Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 12, Desember 2022
ANALISI PENGARUH TINGKAT KUALITAS PELAYANAN DAN KELENGKAPAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN NASABAH DENGAN METODE INDEX POTENTIAL GAIN COSTUMER (STUDI KASUS PADA BANK MUAMALAT INDONESIA KCP KISARAN)
Rima Yohani, M. Ridawan
UIN Sumatera Utara, Indonesia
Email:
[email protected], [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk
mengetahui kualitas pelayanan dan kelengkapan fasilitas terhadap kepuasan nasabah dengan metode index potential
gain costumer pada PT. Bank Muamalat KCP Kisaran. Teknik analisis data dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel secara acak
(Random Sampling), sedangkan teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan rumus slovin. Analisis
penelitian ini dilakukan agar mengetahui seberapa puas nasabah
Bank Muamalat KCP Kisaran dengan pelayanan para karyawan Bank Muamalat dan seberapa lengkap fasilitas untuk para nasabah. Dari hasil analisis
didapatkan bahwasannya yang menjadi prioritas utama PGCV yang mendapat
peringkat 1, 2, 3 dan seterusnya dibuktikan dengan diagram kartesius sebaran
data variabel pernyataan. Kualitas pelayanan sangat berpengaruh dan mendapatkan
prioritas tinggi. Sedangan kelengkapan fasilitas tidak terlalu diprioritaskan
nasabah akan tetapi menjadi nilai plus bagi Bank Muamalat KCP Kisaran dalam
meningkatkan kepuasan nasabah.
Kata Kunci: Kualitas
Pelayanan, Kelengkapan Fasilitas, Kepuasan Pelanggan, PGCV.
Abstract
The purpose of this study is to determine the quality of service and
completeness of facilities on customer satisfaction with the potential gain
customer index method at PT. Bank Muamalat KCP Kirange. Data analysis
techniques using quantitative descriptive methods. The sample in this study
used a random sample (random sampling), while the sampling technique used the
slovin formula. This research analysis was conducted in order to find out how
satisfied the customers of Bank Muamalat KCP Kisaran are with the services of
Bank Muamalat employees and how complete the facilities are for customers. From
the results of the analysis it was found that the main priority of the PGCV was
ranked 1, 2, 3 and so on as evidenced by the Cartesian diagram of the distribution
of statement variable data. Service quality is very influential and gets high
priority. Meanwhile, the completeness of the facilities is not really
prioritized by customers, but it is a plus for Bank Muamalat KCP Kisaran in
increasing customer satisfaction.
Keywords: Service Quality, Complete Facilities, Customer Satisfaction, PGCV.
Pendahuluan
Bank merupakan
lembaga perantara keuangan atau biasa
disebut financial intermediary, yang mana artinya lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan masalah uang. Pertumbuhan lembaga keuangan di Indonesia
sungguh luar biasa, selain itu
dukungan dari pemerintah juga membela lembaga keuangan karena mampu memberikan
kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.
Perkembangan
Bank Syariah semakin meningkat
sehingga membuat persaingan antara Bank Syaruah dan Bank Konvensional semakin ketat. Hal ini menuntut setiap
bank agar dapat mempertahankan
nasabahnya maupun menarik minat nasabah
baru. Tentunya untuk menarik minat
nasabah faktor utama yang harus diperhatikan adalah kepuasan nasabah. Kepuasan nasabah menjadi salah satu tujuan utama bagi
setiap perusahaan termasuk Bank. Untuk tetap menjaga kepuasan
nasabah maka salah satu cara harus
tetap dibenahi kembali adalah peningkatan kualitas baik itu dari
segi fasilitas maupun pelayanan yang harus disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Pelayanan
menjadi sangat penting bagi setiap perusahaan
untuk dapat berkembang, termasuk pula kepada badan usaha perbankan karena pelayanan sangat berkaitan erat dengan sumber
daya manusia didalamnya. Pelayanan juga sering dijadikan acuan untuk mengukur
kepuasan konsumen. Pelayanan yang baik harus tanggap dan respon terhadap kritik, saran, dan keluhan-keluhan
konsumen. Tidak untuk menjadikan perusahaan untuk mundur atau jatuh,
tapi untuk lebih memotivasi perusahaan agar dapat bekerja lebih baik.
Kepuasan
nasabah menjadi salah satu tujuan utama
bagi setiap perusahaan. Karena apabila seorang nasabah merasa puas dengan
kinerja perusahaan, maka itu akan
menjadi nilai tambah bagi perusahaan
itu sendiri. Untuk tetap menjaga
kepuasan nasabah, maka salah satu cara yang perlu dibenahi kembali adalah perbaikan dan peningkatan kualitas baik itu dari
segi pelayanan maupun kelengkapan fasilitasnya yang memang harus disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Pentingnya
faktor-faktor pendukung kepuasan nasabah dalam hal ini adalah kualitas
pelayanan, dirasa sebagai faktor utama dalam memberikan kontribusi tetap
terhadap kepuasan nasabah itu sendiri. Philip Kotler, mengatakan bahwa: �seorang
nasabah akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapan,
begitu juga sebaliknya, nasabah akan merasa kecewa apabila pelayanan yang
diberikan tidak sesai dengan harapan� (Kotler, 2002).
�Oleh sebab
itu bank harus bisa memberikan layanan yang baik agar nasabah tidak berpindah
kepada bank lain. Karena kita
tahu yang dicari oleh nasabah adalah bank dengan kualitas yang baik.
Pentingnya
faktor-faktor pendukung untuk menarik minat
nasabah dalam hal ini adalah
dari segi faktor fasilitas. Disadari atau tidak,
nasabah sekarang ini sangat kritis terhadap ketersediaan fasilitas yang ada di bank, baik dari tampilan
gedung, area parkir, ruang tunggu, keamanan
dan sebagainya. Selain fasilitas tersebut, fasilitas yang tidak kalah penting lainnya
adalah fasilitas perbankan itu sendiri
yang sangat dibutuhkan oleh nasbah
dlam rangka mmeberikan kemudahan dalam transaksi, mulai dari sarana
transfer antar rekening, tarik tunai lewat
ATM, kelengkapan ruang tunggu, fasilitas pendukung untuk transaksi (Wiji, 2011).
Fasilitas
yang diberikan oleh Bank diharapkan
dapat memenuhi kebutuan nasabah.
Setiap
perusahaan memerlukan service excellence, yang dimaksud dengan service
exccelelence atau pelayanan unggul, yakni suatu sikap atau cara karyawan
dalam melayani pelanggan secara memuaskan, secara garis besar ada empat unsur
pokok dalam konsep ini yaitu, kecepatan, ketepatan, keramahan, kenyamanan (Tjiptono, 2015).
Pada umumnya,
kebanyakan nasabah bank Muamalat KCP Kisaran menitipkan dananya baik dalam bentuk
tabungan maupun deposito. Dimana dalam hal ini para nasabah
tersebut sudah pasti menginginkan kepuasan dari pihak
bank, baik dalam bentuk pelayanan maupun fasilitas yang diperoleh. Tentunya di era modern
seperti ini, pihak bank diharuskan mampu menyediakan pelayanan maupun fasilitas yang dibutuhkan nasabah. Namun masih muncul pertanyaan,
apakah hal tersebut telah benar-benar dapat memberikan kepuasan bagi nasabah Bank Muamalat KCP Kisaran ataukah belum. Tentunya
dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk
membuktikan kebenarannya. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan kelengkapan fasilitas terhadap kepuasan nasabah dengan metode index potential gain costumer pada Bank Muamalat KCP Kisaran.
����������� Wahyu Oktri Widyarto, Nugraheni Djamal, dan Fauzul Adhim dengan
judul artikel Analisis Pelyanan Publik dengan Metode Fuzzy-Service
Quality (F-Seevqual) dan Index Potential Gain
Costumer. Berdasarkan analisis
yang telah dilakukan ialah tingkat kualitas pelayanan dapat diketahui bahwa
kualitas pelayanan perusahaan belum memenuhi harapan konsumen, karena memliki
nilai kualitas kurang dari 1 (Q<1) yaitu, sebesar senilai 0,84. Berdasarkan hasil analisis IPGCV, maka dapat diketahui
elemen-elemen yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan kualitas pelayanan dari setiap dimensi kualitas (Widyarto, Djamal, & Adhim, 2018).
����������� Syahrul Fauzi siregar dengan
judul artikel Analisis Tingkat Kualitas Pelayanan Dengan Metode Index Potential Gain Costumer Value (PGCV) di PT
Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan ialah hasil analisis
gap menunjukkan bahwa gap antara harapan dan persepsi memberi gambaran bahwa nasabah menganggap kualitas pelayanan di Bank Muamalat Cabang Medan tidak mengecewakan tetapi belum sepenuhnya memenuhi keinginan nasabah melihat cukup besarnya gap yang terjadi. Hasil perhitungan gap untuk tiap dimensi
kualitas, menunjukkan bahwa pelayanan di Bank Muamalat Cabang Medan sudah cukup memenuhi harapan nasabahnya. Sedangkan rata-rata nilai tingkat kepuasan nasabah terhadap masing-masing dimensi berkisar 91,42�100,89%, menunjukkan
bahwa pelayanan di Bank Muamalat Cabang Medan sudah cukup memuaskan nasabahnya. Dari hasil perhitungan indeks potential gain
customer value, kesimpulan yang didapat
bila suatu item mendapatkan nilai indeks potential gain customer value terbesar,
maka berarti item tersebut mendapatkan prioritas utama untuk diperbaiki kinerjanya baru menyusul item kedua dan seterusnya (Siregar, 2006).
����������� Vera Devani, Rizki Azwar Rizko dengan judul
artikel Analisis
kepuasan pelanggan dengan menggunakan metode Customer satisfaction index (CSI) dan Potential gain in customer value
(PGCV). Berdasarkan
pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, nilai Customer
Satisfication Index (CSI) pada bengkel service resmi Yamaha �MG� adalah sebesar
70,44 % dan nilai ini menunjukan pada kriteria puas. Variabel
yang menjadi prioritas utama dalam kegiatan perbaikan dalam perusahaan ini
adalah ketersediaan toilet bagi pelanggan, ketersediaan kotak saran bagi
pelanggan, garansi jika masih terdapat keluhan pada kendaraan konsumen serta
tanggapan mekanik terhadap keluhan kendaraan yang dimiliki konsumen demi
memberikan kepuasan dan nilai lebih dalam pelayanan (Devani & Rizko, 2016).
����������� Pandu
Desta Wisanggeni, Amna Hartiati dengan judul
artikel Analisis
Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Kualitas Produk dan Pelayanan di Waroeng Kampoeng Jimbaran
Menggunakan Metode CSI (Customer Satisfaction
Index) dan PGCV. berdasarkan indeks kepuasan pelanggan kualitas pelayanan
memperoleh 79% dan indeks kepuasan pelanggan kualitas produk memperoleh 78%.
Dan termasuk dalam kategori puas.
Hasil PGCV menunjukkan atribut
yang perlu diperbaiki dari kualitas pelayanan adalah perilaku karyawan, serata
dari kualitas produk adalah kesesuaian harga minuman (Wisanggeni & Hartiati, 2020).
����������� Muhammad
Rizqi Saputra, Abdul Kohar Mudzakir, Dian Ayunita NND dengan judul artikel Analisis kualitas pelyanan jasa dan Kelengkapan Fasilitas tempat pelelangan dengan metode potential gain costumer value di pelabuhan
perikanan samudra Cilacap. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut, tingkat kepuasan peserta lelang terhadap pelayanan tempat pelelangan ikan (TPI) di Pelabuhan perikanan
Samudra (PPS) Cilacap mencapai
angka 98,01%, artinya peserta lelang kurang puas dengan
kinerja dan pelayanan yang diberikan TPI PPS Cilacap (Saputra, Mudzakir, & Dewi, 2016).
Metodologi Penelitian
A.
Pendekatan
dan Jenis Penelitian
Pendekatan
dan jenis penelitian yan digunakan dengan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori
tertentu dengen meneliti hubungan antar variable. Defenisi
lain yang menyebutkan penelitian
kuantitatif adalah eneitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
B. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan semua individua tau
unit-unit yang menjadi target penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah nasabah
Bank Muamalat KCP Kisaran.
Sampel adalah bagian dari
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Ada beberapa teknik yang digunakan dalam menentukan seberapa banyak sampel, yaitu dengan
menggunakan rumus PGCV.
Pada penelitian ini jumlah populasi nasabah Bank Muamalat KCP Kisaran tidak diketahui
oleh peneliti. Hal ini dikarenakan pihak manajemen Bank Muamalat tidak dapat memberi
informasi data berapa banyak nasabah yang menabung di Bank Muamalat karena merupakan rahasia perusahaan. Teknik
analisis data dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian
ini menggunakan sampel secara acak
(Random Sampling), sedangkan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
rumus slovin. Analisis penelitian ini dilakukan agar mengetahui seberapa puas nasabah Bank Muamalat KCP Kisaran dengan pelayanan para karyawan Bank Muamalat dan seberapa lengkap fasilitas untuk para nasabah. Hal ini disebabkan karena tidak mungkin diperoleh
daftar yang lengkap dari populasi dan sampel pada penelitian ini diambil sebanyak 96 orang responden.
C. Metode
Penelitian
Index
Potential Gain Customer Value (PGCV) Analisis pelanggan melalui angka indeks
merupakan konsep dan peralatan yang mudah untuk menganalisis pelanggan. Kemudahan tersebut memberikan jalan bagi diagram Importance-Performance
untuk dapat dibandingkan dalam bentuk kualitatif yang lebih terperinci.
Langkah
pertama dalam menghitung indeks PGCV adalah mencari nilai ACV atau Achieved
Customer Value, yaitu dengan
mengalikan antara variabel importance dengan
variabel performance, yaitu:
Keterangan:
ACV = nilai
pencapaian konsumen
I = (Importance) nilai rata � rata untuk harapan (Y)
P = (Performance) nilai rata � rata untuk kinerja (X)
Setelah
mendapat nilai ACV, maka selanjutnya adalah mencari UDCV atau Ultimately
Desired Customer Value, yang mana nilai ini didapatkan
dengan rumus:
����������� Keterangan:
UDCV = Nilai akhir
keinginan konsumen
I = Nilai rata � rata untuk harapan (Y)
Ps = Nilai kinerja
maksimum dalam skala likert yang dipilih
Dan terakhir nilai indeks PGCV adalah nilai Ultimately
Desired Customer Value dikurangi dengan Achieved Customer Value, yaitu:
Kesimpulan
yang didapat bila suatu item mendapatkan nilai indeks PGCV terbesar, maka berarti item tersebut mendapatkan prioritas utama untuk diperbaiki
kinerjanya baru menyusul item kedua dan seterusnya.
D. Metode
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendapatkan
data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara
Didalam
penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman/panduan dalam wawancara.
Dalam pedoman wawancara bertujuan untuk mengingatkan interview mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas., juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relawan tersebut telah dibahas atau ditanyakan.
Jadi dengan adanya pedoman tersebut interviewer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan
secara kongrit dalam kalimat tanya,
sekaligus untuk menyesuaikan pertanyaan dan konteks actual saat wawancara berlangsung (Sugiyono, 2013).
2. Kuesioner
(Angket)
Kuesioner atau angket adalah
daftar pertanyaan dalam bentuk tertulis yang memerlukan tanggapan baik antara kesesuian
dan ketidaksesuian dari sikap responden. Pertanyaan dan pernyataan yang tertulis pada angket berdasarkan indikator yang diturunkan pada setiap variabel tertentu (Kasmadi, 2017).
Angket atau kuesioner merupakan alat penelitian berupa daftar pernyataan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden.
Keterangan yang diinginkan terkandung dalam pikiran, perasaan, sikap atau kelakuan
manusia yang dapat dipancing melalui angket. Kuesioner ini ditunjukkan kepada nasabah Bank Muamalat KCP Kisaran.
Adapun
skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala
likert meminta kepada responden sebagai individu untuk menjawab suatu pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, antara lain sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kriteria
Penilaian Kuesioner
Alternatif Jawaban |
Skor |
|
Sangat Setuju (SS) |
5 |
|
Setuju
(S) |
4 |
|
Kurang Setuju |
3 |
|
Tidak
Setuju (TS) |
2 |
|
Sangat Tidak Setuju |
1 |
|
a.
Jawaban
sangat setuju (SS) diberi skor 5.
b.
Jawaban
setuju (S) diberi skor 4
c.
Jawaban
Kurang Setuju (KS) diberi skor 3.
d.
Jawaban
tidak setuju (TS) diberi skor 2.
e.
Jawaban
sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1.
Instrumen
penelitian yang menggunakan
skala likert dapat dibuat dalam
bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh adanya kualitas pelayanan dan fasilitas terhadap kepuasan nasabah di Bank Muamalat KCP Kisaran.
E. Teknik
Analisis Data
Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan metode:
a. Uji
Validitas
Uji validitas
digunakan untuk mengukur suatu sah atau valid tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi dengan menggunakan bivariate antara masing-masing skor
indicator dengan skor konstruk. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk degree of freedom (df)
= n-2, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel. Pada penelitian ini jumlah sample yang dipakai adalah 100 sample dan besarnya df dapat
dihitung df = 100-2 = 98
dan alpha 0,05 didapat r table 0,196 (dengan uji dua sisi). Jika r hitung lebih besar dari
r table dan nilai positif maka indicator dinyatakan valid (Ghozali, 2018).
b. Uji
Realibilitas
Realibilitas
sebenarnya adalah alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan du acara yaitu, Repeated
Measurei atau pengukuran ulang dan One shot
atau pengukuran sekali saja (Ghozali, 2018).
�Penelitian ini menggunakan pengukuran sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pernyataan.
Untuk mengukur pada penelitian agar dapat dikatakan reliabel dengan uji statistic Cronbach Alpha pada SPSS. Suatu konstruk dikatakan jika memberikan nilai Cronbach
Alpha > 0,70 (Ghozali, 2018).
c. Uji
Normalitas
Uji distribusi
normal adalah uji untuk mengukur apakah data kita
memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik
parametrik. Tujuan dari dilakukannya uji normalitas untuk mengetahui
apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal.
Dalam
penelitian uji normalitas
data yaang digunakan adalah uji
statistik Kolmogorov-Smirnov. Pengambilan
keputusannya digunakan pedoman jika nilai
Sig. < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal. Sebaliknya
jika nilai Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal (Sujarwen, 2014).
Hasil Dan Pembahasan
A. Uji Validitas
Analisis kesahihan atau validitas dilakukan untuk
mengetahui setiap butir pertanyaan/pernyataan yang dievaluasi dapat dikatakan
valid atau tidak. Yang dibuktikan berdasarkan r hitung dengan r tabel. Apabila
r hitung > r tabel maka dapat dipastikan butir pernyataan yang disebar
adalah valid.
Tabel 4.1
Uji Validitas
Atribut (Pernyataan) |
r hitung Importance |
r hitung Performance |
r tabel |
Keterangan |
X1.1 |
0,882 |
0,676 |
>0,201 |
Valid |
X1.2 |
0,807 |
0,542 |
>0,201 |
Valid |
X1.3 |
0,867 |
0,626 |
>0,201 |
Valid |
X1.4 |
0,851 |
0,639 |
>0,201 |
Valid |
X1.5 |
0,815 |
0,505 |
>0,201 |
Valid |
X1.6 |
0,865 |
0,619 |
>0,201 |
Valid |
X1.7 |
0,862 |
0,691 |
>0,201 |
Valid |
X1.8 |
0,916 |
0,593 |
>0,201 |
Valid |
X1.9 |
0,854 |
0,524 |
>0,201 |
Valid |
X2.1 |
0,854 |
0,863 |
>0,201 |
Valid |
X2.2 |
0,880 |
0,871 |
>0,201 |
Valid |
X2.3 |
0,853 |
0,860 |
>0,201 |
Valid |
X2.4 |
0,881 |
0,870 |
>0,201 |
Valid |
X2.5 |
0,869 |
0,229 |
>0,201 |
Valid |
Sumber:
Olah data SPSS
Menurut olah data spss di atas,
dapat disimpulkan bahwa hasil uji validitas setiap butir pertanyaan/pernyataan
mendapatkan hasil yang valid, hal ini dapat diketahui dari nilai r hitung yang
lebih besar dari r tabel (0,201) ini artinya butir pernyataan tersebut
seluruhnya layak digunakan.
B. Uji Reliabilitas
Analisis atau uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui
setiap butir pertanyaan/pernyataan yang dievaluasi dapat dikatakan reliabel
atau tidak. Yang dibuktikan berdasarkan nilai cronbach�s alpha� lebih besar dari pada nilai ketentuan alpha
yaitu 0,7.
Tabel 4.2
Uji Reliabilitas
No. |
Kuesioner |
Cronbach�s Alpha |
Ketentuan Nilai Alpha |
Keterangan |
1 |
Importance (Y1) |
0,955 |
>0,7 |
Reliabel |
2 |
Performence (X1) |
0,917 |
>0,7 |
Reliabel |
3 |
Importance (Y2) |
0,791 |
>0,7 |
Reliabel |
4 |
Performance (X2) |
0,828 |
>0,7 |
Reliabel |
Sumber:
Olah data SPSS.
Dari hasil uji spss di atas
dapat disimpulkan bahwa seluruh komponen dari setiap variabel menunjukan data
tersebut reliabel atau layak untuk digunakan. Hal ini dikarenakan nilai
cronbach alfa lebih besar dari 0,7.
C. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan
untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal.
Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
96 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
,0000000 |
Std. Deviation |
3,02427151 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
,077 |
Positive |
,068 |
|
Negative |
-,077 |
|
Test Statistic |
,077 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
,200c |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors Significance Correction. |
Dari tabel 4.3 diatas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test dapat
diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed) sebesar
0,200. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka nilai residual teridistribusi dengan
normal.
Gambar 2 Uji P-Plot
Sumber: Olah Data SPSS
Dari gambar 2 diatas dapat
diketahui bahwa titik-titik data menyebar sekitar garis dan mengikuti garis
diagonal maka nilai
residual tersebut terdistribusi
normal.
Setelah melakukan uji validitas, uji reliabilitas dan uji
normalitas didapatkanlah hasil yang baik serta tidak ada masalah dalam ketiga
uji tersebut, selanjutnya dilakukan penilaian kepuasan dengan menggunakan
metode Potential Gain in Customer Value (PGCV) yang terdiri dari
penentuan nilai Achive Customer Value (ACV) dan Ultimetely Desire
Customer Value (UDCV), sebagai berikut:
1.
Perhitungan
Achive Customer Value (ACV) dan Ultimetely Desire Customer
Value (UDCV)
Tabel 4.4
Perhitungan ACV dan UDCV
Atribut (Pernyataan) |
Kuesioner Performance (X) |
Kuesioner Importance (Y) |
ACV = (X) � (Y) |
UDCV = (Y) � Ps |
X1.1 |
4,47 |
4,29 |
19,1763 |
21,45 |
X1.2 |
4,30 |
4,31 |
18,533 |
21,55 |
X1.3 |
4,06 |
4,44 |
18,0264 |
22,2 |
X1.4 |
4,09 |
4,46 |
18,2414 |
22,3 |
X1.5 |
4,28 |
4,05 |
17,334 |
20,25 |
X1.6 |
4,32 |
4,11 |
17,7552 |
20,55 |
X1.7 |
4,43 |
4,33 |
19,1819 |
21,65 |
X1.8 |
4,10 |
4,12 |
16,892 |
20,6 |
X1.9 |
4,29 |
4,30 |
18,447 |
21,5 |
X2.1 |
4,16 |
4,01 |
16,6816 |
20,05 |
X2.2 |
4,01 |
4,08 |
16,3608 |
20,4 |
X2.3 |
4,19 |
4,03 |
16,8857 |
20,15 |
X2.4 |
4,08 |
4,19 |
17,0952 |
20,95 |
X2.5 |
4,17 |
4,16 |
17,3472 |
20,8 |
Sumber:
Data diolah.
2.
Nilai
dari Index Potencial Gain in Customer Value (PGCV).
Setelah diketahui nilai dari ACV dan UDCV dari setiap
atribut pernyataan kuesioner, maka akan dilakukan penetapan nilai dan
pemeringkatan atribut PGCV. Ketika nilai peringkat dari setiap atribut telah
ditentukan maka akan dibuat kesimpulan mengenai atribut mana yang menjadi
prioritas nasabah dan perbaikan apa yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan
kualitas pelayanan pada Bank Muamalat Indonesia KCP Kisaran. Nilai atribut dan
pemeringkatan PGCV dapat dilampirkan sebagai berikut:
Tabel 4.5
Perhitungan PGCV
Atribut (Pernyataan) |
ACV |
UDCV |
PGCV = UDCV-ACV |
Peringkat/ Prioritas |
X1.1 |
19,1763 |
21,45 |
2,2737 |
14 |
X1.2 |
18,533 |
21,55 |
3,017 |
10 |
X1.3 |
18,0264 |
22,2 |
4,1736 |
1 |
X1.4 |
18,2414 |
22,3 |
4,0586 |
2 |
X1.5 |
17,334 |
20,25 |
2,916 |
11 |
X1.6 |
17,7552 |
20,55 |
2,7948 |
12 |
X1.7 |
19,1819 |
21,65 |
2,4681 |
13 |
X1.8 |
16,892 |
20,6 |
3,708 |
5 |
X1.9 |
18,447 |
21,5 |
3,053 |
9 |
X2.1 |
16,6816 |
20,05 |
3,3684 |
7 |
X2.2 |
16,3608 |
20,4 |
4,0392 |
3 |
X2.3 |
16,8857 |
20,15 |
3,2643 |
8 |
X2.4 |
17,0952 |
20,95 |
3,8548 |
4 |
X2.5 |
17,3472 |
20,8 |
3,4528 |
6 |
Sumber:
Data diolah
Dapat diketahui pemeringkatan setiap atribut berdasarkan
tabel diatas dan peringkat tertinggi merupakan prioritas utama bagi nasabah,
berikut peneliti jabarkan pernyataan-pernyataan yang dijadikan acuan kuesioner
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6
Atribut Pernyataan PGCV
Pernyataan |
PGCV |
Peringkat/ Prioritas |
Kualitas Pelayanan |
||
Karyawan Memperlakukan Nasabah
Dengan Penuh Perhatian |
2,2737 |
14 |
Anda Merasakan Kemudahan
Pelayanan Yang Diberikan
Oleh Bank Muamalat KCP Kisaran |
3,017 |
10 |
Karyawan Mampu Memberikan Informasi
Mengenai Produk Layanan Dengan Baik |
4,1736 |
1 |
Kenyamanan Dan Kebersihan
Ruangan Transaksi Untuk Nasabah |
4,0586 |
2 |
Karyawan Menciptakan Suasana
Nyaman Dan Menyenangkan Dengan Memberi Senyum Dan Salam |
2,916 |
11 |
Teller Melayani Nasabah
Dengan Urutan Kedatangan Dengan Tidak Membeda-Bedakan |
2,7948 |
12 |
Teller Memberikan Pelayanan
Kepada Nasabah Hingga Tuntas |
2,4681 |
13 |
Keramahan Dan Kesopanankaryawan Dalam Melayani Nasabah |
3,708 |
5 |
Karyawan Memiliki Kemampuan
Untuk Menciptakan Hubungan Yang Baik Dengan Nasabah |
3,053 |
9 |
Kelengkapan Fasilitas |
||
Anda Merasa Nyaman
Dalam Ruang Tunggu Pelayanan Nasabah |
3,3684 |
7 |
Area Parkir Yang Memadai
Serta Aman |
4,0392 |
3 |
Ketersediaan Brosur Yang Menarik Dan Memuat Informasi Yang Lengkap |
3,2643 |
8 |
Tersedianya Saluran Telpon, E-Mail Untuk Melayani Keluhan Konsumen Secara Online |
3,8548 |
4 |
Keberadaan Kotak Saran Nasabah |
3,4528 |
6 |
Sumber:
Data diolah.
Setelah melakukan pemeringkatan dan menentukan prioritas dari setiap
peringkat variabel yang ada. Untuk mempermudah menentukan variabel atau
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah maka disajikan diagram
kartesius berikut untuk mempermudah dalam penarikan kesimpulannya.
Gambar 4.2 Diagram Kartesius importance/performance
3.
Analisis Variabel Kunci
Diagram Kartesius
Dari diagram kartesius pada gambar 2 diatas dapat dilihat letak
variabel yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam menggunakan jasa perbankan pada Bank Muamalat Indonesia KCP Kisaran dapat dibagi menjadi
4 bagian, berdasarkan
importance dan performance masing-masing variabel.
Adapun interpretasi dari
diagram kartesius akan dijelaskan sebagai berikut:
a.
Kuadran I
Menunjukkan faktor-faktor yang
dinilai sangat penting oleh
pelanggan, akan tetapi pelaksanaannya belum optimal dan belum memuaskan pelanggan (kinerja perusahaan rendah, harapan pelanggan tinggi). Variabel-variabel yang masuk kuadran ini adalah:
-
Karyawan Mampu Memberikan Informasi Mengenai Produk Layanan Dengan Baik (X1.3)
-
Kenyamanan Dan Kebersihan Ruangan Transaksi Untuk Nasabah (X1.4)
b.
Kuadran II
Menunjukkan
faktor-faktor yang perlu dipertahankan, karena pelaksanaan variabel tersebut
diterapkan sesuai dengan kemauan pelanggan atau nasabah, sehingga dapat
memuaskan pelanggan (kinerja perusahaan tinggi, harapan pelanggan tinggi). Variabel yang termasuk dalam kuadran II ini adalah:
-
Karyawan Memperlakukan
Nasabah Dengan Penuh Perhatian
(X1.1)
-
Anda Merasakan Kemudahan Pelayanan Yang Diberikan Oleh Bank Muamalat KCP Kisaran (X1.2)
-
Teller Memberikan Pelayanan Kepada Nasabah Hingga Tuntas (X1.7)
-
Karyawan Memiliki
Kemampuan Untuk Menciptakan Hubungan Yang Baik Dengan Nasabah
(X1.9)
c.
Kuadran III
Menunjukkan
bahwa faktor-faktor yang diterapkan untuk kepuasan nasabah ternyata dinilai
kurang penting bagi nasabah, dan pelaksanaan yang dilakukan pihak
bank/perusahaan dinilai biasa saja atau cukup. Adapun variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran III ini adalah:
-
Karyawan Menciptakan
Suasana Nyaman Dan Menyenangkan Dengan Memberi Senyum Dan Salam
(X1.5).
-
Teller Melayani Nasabah Dengan Urutan Kedatangan Dengan Tidak Membeda-Bedakan
(X1.6).
d.
Kuadran IV
Menunjukkan
bahwa faktor-faktor yang dianggap tidak terlalu penting bagi nasabah, akan
tetapi penerapan yang dilakukan perusahaan/bank tergolong sangat baik, sehingga
faktor tersebut menambah nilai yang baik bagi nasabah untuk perusahaan. Faktor-faktor yang dimaksud
dalam kuadran ini adalah:
-
Keramahan Dan Kesopanan karyawan Dalam Melayani Nasabah (X1.8)
-
Anda Merasa Nyaman Dalam Ruang Tunggu Pelayanan Nasabah (X2.1)
-
Area Parkir Yang Memadai Serta Aman (X2.2)
-
Ketersediaan Brosur
Yang Menarik Dan Memuat Informasi Yang Lengkap
(X2.3)
-
Keberadaan Kotak Saran Nasabah (X2.4)
-
Tersedianya Saluran
Telpon, E-Mail Untuk Melayani Keluhan Konsumen Secara Online
(X2.5)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas tentang pengaruh tingkat kualitas pelayanan dan kelengkapan fasilitas terhadap kepuasan nasabah dengan metode index
potential gain costumer, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1.
Berdasarkan hasil perhitungan PGCV untuk kualitas
pelayanan ditemukan bahwa pemeringkatan untuk variabel pernyataan X1.3 dan X1.4
mendapatkan penringkat pertama dan kedua yang artinya berdasarkan kuadran I
menjadi prioritas utama bagi nasabah dan harus dilakukan perbaikan secara
menyeluruh. Untuk keseluruhan variabel kualitas pelayanan pada diagram
kartesius lebih banyak ditempatkan pada kuadran I dan II yang artinya menjadi
prioritas utama dan sangat berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.
2.
Berdasarkan diagram kartesius kelengkapan fasilitas tidak
terlalu diperhatikan dan tidak terlalu dijadikan prioritas oleh nasabah, akan
tetapi tetap harus dilakukan perbaikan dan diperhatikan berdasarkan perhitungan
PGCV. Karena variabel kelengkapan fasilitas menjadi poin plus bagi Bank
Muamalat KCP Kisaran dalam mendukung kepuasan nasabah.
Daryanto,
I. S. (2014). Konsumen dan Pelayanan Prima. Yogyakarta: Gava Media. Google Scholar.
Devani, V., & Rizko, R. A. (2016). Analisis kepuasan
pelanggan dengan menggunakan metode Customer satisfaction index (CSI)dan
Potential gain in customer value (PGCV). Jurnal Rekayasa Dan Sistem
Informasi, 2(2), 24�29. Google Scholar.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan
Program IBM SPSS 25. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Google Scholar.
Kasmadi. (2017). Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta. Google Scholar.
Kasmir. (2012). Manajemen Perbankan. Depok:
Rajagrafindo Persada. Google Scholar.
Kotler, P. (2002). Manajemen pemasaran di Indonesia:
Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salemba
Empat. Google Scholar.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2010). Manajemen
Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Google Scholar.
Mutmainnah. (2017). Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra
Perusahaan terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah. Jurnal Manajemen Dan
Pemasaran Jasa, 10(2), 201�216. Google Scholar.
Oetama, S., & Sari, D. H. (2017). Pengaruh Fasilitas dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk di Sampit. Terapan Manajemen Dan Bisnis, 3(1), 59�65. Google Scholar.
Palenewen, P., Kawet, L., & Tielung, M. (2014). Kualitas
Layanan dan Fasilitas terhadap Loyalitas Nasabah Bank BRI Cabang Pembantu Palu.
Jurnal EMBA, 2(3), 185�197. Google Scholar.
Putra, Maman, A., Santoso, & Budi, S. (2010). Analisis
Pengaruh Kualitas Produk Faslitas, Kualitas Pelayanan dan Promosi terhadap
Loyalitas Nasabah Pada PT. BCA Cabang Kangenan Semarang. Jurnal Umum Ekonomi,
10(2), 12. Google Scholar.
Saputra, M. R., Mudzakir, A. K., & Dewi, D. A. N. N.
(2016). Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Tempat Pelelangan Dengan Metode
Potential Gain Costumer Value di Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (2016). Journal
of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 6(4),
234�242. Google Scholar.
Siregar, S. F. (2006). Analisis Tingkat Kualitas Pelayanan
Dengan Metode Index Potential Gain Costumer Value (PGCV) di PT Bank Muamalat
Indonesia Cabang Medan. Jurnal Sistem Teknik Indusrti, 7(4),
40�47. Google Scholar.
Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi.
Yogyakarta: Andi Offset. Google Scholar.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Google Scholar.
Sujarwen, V. W. (2014). SPSS untuk Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Google Scholar.
Supranto, J. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan
untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineke Cipta. Google Scholar.
Tjiptono, F. (2000). Strategi Pemasaran. Yogyakarta:
Andi Offset. Google Scholar.
Tjiptono, F. (2015). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi
Offset. Google Scholar.
Widyarto, W. O., Djamal, N., & Adhim, F. (2018). Analisis
Kualitas Pelayanan Publik dengan Metode Fuzzy-Service Quality (F-Seevqual) dan
Index Potential Gain Costumer Value (IPGCV). Jurnal System Dan Manajemen
Industri, 2(2), 101�110. Google Scholar.
Wiji, N. (2011). Tekhnologi Perbankan. Yogyakarta:
Graha Ilmu. Google Scholar.
Wisanggeni, P. D., & Hartiati, A. (2020). Analisis
Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Kualitas Produk dan Pelayanan di Waroeng
Kampoeng Jimbaran Menggunakan Metode CSI (Customer Satisfaction Index) dan
PGCV. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 8(4), 535�543. Google Scholar.
Copyright
holder: Rima Yohani, M. Ridawan (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |