Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 12, Desember 2022
TRANSFORMATIONAL
LEADERSHIP DAN INNOVATIVE WORK BEHAVIOR : SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW VARIABEL
MEDIASI DAN MODERASI
Denik Putri Perdani, Nuri
Herachwati,
Fiona Niska Dinda Nadia
Program
Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Sekolah
Pasca Sarjana, Universitas Airlangga
Email
: [email protected],
[email protected], [email protected]� �
Abstrak
Sebagaimana
kita ketahui bahwa organisasi yang ingin beradaptasi dengan cepat
terhadap perubahan ekonomi memerlukan inovasi dan gaya kepemimpinan yang tepat
dan untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi variabel-variabel mediasi dan moderasi pada hubungan antara transformational leadership terhadap innovative work behavior dan juga
melihat kemungkinan pengembangan penelitian di masa depan. Berdasarkan systematic
literature review, peneliti melakukan konten analisis terhadap 29 jurnal
dari database Scopus yang dipublikasikan mulai tahun 2017. Hasil penelitian
menemukan 26 variabel mediasi dan 10 variabel moderasi pada pengaruh transformational leadership terhadap innovative work behavior. Implikasi
praktis dari penelitian ini adalah dapat diterapkannya variabel mediasi dan
moderasi pada pengaruh transformational leadership terhadap
innovative work behavior pada
berbagai jenis organisasi sehingga diharapkan dapat semakin menumbuhkan innovative work behavior para karyawan
atau para anggota organisasi. Penelitian ini
spesifik mensintesa berbagai artikel jurnal untuk melihat variabel
mediasi dan moderasi pada pengaruh transformational leadership terhadap
innovative work behavior.
Kata kunci: Transformational Leadership, Innovative Work
Behavior, Systematic Literature Review, Mediasi dan Moderasi.
Abstract
As we know
that organizations that want to adapt quickly to economic changes require
innovation and the right leadership style and to gain a competitive advantage.
This study aims to explore the variables of mediation and moderation in the
relationship between transformational leadership and innovative work behavior
and also look at the possibility of research development in the future. Based on the systematic literature review, researchers
conducted content analysis of 29 journals from the Scopus database published
starting in 2017. The results of the study found 26 mediation variables and 10
moderation variables on the influence of transformational leadership on
innovative work behavior. The practical implication of this research
is that mediating and moderating variables can be applied to the effect of
transformational leadership on innovative work behavior in various types of
organizations so that it is hoped that this can further foster innovative work
behavior among employees or members of the organization. This study specifically synthesizes
various journal articles to look at the variables of mediation and moderation
on the influence of transformational leadership on innovative work behavior.
Keywords:
Transformational Leadership, Innovative Work Behavior, Systematic Literature
Review, Mediation and Moderation.
Pendahuluan
Untuk menjaga keberlangsungan hidup
dan kesuksesan sebuah organisasi, generasi, promosi dan realisasi ide-ide
inovatif sangat penting dan dibutuhkan (AlEssa & Durugbo, 2021). Pada era saat
ini, inovasi merupakan faktor yang sangat diperlukan bagi organisasi untuk
beradaptasi dengan cepat terhadap adanya perubahan ekonomi, dimana inovasi
dibuat sebagai upaya untuk memperoleh keunggulan kompetitif (Bos-Nehles et al., 2017). Sementara itu,
lingkungan yang berubah dengan sangat cepat dan lebih kompetitif telah
meningkatkan pentingnya bagaimana mengembangkan keunggulan kompetitif melalui
kepemimpinan untuk meningkatkan efektivitas organisasi (Jaramillo et al., 2005). Tidak hanya
mengandalkan divisi penelitian dan pengembangan untuk berinovasi, salah satu
cara untuk membuat organisasi lebih inovatif adalah dengan memanfaatkan semua
kemampuan inovatif karyawan (Niesen et al., 2018). Organisasi yang
beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif juga membutuhkan innovative work behavior (Schermuly et al., 2013), dimana Jong & Hartog (2008) mendefinisikan innovative work behavior sebagai
perilaku individu yang diarahkan pada inisiasi dan pengenalan ide yang baru dan
berguna, proses, produk atau prosedur, serta implementasi gagasan tersebut.
Transformational
leadership yang merupakan prediktor dari innovative
work behavior, meliputi aspek-aspek motivasi inspirasional, kepercayaan diri,
peningkatan kesadaran akan tujuan serta stimulasi intelektual, terbukti dapat
memupuk dan mendukung motivasi intrinsik, inovasi serta kreativitas para
karyawan (Avolio dan Bass, 2002, Eisenbeiss et al., 2008; Gumusluoglu dan
Ilsev, 2009; Pieterse et al., 2010 dalam Stanescu et al., 2020). Pemimpin
transformasional terbukti juga dapat meningkatkan inovasi di level organisasi
(Gumusluoglu and Ilsev, 2009, Jung et al., 2003; Jung et al., 2008 dalam Afsar et al., 2014). Pemimpin
transformasional menumbuhkan innovative
work behavior dengan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan bersama,
menumbuhkan optimisme bahwa tantangan dan perspektif baru harus dihadapi,
menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang mendorong munculnya inovasi,
meningkatkan eksplorasi berpikir dan mendorong pembelajaran individu serta
mendukung karyawan untuk mencari ide-ide atau cara-cara baru yang lebih
inovatif.�
Beberapa penelitian sebelumnya
terkait pengaruh transformational
leadership terhadap innovative work
behavior telah memberikan banyak literatur bagi peneliti lain. Berbagai
variabel mediasi dan moderasi juga dapat dijadikan referensi bagi para peneliti
maupun praktisi di berbagai kalangan organisasi. Bednall et al. (2018) mendapatkan hasil
penelitian bahwa knowledge sharing
memediasi hubungan antara transformational
leadership terhadap innovative work
behavior. Afsar et al. (2019) memberikan hasil
penelitian bahwa job crafting (increasing
structural job resources, increasing social resources and increasing job
challenges) menjadi faktor mediasi dan knowledge
sharing menjadi faktor moderasi pada hubungan antara transformational leadership terhadap innovative work behavior. Psychological
empowerment juga menunjukkan efek moderasi yang signifikan pada hubungan
antara transformational leadership
terhadap innovative work behavior (Khan et al., 2019). Sementara itu, Umrani & Afsar (2019) menunjukkan hasil
penelitian bahwa psychological
empowerment menjadi faktor mediasi dan attachment
anxiety menjadi faktor moderasi pada hubungan antara transformational leadership terhadap innovative work behavior.
Dari beberapa penelitian diatas,
terdapat berbagai variabel yang menjadi faktor mediasi maupun moderasi pada
hubungan antara transformational
leadership terhadap innovative work
behavior. Berdasarkan pencarian di jurnal Scopus, penelitian terkait
hubungan antara transformational
leadership terhadap innovative work
behavior ini mulai diminati pada tahun 2017, yaitu ditemukan sekitar 10
artikel jurnal. Setelah itu, mulai banyak penelitian terkait hal tersebut
dilakukan oleh para peneliti dengan mengambil objek penelitian di berbagai
organisasi. Beberapa penelitian juga telah membahas systematic literature review baik untuk transformational leadership maupun innovative work behavior, namun kami belum menemukan penelitian
terkait systematic literature review
pada hubungan antara transformational
leadership terhadap innovative work
behavior. Secara khusus, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
melakukan systematic literature review
atas variabel mediasi dan moderasi pada hubungan antara transformational leadership terhadap innovative work behavior sehingga dapat memberikan kontribusi
penelitian empiris bagi para peneliti selanjutnya dan juga dapat menjadi acuan
bagi berbagai organisasi untuk melakukan penelitian maupun mengimplementasikan
faktor-faktor mediasi dan moderasi tersebut dalam praktek pekerjaan
sehari-hari. Implikasi praktis, keterbatasan dan saran untuk masa depan
penelitian akan dibahas pada bagian pembahasan makalah.
Tinjauan Literatur
Transformational
Leadership
Gaya kepemimpinan transformasional
digunakan untuk menggambarkan bagaimana pemimpin yang efektif dapat
menginspirasi dan mengubah para pengikut dengan menarik cita-cita dan emosi
mereka (Yukl, 2013: 310). Pemimpin transformasional meningkatkan motivasi dan
moralitas baik dari sisi pengikut maupun pemimpin itu sendiri (Shamir et al., 1993). Kepemimpinan
transformasional adalah kinerja kepemimpinan yang unggul, hubungan bermakna
antara pemimpin dan karyawan yang menghasilkan visi yang mendorong perubahan
pengikut, melampaui tujuan jangka pendek dan berkonsentrasi pada kebutuhan
intrinsik tingkat tinggi untuk bawahan (Bass, 1985).
Empat jenis perilaku transformasional
menurut Bass (1985) dalam Yukl, 2103 : 322, adalah pengaruh ideal atau perilaku
yang meningkatkan identifikasi pengikut dengan pemimpin, stimulasi intelektual
atau perilaku yang mempengaruhi pengikut untuk melihat masalah dari perspektif
baru dan mencari lebih banyak solusi kreatif, pertimbangan individual atau
perilaku yang memberikan dukungan, dorongan dan pembinaan kepada pengikut serta
motivasi inspirasional atau perilaku yang mencakup sejauh mana seorang pemimpin
mengkomunikasikan sebuah visi yang menarik, menggunakan simbol-simbol untuk
memfokuskan usaha � usaha bawahan, dan memodelkan perilaku � perilaku yang
sesuai.
Innovative Work
Behavior
Inovasi adalah pengelolaan semua
aktivitas yang terlibat dalam proses ide generasi, pengembangan teknologi,
manufaktur dan pemasaran produk baru atau meningkatkan produk, proses atau
peralatan (Trott, 2012 dalam Sethibe, 2018). Inovasi mengacu
pada keseluruhan proses dimana sebuah penemuan diubah menjadi produk komersial
yang dapat dijual secara menguntungkan (Crawford dan Di Benedetto, 2006 dalam Sethibe, 2018), dimana tujuan
utama adanya inovasi adalah untuk mempromosikan kelangsungan hidup jangka
panjang organisasi (Mozhdeh et al., 2011 dalam Sethibe, 2018).
����������� Janssen (2000) menyimpulkan
bahwa innovative work behavior tidak
hanya penting bagi mereka yang berorientasi pada inovasi organisasi atau
pekerjaan, tetapi juga sangat penting bagi seluruh tenaga kerja organisasi (De Jong & Den Hartog, 2010). Janssen (2000) mendefinisikan innovative work behavior sebagai
penciptaan yang disengaja, pengenalan dan penerapan baru ide-ide dalam peran
kerja, kelompok atau organisasi, untuk mendapatkan manfaat kinerja peran,
kelompok atau organisasi, yang terdiri dari tiga rangkaian kegiatan yang saling
terkait yaitu generasi ide, promosi ide dan realisasi ide.
Metode Penelitian
Pendekatan Penelitian
����������� Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengembangkan kerangka kerja terintegrasi yang mencakup variabel mediasi
dan moderasi dari hubungan antara transformational leadership terhadap innovative work behavior. Untuk mendapatkan kerangka kerja terintegrasi ini, kami
melakukan tinjauan literatur sistematis dengan menawarkan kemungkinan
menganalisis secara mendalam semua artikel yang relevan tentang topik ini,
serta memiliki potensi untuk mendeteksi konsep lain yang belum dijelajahi.
Selanjutnya, systematic literature review
dapat meningkatkan kualitas proses peninjauan dan hasil dengan menerapkan prosedur
yang transparan dan dapat direproduksi (Tranfield et al., 2003).
Mendefinisikan
pertanyaan penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk mensintesis secara sistematis dan mengintegrasikan
penelitian yang ada tentang transformational
leadership dan innovative work
behavior, yang dimulai dengan mengajukan dua pertanyaan penelitian, yaitu :
RQ1. Apa yang disarankan oleh literatur terkait variabel
mediasi dan moderasi pada hubungan antara transformational
leadership dan innovative work
behavior?
RQ2. Kemungkinan apa yang dapat dikembangkan dan
diperluas lebih lanjut untuk penelitian masa depan?
Deskripsi Proses
Peninjauan : Pengumpulan Data
Basis
data Scopus digunakan sebagai sumber data dalam penelitian ini. Untuk pencarian
awal, kami menggunakan istilah pencarian dan kata kunci berikut :�transformational
leadership�, �innovative work behavior� dan �transformational
leadership�, �innovative behavior�.�
Deskripsi kriteria
inklusi
Artikel yang
diidentifikasi harus sesuai dengan kriteria tertentu untuk dimasukkan dalam
tinjauan ini. Berdasarkan pencarian pada jurnal Scopus, penelitian tentang
hubungan antara transformational
leadership terhadap innovative work behavior ditemukan mulai ada pada tahun 1997 namun
masih dalam jumlah sangat terbatas. Mulai tahun 2015 ditemukan terdapat 5
penelitian, selanjutnya 7 penelitian pada tahun 2016 dan mulai meningkat
menjadi 10 penelitian pada tahun 2017, untuk selanjutnya terjadi peningkatan
jumlah penelitian pada tahun-tahun setelah itu. Jadi, untuk systematic
literature review ini, kami hanya memilih artikel yang diterbitkan dari
tahun 2017 dan seterusnya. Selanjutnya, artikel ditulis dalam bahasa Inggris,
berisi penelitian tentang pengaruh antara transformational leadership
terhadap innovative work behavior
serta menyertakan variabel mediasi dan moderasi dalam penelitian.
Prosedur ekstraksi
data
Langkah
pertama dari analisis sampel termasuk pemeriksaan data yang berlebihan. Setelah
ini, abstrak ditinjau terhadap kriteria inklusi. Bagian metodologi dan diskusi
kemudian dibaca dan diringkas. Gambar 1 menyajikan diagram alir yang
memvisualisasikan proses pemilihan artikel yang akan dimasukkan dalam proses
review.
IDENTIFICATION SCREENING ELIGIBILITY INCLUDED
Gambar 1. Flow chart Prisma
untuk proses seleksi artikel
Deskripsi analisis sampel
Untuk memastikan penilaian kualitas
dari artikel yang akan disintesa, penulis memilih artikel dari jurnal terindeks
Scopus, khususnya Q1 dan Q2 karena kualitas tinggi dari publikasi Scopus. Alasan
pemilihan ini mengacu pada Ahmad dan Omar (2016) dalam Supriharyanti & Sukoco (2022). Selanjutnya untuk
memastikan bahwa studi yang disertakan menggunakan interpretasi yang konsisten,
penulis meninjau dan memastikan adanya variabel mediasi dan moderasi pada
artikel jurnal pengaruh transformational
leadership terhadap innovative work
behavior. Artikel-artikel tersebut dibandingkan mengenai variabel mediasi
serta moderasi, objek penelitian, sampel yang digunakan, metode penelitian dan hasil
penelitiannya. Sebaran tahun penerbitan dan kualitas publikasi dari 29 artikel
jurnal yang disintesa dalam penelitian ini dapat dilihat pada grafik 1 dan 2 di
bawah ini.
Grafik
1. Jurnal yang disintesa berdasarkan
tahun publikasi
Grafik
2. Jurnal yang disintesa berdasarkan
kualitas publikasi
Mengacu pada grafik 1, meski
ditemukan 10 artikel penelitian dalam database Scopus terkait transformational leadership dan innovative work behavior, namun hanya
didapatkan 1 artikel yang dapat disintesa setelah melalui proses eligibilitas.
Pada penelitian ini, artikel jurnal terbanyak didapatkan dari tahun 2021. Dari
sisi kualitas publikasi, mengacu pada grafik 2, sebagian besar artikel jurnal
yang disintesa berasal dari jurnal yang terindex Scopus Q2. Secara detail,
penjabaran grafik 2 dan hasil sintesa jurnal dapat dilihat pada tabel 1 di
bawah ini.
Tabel 1
Daftar Jurnal Terindex
Scopus yang disintesa
Index Scopus |
Nama Jurnal
& Jumlah |
Q1 |
British Journal
of Management : 1 Creativity and
Innovation Management : 1 Heliyon : 2 Human Resource
Development Quarterly : 1 Educational
Management Administration and Leadership : 1 |
Q2 |
International
Journal of Public Administration : 1 European Journal
of Innovation Management : 2 International
Journal of Innovation Science : 1 Journal of
Organizational Change Management : 1 Sustainability
(Switzerland) : 4 Journal of
Research in Nursing : 1 Economic
Research-Ekonomska Istrazivanja : 1 Global Business
Review : 1 International
Journal of Public Sector Management : 1 Asia Pacific
Journal of Human Resources : 1 International
Journal of Environmental Research and Public Health : 1 Systematic
Reviews in Pharmacy : 1 Personnel Review
: 1 International
Journal of Manpower : 1 Nursing Inquiry
: 1 VINE Journal of
Information and Knowledge Management Systems : 1 Kybernetes : 1 Leadership and
Organization Development Journal : 1 Journal of
Applied Behavioral Science : 1 |
Hasil dan Pembahasan
Sesuai
dengan pertanyaan penelitian, dimana penelitian ini bertujuan untuk mensintesa
artikel jurnal terkait variabel mediasi dan moderasi pada hubungan antara transformational leadership dan innovative work behavior, didapatkan
hasil dari 29 jurnal yang telah disintesa seperti terlihat pada gambar 2 di
bawah ini.
Variabel
Moderasi -
Empowering
leadership -
Psychological
empowerment -
Affective
commitment -
Organisational
justice -
Team
learning -
Thriving -
Intrinsic
motivation -
Knowledge
sharing -
Role
of task complexity -
Innovation
climate
Gambar 2. Variabel
Mediasi dan Moderasi dalam pengaruh Transformational Leadership terhadap
Innovative Work Behavior
Variabel Mediasi
����������� Hasil sintesa dari 29 artikel jurnal
terpilih memberikan 26 variabel mediasi pada pengaruh transformational leadership terhadap innovative work behavior. Definisi dari masing-masing variabel
mediasi dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2
Definisi dari Variabel
Mediasi
No |
Variabel Mediasi |
Definisi
(Author, Year) |
1 |
Creative process
engagement |
Keterlibatan karyawan dalam proses kreatif seperti
konstruksi dan pengembangan masalah, pencarian dan penyandian informasi, dan
generasi alternatif ide (Zhang & Bartol, 2010, p. 108 dalam Yi et al., 2019,
Bin Saeed et al., 2019). |
2 |
Intrinsic
motivation |
Sejauh mana seorang individu tertarik pada tugas dan
terlibat di dalamnya demi tujuan tersebut tugas itu sendiri (Utman, 1997
dalam Zhang & Bartol, 2010). |
3 |
Proactive
behavior |
Perilaku proaktif yang muncul untuk membangun
kepercayaan hubungan antara pasangan, yang membantu karyawan dalam memperoleh
informasi yang diperlukan tentang masalah dan peluang yang muncul, dan umpan
balik untuk mengatasinya dengan lebih baik (Yi et al., 2019).
Liu dan Shi (2014) dalam Yi et al., (2019)
menyatakan bahwa proaktivitas karyawan berorientasi pada perubahan dan
inisiatif sendiri dan tidak pasif menunggu kesempatan untuk ditawarkan kepada
mereka oleh orang lain. |
4 |
Trust in leader |
Keadaan psikologis karyawan yang melibatkan harapan
positif tentang niat atau perilaku pemimpin dalam situasi yang mengandung
risiko (Gao, Janssen dan Shi, 2011 dalam Afsar & Umrani, 2020). |
5 |
Innovation
climate |
Kognisi individu untuk pemahaman lingkungan kerja
(Yun and Jintao, 2009 dalam Y. Zhang et al., 2018)� atau pengalaman kognitif yang konsisten
dari lingkungan inovasi, yang mempengaruhi perilaku inovatif mereka (Isaksen et
al, 1999 dalam Y. Zhang et al., 2018). |
6 |
Employees
Forgiveness |
Rangkaian perubahan motivasi di mana seseorang
menjadi semakin kurang termotivasi untuk membalas terhadap pasangan yang
menyinggung, semakin tidak termotivasi untuk mempertahankan kerenggangan dari
pelaku, dan semakin dimotivasi oleh konsiliasi dan niat baik terhadap pelaku
meskipun pelaku melakukan tindakan yang menyakitkan (McCullough, 1997 dalam Kim et al., 2018). |
7 |
Connectivity
with leader |
Hubungan yang erat antara pemimpin dan bawahan (Bilal et al., 2021). |
8 |
Work engagement |
Keadaan pikiran yang positif, memuaskan, terkait
dengan pekerjaan yang ditandai dengan semangat, dedikasi, dan penyerapan
(Schaufeli, 2002 dalam Li et al., 2019). Keterlibatan pribadi di tempat kerja yang
mencerminkan kondisi di mana pekerja membawa diri pribadi mereka selama
bekerja, mengeluarkan energi pribadi dan merasakan hubungan emosional untuk
pekerjaan mereka (Kahn, 1990 dalam Gemeda & Lee, 2020). |
9 |
Knowledge
sharing behavior |
Pertukaran informasi dan memberikan umpan balik,
mendiskusikan kesalahan dan mengidentifikasi pendekatan terbaik untuk tugas
(Bock et al., 2005; Lin, 2007b dalam (Bednall et al., 2018). Keinginan karyawan untuk berbagi informasi dengan
rekan-rekan mereka (Lin, 2007 dalam Sudibjo & Prameswari, 2021). Budaya interaksi sosial yang melibatkan pertukaran
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan karyawan melalui seluruh departemen
atau organisasi (Lin, 2007, hal. 136 dalam Afsar et al., 2019).
Seperangkat perilaku yang melibatkan pertukaran
informasi, berbagi, dan menyumbangkan ide yang relevan, informasi, dan saran
antara karyawan dan anggota tim (Edwards et al., 2017 dalam Afsar et al., 2019). Seperangkat perilaku manusia untuk berbagi informasi
terkait pekerjaan, ide, pengetahuan dan keahlian dengan anggota lain dari
organisasi (Afsar and Umrani 2019 dalam Sharif et al., 2021).
|
10 |
Perceived
support for innovation |
Dukungan inovasi dari pemimpin dengan mendorong,
mengenali dan menghargai kreativitas melalui sumber daya seperti personel,
pendanaan dan waktu (Denti & Hemlin, 2012; Scott & Bruce, 1994 dalam Tan et al., 2021). |
11 |
Innovation
readiness |
Keyakinan, sikap dan niat anggota organisasi
mengenai sejauh mana inovasi dibutuhkan dan kapasitas organisasi untuk
berhasil membuat perubahan inovasi tersebut (Chen et al., 2014, hal. 160
dalam Tan et al., 2021). |
12 |
Resource supply |
Segala sesuatu yang dimiliki organisasi dan tersedia
untuk mendukung pekerja dalam melakukan inovasi (Amabile, 1996 dalam Baafi et al., 2021),
baik berupa waktu, peralatan, fasilitas dan sumber daya keuangan (Naguib dan
Naem, 2018; Scott dan Bruce, 1994 dalam Baafi et al., 2021). |
13 |
Person�organization
fit |
Konsep yang menekankan kesamaan antara kepribadian,
kebutuhan dan nilai pekerja dengan nilai dan budaya organisasi (Afsar et al.,
2015 dalam Sudibjo & Prameswari, 2021)),
dimana hal ini merupakan interpretasi yang paling tepat dari teori
interaksionisme karena jika seseorang merasa sesuai dengan organisasi maka
dia dapat dengan mudah beradaptasi dengan organisasi, sehingga kemungkinan
besar akan menghasilkan perilaku positif (Schneider, 1987 dalam (Sudibjo & Prameswari, 2021). |
14 |
Collaborative
HRM |
Konfigurasi HRM yang berfokus pada struktur kerja
yang permeable/dapat diserap dan intim, pengembangan tim, insentif kelompok
dan menekankan kerjasama, berbagi informasi dan transfer pengetahuan (Lepak
dan Snell 1999; Youndt dan Snell 2004 dalam (Su et al., 2020). |
15 |
Teacher�s Self-efficacy |
Keyakinan guru untuk melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran, kepercayaan diri guru dalam membuat siswa mengerti dan
kepercayaan diri guru dalam mengendalikan kelas (Nornajihan, J., 2014, Shafinaz,
2017, Moran, 2001 dalam Zainal & Mohd Matore, 2021). |
16 |
Basic psychological needs satisfaction (Perceived autonomy,
Perceived competence, Perceived relatedness) |
Kepuasan terhadap tiga kebutuhan psikologis dasar
yang harus dipenuhi agar dapat berfungsi secara efektif, berkembang dan
sejahtera (Deci & Ryan, 2000; Ryan & Deci, 2000), yaitu, kebutuhan akan
otonomi, kompetensi, dan keterkaitan, dimana pemenuhan kebutuhan ini
menghasilkan persepsi otonomi, kompetensi, dan keterkaitan di tempat kerja (Messmann et al., 2022). |
17 |
Job crafting |
Perubahan yang dimulai oleh karyawan dalam tingkat
tuntutan pekerjaan dan sumber daya pekerjaan untuk membuat pekerjaan mereka
sendiri lebih bermakna, menarik, dan memuaskan (Demerouti, 2014, hlm. 237
dalam Afsar et al., 2019),
yang terdiri dari mencari sumber daya, mencari tantangan pekerjaan dan
mengurangi tuntutan, terutama menghambat tuntutan pekerjaan yang membahayakan
pertumbuhan pribadi dan pengembangan (Petrou et al., 2012 dalam Afsar et al., 2019). |
18 |
Psychological
empowerment |
Keyakinan dan persepsi seseorang yang berpikir bahwa
dia dapat membuat perbedaan dengan memiliki independensi dalam proses
pengambilan keputusan dan memiliki self-efficacy, memulai perubahan, memiliki
kemampuan dan keterampilan untuk menentukan nasibnya sendiri, mencapai
tujuan, dan merasakan makna dalam pekerjaan mereka (Afsar et al., 2017 dalam Kustanto et al., 2020).
Motivasi intrinsik yang diwujudkan dalam empat
kognisi yang mencerminkan orientasi individu terhadap peran pekerjaannya,
yaitu makna, kompetensi, penentuan nasib sendiri, dan dampak� (Spreitzer et al. 1999 p.512 dalam Gro�elj et al., 2020). |
19 |
LMX |
Hubungan dua arah (diadik) antara pemimpin dan
pengikut, dimana hal ini memungkinkan pengikut untuk berkomunikasi secara
langsung dengan pemimpin mereka (Graen and UhlBien 1995 dalam Sharif et al., 2021). Proses antara pemimpin dan pengikut yang digambarkan
sebagai proses diadik yang dapat berbeda kualitasnya tergantung pada
karakteristik pengikutnya (Yukl et al., 2009 dalam Vermeulen et al., 2022). |
20 |
Voice behavior |
Seperangkat perilaku karyawan yang dapat
mengekspresikan pandangan dan ide-ide baru untuk meningkatkan kinerja dan
berinovasi di tempat kerja (Wang et al. 2019 dalam Sharif et al., 2021). |
21 |
Role of
motivation to learn |
Keinginan karyawan untuk mempelajari pengetahuan
atau wawasan baru yang mendorong individu untuk menjadi kreatif dan inovatif
dalam pekerjaannya (Gong dkk., 2009 dalam Afsar & Umrani, 2020)
� Faktor level individu |
22 |
Affective
commitment |
Perasaan yang dikembangkan karyawan berdasarkan
bagaimana mereka mengikatkan diri secara emosional dan mengidentifikasi
dengan organisasi dan tujuannya (Meyer dan Allen, 1997 dalam Amankwaa et al., 2019). |
23 |
Job autonomy |
Persepsi karyawan tentang kebebasan yang mereka
miliki untuk melaksanakan tugas peran pekerjaan mereka, mengeksplorasi
peluang dan bertanggung jawab atas pekerjaan mereka (Hackman and Oldham, 1980
dalam Amankwaa et al., 2019). |
24 |
Supportive
management |
Evaluasi dan interpretasi psikologis karyawan
tentang fleksibilitas, dukungan, otoritas, tanggung jawab, dan pengambilan
keputusan pemimpin mereka di lapangan (Brown dan Leigh, 1996 dalam Amankwaa et al., 2019). |
25 |
Creative
self-efficacy |
Kemampuan diri yang membantu karyawan terlibat dalam
kegiatan kreatif dan tetap berkomitmen selama proses kreatif sampai ide-ide
baru, layak, praktis, dan berguna terwujud (Lim & Choi, 2009; Tierney
& Farmer, 2002 dalam Afsar & Masood, 2018). |
26 |
Uncertainty
avoidance |
Kecenderungan karyawan untuk menghindari
ketidakpastian atau situasi ambigu karena perasaan gelisah (Dorfman &
Howell, 1988 dalam Afsar & Masood, 2018). |
Untuk mediasi, variabel knowledge sharing behavior, work engagement,
psychological empowerment, dan LMX ditemukan pada lebih dari satu artikel
penelitian. Knowledge sharing behavior
yang didefinisikan sebagai perilaku manusia untuk berbagi informasi terkait
pekerjaan, ide, pengetahuan dan keahlian dengan anggota lain dari organisasi
(Afsar and Umrani 2019 dalam Sharif et al., 2021) ditemukan menjadi
faktor mediasi dan bahkan moderasi dalam pengaruh transformational leadership terhadap innovative work behavior. Sementara itu, variabel psychological empowerment yang
didefinisikan sebagai motivasi intrinsik yang diwujudkan dalam empat kognisi
yang mencerminkan orientasi individu terhadap peran pekerjaannya, yaitu makna,
kompetensi, penentuan nasib sendiri, dan dampak�
(Spreitzer et al. 1999 p.512 dalam Gro�elj et al., 2020) juga ditemukan
menjadi variabel mediasi dan bahkan moderasi pada pengaruh transformational leadership terhadap innovative work behavior. Intrinsic
motivation juga ditemukan menjadi variabel mediasi dan moderasi pada
pengaruh transformational leadership
terhadap innovative work behavior.
Variabel Moderasi
����������� Sepuluh variabel moderasi ditemukan
dalam proses sintesa 29 artikel jurnal terpilih. Definisi dari
variabel-variabel moderasi tersebut dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3
Definisi dari Variabel
Moderasi
No. |
Variabel
Moderasi |
Definisi
(Author, Year) |
1 |
Empowering
leadership |
Gaya kepemimpinan memberdayakan yang diarahkan pada
peningkatan kemampuan karyawan untuk membuat keputusan independen saat
melakukan tugas pekerjaannya (G�nzel-Jensen et al., 2018),
dimana menurut Ahearne, Mathieu, dan Rapp (2005) dalam G�nzel-Jensen et al. (2018),
kepemimpinan memberdayakan melibatkan beberapa komponen antara lain (1)
menonjolkan signifikansi karya; (2) menyediakan partisipasi dalam pengambilan
keputusan; (3) menyampaikan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk
melakukan; dan (4) menghapus kendala birokrasi. |
2 |
Psychological
empowerment |
Motivasi intrinsik yang diwujudkan dalam empat
kognisi yang mencerminkan orientasi individu terhadap peran pekerjaannya,
yaitu makna, kompetensi, penentuan nasib sendiri, dan dampak� (Spreitzer et al. 1999 p.512 dalam Gro�elj et al., 2020).
|
3 |
Affective
commitment |
Keterikatan emosional dengan organisasi (Meyer dan
Allen, 1991 dalam Khaola & Musiiwa, 2021). |
4 |
Organisational
justice |
Persepsi seseorang tentang keadilan distribusi
hasil, prosedur yang mengarah pada distribusi hasil dan interaksi antara
pihak selama berlakunya prosedur (Colquitt et al., 2013; Khaola dan Rambe,
2020 dalam Khaola & Musiiwa, 2021). Dimensi keadilan organisasi (OJ) berupa keadilan
distributif (DJ) dan keadilan prosedural (PJ), yaitu persepsi karyawan
tentang keadilan mengenai distribusi penghargaan dan prosedur pengambilan
keputusan (Lim & Moon, 2021). |
5 |
Team learning |
Evolusi pemikiran, dialog dan tindakan yang
berkelanjutan yang termasuk modifikasi perilaku dan interaksi
berkelanjutan dari anggota tim (Park dan Sohn, 2007 dalam Chung & Li, 2021). |
6 |
Thriving |
Keadaan psikologis yang berasal dari pengalaman
vitalitas dan belajar di tempat kerja (Paterson, Luthans dan Jeung, 2014
dalam Afsar & Umrani, 2020),
dimana vitalitas sebagai efek komponen yang memberi energi pada individu dan
membuat mereka hidup di tempat kerja, membuat mereka bersemangat tentang
pekerjaan mereka dan belajar sebagai komponen kognitif yang memberikan rasa
pertumbuhan pribadi ketika mengembangkan kompetensi baru (Spreitzer, Porath
dan Gibson, 2012 dalam Afsar & Umrani, 2020). |
7 |
Intrinsic
motivation |
Sejauh mana suatu individu mengalami kesenangan dan
minat ketika melakukan tugas pekerjaan, tanpa dikendalikan oleh kontinjensi
eksternal, seperti penghargaan dan hukuman (Shin dan Zhou, 2003 dalam Bin Saeed et al., 2019). |
8 |
Knowledge
sharing |
Kecenderungan individu untuk berbagi informasi
dengan rekan kerja (Lin, 2007 dalam Afsar et al., 2019). |
9 |
Role of task
complexity |
Persepsi individu tentang sifat menantang dari
pekerjaan (D�ci dan Hofmans, 2015; Wojtczuk-Turek dan Turek, 2015 dalam Afsar & Umrani, 2020)
� Faktor level grup |
10 |
Innovation
climate |
Iklim inovasi berupa kebijakan dan praktik yang
mendukung karyawan mengambil inisiatif dan mengeksplorasi pendekatan inovatif
(Ostroff et al., 2003 dalam Afsar & Umrani, 2020)
- Faktor level organisasi |
Dari sisi kepemimpinan, penelitian pada
Rumah Sakit terbesar di Denmark menghasilkan temuan bahwa empowering leadership yang berfokus pada membangun kapasitas
karyawan, ditemukan memoderasi hubungan antara transformational leadership terhadap innovative work behavior (G�nzel-Jensen et al., 2018), dimana dampak
positif dari transformational leadership
terhadap innovative work behavior ini
terbukti diperkuat melalui empowering
leadership. Psychological empowerment
juga ditemukan terbukti memperkuat pengaruh transformational
leadership terhadap innovative work
behavior (Gro�elj et al., 2020), dimana
penelitian ini dilakukan pada perusahaan multinasional yang bergerak di bidang
teknologi, selaras juga dengan penelitian dari Li et al. (2019) pada organisasi
multinasional di China dan penelitian dari Kustanto et al. (2020) pada industri media di Indonesia. Sementara
itu, penelitian pada Universitas swasta di Lesotho memberikan hasil bahwa affective commitment dan organisational justice yang tinggi juga
terbukti menguatkan pengaruh transformational
leadership terhadap innovative work
behavior (Khaola & Musiiwa, 2021).
����������� Chung & Li (2021) dalam
penelitiannya pada tim R&D perusahaan di Korea menemukan bahwa team
learning memoderasi pengaruh transformational
leadership terhadap innovative work
behavior. Dari industri Rumah Sakit ditemukan bahwa thriving memoderasi
pengaruh antara transformational
leadership terhadap innovative work
behavior para perawat (Afsar & Umrani, 2020b). Intrinsic motivation dan psychological empowerment memoderasi
pengaruh transformational leadership
terhadap innovative work behavior
dari penelitian yang dilakukan pada perusahaan IT di China dan Pakistan (Bin Saeed et al., 2019). Afsar et al. (2019) dalam
penelitiannya yang dilakukan di industri perhotelan memberikan hasil bahwa knowledge sharing memoderasi pengaruh transformational leadership terhadap innovative work behavior. Dari industri
jasa maupun manufaktur di Pakistan, role
of task complexity dan innovation
climate terbukti memoderasi pengaruh transformational
leadership terhadap innovative work
behavior (Afsar & Umrani, 2020b).
Kesimpulan
����������� Dari penelitian menggunakan systematic literature review ini,
didapatkan hasil 26 variabel mediasi dan 10 variabel moderasi pada pengaruh transformational
leadership terhadap innovative work behavior, dimana ditemukan beberapa variabel dapat
berperan menjadi variabel mediasi maupun variabel moderasi. Penemuan dalam
penelitian ini memberikan pandangan untuk penelitian ke depan terkait
penggunaan variabel moderasi yang ditemukan dalam penelitian ini menjadi
variabel mediasi pada penelitian masa depan. Selanjutnya perlu digali kembali
gaya kepemimpinan lain yang mempengaruhi innovative
work behavior dan menguji apakah variabel mediasi dan moderasi yang
ditemukan dalam penelitian ini masih selaras apabila diterapkan pada gaya
kepemimpinan yang lain. Diharapkan pula bahwa penelitian systematic literature review ke depan dapat dilakukan secara
komprehensif untuk beberapa gaya kepemimpinan yang mempengaruhi innovative work behavior, sekaligus
untuk menguji apakah variabel mediasi dan moderasi yang ditemukan dalam
penelitian ini masih selaras apabila diterapkan pada gaya kepemimpinan yang
lain.
BIBLIOGRAFI
Afsar, B., Badir, Y., & Saeed, B. (2014).
Transformational leadership and innovative work behavior. Industrial Management and Data Systems,
114(8), 1270�1300.
https://doi.org/10.1108/IMDS-05-2014-0152
Afsar, B., & Masood, M. (2018). Transformational
Leadership, Creative Self-Efficacy, Trust in Supervisor, Uncertainty Avoidance,
and Innovative Work Behavior of Nurses. Journal
of Applied Behavioral Science, 54(1),
36�61. https://doi.org/10.1177/0021886317711891
Afsar, B., Masood, M., & Umrani, W. A. (2019). The role
of job crafting and knowledge sharing on the effect of transformational
leadership on innovative work behavior. Personnel
Review, 48(5),
1186�1208. https://doi.org/10.1108/PR-04-2018-0133
Afsar, B., & Umrani, W. A. (2020a). Does thriving and
trust in the leader explain the link between transformational leadership and
innovative work behaviour? A cross-sectional survey. Journal of Research in Nursing, 25(1), 37�51. https://doi.org/10.1177/1744987119880583
Afsar, B., & Umrani, W. A. (2020b). Transformational
leadership and innovative work behavior: The role of motivation to learn, task
complexity and innovation climate. European
Journal of Innovation Management, 23(3),
402�428. https://doi.org/10.1108/EJIM-12-2018-0257
AlEssa, H. S., & Durugbo, C. M. (2021). Systematic review
of innovative work behavior concepts and contributions. In Management Review Quarterly (Issue
0123456789). Springer International Publishing.
https://doi.org/10.1007/s11301-021-00224-x
Amankwaa, A., Gyensare, M. A., & Susomrith, P. (2019).
Transformational leadership with innovative behaviour: Examining multiple
mediating paths with PLS-SEM. Leadership
and Organization Development Journal, 40(4), 402�420. https://doi.org/10.1108/LODJ-10-2018-0358
Baafi, F., Ansong, A., Dogbey, K. E., & Owusu, N. O.
(2021). Leadership and innovative work behaviour within Ghanaian metropolitan
assemblies: mediating role of resource supply. International Journal of Public Sector Management, 34(7), 765�782.
https://doi.org/10.1108/IJPSM-01-2021-0005
Bednall, T. C., E. Rafferty, A., Shipton, H., Sanders, K.,
& J. Jackson, C. (2018). Innovative Behaviour: How Much Transformational
Leadership Do You Need? British
Journal of Management, 29(4),
796�816. https://doi.org/10.1111/1467-8551.12275
Bilal, A., Ahmad, W., Jan, M. F., Huseynov, R., & Nagy,
H. (2021). How Women�s Transformational Leadership Induces Employees�
Innovative Behaviour Through Trust and Connectivity: A Sequential Mediation
Model. Global Business Review.
https://doi.org/10.1177/0972150920982760
Bin Saeed, B., Afsar, B., Shahjehan, A., & Imad Shah, S.
(2019). Does transformational leadership foster innovative work behavior? The
roles of psychological empowerment, intrinsic motivation, and creative process
engagement. Economic
Research-Ekonomska Istrazivanja , 32(1),
254�281. https://doi.org/10.1080/1331677X.2018.1556108
Bos-Nehles, A., Renkema, M., & Janssen, M. (2017). HRM
and innovative work behaviour: a systematic literature review. Personnel Review, 46(7), 1228�1253.
https://doi.org/10.1108/PR-09-2016-0257
Chung, D. S., & Li, J. M. (2021). Curvilinear effect of
transformational leadership on innovative behavior among R&D teams in South
Korea: Moderating role of team learning. Journal
of Organizational Change Management, 34(1), 252�270. https://doi.org/10.1108/JOCM-01-2017-0017
De Jong, J., & Den Hartog, D. (2010). Measuring
innovative work behaviour. Creativity
and Innovation Management, 19(1),
23�36. https://doi.org/10.1111/j.1467-8691.2010.00547.x
Gemeda, H. K., & Lee, J. (2020). Leadership styles, work
engagement and outcomes among information and communications technology
professionals: A cross-national study. Heliyon,
6(4), e03699.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2020.e03699
Gro�elj, M., Černe, M., Penger, S., & Grah, B.
(2020). Authentic and transformational leadership and innovative work
behaviour: the moderating role of psychological empowerment. European Journal of Innovation Management,
24(3), 677�706.
https://doi.org/10.1108/EJIM-10-2019-0294
G�nzel-Jensen, F., Hansen, J. R., Jakobsen, M. L. F., &
Wulff, J. (2018). A Two-Pronged Approach? Combined Leadership Styles and
Innovative Behavior. International
Journal of Public Administration, 41(12),
957�970. https://doi.org/10.1080/01900692.2017.1303711
Janssen, O. (2000). Job demands, perceptions of effort-reward
fairness nd innovative work behavior. Journal
of Occupational and Organizational Psychology, 287�302.
Jaramillo, F., Mulki, J. P., & Marshall, G. W. (2005). A
meta-analysis of the relationship between organizational commitment and
salesperson job performance: 25 years of research. Journal of Business Research, 58(6), 705�714. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2003.10.004
Jong, J. De, & Hartog, D. Den. (2008). Innovative Work Behaviour: Measurement and
Validation. December.
https://doi.org/10.1111/j.1467-8691.2010.00547.x
Khan, A. M., Jantan, A. H. Bin, Salleh, L. B. M.,
Dato�Mansor, Z., Islam, M. A., & Hosen, S. (2019). The impact of
transformational leadership effects on innovative work behavior by the
moderating role of psychological empowerment. Journal of Reviews on Global Economics, 8(December), 925�938.
https://doi.org/10.6000/1929-7092.2019.08.79
Khaola, P. P., & Musiiwa, D. (2021). Bolstering
innovative work behaviours through leadership, affective commitment and
organisational justice: a three-way interaction analysis. International Journal of Innovation Science,
13(5), 610�626.
https://doi.org/10.1108/IJIS-10-2020-0205
Kim, B. J., Kim, T. H., & Jung, S. Y. (2018). How to
enhance sustainability through transformational leadership: The important role
of employees� forgiveness. Sustainability
(Switzerland), 10(8),
9�11. https://doi.org/10.3390/su10082682
Kustanto, H., Hamidah, Eliyana, A., Mumpuni, J. H. S., &
Gunawan, D. R. (2020). The moderation role of psychological empowerment on
innovative work behaviour. Systematic
Reviews in Pharmacy, 11(8),
254�264. https://doi.org/10.31838/srp.2020.8.38
Li, H., Sajjad, N., Wang, Q., Ali, A. M., Khaqan, Z., &
Amina, S. (2019). Influence of transformational leadership on employees�
innovative work behavior in sustainable organizations: Test of mediation and
moderation processes. Sustainability
(Switzerland), 11(6),
1�21. https://doi.org/10.3390/su11061594
Lim, J. Y., & Moon, K. K. (2021). Transformational
leadership and employees� helping and innovative behaviors: contextual
influences of organizational justice. International
Journal of Manpower. https://doi.org/10.1108/IJM-02-2020-0044
Messmann, G., Evers, A., & Kreijns, K. (2022). The role
of basic psychological needs satisfaction in the relationship between
transformational leadership and innovative work behavior. Human Resource Development Quarterly,
33(1), 29�45.
https://doi.org/10.1002/hrdq.21451
Niesen, W., Van Hootegem, A., Elst, T. Vander, Battistelli,
A., & De Witte, H. (2018). Job insecurity and innovative work behaviour: A
psychological contract perspective. Psychologica
Belgica, 57(4), 174�189.
https://doi.org/10.5334/pb.381
Schermuly, C. C., Meyer, B., & D�mmer, L. (2013).
Leader-member exchange and innovative behavior: The mediating role of
psychological empowerment. Journal of
Personnel Psychology, 12(3),
132�142. https://doi.org/10.1027/1866-5888/a000093
Sethibe, T. G. (2018). Towards a comprehensive model on the relationship
between leadership styles, organisational climate, innovation and
organisational performance. International
Journal of Innovation Management, 22(2),
1�19. https://doi.org/10.1142/S1363919618500214
Shamir, B., House, R. J., & Arthur, M. B. (1993). The
motivational effects of charismatic leadership: A self-concept based theory. Monographs in Leadership and Management,
9(4), 9�29.
https://doi.org/10.1108/S1479-357120180000009009
Sharif, S., Tongkachok, K., Akbar, M., Iqbal, K., &
Lodhi, R. N. (2021). Transformational leadership and innovative work behavior
in three-star hotels: mediating role of leader-member exchange, knowledge
sharing and voice behavior. VINE
Journal of Information and Knowledge Management Systems.
https://doi.org/10.1108/VJIKMS-07-2021-0122
Stanescu, D. F., Zbuchea, A., & Pinzaru, F. (2020).
Transformational leadership and innovative work behaviour: the mediating role
of psychological empowerment. Kybernetes,
50(5), 1041�1057.
https://doi.org/10.1108/K-07-2019-0491
Su, Z. X., Wang, Z., & Chen, S. (2020). The impact of CEO
transformational leadership on organizational voluntary turnover and employee
innovative behaviour: the mediating role of collaborative HRM. Asia Pacific Journal of Human Resources,
58(2), 197�219. https://doi.org/10.1111/1744-7941.12217
Sudibjo, N., & Prameswari, R. K. (2021). The effects of
knowledge sharing and person�organization fit on the relationship between
transformational leadership on innovative work behavior. Heliyon, 7(6), e07334. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e07334
Supriharyanti, E., & Sukoco, B. M. (2022). Organizational
change capability: a systematic review and future research directions. Management Research Review.
https://doi.org/10.1108/MRR-01-2021-0039
Tan, A. B. C., Van Dun, D. H., & Wilderom, C. P. M.
(2021). Innovative work behavior in Singapore evoked by transformational
leaders through innovation support and readiness. Creativity and Innovation Management, 30(4), 697�712. https://doi.org/10.1111/caim.12462
Tranfield, D., Denyer, D., & Smart, P. (2003). Towards a
Methodology for Developing Evidence-Informed Management Knowledge by Means of
Systematic Review* Introduction: the need for an evidence- informed approach. British Journal of Management, 14, 207�222.
Umrani, W. A., & Afsar, B. (2019). How transformational
leadership impacts innovative work behaviour among nurses. British Journal of Health Care Management,
25(12), 1�16.
https://doi.org/10.12968/bjhc.2018.0069
Vermeulen, M., Kreijns, K., & Evers, A. T. (2022).
Transformational leadership, leader�member exchange and school learning
climate: Impact on teachers� innovative behaviour in the Netherlands. Educational Management Administration and
Leadership, 50(3),
491�510. https://doi.org/10.1177/1741143220932582
Yi, L., Uddin, M. A., Das, A. K., Mahmood, M., & Sohel,
S. M. (2019). Do transformational leaders engage employees in sustainable
innovative work behaviour? Perspective from a developing country. Sustainability (Switzerland), 11(9).
https://doi.org/10.3390/su11092485
Zainal, M. A., & Mohd Matore, M. E. E. (2021). The
influence of teachers� self-efficacy and school leaders� transformational
leadership practices on teachers� innovative behaviour. International Journal of Environmental Research and Public Health,
18(12). https://doi.org/10.3390/ijerph18126423
Zhang, X., & Bartol, K. M. (2010). Linking empowering
leadership and employee creativity: the influence of psychological empowerment,
intrinsic motivation, and creative process engagement. Academy of Management Journal, 53(1), 107�128. https://doi.org/10.5465/amj.2010.48037118
Zhang, Y., Zheng, J., & Darko, A. (2018). How does
transformational leadership promote innovation in construction? The mediating
role of innovation climate and the multilevel moderation role of project requirements.
Sustainability (Switzerland), 10(5).
https://doi.org/10.3390/su10051506
Copyright
holder: Denik Putri Perdani, Nuri Herachwati, Fiona Niska
Dinda Nadia (2022) |
First
publication right: Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |