Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 1, Januari
2023
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN PENGALAMAN
KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN
Nora Andira
Brabo, Heni Iswanti, Ardhita Pratiwi
Universitas Budi Luhur, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk dan pengalaman
konsumen terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan sebagai
intervening variabel di CFC daerah Tangerang Selatan. Jumlah responden yang
dilibatkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 150 responden, seluruh
responden adalah konsumen CFC di Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan instrumen penelitian berupa angket kuesioner.
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan menggunakan program
Microsoft Excel 2010 dan Statistical Package For the Social Science (SPSS)
Versi 25 for Windows. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini diperoleh
kesimpulan bahwa : (1) Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan; (2) Kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan; (3)
Pengalaman konsumen berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan; (4) Kualitas
pelayanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan; (5)
Kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan; (6) Pengalaman
konsumen berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan; (7) kepuasan pelanggan
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Secara keseluruhan hasil analisis
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, kualitas produk dan
pengalaman konsumen secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
dengan besar kontribusi sebesar 41,9%, selain itu hasil analisis juga menunjukkan
bahwa kualitas pelayanan, kualitas produk, pengalaman konsumen dan kepuasan
pelanggan secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan dengan besar
kontribusi sebesar 92%.
Kata Kunci: kualitas pelayanan; kualitas produk; pengalaman konsumen; loyalitas
�pelanggan; kepuasan pelanggan.
Abstract
This study aims to determine the effect of service quality, product
quality and consumer experience on customer loyalty through customer
satisfaction as an intervening variable in CFC South Tangerang area. The number
of respondents involved in this study were 150 respondents, all respondents
were CFC consumers in South Tangerang. This study uses a quantitative approach
with a research instrument in the form of a questionnaire. The research data
were analyzed using Microsof Excel 2010 and the Statistical Package For the
Social Science (SPSS) Version 25 for Windows. Based on the results of theanalysis
in this study, it can be concluded that: (1) Service quality has an effect on customer
satisfaction; (2) product quality has an effect on customer satisfaction; (3) consumer
experience has an effect on customer satisfaction; (4) Service quality has no
effect on customer loyalty; (5) Product quality has an effect on customer
loyalty; (6) Consumer experience has an effect on customer loyalty; (7)
customer satisfaction has an effect on customer loyalty. Overall the results of
the analysis in this study indicate that service quality, product quality and
consumer experience simultaneously affect customer satisfaction with a large
contribution of 41.9%, besides the results of the analysis also show that
service quality, product quality, customer experience and customer satisfaction
simultaneously affect customer loyalty with a large contribution of 92%.
Keywords:
service quality; product quality; consumer
experience; customer loyalty;
customer satisfaction.
Pendahuluan
Di
era globalisasi saat ini, kehidupan dapat dikatakan telah modern. Era
globalisasi merupakan era yang bebas dan ketat dalam persaingan. Dengan
perkembangan tersebut, gaya hidup masyarakat pun semakin berkembang. Gaya hidup
yang serba instan dan praktis membuat sejumlah masyarakat menginginkan
ketepatan
dan kecepatan dalam berbagai hal. Salah satunya dalam hal mengkonsumsi makanan
atau minuman yang praktis. Di era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis
menjadi
semakin ketat. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha
menyadari suatu kebutuhan untuk memaksimalkan semua aset-aset mereka demi
meningkatkan kemampuan mereka untuk memaksimalkan kinerja perusahaan dan
meningkatkan keuntungan kompetitif.
Ekonomi
Indonesia sepanjang tahun 2018 tumbuh 5,17% lebih tinggi dari 2017
sebesar 5,07%. Faktor-faktor penyongkong pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah
konsumsi rumah tangga dan investasi. Secara nominal omzet perekonomian
Indonesia
atau Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp. 14.837,4 triliun. Sedangkan
pendapatan perkapita penduduk sebesar US $ 3.927 atau Rp. 56 juta. Jika
menggunakan patokan lama dari Bank Dunia, Indonesia sudah masuk ke negara
berpenghasilan menengah atas (Upper Middle Income direntang US$ 3.896 - US$
12.055). Tapi jika menggunakan patokan baru (July 2016), pendapatan Indonesia
masuk kategori menengah yang memiliki pendapatan perkapita antara US$ 4.036 �
US$ 12.475. Konsumsi rumah tangga 2018 berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS) tumbuh 5,05% berkontribusi sebesar 55,74% atas PDB, dan memberikan
sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 2,74%. Pertumbuhan konsumsi
rumah tangga menandakan adanya pertumbuhan daya beli masyarakat. Investasi naik
6,67% dengan kontribusi 32,29% terhadap PDB dan menyumbang 2,17% terhadap
pertumbuhan PDB di 2018. Berdasarkan data BKPM realisasi investasi pada Jan -
Des
2018 sebesar Rp. 721,3 triliun. Laju investasi yang lebih tinggi diharapkan
dapat
memutar lebih cepat ekonomi dan dapat menciptakan lapangan kerja dan akhirnya
akan
meningkatkan daya beli. (www.nasional.kontan.co.id, 2018).
CFC
sudah didirikan sejak 1983 di Jakarta oleh PT
Pioneerindo Gourmet International Tbk. Awalnya brand CFC masih dimiliki
oleh Amerika Pioneer Take Out namun sejak 1989 brand tersebutsepenuhnya milik
Indonesia. Perusahaan melepaskan diri dari usaha terwaralaba menjadi pemegang
waralaba penuh yang memproduksi dan memasarkan brand produk sendiri yaitu
California Fried Chicken (CFC). Melansir dari berbagai laman Selasa 19 April
2016, CFC memasok ayamnya dari Sierad Grup yang juga merupakan pemasok ayam
bagi restoran ayam cepat saji lainnya seperti Wendys dan KFC di Indonesia. CFC
juga memperkuat perusahaannya dengan membentuk usaha franchise dan juga memiliki
anak perusahaan lain yaitu Putra Asia Perdana Indah serta PT Mitra hero
Pioneerindo. Perusahaan tersebut juga membuka restoran baru yaitu Sapo Oriental
dan Cal Donut di Jakarta, serta memperkerjakan 1.400 karyawan.
Gambar 1
Grafik Data Penjualan CFC di Indonesia
selama 2016-2020 Sumber:https://www.cfcindonesia.com/tentang-laporan-keuangan
Dilihat
dari gambar grafik� data penjualan di
atas tingkat penjualan Restaurant CFC
menunjukan tiap tahunnya pelanggan yang datang selalu meningkat sehingga omset
yang didapatpun selalu meningkat. Pada tahun 2020 terlihat penurunan pendapatan
yang cukup signifikan. Penelitian ini beranjak dari isu masalah manajerial yang
dialami
oleh Restaurant CFC ini. Beberapa faktor dapat mengakibatkan pengurangan omzet
Restaurant CFC dan peneliti akan mengeksplorasi faktor-faktor yang diduga
berpengaruh terhadap hal tersebut. Dari studi lapangan diperoleh beberapa
faktor
penentu yang diduga dapat berpengaruh mengapa pelanggan datang berkunjung ke
restoran ini. Dari kajian literatur sebelumnya juga dapat disimpulkan bahwa
kepuasan
pelanggan adalah pertahanan paling terbaik dalam melawan persaingan dengan
perusahaan-perusahaan lain. Perusahaan yang berhasil menjaga agar pelanggannya
selalu puas hampir tidak terkalahkan dalam bisnis. Para pelanggan yang puas
biasanya
lebih setia, lebih sering membeli dan rela membayar lebih banyak untuk membeli
produk.
Apabila konsumen merasa puas terhadap suatu produk yang di
beli, akan
menimbulkan kesetiaan pembeli sehingga membuat pembeli melakukan pembelian
ulang di masa yang akan datang. Seperti yang dikatakan Moven
dan Minor (2008)
menyatakan bahwa loyalitas sebagai kondisi dimana pelanggan mempunyai sikap
positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merk tersebut, dan
bermaksud meneruskan pembeliannya di masa mendatang. Salah satu cara untuk
meningkatkan loyalitas pelanggan adalah dengan memberikan pelayanan yang baik,
yang diharapkan dapat membuat pelanggan untuk kembali melakukan transaksi.
Loyalitas pelanggan memiliki peran penting dalam sebuah restoran,
mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuangan dan mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Manfaat dari loyalitas pelanggan adalah
berkurangnya pengaruh serangan dari para kompetitor dari perusahaan sejenis,
tidak
hanya kompetisi dalam hal produk namun juga kompetisi dalam hal persepsi.
Selain
itu pelanggan yang loyal dapat mendorong perkembangan perusahaan dengan
memberikan ide atau saran kepada perusahaan agar meningkatkan kualitas
produknya. (Lovelock & Wright, 2007). Apabila penyedia jasa mampu memberikan kinerja
sesuai yang diharapkan maka akan memuaskan konsumen dan berkeinginan untuk
terus menggunakan jasa dalam waktu yang lama. Menurut penelitian (Wahyudien, Widiartanto, & Listyorini, 2015), kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan
dan positif terhadap loyalitas pelanggan.
Berdasarkan studi lapangan dengan melakukan wawancara
kepada beberapa
pelanggan kebanyakan pelanggan mereka memutuskan kembali ke Restaurant CFC
karena cukup puas dengan layanan yang diberikan, seperti para pelayanannya
ramah
dan selalu memberikan salam dan mudah akrab dengan pelanggan, serta penampilan
karyawan yang terlihat lebih rapi dan bersih, akan tetapi tak sedikit pelanggan
yang
merasa kecewa, dari segi keandalan (reliability)
terkadang dalam penyajiannya tidak
sesuai dengan informasi yang diberikan, misalnya pelanggan diminta untuk
menunggu
sekitar lima menit, tetapi yang terjadi pelanggan terkadang menunggu sekitar
15-20
menit dan juga membuat antrian yang sangat panjang di jam-jam makan siang, dari
segi daya tanggap (responsiveness)
terkadang banyak Crew Store yang tidak tanggap
apa yang diinginkan pelanggan, misalnya ketika terdapat pelanggan yang membawa
balita, mestinya crew store harus segera menyiapkan tempat duduk untuk balita,
dari
segi jaminan (assurance) banyak kaula muda yang mengeluhkan pelayanannya, yang
membandingkan mengutamakan yang lebih tua dahulu, dibandingkan yang muda, dari
segi empati (empathy)crew store mestinya memahami apa yang dinginkan pelanggan,
memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan yang ekstra, karena kita
menyediakan makanan cepat saji yang instan, jadi beberapa kasus pelanggan yang
datang yang terburu-buru, menginginkan makanan saja tanpa ingin membeli produk
lain, sedangkan crew store tetap mempromosikan produk lain yang pelanggan tidak
inginkan sehingga sangat membuang-buang waktu, dan dari segi wujud (tangibles),
dari berbagai kasus terdapat crew store yang tidak memperhatikan kebersihan
peralatan
makanan dan minumannya, apalagi di situasi seperti ini, dimana masyarakat
sangat
memperhatikan kebersihan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Putri & Utomo, 2017) kualitas pelayanan berpengaruh signifikan dan positif
terhadap loyalitas melalui
kepuasan pelanggan.
Metode Penelitian
Teknik pengambilan sampel ini secara nonprobability
sampling.Menurut Sugiyono (2015:84): �Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel� Penelitian ini menggunakan data primer
dengan instrumen kuesioner, data yang diperoleh dari para responden maka
perlu dilakukan uji keabsahannya. Dan menggunakan analisis regresi linier
berganda karena memiliki variabel independen lebih dari satu Untuk itu menguji
kesungguhan jawaban responden dilakukan dua macam pengujian yaitu test of validity dan test of reability.
Hasil dan Pembahasan
A. Uji
Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas untuk menguji seberapa cermatnya
sebuah pernyataan. Di lihat dari Corrected
Item Total Correlation nya harus lebih dari r Tabel, dimana r tabelnya
yaitu 0.160 . Maka dilihat dari nilai Corrected
Item Total Correlation variabel sudah di atas 0,160 dan dapat dinyatakan
valid.
Uji Reliabilitas untuk menguji seberapa handalnya
semua pernyataan dari setiap variabel. Dengan Cronbach�s Alpha nya harus diatas 0,6. Maka dilihat dari tabel
varibel independen dan dependen Cronbach�s
Alpha nya sudah diatas dari 0,6.
B. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji
asumsi klasik adalah serangkaian pengujian yang digunakan untuk menguji apakah
data tersebut baik. Data yang dikatakan baik adalah data yang terlepas dari
masalah asumsi klasik. Menggunakan data yang lepas dari masalah asumsi klasik
dapat menghasilkan estimasi BLUE (Best Linear Unbiased Estimated).
C. Uji
Normalitas
Uji normalitas untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Data yang
baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi
normal. Dilihat dari kurva normal p-plot of regression standardized residual
bahwa titik-titik tersebut menyebar mendekati garis diagonal dan mengikuti
garis diagonal. Ini membuktikan bahwa model regresi ini telah memenuhi uji
normalitas atau dikatakan normal dan diperkuat dengan uji klomogorof jika Asymp. Sig. (2tailed) nya di atas 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa data variabel minat penggunaan adalah normal.
D. Uji Multikolinearitas
Pada
tabel di atas hasil uji regresi linear menunjukkan nilai VIF dan Tolerance sebagai
indikator terjadinya interkorelasi variabel bebas. Jika nilai VIF kurang dari
10 dan atau nilai Toleransi lebih dari 0,001 maka dapat disimpulkan dengan
tegas bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas. Dan sebaliknya maka dapat
disimpulkandengan tegas pula bahwa multikolinearitas telah terjadi dalam model.
E. Uji
Heteroskedastisitas
Hasil uji heterokedastisitas dengan scatter plot
diketahui bahwa titik-titik menyebar secara acak di atas maupun dibawah angka 0
pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
dalam model regresi.
F. Analisis
Regresi Liniear Berganda
Tabel
1
Uji
Parsial (Uji t) Persamaan Satu
Berdasarkan hasil uji t (parsial) di atas dapat
dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:
1. Variabel
Kualitas Pelayanan Hipotesis yang diajukan :
H01: kualitas pelayanan secara parsial tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
H𝑎1: kualitas
pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh
positif terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0.361 dengan nilai thitung sebesar
11.046 > 1.96 (ttabel), dengan taraf signifikansi 0.000, pada derajat
keyakinan (confidence interval) 95% atau derajat kesalahan α = 5%. Dengan
demikian kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
2. Variabel
Kualitas Produk Hipotesis yang diajukan :
H01: kualitas produk secara parsial tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
H𝑎1: kualitas
produk secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Variabel kualitas produk memiliki pengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0.157 dengan nilai thitung sebesar 3.438
> 1.96 (ttabel), dengan taraf signifikansi 0.001, pada derajat keyakinan
(confidence interval) 95% atau derajat kesalahan� α = 5%. Dengan demikian kualitas produk
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
3. Variabel
Pengalaman Konsumen Hipotesis yang diajukan :
H01: pengalaman konsumen secara parsial tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
H𝑎1: pengalaman
konsumen secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Variabel pengalaman konsumen memiliki pengaruh
positif terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0.213 dengan nilai thitung sebesar
5.422> 1.96 (ttabel), dengan taraf signifikansi 0.000, pada derajat
keyakinan (confidence interval) 95% atau derajat kesalahan α = 5%. Dengan
demikian pengalaman konsumen memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
Tabel 2
Uji Parsial (Uji t) Persamaan Satu
Berdasarkan hasil uji t (parsial) di atas dapat
dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Variabel
Kualitas Pelayanan Hipotesis yang diajukan :
H01: kualitas pelayanan secara parsial tidak
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
H𝑎1: kualitas pelayanan secara
parsial berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
Variabel kualitas Pelayanan memiliki pengaruh
positif terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0.022 dengan nilai thitung sebesar
0.473 < 1.96 (ttabel), dengan taraf signifikansi 0.637, pada derajat keyakinan
(confidence interval) 95% atau derajat kesalahan α = 5%. Dengan demikian
kualitas Pelayanan memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.
2.
Variabel
Kualitas Produk Hipotesis yang diajukan :
H01: kualitas produk secara parsial tidak
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
H𝑎1: kualitas produk secara
parsial berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
Variabelkualitas produk memiliki pengaruh positif
terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0.098 dengan nilai thitung sebesar 2.036
> 1.96 (ttabel), dengan taraf signifikansi 0.044, pada derajat keyakinan (co
nfidence interval) 95% atau derajat kesalahan α = 5%. Dengan demikian
kualitas Produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan.
3.
Variabel Pengalaman
Konsumen Hipotesis yang diajukan :
H01: pengalaman konsumen secara parsial tidak
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
H𝑎1: pengalaman konsumen
secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
Variabel pengalaman konsumen memiliki pengaruh
positif terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0.062 dengan nilai thitung sebesar
2.246 > 1.96 (ttabel), dengan taraf signifikansi 0.026, pada derajat
keyakinan (confidence interval) 95% atau derajat kesalahan α = 5%. Dengan
demikian pengalaman konsumen memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.
4.
Variabel
Kepuasan Pelanggan Hipotesis yang diajukan :
H01: kepuasan pelanggan secara parsial tidak
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
H𝑎1: kepuasan pelanggan secara
parsial berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
Variabel kepuasan pelanggan memiliki pengaruh
positif terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0.320 dengan nilai thitung sebesar
8.661 > 1.96 (ttabel), dengan taraf signifikansi 0.000, pada derajat
keyakinan (confidence interval) 95% atau derajat kesalahan α = 5%. Dengan
demikian kepuasan pelanggan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.
Path diagram (diagram jalur) pengujian Pengaruh
Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk dan Pengalaman Konsumen Terhadap Loyalitas
Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan Sebagai Intervening Variabel dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
Gambar 1
Konversi Path Diagram
1. Variabel
kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan sebesar
0.361 dengan nilai thitung sebesar 11.046 > 1.96 (ttabel), dengan taraf
signifikansi 0.000, pada derajat keyakinan (confidence interval) 95% atau
derajat kesalahan α = 5%. Dengan demikian kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
2. Variabel
kualitas produk memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan sebesar
0.157 dengan nilai thitung sebesar 3.438 > 1.96 (ttabel), dengan taraf
signifikansi 0.001, pada derajat keyakinan (confidence interval) 95% atau
derajat kesalahan α = 5%. Dengan demikian kualitas produk memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
3. Variabel
pengalaman konsumen memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
sebesar 0.213 dengan nilai thitung sebesar 5.422> 1.96 (ttabel), dengan
taraf signifikansi 0.000, pada derajat keyakinan (confidence interval) 95% atau
derajat kesalahan α = 5%. Dengan demikian pengalaman konsumen memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
4. Variabel kualitas
Pelayanan memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0.022
dengan nilai thitung sebesar 0.473 < 1.96 (ttabel), dengan taraf
signifikansi 0.637, pada derajat keyakinan (confidence interval) 95% atau
derajat kesalahan α = 5%. Dengan demikian kualitas Pelayanan memiliki
pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
5. Variabel
kualitas produk memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan sebesar
0.098 dengan nilai thitung sebesar 2.036 > 1.96 (ttabel), dengan taraf
signifikansi 0.044, pada derajat keyakinan (confidence interval) 95% atau
derajat kesalahan α = 5%. Dengan demikian kualitas produk memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
6. Variabelpengalaman
konsumen memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0.062
dengan nilai thitung sebesar 2.246 > 1.96 (ttabel), dengan taraf
signifikansi 0.026, pada derajat keyakinan (confidence interval) 95% atau
derajat kesalahan α = 5%. Dengan demikian pengalaman konsumen memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
7. Variabel
kepuasan pelanggan memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan
sebesar 0.320 dengan nilai thitung sebesar 8.661 > 1.96 (ttabel), dengan
taraf signifikansi 0.000, pada derajat keyakinan (confidence interval) 95% atau
derajat kesalahan α= 5%. Dengan demikian kepuasan pelanggan memiliki
pengaruh�� positif dan signifikan
terhadap loyalitas pelanggan.
8. Variabel
kualitas Pelayanan, kualitas produk, pengalaman konsumen secara tidak langsung
memiliki pengaruh terhadap loyalitas pelanggan dengan pengaruh tidak langsung
melalui kepuasan pelanggan masing-masing sebesar 0,116; 0,050; dan 0,068 dengan
t hitung masing-masing sebesar 95,666; 29,777; dan 46,960 dengan nilai sognifikansi
0,000, pada derajat keyakinan (confidence interval) 95% atau derajat kesalahan
α = 5%. Hasil uji simultan menunjukkan bahwa nilai F sebesar 389,514.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam
penelitian ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1) Kualitas
Pelayanan secara langsung memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pelanggan. Semakin baik kualitas Pelayanan yang diberikan oleh pegawai
pada California Fried Chicken (CFC), semakin tinggi pula tingkat kepuasan
pelanggan yang bersangkutan. 2) Kualitas produk secara langsung memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik
kualitas produk yang diberikan kepada pelanggan pada California Fried Chicken
(CFC), semakin tinggi pula tingkat kepuasan pelanggan yang bersangkutan. 3)
Pengalaman konsumen secara langsung memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik pengalaman konsumen yang dirasakan
oleh pelanggan pada California Fried Chicken (CFC), semakin tinggi pula tingkat
kepuasan pelanggan yang bersangkutan. 4) Kualitas Pelayanan secara langsung
memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Semakin baik kualitas Pelayanan yang diberikan oleh pegawai pada California
Fried Chicken (CFC), dapat meningkatkan loyalitas pelanggan yang bersangkutan.
5) Kualitas produk secara langsung memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas pelanggan. Semakin baik kualitas produk yang diberikan
kepada pelanggan pada California Fried Chicken (CFC), semakin tinggi pula
loyalitas pelanggan yang bersangkutan. 6) Pengalaman konsumen secara langsung
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Semakin
baik pengalaman konsumen yang dirasakan oleh pelanggan pada California Fried
Chicken (CFC), semakin tinggi pula loyalitas pelanggan yang bersangkutan. 7)
Kepuasan pelanggan secara langsung memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas pelanggan. Semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan
oleh pelanggan pada California Fried Chicken (CFC), semakin tinggi pula
loyalitas pelanggan yang bersangkutan. 8) Variabel kualitas Pelayanan, kualitas
produk, pengalaman konsumen memiliki pengaruh tidak langsung terhadap loyalitas
pelanggan melalui kepuasan pelanggan secara positif dan signifikan. Kepuasan
pelanggan dapat berperan sebagai variable intervening (mediating) dalam
memediasi pengaruh kualitas Pelayanan, kualitas produk, pengalaman konsumen
memiliki pengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
Keiningham, Timothy, Ball, Joan, Benoit, Sabine,
Bruce, Helen L., Buoye, Alexander, Dzenkovska, Julija, Nasr, Linda, Ou, Yi
Chun, & Zaki, Mohamed. (2017). The interplay of customer experience and
commitment. Journal of Services Marketing, 31(2), 148�160.
Kotler, Philip. (2016). Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Penerbit Erlangga. Google Scholar
Laksana, Fajar. (2017). Manajemen Pemasaran.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Google Scholar
Lovelock, Christopher H., & Wright, Lauren K.
(2007). Manajemen pemasaran jasa. Jakarta: Indeks. Google Scholar
Mowen, John C., & Minor, Michael. (2012). Consumer
Behavior was translated by Dwi Kartika Yahya. Jakarta: Erlangga. Google Scholar
Putri, Yulia Larasati, & Utomo, Hardi. (2017).
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan dengan kepuasan
sebagai variabel intervening (studi persepsi pada pelanggan dian comp
ambarawa). Among Makarti, 10(1). Google Scholar
Rahmawati, Nurinda, Ramdan, Asep M., & Samsudin,
Acep. (2019). Analisis Nilai Pelanggan dan Pengalaman Pelanggan terhadap
Kepercayaan Pelanggan Wisata Kuliner Selamat Toserba Sukabumi. Journal of
Management and Bussines (JOMB), 1(1), 109�119. Google Scholar
Sangadji, Etta Mamang. (2013). Sopiah, Perilaku
Konsumen. Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Google Scholar
Tjiptono, Fandy. (2019). Pemasaran Jasa: Prinsip,
Penerapan, dan Penelitian (Cetakan 1). Yogyakarta: Penerbit Andi. Google Scholar
Wahyudien, Ifrina Kurniasari, Widiartanto,
Widiartanto, & Listyorini, Sari. (2015). Pengaruh Kualitas Produk Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan
Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Pelanggan Larissa Aesthetic
Center Semarang). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 4(4), 199�207.
Google Scholar
Wiyata, Mariati Tirta, Putri, Elisya Pramana, &
Gunawan, Ce. (2020). Pengaruh Customer Experience, Ease of Use, dan Customer
Trust Terhadap Repurchase Intention Konsumen Situs Jual Beli Online Shopee. Cakrawala
Repositori IMWI, 3(1), 11�21. Google Scholar
Zare, Mansoureh, & Mahmoudi, Roya. (2020). The
effects of the online customer experience on customer loyalty in e-retailers. International
Journal of Advanced Engineering, Management and Science, 6(5),
208�214. Google Scholar
Copyright holder: Nora Andira Brabo, Heni Iswanti,
Ardhita Pratiwi (2023) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |