Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 12, Desember 2022

 

VARIASI GENDER DAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM MENYEBARKAN BERITA PALSU SELAMA PADEMI COVID 19 TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

 

Tessa Shasrini, Al Sukri, Yudi Daherman

Universitas Islam Riau

Email: [email protected], �[email protected], [email protected]

 

Abstrak

Media sosial telah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan setiap individu di dunia abad ke 21. Kecanduan media sosial pada kelompok usia yang lebih muda adalah menjadi permasalahan utama. Penggunaan media sosial dianggap sebagai salah satu kegiatan yang paling umum di kalangan para mahasiswa yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Ada variasi yang bagus dari tingkat dampak ini tergantung pada jenis kelamin dan beberapa faktor lain. penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan gender di antara mahasiswa di Universitas yang ada di Riau baik negeri maupun swasta untuk memprediksi dampak dari penggunaan media sosial dalam menyebarkan kepanikan selama pandemic yang berpengaruh terhadap hasil akademik mahasiswa. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk penelitian ini dengan menggunakan studi cross-sectional dilakukan pada 650 sampel mahasiswa perguruan tinggi yang ada di Riau selama 3 bulan dengan menggunakan Skala peringkat Linkert Uji chi-kuadrat menggunakan SPSS (v 20) digunakan untuk analisis data. Penelitian ini menunjukkan perbedaan gender yang signifikan mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa dalam penggunaan media sosial.

 

Kata kunci: Gender, Media Sosial, Prestasi Akademik

 

Abstract

Social media has become an inseparable part of the life of every individual in the world of the 21st century. Social media addiction in younger age groups is a major problem. The use of social media is considered one of the most common activities among students that can affect their daily lives. There is a nice variation of this degree of impact depending on gender and some other factors. This study aims to evaluate gender differences among students at universities in Riau, both public and private, to predict the impact of using social media in spreading panic during the pandemic which affects student academic outcomes. The quantitative research method used for this study using a cross-sectional study conducted on 650 samples of university students in Riau for 3 months using the Linkert rating scale Chi-squared test using SPSS (v 20) was used for data analysis. This study shows that gender differences significantly affect students' academic performance in the use of social media.

 

Keywords:�Gender, Social Media, Academic Achievement

 

Pendahuluan

Dalam masyarakat saat ini, media sosial telah menjadi bagian yang hampir tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan mahasiswa, yang umumnya pengguna media sosial berat (Adiarsi, Stellarosa, & Silaban, 2015). Menurut (Scognamiglio, 2016) penggunaan teknologi yang ada seperti media sosial telah salah satu transformasi menarik yang terjadi di perguruan tinggi. integrasi dari media sosial dalam dunia pendidikan diklaim lebih mudah karena mahasiswa cenderung memiliki akun di banyak situs media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, Google+ (Tasnim, Hossain, & Mazumder, 2020). Istilah 'media sosial' mengacu pada aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain; membuat, mengedit, dan berbagi bentuk baru konten tekstual, visual, dan audio; dan mengkategorikan, memberi label, dan merekomendasikan bentuk konten yang ada (Mu�ammar, 2019).

Banyak orang, terutama siswa pada perguruan tinggi, menghabiskan waktu mereka menggunakan sosial media. Aplikasi media sosial dan penggunaannya di antara siswa telah meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir, dan efeknya pada prestasi akademik siswa bervariasi (Yuliani et al., 2020). Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat dunia mendefinisikan makna hidup, tujuan pembelajaran dan hakikat kemanusiaan. Jika selama ini manusia-manusia dipaksa hidup dalam situasi serba cepat, pekerjaan tanpa henti, dan kejaran target pertumbuhan ekonomi dalam sistem kompetisi. Sejak tahun 2020, di bawah pengaruh Pandemi COVID-19, metode pengajaran banyak kursus dan kuliah di universitas Indonesia telah berubah dari offline ke online, dan sosial media adalah platform penting bagi guru untuk melakukan pengajaran online dan menjawab pertanyaan, yang sangat meningkatkan waktu mahasiswa di media sosial.

Penyakit menular dari pandemi COVID-19 mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia termasuk bisnis, penelitian, pendidikan, kesehatan, ekonomi, olahraga, transportasi, ibadah, interaksi sosial, politik, pemerintahan dan hiburan (Amarulloh, Sahida, Apriliani, & Muhtadi, 2022). Platform media sosial dianggap sebagai salah satu sumber yang paling banyak digunakan untuk informasi di seluruh Dunia. Akses internet yang murah, mudah untuk masuk, dan kehadiran sejumlah besar pengguna membuat media sosial salah satu cara termudah dan efektif untuk menyebarkan informasi. Selama krisis COVID-19, respons orang-orang lebih besar mencari informasi terkait wabah virus corona. (Panuju, 2018) menegaskan bahwa munculnya penggunaan media sosial di pendidikan tinggi dapat dikaitkan sebagian dengan sifat siswa yang datang untuk mendaftar universitas yang cenderung sangat saling berhubungan.

Pusat Penelitian PEW melaporkan bahwa mahasiswa cenderung menjadi pengguna media sosial yang sangat aktif. Dalam lingkup pendidikan, keterlibatan siswa adalah konsep kunci karena kemungkinan untuk memprediksi apakah seorang siswa akan berprestasi baik atau tidak secara akademis (Pakpahan et al., 2020). Bahkan, studi sebelumnya telah memberikan bukti empiris tentang peran positif keterlibatan siswa dalam meningkatkan kinerja akademik siswa (Hoerudin, 2022). Penelitian yang dilakukan di Cina dan (Dewi, 2020) menunjukkan bahwa media sosial digunakan sebagai pendekatan positif dalam proses pembelajaran dan pengajaran, dengan menggunakan platform untuk diskusi tugas dan tugas kursus lainnya, mendapatkan berita dan pembaruan di kelas jadwal dan lokasi, bertukar informasi antara rekan-rekan mereka, dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan kursus mereka (Setiawan, n.d.) Sebaliknya, pandemi COVID-19 telah membuka berbagai persoalan pada platform media sosial, termasuk rumor yang menyesatkan, informasi yang salah, konsekuensi yang membahayakan jiwa dari penyembuhan penyakit yang seharusnya, etiologi, pencegahan, vaksinasi, dan teori konspirasi tentang asal virus ini Dapat dimengerti bahwa penyebaran COVID-19 menyebabkan penutupan sekolah dan penguncian di seluruh dunia.

(Gusty et al., 2020) berpendapat bahwa hampir semua negara mengalami perubahan dalam pendidikan. Sejak menyebar dari pandemi COVID-19, universitas telah mengubah pengajaran dan pembelajaran dan dosen telah melakukan kelas online (Ningsih, 2020). Kementerian Pendidikan Tinggi memperkenalkan sistem pembelajaran online yang disebut "Pembelajaran Pendidikan Tinggi" Sistem Manajemen� (HELM). Selain itu, instruktur juga telah menggunakan platform lain seperti, Zoom, Google Classroom, WhatsApp, dan WebEx untuk menyampaikan kuliah mereka. Studi terakhir menyelidiki apakah ada jenis kelamin bervariasi dalam penggunaan situs jejaring sosial. Temuan mengungkapkan bahwa dari sekian banyak siswa (baik laki-laki maupun perempuan) tertarik dengan jejaring sosial, beberapa menjadi kecanduan, dan akibatnya, mengalami dampak negatif pada prestasi akademik, kebiasaan, dan kehidupan sosial (Damayanti et al., 2020).

Penelitian menautkan salah satu jejaring sosial yang paling banyak digunakan platform, Facebook, hingga kinerja akademik yang rendah di keduanya jenis kelamin, jika digunakan di kelas. Temuan lain dicatat dalam penelitian ini adalah bahwa jumlah Facebook siswa laki-laki berhubungan positif dengan prestasi akademik, bertentangan dengan siswa perempuan, yang berhubungan negative (Sabekti, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan bagaimana penggunaan media sosial dalam menyebarkan kepanikan selama Covid- 19, variasi gender, dan prestasi akademik mahasiswa dalam satu studi untuk berkontribusi pada perdebatan yang ada tentang efektivitas penggunaan media sosial di lingkungan pendidikan tinggi Kedua penelitian ini menambah literatur tentang media sosial di perguruan tinggi, ketiga Dalam rangka mengembangkan masyarakat berbasis pengetahuan, banyak institusi akademik di tanah air sudah mulai bereksperimen dengan integrasi sosial media dalam penyampaian dan konten kursus mereka (Warjio, n.d.). Langkah seperti itu didorong dengan pemahaman bahwa integrasi dapat membantu pengalaman belajar-mengajar lebih banyak bermakna dan efektif (Ratnawati, 2016).

 

Metode Penelitian

Prosedur Pengambilan Sampel dan Data Studi berbasis kuesioner cross-sectional ini dilakukan di institusi medis selama 3 bulan Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Mahasiswa yang tidak menyetujui penelitian atau tidak menggunakan media sosial dikeluarkan dari penelitian.Dalam penelitian ini, 650 kuesioner secara pribadi diberikan kepada mahasiswa di semua Universitas Negeri dan Swasta di Pekanbaru. Namun, sebelum survei akhir didistribusikan, itu terlebih dahulu diuji untuk memeriksa kesalahpahaman dan kebingungan pada item yang ditanyakan. Untuk memastikan bahwa hanya pengguna dari media sosial dimasukkan dalam penelitian ini, pertanyaan penyaringan diajukan. Para peserta adalah diminta untuk menyelesaikan survei jika mereka menjawab �Ya� untuk pertanyaan apakah mereka memiliki akun di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan sejenisnya

Populasi dan Sampel Sebelum melakukan kuesioner, studi percontohan dilakukan untuk menentukan kelayakan pertanyaan, memperjelas kalimat yang salah paham, dan menentukan kelemahan dalam penelitian. Dengan memperhatikan ukuran sampel, estimasi dilakukan dengan menerapkan persamaan probabilitas dan interval kepercayaan. Untuk studi percontohan menurut (Viechtbauer et al, dijelaskan sebagai metode sederhana untuk menentukan ukuran sampel yang memastikan deteksi potensi masalah dengan kepercayaan diri yang tinggi. Untuk perhitungan kami, kepercayaan diri ditetapkan sebesar 95%, artinya ditetapkan tingkat signifikansi 5%. Populasi dalam penelitian ini mahasiswa baik di perguruan tinggi negeri ataaupun swasta.

Untuk mengetahui berapa banyak unit sample yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunkan tehnik probabilitas sampling, tehnik ini digunakan bila populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel (Ul�fah Hernaeny, 2021). Jumlah total ditentukan melalui rumus Slovin (Monica, 2018) .

n= N/(1+N e^2 )

Keterangan:

N = Jumlah populasi

e2 = batas toleransi kesalahan

n = Jumlah

Teknik Pengambilan Sampel Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini akan menjawab berapa banyak unit sampel yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Karena semua populasi dianggap penting, bebas digunakan dan dianggap memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel, oleh karena itu peneliti akan menggunakan simple random sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak (random) sehingga setiap kasus atau elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk dipilih sebagai sampel penelitian. Syarat penggunaan teknik sampling ini adalah, bahwa setiap elemen dari populasi harus dapat diidentifikasi.

Teknik Pengumpulan Data Mengumpulkan berbagai data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data melalui penyebaran daftar pertanyaan (kuesioner) yang bersifat tertutup dimana setiap pertanyaan sudah disediakan alternatif jawabannya, responden tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan pertanyaan. Hasil kuesioner tersebut akan berbentuk dalam angka-angka, tabel-tabel, analisis statistik, dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian, analisis data kuantitatif dilandaskan pada hasil kuesioner. Pernyataan dalam Kuesioner disusun dengan alternative jawaban Skala Likert lima point. Kuesioner dikembangkan berdasarkan indikator masing-masing variabel penelitian. Masing[1]masing jawaban dari 5 alternatif jawaban yang tersedia diberi bobot nilai.

 

Hasil dan Pembahasan

Responden dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 56%, sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan sebesar 44%.

Tabel 1 Karakteristik Responden

Sebelum pengisian kuesioner, dilakukan screening questions untuk para responden berdasarkan kriteria yang telah ditetapan agar penelitian tepat sasaran. Responden menyatakan bahwa mereka adalah aktif menggunakan media sosial, pengguna media sosial dan saat ini sebagai status mahasiswa. Analisis regresi sederhana ini dilakukan guna melihat apakah terdapat pengaruh diantara 2 (dua) variabel ataupun lebih yang digunakan terhadap satu variabel lainnya guna meyakinkan ada atau tidaknya hubungan yang sesuai antara mereka.

Tabel 2 Hasil Uji Regresi Sederhana

Dependent Variable: Prestasi Akademik

Berdasarkan hasil uji regresi sederhana diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh yaitu 0 (< 0,05) yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara variabel Variansi Gender dan Penggunaan Media Sosial dan variabel Prestasi Akademik. Uji regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel Variansi Gender memiliki pengaruh positif kepada variabel Prestasi Akademik. Teknik korelasi yang dipakai dalam penelitian ini ialah Teknik Korelasi Product Moment. Teknik Korelasi Product Moment yaitu teknik korelasi tunggal yang dipakai ketika mencari koefisiensi korelasi antara data interval dan data interval lainnya. Pedoman yang menjadi acuan untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi berupa tabel berikut:

Tabel 3 Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Selanjutnya Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui presentase pengaruh yang terjadi dari variabel X1 dan X2 dengan variabel Y dengan asumsi 0 ≤ 1 (Sarwono, 2010).

 

Tabel 4 Hasil Koefisien Determinasi

Hasil statistik pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai R Square adalah 0,219 atau 21,9%. Hal tersebut berarti bahwa variabel independen (Variasi Gender dan Penggunaan Media sosial) mempengaruhi variabel dependen (Prestasi Akademik) sebesar 21,9%. Sisanya sebesar 78% berasal dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji selanjutnya yaitu uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independent secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α= 5%)

 

 

 

 

 

 

Tabel 5 Hipotesis penelitian

Dependent Variable: Prestasi Akademik

Nilai thitung sebesar -0,831 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,666. Disimpulkan bahwa thitung >ttabel = -0,831 < 1,666, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan dari uji t bahwa tidak ada pengaruh variasi gender terhadap Prestasi Akademik mahasiswa di provinsi Riau. Selanjutnya Nilai thitung sebesar 4,105 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,666. Disimpulkan bahwa thitung >ttabel = 4,105 > 1,666, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dari uji t bahwa terdapat pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Prestasi Akademik mahasiswa di provinsi Riau.

 

Kesimpulan

Hasil dari temuan penelitian ini menunjukkan bahwa, meskipun media sosial memiliki dampak negatif efek pada remaja seperti kurangnya privasi, mengganggu mahasiswa dari pekerjaan akademik mereka, mengambil sebagian besar waktu produktif mereka, dan sejenisnya, mereka juga memiliki manfaat dan dapat digunakan dengan tepat. Misalnya, mahasiswa dapat membentuk komunitas online untuk merencanakan a proyek, berdiskusi kelompok tentang materi kelas, atau menggunakan jejaring sosial situs (SNS) sebagai cara untuk tetap berhubungan ketika seorang mahasiswa yang absen perlu update informasi akademik terkini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Adiarsi, Gracia Rachmi, Stellarosa, Yolanda, & Silaban, Martha Warta. (2015). Literasi media internet di kalangan mahasiswa. Humaniora, 6(4), 470�482.

 

Amarulloh, Sandy Ihsan, Sahida, Nurahmi Mutia, Apriliani, Leni, & Muhtadi, Dedi. (2022). Perspektif Mahasiswa Pada Pembelajaran Matematika Di Era Pandemi. Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME), 4(1), 66�78.

 

Damayanti, Adin, Mahadib, Almas Fariq, Arlianti, Dewi Novita, Rizki, Erika, Hidayat, Faisal, Fadilah, Gusti Ghitha Haifa, Muhammad, Irfan, Jayanty, Julia Nur, Yuniasti,

Karmila Rahma, & Khuluq, Kevin Sahlul. (2020). Media Sosial, Identitas, Transformasi, dan Tantangannya (Vol. 2). Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang bekerjasama dengan ï¿½.

 

Dewi, Oki Setiana. (2020). Pengajian selebritas hijrah kelas menengah muslim (2000-2019): respons atas dakwah Salafi dan Jamaah Tabligh.

 

Gusty, Sri, Nurmiati, Nurmiati, Muliana, Muliana, Sulaiman, Oris Krianto, Ginantra, Ni Luh Wiwik Sri Rahayu, Manuhutu, Melda Agnes, Sudarso, Andriasan, Leuwol, Natasya Virginia, Apriza, Apriza, & Sahabuddin, Andi Arfan. (2020). Belajar mandiri: Pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19. Yayasan Kita Menulis.

 

Hoerudin, Cecep Wahyu. (2022). IMPLEMENTASI MODEL TIPOLOGI INTERAKSI UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS ONLINE. Research and Development Journal of Education, 8(1), 242�255.

 

Monica, Elina. (2018). Pengaruh Harga, Lokasi, Kualitas Bangunan dan Promosi Terhadap Minat Beli Perumahan Taman Safira Bondowoso. International Journal of Social Science and Business, 2(3), 141�149.

 

Mu�ammar, M. Arfan. (2019). Literasi di Era Disrupsi.

 

Ningsih, Sulia. (2020). Persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19. JINOTEP (Jurnal Inovasi Dan Teknologi Pembelajaran): Kajian Dan Riset Dalam Teknologi Pembelajaran, 7(2), 124�132.

 

Pakpahan, Andrew Fernando, Ardiana, Dewa Putu Yudhi, Mawati, Arin Tentrem, Wagiu, Elmor Benedict, Simarmata, Janner, Mansyur, Muhamad Zulfikar, Ili, La, Purba, Bonaraja, Chamidah, Dina, & Kaunang, Fergie Joanda. (2020). Pengembangan media pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.

 

Panuju, Redi. (2018). Pengantar Studi (Ilmu) Komunikasi: Komunikasi sebagai Kegiatan Komunikasi sebagai Ilmu. Kencana.

 

Ratnawati, Etty. (2016). Pentingnya Pembelajaran IPS Terpadu. Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial Dan Ekonomi, 2(1).

 

Sabekti, Ria. (2019). Hubungan intensitas penggunaan media sosial (jejaring sosial) dengan kecenderungan narsisme dan aktualisasi diri remaja akhir. Universitas Airlangga.

 

Scognamiglio, Francesca. (2016). Nano-engineered adhesive biomaterials for biomedical applications.

 

Setiawan, M. Andi. (n.d.). Dr. Laksminarti, SH, MH Karyanti, M. Pd. Mita Sari, S. Sos., MAP.

 

Tasnim, Samia, Hossain, Md Mahbub, & Mazumder, Hoimonty. (2020). Impact of rumors and misinformation on COVID-19 in social media. Journal of Preventive Medicine and Public Health, 53(3), 171�174.

 

Ul�fah Hernaeny, M. Pd. (2021). Populasi Dan Sampel. Pengantar Statistika, 1, 33.

Warjio, Warjio. (n.d.). Demokrasi di Era Covid-19.

 

Yuliani, Meda, Simarmata, Janner, Susanti, Siti Saodah, Mahawati, Eni, Sudra, Rano Indradi, Dwiyanto, Heri, Irawan, Edi, Ardiana, Dewa Putu Yudhi, Muttaqin, Muttaqin, & Yuniwati, Ika. (2020). Pembelajaran daring untuk pendidikan: Teori dan penerapan. Yayasan Kita Menulis.

 

Copyright holder:

Tessa Shasrini, Al Sukri, Yudi Daherman (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: