Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 9, September
2023
ANALISA
DISTRIBUSI MIKROBA PADA SETIAP KEDALAMAN TANAH MARGEL DENGAN TEKNOLOGI
BIOSOILDAM
Nugroho Widiasmadi
Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Semarang
Email:
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menguji Superbokashi untuk mengontrol kesehatan dan kesuburan tanah secara alami.
Penelitian ini dilakukan pada lahan berstruktur tanah margel yang dimanfaatkan untuk perkebunan dengan mengamati pola sebaran tingkat
konduktifitas Electrolit tiap kedalaman tanah melalui aktivitas
mikroba. Dimana penyebarannya
melalui dua jenis biohole, yaitu biohole horizontal dan vertikal. Penelitian ini mengamati dalam periode waktu melalui
sensor mikrokontroler terhadap
perubahan perparameter tanah seperti: tingkat keasaman tanah, laju infiltrasi,
tingkat konduktivitas elektrolit dan tingkat porositas yang diamati dari tingkat laju
infiltrasi tanah. Menggunakan metode simulasi dengan dua (2) jenis biohole, maka dapat dilihat
peningkatan EC di setiap kedalaman pada periode waktu tertentu. Metode ini menggunakan teknologi Smart Biosoildam (Biodam) yang dapat disimulasikan menyamai dengan proses sebenarnya (real
time). Dari pengamatan grafik
dan standar EC terlihat bahwa kemampuan tanah dalam menyediakan
unsur hara pada zona pertumbuhan
akar dapat dijadikan informasi untuk menetapkan jadwal dan pola sebaran tanam baik
pada masa pertumbuhan vegetatif
maupun masa pertumbuhan generatif. Sehingga dapat diketahui jarak tanam dan jarak biohole yang efektif agar mampu memberikan nutrisi pada masa vegetatif dan generatif. Penyebaran nutrisi dapat dipantau melalui sensor yang mengubah
parameter analog pada mikro prosesor
menjadi informasi digital
yang dikirimkan melalui wifi secara real time.
Kata kunci: Biohole Horizontal, Biohole Vertikal, Biosoildam, Infiltrasi Keasaman Tanah, Konduktivitas Elektrolit, Mikrokontroler.
Abstract
This study aims to test Superbokashi to control soil health
and fertility naturally. This research was conducted on margel
soil structure land used for plantations by observing the distribution pattern
of electrolyte conductivity levels at each soil depth through microbial
activity. Where the spread is through two types of bioholes,
namely horizontal and vertical bioholes. This study
observed over a period of time through a microcontroller sensor changes in soil
parameters such as: soil acidity level, infiltration rate, electrolyte
conductivity level and porosity level observed from soil infiltration rate
level. Using a simulation method with two (2) types of bioholes,
it can be seen the increase in EC at each depth in a certain period of time.
This method uses Smart Biosoildam (Biodam) technology which can be simulated to match the
actual process (real time). From observations of graphs and EC standards, it
can be seen that the ability of soil to provide nutrients in the root growth
zone can be used as information to determine the schedule and distribution
pattern of planting both during vegetative growth and generative growth
periods. So that it can be known the effective planting distance and biohole distance in order to be able to provide nutrients
in the vegetative and generative periods. The spread of nutrients can be
monitored through sensors that convert analog parameters on the microprocessor
into digital information transmitted over wifi in
real time.
Keywords: Horizontal Biohole, Vertical Biohole, Biosoildam, Soil Acidity
Infiltration, Electrolyte Conductivity, Microcontroller.
Pendahuluan
Penurunan daya dukung lahan saat
ini banyak diakibatkan pemakaian pupuk dan pestisidia anorgnik secara berlebihan atau tidak terkontrol(Nugroho Widiasmadi, 2019). Agen hayati (pupuk hayati)
diperlukan untuk mendukung konservasi tanah dan air. Namun, sejauh ini belum
ada pengukuran sistem monitoring & assessment budidaya
pertanian secara berkala, berkesinambungan, dan informasi parameter tanah secara langsung (real-time). Oleh
karena itu, diperlukan sistem informasi yang akurat mengenai parameter tanah untuk mencapai target panen.
Infiltrasi adalah
proses air yang mengalir ke
dalam tanah yang umumnya berasal dari curah hujan,
sedangkan laju infiltrasi adalah jumlah air yang masuk ke dalam tanah
per satuan waktu. Proses ini merupakan bagian
yang sangat penting dari siklus hidrologi yang dapat mempengaruhi jumlah air yang ada di permukaan tanah. Air di permukaan tanah akan masuk ke
dalam tanah kemudian mengalir ke sungai (Sunjoto,
S., 2018). Tidak semua air permukaan
mengalir ke dalam tanah, tetapi
sebagian air tetap berada di lapisan tanah atas untuk
selanjutnya diuapkan kembali ke atmosfer
melalui permukaan tanah atau penguapan
tanah (Suripin, 2018).
Kapasitas infiltrasi
adalah kemampuan tanah untuk menyerap
air dalam jumlah besar ke dalam
tanah dan dipengaruhi oleh aktivitas mikroorganisme di dalam tanah (Nugroho Widiasmadi, 2020). Kapasitas infiltrasi yang besar dapat mengurangi limpasan permukaan. Pori-pori tanah yang mengecil, umumnya disebabkan oleh pemadatan tanah, dapat menyebabkan
penurunan infiltrasi. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh pencemaran tanah (Nugroho Widiasmadi, 2020) akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan yang
juga mengeraskan tanah.
Smart-Biosoildam merupakan pengembangan teknologi Biodam yang melibatkan aktivitas mikroba dalam meningkatkan laju infiltrasi yang terukur, terkendali sebagai respon atau tanggapan yang dapat dilihat secara
langsung (real time). Aktivitas
biologi tanah melalui peran mikroba
sebagai agen pengurai biomassa dan konservasi tanah menjadi informasi penting bagi upaya
konservasi tanah dalam mendukung ketahanan pangan yang sehat (Nugroho Widiasmadi, 2019).
Pengembangan tersebut
telah menggunakan mikrokontroler dimana secara efektif dapat memantau aktivitas agen tersebut melalui parameter konduktivitas elektrolit sebagai input analog dari sensor
EC yang tertanam di dalam tanah dan selanjutnya diubah menjadi informasi digital oleh mikrokontroler
(Nugroho Widiasmadi, 2020).
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji distribusi mikroba pada tanah margel yang selama puluhan tahun menjadi
sumber mata pencaharian masyarakat Desa Kandat Kecamatan Blabak Kabupaten Kediri. Pengelolaan lahan ini tidak memiliki
wawasan terhadap konservasi tanah dan air, dimana petani menggunakan
pupuk kimia & pestisida secara berlebihan yang terakumulasi dalam lapisan pasir
pantai ini, sehingga telah mengasamkan media tanam dan menurunkan hasil panen. Penelitian yang berlangsung pada Januari-Juli 2021 ini
bertujuan untuk mengembalikan daya dukung lahan pantai
samas.
Alat dan bahan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Mikrokontroler Arduino UNO,Wifi ESP8266, Sensor parameter tanah
: Suhu (T) DS18B20, Kelembaban
(M) V1.2, Electrolit Conductivity (EC) G14 PE,
Acidity pH) Tipe SEN0161-V2 , LCD modul
HD44780 controller, Biohole sebagai
Injector untuk Biosoildam,
Biofertilizer Mikrobia Alfafaa
MA-11, red union straw sebagai sarang
mikroba , Abney level, , Double Ring Infiltrometer, Erlemeyer, penggaris, Stop watch,
ember plastik, tally sheet, gelas
ukur, skala mikro , hidrometer dan air.
Menentukan Area Amatan & Posisi Sensor
Untuk menentukan
koordinat amatan (plot) dan
sensor, penelitian ini menggunakan sebaran sampling pada
berbagai jarak: 1,5; 2; 3meter
dari pusat Biohole dengan diameter 1meter sebagai pusat penyebaran
radial agen hayati Mikroba Alfaafa MA-11 melalui proses injeksi air. Laju infiltrasi dan distribusi agen biologis secara
radial radial dapat dikontrol secara real-time melalui sensor pengukuran dengan parameter: EC/ion garam (makronutrien),
pH, kelembaban dan suhu tanah.
Dan sebagai
kontrol berkala, laju infiltrasi dengan Double Ring Infiltrometer pada variabel
jarak dari pusat Biohole diukur
secara manual. Selanjutnya,
sampel tanah juga diambil untuk dianalisis
karakteristiknya, seperti tekstur tanah, kandungan bahan organik dan bulk density (Douglas, M.G. 2018).
Gambar 1: Double Ring Infiltrometer & Sensors
Gambar 2 Distributiom & Biohole Structure
Perhitungan
Debit Hantaran
Model Smartbiosoildam
menggunakan debit limpasan sebagai media distribusi untuk penyebaran agen hayati melalui
inlet/inflow Biohole sebagai
pusat penyebaran populasi mikroba dengan interflow air. Perhitungan
debit limpasan sebagai dasar rumus Inflow Biosoildam memerlukan tahapan sebagai berikut: melakukan analisis curah hujan, menghitung luas daerah tangkapan
air, dan menganalisis lapisan
tanah/batuan.
Struktur biosoildam
dapat dibuat dengan lubang-lubang pada lapisan tanah tanpa
atau menggunakan pipa air/pipa
dengan lapisan berlubang yang memungkinkan mikroba menyebar secara radial. Kita dapat menghitung debit yang masuk ke dalam biohole
sebagai fungsi dari karakteristik daerah tangkapan dengan rumus rasional:
Q =
0,278 CIA (1)
dimana
C adalah nilai koefisien limpasan, I adalah curah hujan
dan A adalah luas (Sunjoto, S. 2019). Berdasarkan rumus tersebut, Tabel tersebut menyajikan hasil debit limpasan.
Infiltration
Penyebaran mikroba sebagai agen pengurai biomassa dapat dikendalikan melalui perhitungan laju infiltrasi pada radius titik dari Biohole sebagai pusat penyebaran mikroba. dengan menggunakan metode Horton.
Horton mengamati bahwa infiltrasi dimulai dari nilai standar fo dan menurun secara eksponensial ke kondisi konstan fc. Salah satu persamaan infiltrasi paling awal yang dikembangkan oleh Horton adalah:
f(t) = fc +
(fo � fc) e-kt�������������������������������������������������� (2)
Dimana
k adalah reduksi konstan ke dimensi [T -1] atau laju infiltrasi
menurun konstan. fo adalah kapasitas laju infiltrasi pada awal pengukuran fc adalah kapasitas infiltrasi konstan yang tergantung pada jenis tanah. Parameter fo dan fc diperoleh dari pengukuran lapangan menggunakan
infiltrometer cincin
ganda. Parameter fo
dan fc merupakan fungsi dari jenis dan tutupan tanah. Tanah berpasir atau berkerikil nilainya tinggi, sedangkan tanah lempung gundul nilainya kecil, dan untuk permukaan tanah berumput (gambut) nilainya meningkat (Nugroho
Widiasmadi 2019).
Data
perhitungan
infiltrasi hasil pengukuran pada 15 menit pertama, 15 menit kedua, 15 menit ketiga dan 15 menit keempat pada masing-masing jarak dari pusat
Biohole dikonversikan dalam satuan cm/jam dengan rumus sebagai berikut:
Laju infiltrasi = (ΔH/t x 60)���������������������������������������������� (3)
dimana: H = penurunan ketinggian (cm) dalam selang waktu tertentu, T = selang waktu yang dibutuhkan air dalam H untuk masuk ke dalam tanah (menit) (Huang, Z, dan L Shan.2017). Pengamatan ini dilakukan setiap 3 hari sekali selama satu bulan.
Microbial Population
Analisis ini menggunakan agens hayati MA-11 yang telah diuji oleh Laboratorium Mikrobiologi Universitas Gadjah Mada berdasarkan standar Peraturan Menteri: No 70/Permentan/SR.140/10 2011,
meliputi:
Tabel 1 Analisa Kandungan Microba
No |
Population Analysis |
Result |
No |
Population Analysis |
Result |
1 |
Total of Micobes |
18,48 x 108cfu |
8 |
Ure-Amonium-Nitrat Decomposer |
Positive |
2 |
Selulotik Micobes |
1,39 x 108cfu |
9 |
Patogenity for plants |
Negative |
3 |
Proteolitik Micobes |
1,32 x 108cfu |
10 |
Contaminant E-Coly
& Salmonella |
Negative |
4 |
Amilolitik Micobes |
7,72 x 108cfu |
11 |
Hg |
2,71 ppb |
5 |
N Fixtation Micobes |
2,2 x 108cfu |
12 |
Cd |
<0,01 mg/l |
6 |
Phosfat Micobes |
1,44 x 108cfu |
13 |
Pb |
<0,01 mg/l |
7 |
Acidity |
3,89 |
14 |
As |
<0,01 ppm |
(Nugroho Widiasmadi, 2019)
Aplikasi di Biosoildam adalah mengkonsentrasikan mikroba ke dalam "media populasi", sebagai sumber kondisioner tanah untuk meningkatkan laju infiltrasi dan memulihkan kesuburan alam.
Tanah mergel adalah tanah dari campuran kapur, pasir, dan tanah liat. Tanah ini berwarna putih keabuan dan memiliki kandungan mineral yang tinggi. Sama seperti tanah kapur, tanah ini juga kurang subur, ya. Tanah mergel dapat terbentuk karena curah hujan yang tidak merata.
Tanah ini tidak subur karena
memiliki kandungan organik dan zat hara yang sangat sedikit. Ini menyebabkan tanah mergel hanya
cocok ditanami tanaman yang kuat dan tahan banting seperti jati, ya. Tanah mergel ini dapat
ditemui di daerah pegunungan atau dataran rendah yang terdapat batuan kapur. Kamu dapat menemui tanah mergel
di sekitar Gunung Kidul, Kediri, dan Madiun.
Tanah mergel juga dikenal sebagai tanah marbalit. Tanah mergel atau marbalit
merupakan jenis tanah yang terbentuk oleh campuran batuan kapur pasir, dan juga tanah liat. Pembentukan
dari tanah mergel ini sangatlah
dipengaruhi oleh keberadaan
curah hujan yang tidak merata di sepanjang tahunnya. Keberadaan tanah mergel atau marbalit
ini sering kita temukan di daerah- daerah pegunungan atau di dataran- dataran rendah.
Ada banyak sekali jenis tanah yang dapat kita temukan di Indonesia. Tanah- tanah ini mempunyai karakteristik tau ciri- cirinya masing- masing. Adapun perebadaan ciri atau karakteristik inilah yang akan menyebabkan terjadinya jenis- jenis tanah. Seperti jenis tanah pada umumnya, tanah mergel atau marbalit juga mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik yang dimiliki oleh tanah mergel atau tanah marbalit antara lain adalah sebagai berikut:
Terbentuk
oleh campuran batuan kapur, pasir dan tanah liat: Ciri atau
karakteristik pertama yang melekat pada jenis tanah mergel adalah
terbentuk dari campuran batuan kapur, pasir dan tanah liat. Ketiga
unsur ini berada dalam satu
tempat dan melapuk bersama- sama yang pada akhirnya membentuk suatu tanah yang disebut dengan tanah mergel. Oleh karena terbentuk dari tiga unsur
tanah yang berbeda, maka karakteristik tanah mergel ini
juga mengadopsi dari ketiga unsur yang membentuknya.
Mempunyai
warna putih : Ciri atau
karakteristik dari tanah mergela yang paling mudah untuk diketahui
(karena bisa tampak dari kondisi
fisik) adalah mempunyai warna putih. Warna putih yang dimiliki oleh tanah mergel ini kemungkinan
disebabkan karena tanah ini terbentuk
oleh tanah kapur yang bercampur dengan pasir dan juga tanah liat. Tanah kapur yang memiliki warna putih akan mendominasi
dan akan menutupi warna campuran lain sehingga tanah mergel terlihat mempunyai warna putih.
Mempunyai tingkat kesuburan yang rendah: Tanah mergel merupakan
tanah yang mempunyai tingkat kesuburan yang rendah. Hal ini juga menjadi karakteristik yang menonjol dari tanah
mergel ini. Karena tanah yang subur biasanya mempunyai kandungan bahan organik atau unsur
hara yang tinggi, semenatara
hal tersebut tidak dimiliki oleh tanah mergel. Oleh karena tanah mergel
tidak mempunyai tingkat kesuburan tinggi, maka tanah
ini tidak cocok digunakan sebagai lahan pertanian.
Pembentukannya dipengaruhi oleh hujan yang turun tidak merata
sepanjang tahun: Diantara
beberapa macam ciri- ciri atau
karakteristik yang dimiliki
oleh tanah mergel, bisa dikatakan bahwa ciri yang sangat menonjol dari tanah
mergel adalah pembentukannya yang dipengaruhi
oleh hujan yang turun secara tidak merata
sepanjang tahunnya. Ya, tanah mergel sangat dipengaruhi oleh keberadaan hujan yang turun. Karena pembentukan tanah mergel ini adalah
akibat dari adanya hujan� yang turun secara tidak
merata di sepanjang tahunnya.
Gambar 3 Lapisan Tanah Margel
Parameter
Tingkat keasaman
tanah adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengamati tingkat kesuburan tanah dan kemampuan mikroba berkembang. Banyaknya unsur hara yang terkandung dalam tanah merupakan indikator tingkat kesuburan tanah akibat adanya aktivitas
agen hayati dalam menguraikan biomassa. Faktor penting yang mempengaruhi penyerapan unsur hara (EC) oleh akar tanaman adalah derajat keasaman tanah (pH tanah), suhu (T) dan kelembaban (M).
Tingkat Keasaman Tanah (pH) sangat mempengaruhi laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Boardman, C. R. dan Skrove, J.W., 2016).
Aktivitas mikroba
sebagai penyumbang nutrisi tanah dari
hasil dekomposisi biomassa dapat dikontrol melalui tingkat salinitas larutan nutrisi yang dinyatakan melalui konduktivitas serta parameter
lain sebagai input analog. Konduktivitas
dapat diukur dengan menggunakan EC, Elektrokonduktivitas atau aliran konduktivitas elektrik(EC)
yang merupakan kepadatan nutrisi dalam larutan.
Semakin pekat larutan, semakin besar pengiriman arus listrik dari
kation (+) dan anion (-) ke
anoda dan katoda EC meter. Dengan demikian, itu menghasilkan EC yang lebih tinggi. Satuan
pengukuran EC adalah mS/cm
(millisiemens) (John M Lafle,
PhD, Junilang Tian, Profesor
ChiHua Huang, PhD, 2017).
Penelitian ini menggunakan sistem transmisi data ESP8266 dengan
firmware dan AT Command set yang dapat diprogram dengan Arduino. Modul
ESP8266 adalah sistem
on-chip yang dapat dihubungkan
ke jaringan WIFI (Sigit Wasisto, 2018). Selain itu, beberapa pin berfungsi sebagai GPIO (General
Port Input Output) untuk mengakses
sensor parameter ground ini yang terhubung
ke Arduino, sehingga sistem dapat terhubung
ke Wifi (Klaus Schwab,
2018). Dengan demikian, kita dapat memproses
input analog dari berbagai
parameter tanah menjadi informasi digital dan memprosesnya
melalui web.
Hasil dan Pembahasan
Hujan Rancangan
Rancangan intensitas
curah hujan ditentukan dengan menggunakan data curah hujan dari Stasiun
Jogyakarta tahun 2012-2018 Analisis statistik dilakukan untuk menentukan tipe sebaran yang digunakan, yang dalam penelitian ini adalah Log Person III. Pengecekan distribusi peluang hujan dapat
diterima atau tidak dihitung dengan menggunakan uji Chi Square
dan uji Kolmogorov Smirnov. Selanjutnya, intensitas hujan rencana dihitung dengan menggunakan rumus mononobe.
Debit Rencana
Debit rencana
yang digunakan sebagai
media penyebaran mikroba
MA-11 menggunakan intensitas
curah hujan selama 1 jam karena diperkirakan durasi curah hujan paling dominan di daerah penelitian adalah 1 jam. Koefisien limpasan untuk berbagai koefisien aliran permukaan adalah 0,700,95 (Suripin 2018), sedangkan dalam penelitian ini kami menggunakan nilai koefisien aliran terkecil yaitu 0,70.
Debit rencana
memiliki daerah tangkapan air yang bervariasi, antara 9 m2 sampai dengan 110 m2 dengan hubungan yang proporsional. Semakin besar plot, semakin besar debit rencana yang dihasilkan sebagai inflow biohole. Kedalaman Biohole di daerah penelitian pada kala ulang 25 tahun berkisar antara 0,80 m sampai 1,50 m. Volume penyerapan akan menentukan kapasitas maksimum air yang terkandung dalam Biohole. Semakin besar volume Biohole, semakin besar wadah
airnya.
Biohole Design
Biohole Type Vertikal
menggunakan dinding alami dengan diameter 0,3 m dan kedalaman 0,8 m dengan daerah penyerapan (retarding
basin) seluas 36 m2. Bahan organik
dari limbah jerami bawang merah
dipadatkan digunakan sebagai sarang populasi mikroba (nest microbe). Kapasitas volume Biohole untuk dimensi tersebut
adalah 0,157 m3, dan debit kala ulang
25 tahun = 0,0000841 m3/detik,
akan terisi penuh dalam waktu
sekitar 15 sampai 20 menit.
Biohole Type Horizontal menggunakan dinding alami dengan diameter 0,25 m dan kedalaman 0,4 m dengan daerah penyerapan (retarding
basin) seluas 36 m2. Bahan organik
dari limbah jerami bawang merah
dipadatkan digunakan sebagai sarang populasi mikroba (nest microbe). Bagian
atasnya dilapisi dengan batuan diamater
2 cm setebal 5 cm yang berfungsi
sebagai media pemecah energi air hujan.
Sehingga ketika
diisi cairan organik bahan organik
tetap stabil untuk menjaga penyebaran
radial mikroba (Nugroho Widiasmadi,
2020). Kapasitas volume Biohole
untuk dimensi tersebut adalah 0,125 m3, dan
debit kala ulang 25 tahun =
0,0000841 m3/detik, akan terisi penuh dalam
waktu sekitar 15 sampai 20 menit.
Gambar 4 Grafik EC vs Depth
Simulasi kesuburan
tanah margel pantai menggunakan 2 tipe biohole yaitu :
Varibale
1 = menggunakan Biohole tipe vertikal diameter 30 cm kedalaman 80 cm dengan populasi mikroba 108/cfu, pencatatan parameter tanah dilakukan setiap 5 hari sekali
selama 60 hari pada setiap kedalaman 10 cm.
Varibale
2 = menggunakan Biohole tipe horizontal diameter 25 cm kedalaman
40 cm dengan Populasi Mikroba 108/cfu, pencatatan parameter tanah dilakukan setiap 5 hari sekali selama
60 hari pada setiap kedalaman 10 cm.
Kondisi hara awal
sebelum simulasi nilai kesuburan tanah dengan parameter
Electrolyte Conductivity (EC) adalah 546 uS/cm, dengan jarak
3meter dari pusat Biohole. Dari satu titik untuk setiap
kedalaman 10 cm, nilai EC diukur hingga kedalaman
90 cm, yang diamati secara
real time setiap 5 hari sebagai berikut:
Observasi Biohole
Vertical adalah: |
|
Nilai EC kedalaman
10 cm |
350 uS/cm ke 617 uS/cm pada hari
ke 35 |
617 uS/cm turun
452 uS/cm pada
hari ke-40 |
452 uS/cm turun
386 uS/cm pada hari ke-50 |
386 uS/cm turun
373 uS/cm pada hari ke-60 |
Nilai EC kedalaman
26 cm |
350 uS/cm naik 1038 uS/cm pada hari ke 35 |
1038uS/cm turun
790 uS/cm hari
ke-40 |
790 uS/cm
turun 718 uS/cm
pada hari ke-50 |
718 uS/cm turun
680 uS/cm pada hari ke-60 |
Nilai EC kedalaman
40 cm |
350 uS/cm naik 716 uS/cm pada hari ke 35 |
916uS/cm turun
799 uS/cm hari
ke-40 |
799 uS/cm turun
481 uS/cm pada hari ke-50 |
681 uS/cm
turun 414 uS/cm pada
hari ke-60 |
Nilai EC kedalaman
60 cm |
450 uS/cm naik
867 uS/cm pada hari
ke 35 |
767 uS/cm turun
628 uS/cm pada hari ke-40 |
628 uS/cm
turun 544 uS/cm hari
ke-50 |
544 uS/cm turun 497 uS/cm pada hari ke-60 |
Nilai EC kedalaman
74 cm |
450 uS/cm naik 379 uS/cm pada hari ke 35 |
379 uS/cm turun
430 uS/cm pada hari ke-40 |
339 uS/cm turun
409 uS/cm pada hari ke-50 |
409 uS/cm
turun 400 uS/cm pada hari
ke-60 |
|
A.
Observasi Biohole Horizontal:
|
|
1.
Nilai EC kedalaman 10 cm |
350 uS/cm naik 548
uS/cm hari ke 35 |
28 uS/cm turun
492 uS/cm hari
ke-40 |
392 uS/cm
turun 373 uS/cm hari ke-45 |
373 uS/cm
turun 368 uS/cm hari ke-60 |
Nilai EC kedalaman 24 cm |
350 uS/cm naik 768 uS/cm hari ke 35 |
768 uS/cm
turun 442 uS/cm hari ke-40 |
642 uS/cm turun
584 uS/cm hari ke-45 |
584 uS/cm
turun 424 uS/cm hari ke-60 |
Nilai EC kedalaman 30 cm |
350 uS/cm naik 638 uS/cm hari ke 35 |
638 uS/cm turun
600 uS/cm hari ke-40 |
600 uS/cm
turun 450 uS/cm hari ke-45 |
450 uS/cm
turun 400 uS/cm hari ke-60 |
Nilai EC kedalaman 40 cm |
350 /cm naik 362 uS/cm hari ke 35 |
362 uS/cm
turun 383 uS/cm hari ke-40 |
383 uS/cm
turun 363 uS/cm hari ke-45 |
363 uS/cm
turun 358 uS/cm hari ke-60 |
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (a) Superbokashi mampu meningkatkan daya dukung lahan pada lapisan margel yang memiliki porositas cukup besar, kecepatan
kenaikan nilai EC cukup besar sehingga
pada hari ke-35 telah mencapai nilai EC maksimum. (b) Namun juga mengalami penurunan yang cepat dimana setelah
mencapai nilai EC pada titik puncak grafik
cenderung menurun tajam hingga batas nilai EC awal (c) Sehingga pola grafik
pada lapisan pasir menunjukkan perubahan nilai EC cukup dinamis yaitu cepat
naik kemudian turun dengan cepat. (d)����� Pola ini menunjukkan sifat pasir yang sangat baik sebagai katalis atau media pengangkutan/penyebaran mikroba, tetapi sangat buruk sebagai media penahan perkembangan akar, sehingga pemberian bahan organik sebagai
perekat (pengikat) sangat penting. (e) Superbokashi perlu dilakukan pengujian material margel sebagai bahan pengisi (filler) dan media angkut pada tanah-tanah yang mempunyai ketahanan simpan yang baik tetapi memiliki daya sebar yang rendah seperti lempung, inceptisol dll.
BIBLIOGRAPHY
Boardman, C. R., & Skrove, J. (1966). Distribution in fracture permeability of a granitic rock mass following a contained nuclear explosion. Journal of Petroleum Technology, 18(05), 619�623.
Douglas, M. G. (1988). Integrating conservation into farming systems: the Malawi experience. English: Soil and Water Conservation Society
John M Laflen, Ph.D, Junilang Tian , Professor Chi-Hua Huang, PhD. (2011). Soil Erosion & Dryland Farming. Library.
Nugroho Widiasmadi Dr. (2020a). Analisa Elektrolit Konduktifitas & Keasaman Tanah Secara Real Time menggunakan Smart Biosoildam. Prosiding National Conference of Industry, Engineering, and Technology (NCIET), 1.
Nugroho Widiasmadi Dr. (2020b). Analysis of Soil Fertlity and Acidity in Real Time Using Smart Biosoildam to Improe Agricultural Land. International Journal of Research and Analytical Reviews (IJRAR), 7(3), 194�200.
Nugroho Widiasmadi Dr. (2020c). Soil Improvement & Conservation Based in Biosoildam Integrated Smart Ecofarming Technology (Applied in Java Alluvial Land & Arid Region in East Indonesia). International Journal of Inovative Science and Research Technology (IJRST), 5(9).
Schwab, Klaus. (2017). The fourth industrial revolution. Currency.
Sigit Wasisto. (2018). Aplikasi Internet of Things (IoT) dengan Arduino &
Android.
Sunjoto, S. (2018). Optimasi Sumur ResapanAir Hujan Sebagai Salah Satu UsahaPencegahan Instrusi Air Laut. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Widiasmadi, Nugroho. (2019). Peningkatan Laju Infiltrasi Dan Kesuburan Lahan Dengan Metode Biosoildam Pada Lapisan Tanah Keras Dan Tandus. Prosiding SNST Fakultas Teknik, 1(1).
Zhanbin, Huang, Lun, Shan, Suiqi, Zhang, & Pute, Wu. (1997). Action of Rainwater Use on Soil and Water Conservation and Agriculture Sustainable Development [J]. Bulletin Of Soil And Water Conservation, 1.
Nugroho Widiasmadi Dr. (2021a). Analysis of The Relationship Between Microbial Activities In Inceptisol Soil towards Infiltration Rate for Fertility Improvement with Biosoildam Technology for Papper Plantation. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia.
Nugroho Widiasmadi Dr. (2021b). Nugroho Widiasmadi Dr. (2021).Aalysis of the Relationship Betwween Microbial Activities in Humus Soil� towards Infiltration Rate for Fertility Improvement With Biosoildam Technology For Corn Plantation. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia.
Sutanto. (2012). Desain Sumur Peresapan Air Hujan. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Nugroho Widiasmadi Dr. (2020) Analisa EC dan Keasaman Tanah� Menggunakan Smarat Biosoildam Sebagai Usaha Peningkatan daya Dukung Lahan Pasir. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia.
Nugroho Widiasmadi Dr (2022a). Biohole Effectiveness Analysis Through The Distribution Pattern of Microbies at Each Depth� in Real Time on Coastal Sand. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia.
Suripin. (2013). Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Nugroho Widiasmadi Dr (2022b). Simulation of the Number of Microbial Populations for Fertility Optimization in Clay Soils Using Smart Biosoildam� Technology. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia.
Nugroho Widiasmadi Dr (2022). Analisi Effektifitas Biohole Mellaui Distribusi Mikroba Pada setiap Kedalaman secara Real Time pada Tanah Grumosol. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia
Sunjoto, S. (2011). Teknik Drainase Pro-Air. Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Nugroho Widiasmadi Dr (2022). Simulasi Populasi Mikroba untuk Optimasi Konsuktifitas Elektrolit pada
Tanah Latosol meggunakan teknologi
Smart Biosoildam. Syntax Literate ;
Jurnal Ilmiah Indonesia.
Copyright holder: Nugroho Widiasmadi
(2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |