dari dewan komisaris independent
belum bisa mempengaruhi perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang
efektif dan akurat. Dan keputusan yang diambil oleh perusahaan tidak
mempengaruhi financial performance perusahaan.
Berdasarkan tabel 14 dan tabel 15
hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh amtara variabel Ukuran
Dewan Direksi dengan Financial Performance. Hasil ini tidak sejalan
dengan penelitian Fitriani
et al, (2018) yang menyatakan adanya pengaruh
Ukuran Dewan Direksi terhadap Financial Performance. Hasil ini
menyatakan tugas dan tanggung jawab direksi yang penting terhadap kegiatan
perusahaan dengan turut serta mengambil kebijakan-kebijakan penting yang dapat
mendukung financial performance perusahan. Selain itu penelitian ini
juga tidak sejalan dengan penelitian Hartono
et al., (2014) yang menyatakan Ukuran Dewan Direksi
berpengaruh terhadap financial performance perusahan, Hasil penelitian
ini adalah jumlah dewan direksi semakin banyak membuat koordinasi dan
operasional perusahaan semakin baik sehingga dapat meningkatkan financial
performance perusahan. Selain itu insentif yang diterima oleh dewan direksi
dapat memotivasi dewan direksi untuk selalu bekerja keras untuk dapat
meningkatkan financial performance perusahan
Hasil ini sejalan dengan penelitian Wahyudi,
(2021) Ukuran besar atau kecilnya jumlah
dewan direksi tidak berpengaruh terhadap financial performance
perusahaan. Dewan direksi bertindak sebagai manajer kunci yang akan selalu
berusahaan mengambil keputusan yang terbaik untuk meningkatkan financial
performance perusahaan, Dewan direksi cenderung akan mempertahankan strategi
dan keputusan yang telah terlaksana pada periode-periode sebelumnya untuk
stabilitas keuangan perusahaan untuk kedepannya. Strategi-strategi
dan kebijakan baru dewan direksi cenderung memperhatikan kesinambungan jangka
panjang dengan implementasi untuk memperoleh profit lebih dari
tiga tahun. Sehingga keputusan yang ada akan tetap sama pada beberapa tahun
tertentu dan tidak adanya perubahan. Ukuran dewan direksi di setiap perusahaan
cenderung sama atau statis setiap tahun. Hal ini berarti tidak adanya
perubahan struktur dewan direksi dan tidak mempengaruhi financial
performance dalam mencapai profitabilitas.
Penelitian
ini juga sejalan dengan Triastuty & Riduwan, (2017) dan
Paniagua et al., (2018)menyatakan
Besar atau kecilnya jumlah dewan direksi dalam perusahaan tidak mempengaruhi
kinerja keuangan perusahaan. Dewan direksi yang memiliki peranan yang sangat
vital dalam suatu perusahaan. Dewan direksi mempunyai tugas untuk menentukan
keputusan dan strategi yang akan diambil oleh perusahaan, baik strategi jangka
pendek maupun jangka Panjang, dengan begitu para direksi akan dengan mudah
berusahaan untuk meningkatkan utilitasnyas, Jadi dengan jumlah dewan direksi
yang tinggi bukan merupakan jaminan untuk membuat koordinas dan oerpasional
perusahaan semakin baik, dan jumlah dewan direksi suatu perusahaan tidak
menjamin peningkatan financial performance perusahaan.
Intellectual Capital berpengaruh terhadap Financial
Performance yang dimoderasi oleh Competitive Advantage
Berdasarkan tabel 16 dan tabel 17
hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel SCE
yang telah dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap Financial
Performance dengan nilai probabilitas sebesar 0,1774 dan 0,1266. Hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa Competitive Advantage belum mampu
memoderasi pengaruh variabel SCE terhadap Financial Performance . dari
Hipotesis pertama dan hipotesis keempat ini memiliki hasil yang konsisten yaitu
SCE tetap tidak berpengaruh terhadap financial performance. sehingga
dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya nilai SCE suatu perusahaan bukan
sebagai indicator semakin baiknya persaingan bisnis untuk meningkatkan financial
performance.
Hasil analisis dari tabel 16 dan
tabel 17 memberikan penjelasan bahwa tidak adanya pengaruh antara variabel HCE
yang telah dimoderasi oleh Competitive Advantage terhadap Financial
Performance dengan nilai probabilitas 0,5845 dan 0,3432. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Competitive Advantage belum mampu memoderasi pengaruh
variabel HCE terhadap Financial Performance. Hasil ini konsisten dengan
hipotesis pertama dimana variabel HCE memang tidak berpengaruh terhadap financial
performance. Untuk itu dapat ditarik kesimpulan bahwa HCE belum dapat
meningkatkan Financial Performance suatu perusahaan. HCE yang
dikombinasikan dengan Competitive Advantage bukan merupakan indicator untuk
meningkatkan Financial Performance.
Competitive Advantage berhasil memoderasi hubungan antara
Intellectual Capital terhadap Financial Performance hal tersebut
berdasarkan analisis dari tabel 16 dan 17 dengan masing masing nilai
probabilitas sebesar 0,0003 dan 0,004. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
konsep Intellectual Capital mampu menghasillkan persaingan bisnis (Competitive
Advantage) sehingga akan membawa pengaruh terhadap asset perusahaan.
Perusahaan akan dapat mengelola asset yang dimiliki secara efektif dan efisien.
Dari hasil ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa Competitive Advantage
dapat diperoleh dari kemampuan perusahaan dalam mengolah dan memanfaatkan
sumber daya dan modal yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan penelitian Fahmi
& Rahayu, (2017), Haris,
(2018) dan Rifqoh,
(2020) yang menyatakan Perusahaan yang
mampu menciptkan keunggulan bersaing maka akan memiliki kekuatan untuk bersaing
di pasaran dalam perkembangan bisnis yang pesat. Dengan demikian Competitive
Advantage dapat meningkatkan financial performance Dan hasil ini tidak
sejalan dengan penelitian Wahyuni
et al., (2020) yang menyatakan Competitive Advantage
tidak dapat memediasi hubungan antara Intellectual Capital dan Financial
Performance.
Leverage berpengaruh terhadap Financial Performance yang dimoderasi
oleh Competitive Advantage
Leverage yang telah dimoderasi oleh Competitive
Advantage berdasarkan tabel 16 dan tabel 17 memperlihatkan tidak adanya
pengaruh dengan nilai probabilitas sebesar 0,7247 dan 0,395. Hasil tersebut
dapat kita simpulkan bahwa Competitve Advantage tidak bisa memoderasi
pengaruh antara Leverage terhadap Financial Performance. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Rifqoh,
(2020) dan Efrida (2017) yang menyatakan
bahwa leverage yang dimoderasi oleh Competitive Advantage berpengaruh
tapi tidak signifikan terhadap Financial Performance, sehingga dihasilkan
Competitive Advantage tidak memoderasi hubungan antara Leverage
dan Financial Performance. Dari hasil penelitian ini dapat kita
simpulkan semakin tinggi leverage yang ada bukan sebagai penentu semakin
baik keunggulan bisnis yang diterapkan disuatu perusahaan untuk meningkatkan Financial
Performance. Hasil ini menjelaskan bahwa pengelolaan, dan pengembangan
leverage di perusahaan manufaktur belum optimal.
Corporate Governance berpengaruh terhadap Financial
Performance yang dimoderasi oleh Competitive Advantage
Hasil analisis yang ditunjukkan dalam tabel 16 dan tabel 17
menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan variabel Dewan Komisaris
Independen dengan Financial Performance dengan nilai probabilitas 0,2262
dan 0,3875. Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan bahwa Competitive
Advantage tidak dapat memoderasi hubungan antara Dewan Komisaris Independen
dengan Financial Performance dari hasil penelitian ini dapat kita
simpulkan banyak atau sedikitnya jumlah anggota dewan komisaris independent bukan
merupakan faktor utama penentu semakin baiknya keunggulan bisnis di suatu
perusahaan untuk mencapai financial performance yang meningkat.
Berdasarkan hasil tabel 16 dan 17 dengan nilai probabilitas
0,8381 dan 0,9930 nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh dari
ukuran dewan direksi dengan financial performance yang dimoderasi oleh Competitive
Advantage. Hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dewan direksi yang
memiliki wewenang untuk menentukan keputusan-keputusan penting dalam suatu
perusahaan dengan jumlah yang beragam tidak dapat menjadi indilator utama dalam
mencapai keunggulan bisnis di perusahaan guna meningkatkan financial
performance.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel Corporate
Governance tidak berpengaruh terhadap Financial Performance yang
dimoderasi oleh Competitive Advantage hasil ini sejalan dengan
penelitian Pratama,
(2018) yang menyimpulkan bahwa Competitive
Advantage tidak dapat menaikkan maupun menurunkan pengaruh Corporate
Governance terhadap Financial Performance. Hasil ini tidak sejalan
dengan Manurung
& Alamsjah, (2020) yang menyatakan bahwa adanya
pengaruh Corporate Governance terhadap financial performance yang
dimoderasi oleh Competitive Advantage.
Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Financial
Performance
Merujuk dari analisis tabel 16 dan 17
dengan nilai probabilitas 0.000 menghasilkan adanya pengaruh antara Ukuran
Perusahaan terhadap Financial Performance hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Zhang (2021) yang menyimpulkan bahwa perusahaan
dengan ukuran yang besar memungkinkan untuk memiliki Financial Performance
yang baik. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian oleh Tanui
& Serebemuom, (2021) dan Vu Thi
& Phung, (2021) sehingga dapat disimpulkan jika
ukuran perusahaan meningkat maka profitabilitas perusahaan akan meningkat dan
membuat financial performance perusahaan kearah yang lebih baik. Perusahaan
besar yang dianggap telah mencapai tahap kemandirian merupakan suatu gambaran
bahwa perusahaan tersebut relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan
laba dibandingkan perusahaan kecil. semakin besar aktiva maka akan semakin
banyak modal yang ditanam, banyak perputaran uang dan besar kapitalisasi pasar
maka akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Hasil ini tidak sejalan dengan Sari
et al., (2020) dan Azzahra
& Nasib, (2019) yang menyatakan bahwa tingginya
ukuran perusahaan yang tidak dibarengi dengan pengelolaan keuangan dan hasil
penjualan yang baik tidak akan meningkatkan financial performance di
perusahaan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan untuk menganalisisi pengaruh Intellectual Capital, Leverage,
Corporate Governance terhadap Financial Performance yang dimoderasi
oleh Competitive Advantage, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Intellectual
Capital dengan variabel SCE dan HCE tidak memiliki
pengaruh terhadap financial performance sedangkan dengan variabel VAIC memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Financial Performance.
2. Leverage
tidak berpengaruh terhadap Financial
Performance yang diproksikan dengan ROA sedangkan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Financial Performance yang diukur dengan
menggunakan ROE
3. Corporate
Governance dengan menggunakan variabel Dewan
Komisaris Independen berpengaruh signifikan terhadap Financial
Performance. sedangkan dengna variabel Ukuran Dewan Direksi tidak
berpengaruh terhadap Financial Performance
4. Competitive
Advantage berhasil memoderasi hubungan antara
Intellectual Capital terhadap Financial Performance.
5. Competitive
Advantage belum berhasil memoderasi hubungan antara
Leverage terhadap Financial Performance.
6. Competitive
Advantage belum berhasil memoderasi hubungan antara
Corporate Governance terhadap Financial Performance.
7. Ukuran
Perusahaan sebagai variabel control berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Financial Performance.
BIBLIOGRAFI
Abubakar, A. (2020). Financial Leverage and Financial
Performance of Oil and Gas Companies in Nigeria. Open Journal of Management
Science (ISSN: 2734-2107), 1(1), 28�44.
https://doi.org/10.52417/ojms.v1i1.78. Google Scholar.
Adeniyi, S. I., & Aderobaki, V. A. (2021). Financial
Leverage and Financial Performance of Listed Agricultural Firms on The Nigeria
Stock Exchange. Journal of Contemporary Issues in Accounting (JOCIA), 1(1),
200�213. Google Scholar.
�
Aloshaibat, S. D. (2021). Effect of Financial Leverage on the
Financial Performance of Jordanian Public Shareholding Companies: Applied Study
on the Financial Sector of Jordan for the Period of 2015-2019. International
Journal of Economics and Financial Issues, 11(2), 47�51. Google Scholar.
�
Angelina, F. (n.d.). PENGARUH MODAL INTELEKTUAL (
INTELLECTUAL CAPITAL / IC ) TERHADAP RETURN ON ASSET PERUSAHAAN PERBANKAN YANG
TERDAFTA . Google Scholar.
�
Arafah, A. N., & Hapsari, D. W. (2021). Pengaruh
Intellectual Capital Dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan (
Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014-2019 ) the Effect of Intellectual Capital and Good
Corporate . 8(4), 3299�3307. Google Scholar.
Asmapane, S., Lahjie, A. A., Ikbal, M., Risqi, Z. N., &
Ersa, H. F. (2021). Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan
dengan Good Corpoprate Governance sebagai Variabel Mediasi. Relasi :
Jurnal Ekonomi, 17(2), 353�372. https://doi.org/10.31967/relasi.v17i2.491.
Google Scholar.
Azis, A., & Hartono, U. (2017). Pengaruh Good Corporate
Governance, Struktur Modal, Dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Pada Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011-2015. Jurnal Lmu Manajemen, 5(3), 1�13. Google Scholar.
Azzahra, A. S., & Nasib. (2019). Pengaruh firm size dan
leverage ratio terhadap kinerja keuangan pada perusahaan pertambangan. JWEM
STIE Mikroskil, 9(1), 13�20. Google Scholar.
Basyith, A. (2016). Corporate Governance , Intellectual
Capital and Firm Performance. 8(1), 17�41. https://doi.org/10.5296/rae.v8i1.8675.
Google Scholar.
�
Buallay, A. (2019). Intellectual capital and performance of
Islamic and conventional banking: Empirical evidence from Gulf Cooperative
Council countries. Journal of Management Development, 38(7),
518�537. https://doi.org/10.1108/JMD-01-2019-0020 Google Scholar.
�
Dwijayanti, E., Rinofah, R., & Sari, P. P. (2021).
Pengaruh Intellectual Capital, CSR, dan GCG terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2019. Al-Kharaj :
Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah, 4(2), 495�512.
https://doi.org/10.47467/alkharaj.v4i2.688. Google Scholar.
Ekonomi, F., & Soedirman, U. J. (2022). Semakin
luasnya kemajuan ekonomi global dan meningkatnya inovasi pada teknologi di
seluruh dunia membuat perusahaan berusaha menjadi yang terbaik dalam
menciptakan keunggulan kompetitif . Menurut Resource Based Theory , dengan
asumsi jika perusahaan ingin. 04, 49�71. Google Scholar.
�
Enakirerhi, L. I., & Chijuka, M. I. (2016). The
Determinants of Capital Structure of FTSE 100 Firms in the UK: A Fixed Effect
Panel Data Approach. Research Journal of Finance and Accounting
Www.Iiste.Org ISSN, 7(13), 59�73. Google Scholar.
�
Fahmi, M., & Rahayu, D. (2017). Pengaruh Good Corporate
Governance (GCG) dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Bina Akuntansi, 26(1),
1�14. Google Scholar.
Fakultas, A., Universitas, B., & Satya, K. (2014). No
Title. 3(2), 191�205. Google Scholar.
�
Gunawan, H. H., Pambelum, Y. J., & Angela, L. M. (2019).
Pengaruh Corporate Governance, Intellectual Capital, Leverage dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Jurnal Akuntansi Dan
Governance Andalas, 1(1), 62�90. Google Scholar.
�
Kenn-ndubuisi, B., Ifechi, J., & Joel, C. (2019). Financial
Leverage and Firm Financial Performance in Nigeria : A Panel Data Analysis
Approach. January. Google Scholar.
Kurniawati, H., Rasyid, R., & Setiawan, F. A. (2020).
Pengaruh Intellectual Capital Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan. Jurnal Muara Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, 4(1), 64.
https://doi.org/10.24912/jmieb.v4i1.7497. Google Scholar.
�
Manajemen, J., Meka, A., Pertiwi, Y., Samrotun, Y. C.,
Manajemen, J., & Meka, A. (2021). Pengaruh Likuiditas , Pembayaran
Deviden , Leverage , Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan. 2(2),
217�223. Google Scholar.
�
Manurung, A. H., & Alamsjah, F. (2020). SOCIAL
SCIENCES & HUMANITIES The Effect of Corporate Governance , E-Business and Innovation
on Competitive Advantage and Implication on Financial Performance. 28,
1�13. Google Scholar.
Mardani, R. M. (2013). PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI). El Muhasaba: Jurnal Akuntansi, 2(2), 1�10.
https://doi.org/10.18860/em.v2i2.2363. Google Scholar.
Modal, P., Dan, I., Competitive, D., Sebagai, A., Pratama, A.
S., Ekonomi, F., & Ibrahim, M. M. (2018). No Title. Google Scholar.
�
Mohammed, H. K., & Knapkova, A. (2016). The Impact of
Total Risk Management on Company�s Performance. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 220(March), 271�277.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.05.499 Google Scholar.
Nguyen, H., Hoang, T., Tran, M., Hai, T., Nguyen, Y., Dinh,
D., & Truong, D. D. (2021). The Influence of Competitive Advantage on
Financial Performance: A Case Study of SMEs in Vietnam. The Journal of Asian
Finance, Economics and Business, 8(5), 335�343. https://doi.org/10.13106/jafeb.2021.vol8.no5.0335
Google Scholar.
Okta Destania, C., & Puspitasari, E. (2021). Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Keuangan di Indonesia. Jurnal
Riset Akuntansi Dan Keuangan, 9(3), 513-524.
https://doi.org/10.17509/jrak.v9i3.32123. Google Scholar.
Olarewaju, O. M., & Msomi, T. S. (2021). Heliyon
Intellectual capital and fi nancial performance of South African development
community � s general insurance companies. Heliyon, 7(March),
e06712. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e06712. Google Scholar.
�
Ousama, A. A. (2019). The association between intellectual
capital and fi nancial performance in the Islamic banking industry An analysis
of the GCC banks. 13(1), 75�93.
https://doi.org/10.1108/IMEFM-05-2016-0073 Google Scholar.
Ousama, A. A., & Fatima, A. H. (2015). Intellectual
capital and financial performance of Islamic banks. International Journal of
Learning and Intellectual Capital, 12(1), 1�15.
https://doi.org/10.1504/IJLIC.2015.067822. Google Scholar.
Paniagua, J., Rivelles, R., & Sapena, J. (2018).
Corporate governance and financial performance: The role of ownership and board
structure. Journal of Business Research, 89(January), 229�234.
https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2018.01.060. Google Scholar.
Peng, H., Zhang, J., Zhong, S., & Li, P. (2021).
Corporate governance, technical efficiency and financial performance: Evidence
from Chinese listed tourism firms. Journal of Hospitality and Tourism
Management, 48(June), 163�173.
https://doi.org/10.1016/j.jhtm.2021.06.005. Google Scholar.
Rahayu, dwi puji. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan ,
Struktur Modal , Dan Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan
Makanan Dan Minuman Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia ( Bei ) Tahun
2013-2017. 2(1), 121�134. Google Scholar.
Rahmatin, M., & Kristanti, I. N. (2020). Pengaruh Good
Corporate Governance, Leverage, Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi
(JIMMBA), 2(4), 655�669. https://doi.org/10.32639/jimmba.v2i4.623. Google Scholar.
Rani, S., & Rianty N, M. (2021). Pengaruh Intellectual
Capital Dan Rata � Rata Pertumbuhannya (Rogic) Terhadap Kinerja Bank Syariah
Berdasarkan Islamicity Performance Index Di Indonesia. Akuntansi Dan
Manajemen, 16(1), 54�68. https://doi.org/10.30630/jam.v16i1.131. Google Scholar.
Rifqoh, E. (2020). Pengaruh Modal Intelektual , Good
Corporate Governance Dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah
Dengan Competitive Advantage Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Google Scholar.
�
Sari, T. D., Titisari, K. H., & Nurlaela, S. (2020).
Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, Leverage dan Ukuran Perusahaan
terhadap Kinerja Keuangan. Upajiwa Dewantara, 4(1), 15�26. Google Scholar.
Saygili, A. T., Saygili, E., & Taran, A. (2021). The
effects of corporate governance practices on firm-level financial performance:
Evidence from borsa istanbul xkury companies. Journal of Business Economics
and Management, 22(4), 884�904.
https://doi.org/10.3846/jbem.2021.14440. Google Scholar.
Singla, H. K. (2020). Does VAIC affect the profitability and
value of real estate and infrastructure firms in India? A panel data
investigation. Journal of Intellectual Capital, 21(3), 309�331.
https://doi.org/10.1108/JIC-03-2019-0053. Google Scholar.
Solomon, D. C., & Muntean, M. (2012). Assessment of
Financial Risk in Firm�s Profitability Analysis. Economy Transdisciplinarity
Cognition, 15(2), 58�67. Google Scholar.
�
Tanui, P. J., & Serebemuom, B. M. (2021). Corporate
Diversification and Financial Performance of Listed Firms in Kenya: Does Firm
Size Matter? Journal of Advanced Research in Economics and Administrative
Sciences, 2(2), 65�77. https://doi.org/10.47631/jareas.v2i2.235 Google Scholar.
Taqi, M., Khan, R., & Anwar, I. (2020). Financial
Leverage and Profitability: Evidence from Oil and Gas Sector of India. 15(4),
665�687. Google Scholar.
Triastuty, S., & Riduwan, A. (2017). PENGARUH MODAL
INTELEKTUAL DAN MEKANISME CORPORATE. 6(1). Google Scholar.
Vu Thi, A.-H., & Phung, T.-D. (2021). Capital Structure,
Working Capital, and Governance Quality Affect the Financial Performance of
Small and Medium Enterprises in Taiwan. Journal of Risk and Financial
Management, 14(8), 381. https://doi.org/10.3390/jrfm14080381. Google Scholar.
Wahyuni, H., Melani, E., & Candrawati, T. (2020). Competitive
Advantage as a Mediating Variable to the Relationship Between Intellectual
Capital and Financial Performance. 136(Ambec 2019), 69�74. Google Scholar.
�
Xu, J., & Liu, F. (2020). The impact of intellectual
capital on firm performance: A modified and extended vaic model. Journal of
Competitiveness, 12(1), 161�176.
https://doi.org/10.7441/joc.2020.01.10 Google Scholar.
Zhang, X., Duc, T. P., Mutuc, E. B., & Tsai, F. (2021). Intellectual
Capital and Financial Performance : Comparison With Financial and Pharmaceutical
Industries in Vietnam. 12(March), 1�10.
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.595615. Google Scholar.
Анализ
Структуры
Онкозаболеваний
Глаза, Придаточного
Аппарата И
Орбиты (По
Данным 2-Го
Офтальмологического
Отделения
Гбуз �Оренбургская
Областная
Клиническая
Больница № 1�). (2018). Саратовский
Научно-Медицинский
Журнал, 14(4), 131�141. Google Scholar.
Copyright
holder: Dewi Perabawati (2022) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |