Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 8, No. 2, Februari 2023

 

PENANGGULANGAN GENANGAN AIR PADA JALAN PRAMUKA KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR KOTA BANJARMASIN

 

Ahmad Norhadi, Akhmad Marzuki, Irsan Rosady

Politeknik Negeri Banjarmasin, Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

Jalan Pramuka merupakan jalan poros yang menghubungkan jalan A. Yani dengan jalan Veteran yang berada di Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin. Peran jalan tersebut sangat penting dalam menunjang ekonomi kota Banjarmasin, namun terdapat berbagai masalah utilitas saluran drainase pada saat hujan yang mengganggu kelancaran lalu lintas di jalan tersebut seperti sedimentasi, sumbatan, genangan dan tertutup halaman gedung. Faktor lain yang mempengaruhi adanya genangan air yaitu kondisi elevasi penampang atas pada saluran drainase yang lebih tinggi dari elevasi jalan sehingga air yang menggenang di jalan tidak dapat mengalir ke saluran drainase. Hasil penelitian menunjukan debit aliran permukaan pada periode ulang 5 tahun sebesar 0,794 m�/detik dan pada periode ulang 10 tahun sebesar 1,180 m�/detik, debit saluran drainase didapatkan nilai debit saluran yang berada di kanan jalan pada STA 0+000 � STA 1+100 sebesar 2,631 m�/detik, pada STA 1+100 � STA 1+230 sebesar 0,731 m�/detik, pada STA 1+300 � STA 2+000 sebesar 2,402 m�/detik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa saluran pada STA 1+100 � STA 1+230 yang berada di kanan jalan tidak memenuhi syarat terhadap debit rancangan. Mendesain saluran drainase pada STA 1+230 dengan menurunkan elevasi dasar saluran sebesar 65 cm agar genangan yang berada pada badan jalan dapat mengalir ke saluran drainase.

 

Kata Kunci: genangan, saluran drainase, debit

 

Abstract

Jalan Pramuka is a axis road that connects Jalan A. Yani with Jalan Veteran which is located in the East Banjarmasin District, Banjarmasin City. The role of the road is very important in supporting the economy of the city of Banjarmasin, but there are various problems with the utility of the drainage channel when it rains which interferes with the smooth flow of traffic on the road such as sedimentation, blockage, ponded and closed of yard of building. Another factor that affects the presence of ponding is the condition of the elevation of the upper section of the drainage channel which is higher than the elevation of the road so that ponded water on the road cannot flow into the drainage channel. The results showed the runoff discharge in the 5-year return period was 0.794 m�/second and in the 10-year return period 1.180 m�/second, the drainage channel discharge values obtained the discharge value of the channel on the right of the road at STA 0+000 � STA 1+100 of 2.631 m�/second, at STA 1+100 � STA 1+230 it is 0.731 m�/second, at STA 1+300 � STA 2+000 it is 2.402 m�/second. This condition shows that the channel at STA 1+100 � STA 1+230 which is on the right side of the road does not meet the requirements for the design discharge. Designing a drainage channel at STA 1+230 by lowering the channel bottom elevation by 65 cm so that ponding on the road can flow into the drainage channel.

 

Keywords: ponded; drainage channel; discharge

 

Pendahuluan

Jalan Pramuka merupakan jalan poros yang menghubungkan jalan A. Yani dengan jalan Veteran yang berada di Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin. Peran jalan tersebut sangat penting dalam menunjang ekonomi kota Banjarmasin, namun terdapat berbagai masalah utilitas saluran drainase pada saat hujan yang mengganggu kelancaran lalu lintas di jalan tersebut seperti sedimentasi, sumbatan, genangan dan tertutup halaman gedung. Genangan air yang disebabkan kurang maksimalnya fungsi saluran drainase, mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas dan kenyamanan pengguna jalan, Faktor lain yang mempengaruhi adanya genangan air yaitu, kondisi elevasi penampang atas pada saluran drainase yang lebih tinggi dari elevasi jalan, sehingga air yang menggenang di jalan tidak dapat mengalir ke saluran drainase.

Adanya berbagai masalah genangan air di jalan Pramuka Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin maka dilakukan perhitungan depit saluran drainase agar mengetahui apakah drainase tersebut mampu mengatasi genangan atau perlu desain ulang kapasitas saluran drainase dan juga perlu dilakukannya pengukuran elevasi agar mengetahui penyebab terjadinya genangan yang tidak mampu mengalir ke drainase. Metode yang digunanakan dalam penelitan ini adalah survey dan pengumpulan data.

Genangan air dapat mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat yang harus ada solusi dalam permasalahan tersebut. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui debit aliran dan debit saluran pada sistem drainase agar dapat menanggulangi genangan air pada jalan Pramuka Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin.

Tujuan dari penelitian yang dibahas adalah sebagai berikut:

1.   Menghitung besar debit aliran permukaan yang akan dialirkan menuju saluran drainase pada jalan Pramuka.

2.   Menghitung debit saluran drainase pada ruas jalan Pramuka Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin.

3.   Mendesain ulang drainase untuk menanggulangi genangan air pada jalan Pramuka Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.   Dapat mengetahui kondisi dan kapasitas saluran drainase yang ada pada ruas jalan Pramuka Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin.

2.   Memaksimalkan fungsi saluran drainase pada jalan Pramuka Kecamatan Banjarmasin Timur sehingga dapat mengurangi kelebihan air.

3.   Sebagai masukan kepada pemerintah Kota agar lebih memperhatikan kondisi drainase sehingga kota Banjarmasin dapat terhindar dari genangan air.

Metode Penelitian

Metode yang perlu dilakukan untuk memulai penelitian ini adalah survey kondisi lokasi dan pengumpulan data-data yang berkaitan dengan penelitian. Berikut ini tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penelitian:

1.   Pengumpulan Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu data primer dan data sekunder.

1)  Data Primer

Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari lapangan, data-data tersebut meliputi:

a)  Melakukan survey lapangan untuk mengetahui keadaan saluran dari jaringan drainase yang sudah ada.

b)  Pengukuran elevasi melintang dan memanjang

c)  Foto dokomentasi penelitian

2)  Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui studi pustaka.

a)  Data curah hujan yang didapat dari stasiun penakar hujan tahun 2010-2019

b)  Peta lokasi yang berasal dari Google Earth (untuk menggambarkan daerah lokasi penelitian)

c)  Data penunjang lainya.

2.   Pengolahan Data

1)  Perhitungan Analisa Hidrologi

a)  Curah hujan harian maksimum

b)  Rata-rata hujan maksimum

c)  Analisa frekuensi curah hujan harian maksimum

d)  Distribusi probabilitas

e)  Koefisien Pengaliran

f)   Waktu Konsentrasi

g)  Intensitas Hujan

h)  Debit Rancangan

2)  Perhitungan Analisa Hidrolika

a)  Menghitung Debit Saluran Eksisting di Lapangan

b)  Mendesain Saluran Drainase

 

 

 

 

 

Gambar 1

Diagram Alir Penelitian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hasil dan Pembahasan

1.   Profil Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terhadap saluran drainase berada di kawasan Jalan Pramuka dengan panjang saluran � 3630 meter pada kanan dan kiri jalan. Kondisi lokasi penelitian yang terdapat genangan air disebabkan oleh elevasi penampang atas pada saluran drainase yang lebih tinggi dari elevasi jalan, sehingga air yang menggenang di jalan tidak dapat mengalir ke saluran drainase. Profil lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2
�Profil Lokasi Penelitian

Sumber: Google Earth

2.   Analisa Hidrologi

Curah Hujan Harian Maksimum Data curah hujan maksimum diambil dari 3 stasiun penakar hujan yang berbeda dengan kurun waktu 10 tahun, dimulai dari tahun 2010-2019. Stasiun penakar hujan tersebut diambil dari daerah berikut:

a)  Stasiun Sungai Tabuk

b)  Stasiun Lingkar Selatan Gambut

c)  Stasiun Manarap Baru, Kertak Hanyar

Berikut adalah data curah hujan harian maksimum yang terdapat pada 3 stasiun penakar hujan yang dapat dilihat pada tabel.1 di bawah ini:

 

Tabel 1

Curah Hujan Harian Maksimum

No

Tahun

Lokasi

Keterangan

Stasiun�1

Stasiun�2

Stasiun�3

sungai�tabuk

lingkar�selatan

kertak�hanyar

1

2010

142

37.5

56

 

2

2011

95.3

30.5

61

 

3

2012

92.5

30.5

90

 

4

2013

95.5

44

95

 

5

2014

100.6

75

108

 

6

2015

391

65

113.5

 

7

2016

94.5

98

91

 

8

2017

165.8

53

106

 

9

2018

103

75

107

 

10

2019

76

63

73.5

 

Sumber: Stasiun Pengamat Curah Hujan

 

Perhitungan curah hujan rerata menggunakan rumus rata-rata yang terdapat pada tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2

Rerata Hujan Harian

No

Tahun

Lokasi

Stasiun�1

Stasiun�2

Stasiun�3

Xi (mm)

sungai�tabuk

lingkar�selatan

kertak�hanyar

1

2010

142

37.5

56

78.50

2

2011

95.3

30.5

61

62.27

3

2012

92.5

30.5

90

71.00

4

2013

95.5

44

95

78.17

5

2014

100.6

75

108

94.53

6

2015

391

65

113.5

189.83

7

2016

94.5

98

91

94.50

8

2017

165.8

53

106

108.27

9

2018

103

75

107

95.00

10

2019

76

63

73.5

70.83

Sumber: Stasiun Pengamat Curah Hujan

 

Menentukan curah hujan rancangan secara analitis Perhitungan curah hujan rancangan seacara analitis dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini:

 

Tabel 3

Perhitungan Hujan Rancangan Seacara Analitis

Tr

Xr

Yt

Yn

Sn

K

Sd

Xtr

2

94.29

0.367

0.495

0.950

-0.136

36.442

89.351

5

94.29

1.500

0.495

0.950

1.058

36.442

132.846

Sumber: Hasil Perhitungan

 

3.   Debit Aliran

Perhitungan debit aliran pada jalan Pramukan Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin berada pada kordinat 3�20ʼ55,40� Lintang Selatan dan 114�37ʼ33,14� Bujur Timur, dapat dilihat pada peta gambar 3 di bawah:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 3

Panjang Lokasi Penelitian

Sumber: Google Earth

4.   Koefisien pengaliran (C)

Koefisien pengaliran (C) pada kanan jalan Adapun nilai koefisien pengaliran pada kanan jalan dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:

 

Tabel 4

Nilai Koefisien Pengaliran Kanan Jalan

No

Wilayah

Luas (A)

Koefisien�Pengaliran (α)

 

 

(km2)

 

1

Pemukiman

0.233

0.7

2

lahan�terbuka

0.041

0.25

3

Jalan

0.016

0.8

 

total

0.290

0.641

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

��������� Sumber: Hasil Perhitungan

 

Koefisien pengaliran (C) pada kiri jalan Adapun nilai koefisien pengaliran pada kiri jalan dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabel 5

�Nilai Koefisien Pengaliran Kiri Jalan

No

Wilayah

Luas (A)

Koefisien�Pengaliran (α)

 

 

(km2)

 

1

Pemukiman

0.225

0.7

2

lahan�terbuka

0.027

0.25

3

Jalan

0.016

0.8

 

total

0.268

0.661

 

 

Sumber: Hasil Perhitungan

 

Waktu Konsentrasi (Tc) pada Kanan Jalan Kemiringan lahan terbuka pada kanan jalan dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini:

Gambar 4

Kemiringan Lahan Terbuka Pada Kanan Jalan

������������������� Sumber: Google Earth

 

Tc = Ʃto + td

���� = 224,5 + 9075,0

���� = 9509 detik

���� = 2,641 jam

Kemiringan lahan terbuka pada kiri jalan dapat dilihat pada gambar 5 di bawah ini:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 5

Kemiringan Lahan Terbuka Pada Kiri Jalan

Sumber: Google Earth

Tc = Ʃto + td

= 501 + 9075

= 9576 detik

= 2,66 jam

Intensitas Hujan pada Kanan Jalan

It���� = ( �) ( �

It (2 thn) = ( �) ( �

��������������� = 16,211 mm/jam

Intensitas Hujan pada Kanan Kiri

It���� �������� = ( �) ( �

It (2 thn)� = ( �) ( �

���������������� = 16,135 mm/jam

Debit Rancangan (Qh)

Debit rancangan pada kanan jalan Perhitungan debit rancangan pada kanan jalan dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini:

 

Tabel 6

Perhitungan Debit Rancangan Pada Kanan Jalan

No

Priode�Ulang� ���(Xt)

Luas (A)�� km2

Koefisien�Pengaliran ( C )

Intensitas�(It)�� mm/jam

Debit Rancangan m3 / detik

 

1

2

0.290

0.641

16.211

0.840

 

2

5

0.290

0.641

24.102

1.248

 

Sumber: Hasil Perhitungan

 

Perhitungan debit rancangan pada kiri jalan dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini:

 

 

 

 

Tabel 7

Perhitungan Debit Rancangan Pada Kiri Jalan

No

Priode�Ulang� ���(Xt)

Luas (A)�� km2

Koefisien�Pengaliran ( C )

Intensitas�(It)�� mm/jam

Debit Rancangan m3 / detik

 

1

2

0.268

0.661

16.135

0.794

2

5

0.268

0.661

23.990

1.180

 

�������� Sumber: Hasil Perhitungan

 

Adapun perhitungan elevasi dasar saluran pada kanan jalan dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini:

 

Tabel 8

Perhitungan Elevasi Dasar Saluran Pada Kanan Jalan

STA

Elevasi�Jalan

Dimensi�Saluran

Elevasi�Dasar Saluran

 

Lebar Penampang

Tinggi Penampang

Tinggi Penampang Basah

 

0+000

7.96

1

0.81

0.67

7.15

0+100

6.881

1.05

0.72

0.52

6.161

0+200

5.964

0.94

0.5

0.21

5.464

0+300

5.02

0.92

0.44

0.09

4.58

0+400

6.024

0.92

0.44

0.09

5.584

0+500

5

0.92

0.44

0.09

4.56

0+600

5.94

0.71

0.78

0.53

5.16

0+700

5

0.71

0.8

0.57

4.2

0+800

5.055

0.82

0.3

0.1

4.755

0+900

5.982

1.09

0.67

0.52

5.312

1+000

4.99

1.09

0.67

0.52

4.32

1+100

6.072

1

0.9

0.59

5.172

1+200

5.91

1

0.9

0.61

5.01

1+230

5.934

1

0.9

0.59

5.034

1+300

7.014

0.9

0.86

0.7

6.154

1+400

6

0.98

0.79

0.61

5.21

1+500

6

0.99

0.91

0.38

5.09

1+600

6

0.99

0.97

0.37

5.03

1+700

6.072

1

0.85

0.36

5.222

1+800

5.922

1

0.92

0.36

5.002

1+900

6

1

0.92

0.36

5.08

2+000

7

0.99

0.62

0.39

6.38

2+100

6.958

1.05

0.6

0.13

6.358

2+200

8.208

0.83

0.32

0.16

7.888

2+300

6.096

0.79

0.29

0.16

5.806

2+400

6

0.83

0.32

0.16

5.68

2+500

6

1

0.92

0.15

5.08

2+600

5.982

1.01

1

0.25

4.982

2+700

7.014

0.95

0.9

0.26

6.114

2+800

7.021

0.99

0.92

0.37

6.101

2+900

5.952

0.9

0.95

0.55

5.002

3+000

5.964

0.9

0.95

0.55

5.014

Sumber: Hasil Perhitungan

 

Perhitungan Elevasi Dasar Saluran Pada Kiri Jalan Dapat Dilihat Pada Tabel 9 Di Bawah Ini:

Tabel 9

Perhitungan Elevasi Dasar Saluran pada Kiri Jalan

STA

Elevasi�Jalan

Dimensi�Saluran

Elevasi�Dasar Saluran

 

Lebar Penampang

Tinggi Penampang

Tinggi Penampang Basah

 

0+000

7.96

1.11

0.47

0.35

7.49

0+100

6.881

1.02

0.31

0.28

6.571

0+200

5.964

1

0.39

0.33

5.574

0+300

5.02

1.05

0.36

0.33

4.66

0+400

6.024

1

0.37

0.29

5.654

0+500

5

0.98

0.32

0.24

4.68

0+600

5.94

1

0.28

0.21

5.66

0+700

5

1.15

0.31

0.21

4.69

0+800

5.055

1.1

0.3

0.19

4.755

0+900

5.982

1.25

0.25

0.15

5.732

1+000

4.99

1.3

1

0.7

3.99

1+100

6.072

0.9

0.45

0.2

5.622

1+200

5.91

1.25

0.55

0.35

5.36

1+300

7.014

1.2

0.6

0.27

6.414

1+400

6

1.1

0.55

0.26

5.45

1+500

6

1.3

0.4

0.34

5.6

1+600

6

1.05

0.65

0.52

5.35

1+700

6.072

0.53

0.36

0.25

5.712

1+800

5.922

1

0.51

0.39

5.412

1+900

6

0.93

0.6

0.55

5.4

2+000

7

0.92

0.52

0.41

6.48

2+100

6.958

0.8

0.7

0.27

6.258

2+200

8.208

0.83

0.7

0.24

7.508

2+300

6.096

1.1

0.7

0.17

5.396

2+400

6

1.2

1.3

0.62

4.7

2+500

6

1.15

0.7

0.23

5.3

2+600

5.982

1

0.8

0.16

5.182

2+700

7.014

0.88

0.75

0.16

6.264

2+800

7.021

0.95

0.55

0.19

6.471

2+900

5.952

1.05

0.85

0.18

5.102

3+000

5.964

0.85

0.7

0.45

5.264

3+100

6

1.7

0.6

0.1

5.4

3+200

6

0.9

0.63

0.27

5.37

3+300

6.042

0.88

0.58

0.32

5.462

3+400

6

0.9

0.45

0.3

5.55

3+500

7.084

1

0.5

0.21

6.584

3+600

7.035

1.2

0.8

0.12

6.235

3+630

6.958

1.2

0.63

0.12

6.328

Sumber: Hasil Perhitungan

 

Debit saluran pada kanan jalan untuk priode ulang 2 dan 5 tahun dapat di lihat pada tabel 10 di bawah ini:

 

Tabel 10

Q Rancangan ≤ Q Saluran Pada Kanan Jalan

Tr

Q rancangan (m3/dt)

Q Saluran (m3/dt)

Qh�≤ Qs

 

0+000�� - 1+100

1+100���� - 1+230

1+300�� - 2+000

2+000�� - 3+000

3+000��� - 3+630

 

2

0.840

2.631

0.731

2.402

1.265

1.764

Saluran�tidak memenuhi syarat ada pada STA 1+100 - 1+230

5

1.248

2.631

0.731

2.402

1.265

1.764

Sumber: Hasil Perhitungan

 

Debit saluran pada kiri jalan untuk priode ulang 2 dan 5 tahun dapat di lihat pada tabel 11 di bawah ini:

 

Tabel 11

Q Rancangan ≤ Q Saluran Pada Kiri Jalan

Tr

Q rancangan (m3/dt)

Q Saluran (m3/dt)

Qh�≤ Qs

 

0+000�� - 1+000

1+000���� - 2+000

2+000�� - 3+000

3+000�� - 3+630

 

2

0.794

1.214

3.841

1.186

1.210

Saluran�memenuhi syarat

5

1.180

1.214

3.841

1.186

1.210

 

 

 

 

�Sumber: Hasil Perhitungan

 

Saluran drainase yang tidak memenuhi syarat berada pada STA 1+100 � STA 1+230 kanan jalan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan didapat gambar profil melintang jalan sehingan diketahui kondisi saluran drainase yang perlu dilakukan penanggulangan. Gambar profil melintang dapat dilihat pada gambar 6 dan gambar 7 di bawah ini:

 

Gambar 6

Profil Melintang Dengan Kondisi Saluran Drainase Ideal

 

Gambar 7

Profil Melintang pada STA 1+230

 

Debit saluran drainase setelah dilakukannya desain saluran didapatkan nilai debit sebesar 1,747 m3/detik. Perhitungan debit saluran untuk priode ulang 2 dan 5 tahun dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini:

 

Tabel 12

�Q Rancangan ≤ Q Saluran

Tr

Q rancangan (m3/dt)

Q Saluran (m3/dt)

Qh�≤ Qs

 

STA 1+100 - 1+230

 

2

0.840

0.731

Saluran�memenuhi syarat

5

1.248

0.731

 

 

 

 

 

 

Sumber: Hasil Perhitungan

 

Adapun desain saluran drainase untuk menanggulangi genangan air dapat dilihat pada gambar 8 dan gambar 9 di bawah ini:

 

 

Gambar 8

Desain Saluran Drainase Untuk Menanggulangi Genangan Air

 

Gambar 9

Detail Desain Saluran Drainase

 

Detail deck drain yang berfungsi untuk mengalirkan air dari badan jalan menuju ke saluran drainase dapat dilihat pada gambar 10 dan gambar 11 di bawah ini:

 

Gambar 10

Detail Deck Drain

 

Gambar 11

Deck Drain Tampak Atas

 

Kesimpulan

Dari hasil perhitungan data curah hujan rata-rata dari tahun 2010-2019 pada 3 stasiun penakar hujan, maka didapatkan nilai debit aliran permukaan untuk periode ulang 2 tahun pada kanan jalan yaitu C = 0,641, I = 16,211 mm/jam, A = 0,290 Km� dan Qh = 0,840 m�/detik. Untuk periode ulang 5 tahun pada kanan jalan yaitu C = 0,641, I = 24,102 mm/jam, A = 0,290 Km� dan Qh = 1,248 m�/detik. Untuk periode ulang 2 tahun pada kiri jalan yaitu C = 0,661, I = 16,135 mm/jam, A 0,268 = Km� dan Qh = 0,794 m�/detik. Untuk periode ulang 5 tahun pada kiri jalan yaitu C = 0,661, I = 23,990 mm/jam, A = 0,268 Km� dan Qh = 1,180 m�/detik. Jika waktu priode ulang semakin lama maka debit aliran permukaan semakin besar.

Desain saluran drainase pada STA 1+100 � STA 1+230 menggunakan priode ulang 2 dan 5 tahun. Dasar saluran pada STA 1+230 diturunkan 65 cm kemudian diberi komponen drainase berupa deck drain sehingga air yang menggenang di jalan dapat mengalir ke drainase. Dengan genangan air sepanjang 50 meter maka diperlukan deck drain sebanyak 6 buah dengan jarak antar titik sepanjang 10 meter, hal tersebut dimaksudkan untuk memaksimalkan fungsi deck drain dalam menyalurkan air. Setelah dilakukan desain maka didapat nilai debit saluran drainase sebesar 1,747 m�/detik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Suripin. (2004). Sistem drainase perkotaan yang berkelanjutan. Andi. Google Scholar

 

Amrulloh, Muhammad, Widiarti, Wiwik Yunarni, & Halik, Gusfan. (2021). Evaluasi Kinerja Sistem Drainase Jalan Kaliurang Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Google Scholar

�

Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering, 12(2), 81�91. Google Scholar

 

Dewi, Ajeng Kusuma, Setiawan, Ary, & Saido, Agus P. (2014). Evaluasi Sistem Saluran Drainase di Ruas Jalan Solo Sragen Kabupaten Karanganyar. Matriks Teknik Sipil, 2(1), 170. Google Scholar

 

Djamaluddin, Ibrahim, Aly, Sumarni Hamid, Rahim, Irwan Ridwan, Zubair, Achmad, Ibrahim, Rosalinda, & Abdullah, Nurjannah Oktorina. (2020). Pengelolaan Drainase Kota Sebagai Upaya Mitigasi Banjir Kota Makassar. JURNAL TEPAT: Teknologi Terapan Untuk Pengabdian Masyarakat, 3(2), 98�112. Google Scholar

 

Frick, Heinz. (1979). Ilmu dan alat ukur Tanah. Kanisius. Google Scholar

 

Hasmar, H. A. (2012). Halim.(2012). Drainase Terapan, Yogyakarta. Penerbit UII Press.

Isnaini, Faulia. (2019). Evaluasi Kapasitas Daya Tampung Saluran Drainase Jalan Damanhuri Pada Kota Samarinda. KURVA MAHASISWA, 1(1), 100�115. Google Scholar

 

Jifa, Azarine Nabila, Susanawati, Liliya Dewi, & Haji, Alexander Tunggul Sutan. (2019). �Google Scholar

 

Evaluasi Saluran Drainase di Jalan Gajayana dan Jalan Sumbersari Kota Malang. Jurnal Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 6(1), 9�17. Google Scholar

 

Jung, Hyuk sang, Han, Yun su, Chung, Sung rae, Chun, Byung sik, & Lee, Yong Joo. (2013). Evaluation of advanJung, Hyuk sang, Han, Yun su, Chung, Sung rae, Chun, Byung sik, & Lee, Yong Joo. (2013). Evaluation of advanced drainage treatment for old tunnel drainage system in Korea. Tunnelling and Underground Space Technology, 38, 476�486.ced dra. Tunnelling and Underground Space Technology, 38, 476�486. Google Scholar

 

Lubis, Kamaluddin. (2021). Evaluation of Dimensions and Drainage Performance Office in the Aceh Tamiang Area Kuala Simpang. Britain International of Exact Sciences (BIoEx) Journal, 3(1), 20�32. Google Scholar

 

Ozdemir, Hasan, & Bird, Deanne. (2009). Evaluation of morphometric parameters of drainage networks derived from topographic maps and DEM in point of floods. Environmental Geology, 56, 1405�1415. Google Scholar

 

 

Ross, Jared A., Herbert, Matthew E., Sowa, Scott P., Frankenberger, Jane R., King, Kevin W., Christopher, Sheila F., Tank, Jennifer L., Arnold, Jeffrey G., White, Mike J., & Yen, Haw. (2016). A synthesis and comparative evaluation of factors influencing the effectiveness of drainage water management. Agricultural Water Management, 178, 366�376. Google Scholar

 

Sulistiono, Bambang, & Ardiyanto, Aditya Ferry. (2016). Evaluasi Kapasitas Saluran Drainase Desa Sariharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta. Jurnal Teknik Sipil, 14(1), 47�52. Google Scholar

 

Supriono, Bambang, & Sadad, Ilyas. (2018). Evaluasi Saluran Drainase Pada Jalan Kenanga Di Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat. Jurnal Teknik Sipil, 9(1), 1134�1141. Google Scholar

 

Syarifudin, Achmad. (2017). Hidrologi Terapan. Penerbit Andi. Google Scholar

 

Taufik, Muhamad, Setiawan, Agung, & Prasetiyo, Imam. (2020). Analisis Sistem Drainase Untuk Mengatasi Banjir. Surya Beton: Jurnal Ilmu Teknik Sipil, 4(2), 17�24. Google Scholar

 

Triatmodjo, B. (2008). Hidrologi Terapan (Yogyakarta: Beta Offset). Google Scholar

 

Yulius, Elma. (2018). Evaluasi Saluran Drainase pada Jalan Raya Sarua-Ciputat Tangerang Selatan. Bentang: Jurnal Teoritis Dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil, 6(2), 118�130. Google Scholar

 

Copyright holder:

Ahmad Norhadi, Akhmad Marzuki, Irsan Rosady (2023)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: