Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No. 12, Desember 2022
KONSEKUENSI DARI ADVERTISEMENT DAN EMOTION PADA KONSUMEN PERUMAHAN DI AREA KOTA DEPOK
Florensia Rosary Meida Devinta, Husna Leila Yusran
Program Studi Magister Manajemen Universitas Trisakti Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
��������������������������������
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis konsekuensi
dari advertisement dan emotion pada konsumen perumahan di area kota Depok. Metode teknik pengumpulan data
menggunakan non probability sampling dengan metode purposive sampling.
Data dikumpulkan secara langsung kepada sampel yang sudah disesuaikan
kriterianya dan disebar melalui kuesioner kepada 170 responden dengan
menggunakan skala likert 1-5 dimana 1 menunjukan sangat tidak setuju, sedangkan
5 menunjukan sangat setuju. Pernyataan dalam penelitian ini
terdiri dari 34 pernyataan yang diperoleh dari empat variabel yaitu variabel price
sensitivity, advertisement, emotion, dan purchase intention.
Kuesioner disebarkan melalui google form dan door to door kepada
responden yang pernah membeli perumahan di sekitar wilayah Depok. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural
Equation Model (SEM). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa price sensitivity memiliki pengaruh positif terhadap advertisement,
emotion, dan purchase intention. Hasil lainnya
variabel advertisement tidak berhasil menjadi variabel penghubung
terhadap emotion. Sementara advertisement dan emotion
memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention.
Kata Kunci: Price Sensitivity, Advertisement,
Emotion, Purchase Intention.
Abstract
This study aims to determine and analyze the
consequences of advertisement and emotion on housing consumers in the Depok
city area. Methods of data collection techniques using
non-probability sampling with purposive sampling method. Data were
collected directly from samples that had adjusted their criteria and
distributed via questionnaires to 170 respondents using a Likert scale of 1-5
where 1 indicated strongly disagree, while 5 indicated strongly agreed. The
statements in this study consist of 34 statements obtained from four variables,
namely price sensitivity, advertisement, emotion, and purchase intention.
Questionnaires were distributed via google form and door to door to respondents
who had bought housing around the Depok area. The analytical method used in
this study is the Structural Equation Model (SEM). The results of this study
indicate that price sensitivity has a positive influence on advertisement,
emotion, and purchase intention. Another result is that the advertisement
variable does not succeed in becoming a connecting variable for emotion.
Meanwhile, advertisement and emotion have a positive effect on purchase
intention.
Keywords: Price Sensitivity, Advertisement,
Emotion, Purchase Intention.
Pendahuluan
Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi untuk data hidup secara layak (Laporan BPS, 2019). Berikut dibawah ini adalah grafik mengenai pertumbuhan sektor properti di Indonesia:
Gambar 1. Trend Pertumbuhan
Industri Real Estate tahun 2015-2021
Sumber: Data
Industri Research, diolah dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia
(BI)
Pada Gambar 1 terlihat bahwa trend
pertumbuhan industri sektor properti masih terdapat peningkatan dimasa pandemic
covid-19 meskipun terlihat grafik naik turun yang dianggap cukup signifikan.
Hal ini diakibatkan adanya pandemic covid-19 pada saat pertama kali terjadinya
kasus di Indonesia yaitu pada Q2 tahun 2020 atau berkisar diantara bulan maret,
april hingga Juni dan ini menjadi sejarah pertumbuhan industri properti
terendah sepanjang tahun 2015 hingga saat ini. Kenaikan tren pertumbuhan sektor
properti juga merupakan hasil kerja keras pemerintah yang mendorong sektor
properti dengan memberikan stimulus ke sektor propeti berupa pengurangan suku
bunga acuan BI Rate menjadi yang terendah sepanjang sejarah 3,5% serta diskon
PPN property yang ternyata sukses mengangkat kinerja saham-saham property
paling tidak pada Q1-2021 (CNBC Indonesia, 2021)
Pertumbuhan jumlah penduduk yang meningkat
menyebabkan kebutuhan akan tempat tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan,
taman hiburan, dan kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga
mengalami kenaikan sehingga menjadikan properti dan real estate tumbuh dengan
pesat. Maraknya pembangunan ini menandakan bahwa terdapat pasar yang cukup
besar bagi sektor properti dan real estate di Indonesia. Disamping
itu, perkembangan sektor properti juga dapat dilihat dari menjamurnya real
estate di kota-kota besar.
Hal ini merupakan informasi yang positif bagi para investor, yang kemudian meresponnya dengan membeli saham perusahaan properti dan real estate di pasar modal. Bertambahnya pertumbuhan penduduk menjadi salah satu faktor meningkatnya kebutuhan perumahan. Kebutuhan akan rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia setelah pangan dan sandang. Setiap individu manusia akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dasar dari pada kebutuhan sekundernya. Begitu pula dengan kebutuhan akan rumah, setiap orang akan berusaha memenuhi kebutuhan akan rumah dalam setiap tingkat kehidupan masyarakat dengan memperhatikan selera dan kemampuan yang ada. Pencarian properti di era digitalisasi saat ini sudah sangat mudah, seperti halnya data dibawah ini dilansir dari Rumah.com yang dimana ini adalah salah satu platform pencarian dan penjualan properti terbaik di Indonesia.
Berbagai usaha dilakukan oleh para pengusaha developer perumahan untuk menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan produknya. Mulai dari model, tipe, harga dan berbagai promosi yang dilakukan. Pertumbuhan industri properti yang cukup pesat saat ini banyak memberikan pilihan kepada calon konsumen. Pilihan-pilihan yang ditawarkan pengembang saat ini memberikan kemudahan kepada calon konsumen untuk memiliki rumah. Diantara kemudahan tersebut adalah fasilitas kredit yang ditawarkan pengembang dan pembayaran yang bisa dilakukan melalui sebuah lembaga perbankan yang sudah ditunjuk.
Semakin
padatnya pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan perumahan, hal ini mendorong pihak developer perumahan untuk mendirikan alternatif solusi perumahan
yang layak dan terjangkau. Di sisi lain, semakin lama
ketersediaan lahan untuk tinggal semakin sempit dan mengakibatkan harga tanah semakin
mahal. Oleh karena itu, pihak developer perumahan harus mampu menerapkan strategi pemasaran yang
tepat supaya tingkat pembelian produk atau jasa tidak berkurang dan terus
bertambah dan berkembang. Keputusan pembelian adalah tahapan dalam
pembeli proses pengambilan keputusan di mana konsumen benar-benar membeli (Kotler dan Amstrong, 2020). Bertemu kebutuhannya, konsumen
melakukan suatu proses untuk mendapatkan kepuasan yaitu melakukan keputusan
pembelian (Genoveva & Utami, 2020)
Dapat terlihat bahwa perumahan wilayah kota Depok memiliki tingkat penilaian yang baik bagi masyarakatnya sehingga hal ini juga dapat mendorong tingkat purchase intention konsumen. Dimana, Semakin tinggi purchase intention terlihat dari keinginan konsumen melakukan transaksi dengan pihak developer perumahan dan keinginan konsumen memberikan referensi kepada orang lain berkaitan dengan produk atau jasa yang dibelinya (Upadana & Pramudana, 2020) serta terlihat dari keinginan konsumen membeli produk atau jasa dan keinginan konsumen untuk merekomendasikan produk atau jasa kepada orang lain (Gan & Wang, 2017). Purchase intention ditentukan oleh advertisement karena dapat menciptakan sikap dan perilaku positif dari dalam diri konsumen terhadap produk atau jasa (Ningsih, 2022). Keputusan konsumen untuk membeli atau menggunakan produk di awali oleh minat (Suryani, 2013).
Pada penjualan properti terdapat 2 macam sistem yang ditawarkan oleh pengembang yaitu ready stock dan juga Indent, oleh karenanya dalam melakukan strategi pembelian atau pun memudahkan para konsumen dalam menginterpretasi gambar dan harga maka membutuhkan Advertisement sebagai segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar (Shubhangam, Srivastava, Ravi, & Singh, 2020).
Advertisement adalah komponen penting dalam marketing mix sebagai cara perusahaan menyampaikan informasi berkaitan dengan kelebihan dan keunggulan produk atau jasa yang disampaikan kepada konsumen (Panda, dan Mishra, 2013) dan juga semua pesan yang disampaikan kepada konsumen untuk membujuk dan menimbulkan daya tarik dalam melakukan pembelian produk atau jasa (Otamendi & Sutil Mart�n, 2020). Advertisement adalah segala bentuk presentasi dan promosi nonpersonal dari ide, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar(Novita & Husna, 2020). Iklan komersial dan iklan layanan masyarakat juga menuntut daya tarik iklan yang berbeda. Daya tarik emosional negatif lebih sering digunakan dalam iklan amal. Efektivitas periklanan dapat dinilai melalui lima hal independen dimensi: dimensi pertama mengevaluasi sikap audiens target terhadap iklan itu sendiri; yang kedua mengukur sikap penonton terhadap merek (Lewinski et al., 2014). Di sisi lain, jenis produk yang menjadi tujuan iklan juga memoderasi pengaruh daya tarik iklan emosional negatif.
Emotion adalah semua tanggapan perasaan positif yang dimiliki oleh konsumen setelah mengkonsumsi produk atau jasa (Cakici & Tekeli, 2020) dan emotion juga merupakan semua perasaan nyaman, adanya ketertarikan, dan antusias yang dimiliki oleh konsumen setelah membeli produk atau jasa (Larasati & Yasa, 2021). Emotion adalah perasaan suka yang dirasakan oleh konsumen terhadap produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan (Soler-Anguiano, Bustos-Aguayo, Palacios, Zeelenberg, & D�az-Loving, 2019). Teori yang menjelaskan variable emotion ini berdasarkan pernyataan dari (Chrisnathaniel, Hartini, & Rahayu, 2021) membuka jalan bagi penemuan sepuluh emosi positif yang dialami dalam kehidupan pribadi manusia setiap harinya yaitu rasa cinta (love), kegembiraan (joy), syukur (gratitude), ketenangan (serenity), minat (interest), harapan (hope), kebanggaan (pride), hiburan (amusement), inspirasi (inspiration), dan kagum (proud).
Berdasarkan beberapa definisi Emotion di atas maka dapat disimpulkan bahwa Emotion adalah perasaan-perasaan yang diinginkan dan membawa rasa nyaman setelah melakukan pembelian produk atau jasa oleh karenanya, (Cakici & Tekeli, 2020) meneliti tujuan pembentukan emotion adalah untuk meningkatkan purchase intention karena konsumen memiliki perasaan senang setelah membeli produk atau jasa.
Metode Penelitian
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh (Cakici & Tekeli, 2020) yang menganalisis pengaruh Price Sensitivity terhadap Purchase Intention dimediasi oleh Advertisement dan Emotion. Hasil penelitian menggunakan uji hipotesis, dimana jawaban responden diuji antara teori terdahulu dengan fakta yang ada. Pengambilan data berdasarkan waktu menggunakan cross sectional, dimana data dikumpulkan dalam satu waktu. Price Sensitivity sebagai variabel bebas (Independent Variable). Advertisement dan Emotion sebagai variabel perantara (Intervening Variable). Purchase Intention sebagai variabel terikat (Dependent Variable). Unit of analysis dari penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli perumahan di sekitar wilayah Depok.
Dalam penelitian ini, objek yang akan diteliti adalah konsumen yang membeli unit perumahan di wilayah Kota Depok. Gambaran responden yang diteliti dapat dilihat dari beberapa karakteristik yang meliputi: gender, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan bulanan. Sampel yang didapat sejumlah 193 orang, akan tetapi dikarenakan sampel tidak masuk ke dalam kriteria diantaranya tidak pernah membeli unit perumahan di wilayah Kota Depok dan beberapa sampel menjawab tidak konsisten (outlier).
Hasil dan Pembahasan
Deskriptif Data
Tujuan dilakukannya pengujian statistik
deskriptif yang dilakukan adalah untuk menjelaskan
secara rinci gambaran maupun kesimpulan yang di dapat mengenai hasil jawaban responden terkait variabel Price
Sensitivity, Advertisement, Emotion dan Purchase Intention dengan
melihat nilai rata � rata (mean) pada tabel di bawah
ini:
Tabel 1.
Statistik Deskriptif Price
Sensitivity
No. |
Daftar
Pernyataan |
Mean |
Standar
Deviasi |
1. |
Saya membeli rumah tersebut dengan potongan harga khusus. |
4,072 |
0,847 |
2. |
Harga rumah yang paling murah yang saya ingin beli. |
4,106 |
0,829 |
3. |
Saya akan berusaha keras untuk mendapatkan harga rumah yang murah. |
3,965 |
0,929 |
4. |
Saya biasa pergi untuk melihat beberapa developer perumahan sebelum membeli rumah yang cocok. |
3,918 |
1,023 |
5. |
Harga lebih dipertimbangkan konsumen di dalam membeli rumah. |
4,100 |
0,927 |
Nilai
rata � rata Price Sensitivity |
4,032 |
0,911 |
Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 25 (terlampir)
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat
diperoleh hasil mean dari 5 indikator sebesar 4,032 yang artinya
responden memiliki tingkat kepekaan yamg tinggi akan sebuah harga. Harga
menjadi pertimbangan utama konsumen dalam membeli sebuah rumah, dimana rumah
yang akan dipilih adalah rumah yang murah. Oleh sebab itu, konsumen berusaha keras untuk mencari rumah semurah
mungkin dengan melihat referensi beberapa developer. Jika konsumen ingin membeli rumah, tentunya dengan menggunakan
potongan harga yang telah ditawarkan sebelumnya. Nilai rata � rata standar deviasi sebesar 0,911
yang artinya sebaran jawaban responden bervariasi.
Tabel 2.
Statistik Deskriptif Advertisement
No. |
Daftar
Pernyataan |
Mean |
Standar
Deviasi |
1. |
Iklan membantu saya mengetahui tentang produk baru. |
4,053 |
1,010 |
2. |
Saya memperhatikan iklan sebelum saya membeli produk. |
3,994 |
0,945 |
3. |
Saya mencari iklan sebelum membeli produk. |
3,994 |
0,939 |
4. |
Saya secara teratur menonton, membaca atau/dan mendengarkan iklan untuk membuat diri saya diperbarui tentang produk/merek. |
3,965 |
0,916 |
5. |
Iklannya informatif dan memberikan deskripsi yang detail tentang produk. |
4,065 |
0,974 |
6. |
Sebagian besar iklan menimbulkan perasaan tertarik yang dimiliki oleh konsumen. |
3,965 |
0,990 |
7. |
Iklannya mudah dimengerti. |
4,059 |
1,001 |
8. |
Iklan menunjukkan cara penggunaan merek produk atau jasa. |
4,024 |
0,991 |
9. |
Iklan dapat mengubah persepsi saya tentang produk atau jasa. |
3,929 |
0,946 |
10. |
Sebagian besar iklan perlu ditonton, dibaca, dan/ atau didengarkan oleh pelanggan. |
3,918 |
0,860 |
11. |
Saya sering diyakinkan tentang klaim yang dibuat oleh perusahaan dalam iklan. |
3,894 |
0,979 |
12. |
Sebagian besar, iklan meminta saya untuk membeli produk rumah. |
3,829 |
0,991 |
13. |
Iklan menyampaikan informasi dan bersifat promosi umumnya memaksa saya untuk melakukan pembelian. |
3,889 |
0,945 |
14. |
Saya merasa puas ketika saya melihat iklan yang berguna dan memberikan informasi kepada konsumen. |
3,924 |
0,967 |
15. |
Iklan membuat saya mengulang pembelian produk rumah yang sama. |
3,953 |
0,990 |
Nilai
rata � rata Advertisement |
3,964 |
0,963 |
Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 25 (terlampir)
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat
diperoleh hasil mean dari 15 indikator sebesar 3,964 yang artinya Advertisement
merupakan komponen yang cukup penting dalam marketing mix sebagai cara perusahaan menyampaikan informasi
berkaitan dengan kelebihan dan keunggulan produk atau jasa yang disampaikan
kepada konsumen. Dengan adanya iklan, konsumen merasa cukup
terbantu dalam mengetahui produk baru, karena seseorang yang ingin membeli
sebuah produk tentunya memperhatikan iklan sebelumnya. Konsumen cukup teratur dalam memperhatikan iklan dalam rangka
pengetahuan baru mengenai sebuah produk dan jasa, selain itu konsumen cukup
senang dengan iklan yang informatif, memberikan deskripsi yang jelas serta
mudah dimengerti agar konsumen merasa cukup tertarik dan puas untuk membeli
sebuah produk dan jasa. Dengan adanya iklan, persepsi
konsumen mengenai sebuah produk dan jasa dapat berubah. Konsumen cukup
sering diberikan keyakinan oleh perusahaan akan klaim
atau garansi dari sebuah produk dan jasa. Iklan � iklan dalam
bidang properti biasanya selalu menawarkan rumah dengan promosi besar � besaran
agar konsumen dihadapkan dalam keadaan terpaksa untuk melakukan pembelian
rumah. Nilai rata � rata
standar deviasi sebesar 0,963 yang artinya sebaran jawaban responden
bervariasi.
Tabel 3.
Statistik Deskriptif Emotion
No. |
Daftar
Pernyataan |
Mean |
Standar
Deviasi |
1. |
Harga rumah yang saya beli menimbulkan perasaan senang. |
3,971 |
0,839 |
2. |
Saya sangat puas dengan harga rumah yang ditawarkan oleh pihak developer. |
3,924 |
0,967 |
3. |
Saya merasa cocok dengan harga rumah yang dijual oleh pihak developer. |
3,853 |
0,804 |
4. |
Harga rumah yang dijual oleh pihak developer membuat saya sedih. |
3,871 |
0,927 |
5. |
Saya merasa depresi ketika saya berpikir mengenai harga rumah yang dijual oleh pihak developer. |
4,165 |
0,934 |
6. |
Saya merasa sedih ketika harga rumah yang dijual oleh pihak developer lebih tinggi dibandingkan pihak developer lainnya. |
4,029 |
0,757 |
7. |
Saya merasa marah karena harga rumah yang ditawarkan oleh pihak developer sangat mahal. |
3,900 |
0,826 |
8. |
Saya merasa takut untuk membayar dengan harga yang lebih mahal saat membeli rumah di pihak developer ini. |
3,806 |
0,838 |
9. |
Harga rumah yang disampaikan oleh pihak developer membuat saya tidak senang. |
3,988 |
0,828 |
10. |
Harga rumah yang terlalu mahal membuat saya merasa jengkel. |
3,865 |
0,960 |
Nilai
rata � rata Emotion |
3,937 |
0,868 |
Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 25 (terlampir).
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat
diperoleh hasil mean dari 10 indikator sebesar 3,937 yang artinya tanggapan
yang dimiliki konsumen setelah mengkonsumsi produk atau jasa dirasa cukup baik.
Sebuah produk yang sudah dibeli konsumen menimbulkan perasaan senang dan
memiliki kepuasan tersendiri akan penawaran yang
diberikan pihak developer. Harga yang diberikan developer
untuk sebuah rumah membuat konsumen senang dan tidak merasa takut untuk
membeli rumah yang diinginkan. Nilai standar deviasi sebesar 0,868 yang artinya sebaran jawaban responden
bervariasi.
Tabel 4.
Statistik Deskriptif Purchase Intention
No. |
Daftar
Pernyataan |
Mean |
Standar
Deviasi |
1. |
Saya berencana membeli rumah di developer ini. |
3,988 |
0,814 |
2. |
Jika saya pergi membeli rumah hari ini, saya akan pergi ke pihak developer ini lagi. |
3,965 |
0,835 |
3. |
Saya suka kalau membeli rumah di pihak developer ini. |
3,953 |
0,909 |
4. |
Ketika saya ingin membeli rumah, pertama kali yang saya lakukan pasti datang ke pihak developer ini. |
3,929 |
0,927 |
Nilai
rata � rata Purchase Intention |
3,959 |
0,871 |
Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 25 (terlampir).
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat
diperoleh hasil mean dari 4 indikator sebesar 3,959 yang artinya
keinginan untuk membeli kembali cukup besar. Konsumen sudah
mempunyai rencana yang cukup matang untuk membeli rumah pada developer yang
sudah dipilih sebelumnya. Konsumen yang sudah menyukai sebuah developer,
suatu saat akan membeli kembali rumah dengan developer
yang sama. Nilai standar deviasi
sebesar 0,871 yang artinya jawaban responden bervariasi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, berikut adalah kesimpulan dari hasil penelitian ini, antara lain: (1.) Terdapat pengaruh positif antara Advertisement�terhadap Price Sensitivity. (2.) Terdapat pengaruh positif antara Price Sensitivity terhadap Emotion. (3.) Terdapat pengaruh positif antara Price Sensitivity terhadap Purchase Intention. (4.) Tidak terdapat pengaruh positif�antara Advertisement terhadap Emotion. (5.) Terdapat pengaruh positif antara Advertisement terhadap Purchase Intention. (6.) Terdapat pengaruh positif antara Emotion terhadap Purchase Intention.
Boonpattarakan, Apicha. (2012). An experimental design to test the main
and interaction effects of CSR involvement, brand naming, and pricing on
purchase intentions in Thailand. International Journal of Business and
Management, 7(16), 62.
Cakici, A. Celil,
& Tekeli, Sena. (2020). Consumers� perceptions of visual product aesthetics
based on fashion innovativeness and fashion leadership levels: A research study
in Mersin. Journal of Global Business Insights, 5(1), 73�86.
Chrisnathaniel, Hendy,
Hartini, Sri, & Rahayu, Sari Puji. (2021). Analisis Gamification Shopee.
com Sebagai Media Pemasaran Terhadap EWOM, Positive Emotion, & Repurchase
Intention (Pada Aplikasi Shopee. com). Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen
Bisnis, 6(1), 15�32.
CNBC Indonesia.
(2021). Q1-2021 Properti Bangkit, Laba Pengembang Raksasa Melambung.
Gan, Chunmei, &
Wang, Weijun. (2017). The influence of perceived value on purchase intention in
social commerce context. Internet Research.
Genoveva, Genoveva,
& Utami, Nadira Noor. (2020). The Influence of Brand Image, Halal Label,
and Halal Awareness on Customers Purchasing Decision of Halal Cosmetic. Jurnal
Muara Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, 4(2), 355.
Larasati, Kadek Lindi
Dewani, & Yasa, Ni Nyoman Kerti. (2021). The role of positive emotion in
mediating the effect of price discount on impulse buying Indomaret customers in
Denpasar city, Indonesia. European Journal of Management and Marketing
Studies, 6(2).
Lewinski et al.
(2014). Automated facial coding:
Validation of basic emotions and FACS AUs in FaceReader. �
Ningsih, Nur Dwi
Rahayu. (2022). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Ketepatan Waktu
Terhadap Kepuasan Pelanggan Pengguna Jasa J&T Express (Studi pada Pelanggan
J&T Express Cabang Gempol Pasuruan).
Novita, Dian, &
Husna, Nurul. (2020). Peran ecolabel awareness dan green perceived quality pada
purchase intention. Jurnal Manajemen Maranatha, 20(1), 85�90.
Otamendi, F. Javier,
& Sutil Mart�n, Dolores Lucia. (2020). The emotional effectiveness of
advertisement. Frontiers in Psychology, 11, 2088.
Shubhangam, Kumar,
Srivastava, Manisha, Ravi, Ritesh, & Singh, Ravinjit. (2020). Influence of
Social Media Advertisement on Customer�s Purchase Decision: A Literature
Review. International Journal on Recent Trends in Business and Tourism
(IJRTBT), 4(4), 25�31.
Soler-Anguiano,
Francisco Leonardo, Bustos-Aguayo, Jos� Marcos, Palacios, Jorge, Zeelenberg,
Marcel, & D�az-Loving, Rolando. (2019). Development and validation of the
Inventory of Emotional and Reasoned Purchases Decision-Making Styles (PDMI). Suma
Psicol�gica, 26(2), 75�85.
Suryani, Tatik.
(2013). Perilaku konsumen di era internet: Implikasinya pada strategi
pemasaran. Graha Ilmu.
Upadana, Made Wahyu
Krisna, & Pramudana, Komang Agus Satria. (2020). Brand Awareness Memediasi
Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian. E-Jurnal
Manajemen, 9(5), 1921�1941.
Copyright holder: Florensia
Rosary Meida Devinta, Husna Leila Yusran (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |