Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 12, Desember 2022
PERAN POSTNATAL YOGA UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS HIDUP IBU NIFAS PADA KOMUNITAS BIRTH
AND BLOOM
Sophia, Fitri Nurhayati, Flora Honey Darmawan,
Agustina Harmawati
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani
Email: [email protected]
Abstrak
Ibu
nifas sering mengeluhkan masalah-masalah fisik dan psikologi
seperti pengeluaran air susu yang belum lancar, payudara bengkak, kesulitan BAK dan BAB, nyeri pada perut dan
luka perineum, sakit punggung, merasa tidak diperhatikan, sedih, cemas, murung,
takut dan masalah lainnya. Keadaan tersebut apabila tidak diatasi
atau semakin berat dapat menyebabkan
kualitas hidup menjadi terganggu, dan salah satu
upaya non farmakologi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan
postnatal yoga. Tujuan
penelitian untuk menganalisis bagaimana peran postnatal yoga
untuk meningkatkan kualitas hidup pada ibu nifas.
Penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan pre eksperimental
one group pretest dosttest Design. Populasi penelitian adalah semua ibu
nifas yang tergabung di Komunitas Birth and
Bloom Bandung dengan besaran
sampel sebanyak 20 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, dengan
pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan
data kualitas hidup menggunakan kuesiner quality of life-short form 36 (QOL-SF 36).
Data dianalisis secara univariat dan bivariat
dengan Uji T
Wilcoxon. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 70% ibu nifas sebelum
diberikan intervensi postnatal yoga, memiliki
kualitas hidup yang kurang, dan menjadi
60% memiliki kualitas hidup baik setelah
diberikan intervensi. Terdapat peran Postnatal Yoga dalam
meningkat kualitas hidup ibu nifas
menjadi lebih baik (P-Value 0,000).� Disarankan Bidan untuk memberikan
pendidikan kesehatan postnatal yoga sebagai
salah satu asuhan holistik untuk meningkatkan kualitas hidup ibu nifas.�
Kata kunci: Postnatal Yoga, Kualitas Hidup, Nifas.
Abstract
Postpartum mothers often complain of
physical and psychological problems such as milk production that is not smooth,
swollen breasts, difficulty urinating and defecating, pain in the abdomen and
perineal sores, back pain, feeling neglected, sad, anxious, depressed, afraid
and other problems. . If this situation is not resolved or gets worse, it can
cause quality of life to be disrupted, and one of the non-pharmacological
efforts to overcome this problem is to do postnatal yoga. The purpose of this
study was to analyze how the role of postnatal yoga improves the quality of
life in postpartum mothers. The study used a descriptive analytic method with a
pre-experimental one group pretest dosttest design. The study population was
all postpartum mothers who are members of the Bandung Birth and Bloom Community
with a sample size of 20 respondents who met the inclusion and exclusion
criteria, by taking samples using the total sampling technique. Quality of life
data collection using the quality of life-short form 36 questionnaire (QOL-SF
36). Data were analyzed univariately and bivariately with the Wilcoxon T-test.
The results showed that 70% of postpartum mothers before being given the
postnatal yoga intervention had a poor quality of life, and 60% had a good
quality of life after being given the intervention. There is a role for
Postnatal Yoga in improving the quality of life for postnatal mothers for the
better (P-Value 0.000). Midwives are advised to provide postnatal yoga health
education as one of the holistic care to improve the quality of life for
postpartum mothers.
Keywords: Postnatal Yoga, Quality of Life, Postpartum.
Pendahuluan
Perubahan fisik dan
psikologi banyak terjadi pada masa nifas pada ibu nifas. Keadaan tersebut
dipengaruhi banyak faktor, meliputi: pemenuhan nutrisi, eliminasi, laktasi, personal hygine, istirahat, mobilisasi
dini, luka perineum, dan latihan (Susilo and Murbiah, 2018).
Pada masa ini, ibu nifas sering mengeluhkan masalah-masalah� seperti ASI (Air Susu Ibu) belum lancar
payudara bengkak, kesulitan buang air kecil, kesulitan buang air besar, nyeri
pada perut, nyeri pada perut, nyeri pada luka perenium, sakit punggung juga
keluhan-keluhan� psikologis seperti
merasa tidak diperhatikan, cemas atas kondisi ASI dan juga Bayi, murung, takut
dan lain sebagainya .
Meskipun masalah-masalah tersebut sering terjadi, akan tetapi dianggap sebagai
hal biasa, padahal gangguan atau masalah tersebut dapat menimbulkan
ketidaknyamanan yang menyebabkan kualitas hidup dapat terganggu (Nurjannah, Siti Nunung, Maemunah, Ade Siti, and
Badriah, Dewi Laelatul, 2020).
Kelahiran bayi dan
pengeluaran plasenta, menyebabkan ibu mengalami periode pemulihan kembali
kondisi fisik diantaranya perubahan sistem reproduksi, pencernaan, traktus
urinearius, perkemihan, musculoskeletal, endokrin, tanda-tanda vital,
kardiovaskuler, dan hematologi (Nurjannah, Siti Nunung, Maemunah, Ade Siti, and
Badriah, Dewi Laelatul, 2020).
Kondisi
psikologis ibu nifas mengalami perubahan yang bersifat kondisi kejiwaan maupun
adanya transisi peran menjadi orangtua, yaitu yang semula belum memiliki anak
menjadi adanya kehadiran bayi. Peran menjadi orang tua ini, antara lain peran
menyusui, pengasuhan, dan perawatan bayi. Meskipun pada umumnya perubahan ini
normal, namun ibu harus difasilitasi, didukung dan didampingi untuk dapat
melalui fase perubahan ini dengan baik, serta memberikan pendidikan kesehatan,
antara lain perawatan payudara, pencegahan penularan, latihan fisik seperti
senam nifas, postnatal yoga ataupun
senam kegel sehingga peristiwa perubahan psikologis yang normal ini mampu
dilalui dengan baik oleh ibu dan dapat beradaptasi dengan baik (Wahyuni, Dwi Elly, 2018).
Upaya-upaya
untuk meningkatkan kualitas hidup antara lain dengan olahraga (renang, pilates
senam nifas, postnatal yoga), hipnoterapi, latihan relaksasi. Peneliti tertarik
mendalami yoga karena berdasarkan pengalaman pribadi, yoga dapat membantu
menurunkan tingkat stress, emosi dan meningkatkan stamina. Hal terpenting dalam
berlatih yoga, yaitu teknik pernapasan,
menyelaraskan napas dapat memberikan oksigen pada seluruh
tubuh yang memberikan efek ketenangan pikiran. Saat melakukan yoga di
pagi hari tubuh akan memperoleh energi yang maksimal, sehingga dalam
melakukan
aktivitas fisik seharian tanpa disertai dengan rasa lelah dan kantuk.
Olahraga
lain cenderung lebih menekankan pada aktivitas fisik semata, tanpa
diselaraskan
dengan napas dan penghayatan, akibatnya setelah melakukan olahraga
justru merasakan kelelahan yang luar biasa dan tidak berenergi (Winarni,
Ikhlasia and Sartika, 2020). Postnatal
yoga adalah aktivitas yoga secara vinyasa/bergerak
mengalir yang diperuntukan bagi ibu pasca persalinan (Aprilia,
Yesie, 2019). Postnatal
yoga adalah metode self help untuk seorang ibu selalu terhubung dengan dirinya,
kesadarannya, fitrahnya, baik pada saat merasa berenergi dan penuh semangat,
juga saat lelah atau tertekan (Sindhu, Pujiastuti, 2018).
Manfaat postnatal yoga diantaranya adalah
menguatkan kembali otot panggul, memperbaiki otot pelvis/dasar panggul,
otot perut, dan memposisikan tulang punggung dalam posisi yang benar dan baik,
merileksasi dan menyamankan kembali sekitaran leher dan kedua bahu, memperbaiki
postur, meningkatkan kesehatan tubuh dan daya tahan tubuh, mengurangi stress
dan ketegangan tubuh, kembali menghadirkan relaksasi di dalam tubuh, menambah
kesabaran dan ketenangan dalam diri, membuat ibu pasca persalinan menjadi lebih
bahagia menjalani peran barunya, sehingga bounding
antara ibu dan bayi semakin baik, semakin dekat dan semakin hangat, dan
membantu mengembalikan ke bentuk tubuh semula (Aprilia, Yesie, 2019).
Yoga dapat membantu ibu
dalam meningkatkan kualitas hidup, menguatkan otot tubuh, merelaksasi,
menstabilkan emosi dan meningkatkan kepercayaan diri menghadapi peran barunya
sebagai ibu. Dengan teknik napas yang penuh kesadaran, gerakan yang lembut,
relaksasi dan meditasi, yoga dapat membantu ibu meningkatkan energi dan daya
tahan tubuh, melepaskan stress dan cemas, meningkatkan kualitas tidur,
mengurangi ketegangan otot dan keluhan fisik yang lain seperti nyeri punggung,
nyeri pada daerah sekitar paha dan pinggang (Winarni, Ikhlasia and Sartika, 2020).
World
Health Organization (WHO) mendefinisikan kualitas hidup
sebagai persepsi individu mengenai budaya, sistem nilai yang mereka alami dalam
hidup yang berhubungan dengan tujuan, harapan, standar, dan fokus hidup mereka.
Kualitas hidup merupakan konsep yang luas dan kompleks terhadap kesehatan fisik
seseorang, kondisi psikologi, kepercayaan personal, hubungan sosial, dan timbal
baliknya dengan lingkungan. Kualitas hidup ibu merupakan kehidupan yang
dijalani ibu dengan baik dan kualitas tinggi, yang mencakup kepuasan hidup,
kebahagiaan, memahami mengenai makna kehidupan, sistem informasi biologis,
menyadari potensi kehidupan, terpenuhinya kebutuhan hidup, dan faktor objektif
yang lain. Hal di atas sejalan dengan hasil penelitian Winarni, dkk, terdapat
peningkatan kualitas hidup ibu nifas yang latihan yoga dibandingkan ibu yang
tidak melakukan yoga. Penelitian juga menyebutkan adanya pemenurun skala
depresi pada ibu yang melakukan yoga dibandingkan ibu yang tidak melakukan yoga
(Winarni, Ikhlasia and Sartika, 2020)
Birth
and Bloom adalah platform edukasi yang dibuat untuk mengedukasi anggota keluarga,
dengan core utamanya adalah edukasi
untuk para ibu dan calon ibu. Birth and
bloom merupakan wadah untuk memfasilitasi para perempuan di Kota Bandung
khususnya dan seluruh Indonesia bahkan luar negeri pada umumnya, untuk
memberdayakan diri dengan mengedukasi diri dengan berbagai ilmu dari kehamilan,
persiapan persalinan dan berbagai ilmu yang dibutuhkan untuk pengasuhan dan
mengedepankan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dengan olah gerak seperti prenatal yoga, postnatal yoga dan general
yoga. Peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui kualitas hidup
menggunakan kuisioner yang sudah disusun oleh peneliti pada� tanggal 26 Mei 2022 kepada 10 ibu nifas pada,
dan didapatkan hasil 7 dari 10 ibu nifas memiliki kualitas hidup yang kurang. Berdasarkan uraian di
atas maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Peran postnatal yoga dalam meningkatkan kualitas hidup ibu nifas pada
Komunitas Birth and Bloom Bandung.
Metode Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental design dengan rancangan one group pretest posttest design.
Peneliti menggunakan kuesioner quality of
life-short form 36 (QOL-SF 36) untuk mengumpulkan data kualitas hidup
sebelum dan sesudah diberikan postnatal yoga. Intervensi postnatal yoga diberikan seminggu 2 kali selama 3 minggu (6 kali
pertemuan). Penelitian� dilakukan pada
Bulan Juni-Juli
Tahun 2022 di Komunitas Birth and Bloom Bandung. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
ibu
nifas pada komunitas birth and bloom dengan kriteria
inklusi nifas hari ke 3-18, riwayat
persalinan pervaginal/normal
yang diambil secara total sampling sebanyak
20 responden. Data
dianalisis secara univariat dan bivariat
dengan Uji T Wilcoxon.
Hasil dan Pembahasan
Analisis Univariat
Tabel 1. Gambaran�
Kualitas Hidup Ibu Nifas Sebelum dan Sesudah dilakukan Postnatal Yoga
Variabel |
Kategori |
Sebelum |
% |
Sesudah |
% |
Kualitas Hidup |
Kurang |
14 |
70 |
8 |
40 |
|
Baik |
6 |
30 |
12 |
60 |
Total |
20 |
100 |
20 |
100 |
Tabel
1. menunjukkan bahwa dari
20 responden,
70% memiliki kualitas hidup yang kurang sebelum diberikan intervensi, dan menjadi 60% memiliki kualitas hidup yang baik setelah dilakukan intervensi.
Analisis
Bivariat
Tabel 2. Pengaruh Kualitas Hidup Ibu Nifas Sebelum dan
Sesudah dilakukan Postnatal Yoga
Kualitas
Hidup |
N |
Mean |
SD |
Minimum |
Maximum |
P-Value |
|
Sebelum |
20 |
57,85 |
11,122 |
40 |
86 |
0,000 |
|
Fungsi Fisik |
|
44.15 |
|
|
|
|
|
Peranan Fisik |
|
14.63 |
|
|
|
|
|
Peranan Emosi |
|
26.41 |
|
|
|
|
|
Vitalitas |
|
36.45 |
|
|
|
|
|
Kesehatan Mental |
|
58.27 |
|
|
|
|
|
Fungsi Sosial |
|
62.81 |
|
|
|
|
|
Rasa Nyeri |
|
19.73 |
|
|
|
|
|
Kesehatan Umum |
|
38.32 |
|
|
|
|
|
Sesudah |
20 |
74,53 |
9,432 |
50 |
89 |
|
|
Fungsi Fisik |
|
65.21 |
|
|
|
|
|
Peranan Fisik |
|
28.36 |
|
|
|
|
|
Peranan Emosi |
|
44.24 |
|
|
|
|
|
Vitalitas |
|
51.04 |
|
|
|
|
|
Kesehatan Mental |
|
71.42 |
|
|
|
|
|
Fungsi Sosial |
|
74.08 |
|
|
|
|
|
Rasa Nyeri |
|
42.27 |
|
|
|
|
|
Kesehatan Umum |
|
58.03 |
|
|
|
|
|
Tabel 2 menunjukkan rata-rata skor kualitas hidup sebelum dilakukan postnatal yoga dari 20 responden adalah 57,85, dengan skor terendah adalah 40 dan tertinggi adalah 86. Rata-rata skor setelah dilakukan postnatal yoga adalah 74,53, dengan skor terendah 50 dan tertinggi 89. Hasil ststistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan kualitas hidu sebelum dan sesudah diberikan intervensi, diperoleh nilai p-value 0,000 (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada peran postnatal yoga dalam meningkatkan kualitas hidup ibu nifas di Komunitas Birth and Bloom Bandung.
Gambaran Kualitas Hidup Ibu Nifas Sebelum
dan Sesudah Dilakukan Postnatal Yoga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hidup ibu nifas sebelum dilakukan
postnatal yoga, dari 20 responden didominasi oleh ibu nifas yang memiliki
kriteria kualitas hidup kurang yaitu sebanyak 14 responden (70%). Dan skor
rata-rata kualitas hidup ibu nifas
sebelum diberikan postnatal yoga, dengan
skor rendah adalah pada domain fungsi fisik (44), peranan fisik (14), peranan emosi (26), vitalitas (36), kesehatan mental
(58), fungsi sosial (62),
rasa nyeri (19) dan kesehatan umum (38).
Pada masa nifas, ibu mengalami proses adaptasi untuk
membantu tubuh memulihkan diri setelah persalinan. Proses adaptasi pada ibu
nifas dibagi menjadi dua, yaitu adaptasi fisiologis dan adaptasi psikologis.
Adaptasi fisiologis meliputi proses kembalinya kondisi fisik dan sistem organ
tubuh ibu seperti sebelum hamil, sedangkan adaptasi psikologis meliputi
perubahan emosional dan kesehatan mental (Wahyuni, Dwi Elly, 2018).
Masalah masa nifas yang dialami ibu antara
lain kesehatan fisik dan psikis dan masalah menyusui, termasuk
risiko/komplikasi pada masa kehamilan dan persalinan yang mungkin timbul dan
berefek terhadap kualitas hidup ibu. Ketidaknyamanan nifas merupakan perasaan
tidak nyaman yang berhubungan dengan kondisi setelah melahirkan, yang ditandai
dengan gejala seringnya ibu mengeluh merasa tidak nyaman pada area vagina,
kondisi ASI yang masih belum banyak, kurangnya waktu untuk tidur. Dampak dari
masalah tersebut, ibu nifas mengalami penurunan kualitas hidup dari segi fisik,
psikologis, dan sosial dari kondisi sebelumnya. Tanggung jawab untuk melakukan
perannya sebagai ibu baru, perawatan bayi dan keluarganya serta proses pemulihan
pasca persalinan membuat ibu cukup rentan mengalami resiko infeksi, penurunan
daya tahan tubuh, perubahan mood atau perubahan perilaku yang terkait
dengan kondisi tubuh dan psikologinya (Bahadoran et
al., 2017).
Pada faktor psikologis, kualitas hidup ibu nifas dengan
gejala depresi postpartum memperoleh�
skor lebih� rendah� pada peran fisik,� nyeri�
tubuh, kesehatan umum, vitalitas, peran emosional dan dimensi kesehatan
mental lebih rendah, dibandingkan dengan ibu nifas yang tidak memiliki gejala
depresi. Gejala depresi pada masa nifas dikaitkan dengan kualitas hidup ibu
nifas yang kurang,� dan merupakan
prediktor yang kuat untuk kualitas hidup ibu nifas (Bahadoran et al., 2017).
Kualitas hidup ibu nifas sesudah dilakukan postnatal yoga
pada 20 responden didominasi oleh ibu nifas yang memiliki kriteria kualitas
hidup baik yaitu sebanyak 12 responden (60%). Dan skor
rata-rata kualitas hidup ibu nifas
sebelum diberikan postnatal yoga yang dinyatakan
rendah adalah pada domain fungsi fisik (65), peranan fisik (28), peranan emosi (44), vitalitas (51), kesehatan mental (71), fungsi sosial (74), rasa nyeri (42) dan kesehatan umum
(58).
Salah satu faktor yang meningkatkan kualitas hidup ibu
nifas adalah postnatal yoga. Yoga
dapat membantu ibu dalam meningkatkan kualitas hidup, menguatkan otot tubuh,
merelaksasi, menstabilkan emosi dan meningkatkan kepercayan dirinya menghadapi
peran barunya sebagai ibu. Dengan teknik napas yang penuh kesadaran, gerakan
yang lembut, relaksasi dan meditasi, yoga dapat membantu ibu meningkatkan
energi dan daya tahan tubuh, melepaskan stress dan cemas, meningkatkan kualitas
tidur, mengurangi ketegangan otot, dan keluhan fisik yang lain seperti nyeri
punggung, nyeri pada daerah sekitar paha dan pinggang (Winarni, Ikhlasia and
Sartika, 2020). Hal ini didukung pada penelitian sebelumnya bahwa
sesorang yang berlatih yoga teratur dapat meningkat kualitas hidupnya. Yoga
secara teratur dapat mengurangi rasa nyeri secara fisik, menguatkan otot-otot
tubuh, menurunkan stress, emosi, kecemasan serta membantu proses penyembuhan
dari sakit dan membantu meningkatkan kualitas hidup (Woodyard, 2011).
Kualitas hidup yang rendah pada masa nifas awal
mengakibatkan pertumbuhan bayi terhambat akibat pengasuhan yang kurang adekuat,
serta terjadinya komplikasi pada ibu akibat pemulihan pasca salin yang kurang
optimal (Mart�nez-Galiano et al., 2019). Rasa nyeri dan sakit kepala yang dialami oleh ibu nifas
secara bermakna berhubungan dengan rendahnya kualitas hidup. Penelitian lain menunjukkan bahwa kualitas hidup ibu pada periode
nifas secara bermakna berhubungan dengan perubahan psikologis postpartum,
kesulitan menyusui, ibu multipara, kenaikan berat badan berlebih saat hamil dan
riwayat persalinan sesar (Mortazavi et al., 2014).
Yoga berpotensi untuk menciptakan keseimbangan di
sepanjang dimensi emosional, mental fisik dan spiritual. Yoga merupakan sistem
komprehensif yang menggunakan postur fisik (asana), latihan pernapasan
(pranayama), konsentrasi dan meditasi (dharana dan dhyana) (Sindhu, Pujiastuti, 2018).� Gerakan
postnatal yoga terdapat relaksasi yang sangat bermanfaat untuk memperdalam
napas, menurunkan adrenalin, meredakan ketegangan otot tubuh, menambah daya
tahan tubuh, melancarkan aliran darah, melancarkan aliran darah, mengeluarkan
endofrin, mengurangi stress dan ketegangan, serta memberi rasa tenang, nyaman
dan tentram sehingga ibu lebih siap menghadapi persalinan (Pratignyo, Tia, 2014).
Penelitian lainnya menjelaskan� bahwa ibu nifas yang memiliki aktivitas fisik
yang baik mempunyai peluang lebih besar untuk meningkatkan kualitas hidup
daripada ibu nifas yang� memiliki
aktivitas fisik yang kurang baik (Susilo and Murbiah, 2018). Latihan relaksasi otot�
progresif� pada ibu nifas memiliki
kualitas hidup� skor� rata-rata lebih tinggi pada� ibu yang tidak melakukan latihan (G�kşin and Ayaz-Alkaya, 2018). Peneliti berpendapat bahwa setelah melaksanakan
postnatal yoga ibu nifas lebih siap dalam menghadapi masa paska persalinan
karena gerakan dalam postnatal yoga membuat ibu lebih rileks sehingga kualitas
hidup meningkat.
Peran Postnatal
Yoga Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Ibu Nifas
Hasil penelitian menunjukan bahwa
rata-rata skor kualitas hidup sebelum dilakukan postnatal yoga dari 20
responden adalah 57,85 dengan skor terendah adalah 40 dan tertinggi adalah 86.
Rata-rata skor kualitas hidup pada ibu nifas setelah dilakukan postnatal yoga
dari 20 responden adalah 74,53 dengan skor terendah 50 dan tertinggi 89. Hasil
tesebut menunjukan adanya perbedaan
yang signifikan antara kualitas hidup ibu nifas sebelum dan sesudah diberikan
intervensi postnatal yoga dengan p-value=0,000
< 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada peran postnatal yoga dalam meningkatkan
kualitas hidup ibu nifas di Komunitas Birth and Bloom
Bandung.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian Winarni
yang membuktikan bahwa terdapat peningkatan kualitas hidup ibu nifas setelah
melakukan postnatal yoga. Seorang wanita yang mengalami masa nifas harus
didorong untuk berolahraga dan mengambil latihan fisik pada saat periode nifas
sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas ibu (Winarni, Ikhlasia and
Sartika, 2020)�
Beberapa permasalahan kesehatan yang timbul di masa
kehamilan dan nifas menjadi faktor kendala pencapaian kualitas hidup ibu nifas.
Kualitas hidup adalah tujuan pencapaian pelayanan kesehatan. Kualitas hidup ibu
terdiri dari berbagai faktor, yaitu meliputi biologis, psikologis, sosial,
kultural, dan spiritual (Bahadoran et al., 2017). Hal ini didukung dengan teori bahwa ada faktor-faktor
lain yang berpengaruh terhadap tingkat kualitas hidup ibu nifas, yang terbagi
menjadi dua, meliputi faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik
merupakan faktor yang ada dari dalam ibu meliputi faktor fisik dan psikologis
sedangkan faktor ekstrinsik berasal dari luar ibu, meliputi faktor pasangan,
bayi, dukungan sosial dan sosial ekonomi. Kedua faktor ini dapat berdampak
negatif dan positif (Rahayuningsih, Idha,
2015). Salah satu faktor instrinsik yaitu latihan fisik yang
diteliti oleh Bahadoran, menunjukkan bahwa ibu nifas yang melakukan latihan
fisik selama masa nifas memiliki kualitas hidup yang baik. Tingkat signifikansi
tertinggi ditunjukan pada aspek kesehatan umum, dukungan sosial, dan
kesejahteraan mental (Bahadoran et al., 2017).
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti berpendapat
peningkatan kualitas hidup ibu nifas dalam menghadapi masa nifas sebelum dan
setelah dilakukan postnatal yoga dipengaruhi oleh kemampuan ibu dalam
mengendalikan kecemasan, yang didapat dengan latihan postnatal yoga secara
berkala, dikarenakan dalam postnatal yoga diajarkan teknik relaksasi berupa
afirmasi positif, latihan fisik, teknik pernafasan, konsentrasi dan meditasi.
Meningkatnya kualitas hidup ibu nifas, disebabkan gerakan pada postnatal yoga
memberi efek energi positif dalam penyatuan setiap gerakan. Ibu nifas akan
merasakan relaksasi dan kenyamanan, tubuh terasa segar, dan ketenangan jiwa.
Setelah proses persalinan atau dalam masa nifas sering
kali ibu kelelahan, lesu, masalah tidur, nyeri payudara, nyeri fisik, kesulitan
seksual dan tekanan pascapersalinan. Hal ini timbul karena adanya perubahan
psikologis ibu. Ibu setelah melahirkan sering mengalami perubahan dalam dirinya
termasuk perubahan psikologis. Perubahan psikologi masa nifas adalah proses
secara psikologi atau jiwa seorang ibu setelah melahirkan. Proses adaptasi
psikologi sudah terjadi selama kehamilan, menjelang proses kelahiran, maupun
setelah persalinan. Pada periode tersebut, kecemasan seorang wanita dapat
bertambah. Perubahan psikologis mempunyai peranan yang sangat penting (Wahyuni, Dwi Elly, 2018).�
Masalah fisik dan psikologis setelah melahirkan memiliki
dampak negatif jangka panjang pada setiap ibu setelah melahirkan. Pada masa
ini, ibu nifas menjadi sangat sensitif, sehingga diperlukan pengertian dari
keluarga-keluarga terdekat. Peran bidan sangat penting dalam hal memberi
pengarahan pada keluarga tentang kondisi ibu serta pendekatan psikologis yang
dilakukan bidan pada ibu nifas agar tidak terjadi perubahan psikologis yang
patologis (Rahayuningsih, Idha,
2015).
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan metode pre eksperimental
design dengan rancangan
one group pretest posttest design, diketahui bahwa Postnatal
Yoga berperan meningkatkan
kualitas hidup ibu nifas menjadi
lebih baik.
BIBLIOGRAFI
Aprilia, Yesie
(2019) Modul Prenatal Gentle Yoga. Klaten: Prenatal Gentle Yoga.
Bahadoran, P. et al.
(2017) �Evaluating the Effect of Exercise on the Postpartum Quality of Life�,
12(1).
Susilo, A.A. and Murbiah, M.
(2018) �Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Hidup Ibu Postpartum Di
Rumah Sakit Muhammdiyah Palembang�, Masker Medika, 6(1), pp. 292�300.
Wahyuni, Dwi Elly (2018) Bahan
Ajar Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
G�kşin, İ. and
Ayaz-Alkaya, S. (2018) �The Effectiveness of Progressive Muscle Relaxation on
the Postpartum Quality of Life: A Randomized Controlled Trial�, Asian
Nursing Research, 12(2), pp. 86�90. Available at:
https://doi.org/10.1016/j.anr.2018.03.003.
Woodyard, C. (2011)
�Exploring the therapeutic effects of yoga and its ability to increase quality
of life�, International Journal of Yoga, 4(2), pp. 49�54. Available at:
https://doi.org/10.4103/0973-6131.85485.
Mart�nez-Galiano, J.M. et
al. (2019) �Women�s Quality of Life at 6 Weeks Postpartum: Influence of the
Discomfort Present in the Puerperium�, International Journal of
Environmental Research and Public Health, 16(2), p. 253. Available at:
https://doi.org/10.3390/ijerph16020253.
Woodyard, C. (2011)
�Exploring the therapeutic effects of yoga and its ability to increase quality
of life�, International Journal of Yoga, 4(2), pp. 49�54. Available at:
https://doi.org/10.4103/0973-6131.85485.
Mortazavi, F. et al.
(2014) �Maternal Quality of Life During the Transition to Motherhood�, Iranian
Red Crescent Medical Journal, 16(5), p. e8443. Available at:
https://doi.org/10.5812/ircmj.8443.
Nurjannah, Siti Nunung,
Maemunah, Ade Siti, and Badriah, Dewi Laelatul (2020) Asuhan Kebidanan
Postpartum. Revisi. Kuningan: Refika.
Pratignyo, Tia (2014) Yoga
Ibu Hamil. Jakarta: Pustaka Bunda.
Rahayuningsih, Idha (2015) Konflik
Peran Ganda pada Tenaga Kerja Perempuan. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/320531981_KONFLIK_PERAN_GANDA_PADA_TENAGA_KERJA_PEREMPUAN
(Accessed: 27 December 2022).
Sindhu, Pujiastuti (2018) Pre
& Postnatal Yoga Teacher Training Course Modul 2 (55 hours). Bandung:
Yoga Leaf.
Susilo, A.A. and Murbiah, M.
(2018) �Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Hidup Ibu Postpartum Di
Rumah Sakit Muhammdiyah Palembang�, Masker Medika, 6(1), pp. 292�300.
Wahyuni, Dwi Elly (2018) Bahan
Ajar Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Aprilia, Yesie (2019) Modul Prenatal Gentle Yoga. Klaten: Prenatal Gentle Yoga.
Winarni, L.M., Ikhlasia, M.
and Sartika, R. (2020) �Dampak Latihan Yoga Terhadap Kualitas Hidup Dan
Psikologi Ibu Nifas�, Jurnal Kebidanan Malahayati, 6(1), pp. 8�16.
Available at: https://doi.org/10.33024/jkm.v6i1.2126.
Woodyard, C. (2011)
�Exploring the therapeutic effects of yoga and its ability to increase quality
of life�, International Journal of Yoga, 4(2), pp. 49�54. Available at:
https://doi.org/10.4103/0973-6131.85485.
Copyright holder: Sophia,
Fitri Nurhayati, Flora
Honey Darmawan, Agustina Harmawati
(2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |