Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
3, Maret 2023
PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN SISTEM
REDUCE, REUSE, RECYCLE DAN REPLACE DI DESA SAMPUN DUSUN 2 KECAMATAN DOLAT RAYAT
KABUPATEN KARO TAHUN 2022
Nelson Tanjung, Restu Auliani, Kiki Aprina br Sembiring, Erba
Kalto Manik, Kristina Br Tarigan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Medan, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan capaian volume sampah pada tahun 2021 yang terdiri dari 235 kabupaten/kota di indonesia bahwa timbulan sampah 26,739,004.66 ton/tahun. Pengelolaan sampah dengan sistem Reduce, Reuse, Recycle dan Replace menjadi pilihan pengelolaan sampah untuk menurunkan
volume sampah. Penelitian ini bersifat deskriptif,
populasi jumlah warga di desa sampun
dusun 2 sekitar 540 warga dengan sampel
84 warga yang diambil secara simple random sampling. Hasil penelitian
menunjukan pengelolaan sampah dengan sistem
reduce (sering 22.38%, kadang-kadang
29.04% dan tidak pernah
48.57%), reuse (sering 18.80%, kadang-kadang
9.76% dan tidak pernah
56.90%), recycle (sering 18.33%, kadang-kadang
27.61% dan tidak pernah
65.95%) dan replace (sering 40%, kadang-kadang
28.57% dan tidak pernah
31.43%). Disarankan kepada warga tidak menimbun
sampah, tidak membakar sampah dan tidak membuang sampah ke jurang.
Sebaiknya pemerintahan di desa sampun menyediakan
tong sampah kepada warga agar warga tidak membuang sampah ke jurang,
pemerintahan di kecamatan dolat rayat memberikan
truk pengangkut sampah sehingga sampah terkelola dengan baik dan juga bekerja sama dengan
dinas lingkungan hidup agar dinas lingkungan hidup membuat penyuluhan pengelolaan sampah dan membuat pelatihan pengelolaan sampah secara Reduce, Reuse, Recycle dan
Replace.
Kata Kunci: pengelolaan sampah reduce,
reuse, recycle dan replace
Abstract
Through data from the Ministry of Environment and Forestry, it is known
that the achievement of the volume of waste generation in 2021, from 235
districts and cities in Indonesia, is 26,739,004.66 tons/year. Waste management
by implementing a reduce, reuse, recycle and replace system is an option in
managing waste to reduce the volume of waste generation. This research is a
descriptive study that examines 84 respondents obtained through simple random
sampling technique from a population consisting of 540 residents in Dusun 2, Sampun Village. Through the research, the results of waste
management are as follows: using the reduce system: 22.38% in the frequent
category, 29.04% in the sometimes category, and 48.57% in the never category;
using the reuse system: 18.80% in the frequent category, 9.76% in the sometimes
category, and 56.90% in the never category; using the recycle system: 18.33% in
the frequent category, 27.61% in the occasional category, and 65.95% in the
never category; and using system replace: 40% in the frequent category, 28.57%
in the sometimes category, and 31.43% in the never category. Residents are
advised not to pile up, burn and throw garbage into the ravine, and the Sampun Village Government should provide a garbage
collection to prevent residents from throwing trash into the ravine, and the
Dolat Rayat District Government will provide a garbage truck so that waste can
be managed properly and in collaboration with the Environmental Service. Live
to hold a dissemination on waste management and conduct training on management
of reduce, reuse, recycle and replace systems.
Keywords: waste management reduce; reuse; recycle and replace
Pendahuluan
Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia seperti bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri, puingan bahan bangunan dan besi-besi tua bekas kendaraan bermotor sudah terpakai. Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi terhadap barang atau material yang digunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung terhadap material yang dikonsumsi. Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah (Cecep, 2016).
Besarnya sampah yang dihasilkan dalam suatu daerah tentu sebanding dengan jumlah penduduk, jenis aktivitas, dan tingkat konsumsi penduduk terhadap barang/material. Semakin besar jumlah penduduk atau tingkat konsumsi terhadap barang maka makin besar pula volume sampah yang dihasilkan. Setiap hari, kota-kota seperti jakarta, surabaya, bandung dan medan menghasilkan sampah dalam volume cukup besar. Hal ini disebabkan jumlah penduduk yang cukup besar dan termaksuk kedalam kategori kota besar (Samidi, 2012).
Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berdasarkan capaian pada tahun 2021 yang terdiri dari 235 kabupaten/kota di indonesia menjelaskan bahwa timbulan sampah (26,739,004.66 ton/tahun, pengurangan sampah sekitar 14.96% (3,999,713.33 ton/tahun), penanganan sampah 48.96% (1,081,733.14 ton/tahun),�� sampah terkelola 63.88% (17,081,733.14 ton/tahun), sampah tidak terkelola 36.12% (9,657,558.19 ton/tahun). Komposisi sampah berdasarkan jenis sampah, sampah sisa makanan sekitar 28.8%, kayu/ranting/daun sekitar 12.6%, kertas sekitar 11.9%, plastik sekitar 15.9%, karet/kulit sekitar .5%, kain sekitar 6.6%, kaca sekitar 6.3%, logam sekitar 6.7% sampah lainya sekitar 7.7%. komposisi sampah berdasarkan sumber, sampah di rumah tangga 40.7%, perkantoran 6.7%, pasar 15.9%, pusat perniagaan 19.34%, dan fasilitas publik 6.8%.
Apabila masalah sampah ini tidak dikelola dengan baik, maka berpotensi membawa penyakit berantai bagi pencemaran lingkungan, seperti mempercepat atau menjadi sumber penularan penyakit, timbulnya bau busuk, tersumbatnya saluran drainase dan aliran sungai sehingga terjadi banjir, serta berbagai ancaman kerusakan lingkungan. Diperlukan perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah dengan melibatkan langsung masyarakat sebagai penghasil sumber sampah. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah salah satu faktor kunci untuk menanggulangi persoalan sampah. Pelaksanaan pengelolaan sampah berbasis masyarakat harus dimulai dengan mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah, mengenalkan pemahaman, pengelolaan sampah, dan dampak dari sampah.
Salah satu langkah penanganan sampah adalah dengan sistem (reduce, reuse, recycle dan replace) yang dapat mengurangi kuantitas dan memperbaiki kualitas sampah yang akan diolah di tempat pemrosesan akhir (TPA). Hal ini sejalan dengan himbauan kepada pemerintah daerah untuk memfasilitasi kegiatan daur ulang. Penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan dalam penanganan sampah rumah tangga, menekankan bahwa pengurangan sampah mulai dari sumber merupakan tanggung jawab dari semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat. Kondisi yang ada saat ini, pemilahan dan pengurangan sampah sejak dari sumbernya (rumah tangga) masih kurang memadai, sehingga berbagai gerakan perlu ditingkatkan melalui peranan tokoh masyarakat, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ataupun pemerintahan (Permen PU N0. 3 Tahun 2013).
Warga di Desa Sampun Kecamatan Dolat Rakyat Kabupaten Karo masih belum melakukan pengolahan sampah dengan prinsip reduce, reuse, recycle dan replace. Melainkan hanya membuang sampahnya sembarangan seperti membuang ke sungai, membuang ke parit, membakar dan menimbun sampahnya. Dalam ilmu kesehatan lingkungan, suatu pengelolaan sampah dianggap baik jika sampah tersebut tidak menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit serta sampah tersebut tidak menjadi media perantara menyebarluasnya suatu penyakit. Untuk itu, masyarakat harus memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang pengelolaan sampah.
Dari masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang Tinjauan Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Reduce, Reuse, Recycle dan Replace Di Desa Sampun Dusun 2 Kecamatan Dolat Rakyat Kabupaten Karo Tahun 2022.
Metode Penelitian
A. Jenis
dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah
penelitian deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan sampah
mengunakan sistem Reduce, Reuse, Recycle dan Replace di Desa Sampun Dusun 2
Kecamatan Dolat Rakyat Kabupaten Karo Tahun 2022.
B. Lokasi
dan Waktu Penelitian
a) Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Sampun
Dusun 2 Kecamatan Dolat Rakyat Kabupaten Karo Tahun 2022.
b) Waktu
Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan maret
sampai bulan mei tahun 2022
C. Populasi dan Sampel Penelitian
a) Populasi
Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan objek
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Desa Sampun
Dusun 2 Kecamatan Dolat Rakyat Kabupaten Karo Tahun 2022.
b) Sampel
Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Ukuran populasi merupakan banyaknya sampel yang akan diambil
dari suatu populasi. Jumlah warga di desa sampun dusun 2 sebanyak 540 maka bisa
diambil 10% dari jumlah populasinya. Penentuan besar sampel dapat dihitung
dengan rumus slovin.
n = Ukuran sampel yang akan dicari
N = Ukuran populasi
1 = Konstanta
𝛼= Error level (tingkat kesalahan, digunakan 10%)
n = 540 1+540.(10%)�
n = 540 1+5,4
n = 540 6,4
n = 84,375~ (dibulatkan) 84
jadi, banyak sampel yang di ambil 84 warga
c) Metode
Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah mengunakan metode Simple Random Sampling (pengambilan anggota
diambil secara acak) yaitu dengan cara menuliskan nama kepala keluarga pada
kertas kecil, kemudian dilipat lalu dimasukan kedalam kotak. Dari populasi itu,
diundi dan diambil secara acak sebanyak kertas untuk menjadi sampel.
D. Jenis
dan Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah responden atau objek
penelitianya langsung sehingga mengamati dan menulis jawaban langsung dari
objek penelitian. Dalam penelitian ini data primer di ambil melalui pengisian
kuesioner yang diberikan kepada 84 warga untuk meneliti sistem pengelolaan
sampah mengunakan sistem reduce, reuse, recycle dan replace di Desa Sampun
Dusun 2 Kecamatan Dolat Rakyat Kabupaten Karo Tahun 2022.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil
dari sumber lain oleh peneliti. Biasanya, data-data berupa diagram, grafik,
tabel informasi seperti sensus penduduk. Data sekunder diperoleh dari Kantor
Kepala Desa Sampun Kecamatan Dolat Rakyat Kabupaten Karo.
E. Pengolahan
dan Analisis Data
a) Pengolahan
Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian
selanjutnya dikumpulkan diolah secara manual dan hasilnya di sajikan dalam
bentuk tabel untuk mengetahui mengurangi Reduce volume sampah, mengunakan
kembali Reuse sampah yang masih layak digunakan, mendaur ulangan Recycle sampah
dan mengganti Replace produk yang ramah lingkungan yang akan dilakukan oleh
masyarakat di Desa Sampun Dusun 2 Kecamatan Dolat Rakyat Kabupaten Karo.
b) Analisis
Data
Data dianalisis secara deskriptif dan
membandingkan data yang diperoleh dengan teori-teori yang ada sehingga
diperoleh hasil pengelolaan sampah Desa Sampun Dusun 2 Kecamatan Dolat Rakyat
Kabupaten Karo.
Hasil
dan Pembahasan
A.
Hasil
Dari hasil wawancara
menggunakan kuesioner terhadap 84 warga Di Desa Sampun Dusun 2 kecamatan Dolat
Rayat Kabupaten Karo, maka hasil diperoleh sebagai berikut:
1.
Pemilahan
Sampah Organik Dan Non Organik Yang Dilakukan Warga
Tabel 1
Distribusi
Frekuensi Responden Warga Pemilahan Sampah
Organik
Dan Non Organik Di Desa Sampun Dusun 2 Kecamatan
Dolat
Rayat Kabupaten Karo
No |
Pemilahan sampah �organik dan non organik |
Frekuensi |
Persentase % |
1 |
Sering |
4 |
4.76% |
2 |
Kadang-kadang |
16 |
19.05% |
3 |
Tidak pernah |
64 |
76.19% |
|
Total |
84 |
100% |
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pemilahan
sampah secara organik dan non organik yang dilakukan oleh warga Desa Sampun
Dusun 2 Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo adalah sering 4.76%, kadang-
kadang 19.05% dan tidak pernah 76.19%. tidak baik karena tidak pernah 76.19%
warga tidak melakukan pemilahan sampah organik dan non organik oleh sebab itu
penanganan sampah dengan sistem reduce, reuse, recyle dan replace tidak
berjalan dengan baik.
2.
Reduce
(Mengurangi Timbulan Sampah)
Tabel 2
Distribusi
Frekuensi Responden Warga Reduce Menggurangi Timbulan
Sampah
Dengan Memakai Keranjang Belanja Saat Belanja Di Desa Sampun
Dusun
2 Kecamatan Dolat Rayat
Kabupaten Karo
No |
Memakai keranjang �belanja saat berbelanja |
Frekuensi |
Persentase % |
1 |
Sering |
10 |
12% |
2 |
Kadang-kadang |
44 |
52.38% |
3 |
Tidak
pernah |
30 |
35.71% |
|
Total |
84 |
100% |
Berdasarkan
hasil penelitian didapatkan Reduce, menggurangi timbulan sampah dengan memakai
keranjang belanja saat berbelanja yang dilakukan oleh warga Desa Sampun Dusun 2
Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo adalah sering 12%, kadang-kadang 52.38%
dan tidak pernah 35.71%. mengurangi timbulan sampah (reduce) cukup baik karena
dengan 52.38% kadang-kadangmemakai kerajang belanja dengan adanya keranjang
belanja bisa mengurangi pengunaan sampah plastik dan mengurangi volume sampah.
Tabel 3
Distribusi
Frekuensi Responden Warga Reduce Menggurangi Timbulan Sampah Dengan Mengunakan
Botol Minum Isi Ulang Di Desa Sampun Dusun 2 Kecamatan Dolat
Rayat
Kabupaten Karo
No |
Mengunakan botol� minum isi ulang |
Frekuensi |
Persentase % |
1 |
Sering |
66 |
78.57% |
2 |
Kadang-kadang |
18 |
21.43% |
3 |
Tidak
pernah |
|
0% |
|
Total |
84 |
100% |
Berdasarkan
hasil penelitian didapatkan Reduce, mengurangi timbulan sampah dengan
mengunakan botol minum isi ulang yang dilakukan oleh warga Desa Sampun Dusun 2
Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo adalah sering 78.57%, kadang-kadang 21.43%
dan tidak pernah 0%.
Mengurangi timbulan sampah (reduce) dengan memakai botol minum isi ulang sudah
baik karena warga sering mengunakan botol minum isi ulang 78.57% dengan
mengunakan botol minum isi ulang bisa mengurangi volume sampah.
Tabel 4
Distribusi Frekuensi
Responden Warga Reduce Menggurangi Timbulan Sampah Dengan Membeli
Sampo Per Botol Di Desa Sampun Dusun 2 Kecamatan
Dolat Rayat Kabupaten Karo
No |
Membeli sampo per botol |
Frekuensi |
Persentase |
1 |
Sering |
0 |
0% |
2 |
Kadang-kadang |
9 |
10.71% |
3 |
Tidak
pernah |
75 |
89.29% |
|
Total |
84 |
100% |
Berdasarkan
hasil penelitian didapatkan Reduce, mengurangi timbulan sampah dengan membeli
sampo perbotol yang dilakukan oleh warga Desa Sampun Dusun 2 Kecamatan Dolat
Rayat Kabupaten Karo adalah sering 0%, kadang-kadang 10.71% dan tidak pernah
89.29%. mengurangi timbulan sampah (reduce) tidak baik karena tidak pernah
membeli sampo perbotol 89.29% dan warga membeli sampo per sachet bukan
perbotol. Dengan demikian volume sampah plastik akan bertambah terus menerus
jika mengunakan sampo per sachet.
Tabel 5
Distribusi Frekuensi
Responden Warga Reduce Mengurangi Timbulan Sampah Dengan Mengunakan
Kain Bekas Mengelap Meja Di Desa Sampun
Dusun
2 Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo
No |
Mengunakan kain bekas
mengelap meja |
Frekuensi |
Persentase |
1 |
Sering |
16 |
19.05% |
2 |
Kadang-kadang |
46 |
54.76% |
3 |
Tidak
pernah |
22 |
26.19% |
|
Total |
84 |
100% |
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Reduce,
mengurangi timbulan sampah dengan mengunakan kain bekas mengelap meja yang
dilakukan oleh warga Desa Sampun Dusun 2 Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo
adalah sering 19.05%, kadang-kadang 54.76% dan tidak pernah 26.19%. mengurangi
timbulan sampah (reduce) cukup baik karena warga kadang-kadang 54.76%
mengunakan kain bekas mengelap meja tetapi perlu ditingkatkan pengunaan kain
bekas. Sebaiknya warga mengurangi kegiatan membakar dan membuang kain bekas
karena selain menambah volume sampah kain juga membuat polusi udara.
Tabel 6
Distribusi Frekuensi
Responden Warga Reduce Mengurangi Timbulan Sampah Dengan Mengunakan
Kembali Ban Bekas Untuk Keperluan Lain Di Desa Sampun Dusun 2
Kecamatan Dolat Rayat
Kabupaten Karo
No |
Mengunakan kembali ban bekas untuk keperluan lain |
Frekuensi |
Persentase |
1 |
Sering |
2 |
2.4% |
2 |
Kadang-kadang |
5 |
5.95% |
3 |
Tidak
pernah |
77 |
91.66% |
|
Total |
84 |
100% |
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Reduce,
mengurangi timbulan sampah dengan mengunakan kembali ban bekas untuk keperluan
lain yang dilakukan oleh warga Desa Sampun Dusun 2 Kecamatan Dolat Rayat
Kabupaten Karo adalah sering 2.4%, kadang- kadang 5.95% dan tidak pernah
91.66%. mengurangi timbulan sampah (reduce)tidak baik karena warga tidak pernah
91.66% tidak menggunakan ban untuk keperluan lainya tetapi menimbun ban bekas
dan membakar ban bekas tersebut dengan demikian menambah volume sampah karet
dan dengan ban bekas yang menimbuh sebagai tempat berkembang biaknya vektor
penyakit.
Tabel 7
Distribusi Total Variable Penelitian Pengelolaan Sampah Dengan Sistem
Reduce Menggurangi Timbulan
Sampah Di Desa Sampun Dusun 2 Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo
No |
Reduce |
Variable Penelitian |
Persentase % |
1 |
Sering |
94 |
22.38% |
2 |
Kadang-kadang |
122 |
29.04% |
3 |
Tidak
pernah |
204 |
48.57% |
|
Total |
420 |
100% |
Total
pengelolaan sampah secara Reduce menggurangi timbulan sampah berdasarkan 5
komponen variable penelitian. Variable yang sering 94 variable penelitian
jumlah persentase 22.38%, kadang-kadang variable penelitian 122 jumlah
persentase 29.04% dan tidak pernah melakukan variable penelitian 204 jumlah
persentase 48.57%. Pengelolaan sampah dengan Reduce tidak baik karena 48.57% tidak
pernah melakukan pengelolaan sampah secara Reduce.
B. Pembahasan
1. Pemilahan Sampah Organik
Dan Non Organik
Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan pada warga desa sampun dusun 2 sebanyak 84
warga diketahui bahwa pemilahan sampah yang dilakukan adalah sering melakukan
pemilahan sampah sebanyak 4 warga jumlah persentase 4.76%, kadang-kadang
melakukan pemilahan sampah sebanyak 16 warga jumlah persentase 19.05% dan tidak
pernah melakukan pemilahan sampah 64 warga persentase 76.19%. pemilahan sampah
tidak baik karena warga tidak pernah melakukan pemilahan sampah sebanyak 64
orang.
Dari hasil
wawancara warga di Desa Sampun Dusun 2 Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo
didapatkan tidak baik kegiatan pemilahan sampah organik dan non organik karena
kurangnya pengetahuan warga tentang membedakan anatara sampah organik dan
sampah non organik. Kegiatan pemilahan sampah adalah mengelompokkan dan
memisahkan sampah sesuai dengan jenis jumlah dan sifat sampah. menjadi pupuk
kompos kemudian dikemas dan dijual, sampah plastik di olah menjadi biji plastic
(pallet) menggunakan mesin pencacah plastic, dan biji plastic juga dijual. Baru
kemudian sisa atau residu sampah diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan
akhir (TPA) (Safitri & Sari,
2021).
Sebaiknya warga
di desa sampun memilah sampah contoh pemilahan sampah, sampah organik (kulit
bawang, batang cabe, cabe busuk, tomat busuk, sayur, buah dan lain-lain)
sedangkan sampah non organik (plastik, kaleng, kertas, karet, bot, kaca, gelas pecah,
alumunium dan lain-lain). Pemisahan sampah organik bisa digunakan untuk
pembuatan pupuk kompos sedangkan sampah anorganik bisa dibuat untuk keperluan
kerajinan tangan yang variative (Siswati, Eterudin,
Setiawan, Ratnaningsih, & Yandra, 2022). Pembuatan kompos merupakan bentuk pemanfaatan
ulang sampah organik menjadi pupuk yang dapat digunakan untuk berkebun.
Pembuatan kompos dilakukan dengan komposter yang terbuat dari bahan-bahan
sederhana seperti gentong, pipa dan berbagai perlatan lain (Lestari, Utami,
Casman, Tambunan, & Ramadhan, 2021). Seharusnya pemerintah di Desa Sampun Dusun 2
melakukan penyuluhan tentang pemilahan dan pengelolaan sampah. Tujuan pemilahan
sampah yaitu untuk mempermudahkan pengelolaan sampah selanjutnya. Selain memudahkan pengelolaan sampah selanjutnya pemilahan sampah organik dan non
organik dapat mengurangi pencemaran udara yang diakibatkan oleh penumpukan sampah yang masih tercampur antara sampah
organik dan non organik (Kusminah, 2018). Minimnya pengetahuan mengenai menjaga kebersihan
lingkungan terutama pembuang sampah, dan kurangnya fasilitas pendukung. Untuk
menanggulangi hal tersebut, maka pengabdiannya berusaha menanggulangi masalah
melalui kegiatan penyuluhan peningkatan pengetahuan mengenai pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan, bantuan penyedian fasilitas tong sampah (Mardiana,
Berthanilla, Marthalena, & Rasyid, 2019). Bagi Dinas Tata Ruang dan
Kebersihan Dan Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dapat mengembangkan program
pelatihan yang lebih inovatif dan praktis tentang pengolahan sampah reduce,
reuse, dan recycle (3 R) pada masyarakat dan Jika ada pengomposan dalam jumlah
yang banyak Dinas kebersihan bisa membeli kompos tersebut, untuk pupuk tanaman
taman kota, dengan adanya hal ini masyarakat akan lebih tergiat untuk
memamfaatkan sampah yang dapat di jadikan kompos (Ediana & Fatma, 2018).
2. Reduce Mengurangi
Timbulan Sampah
Berdasarkan
hasil observasi penelitian pengelolaan sampah dengan sistem Reduce tentang
tegiatan Menggurangi Timbulan Sampah kepada 84 warga Di Desa Sampun Dusun 2
Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo. Reduce atau mengurangi sampah merupakan
upaya untuk mengurangi timbunan sampah dan menguragi segala sesuatu yang
menyebabkan timbulnya sampah (Lestari et al., 2021). Kegiatan reduce yang dilakukan masyarakat
diantaranya adalah menimbun ban bekas dikarenakan warga belum mengetahui cara
menggurangi timbulan bekas sehingga ban bekas menumpuk menjadi tempat
berkembang biaknya vektor terkadang warga membakar ban bekas tersebut.
Selain itu
kegiatan reduce bisa dilakukan dengan memakai keranjang belanja. Berdasarkan
wawancara kepada warga bahwa harga keranjang yang mahal sehingga warga tidak
memakai keranjang saat berbelanja dan jika memakai keranjang barang bawaan
terasa lebih berat sehingga warga hanya menggunakan plastik. Hal ini dapat
dilakukan misalnya dengan menggunakan kantong yang tahan lama untuk belanja
kebutuhan sehari-hari, menggunakan produk yang bisa diisi ulang, mengurangi
pemakaian bahan sekali pakai seperti tisue dengan serbet atau sapu tangan,
membawa wadah makan atau minum sendiri dan lain-lain (Ristya, 2020). Menggunakan kain bekas untuk menggelap meja. berdasarkan
observasi bahwa warga membakar kain bekas, jika kain bekas ditumpuk maka
sebagai tempat berkembangbiaknya tikus, kecoa dan kutu rumah oleh sebab itu
warga membakar kain bekas dan sebagaian warga membuang ke jurang kain bekas
tersebut (Yuliana, Ami, &
Hariono, 2020).
Berdasarkan 5
komponen variable penelitian bahwa pengelolaan sampah secara Reduce tidak baik
dilihat dari jumlah persentase tidak pernah 48.57% bahwa warga belum mengetahui
tentang mengurangi timbulan sampah dikarenakan sebagian variable penelitian
seperti membeli sampo persacet dan tidak menggunakan keranjang hal ini sudah
menjadi kebiasan dari warga. Variable penelitian lainya seperti menggunakan ban
bekas warga belum mengetahui cara mengurangi penggunaan ban bekas sehingga ban
bekas hanya ditimbun. Tetapi varibale penelitian menggunakan botol minum isi ulang sudah baik karena
penggunaan botol minum isi ulang lebih hemat dibandingkan dengan membeli air
minum. Pemerintahan di Desa Sampun dan Pemerintahan di Kecamatan Dolat Rayat
sebaiknya memberikan tong sampah kedap air kepada warga dan menyediakan truk
pengangkut sampah sehingga warga tidak menimbun dan membakar sampah agar sampah
di Desa Sampun terkelola dengan baik. Terlaksananya pengelolaan secara reduce
Pemerinatahan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup memberikan pelatihan
dan membuat penyuluhan kepada warga di Desa Sampun agar warga memiliki wawasan
pengetahuan mengurangi timbulan sampah yang dihasilkan oleh warga tersebut
sehingga nantinya pengelolaan sampah secara reduce sudah terlaksana dengan baik
(Purwaningrung, 2016).
Untuk mengatasi
supaya limbah sampah yang kita hasilkan tidak terlalu banyak, kita perlu
menghemat penggunaan produk yang kita pakai terlebih lagi bila produk ini
menghasilkan sampah yang tidak dapat dipergunakan kembali. Karena itulah harus
ada upaya untuk mengurangi jumlah barang yang kita pakai (Reduce). Misalnya
pada penggunaan air bersih, pergunakan hanya untuk hal � hal yang penting dan
jangan terlalu boros sebab air kotor yang merupakan limbah dari penggunaan air untuk
mandi, cuci maupun lainnya bila tidak segera ditangani atau� salah dalam penanganan dapat menyebabkan
pencemaran dalam lingkungan (Wahyuni, 2020).
3.
Reuse (Menggunakan
Kembali Sampah Baik Untuk Fungsi Yang Sama Atau Fungsi Lainya)
Reuse berarti
menggunakan kembali bahan atau material agar tidak
menjadi sampah (tanpa melaui proses pengelolaan) seperti menggunakan kertas bolak-balik, menggukan kembali botol bekas �minuman�
untuk tempat air, mengisi kaleng susu dengan susu
refill dan lainlain.10 Pada pembelajaran di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan
sebagai kegiatan media pembelajaran. Prinsip
Reuse dilakukan dengan cara sebisa mungkin memilih barangbarang yang bisa dipakai kembali. Menghindari pemakaian
barang-barang yang hanya
sekali pakai. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah (Wahyuni, 2020).
Beberapa
kegiatan lainnya yang dilakukan maksyarakat Desa Sampun
Dusun 2 Membuat sepatu bot menjadi bunga di Desa Sampun Dusun 2 berdasarkan observasi dan wawancara bahwa 68 warga tidak pernah
membuat bot bekas menjadi pot bunga tetapi warga membuang
bot bekas dan membakar bot bekas.Membuat kaleng susu menjadi tempat pensil atau tempat
penyimpanan barang di Desa Sampun Dusun 2 berdasarkan observasi dan wawancara bahwa 64 warga tidak pernah
membuat kaleng menjadi tempat pensil atau tempat
penyimpanan barang tetapi warga menimbun
kaleng bekas sehingga ketika musim hujan kaleng
tersebut menjadi tempat berkembang biaknya vector penyakit dan membuang kaleng bekas tersebut. Terkadang pemulung juga datang ke Desa
Sampun untuk membeli barang bekas tetapi untuk
kaleng bekas hanya Rp.200 perak per kilo sehingga warga menimbun kaleng bekas. Masih sedikit�
masyarakat yang menerapkan kegiatan reuse pada kehidupan sehari hari. Pengetahuan yang didasari oleh kepedulian lingkungan akan meningkatkan peran serta masyarakat dalam melaksanakan penanganan terhadap mengurangi jumlah sampah agar tidak berdampak besar terhadap lingkungan. Meningkatkan pengetahuan seseorang tentang sampah diharapkan dapat merubah perilaku
Kesehatan (Ediana & Fatma, 2018).
Membuat ember bekas
menjadi pot bunga atau tong sampah merupakan
kegiatan reuse yang paling sering dijumpai pada masyarakat hal ini karena lebih relatif murah jika
harus membeli pot atau tong sampah, dan ini
merupakan aplikatif �memanfaatkan kembali ember bekas atau ember yang robek. Menggunakan kembali kantong plastik sering menggunakan kembali kantong plastik menjadi tempat penyimpanan kaos kaki, penyimpanan ikan asin dan lain-lain. Warga sering memanfaatkann kantong plastik menutup tong air, derejen air dan
kantong plastik tempat penyimpanan sayur karena dengan
menggunakan kembali plastik barang atau produk tidak
terkena air dan lebih murah dan mudah.� Reuse sampah kain bekas dapat berdampak dan
bermanfaat yaitu, Meningkatkan kesadaran dan ketrampilan Masyarakat dalam
pengelolaan sampah kain bekas. Masyarakat juga dituntut untuk berpikir kedepan,
dituntut untuk bertahan selama masa covid 19 dengan aktifitas yang positif,
berdaya saing untuk menciptakan produk-produk lokal (Austin, 2021).
Kegiatn lainnya
sebagai aplikasi Reuse yaitu membuat kaleng susu menjadi tempat pensil atau tempat
penyimpanan barang, membuat sepatu bot menjadi
pot bunga Menggunakan kertas bekas untuk
keperluan lainya. Warga yang sering
menggunakan kertas bekas untuk keperluan
lainya seperti menjadi alas rak lemari, alas rak keranjang sayur, alas ulekkan karena lebih mudah didapatkan
juga menghemat biaya jika membeli koran . Meningkatkan kecerdasan ekologis sangat dibutuhkan, karena dewasa ini sikap
masyarakat sudah semena-mena terhadap lingkungan sekitar sehingga akan membawa
bencana bagi lingkungan sekitar. Kekeringan, krisis air bersih, banjir, kebakaran, tanah longsor, semakin menipisnya lapisan ozon adalah beberapa
bencana yang diakibatkan
oleh perbuatan manusia yang
egois dengan tidak memikirkan akibat dari tidak
seimbangnya ekologi yang merugikan kita sendiri (Ansori, Mulyono, & Rahayu, 2019).
Berdasarkan 5 komponen
variable penelitian bahwa pengelolaan sampah secara Reuse tidak baik dilihat
dari jumlah persentase tidak pernah 56.90% bahwa warga belum mengetahui tentang
menggunakan kembali sampah baik untuk fungsi yang sama atau fungsi lainya
seperti menggunakan kembali kertas bekas warga di Desa Sampun Dusun 2
kebanyakan menimbun kertas bekas dan kadang membakarnya, membuat kaleng susu
menjadi tempat pensil atau tempat penyimpanan barang warga menimbun kaleng
tersebut sehingga ketika musim hujan sebagai tempat berkembang biaknya vektor
penyakit dan terkadang pemulung datang ke Desa Sampun membeli kaleng bekas
sehingga warga sering menimbun kaleng tersebut , membuat sepatu bot menjadi pot
bunga warga hanya membuang pot bunga ke jurang kadang-kadang membakar dan
menimbun bot bekas tersebut. Tetapi ada variable penelitian yang cukup baik
menggunakan kembali kantong plastik warga kadang-kadang memanfaatkan kantong
plastik bekas untuk keperluan lainya karena kantong plastuik mudah didapatkan. Warga
juga sering membuat ember bekas menjadi pot bunga tau tong sampah karena ember
bekas atau ember koyak bisa dimanfaatkan kembali.Sebenarnya beberapa warga
sudah melakukan reuse atau menggunakan kembali sampah tetapi perlu ditingkatkan
lagi agar terlaksananya pengelolaan sampah secara reuse. Sebaiknya Pemerintahan
di Desa Sampun dan Pemerintahan di Kecamatan Dolat Rayat memberikan tong sampah
kedap air kepada warga dan menyediakan truk pengangkut sampah sehingga warga
tidak menimbun dan membakar sampah agar sampah di Desa Sampun terkelola dengan
baik. Terlaksananya pengelolaan secara reuse pemerinatahan bekerja sama dengan
dinas lingkungan hidup memberikan pelatihan penggunaan kembali sampah yang
dihasilkan oleh warga tersebut sehingga nantinya pengelolaan sampah secara
reuse sudah terlaksana dengan baik.
4.
Recycle (Mendaur Ulang
Sampah)
Kegiatan recycle
(mendaur ulang sampah) sering dilakukan masyarakat hanya berkisar 18,33%.
Kegiatan tersebut yakni membuat hiasan dari kertas bekas. Membuat hiasan dari kertas bekas
karena mendaur ulang kertas menghasilkan
hiasan sehingga tidak perlu lagi
membeli hiasan yang mahal seperti membuat patung dari kertas
tahan lama dan tidak mudah pecah, membuat
bingkai foto dari kertas bekas
mempercantik bingkai dan tidak perlu membeli
bingkai foto. Dengan mendaur ulang kertas sehingga
rumah lebih cantik (Arisona, 2018).
Membuat kompos dari kulit kopi menurut warga membuat
kompos dari kulit kopi lebih subur dibandingkan dengan kompos organik
rumah tangga. Penggunaan kompos blok kulit
kopi sebagai media tanam memiliki beberapa keuntungan, yaitu mengurangi penumpukan limbah kulit kopi, mengurangi penggunaan polybag sehingga lebih ramah lingkungan, dan efektif digunakan sebagai media tanam pada lahan sempit (Maulida, Erfa, Ferziana, & Yusanto, 2018). Dengan adanya kompos
blok, diharapkan dapat menjadi alternatif
solusi dalam mengatasi permasalahan lahan pertanian yang semakin berkurang (Novita, Fathurrohman, & Pradana, 2018). Kegiatan
recycle lainnya yang dilakukan masyarakat yakni mendaur ulang kayu bekas
menjadi kerajinan. membuat hiasan dari kayu menurut
warga bahwa hiasan dari kayu
lebih cantik, lebih tahan lama, dan tempat peletakan yang mudah.
Berdasarkan 5 komponen
variable penelitian bahwa pengelolaan sampah secara Recycle tidak baik dilihat
dari jumlah persentase tidak pernah 65.95% bahwa warga belum mengetahui tentang
mendaur ulang sampah seperti mendaur ulang kayu meskipun pengerjaan yang lama
tetapi hiasan dari kayu lebih tahan lama dibandingkan dengan hiasan dari kertas
dan plastik. Mendaur ulang kulit kopi karena dari bau kulit kopi sehingga warga
tidak membuat kompos dari kulit kopi tetapi jika kulit kopi dicampur dengan
tanah kulit kopi lebih mudah terurai. Warga juga kurang membuat kompos dari
sampah organik rumah tangga dikarenakan lama terurai sehingga warga membuang
sampah organik ke jurang. Satu variable penelitian yang cukup baik dilakukan
oleh warga Desa Sampun Dusun 2 yaitu membuat hiasan dari pipet dan plastik
bekas mendaur ulang plastik dan pipet bekas menghasilkan suatu kerajinan yang
memiliki harga jual dan menambah pemasukan dari warga sebaiknya warga membuat
hiasan dari plastik bekas tahan lama agar kualitas dari hiasan tersebut tetap
terjaga dan mendaur ulang kertas bekas warga membuat patung, asbak, bingkai
foto dan lain-lain warga juga memperhatikan ketahanan dari suatu kerajinan yang
dibuat agar memiliki harga jual dan menambah pemasukan warga. Sebaiknya
Pemerintahan di Desa Sampun dan Pemerintahan di Kecamatan Dolat Rayat
memberikan tong sampah kedap air kepada warga dan menyediakan truk pengangkut
sampah sehingga warga tidak menimbun dan membakar sampah agar sampah di Desa
Sampun terkelola dengan baik. Terlaksananya pengelolaan secara recycle
pemerinatahan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup memberikan pelatihan
pendaur ulangan sampah yang dihasilkan oleh warga tersebut sehingga nantinya
pengelolaan sampah secara recycle sudah terlaksana dengan baik.
5.
Replace (Mengganti Barang Ke
Ramah Lingkungan)
Berdasarkan 5
komponen variable penelitian bahwa pengelolaan sampah secara Replace baik
dilihat dari jumlah persentase sering 40% tetapi pengelolaan sampah secara
replace perlu ditingkatkan misalnya pada variable penelitian mengganti sampo
persacet menjadi sampo perbotol karena warga sering memakai sampo persacet jika
dilakukan tersu menerus maka volume sampah plastik akan bertambah terus
menerus, mengganti penggunaan tissue menjadi sapu tangan warga sering
menggunakan tissue dengan penggunaan tissue volume sampah kertas akan
bertamabah karena tissue hanya sekali pakai dan mengganti kantong plastik
menjadi tas atau keranjang belanja warga kadang-kadang memakai tas atau
keranjang belanja, pemakaian keranjnag dan tas belanja lebih mudah, barang
tidak tercecer dan jika keranjang atau tas belanja kotor
dapat dicuci kembali sehingga pemakaian tas dan keranjang belanja dapat
mengurangi dari volume sampah. Mengganti botol minum isi ulang dan membawa
tempat makan yang dapat digunakan berulang kali perlu ditingkatkan karena
pengunaan botol minum dan tempat makan lebih hemat dibandingkan dengan membeli
makanan dan minuman tetapi suhu ruang penyimpanan botol minum dan tempat makan
perlu diperhatikan agar tidak terjadi kontaminasi terhadap faktor luar.
Sebaiknya warga memakai dan menggunakan barang yang dapat digunakan berulang
kali selain menurunkan volume sampah lingkungan juga lebih bersih sehingga
terlaksananya pengelolaan sampah secara replace agar terlaksananya pengelolaan
secara replace pemerinatahan di Desa Sampun membuat penyuluhan agar terlaksana
pengelolaan sampah secara replace dengan baik.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian
di desa sampun dusun 2 kecamatan dolat rayat kabupaten
karo tahun 2022, maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Pemilahan sampah tidak baik
karena yang sering melakukan pemilahan sampah 4.76%, kadang-kadang
19.05% dan tidak pernah
76.19% warga di Desa Sampun belum mengetahui
tentang membedakan anatara sampah organik dan sampah non organik oleh sebab itu pemilahan sampah
tidak baik karena hanya 4 warga yang sering memilah sampah. 2) Pengelolaan sampah secara reduce sering 22.38%, kadang-kadang 29.04% dan tidak pernah 48.57% pengelolaan sampah secara reducetidak
baik karena tidak pernah melakukan
pengelolaan sampah secara reduce 48.57% karena warga belum mengetahui
cara mengurangi timbulan sampah sehingga warga menimbun sampah, membakar sampah dan membuang sampah ke jurang. 3) Pengelolaan
sampah secara reuse sering 18.80%, kadang-kadang
9.76% dan tidak pernah56.90% pengelolaan
sampah secara reuse tidak baik karena
tidak pernah56.90% melakukan
pengelolaan sampah secara reduce karena warga belum mengetahui
tentang menggunakan kembali sampah baik untuk fungsi
yang sama atau fungsi lainya sehingga
warga kadang-kadang menggunakan kembali sampah, membakar sampah, menimbun sampah dan membuang sampah ke jurang.
4) Pengelolaan sampah secara recycle sering 18.33%, kadang-kadang 27.61% dan tidak pernah 65.95% pengelolaan sampah secara recycle tidak baik karena
tidakpernah 65.95% melakukan
pengelolaan sampah secara recyclekarena warga belum mengetahui
tentang mendaur ulang sampah hanya
menimbun sampah dan membakar sampah tersebut sehingga ketika musim hujan
tiba sampah yang ditimbun menjadi berkembang biaknya vektor penyakit. 5) Pengelolaan sampah secara replace sering 40%, kadang-kadang 28.57% dan tidak pernah 31.43%. pengelolaan sampah secara replace replace baik karena
sering sering melakukan pengelolaan sampah secara replace 40%, karena warga menggunakan
barang yang dapat digunakan berulang kali tetapi perlu adanya
peningkatakn penggunaan barang yang berulang kali sehingga pengelolaan sampah secara replace bisa berjalan dengan
baik.
Ansori, Ansori, Mulyono, Dinno, &
Rahayu, Galih Dani Septiyan. (2019). CEC (CENTER ECOLITERACY OF CIBEBER) Pusat
Kegiatan Reduce, Reuse, Dan Recycle Dalam Upaya Mewujudkan Kawasan Ciseupan
Kelurahan Cibeber Sebagai Kawasan Bestari (Bersih, Sehat, Tertib, Dan Lestari).
Abdimas Siliwangi, 2(2), 90�102. Google Scholar
Arisona, Risma Dwi. (2018). Pengelolaan
sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) pada pembelajaran IPS untuk menumbuhkan
karakter peduli lingkungan. Al Ulya: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1),
39�51. Google Scholar
Austin, Trecy. (2021). Pemberdayaan
Masyarakat Reuse Sampah Kain di Desa Pipa Putih Ogan Ilir pada Masa Covid 19. Jurnal
Abdidas, 2(2), 363�369. Google Scholar
Ediana, Dina, & Fatma, Fitria. (2018).
Analisis Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Dan Recycle (3R) Pada Masyarakat Di
Kota Payakumbuh. Jurnal Endurance, 3(2), 238�246. Google Scholar
Hartati, Hartati, Azmin, Nikman, Andang,
Andang, & Hidayatullah, Muhammad Eka. (2019). Pengaruh Kompos Limbah Kulit
Kopi (Coffea) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). Florea:
Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya, 6(2), 71�78. Google Scholar
Istiqomah, Nurul, Mafruhah, Izza, &
Gravitiani, Evi. (2019). Konsep reduce, reuse, recycle dan replace dalam
pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Polanharjo Kabupaten Klaten. SEMAR
(Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni Bagi Masyarakat), 8(2),
30�38. Google Scholar
Kusminah, Imah Luluk. (2018). Penyuluhan 4r
(Reduce, Reuse, Recycle, Replace) dan kegunaan bank sampah sebagai langkah
menciptakan lingkungan yang bersih dan ekonomis di Desa Mojowuku Kab. Gresik. JPM17:
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(01). Google Scholar
Lestari, Puspita Hanggit, Utami, Ressa
Andriyani, Casman, Siti Annisa, Tambunan, Evatri Putri Romaito, & Ramadhan,
Dhea Husnul. (2021). Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Desa Sukaluyu Karawang
Melalui Reduce, Reuse, Dan Recycle Guna Mendorong Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat. Jurnal Mitra Masyarakat, 2(1), 9�21. Google Scholar
Mardiana, Siska, Berthanilla, Rethorika,
Marthalena, Marthalena, & Rasyid, Muhammad Ryan. (2019). Peningkatan
pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan pembuangan dan pemilahan sampah
rumah tangga di Kelurahan Kaligandu Kota Serang. Bantenese: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 1(2), 79�88. Google Scholar
Maulida, Desi, Erfa, Lisa, Ferziana,
Ferziana, & Yusanto, Yusanto. (2018). Teknologi Pemanfaatan Limbah Kulit
Kopi Melalui Pelatihan Pembuatan Kompos. Prosiding Seminar Nasional
Penerapan IPTEKS. Google Scholar
Novita, Elida, Fathurrohman, Anis, &
Pradana, Hendra Andiananta. (2018). Pemanfaatan kompos blok limbah kulit kopi
sebagai media tanam. AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian, 2(2),
61�72. Google Scholar
Purwaningrum, Pramiati. (2016). Upaya
mengurangi timbulan sampah plastik di lingkungan. Indonesian Journal of
Urban and Environmental Technology, 8(2), 141�147. Google Scholar
Ristya, Trisnawati Oky. (2020). Penyuluhan
pengelolaan sampah dengan konsep 3R dalam mengurangi limbah rumah tangga. Cakrawala:
Jurnal Kajian Manajemen Pendidikan Islam Dan Studi Sosial, 4(2),
30�41. Google Scholar
Safitri, Hikmawati Fajri Devi, & Sari,
Yoana Puspita. (2021). Studi Komparasi Metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Pada
Pengolahan Sampah Di Indonesia. Prosiding University Research Colloquium,
552�558. Google Scholar
Siswati, Latifa, Eterudin, Hamzah,
Setiawan, David, Ratnaningsih, Ambar Tri, & Yandra, Alexsander. (2022).
Penyadaran Kepada Ibu Rumah Tangga dalam Pemisahan Sampah Organik dan Anorganik
Rumah Tangga di Kecamatan Minas. Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan
Dan Pelatihan, 6(1), 94�101. Google Scholar
Wahyuni, Srie. (2020). Hubungan Pengetahuan
Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Tindakan Pengelolaan Sampah Berbasis 3r
(Reduce, Reuse Dan Recycle) Di Desa Tenggulun Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal
EDUKES: Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan, 3, 127�133. Google Scholar
Wulandari, Baiq Rani Dewi. (2019). Strategi
Adaptasi Masyarakat Terhadap Sampah Limbah Rumah Tangga Dengan Mengaplikasikan
3R (Recycle, Reuse, Dan Reduce) Di Desa Jerowaru. Jurnal Warta Desa (JWD),
1(1). Google Scholar
Yuliana, Anggi Indah, Ami, Mucharommah
Sartika, & Hariono, Tholib. (2020). Upaya Peningkatan Pengetahuan Dan
Kesadaran Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dengan Prinsip 3r
(Reduce, Reuse, Recycle) Melalui Sosialisasi Urban Farming. Prosiding
SNasPPM, 5(1), 206�210. Google Scholar
Copyright holder: Nelson Tanjung, Restu Auliani, Kiki Aprina br Sembiring, Erba Kalto Manik, Kristina Br Tarigan (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |