Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 12, Desember 2022
PENYEBAB RENDAHNYA PENGGUNAAN TRANSAKSI NON
TUNAI DI KOTA TIMIKA
Stepanus Sandy, Aryati Arfah, Baharuddin Semmaila, Baso Amang, Arifin
Program Doktor Ilmu Manajemen Universitas Muslim Indonesia Makasar, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisi penyebab rendahnya penggunaan
transasksi non tunai di Kota Timika. Metode penelitian yang digunakan penulis
adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan suatu penelitian
yang bertujuan untuk melihat hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau
lebih. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam
penelitian ini adalah teknik observasi dan kuesioner. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari
penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel persepsi kemudahan, presepsi kemanfaatan dan presepsi kepercayaan
terhadap rendahnya keputusan masyarakat menggunakan transaksi non tunai di Kota
Timika.
Kata Kunci: Transaksi Tunai, Transaksi Non Tunai, Transaksi.
Abstract
The
purpose of this study was to analyze the causes of the low use of non-cash
transactions in Timika City. The research method used by the authors is
associative research. Associative research is a study that aims to see the
relationship or influence between two or more variables. The data collection
techniques used to obtain data in this study were observation techniques and
questionnaires. The analysis used in this study is a multiple linear regression
analysis. The results of this study explained that there is a significant
influence between the variables of perception of convenience, perception of
expediency and perception of trust on the low decision of the community to use
non-cash transactions in Timika City.
Keyword: Cash Transactions, Non-Cash Transactions, Transaction.
Pendahuluan
Perkembangan
dan kemajuan teknologi memberikan dampak yang besar dalam berbagai bidang dan
semua aspek kehidupan manusia termaksud sektor industri salah satunya adalah
industri keuangan khususnya perbankan (Khoiriah &
Nasution, 2023).
Kondisi ini mendorong industri perbankan untuk melakukan berbagai penyesuaian
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam menciptakan berbagai inovasi baik produk
maupun layanan keuangan (Winarto, 2020).
Perbankan melakukan inovasi layanan dengan menciptakan berbagai metode
pembayaran yang sebelumnya hanya dilakukan secara konvensional menggunakan uang
tunai tetapi saat ini bisa dilakukan juga secara non tunai (Rif�ah, 2019).
Pembayaran
non tunai merupakan salah satu sistem pembayaran yang dilakukan tanpa
menggunakan uang tunai yang beredar, tetapi menggunakan instrumen pembayaran
lain (Nursari, 2019).
Beberapa jenis dari instrumen pembayaran non tunai di Indonesia yang saat ini
banyak digunakan untuk melakukan pembayaran yaitu kartu pembayaran (kartu debit,
kartu kredit) dan uang elektronik (e-money)
seperti brizzi (BRI), sakuku (BCA), e-Cash
(Bank Mandiri), M-Money (Bank Mega), Tap Cash Bank BNI dan lain-lain. Selain
itu terdapat berbagai lembaga non perbankan yang menciptakan berbagai layanan
pembayaran non tunai dalam bentuk e-wallet seperti Indomaret Card, Go-pay, Grab-pay, Doku Wallet, OVO, Link Aja, DANA,
ShopeePay dan lain-lain (Lintangsari, Hidayati,
Purnamasari, Carolina, & Ramadhan, 2018).
Penggunaan
instrumen pembayaran non tunai memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam
melakukan pembayaran (Rahmi, 2021).
Penggunaan alat pembayaran non tunai di Indonesia sudah sangat berkembang pesat
dan didukung oleh Bank Indonesia selaku pengontrol lalu lintas transaksi
keuangan di Indonesia (Amalia, 2018).
Hal ini seperti yang dipublikasikan
melalui laman resmi website Bank
Indonesia (www.bi.go.id) bahwa pada
tanggal 14 agustus 2014 Bank Indonesia mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai
(GNNT) yang tujuannya untuk menciptakan sistem pembayaran yang aman, efisien
dan lancar, sehingga bisa mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara
efektif dan efisien (Achmad, 2020).
Bahkan saat ini bank Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk
menghadirkan Uang Digital Bank Sentral atau Central
Bank Digital Currency (CBDC) yang dapat memudahkan masyarakat dalam
melakukan transaksi (Novendra &
Aulianisa, 2020).
Ada
beberapa manfaat lain yang diperoleh dari penggunaan transaksi non tunai ini
yaitu berkurangnya peredaran uang tunai, yang mampu menekan anggaran yang
dikeluarkan setiap tahun untuk mencetak uang. Transaksi non tunai juga
merupakan transaksi yang lebih efisien, praktis serta lebih mudah dibandingkan
menggunakan uang tunai. Selain itu penggunaan transaksi non tunai juga diyakini
makin mendorong keamanan dan kenyamanan dengan menggagalkan upaya orang-orang
yang ingin melakukan pencurian uang, pemalsuan uang, pencucian uang dan
pembiayaan terorisme. Semua transaksi yang dilakukan secara non tunai akan
tercatat dengan baik pada rekening pengirim dan penerima (Sapitri, 2021).
Sistem
pembayaran non tunai di Indonesia sudah sangat meningkat dan sudah banyak
daerah-daerah menerapkannya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang
mempengaruhi. Bebarapa penelitian yang telah dilakukan berhasil
mengidentifikasi faktor-faktor tersebut. Pada penelitian yang dilakukan oleh (Khakim, 2018) menyimpulkan
bahwa persepsi kemudahan dan kelompok referensi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap penggunaan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK)
sedangkan persepsi kemanfaatan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap penggunaan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK). Selain itu
penelitian (Setiani, 2018)
mengungkapkan bahwa bahwa variabel persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan dan
kepercayaan menunjukkan nilai signifikan terhadap perilaku penggunaan alat
pembayaran non tunai. Temuan penelitian lain yang dilakukan oleh (Amin, Muta�ali, & Nafis, 2020) menemukan
bahwa faktor kemanfaatan, faktor kemudahan, faktor dukungan sosial, dan faktor
kepercayaan berpengaruh positif terhadap minat calon jamaah haji DKI Jakarta
dan Jawa Barat untuk menggunakan layanan transaksi non tunai. Sedangkan faktor
risiko berpengaruh negatif terhadap minat penggunaan layanan transaksi non
tunai. Penelitian (Mukti, 2019)
menyimpulkan bahwa tingkat pemahaman uang elektronik dan kemanfaatan
berpengaruh positif terhadap minat menggunakan uang elektronik. Peneltian (Badarudin, 2019) juga menyimpulkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman, manfaat,
dan pengaruh sosial terhadap minat menggunakan uang elektronik. Berdasarkan
temuan kelima penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga faktor
utama yang mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan transaksi non tunai yaitu
faktor persepsi kemudahan, faktor kemanfaatan, dan faktor kepercayaan.
Terdapat
berbagai fasilitas pendukung yang disediakan oleh perbankan untuk mendukung
penggunaan transaksi non tunai khususnya di Kota Timika. Terdapat bebagai mesin
electronic data capture (EDC) yang disediakan
oleh perbankan tersebar di berbagai toko di Kota Timika guna mempermudah
masyarakat dalam bertransaksi. Namun penyediaan fasilitas ini belum tentu
dimanfaatkan oleh masyarakat di Kota Timika.
Tabel 1
Jumlah Transaksi Tunai
dan Transaksi Non Tunai Perhari
No |
Tempat |
Transaksi Tunai |
Transaksi Non Tunai |
Jumlah Transaksi |
1 |
Timika
Mall kasir 1 |
100 |
6 |
106 |
2 |
Timika
Mall kasir 2 |
150 |
6 |
156 |
3 |
Djaya
Mart kasir 1 |
188 |
12 |
200 |
4 |
Djaya
Mart kasir 2 |
203 |
5 |
208 |
5 |
Djaya
Mart kasir 3 |
175 |
6 |
181 |
6 |
Djaya
Mart kasir 4 |
150 |
5 |
155 |
7 |
A-Mart |
295 |
5 |
300 |
8 |
MS |
140 |
10 |
150 |
9 |
Senyum
5000 kasir 1 |
235 |
22 |
257 |
10 |
Senyum
5000 kasir 2 |
230 |
13 |
243 |
11 |
Raihan
Kasir 1 |
250 |
15 |
265 |
12 |
Raihan
Kasir 2 |
135 |
15 |
150 |
13 |
Raihan
Kasir 3 |
110 |
20 |
130 |
14 |
Raihan
Kasir 4 |
275 |
25 |
300 |
15 |
Diana
Kasir 1 |
250 |
15 |
265 |
16 |
Diana
Kasir 2 |
400 |
35 |
435 |
17 |
Diana
Kasir 3 |
250 |
15 |
265 |
18 |
Diana
Kasir 4 |
600 |
45 |
645 |
19 |
Eiger |
16 |
5 |
21 |
20 |
Pakapura |
6 |
9 |
15 |
21 |
Soyami |
285 |
15 |
300 |
22 |
Kios
Hikma |
170 |
30 |
200 |
23 |
Parejaya
Mart |
156 |
4 |
160 |
24 |
De-al
Mart kasir 1 |
100 |
3 |
103 |
25 |
De-al
Mart kasir 2 |
98 |
2 |
100 |
Jumlah |
4.967 |
343 |
5.310 |
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2021
Berdasarkan
hasil observasi yang disajikan dalam tabel 1 dapat diketahui bahwa dari 25
kasir yang diobservasi, jumlah transaksi yang terjadi per hari adalah sebanyak
5.310 transaksi. Dari jumlah transaksi tersebut, total transaksi tunai per hari
sebanyak 4.967 transaksi sedangkan transaksi non tunai sebanyak 343 transaksi.
Dengan kata lain jumlah masyarakat yang menggunakan transaksi tunai adalah
sebesar 93,5% sedangkan transaksi non tunai hanya 6,5%. Hal ini menunjukkan
bahwa masih banyak masyarakat di Kota Timika lebih cenderung menggunakan
transaksi tunai dibandingkan transaksi non tunai. Hal ini berbanding terbalik
dengan kehadiran berbagai teknologi khususnya dibidang keuangan yang semakin
maju dan memberikan berbagai kemudahan.
Meskipun
pembayaran non tunai memberikan berbagai kemudahan dan manfaat kepada masyarakat
di Kota Timika dalam bertransaksi tetapi penggunaan transaksi non tunai di Kota
Timika masih rendah, karena masyarakat lebih cenderung memilih bertransaksi
secara tunai dalam berbelanja. Berdasarkan gejala dan permasalahan yang telah
diuraikan maka penelitain ini bertujuan untuk mengkaji penyebab rendahnya
penggunaan transaksi non tunai di Kota Timika.
Metode Penelitian
Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif (Sugiyono, 2018).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah keseluruhan masyarakat Kota
Timika. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling. Sampel
yang diambil dalam penelitian ini adalah masyarakat yang sedang atau pernah
berbelanja di tempat yang tersedia fasilitas pembayaran non tunai yaitu
sebanyak 150 responden. Insturmen analisis data pada penelitian ini menggunakan
analisis regresi linier berganda.
Hasil dan Pembahaan
Analisis
data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan
bantuan software SPSS 24. Sehubungan dengan data yang dikumpulkan adalah data
dengan skala ordinal maka sebelum dilakukan analisis terlebih dahulu dilakukan
transformasi data ke dalam bentuk skala interval. Data yang sudah di
transformasi selanjutnya dilakukan uji normalitas data, hasil mengujian
menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal sehingga layak untuk
digunakan dalam analisis.
Analisis Koefisien Determinasi
Hasil
analisis koefisisn determinasi seperti yang disajikan pada tabel 2 menunjukkan
bahwa nilai R Square sebesar 0,68
artinya bahwa model penelitian ini mampu menjelaskan atau memprediksi penyebab
rendahnya masyarakat di Kota Timika menggunakan transaksi non tunai sebesar
68%, sedangkan 32% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model ini memiliki kemampuan yang cukup baik dalam
memprediksi penyebab rendahnya masyarakat di Kota Timika menggunakan transaksi
non tunai.
Tabel 2
Hasil Pengujian Koefisien
Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.825a |
0.680 |
0.674 |
0.54853 |
a.
Predictors: (Constant), Presepsi Kepercayaan, Presepsi Kemanfaatan, Presepsi Kemudahan |
||||
b.
Dependent Variable:Rendahnya Keputusan
Menggunakan Transaksi Non
Tunai |
Sumber: Data Diolah (SPSS 22), 2022
Pengujian Model Fit
Hasil
pengujian ketepatan model penelitian atau model fit seperti yang disajikan pada
tabel 3 menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 atau lebih kecil dari
alfa 5% atau 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model penelitian
dinyatakan fit sehingga layak untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
Tabel 3
Hasil Pengujian Model Fit
Model |
Sum of
Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
93.550 |
3 |
31.183 |
103.640 |
.000b |
Residual |
43.929 |
146 |
0.301 |
|||
Total |
137.479 |
149 |
|
|
||
a.
Dependent Variable: Rendahnya Keputusan
Menggunakan Transaksi Non
Tunai |
||||||
b. Predictors:
(Constant), Presepsi Kepercayaan,
Presepsi Kemanfaatan, Presepsi Kemudahan |
Sumber: Data Diolah (SPSS 22), 2022
Pengujian Pengaruh Masing-Masing Variabel
Hasil
pengujian pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen
seperti disajikan pada tabel 4. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai
signifikansi pengaruh variabel presepsi kemudahan terhadap rendahnya penggunaan
transaksi non tunai di Kota Timika adalah sebesar 0,000 atau lebih kecil dari
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa presepsi kemudahan berpengaruh signifikan
terhadap rendahnya keputusan penggunaan transaksi non tunai di Kota Timika.
Pengaruh variabel presepsi kemanfaatan terhadap rendahnya penggunaan transaksi
non tunai di Kota Timika adalah sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa presepsi kemanfaatan berpengaruh signifikan
terhadap rendahnya keputusan penggunaan transaksi non tunai di Kota Timika.
Pengaruh variabel presepsi kepercayaan terhadap rendahnya penggunaan transaksi non
tunai di Kota Timika adalah sebesar 0,000 atau lebih kecil d ari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
presepsi kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap rendahnya keputusan
penggunaan transaksi non tunai di Kota Timika.
Tabel 4
Hasil Pengujian Pengaruh
Masing-Masing Variabel
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients Beta |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
|||||
1 |
(Constant) |
-0.592 |
0.197 |
-3.010 |
0.003 |
|
Presepsi Kemudahan |
0.304 |
0.055 |
0.302 |
5.535 |
0.000 |
|
Presepsi Kemanfaatan |
0.277 |
0.054 |
0.271 |
5.134 |
0.000 |
|
Presepsi Kepercayaan |
0.470 |
0.056 |
0.464 |
8.329 |
0.000 |
|
a.
Dependent Variable: Rendahnya Keputusan
Menggunakan Transaksi Non
Tunai |
Sumber: Data Diolah (SPSS 22), 2022
Pengaruh presepsi Kemudahan Terhadap Rendahnya Keputusan Menggunakan Transaksi Non Tunai
Presepsi kemudahan merujuk pada tingkat kesulitan yang diyakini oleh seseorang terkait dengan suatu aktivitas atau tindakan. Dalam kaitan dengan penggunaan transaksi non tunai, presepsi kemudahan dapat mempengaruhi tingkat penggunaannya. Apabila masyarakat merasa bahwa transaksi non tunai lebih sulit dilakukan jika dibandingkan dengan tunai maka masyarakat lebih cenderung menggunakan transaksi tunai. Demikian pula sebaliknya apabila masyarakat merasa transaksi non tunai lebih mudah dilakukan jika dibandingkan dengan transaksi tunai maka masyarakat lebih cenderung menggunakan transaksi non tunai.
Hasil penelitian bahwa presepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap rendahnya keputusan penggunaan transaksi non tunai di Kota Timika menunjukkan bahwa masayarakat Timika masih menganggap penggunaan transaksi non tunai lebih sulit dibandingkan dengan penggunaan transaksi tunai sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan transaksi tunai. Perlu adanya upaya yang dilakukan oleh pihak perbankan maupun lembaga-lembaga lain yang terkait untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang penggunaan transaksi non tunai berserta segala aspek kemudahan yang disediakan.
Pengaruh Presepsi Kemanfaatan Terhadap Rendahnya Keputusan Menggunakan Transaksi Non Tunai
Presepsi kemanfaatan merupakan pandangan seseorang tentang seberapa bermanfaat suatu produk atau jasa bagi dirinya. Jika masyarakat meyakini bahwa transaksi non tunai memiliki keuntungan atau manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan transaksi tunai, maka masyarakat akan lebih cenderung menggunakan transaksi non tunai. Demikian pula sebaliknya, jika masyarakat meyakini bahwa transaksi non tunai kurang menguntungkan atau bermanfaat dibandingkan dengan transaksi tunai, maka masyarakat lebih cenderung menggunakan transaksi tunai.
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap manfaat sebuah layanan, seperti kemudahan akses, keamanan, dan biaya yang terkait dengan layanan. Rendahnya penggunaan transaksi non tunai di kota Timika disebabkan karena sebagian besar masyarakat masih belum memahami dan merasakan manfaat dari transaksi non tunai sehingga lebih memilih menggunakan transaksi tunai. Masyarakat masih belum memahami terkait kemudahan akses, keamanan serta biaya yang dibebankan pada saat melakukan transaksi.
Pengaruh Presepsi Kepercayaan Terhadap Rendahnya Keputusan Menggunakan Transaksi Non Tunai
Presepsi kepercayaan merupakan pandangan seseorang terhadap apa yang diyakini pada sebuah produk atau layanan. Jika seseorang memiliki rasa percaya yang rendah terhadap transaksi non tunai, maka kemungkinan besar ia akan merasa ragu dan tidak yakin untuk menggunakannya. Demikian pula sebaliknya jika seseorang memiliki rasa percaya yang tinggi terhadap transaksi non tunai, maka kemungkinan besar ia akan yakin untuk menggunakannya.
Rendahnya penggunaan transaksi non tunai di Kota Timika disebabkan karena masyarakat masih kurang percaya dengan bebagai aspek dari transaksi non tunai seperti aspek keamanan. Pengalaman dan cerita dari orang lain yang kurang baik tentang transaksi non tunai menyebabkan kurangnya rasa percaya masyarakat terhadap transaksi non tunai sehingga lebih memilih menggunakan transaksi tunai. Selain itu kebiasaan masyarakat yang selalu menggunakan uang tunai dalam bertransaksi menyebabkan masyarakat lebih percaya melakukan transaksi secara tunai dari pada non tunai.
Kesimpulan
Dari
hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel persepsi kemudahan, presepsi kemanfaatan dan
kepercayaan terhadap rendahnya keputusan masyarakat dalam menggunakan transaksi
non tunai. Ketiga faktor ini menjadi penyebab rendahnya penggunaan transaksi
non tunai di Kota Timika
BIBLIOGRAFI
Achmad, Siti Nurdhifa Birizqin. (2020). Implementasi
Technologhy Acceptance Model dalam Mengevaluasi Perilaku Konsumen Pengguna
Aplikasi LinkAja Syariah pada Bank BNI Syariah. Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.
Amalia, Siti Nur Annisa. (2018). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Individu Terhadap Financial Technology (Fintech) Syariah
(Paytren) Sebagai Salah Satu Alat Transaksi Pembayaran (PendekatanTechnology
Acceptance Model (TAM) dan Theory Of Planned Behavior (TPB). Iqtishaduna,
9(1), 64�79.
Amin, Muhammad, Muta�ali, Abdul, & Nafis, M.
Cholil. (2020). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat calon jemaah
haji DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk menggunakan layanan transaksi nontunai.
Badarudin, Ade Nanda Rahmat. (2019). Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa di Yogyakarta dalam Menggunakan Uang
Elektronik (E-Money). STIE YKPN.
Khakim, Abdul. (2018). Pengaruh Persepsi Kemudahan,
Persepsi Kemanfaatan Dan Kelompok Referensi Terhadap Penggunaan Alat Pembayaran
Menggunakan Kartu (Apmk)(Studi Kasus Masyarakat Kabupaten Grobogan). IAIN
SALATIGA.
Khoiriah, Zulfa, & Nasution, M. Irwan Padli.
(2023). Perkembangan Perbankkan Syariah di era Ekonomi Digital. Economic
Reviews Journal, 2(2), 172�180.
Lintangsari, Nastiti Ninda, Hidayati, Nisaulfathona,
Purnamasari, Yeni, Carolina, Hilda, & Ramadhan, Wiangga Febranto. (2018).
Analisis pengaruh instrumen pembayaran non-tunai terhadap stabilitas sistem
keuangan di Indonesia. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan, 1(1),
47�62.
Mukti, Muhammad Sugih. (2019). Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa terhadap penggunaan uang
elektronik (studi pada mahasiswa Jurusan Tadris IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Novendra, Bayu, & Aulianisa, Sarah Safira. (2020).
Konsep Dan Perbandingan Buy Now, Pay Later Dengan Kredit Perbankan Di
Indonesia: Sebuah Keniscayaan Di Era Digital Dan Teknologi. Jurnal Rechts
Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 9(2), 183.
Nursari, Ayu. (2019). Pengaruh Pembayaran Non Tunai
Terhadap Jumlah Uang Yang Diminta Masyarakat (M1) Dan Perekonomian. Jurnal
Ekonomi Pembangunan, 8(3), 285�306.
Rahmi, Shintia Zulia. (2021). Analisis Pengaruh
Penggunaan Instrumen Pembayaran Non Tunai Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia 2009-2019. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 9(2).
Rif�ah, Sifwatir. (2019). Fenomena Cashless Society Di
Era Milenial Dalam Perspektif Islam. Al-Musthofa: Journal of Sharia
Economics, 2(1), 1�14.
Sapitri, Meli. (2021). Hubungan pembayaran nontunai
dengan tingkat korupsi di Indonesia. IAIN Padangsidimpuan.
Setiani, Rahayu. (2018). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penggunaan Alat Pembayaran Non Tunai (Studi di Kota Purbalingga).
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Yogyakarta: Alfabeta, Bandung.
Winarto, Wahid Wachyu Adi. (2020). Peran Fintech dalam
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jesya (Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi
Syariah), 3(1), 61�73.
https://doi.org/https://doi.org/10.36778/jesya.v3i1.132
Copyright holder: Stepanus
Sandy, Aryati Arfah, Baharuddin Semmaila, Baso Amang, Arifin (2023) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |