Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
12, Desember 2022
STRATEGI
PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM (STUDI KASUS PADA UD.KERIPIK PAKDE)
Ditha Liestya
Rini, Diana Suksesiwaty Lubis
Program Studi Manajemen
Pemasaran, Sekolah Tinggi Manajemen Sukma
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana penerapan
strategi pemasaranUD. Keripik
Pakde dalam meningkatkan daya saing UMKM, mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan strategi pemasaran UD. Keripik Pakde dalam
meningkatkan daya saing UMKM dan mengetahui mengetahui efektifitas penerapan strategi pemasaran UD. Keripik Pakde dalam
meningkatkan daya saing UMKM. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif, sedangkan strategi pemasaran yang
digunakan menggunakan
strategi marketing mix (7P). Hasil penelitian menunjukkan bahwa UD Keripik Pakde telah
menerapkan strategi bauran pemasaran yang terdiri dari, Product, Price,
Promotion, Proces, people, Place dan physical evidence, Produk
yang dihasilkan oleh UD.Keripik Pakde memilik jumlah variasi yang beragam sehingga dapat menyesuaikan dengan selera setiap konsumen.
penerapkan strategi harga, UD.Keripik Pakde
mampu menembus pasar dan bersaing dengan pelaku usaha produk
serupa karena memberikan harga yang relatif terjangkau bagi masayarakat. UD.Keripik Pakde
cukup efekti dalam memasarkan produknya seperti dalam hal peningkatan
jumlah produksi serta penjualan setiap tahunnya dengan mejaga kualitas
produk, harga, serta dalam hal
pengembangan inovasi variasi produk.
Kata kunci: Strategi Pemasaran, Daya
Saing,UMKM
Abstract
Abstract The
purpose of this
study is to find
out how to
implement UD marketing
strategies. Pakde
Chips in increasing the competitiveness
of MSMEs, knowing the supporting
and inhibiting factors
in the implementation
of UD marketing
strategies. Pakde
chips in increasing
the competitiveness of MSMEs
and knowing the
effectiveness of
implementing UD's marketing
strategy. Pakde
chips in increasing
the competitiveness of
MSMEs. Data analysis
uses qualitative descriptive
methods, while the
marketing strategy used uses a
marketing mix strategy
(7P). The
results showed that
UD Chip Pakde
has implemented a
marketing mix strategy
consisting of, Product,
Price, Promotion, Proces, people,
Place and physical
evidence, Products produced
by UD. Pakde
chips have a
variety of variations
so that they can
adapt to the
tastes of each
consumer. apply pricing
strategy, UD. Pakde
chips are able
to penetrate the market
and compete with
similar product business
actors because they provide
relatively affordable
prices for the
community. UD. Pakde chips
are quite effective
in marketing their products
such as in terms of increasing
the number of production
and sales every year
by considering product
quality, price, and in
terms of developing
product variations innovation
Keywords:
Marketing Strategy, CompetitivenessPendahuluan
Peningkatan serta berkembangnya sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)� yang memiliki
pendapatan perkapita rendah merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan di suatu negara. Tahun 2017-2018, UMKM di Indonesia memberikan
PDB sebesar 61,41 % serta memberikan kontribusi jumlah badan usaha di Indonesia sebesar 99,9 %, selain itu turut andil
dalam penyerapan tenaga kerja sebesar
97 %. Perkembangan UMKM itu
sendiri menjadi sangat strategis dalam pergerakkan ekonomi nasional, mengingat aktivitas usahanya mencakup hampir semua lapisan usaha
sehingga kontribusi peningkatan pendapatan masyarakat menjadi lebih besar.
Dalam hal strategi pemasaran, UMKM berusaha untuk selalu mengikuti perkembangan trend bisnis dan teknologi. Terjadinya perubahan teknologi dan globalisasi pasar yang cepat berimbas cukup signifikan pada persaingan lingkungan bisnis serta menciptakan kemungkinan baru dalam memperkuat pengembangan UMKM (Romindo et al., 2019).
UMKM sekarang ini
tidak hanya bersaing dengan sesama UMKM saja, akan tetapi dengan
pasar global yang menghadirkan cabang-cabang
bisnis mereka di setiap penjuru Indonesia. Dalam menanggulangi hal itu, pemilik
usaha harus mampu mengatur pola dan taktik pemasaran yang tepat sasaran sehingga nantinya daya saing
usaha mengalami peningkatan serta mampu bersaing pada persaingan pasar.
Dalam meningkatkan usahanya, para pelaku usaha melakukan
strategi pemasarannya dengan
memperluas akses pasar, baik dalam maupun
luar negeri. Seperti yang kita ketahui, perkembangan
UMKM saat ini semakin meningkat serta berkembang sangat pesat. Sehingga. Meningkatnya kompetisi antar pengusaha baik domestik, regional, maupun global terjadi akibat derasnya arus perdagangan bebas sehingga membuat persaingan bisnis semakin ketat (Novitasari, 2022).
Timbulnya tekanan dari kompetitor
yang kuat memberikan pengaruh secara tidak langsung terhadap hasil dari usaha pemasaran
para UMKM. Setiap perusahaan
harus mengarahkan aktifitas usahanya agar menciptakan produk yang mampu memberikan kepuasan konsumen, sehingga perusahaan mendapatkan keuntungannya dalam jangka� yang panjang. Dengan produk yang dihasilkan, perusahaan dapat menciptakan dan membina langganan dari konsumen. Suksesnya sebuah perusahaan diukur dari keberhasilan
usaha pemasaran dalam memasarkan produk yang dihasilkan.
Penelitian yang dilakukan oleh (Anastasia & Oktafia, 2021) dari hasil pada UMKM kerupuk Desa Tlasih diketahui bahwa penerapan strategi pemasaran yang dilakukan dalam meningkatan daya saing penjualan di Desa Tlasih yaitu dengan menggunakan marketing mix 4P yang terdiri dari produk, tempat, harga, dan promosi. Dengan menggunakan sistem pemasaran yang masih manual membuat para pelaku usaha kewalahan dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Solusi yang tepat dalam strategi pemasaran UMKM Kerpuk Desa Tlasih yaitu dengan menggunakan sistem onlinediharapkan nantinya mampu menciptakan inovasi baru dalam produknya. Dampak positif dengan adanya pelaku usaha ini adalah� pelaku berhasil menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga desa itu sendiri. Dalam mengelolah produk pelaku usaha tidak menggunakan bahan pengawet sehingga berdampak� produknya tidak tahan lama.
Penelitian yang dilakukan
oleh (fitria, 2020) �pada UMKM Gotin Batik Warlami Karangan Trenggelek yaitu dengan menggunakan
strategi maketing mix 4p adapun
dalam hal strategi produk, mereka lebih menonjolkan kualitas merek, pacaking, serta kualitas produk. Untuk strategi harga, mengacu pada kualitas produk serta denan memberikan �harga yang mampu bersaing dengan kompetitor. Strategi promosi yang dilakukan yaitu melalui mulut
kemulut, bazar, media sosial
selain itu juga dibantu oleh pemerintah Kabupaten Trenggelek. Pada strategi
tempat,lokasi produksi dilakukan pada tempat tinggal sendiri dengan menjaga kebersihantempat produksi. Faktor penghamabat yang dihadapi oleh
UMKM Gotin Batik Warlami adalah adanya pesaing
dari produk yang sama yang lebih kreatif dan inovatif.
Penelitian ini dilakukan pada UD. Keripik Pakde, dari hasil pengamatan
yang penulis lakukan Keripik Pakde� mempunyai
keunggulan tersendiri dalam� bersaing dengan para pesaingnya. Keripik Pakde telahmendapatkan izin dari Dinas Kesehatan serta telah mendapatkan
nomor izin PIRT. Selain itu Keripik
Pakde telah melakukan penjualan sampai ke luar
kota. Karena banyak usaha yang bergerak dibidang dan jenis produk yang sama. Oleh karena itu,� Keripik
Pakde harus mampu bersaing dan menciptakan strategi yang tepat untuk menjaga keberadaan
usaha yang sudah dijalankan.Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. mengetahui
cara yang dilakukan dalam menerapkan strategi pemasaran UD. Keripik Pakde dalam
meningkatkan daya saing UMKM.
2. Mengetahui
apa saja faktor yang mendukung dan menghambat dalam penerapan strategi
pemasaran UD. Keripik Pakde dalam meningkatkan daya saing UMKM.
3. Mengetahui
seperti apa efektifitas yang dilakukan dalam penerapan strategi pemasaran UD.
Keripik Pakde dalam meningkatkan daya saing UMKM.
Pada umumnya banyak
oramg yang menyatakan bahwa konsep pemasaran
sama dengan konsep penjualan atau promosi/periklanan.
Padahal pada dasarnya penjualan dan promosi /periklanan hanyalah bagian kecil dari
pemasaran. Dalam arti luas, defenisi pemasaran yaitu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain (Saleh & Said, 2019)
Menurut (Tjiptono, 2019), strategi pemasaran merupakan
rencana dalam memaksimumkan peluang dalam mencapai bisnis yang ditargetkan melalui pengelolaan faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti desain produk, periklanan, pengendalian biaya, dan pengetahuan pasar. Selain itu, penentuan tujuan dan sasaran pokok jangka panjang
perusahaan, serta penerapan serangkain tindakan dan alokasi sumber daya juga sangat dibutuhkan demi tercapainya tujuan perusahaan.Strategi pemasaran merupakan himpunan asas yang secara tepat, konsisten,
dan layak dilakukan oleh perusahaan agar tercapai target
pasar yang dituju (target market) dalam jangka
panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang (objectives)
dalam situasi persaingan tertentu (Assauri, 2018) .
Strategi Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar
merupakan usaha untuk mengelompokkan pasar dari pasar yang bersifar heterogen
menjadi bagian-bagian pasar yang memiliki sifat homogen (Sunyoto, 2019)
Strategi Penentuan Pasar
Sasaran (Targeting)
Strategi� penentuan�
pasar sasaran merupakan proses mengevaluasi daya tarik masing-masing
segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen untuk dilayani.� Pasar sasaran (Targeting) adalah sekumpulan pembeli yang memiliki kesamaan
kebutuhan atau karakteristik yang ingin dilayani perusahaan (Tjiptono, 2019).
Strategi Penentuan Pasar
Sasaran Penentuan posisi pasar (positioning)
Positioning berkenaan
dengan upaya pengidentifikasian, pengembangan, dan pengkomunikasian keunggulan
yang bersifat khas dan uniksedemikian rupa sehingga produk dan jasa perusahaan
dipersepsikan lebih superior dan khusus (distintive)
dibanding produkdan jasa para pesaing dalam benak pasar sasaran. Fokus utama �positioningadalah pada persepsi pelanggan
dan� bukan� sekedar produk fisik yang dihasilkan (Tjiptono, 2019).
Bauran pemasaran merupakan alat pemasaran yang baik yang berada dalam suatu perusahaan,
dimana perusahaan mampu mengendalikannya agar dapat mempengaruhi respon pasar sasaran (Musfar, 2020) . Ada 4 komponen yang mencakup
dalam kegiatan marketing
mix ini yang dikenal dengan sebutan �4P pemasaran. Namun seiring dengan perkembangan strategi pemasaran, konsep bauran pemasaran
diperluas menjadi 7P.
Antara lain meliput : (1). Product(2). Price (3). Place (4). Promotion(5). People (6). Process (7). Physical evidence.
Daya saing (competitiveness)
ialah� isu hangat dalam globalisasi
dibnyak negara, termasuk
Indonesia. Daya saing merupakan gambaran bagaiman sebuah bangsa, terutama sumber daya manusia
(SDM) yang dimilikinya mampu
menampilkan dan mengendalikan
potensi sumberdaya alam yang dimiliki secara optimal dan terpadu guna mencapai kesejahteraan
dan keuntungan sehingga mampu bersaing dengan negara-negara lain didunia
(Helena & Ima, 2018) .
Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan
antara lain sebagai berikut :
a. Efesiensi
dan Efektifitas penggunakan sumber daya saat ini. UMK seringkali mengabaikan
faktor inikarena tingkat pendidikan yang rendah. Efektifitas penggunaan sumber
daya akan memberikandampak pada efeisensi. ������ Misalnya
dengan memeperhatikan kualitas bahan baku, proses dan produk, maka efesiensi
biaya akan tercapai (Mardani, 2018).
b. Kemauan
dan Kemampuan untuk menghubungkan profitabilitas dengan pertumbuhan kapasitas
(keinginan untuk berinvestasi), UKM tentu memilikikeinginan utnyuk bertumbuh,
meningkatkan kapasitas produksi yang disertai dengan peningkatan investasi.
c. Kemampuan
berinovasi untuk meningkatkan teknologi dan organisasi dengan demikian dapat
meningkatkan efesiensi dan efektivitas. Teknologi yang digunakan adalah
teknologi sederhana, sesuai dengan kemampuan operasioanl UKM (Bismala et al, 2018)
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan pada UMKM Keripik Pakde yang berada di JL. Kuini Kel. Limau
Sunda Kota Binjai.Variabel
yang diamati dalam penelitian ini berjumlah satu variabel yaitu strategi pemasaran. Teknik pengumpulan
data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik yang bervariasi (triangulasi), sera dilakukan dengan cara berulang hingga
memperoleh data jenuh.
Teknik data yang digunakan yakni ;
1. Wawancara
(Interview) dan Pengamatan (Observasi)
Dalam
wawancara,dan pengamatan peneliti melakukannya langsung dengan pemilik usaha
keripik pakde yaitu Bapak Marsidi. Selain itu, peneliti juga melakukan
wawancara dan pengamatan dengan beberapa orang pegawai, masyarakat disekitar
lokasi tempat usaha serta para pembeli yang datang (Pujaastawa, 2016).
2. Penelitian
Kepustakaan (Library Research)
Metode
pengumpulan berupa informasi dan data-data�
yang diambil melalui berbagai referensi yang relevan.Hasil dari
pengumpulan data penulis melakukan analisa data dengan deskriptif kualitatif dengan mengacu kepada terori atau aturan-aturan
yang berlaku sebagai hasil utuk penelitian.
Hasil dan Pembahasan
UD. Keripik Pakde
merupakan UMKM yang menggeluti
usaha pada bidang pengelolahan makanan tradisonal dengan berbagai jenis keripik anatara lain� keripik
ubi kayu (singkong), keripik pisang, kuebawang dll. UsD.Keripik Pakde didirikan oleh bapak Marsidi dan istri sejak Mei 1995 awalnya bernama UD. Dian Lestari,
pada tahun 2006 berganti menjadi Keripik Pakde. Lokasi usaha tersebut berada di Jl. Kuini Kelurahan Limau Sundai Kecamatan
Binjai Barat Kota Binjai.
Usaha milik Bapak Marsidi telah melakukan penjualan sampai keluar kota, misalkan
ke Medan, Rantau Prapat bahkan sampai ke
Aceh.
UD. Keripik Pakde telah
mendapatkan izin produksi dari Dinas Kesehatan
Kota Binjai, dan sudah mendapatkan PIRT. Selain itu, UD. Keripik Pakde senantiasa menjaga kualitas produk dan memberikan harga yang dapat dijangkau oleh pembeli.
����������� Selain menjual berbagai jenis keripik, usaha Keripik Pakde
tersebut ketika perayaan hari raya
juga menjual berbagai aneka kue lebaran.
Sejak tahun 2001 sampai saat ini
penjualan keripik Pakde� selalu stabil setiap tahunnya
bahkan meningkat. Akan tetapi pada tahun 2019-2021 usaha Bapak Marsidi mengalami penurunan akibat covid-19 sehingga berdampak pada pendapatan usaha.
Dari hasil wawancara
yang dilakukan, peneliti mendapatkan data sebagai berikut� yakni bauran pemasaran 7P� merupakan strategi
yang digunakan untuk diterapkan pada UD. Keripik Pakde dalam kegiatan
produknya yaitu dengan mengembangkan bauran pemasaran 7P yaitu, produk, harga , tempat, promosi, proses, orang (people),tampilan
fisik (physical
Eviden).
Tabel 1 Deskripsi 7P Produk
|
Deskripsi |
Produk |
Semuahasilproduksi UD. Keripik Pakde merupakanhasilolahansendiri dengan
berbagai variasi produk dan ukuran. Diantaranya kue bawang, keripik singkong, keripik pisang, keripik pedas, dan lain sebagainya. Selain itu,
UD. Keripik Pakde sudah mendapatkan izin Dinkes kota
Binjai dengannomor
071/1276/04 serta mempuyai
PIRTdengannomor 206127607071 yang menjamin produk dari keripik Pakde aman untuk
dikonsumsi. Produk juga dilengkapi dengan merek disetiap kemasan. |
Harga |
Harga
merupakanbagianterpentingdarimanajemenusaha. Dalammenetapkanharga, UD.Keripik PAKDE mempertimbangkansemuabiaya
yang dibutuhkansepertibahanbaku dan hargapokokproduksi. Harga
yang diberikanrelativeterjangkaumulaidari 2.000 rupiahsampai 70.000 rupiah sesuaidenganberat/besarnyakemasanproduk. |
Promosi |
Dalamhalpromosi, UD.KeripikPakdebelummelakukanpromosi
pada umumnya, sepertipembuataniklan
pada media sosial, spanduk,
flayer dan lain sebagainya, sampaisaatinikeripikPakdehanyamenggunakan
cara tradisonal yaitu dengan penyebaran informasi dari mulut kemulut
serta menjualnyalangsungkekonsumenbaikitukonsusmenpenggunaakhirmaupun
distributor. |
Proses |
Proses
alurpembeliankeripikPakdemasihdilakukansecara manual,
distributor
ataupunkonsumenlangsungmendatangipabrikkeripikPakdeuntukmengambilproduk yang menjadipesanan. |
Place |
Lokasi
tempatusahstrategiskarenatidakjauhdariperkotaan, kemudian dapat dilintasi berbagai transportasi. Terdapat papan nama untuk
mempermudah pelanggan dalam menemukan lokasi. UD. KeripikPakdejuga memiliki
distributor yang yangmenyebardibeberapakotabesarseperti
Medan, Binjai dan Aceh. SehinggaprodukkiripikPakdedapatdiakses
oleh konsumendiberbagaidaerah. |
People |
Semua orang yang teribat ditempat usaha baik itu
pemilik maupun karyawanmelakukanpelayanan kepada
pelanggandenganbaik. Pemilik
UD. KerikiPakde juga
aktifmeningkatkankemampuankaryawandenganmengikutsertakankaryawandalamkegiatanpelatihan-pelatihan
yang diselenggarakan oleh pihakeksternal. |
Physical
Evidence |
KemasanprodukUD.KeripikPakdemenggunakanplastik mikaberbagaiukuran dan dilengkapidenganmerek dan pengemasan
yang baiksertahigienis. |
����������� Didalam strategi pemasaran terdapat
strategi bauran pemasaran 7p (marketing
mix) yang menetapkan bagian� terbaik
dari setiap variabel pemasaran, yaitu agar�
target pasar yang dituju mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
1. Produk
Adalah sesuatu yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada masyarakat dalam mencukupi kebutuhan masyarakat dan bisa memberikan kepuasaan tersendiri bagi masyarakat yang memakai produknya. Selain itu, produk diaartikan
juga sebagai prespsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Secara lebih rinci,
konsep produk total meliputi merk , kemasan, layananan, dan jaminan/ garansi (Musfar, 2020)
UD. Keripik Pakde
merupakan� produsen makanan ringan dengan banyak variasi
produk seperti kue bawang, keripik
singkong, keripik pisang, keripik pedas dan lain sebagainya. Produk yang dihasilkan dikelolah dengan bahan baku
yang baik dan berkualitas. Variasi produk yang berikan keripi pakde dapat diartikan
sebuah keunggulan karena dapat memberikan
pilihan kepada konsumen. Ukuran produk yang bervariasi juga memberikan pilihan tersendiri bagi konsumen dalam memutuskan pembelian keripik.
Atribut produk terdiri dari merek (brand), kemasan, kualitas produk dan desain. Merek (brand) sebuah produk dicirikan dengan nama dan logo. Logo Keripik Pakde dengan
lambangnya yaitu Bintang.Dalam pemilihan warna UD.Keripik
Pakde memilih warna perpaduan dua warna merah dan hijau.
Pengemasan produk� dilakukan dengan berbagai ukuran mulai kemasan
kecil 100gram, 500gram dan 1 kg dengan
menggunakan plastik mika dan dilengkapi dengan merek. Produk
keripik Pakde jugamemiliki kualitas produk yang baik dan aman dikonsumsi, hal ini dibuktikan
dengan adanya sertifikat penyuluhan pangan industri dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia dengan nomor 071/1276/04. Produk keriik Pakde
telah memiliki label halal,
serta memilihbahan baku mengutamakan kualitas yang baik untuk disajikan kepadakonsumen.
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (fitria, 2020) yang berjudul �Strategi Bauran Pemasaran Industri Batik Untuk Meningkatkan Daya Saing (Study pada Gotin Batik Warlami Karangan Trenggalek)� . Hasil Penelitian diatas adalah UMKM Gotin Batik warlami memberi merek produknya
dengan nama �warlami� yang memiliki arti warna alam indonesia.
Kreatifitas yang dibuat
oleh Gotin batik warlami� tersebut merupakan ciri khas dari produk
yang dimilikinya, selain itu nantinya konsumen
akan lebih mudah mencari dan mengingat produk tersebut. Selain itu, UMKM Gotin Batik warlami memberikan kemasan plastik pada setiap batik siap jual untuk menghindari
batik dari kerusakan dan kekotoran. Sebagainnpelankap dari kemasan tersebut,
UMKM Gotin Batik Warlami jugak membuat� tas
dengan didesain cantik dilengkapi dengan� nama industri, alamat lengkap serta nomor telepon.
Dalam mengembangkan produknya, Industri Gotin Batik Warlami memilihan bahan baku dan penambahan variasi motif srta pewarnaan.
2.
Harga
Harga merupakan jumlah
yang harus dibayarkan pembeli untuk sebuah
produk yang dingin dinikmatinya. Harga merupakan hal terpenting penting pada bauran pemasaran dalam menentukan laba dan berlangsungnya hidup perusahaan.Penentuan harga produk sangat berpengaruh pada keseluruhan
strategi pemasaran dan juga berpengaruh
pada penjualan dan permintaan
produk. Selain itu harga selalu
membentuk presepsi produk dimata konsumen
(Musfar, 2020)
UD.Keripik Pakde memberikan
harga yang relatif murah sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dalam menetapkan harga, keripik pakde menyesuaikan
pada situasi dan segmentasi
pasar yang sudah ditentukan
agar terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat sehingga harganya pun bervariasi dan mengikuti target� pasar.� Selain itu penetapan harga
juga harus sesuai dengan kualitas produk yang diberikan sehingga besaran pengorbanan konsumen sesuai dengan apa
yang didapat konsumen pula.
Dalam menentukan harga jual produk
UD.keripik Pakde menetapkan harga dengan tidak
melebihi harga pasaran pada umumnya namun tetap mempertimbangkan
antara bahan baku, beban dan biaya serta keuntungan
perusahaan.
Penelitian ini didukung dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan (Timbuleng, Tumbel, & Lintong, 2021)� yang berjudul
�Analisis Strategi Bauran Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi Kasus Pada Friska Beauty Studio Tomohon)�, yang menyatakan bahwa Friska Beauty mempromosikan produk perawatannya sesuai dengan kualitas dan harga yang ditawarkan. Selain itu beauty studio memberikan penawaran berupa perawatan mengikuti trend yang sedang viral
maupun perawatan yang sesuai dengan keinginan
calon konsumen itu sendiri.
3.
Promosi
Promosi adalah suatu bagian
terpenting dari pemasaran yang mampu meningkatkan daya ingat masyarakat akan sebuah brand perusahaan serta proses penjualan. Perpaduan antara strategi dan cara� promosi tergantung dari biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, penyampaian informasi berupa pesan yang ingin disampaikan serta �ssaran� pasar yang telah perusahaan tentukan sebelumnya (Musfar, 2020)
Dalam hal promosi, dari
hasil pengamatan peneliti, UD.Keripik
Pakde melakukan startegi promosi dengan cara yang masih tradional, yaitu dengan penyebaran
informasi dari mulut kemulut serta
menjualnya langsung ke konsumen baik
itu konsusmen pengguna akhir maupun distributor. Padahal jika dilihat dengan
adanya kemajuan teknologi sekarang, ada banyak cara
yang bisa dilakukan dalam mempromosikan barang dagang seperti
optimalisasi media sosial, periklanan dengan spanduk atau brosur
sehingga keripik pakde dapat menjangkau
konsumen lebih luas lagi atau
dapat menjangkau
distributor lebih banyak lagi. Komunikasi kepada konsumen merupakan hal yang penting dilakukan perusahaan untuk terus dapat menjaga
eksistensi perusahaan dimata konsumen, sehingga seperti varian-varian baru produk dapat diinformasikan
langsung kepada konsumen atau diketahui
oleh konsumen. Di era digital seperti
ini optimalisasi media
social akan sangat berdampak
pada kemajuan sebuah perusahaan terutama dalam hal komunikasi
kepada konsumen secara luas.
Terkait hasil dari penelitian
ini dengan didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan (Anastasia & Oktafia, 2021) ��dengan
judul � Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha Mikro Kecil��� dan Menengah(UMKM) kerupuk� Desa� Tlasih�. Hasil penelitian menyatakan bahwa upaya dalam
meningkatan daya saing penjualan di Desa Tlasih yaitu
dengan teknik marketing mix 4P anatara
lain yaitu produk, tempat, harga, serta promosi dengan
menggunakan sistem pemasarannya yang masih manual. Sehingga dibutuhkan strategi pemasaran dengan sistem online sehingga nantinya diharapkan� para pelaku usaha lebih
mudah dalam memasarkan produknya� serta dapat menghasilkan inovasi baru dalam
produknya.
4. Proses
����������� Pelaksanaan layanan mempengaruhi dalam sebuat proses
dan sistem organisasi sehingga perusahaan harus bisa memastikan bahwa mereka
memiliki proses yang baik dalam meminimalkan biaya. Semua sistem penjualan,
pembayaran, distribusi dan prosedur langkah sistematis lainnya untuk memastikan
bisnis kerja berjalan dengan efektif (Musfar, 2020). Proses alur pembelian
keripik Pakde masih dilakuka nsecara manual, distributor ataupun
konsumen langsung mendatangi pabrik keripik Pakde untuk
mengambil produk yang menjadi pesanan.
5. Place (Tempat)
����������� Place
pada produk merupakan sebuah kemudahan akses bagi para masyarakat. Tempat/
saluran distribusi merupakan keputusan distribusi meyangkut kemudahan akses
terhdap jasa bagi para konsumennya. Tempat dimana produk tersedia dalam
sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan
mudah memperoleh suatu produk (Priansa, 2017)
Lokasi usaha milik Bapak Marsidi berada dipertengahan Kota Binjai dan tidak jauh dari pasar, sehingga mudah untuk dijangkau pembeli.Akses masuk kelokasi mempunyai jalan yang cukup baik dan bisa dilalaui berbagai kendaraan.Selain itu, suasana tempat usaha juga sangat asri, bersih dan rapi. Didaerah dekat lokasi terdapat pula pelaku usaha lainnya yang bergerak dibidang yang sama. Optimalisasi market palce juga dianggap penting oleh penulis, di era digital saatini, market place merupakan salah satu pasar bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhannya, mulai dari produk fashion, kecantik, dan kuliner, semua tersedia pada market place, hal ini dianggap penting bagi UD.Keripik Pakde untuk meluaskan jaringan dan distibusi produk sampai ketahap penggunaan market place selain untuk memperluas pasar hal ini juga dapat meningkatkan jumlah distributor perusahaan.
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian
terdahulu yang dilakukan (Timbuleng et al., 2021) yang berjudul �Analisis Strategi Bauran Pemasaran Untuk
Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi Kasus Pada Friska Beauty Studio
Tomohon)�.Hasil penelitian menyatakan bahwa lokasi tempat usaha Friska Beauty
Studio sangat mudah di akses karena lokasinya berdekatan dengan jalan raya
serta mudah di lalui kendaraan.
6.
People
/SDM
Orang yang dimaksud adalah
orang yang berhubungan langsung dengan bisnis.Karyawan
perusahaan sangat penting dalam kegiatan pemasaran. Selain itu, perusahan juga
harus melatih� orang-orang tersebut agar
mereka dapat� memberikan informasi dan
pelayan kepada konsumen dengan baik (Musfar, 2020).
Dalam menentukan kualitas produk, perusahaan memerlukan sumber daya manusia (SDM)
yang memiliki tugas dalam membuat dan menyampaikan produk kepada konsumen.� Untuk melatih para karyawan dalam membuat
olahan produksi, UD.Keripik Pakde sering mengikut
sertakan� karyawan dalam kegiatan
pelatihan yang adakan oleh pemerintah.Sehingga nantinya para karyawan memiliki
ilmu cara pengolahan produk dan pengemasan produk dengan baik.
7. Physical Evidence
(Bukti Fisik)
����������� Bukti
fisik berkaitan dengan bagaiman bisnisdan produk itu dapat dirasakan dipasar (Musfar, 2020) .
Bukti fisik dari produk UD.Keripik Pakde yakni adanya pemberian merek/label
produk pada setiap kemasan produk. Selain itu, bukti fisik lainnya yaitu adanya
gudang penyimpanan produk yang dilengkapi dengan rak-rak penyusun sebagai wadah
produk, gudang proses pengelolaan produk, dan gudang penyimpanan bahan baku.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan
yang telah dilakukan seperti yang dipaparkan pada bab-bab sebelumnya mengenai strategi Marketing
Mix 7P (Bauran Pemasaran)
dalam meningkatkan daya saing pada UMKM UD. Keripik Pakde� diperoleh
kesimpulan bahwa
dalam hal menarik daya tarik
pembeli, UD Keripik Pakde menerapkan strategi bauran pemasaran yang terdiri
dari, produk, harga, promosi, proses, people,
tempat (place) dan physical evidence (bukti fisik).Produk
yang dihasilkan oleh UD.Keripik Pakde memilik jumlah variasi yang beragam
sehingga dapat menyesuaikan dengan selera setiap konsumen. Dalam penerapkan strategi
harga, UD.Keripik Pakde mampu menembus pasar dan bersaing dengan pelaku usaha
produk serupa karena memberikan harga yang relatif terjangkau bagi masayarakat. Dalam melakukan promosi,
UD.Keriik Pakde masih mengunakan cara tradisional yaitu melalui penyampain
mulut kemulut.Proses produksi menggunakan alat yang memadai sehingga sangat
membantu pekerja melakukan kegiatan produksi.
Hasil produksi dijual sampai keluar kota seperti
medan, rantau perapat bahkan aceh. Semua
karyawan selain melakukan kegiatan proses produksi juga terlibat dalam hal
pelayanan penjualan langsung kekonsumen. Lokasi usaha berada ditengah-tengah
perkotaan dengan akses jalan yang baik. Namun perlu diperluas distribusi produk
dengan penggunaan teknologi digital seperti optimalisasi market place.
Produk dikemas
dengan mencantumkan merek dagang yang sudah mendapatkan izin dari dnas
kesehatan dan PIRT Kota Binjai. Faktor
pendukung yang menjadi keunggulan dari UD.Keripik Pakde adalah memiliki variasi
produk yang berbeda sehingga dapat menyesuaiakan dengaan selera masing-masing
konsumen. Adapun faktor penghambat dalam UD.Keripik Pakde mulai dari bahan baku,
pesaing produk serupa, dan terkendalanya bahan baku maupun bahan bakar karena
adanya daya saing usaha yang juga memerlukan bahan baku dari para pemasok. UD.Keripik Pakde cukup
relatif dalam memasarkan produknya seperti dalam hal peningkatan jumlah produksi
serta penjualan setiap tahunnya dengan mejaga kualitas produk, harga yang
relatif terjangkau, serta dalam hal pengembangan inovasi variasi produk. Sampai
saat ini usaha milik bapak Marsidi tersebut masih terus berupaya mengembangkan
hasil produksinya agar mampu menjadi produsen keripik yang terbaik dibidangnya.
BIBLIOGRAFI
Anastasia, Mahilda, & Oktafia, Renny.
(2021). Strategi Pemasaran Syariah Dalam Meningkatkan Daya Saing Umkm Kerupuk
Desa Tlasih Tulangan Sidoarjo. Jurnal Tabarru�: Islamic Banking and Finance,
4(2), 431�444. https://doi.org/10.25299/jtb.2021.vol4(2).7773
Bismala, Lila, Andriany, Dewi, Susihandaya,
& Hafsa. (2018). Strategi Peningkatan Daya Saing UKM. Medan: Lembaga
Penelitian dan Penulisan Ilmiah AQLI.
fitria, Ida Lailatul. (2020). Strategi
Bauran Pemasaran Industri Batik Untuk Meningkatkan Daya Saing (Study pada Gotin
Batik Warlami Karangan Trenggalek). In Landasanteori.Com.
Helena, Sembiring, & Ima, Rohima.
(2018). Daya Saing Indonesia Melemah. Malang: MNC (Media Nusa Creative).
Mardani, Anggi Alvionita. (2018). Analisis
Eksploitasi Sumber Daya Alam Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam
Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Penambang Batu Di Gunung Kunyit Kelurahan
Bumi Waras Kecamatan Bumi Waras). UIN Raden Intan Lampung.
Musfar, Tengku Firly. (2020). Buku Ajar
Manajemen pemasaran Bauran pemasaran sebagai materi pokok dalam manajemen
pemasaran. CV.Media Sains Indoneia.
Novitasari, Anindita Trinura. (2022). Strategi
UMKM Bertahan di Masa Pandemi. Deepublish.
Priansa, Donni Juni. (2017). Perilaku Konsumen
Dalam Persaingan Bisnis Kontemporer. Bandung: ALFABETA.
Pujaastawa, Ida Bagus Gde. (2016). Teknik
wawancara dan observasi untuk pengumpulan bahan informasi. Universitas
Udayana, 4.
Romindo, Romindo, Muttaqin, Muttaqin,
Saputra, Didin Hadi, Purba, Deddy Wahyudin, Iswahyudi, M., Banjarnahor, Astri
Rumondang, Kusuma, Aditya Halim Perdana, Effendy, Faried, Sulaiman, Oris
Krianto, & Simarmata, Janner. (2019). E-Commerce: Implementasi, Strategi
dan Inovasinya. Yayasan Kita Menulis.
Saleh, Muhammad Yusuf, & Said, Miah.
(2019). Konsep dan Strategi Pemasaran. Makassar: Sah Media.
Sofjan Assauri. (2018). Manajemen
Perusahaan Dasar, Konsep dan Startegi (1st ed.). Jakarta.
Sunyoto, Danang. (2019). Dasar-Dasar
Manajemen Pemasaran (3rd ed.). Yogyakarta: Center of Akademic Publishing
Service (CAPS).
Timbuleng, S., Tumbel, A. L., &
Lintong, D. C. A. (2021). Analisis Strategi Bauran Pemasaran Untuk Meningkatkan
Daya Saing UMKM ( Studi Kasus Pada Friska Beauty Studio Tomohon ) Analysis Of
Marketing Mix Strategy To Increase Competitiveness UMKM ( Study Case Of Friska
Beauty Studio Tomohon ) Jurnal EMBA Vol . 9. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan,
9(2), 1178�1184.
Tjiptono, Fandy. (2019). Strategi
Pemasaran (IV). Yogyakarta: CV.ANDI.
Copyright holder: Ditha Liestya Rini, Diana Suksesiwaty Lubis (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |