Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 12, Desember 2022
ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BANK SYARI�AH INDONESIA DI TANJUNGPINANG
Hartoto
STAI Miftahul Ulum Tanjung Pinang, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Pembangunan
ekonomi syariah telah terintegrasi ke dalam kerangka kebijakan ekonomi
Indonesia. Bank Indonesia sebagai otoritas perbankan telah menetapkan perbankan
syariah sebagai salah satu pilar dual banking system dan mendorong bank syariah
untuk memperluas pangsa pasarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada Bank Syariah Indonesia (BSI)
di Tanjungpinang. Manfaat dari penelitian ini adalah
memberikan informasi tentang pengaruh kualitas layanan yang biasa dikenal
dengan istilah �RATER� (responsiveness,
assurance, tangible, emphaty, dan reliability)
terhadap kepuasan nasabah BSI di Tanjungpinang. Data yang
dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
dengan cara memberikan pertanyaan (kuisioner) kepada 130 responden
nasabah pada BSI di
Tanjungpinang, sedangkan
data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian. Berdasarkan
hasil penelitian, kualitas layanan (responsiveness,
assurance, tangible, emphaty,danreliability)
secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah
dengan pembuktiaan rata-rata probabilitas dimensi kurang dari 0,05. Hal ini
berarti kualitas layanan BSI di Tanjungpinang sangat berpengaruh terhadap kepuasan
nasabah yang menyebabkan nasabah menjadi loyal.
Kata Kunci:
Kualitas Pelayanan (Responsiveness, Assurance, Tangible, Emphaty,
Reliability), dan Kepuasan Nasabah.
Abstract
Islamic economic
development has been integrated into Indonesia's economic policy framework.
Bank Indonesia as the banking authority has established Islamic banking as one
of the pillars of the dual banking system and encouraged Islamic banks to
expand their market share. This study aims to determine the effect of service
quality on customer satisfaction at Bank Syariah Indonesia (BSI) in Tanjungpinang. The benefit of this research is to provide
information about the effect of service quality commonly known as
"RATER" (responsiveness, assurance, tangible, empathy, and
reliability) on BSI customer satisfaction in Tanjungpinang.
The data collected is primary data and secondary data. Primary data was
obtained by giving questions (questionnaires) to 130 customer respondents at
BSI in Tanjungpinang, while secondary data was
obtained from agencies related to research. Based on the results of the study,
service quality (responsiveness, assurance, tangible, empathy, and reliability)
individually has a significant effect on customer satisfaction by proving that
the average probability dimension is less than 0.05. This means that BSI's
service quality in Tanjungpinang greatly influences
customer satisfaction which causes customers to become loyal.
Keywords:
service quality (responsiveness; assurance;
tangible; empathy; reliability); and customer satisfaction
Pendahuluan
Pengembangan
ekonomi Islam
telah diadopsi ke dalam kerangka kebijakan ekonomi Indonesia (Ikhwan, 2014). Bank
Indonesia sebagai otoritas perbankan telah menetapkan perbankan syariah sebagai
salah satu pilar penyangga dual-banking
system dan mendorong pangsa pasar bank-bank syariah yang lebih luas (Machmud et al., 2010); (Labetubun, 2012). Dari kemajuan serta perkembangan
ekonomi syariah di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satu bentuk dari kemajuan ekonomi syariah
adalah munculnya perbankan yang ber landaskan syariah
(Irawan, 2018).
Upaya meningkatkan peran bank syariah didorong oleh keinginan masyarakat muslim di Indonesia
akan adanya suatu sistem perbankan yang sehat,
terpercaya dan maju sekaligus mengarah pada prinsip syariah (Hastono, 2009). Strategi penggembangan perbankan syariah diarahkan untuk meningkatkan
kompetisi usaha yang sejajar dengan sistem perbankan konvensional yang
dilakukan secara komprehensip dengan mengacu pada analisis kelemahan dan
kekuatan perbankan syariah di Indonesia
(Fasa, 2013).
Pada situasi persaingan perbankan,
bank melakukan usaha �keras untuk mendapatkan dan
mempertahankan nasabah (Sujarwo, 2010). Keberhasilan usaha tersebut
sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memberikan layanan yang
berkualitas (Sugandi, 2014). Kualitas layanan tercermin
dari kepuasan nasabah untuk menggunakan ulang jasa perbankan (Hidayat, 2009).
Kepuasan nasabah dalam menggunakan
jasa atau produk yang ditawarkan dapat dijadikan masukan bagi pihak manajemen
untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas layanan yang diberikan (Astuti & Salisah, 2016). Untuk itu karyawan bagian
pelayanan sebaiknya selalu memantau kepuasan nasabah untuk tercapainya loyalitas.
Konsep Islam mengajarkan bahwa dalam
memberikan layanan dari usaha yang dijalankan jangan memberi yang buruk atau
tidak berkualitas, melainkan yang berkualitas kepada orang lain. Seperti
terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 267:
يَٰٓأَيُّهَاٱلَّذِينَ
ءَامَنُوٓاْ
أَنفِقُواْ
مِن
طَيِّبَٰتِ مَا كَسَبۡتُمۡ
وَمِمَّآ
أَخۡرَجۡنَا
لَكُم مِّنَ ٱلۡأَرۡضِۖ
وَلَا تَيَمَّمُواْ
ٱلۡخَبِيثَ
مِنۡهُ
تُنفِقُونَ
وَلَسۡتُم بَِٔاخِذِيهِ
إِلَّآ أَن
تُغۡمِضُواْ
فِيهِۚ وَٱعۡلَمُوٓاْ
أَنَّ ٱللَّهَ
غَنِيٌّ
حَمِيدٌ ٢٦٧
��Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari
bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan
mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji��
Perbankan yang gagal dalam memuaskan konsumennya melalui pelayanannya akan
menghadapi masalah yang kompleks, masalah tersebut diantaranya adalah reputasi
dari perbankan tersebut (Engkur, 2018). Dalam memberikan layanan,
setidaknya bank harus memenuhi 5 kriteria kualitas layanan yang yang biasa
dikenal dengan isitilah kualitas layanan �RATER� yaitu responsiveness (daya
tanggap), assurance (jaminan),tangible (bukti fisik), emphaty
(empati), reliabillity (kehandalan) (Eva Sundari & MM, 2021). Daya tangap dapat dilihat
dari keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan
dengan tanggap. Jaminan dapat dilihat dari pengetahuan, kompetensi, kesopanan,
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko
atau keragu-raguan. Bukti fisik dapat dilihat dari
fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. Empati dapat
dilihat dari kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian
pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan. Kehandalan dapat dilihat dari kemampuan layanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan (Tjiptono, 2014).
BSI di Tanjungpinang merupakan lembaga
keuangan syariah yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi umat di sektor riil melalui aktivitas kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah. Dalam operasional BSI
di Tanjungpinang
memprioritaskan kepuasan konsumen dalam layanan yang dapat menghasilkan
kepuasan nasabah. BSI menyadari bahwa nilai dari produk dan
kualitas layanan sangat penting untuk membangun citra perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas
dapat dijelaskan bahwa kepuasan nasabah merupakan hal yang penting dalam
kelangsungan setiap unit usaha. Agar usaha yang dijalankan mampu bertahan dan
terus eksis maka nasabah harus diberikan layanan yang terbaik saat menggunakan
jasa perbankan. BSI melakukan upaya-upaya untuk
memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah. Untuk itu
dalam memecahkan masalah tersebut perlu dikembangkan pertanyaan penelitian, �Apakah kualitas layanan (responsiveness,
assurance, tangible, emphaty, dan reliability)
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah pada BSI di Tanjungpinang?�
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan September-Desember 2017. Penelitian ini
bertempat di BSI Tanjungpinang. Populasi dari
penelitian ini adalah seluruh nasabah aktif yang menggunakan produk tabungan berencana dan internet banking pada BSI Tanjungpinang. Sedangkan sampel ditetapkan sebesar 130 responden.
Menurut (Santoso, 2003) suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu
angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut.
Adapun yang menjadi dasar pengambilan keputusan:
1. Jika rhasil positif, serta rhasil> rtable,
maka butir atau variabel tersebut
valid.
2. Jika rhasil tidak positif, serta rhsil< rtable, maka butir variabel tersebut tidak valid.
Reliabilitas
adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama
dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan teknik croanchbach alpha.
Kriteria suatu intrumen penelitian dikatakan reliable
dengan menggunakan teknik ini, bila
koefisien reliabilitas (r11)
> 0,6 (Siregar, 2013:
78).
Menurut (Santoso, 2003) tipe data
nominal atau ordinal dan
data bertipe interval dan rasio, namun tidak
berdistribusi normal, maka harus mengggunakan analisis data statistik non parametrik yang khusus digunakan untuk dua sampel berhubungan.
Dengan demikian uji yang dipakai peneliti untuk menguji hipotesis
adalah Uji Wilcoxon. Dengan melihat
angka probabilitas, dengan ketentuan: Probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.
Hasil dan Pembahasan
BSI Tanjungpinang
menyediakan berbagai produk dan jasa yang menitik beratkan kepada kepuasan
nasabah dengan memberikan service
excellent pada setiap penawaran produk dan jasa BSI. Berdasarkan
hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui 130 kuisioner yang
diberikan kepada responden, semuanya berhasil dikumpulkan dan dinyatakan� layak untuk dianalisa lebih lanjut. Hal ini
dilakukan dengan harapan bahwa informasi ini�
dapat menjadi masukan bagi BSI Tanjungpinang dalam menyusun strategi pelayanan yang
sesuai dengan karakteristik nasabahnya di masa yang akan datang.
Pengujian
validitas bertujuan untuk mengetahui apakah setiap butir kuisioner benar-benar
telah mengukur atau mengungkapkan faktor (dimensi) yang dilakukan dengan cara
menguji apakah skor butir pertanyaan masing-masing variabel mempunyai korelasi
yang bermakna (signifikan) dengan
jumlah skor faktornya. Dalam pengujian validitas ini data yang digunakan berasal dari
penelitian terhadap 130
responden. Dari hasil validitas item, butir-butir pernyataan yang valid dapat
dilihat pada hasil pengolahan SPSS 24 pada correlation
untuk masing-masing butir pernyataan dan hasilnya
rhitung > rtabel.
Menurut (Ghozali, 2011)
yang mengekemukakan bahwa dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach�s alpha >0.60. Dari hasil
uji reliabilitas kuisioner tentang kualitas kerja pegawai dapat dilihat pada Output Reliability Statistic. Didapat
nilai cronbach�s alpha sebesar 0,834.
Karena nilai diatas 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian
kualitas kerja pegawai reliabel.
Pengujian
hipotesis untuk masing-masing dimensi kualitas layanan (responsiveness, assurance, tangible, emphaty, dan reliability) terhadap kepuasan nasabah. Pengujian
hipotesis pada dimensi responsiveness kualitas
pelayanan terhadap kepuasan nasabah menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil Pengujian Uji Wilcoxon untuk dimensi responsiveness
terhadap kepuasan nasabah, bahwa probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Artinya, kualitas
layanan dimensi responsiveness
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kualitas layanan.
Pengujian hipotesis pada dimensi assurance
kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah menggunakan uji Wilcoxon, bahwa probabilitas sebesar 0,000< 0,05. Artinya, kualitas
layanan dimensi assurance mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kualitas pelayanan.
Pengujian hipotesis pada dimensi tangible
kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah menggunakan uji Wilcoxon,
bahwa probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Artinya, kualitas layanan dimensi tangible
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kualitas pelayanan.
Pengujian hipotesis pada dimensi emphaty kualitas
layanan terhadap kepuasan nasabah menggunakan uji Wilcoxon, bahwa probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Artinya, kualitas
layanan dimensi emphaty mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kualitas pelayanan. Sedangkan pengujian
hipotesis pada dimensi reliability
kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah menggunakan
uji Wilcoxon, bahwa probabilitas
sebesar 0,001 < 0,05. Artinya, kualitas layanan dimensi reliability
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kualitas pelayanan.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka
dapat disimpulkan bahwa
kualitas layanan (responsiveness,
assurance, tangible, emphaty, dan reliability) secara
sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah. Hal
ini berarti kualitas layanan BSI Tanjungpinang sangat berpengaruh terhadap kepuasan nasabah
yang menyebabkan nasabah menjadi loyal.
Saran yang dapat
disampaikan adalah pada dimensi responsive, dan yang perlu ditingkatkan adalah penyediaan produk yang jelas, seperti penjelasan rasio pembagian keuntungan berjenjang. Dengan memberikan penjelasan seperti itu, klien
dapat termotivasi untuk meningkatkan target dana nosionalnya
saat membuka rekening. Dalam hal penjaminan,
yang perlu ditingkatkan adalah kualitas pelayanan yaitu pemahaman karyawan terhadap keunggulan produk, kepercayaan yang ditanamkan karyawan kepada setiap pelanggan,
dan rasa aman yang diberikan jika terjadi risiko. tidak perlu
pemeriksaan kesehatan, sehingga memudahkan nasabah membuka rekening Tanpa biaya pembukaan rekening, biaya saldo di bawah rata-rata, biaya penutupan rekening setelah jatuh tempo. Pada dimensi tangible yang perlu ditingkatkan adalah kebersihan dan kenyamanan fisik, seperti ruang tunggu,
peralatan yang modern dan canggih, image staff yang sempurna,
untuk memberikan kesan yang baik kepada pelanggan, selain menyediakan koran dan permen,
juga harus diperhatikan. tambah
Pelanggan merasa terhormat dan puas
dengan fasilitas yang dimiliki BSI KCP Bintan Center. Dari segi empati
yang perlu ditingkatkan adalah komunikasi antara pegawai dengan pelanggan, etika komunikasi telepon, yang perlu dipertahankan adalah sikap dan perilaku
pegawai terhadap pelanggan, dan prosedur yang harus dilanjutkan adalah pelayanan telepon pada saat itu
karena pelanggan.
BIBLIOGRAFI
Astuti, D., & Salisah, F. N. (2016). Analisis
kualitas layanan e-commerce terhadap kepuasan pelanggan menggunakan metode
e-servqual (studi kasus: Lejel home shopping pekanbaru). Jurnal Ilmiah
Rekayasa Dan Manajemen Sistem Informasi, 2(1), 44�49.
https://doi.org/10.24014/rmsi.v2i1.1784. Google
Scholar
Engkur,
E. (2018). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah
di DKI Jakarta. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen, 15(01), 23�35.
https://doi.org/10.36406/jam.v15i01.142. Google
Scholar
Eva
Sundari, S. E., & MM, C. (2021). Dinamika Citra dan Pelayanan Bank
terhadap Loyalitas Nasabah dalam Tinjauan Islam. Penerbit Adab. Google
Scholar
Fasa,
M. I. (2013). Tantangan dan strategi perkembangan perbankan syariah di
indonesia. Islamic Economics Journal, 2(1), 19�40.
https://doi.org/10.21111/iej.v2i1.163. Google
Scholar
Ghozali,
I. (2011). Application of multivariate analysis with SPSS program.
Semarang: Diponegoro University. Google
Scholar
Hastono,
A. (2009). Nilai-nilai Islam pada budaya organisasi bank syariah mandiri
pusat. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi, 2009. Google
Scholar
Hidayat,
R. (2009). Pengaruh kualitas layanan, kualitas produk dan nilai nasabah
terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah Bank Mandiri. Jurnal Manajemen Dan
Kewirausahaan, 11(1), 59�72.
https://doi.org/10.9744/jmk.11.1.pp.%2059-72. Google
Scholar
Ikhwan,
A. (2014). Konsepsi Ekonomi Islam untuk Pembangunan Ekonomi Negara. EKSYAR:
Jurnal Ekonomi Syari�ah & Bisnis Islam, 1(1), 35�41. Google
Scholar
Irawan,
M. (2018). Politik Hukum Ekonomi Syariah Dalam Perkembangan Lembaga Keuangan
Syariah Di Indonesia. Jurnal Media Hukum, 25(1), 10�21.
https://doi.org/10.18196/jmh.2018.0097.10-21. Google
Scholar
Labetubun,
M. A. H. (2012). Kompetensi Pengadilan Agama Terhadap Penyelesaian Sengketa
Perbankan Syariah Berdasarkan Hukum Islam. Sasi, 18(1), 56�62. Google
Scholar
Machmud,
A., Hardani, W., Hayati, Y. S., & Sallama, N. I. (2010). Bank Syariah:
teori, kebijakan dan studi empiris di Indonesia. Google
Scholar
Santoso,
S. (2003). Statistik Non Parametrik (Buku Latihan SPSS). PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta. Google
Scholar
Sugandi,
L. (2014). Pengaruh Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Pelayanan dalam
Proses Belajar Mengajar. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering
Applications, 5(2), 939�953.
https://doi.org/10.21512/comtech.v5i2.2339. Google
Scholar
Sujarwo,
S. (2010). Pengaruh Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah
Tabungan Britama pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Semarang
Pandanaran. Diponegoro University. Google
Scholar
Tjiptono,
F. (2014). Pemasaran jasa�prinsip, penerapan, dan penelitian. Yogyakarta:
Andi Offset. Google
Scholar
Copyright holder: Hartoto (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |