Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p–ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.8, No.12,
Januari 2023
ANALISIS
PENINGKATAN TREN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA INDONESIA
Nia Primilies, Bagoes Widjanarko, Zahroh shaluhiyah
Universitas Diponegoro, Semarang Jawa Tengah, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
Abstrak
Kata Kunci: perilaku merokok, remaja, tren
Abstract
Smoking behavior
in Indonesia continues to increase, especially in adolescents aged 10-19 years.
Based on surveys of various age groups in Indonesia over the years, it has
consistently shown a trend of increasing smoking behavior among the young
population of Indonesia. Although at the global level the average smoking
behavior among adolescents decreased by 20.8% in 2000 and to 14.2% in 2020. Purpose
To find out the causes of smoking behavior in adolescents in Indonesia by using
literature reviews from previous published articles. The research method uses
search data through 4 academic data bases, namely: Scopus, ProQuest, Science
Direct and Springer Link. The search results used article identification with
the latest 3 years of publication (2020- 2022), full text, Open Access &
archive obtained 17 articles derived from Science Direct 2 articles, Springer
Link 9 articles, Scopus 4 articles and Pro Quest 2 articles. Results and
Discussion from the study based on the articles obtained, research on smoking
behavior in adolescents at the global level uses more crossectional methods
88.24%. Meanwhile, smoking behavior in adolescents in the Americas, Asia and
Europe based on empirical data sources was influenced by the environment in
which the teenager went to school 29.41%. Analysis of trends in smoking
behavior in adolescents at the global level, in addition to being influenced by
school factors, is also influenced by family factors and social physical
environment factors of the community as well as individual factors and
government policy factors. For Indonesia, smoking behavior in adolescents is
influenced by many factors that cause both individuals, families, schools,
physical and social environment of the community as well as the existence of
policies affecting behavior. So it would be better if
the research on smoking behavior in Indonesia is not only from one variable
individual problem, but also looks at the environment where the teenager lives.
Analysis of trends in increasing smoking behavior in adolescents in Indonesia
can then be developed by looking at the framework of thinking that family
factors, school factors, physical and social community environmental factors
and policy factors together can influence individual behavior to smoke.
Keywords: smoking behavior, adolescent,
tren
Pendahuluan
Perilaku merokok di tingkat global berdasarkan laporan WHO tahun 2021 mengalami tren penurunan penggunaan tembakau. Hal tersebut menggambarkan upaya yang sudah dilakukan di banyak negara dalam menerapkan langkah-langkah pengendalian tembakau. Diketahui pada tahun 2000, ada sekitar sepertiga (32,70%) dari populasi global pengguna tembakau saat ini. Sedangkan populasi global perilaku merokok pada tahun 2020, menurun hingga seperempat (22,30%) untuk prevalensi perilaku merokok berdasarkan usia. Penurunan tercepat di wilayah Amerika dengan pengurangan rata- rata 33%. Target penurunan penggunaan tembakau mencakup target mengurangi prevalensi global perilaku merokok pada usia 15 tahun keatas sebesar 30% pada tahun 2025. Pencapaian target perilaku merokok dilihat dari 194 negara anggota WHO di mana terdapat 150 negara yang diperkirakan mengalami tren penurunan, 9 negara tidak mengalami penurunan dan peningkatan, 6 negara mengalami peningkatan sisanya 29 negara tidak memiliki perkiraan tren karena tidak ada data survei. Wilayah Asia Tenggara diperkirakan memiliki rata-rata perilaku merokok tertinggi dibandingkan dengan semua wilayah WHO lainnya, dengan prevalensi 50% pada tahun 2000 dan 25% pada tahun 2020 (Organization, 2021).
Epidemi tembakau global menunjukkan bahwa negara-negara terus menerapkan kebijakan yang membantu mengurangi perilaku merokok, bahkan saat mengalami pandemi Covid-19. Namun tidak ada negara yang sepenuhnya melaksanakan komitmen dari Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Target global bertujuan untuk mengurangi semua penggunaan tembakau tanpa asap melalui penggunaan kebijakan yang terbukti dapat mengurangi kebiasaan merokok terutama di wilayah Asia Tenggara. Tindakan pengendalian tembakau FCTC mendorong pengguna untuk berhenti merokok. Dampak dari pengendalian tembakau FCTC, oleh WHO dihubungkan dengan prevalensi merokok dan implementasi yang kuat dari langkah-langkah target spesifik SDGs. Pengendalian tembakau FCTC pada penggunaan tembakau cenderung menurun dari waktu ke waktu di semua kelompok pendapatan di dunia. Pada tahun 2000, tingkat rata-rata tertinggi ditemukan di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah, Mengurangi penggunaan tembakau tidak hanya menjadi prioritas Kesehatan global, tetapi juga masalah ekonomi, pembangunan berkelanjutan dan hak asasi manusia (Who Report On The Global Tobacco Epidemic, 2021 Addressing New And Emerging Products Executive Summary Fresh And Alive, 2021).
Bertentangan dengan tren global, perilaku merokok di Indonesia terus meningkat bahkan di kalangan remaja. Survei di Indonesia pada berbagai kelompok umur secara konsisten menunjukkan adanya tren peningkatan perilaku merokok di kalangan penduduk muda. Hasil survei kesehatan nasional mengungkapkan bahwa 62,9% pria dan 4,8% wanita usia 15 tahun ke atas merokok. Data survei Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 pada anggota rumah tangga umur ≥ 10 tahun, diperoleh hasil proporsi merokok setiap hari sebesar 24,3%. Proporsi tertinggi merokok pada umur 15-19 tahun dengan kriteria umur pertama kali merokok 52,1% dan umur pertama kali merokok setiap hari 48,2% (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2019).
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2020 menunjukkan adanya peningkatan jumlah penderita penyakit tidak menular (PTM) dengan penyakit kardiovaskular (CVD). Sedangkan berdasarkan data The Global Burden of Disease (GBD) tahun 2020 memperkirakan penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian dan kematian dini nomor satu di Indonesia. Proporsi yang signifikan dari kematian akibat penyakit kardiovaskular di Indonesia dihubungkan dengan perilaku merokok. Perilaku merokok memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat Indonesia dan dapat menyebabkan berkembangnya penyakit kronis pada usia produktif serta tingginya angka kesakitan dan kematian dini. Penyebab utama kematian akibat perilaku merokok di Indonesia adalah penyakit jantung, stroke, kanker, dan penyakit pernapasan, khususnya penyakit paru obstruktif kronik. Perilaku merokok di Indonesia menjadi penyebab kematian terbesar hampir 15% dari semua kasus kematian. Hal tersebut menjadikan Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi merokok tertinggi di dunia dan menjadi penyebab 225.700 kematian setiap tahunnya Peningkatan perilaku merokok pada sistem kesehatan nasional, mengancam kemajuan Indonesia menuju Universal Health Coverage UHC (Organization, 2020). Kajian literatur review untuk mengetahui penyebab meningkatnya perilaku merokok pada remaja di Indonesia dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan penelitian perilaku merokok selanjutnya.
Metode Penelitian
Artikel ini menggunakan literatur review terdiri dari uraian teori, temuan dari artikel penelitian sebelumnya yang diperoleh untuk dijadikan kerangka fikir dan rumusan masalah yang ingin di teliti. Telusur literatur ini bertujuan untuk dapat memberikan gambaran tren perilaku merokok pada remaja di tingkat global. Pencarian literatur berdasarkan sumber yang relevan dari Science Direct, Springer Link, Proquest dan Scopus. Hasil pencarian diperoleh 774 artikel dengan pembatasan tahun terbit dari tahun 2020- 2022, full teks dan open access dan archive diperoleh 34 artikel yang berasal dari Science Direct 2 artikel, Springer Link 22 artikel, Proquest 2 artikel dan Scopus 8 artikel. Pencarian dengan menggunakan kesesuaian jurnal dengan judul diperoleh 17 artikel yang membahas tentang perilaku merokok pada remaja. Dari 17 artikel ini dijadikan pembahasan tren peningkatan merokok pada remaja di Indonesia.
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Tabel 1. Rangkuman dan Sintesis hasil Literatur Review
Author |
Tahun |
Volume,
Angka |
Jenis
|
Judul |
Metode |
Hasil
Penelitian |
|
|||
Christie Anuli Okonkwo |
2021 |
ProQuest28318573 |
Disertasi |
Factors Associated with Electronic Cigarette Use Among Adolescents
in Texas |
Penelitian kuantitatif, disain penelitian cross-sectional menggunakan
analisis Chi-Square dan Regresi Logistik Pearson |
Hasil penelitian disertasi menunjukkan bahwa usia (p < .001) dan
tingkat kelas (p <0,01) adalah prediktor paling signifikan dari ECU
remaja. |
|
|||
Ryan A. Sutherland |
2020 |
Nomor ProQuest: 27961809 |
Tesis |
Tobacco Use, Knowledge of Tobacco Risks, and
Perception of Smoking Behaviors Among Urban and Rural Youth in South
Sulawesi, Indonesia |
penelitian kuantitatif, disain penelitian studi observasional
menggunakan survei kuantitatif pengetahuan, sikap, dan praktik (KAP) |
Dalam penelitian ini, jenis kelamin (OR=0,27, p=0,0003), usia (OR=2,31,p=0,9368), teman
merokok (OR=3,68, p 0,0030), pendidikan ayah (Or =0,20, p=0,0123),
pengetahuan (OR=0,39, p=0.0002) dibandingkan dengan non perokok (OR=0,54,
p=0,0001) mempengaruhi remaja untuk merokok |
|
|||
|
2021 |
Pengobatan Pencegahan 148 (2001) 106553 |
Jurnal Elsevier |
Smoking behavior in 18–20 year-olds after
tobacco 21 policy implementation in California: A difference-in-differences
analysis with other states |
Penelitian kuantitatif, disain penelitian BRFSS adalah survei
cross-sectional dengan menggunakan analisis statistik uji chi-kuadrat dan
Model regresi logistik |
Ada hubungan kebijakan T21 California dengan penurunan 26% perilaku
merokok pada usia 18-20 tahun dengan DID 0,80 (95% CI 0,57,1,14) dibandingkan
dengan usia 21-23 tahun DID 0,62(95%, CI 0,41:0,95) |
|
|||
Graham F More, Lianna Angel, Linsag lauren copeland, jordan van
godwin, Jeremy segrott gyay dan Britt Halling berg |
2020 |
Kesehatan Masyarakat 2020, 17, 683 |
Jurnal MDPI |
Associations of Socioeconomic Status, Parental Smoking and Parental
E-Cigarette Use with 10–11-Year-Old Children’s Perceptions of Tobacco
Cigarettes and E-Cigarettes: Cross Sectional Analysis of the CHETS Wales 3
Survey |
Survei |
Secara keseluruhan, 36% dilaporkan bahwa sosok orang tua merokok
dibandingkan dengan 21% untuk vaping, dengan orang tua yang merokok lebih
rendah pada orang kaya keluarga (OR = 0,72; 95% CI = 0,68 hingga 0,76).
Secara keseluruhan, 1% telah mencoba rokok, sementara 5% telah mencoba sebuah
rokok elektrik |
|
|||
Yuki Kuwabara,Aya Kinjo , Maya Fujii, Aya
Imamoto, Yoneatsu Osaki |
2020 |
Kesehatan Masyarakat BMC (2020) 20:741 |
Jurnal Kesehatan Masyarakat BMC |
Heat-not-burn tobacco, electronic cigarettes, and combustible
cigarette use among Japanese adolescents: a nationwide population survey 2017 |
Penelitian kuantitatif, disain penelitian survei Gaya Hidup Remaja |
hasil tingkat penggunaan rokok elektronik dengan usia 2,1%(0,7%) di SMP, 3,5%(0,1%) di SMU, penggunaan
rokok2,6%(0,6%)di SMP dan 5,1%(1,5%) di SMU, penggunaan tembakau panas tidak
bakar 1,1%(0,5%) di SMP dan 2,2% (0,9%) di SMU. Pemeriksaan penggunaan
gabungan dari ketiga produk tersebut mengidentifikasi sejumlah besar pengguna
ganda. Perbandingan antara berbagai jenis pengguna menunjukkan latar belakang
yang berbeda untuk pengguna rokok mudah terbakar dan pengguna produk baru. |
|
|||
Li-Chuan Chang, Yue-Chune Lee, Chieh Hsu, Pei-Ching ChenI |
2020 |
PLoS ONE 15(12): e0244218 |
Jurnal plos one |
Prevalence of heated tobacco product use among adolescents in Taiwan |
Survei Tembakau Pemuda Global 2018 |
Pada tahun 2018, 2,33% remaja Taiwan saat ini menggunakan IQOS dan
4,17% telah mencoba IQOS. Penggunaan rokok konvensional dan rokok elektrik
(secara individu dan bersama-sama) dikaitkan dengan peningkatan risiko
penggunaan IQOS saat ini dan yang pernah digunakan. |
|
|||
Sunday Azagba, PhD,a Lauren Manzione, MPH,a
Lingpeng Shan, MS,a Jessica King, PhDb |
2020 |
PEDIATRICS Volume 145, number 3,
March 2020:e20193047 |
Jurnal the American Academy of Pediatrics |
Trends in Smoking Behaviors Among US Adolescent Cigarette Smokers |
Penelitian kuantitatif, jenis penelitian menggunakan data National
Youth Tobacco Survey 2011–2018, regresi logistik/linier digunakan untuk
menganalisis tren frekuensi merokok, intensitas, usia penggunaan rokok
pertama, dan frekuensi penggunaan rokok elektronik (e-rokok) di kalangan
perokok saat ini. |
Dari 2011 hingga 2018, ada penurunan merokok $10 hari (50,0% menjadi
38,3%), $20 hari (37,2% menjadi 26,3%), dan 30 hari (26,6% menjadi 18,2%) di
antara perokok saat ini. Prevalensi merokok menurun di antara siswa
laki-laki, perempuan, sekolah menengah, kulit putih non-Hispanik, dan
non-Hispanik lainnya. |
||||
Doireann O'Brien , Jean Long , Joan Quigley,
Caitriona Lee , Anne McCarthy dan Paul Kavanagh |
2021 |
Kesehatan Masyarakat BMC (2021) 21:954 |
Jurnal BMC Public health |
Association between electronic cigarette use and tobacco cigarette
smoking initiation in adolescents: a systematic review and meta-analysis |
penelitian kuantitatif, disain penelitian tinjauan sistematis dan
meta-analisis |
meta-analisis menghitung 4,06 (95% confidence interval (CI): 3,00–
5,48, I2 68%, 9 studi primer) kali lebih tinggi untuk memulai merokok
tembakau untuk remaja yang pernah menggunakan rokok elektrik pada awal,
meskipun rasio odds sedikit lebih rendah (untuk 3,71 kali odds, 95% CI:
2,83-4. 86, I2 35%, 4 studi utama) |
|
|||
Fitria Fitria, Muhammad Adlim, Syarifah Rauzatul Jannah dan Teuku
Tahlil |
2021 |
Kesehatan Masyarakat (2021) 21:82 |
Jurnal BMC Public health |
Indonesian adolescents’ perspectives on smoking habits: a
qualitative study |
Penelitian kualitatif, disain penelitian fenomenologis |
Perspektif remaja tentang merokok dikelompokkan menjadi dua tema yaitu
persepsi tentang merokok dan faktor yang berhubungan dengan merokok. Persepsi
tentang merokok meliputi tiga subtema: merokok sebagai kebiasaan sosial,
perasaan kontradiktif, dan perspektif Islam. Faktor yang berhubungan dengan
merokok termasuk tekanan teman sebaya, status merokok orang tua, maskulinitas
dan rasa ingin tahu |
|
|||
Joan Hanafin, Salome Sunday dan Luke Clancy |
2021 |
Kesehatan Masyarakat BMC (2021) 21:1988 |
Jurnal BMC Public health |
Friends and family matter Most: a trend analysis of increasing
e-cigarette use among Irish teenagers and socio demographic, personal, peer
and familial associations |
Penelitian kuantitatif, disain penelitian survei cross-sectional |
Penggunaan saat ini (aOR 5,45) lebih tinggi di antara anak laki-laki
(aOR 7,07) tetapi anak perempuan semakin berisiko, penggunaan rokok elektrik
(aOR 3,96) tidak ada kontrol orang tua (aOR 5,42) memiliki peluang lebih
tinggi menjadi peguna e-rokok dengan faktor risiko terbesar teman sebaya dan
orang tua |
|
|||
Parisa Amiri, Hasti Masihay-Akbar, Sara Jalali-Farahani, Mehrdad
Karimi, Amir Abbas Momentan, Fereidoun Azizi |
2020 |
Jurnal Internasional Kedokteran Perilaku (2020) 27:698–706 |
Jurnal Internasional Kedokteran Perilaku |
The First Cigarette Smoking Experience and Future Smoking Behaviors
Among Adolescents with Different Parental Risk: a
Longitudinal Analysis in an Urban Iranian Population |
penelitian kuantitatif, jenis penelitian studi prosfektif Tehran Lipid
and Glucose Study (TLGS) |
Hasil Usia rata-rata remaja adalah 14,63 ± 2,07 tahun pada awal.
Remaja dalam kelompok cluster berisiko tinggi 49% lebih mungkin untuk mencoba
merokok untuk pertama kalinya, dan 55% lebih mungkin untuk merokok di masa
depan. Dibandingkan dengan anak perempuan, anak laki-laki memiliki kesempatan
83% lebih tinggi untuk mencoba rokok pertama mereka. |
|
|||
Eunmee Lee, Amy M. Kwon |
2022 |
Jurnal kesehatan masyarakat: From Theory to
Practice (2022) 30:1251–1256 |
Journal of Public Health: From Theory to
Practice |
Primary social factors and smoking in Korean adolescents |
penelitian kuantitatif, disain penelitian cross
sectional regresi logistik klaster |
faktor sosial utama secara signifikan mempengaruhi remaja merokok di
kedua tahap, dan efek teman sebaya untuk remaja merokok jauh lebih jelas di
tahap kelanjutan merokok uji signifikan (p<0,0001) |
|
|||
Jessica Rath, Shreya Tulsian, W. Douglas Evans , Shiyang Liu ,
Donna Vallone dan Elizabeth C. Rambut |
2021 |
Kesehatan Masyarakat BMC (2021) 21:1144 |
Jurnal Kesehatan Masyarakat BMC |
Effects of branded health messages on e-cigarette attitudes,
intentions, and behaviors: a longitudinal study among youth and young adults |
Penelitian kuantitaif, disain penelitian survei
dikumpulkan dari The Truth Longitudinal Cohort (TLC) |
Rata-rata skor ekuitas merek di Musim Semi 2018 secara signifikan
terkait dengan sikap anti-rokok yang lebih besar (ÿ = 0,17, 95% CI: 0,15,
0,19), kemungkinan niat yang lebih rendah untuk menggunakan (OR = 0,75, 95%
CI: 0,66 , 0,85), dan peluang penggunaan saat ini
yang lebih rendah (OR = 0,81, 95% CI: 0,72, 0,92). tetapi tidak terkait dengan perilaku
penggunaan saat ini. |
|
|||
Sakshi Sapru , Mridula
Vardhan, Qianhao Li , Yuqi Guo , Xin Li dan Deepak Saxena |
2020 |
Kesehatan Masyarakat BMC (2020) 20:1518 |
Jurnal Kesehatan Masyarakat BMC |
E-cigarettes use in the United States: reasons for use, perceptions,
and effects on health |
Penelitian kuantitatif, disain penelitian survei
Wawancara Kesehatan Nasional |
E-rokok lebih menarik daripada c-rokok karena berbagai alasan,
termasuk biaya, pilihan rasa yang berbeda, kemudahan aksesibilitas, dan
penggunaan serta dampak media sosial. |
|
|||
Muhammad Usman, Nik Daliana Nik Farid, Nasrin
Aghamohammadi dan Mahmoud Danaee |
2021 |
Arsip Kesehatan Masyarakat (2021) 79:176 |
Arsip Kesehatan Masyarakat |
Determinants of
smokeless tobacco use and prevalence among Sudanese adolescent |
Penelitian kuantitatif, disain penelitian studi
cross-sectional |
Prevalensi keseluruhan dari
mereka yang pernah menggunakan tembakau tanpa asap adalah 7,6%, di mana
prevalensi pada siswa laki-laki adalah 11,0% dan pada perempuan adalah 5,0%.
Faktor penentu jenis kelamin laki-laki (OR1,53, CI 95% 1,03-2,28), keluarga
(OR1,52, CI 95%, 1.03-2,23), paparan perokok pasif (OR 1,60, CI 95%
1,11-2,31)teman merokok (OR 1,78 CI95% 1,22-2,60), tidak ada pembatasan usia
pembelian (OR 1,73 CI 95% 1,25-2,39), promosi tembakau tanpa asap(OR2,12 CI
95% 1,20-3,72), kepercayaan (OR 7,47 CI 95% 4,45-12,52) |
|
|||
Mohammad Reza Hashemi‑Aghdam, Gita Shafee, Mehdi Ebrahimi, Hanieh‑Sadat
Ejtahed Mehdi Yaseri, Mohammad Esmaeil Motlagh, Mostafa Qorbani, Ramin
Heshmat and Roya Kelishad |
2022 |
Kesehatan Masyarakat BMC (2022) 22:603 |
Jurnal BMC Public health |
Determinants of smokeless tobacco use and prevalence among Sudanese
adolescent |
survei |
Secara keseluruhan, peserta penelitian terdiri dari 33.288 siswa
(50,5% laki-laki) dengan usia rata-rata (± SD) 12,8±3,2 tahun. Tingkat
perokok pasif meningkat secara signifikan dari 35,6% pada tahun 2008 menjadi
43,2% pada tahun 2015 di kalangan anak-anak dan remaja |
|
|||
Seth M. Noara, Jacob A Rohdea, Hannah
Prentice-Dunnb, alex Kresovicha |
2020 |
Perilaku
Adidiktif 109(2020) 106473 |
Jurnal
Elsevier |
Evaluating the actual and perceived effectiveness of E-cigarette
prevention advertisements among adolescents |
Penelitian
kuantitatif, disain penelitian survei |
Iklan The real cost FDA menyebabkan keyakinan bahaya vaping
(P<0,01) sikap negatif (p<0,01) niat )p<0,05)
dibandingkan video.Persepsi pesan (p<0,01), persepsi efek
(P<0,01)dibandingkan video kontrol. Persepsi dihub dengan ke tiga hasil
(p<0,001) pada kedua jenis PME. |
|
|||
Tabel 2. Karakteristik umum dalam penyelesaian studi
(n=17)
Kategori |
N |
% |
Tahun Publikasi |
|
|
2020 |
8 |
47.06 |
2021 |
7 |
41.18 |
2022 |
2 |
11.76 |
Metode Penelitian |
|
|
Crossectional |
15 |
88,24 |
Fenomenologis |
1 |
5.88 |
metaanalisis |
1 |
5.88 |
Dari tabel 2. diperoleh 17 artikel dengan kategori tahun publikasi 2020-
2022 diperoleh hasil terbanyak tahun 2020 yaitu 8 artikel (47.06%). Sedangkan
berdasarkan kategori metoda penelitian yang paling banyak digunakan yaitu
metoda crossectional sebanyak 15 artikel (88,24%).
Tabel 3.
Analisis tren peningkatan perilaku merokok pada remaja studi (n=17)
Kategori |
Sumber
Empiris Data |
Individu |
|
Christie
Anuli Okonkwo (2021) |
|
Jenis kelamin |
Ryan A.
Sutherland (2020) |
Pendidikan |
Doireann
O’Brien, et.al (2021) |
Uang saku bulanan |
|
Pengetahuan bahaya merokok |
|
Keluarga |
|
Graham F
More, et.al (2020) |
|
Pendidikan
Orang tua |
Fitria Fitria
(2020) |
Pekerjaan
Orang tua
Keyakinan
Orang tua |
Parisa Amiri
(2020) Muhammad
usman, et.al (2021) |
Sekolah |
|
Status Merokok Guru |
Sunday
Azagba, et.al (2020) |
Status Merokok teman |
Joan Hanafin, et.al (2021) |
Eunmee Lee, Amy M. Kwon (2022) |
|
|
Mohammad Reza, et.al (2022) Yuki Kuwabara, et.al (2020) |
Lingkungan Fisik dan sosial komunitas |
|
Akses INT-D |
Li-Chuan Chang, et.al (2020) |
Akses Media |
Jessica Rath, et.al (2021) |
Sakshi Sapru, et.al (2020) |
|
|
Seth M. Noara,et al (2020) |
Kebijakan |
|
Peraturan |
Pada tabel 3 Analisis tren peningkatan perilaku merokok pada remaja
dikelompokan dalam kategori individu, keluarga, sekolah, lingkungan fisik dan
sosial komunitas serta kebijakan. Hasil analisis tren peningkatan
perilaku merokok pada remaja berdasarkan sumber data empiris kategori faktor
sekolah mempunyai pengaruh terbesar 29,41%. Sedangkan kategori faktor keluarga
serta lingkungan fisik dan sosial komunitas memiliki pengaruh yang sama sebesar
23,53%. Untuk kategori Individu meskipun bukan menjadi faktor penyebab utama
namun memberikan kontribusi 17,65% terhadap perilaku merokok pada remaja. Peran
penguat dalam memberikan pengaruh perilaku merokok pada remaja berasal dari
kebijakan peraturan yang berlaku.
Perilaku merokok pada usia remaja
menjadi gambaran epidemiologi penelitian disparitas kesehatan terkait tembakau
(TRHD). Faktor individu, keluarga, sekolah, lingkungan fisik dan sosial
komunitas serta kebijakan mempengaruhi kesenjangan kesehatan. Sejalan dengan
berkembangan sosial epidemiologi yang dihubungkan dengan pendekatan determinan
perkembangan upaya kesehatan memerlukan perubahan paradigma promosi kesehatan
dalam menganalisis perilaku merokok pada remaja (Who Report On The
Global Tobacco Epidemic, 2021 Addressing New and Emerging Products Executive
Summary Fresh and Alive, 2021).
Tren perilaku merokok pada remaja di benua Amerika
lebih banyak dipengaruhi oleh faktor individu, sekolah, lingkungan fisik dan
sosial komunitas serta kebijakan. Frekuensi merokok, intensitas dan usia
penggunaan rokok pertama kali lebih banyak dipengaruhi oleh faktor individu
remaja dan sekolah (Azagba et al., 2020). Penggunaan rokok pada remaja di Amerika Serikat mengalami pergeseran ke
penggunaan rokok elektrik dengan alasan penggunaan, persepsi dan efeknya
terhadap kesehatan. E-rokok menjadi lebih menarik dikarenakan dampak dari media
sosial sebagai faktor yang mempengaruhi lingkungan fisik dan sosial komunitas (Sapru et al., 2020).
Faktor yang berhubungan dengan penggunaan rokok elektrik diantara remaja di
Texas menunjukan bahwa usia menjadi prediktor paling signifikan dari ECU remaja
(Okonkwo et al., 2021). Penerapan kebijakan peraturan T21 california berpengaruh terhadap
perilaku merokok pada kelompok usia 18-20 tahun (Dove et al., 2021).
Pesan kesehatan berpengaruh terhadap individu terhadap sikap, niat dan perilaku
merokok di kalangan remaja dan dewasa muda (Rath et al., 2021).
Iklan the real cost FDA lebih berpengaruh terhadap kenyakinan seseorang akan
bahaya vaping dibandingkan video persepsi pesan (Noar et al., 2020).
Sedangkan penggunaan tembakau di benua Eropa
dipengaruhi oleh individu, keluarga dan sekolah, melalui survey CHETS Wales 3
diperoleh hasil bahwa figur orang tua merupakan faktor resiko penyebab merokok
pada masa anak- anak (Moore et al., 2020).
Penelitian lain menyebutkan faktor resiko yang paling penting dalam penggunaan
rokok elektrik pada remaja adalah teman sebaya dan orang tua (Hanafin et al., 2021).
Hubungan antara penggunaan rokok elektrik pada remaja di benua Eropa sebagai awal
merokok dan inisiasi penggunaan produk tembakau selanjutnya pada remaja (O’Brien et al., 2021).
Berbeda dengan penggunaan tembakau di benua Afrika,
hasil penelitian tinjauan sistematis di Sudan menyampaikan bahwa paparan iklan
promosi tembakau maupun iklan anti tembakau tidak berpengaruh terhadap tren
penggunaan dan pencegahan tembakau pada remaja. hal tersebut dikarenakan
keluarga dalam hal ini orang tua dan masyarakat di sana menentang penggunaan produk
tembakau pada remaja (Usman et al., 2021).
Penelitian penggunaan tembakau di benua Asia
diantaranya dilakukan di negara Korea, jepang dan Taiwan dipengaruhi oleh
faktor individu, sekolah serta lingkungan fisik dan sosial komunitas. Faktor
sosial secara signifikan mempengaruhi remaja merokok, remaja yang mulai merokok
sejak dini cenderung untuk melanjutkan kebiasaan merokoknya dan pengaruh teman
sebaya menjadi penyebab utama untuk merokok pada remaja di Korea (Lee & Kwon, 2022).
Sedangkan survei populasi nasional pada prevalensi produk baru dalam prilaku
merokok ramaja Jepang lebih banyak ke pengguna ganda. Pengguna ganda menjadi
hal biasa digunakan oleh kaum muda Jepang (Kuwabara et al., 2020). Prevalensi penggunaan produk tembakau yang dipanaskan meski secara
hukum tidak disetujui, namun remaja Taiwan dapat memperoleh melalui kemudahan
akses untuk mendapatkannya melalui penjualan online dari Jepang dan Korea
Selatan. Hal tersebut dikarenakan produk tembakau di jual secara legal di kedua
negara tersebut (Chang et al., 2021).
Sedangkan pada penelitian di Iran perokok dewasa mulai merokok sebelum 18 tahun
dan menjadikan pengalaman merokok pertama pada usia remaja untuk terus merokok
saat dewasa (Amiri et al., 2020).
Sedangkan hasil penelitian di Indonesia peningkatan
tren perilaku merokok pada remaja di pengaruhi oleh banyak faktor diantaranya
individu, keluarga, sekolah dan lingkungan fisik dan sosial komunitas.
Penelitian observasional di Indonesia menyebutkan bahwa jenis kelamin, usia,
sekolah, lingkungan, pendidikan ayah, uang jajan dan kelompok teman sebaya
berpengaruh signifikan terhadap keputusan remaja untuk merokok. Selain itu
iklan rokok, akses ke perangkat teknologi penghubung internet (INT-D) juga
dapat mempengaruhi remaja dalam menggunakan rokok (Sutherland et al., n.d.).
Tren perilaku merokok di Indonesia menjadi
kerentanan remaja terhadap merokok, inisiasi merokok, prevalensi merokok dan
prevalensi penggunaan produk tembakau lainnya. Perspektif remaja tentang merokok dikelompokan sebagai
persepsi dan faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok yang berpengaruh
terhadap individu dan keluarga (Fithria et al., 2021).
Kesimpulan
Berdasarkan data literatur review diperoleh 17 artikel yang membahas perilaku merokok pada remaja di Indonesia dengan kategori publikasi terbanyak tahun 2020 yaitu 8 artikel (47.06%). Sedangkan berdasarkan kategori metoda penelitian yang paling banyak digunakan yaitu metoda crossectional sebanyak 15 artikel (88,24%). Analisis tren peningkatan perilaku merokok pada remaja berdasarkan sumber data empiris diperoleh hasil kategori faktor sekolah mempunyai pengaruh terbesar terhadap perilaku merokok pada remaja sebanyak 29,41%. Hasil tinjauan literatur review penelitian di benua Amerika dan Asia faktor individu, sekolah serta lingkungan fisik sosial komunitas berpengaruh terhadap perilaku merokok pada remaja Sedangkan di benua Eropa selain faktor individu dan sekolah, keluarga berperan terhadap perilaku merokok pada remaja. Sedikit berbeda dengan benua Afrika di mana keluarga memberikan pengaruh besar terhadap perilaku merokok pada remaja. Sedangkan untuk Indonesia sendiri meskipun berada di benua Asia namun perilaku merokok pada remaja dipengaruhi oleh banyak faktor penyebab yaitu individu, keluarga, sekolah serta lingkungan fisik dan sosial komunitas. Dari hasil tinjauan literatur tren peningkatan perilaku merokok pada remaja di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor. Sehingga diperlukan penelitian untuk menganalisis faktor individu, keluarga, sekolah, lingkungan fisik sosial dan kebijakan perilaku merokok pada remaja di Indonesia. Untuk menganalisis tren peningkatan perilaku merokok pada remaja di Indonesia sebaiknya tidak hanya menggunakan pendekatan individu saja namun dilihat juga masalah lingkungannya. Tren peningkatan perilaku merokok pada remaja di Indonesia dapat dilakukan dengan mengembangkan kerangka fikir bahwa tingkatan dalam lapisan masyarakat seperti keluarga, komunitas, lingkungan dan kebijakan dapat mempengaruhi perilaku individu. Sehingga penelitian berikutnya hendaknya menggunakan pendekatan yang dapat menganalisis tidak hanya dari salah satu variabel individu, keluarga dan sekolah saja namun dapat melihat lebih banyak variabel penyebabnya seperti lingkungan fisik dan sosial komunitas serta kebijakan yang berlaku secara bersamaan.
BIBLIOGRAFI
Amiri, P., Masihay-Akbar,
H., Jalali-Farahani, S., Karimi, M., Momenan, A. A., &
Azizi, F. (2020). The First Cigarette Smoking Experience and Future
Smoking Behaviors Among Adolescents with Different Parental Risk: a
Longitudinal Analysis in an Urban Iranian Population. International Journal
of Behavioral Medicine, 27(6), 698–706.
Azagba, S., Manzione, L., Shan, L., & King, J. (2020). Trends in
smoking behaviors among us adolescent cigarette smokers. Pediatrics, 145(3).
Chang, L. C., Lee, Y. C., Hsu, C., & Chen, P. C. (2021). Prevalence of
heated tobacco product use among adolescents in Taiwan. PLoS ONE, 15(12
December), 1–14.
Dove, M. S., Stewart, S. L., & Tong, E. K. (2021). Smoking behavior in
18–20 year-olds after tobacco 21 policy implementation in California: A
difference-in-differences analysis with other states. Preventive Medicine,
148, 106553.
Fithria, F., Adlim, M., Jannah, S. R., & Tahlil, T. (2021). Indonesian
adolescents’ perspectives on smoking habits: a qualitative study. BMC Public
Health, 21(1), 1–8.
Hanafin, J., Sunday, S., & Clancy, L. (2021). Friends and family
matter Most: a trend analysis of increasing e-cigarette use among Irish
teenagers and socio-demographic, personal, peer and familial associations. BMC
Public Health, 21(1), 1–12.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Riskesdas 2018
Nasional. 674.
Kuwabara, Y., Kinjo, A., Fujii, M., Imamoto, A., Osaki, Y., Jike, M.,
Otsuka, Y., Itani, O., Kaneita, Y., Minobe, R., Maezato, H., Higuchi, S.,
Yoshimoto, H., & Kanda, H. (2020). Heat-not-burn tobacco, electronic
cigarettes, and combustible cigarette use among Japanese adolescents: A
nationwide population survey 2017. BMC Public Health, 20(1), 1–9.
Lee, E., & Kwon, A. M. (2022). Primary social factors and smoking in
Korean adolescents. Journal of Public Health (Germany), 30(5), 1251–1256.
Moore, G. F., Angel, L., Gray, L., Copeland, L., Van Godwin, J., Segrott,
J., & Hallingberg, B. (2020). Associations of socioeconomic status,
parental smoking and parental e-cigarette use with 10–11-year-old children’s
perceptions of tobacco cigarettes and e-cigarettes: Cross sectional analysis of
the CHETS wales 3 survey. International Journal of Environmental Research
and Public Health, 17(3), 1–16.
Noar, S. M., Rohde, J. A., Prentice-Dunn, H., Kresovich, A., Hall, M. G.,
& Brewer, N. T. (2020). Evaluating the actual and perceived effectiveness
of E-cigarette prevention advertisements among adolescents. Addictive
Behaviors, 109(February), 106473.
O’Brien, D., Long, J., Quigley, J., Lee, C., McCarthy, A., & Kavanagh,
P. (2021). Association between electronic cigarette use and tobacco cigarette
smoking initiation in adolescents: a systematic review and meta-analysis. BMC
Public Health, 21(1), 1–10.
Okonkwo, C. A., Committee, R., Chairperson, C., Faculty, P. H., Member,
C., Faculty, P. H., Faculty, P. H., Officer, C. A., & Subocz, S. (2021). Walden
University.
Organization, W. H. (2020). Raise tobacco taxes and prices for a
healthy and prosperous Indonesia.
Organization, W. H. (2021). WHO global report on trends in prevalence
of tobacco use 2000–2025.
Rath, J., Tulsiani, S., Evans, W. D., Liu, S., Vallone, D., & Hair, E.
C. (2021). Effects of branded health messages on e-cigarette attitudes,
intentions, and behaviors: a longitudinal study among youth and young adults. BMC
Public Health, 21(1), 1–8.
Sapru, S., Vardhan, M., Li, Q., Guo, Y., Li, X., & Saxena, D. (2020).
E-cigarettes use in the United States: Reasons for use, perceptions, and
effects on health. BMC Public Health, 20(1), 1–10.
Sutherland, R. A., White, M., & Shibata, T. (n.d.). Tobacco Use,
Knowledge of Tobacco Risks, and Perception of Smoking Behaviors Among Urban and
Rural Youth in South Sulawesi, Indonesia.
Usman, M., Daliana, N., Farid, N., & Aghamohammadi, N. (2021). Penentu
penggunaan tembakau tanpa asap dan prevalensi di kalangan remaja Sudan.
1–10.
Who Report On The Global Tobacco Epidemic, 2021 Addressing
new and emerging products Executive summary fresh and alive. (2021).
Copyright holder: Nia
Primilies, Bagoes Widjanarko, Zahroh shaluhiyah (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |