Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
2, Februari 2023
ANALISIS DESKRIPSI KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN ( STUDI PADA PERUSAHAAN SEKTOR
BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2015-2019 )
Dara Aryani,
Dudi Rudianto
Fakultas Ekonomi
Dan Ilmu Sosial Universitas
Bakrie
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini
ditujukan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2015-2019 dilihat dari rasio likuiditas,
rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi,
metode analisis data yang digunakan adalah metode analisa horizontal dan vertikal. Populasi penelitian ini adalah 27 perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2015-2019. Penentuan
sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling purposive dan jumlah
sampel sebanyak 135 sampel. Hasil dari penelitian ini di peroleh kesimpulan bahwa semua sample data perusahaan yang memiliki current
ratio di atas ratio industri
adalah 17 Perusahaan dengan
kode saham Sedangkan 10 perusahaan dengan memiliki nilai di bawah rata-rata current
ratio industri. Terdapat 16
perusahaan perusahaan yang mendapatkan nilai di atas rata-rata debt to equity ratio . Adapun sisanya 11 perusahaan memiliki nilai di bawah rata-rata debt to equity ratio. Perusahaan yang memiliki nilai di atas rata-rata total asset turn over terdapat
16 perusahaan. Sedangkan 11
perusahaan memiliki nilai di atas rata-rata total
asset turn over. Perusahaan yang memiliki rasio return on asset di atas industri rata-rata hanya 3 perusahaan dengan kode saham MERK, MLBI dan UNVR. Sedangkan 24 perusahaan memiliki return on asset di bawah
rata-rata rasio industri.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi masyarakat sebagai informasi dan bahan pertimbangan jika ingin berinvestasi
dan bagi perusahaan agar meningkatkan volume pendapatan dengan skala besar
yang akan berimbas pada peningkatan laba perusahaan.
Kata kunci: Kinerja Keuangan; Rasio Likuiditas; Rasio Solvabilitas; Rasio Profitabilitas; Rasio Aktivitas
Abstract
This study aims to determine the financial performance
of consumer goods companies listed on Indonesia Stock Exchange for the period
2015-2019 in terms of liquidity ratios, solveny
ratios, proftability ratios and activity ratios. The
method used in this research is descriptive quantitative. The data collection
method is done by means of documentation, the data analysis method used in
horizontal and vertical analysis method. The population of this research is 27
consumer goods companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period
2015-2019. Determination of the sample in this study using purposive sampling
and a sample size of 135 samples. The results of this study concluded that all
data samples of companies that have a current ratio above the industry ratio
are 17 companies with stock codes, while 10 companies with values below the
industry's average current ratio. There are 16 companies that score above the
average debt to equity ratio. The remaining 11 companies have a value below the
average debt to equity ratio. There are 16 companies that have a value above
the average total asset turnover. Meanwhile, 11 companies had a value above the
average total asset turnover. Companies that have a return on asset ratio above
the industry average are only 3 companies with the stock code MERK, MLBI and
UNVR. Meanwhile, 24 companies had return on assets below the industry ratio
average. The results of this study can be taken into consideration for the
public as information and consideration if they want to invest and for
companies to increase the volume of income on a large scale which will have an
impact on increasing Ratio profits.
Keywords: Financial Performance; Liquidity Ratio; Solvency
Ratio; Profitability Ratio; Activity Ratio
Pendahuluan
Suatu rasio tidak memiliki
arti dalam dirinya sendiri, melainkan harus dibandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih sempurna.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membandingkan rasio keuangan pada suatu periode dengan
periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selama periode tertentu (www.idx.co.id).
Perusahaan secara periodik
selalu mengeluarkan laporan keuangan tahunan yang dibuat oleh bagian akunting dan diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan misalnya pemerintah, kreditor, pemilik perusahaan, maupun pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selanjutnya pihak-pihak tersebut akan melakukan pengolahan data dengan melakukan perhitungan lebih lanjut untuk
mengetahui apakah perusahaan telah mencapai standar kinerja yang disyaratkan atau belum (Hendry:2013).
Perusahaan makanan dan minuman
dipilih karena dianggap memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk makanan
dan minuman akan selalu ada karena
meruapakan salah satu kebutuhan pokok. Berdasarkan pada kenyataan tersebut, perusahaan makanan dan minuman dianggap akan terus
Survive. Industri makanan
dan minuman adalah industri yang perkembangannya baik, pertumbuhan yang positif, sangat cepat dan selalu ada karena
merupakan salah satu kebutuhan pokok
(www.pipimm.or.id/Jakarta, 2012).
Setiap perusahaan harus bisa memenuhi kewajiban
keuangan mereka yang harus dipenuhi. Current ratio merupakan cara perhitungan rasio likuiditas yang paling sederhana dibandingkan cara lainnya. Penghitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva perusahaan
yang likuid pada saat ini atau aktiva
lancar (jurnal.id).
Perusahaan dengan nilai
solvabilitas yang rendah bisa mengalami kepailitan atau kebangkrutan. Debt to equity ratio sangat dibutuhkan dalam penghitungan rasio solvabilitas karena dengan rasio ini
dapat diketahui seberapa besar modal yang dijadikan sebagai jaminan atas hutang
perusahaan (mastahbisnis.com). Bagi
kreditor, jika nilai dari rasio
ini besar atau tinggi akan
semakin tidak menguntungkan karena akan semakin tinggi
resiko yang ditanggung oleh
pihak kreditur atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan (mastahbisnis.com).
Untuk mengukur efektifitas perusahaan, rasio total asset
turn over sangat penting digunakan
karena dengan rasio ini dapat
diketahui bagaimana sebuah perusahaan dapat menghasilkan penjualan menggunakan assetnya (ilmumanajemenindustri.com).
Kegagalan atau keberhasilan perusahaan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk
perencanaan laba ke depan. Return on asset merupakan rasio yang terpenting diantara rasio profitabilitas. Penggunaan ROA sebagai alat ukur profitabilitas
perusahaan yang dapat menunjukkan seberapa baik perusahaan mengendalikan biaya dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan (jurnal.id).
Penelitian Alfarizi (2014) mendapatkan bahwa current ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on asset dengan arah positif. Hal ini berarti semakin
besar yang dimiliki perusahaan yang diidentifikasikan
dengan nilai aktiva lancar yang besar akan meningkatkan
secara signifikan pada rasio return on asset dan nilai perusahaan.
Dengan demikian, analisis kinerja keuangan beberapa perusahaan khususnya di industri makanan dan minuman sangat penting untuk melihat
kinerja keuangan beberapa perusahaan yang ada di BEI, sehingga penulis tertarik untuk membahas mengenai :
�Analisis Deskripsi Kinerja
Keuangan Perusahaan Studi
Pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi
Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2015-2019�.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel
mandiri, baik satu variabel
atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan
dengan variabel yang lain (Sugiyono. 1999:11). Penelitian ini digunakan untuk menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja
keuangan perusahaan ditinjau
dari rasio likuiditas, solvabilitas, provitabilitas dan aktivitas pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2015-2019.
Populasi diartikan
sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono,2010:115).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri barang konsumsi pada tahun 2015-2019.
Sampel
juga dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono,2007:116). Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan sampling purposive adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu.
Teknik
Pengumpulan data yang penulis gunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian
adalah dengan dokumentasi. Pengumpulan data yang terkait dengan hal-hal atau variabel penelitian diperoleh dengan mengumpulkan laporan keuangan terutama
kinerja rasio keuangan
yang dipublikasikan pada website www.idx.co.id�mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1
Perkembangan Rata-rata Rasio Likuiditas Perusahaan Barang Konsumsi Yang
Diukur Oleh Current Ratio Periode 2015-2019
Tahun |
Current Ratio |
Perubahan |
|
Nominal |
Percent |
||
2015 |
2.683 |
|
|
2016 |
2.855 |
0.172 |
6.41% |
2017 |
2.557 |
-0.298 |
-10.44% |
2018 |
2.555 |
-0.002 |
-0.08% |
2019 |
2.761 |
0.206 |
8.06% |
Rata-rata |
2.682 |
0.020 |
0.010 |
Sumber: Data diolah
2020
�����������
����������� Rasio
likuiditas adalah suatu alat pengukur kemampuan dan kekuatan dari perusahaan
untuk memenuhi atau membayar hutang yang harus dibayar tepat pada waktunya,
dapat dilakukan dengan memperbandingkan kas dengan hutang yang dibayar dalam
perhitungan waktu jangka pendek. Untuk penelitian ini penulis menggunakan current ratio (rasio lancar), hasil
perhitungan ini menunjukkan berapa kali aset lancar dapat membiayai hutang
lancar perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik kinerja keuangan
perusahaan yang ditunjukkan.
Dari tabel 3.1 di atas dapat
diketahui bahwa rata-rata rasio likuiditas yang diukur oleh current ratio yang dapat dialokasikan
oleh perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2015�2019, setiap
tahunnya adalah sebesar 2,682 atau sebesar 268,2%. Kondisi ini apabila
dibandingkan dengan benchmarking (standar
rasio) Kasmir (2008:143) adalah sebesar 200%, maka dapat disimpulkan bahwa
kondisi likuiditas perusahaan sektor barang konsumsi periode 2015-2019 dalam
keadaan liquid. Berbicara mengenai
manajemen modal kerja berarti berkaitan dengan keputusan modal kerja yang di
dalamnya terdiri atas pengelolaan aktiva lancar (current assets) dan kewajiban lancar (current liabilities). Dimana pada aktiva lancar dan kewajiban
lancar merupakan pos yang perubahannya bergerak cepat, sehingga membutuhkan
cukup waktu bagi manajemen keuangan dalam hal pengelolaannya.
Tabel 2
Perkembangan Rata-rata
Rasio Solvabilitas Perusahaan Barang Konsumsi Yang Diukur Oleh Debt to Equity Ratio Periode 2015-2019
Tahun |
Debt
to Equity Ratio |
Perubahan |
|
Nominal |
Percent |
||
2015 |
0.837 |
|
|
2016 |
0.965 |
0.128 |
15.29% |
2017 |
0.805 |
-0.160 |
-16.58% |
2018 |
0.833 |
0.028 |
3.48% |
2019 |
0.807 |
-0.026 |
-3.12% |
Rata-rata |
0.849 |
-0.007 |
-0.002 |
Sumber: Data diolah 2020
����������� Rasio
Solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban atau utang jangka panjang. Apabila suatu perusahaan mempunyai
kekayaan lebih besar dari pada seluruh hutangnya, maka dengan sendirinya
perusahaan dalam keadaan solvable, tetapi
sebaliknya jumlah kekayaannya lebih kecil dari pada seluruh hutang-hutangnya
bila diliquidit. Dalam penelitian ini penulis menggunakan debt to equity ratio. Semakin tinggi rasio DER akan menunjukkan
kinerja buruk bagi perusahaan, maka perusahaan harus berusaha agar DER bernilai
rendah atau berada dibawah standar industri yaitu 90% (Kasmir, 2008).
Dari tabel 3.2 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
rasio solvabilitas yang diukur oleh debt
to equity ratio yang dapat dialokasikan oleh perusahaan barang konsumsi
yang terdaftar di BEI periode 2015�2019, setiap tahunnya adalah sebesar 0,849
atau sebesar 84,9%. Kondisi ini apabila dibandingkan dengan benchmarking (standar rasio) yang
mengacu pada Kasmir (2008:164) sebesar 90%, maka dapat disimpulkan bahwa
kondisi solvabilitas perusahaan sektor barang konsumsi periode 2015-2019 dalam
keadaan solvable. Adapun peningkatan debt to equity ratio tertinggi terjadi
pada tahun 2016 yaitu sebesar 0,128 atau 15,29%, hal ini terjadi karena pada
tahun tersebut total hutang mengalami kenaikan dan nilai ekuitas mengalami
penurunan, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar
-0,160 atau -16,58%. Di bawah ini adalahan rata-rata debt to equity ratio masing-masing perusahaan.
Tabel�3
Perkembangan Rata-rata Rasio Aktivitas Perusahaan
Barang Konsumsi Yang Diukur Oleh Total
Asset Turn Over Periode 2015-2019
Tahun |
Total Asset Turn Over |
Perubahan |
|
Nominal |
Percent |
||
2015 |
1.169 |
|
|
2016 |
1.241 |
0.072 |
6.16% |
2017 |
1.195 |
-0.046 |
-3.71% |
2018 |
1.154 |
-0.041 |
-3.43% |
2019 |
1.156 |
0.002 |
0.17% |
Rata-rata |
1.183 |
-0.003 |
-0.002 |
����������� Sumber: Data diolah
2020
�����������
Rasio aktivitas adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas pemanfaatan sumberdaya perusahaan.
Dalam penlitian ini, rasio yang digunakan adalah total asset turn over. Rasio ini menghitung efektifitas penggunaan
total aktiva. Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang baik.
Dari tabel 3.3 di atas dapat diketahui bahwa
rata-rata rasio aktivitas yang diukur oleh total
asset turn over yang dapat dialokasikan oleh perusahaan barang konsumsi
yang terdaftar di BEI periode 2015�2019, setiap tahunnya adalah�sebesar 1,183 atau sebesar
118,3%. Kondisi ini apabila dibandingkan dengan benchmarking (standar rasio) yang mengacu pada Lukviarman
(2006:36)�� rata- rata standar industri
sebanyak 1,1 kali, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi aktivitas perusahaan
sektor barang konsumsi periode 2015-2019 dalam keadaan baik. bila di lihat dari
masing-masing perusahaan yang rata-ratanya standar industry di tahun 2015
sebesar 84%, tahun 2016 sebesar 97%, tahun 2017 sebesar�81%, tahun 2018 sebesar 83%
dan tahun 2019 sebesar 81%.
Tabel�4
Perkembangan Rata-rata
Rasio Profitabilitas Perusahaan Barang Konsumsi Yang Diukur Oleh Return On Asset Periode 2015-2019
Tahun |
Return On Asset |
Perubahan |
|
Nominal |
Percent |
||
2015 |
0.103 |
|
|
2016 |
0.121 |
0.018 |
17.48% |
2017 |
0.014 |
-0.107 |
-88.43% |
2018 |
0.133 |
0.119 |
850.00% |
2019 |
0.144 |
0.011 |
8.27% |
Rata-rata |
0.103 |
0.010 |
1.968 |
�����������
����������� Rasio profitabilitas adalah rasio
yang digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan
besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan
penjualan maupun investasi. Dari tabel 3.4 di atas dapat diketahui bahwa
rata-rata rasio profitabilitas yang diukur oleh return on asset yang dapat dialokasikan oleh perusahaan barang
konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2015�2019, setiap tahunnya adalah
sebesar 0,103 atau sebesar 10,3%. Kondisi ini apabila dibandingkan dengan benchmarking (standar rasio) yang mengacu pada Kasmir
(2008:208) sebesar 30%, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi profitabilitas
perusahaan sektor barang konsumsi periode 2015-2019 dalam keadaan tidak
efisien. Adapun peningkatan return on
asset tertinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu sebesar 0,119 atau 850% hal
ini karena pada tahun tersebut terjadi peningkatan signifikan terhadap laba
bersih. Penurunan terbesar terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar - 0,107 atau
-88,43% penurunan ini terjadi karena pada tahun tersebut perusahaan mengalami
kerugian yang disebabkan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dialokasikan
untuk menjamin kewajiban-kewajiban yang menjadi beban bagi perusahaan baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
����������� Baik buruknya kinerja keuangan suatu
perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan beberapa periode yang
dilaporkannya. Laporan keuangan perusahaan sangat bermanfaat bagi masyarakat,
investor, pemegang saham, dan manajemen dalam proses pengambilan keputusan dan
pengembangan aset yang dimiliki. Perkembangan perusahaan sangat bergantung pada
modal yang ditanamkan oleh investor, sehingga perusahaan harus memiliki kinerja
yang baik agar mendapatkan kepercayaan dari investor untuk menanamkan modalnya
pada perusahaan. Rasio keuangan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan.
Kesimpulan
����������� Dari penelitian
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, penilaian kinerja
keuangan terhadap rasio likuiditas yang diukur oleh current ratio perusahaan barang konsumsi periode
2015-2019 dalam keadaan
liquid. Penilaian kinerja keuangan
terhadap rasio solvabilitas yang diukur oleh
debt to equity ratio perusahaan
barang konsumsi periode 2015-2019 dalam keadaan solvabel.
Penilaian kinerja keuangan terhadap rasio aktivitas yang diukur oleh total asset turn over perusahaan barang konsumsi periode
2015-2019 dalam keadaan baik
����������� Penilaian kinerja keuangan terhadap rasio profitabilitas
yang diukur oleh return on asset perusahaan barang konsumsi periode 2015-2019 dalam keadaan
tidak efisien. Adapun dari 27 perusahaan
yang memiliki rasio return on asset di
atas industry rata-rata hanya perusahaan dengan kode saham MERK, MLBI
dan UNVR. Sedangkan 24 perusahaan dengan kode Saham DVLA, KLBF, PYFA, SCPI, TSPC, AISA, CEKA, ICBP,
MYOR, PSDN, SKLT, STTP, TCID, INAF,
KAEF, SIDO, ALTO, DLTA, INDF, ROTI, ULTJ, ADES, MBTO, dan MRAT memiliki rasio return on asset
di bawah rasio
industri.
BIBLIOGRAFI
Abdul Halim, M. M. H. (2016). Analisis
Laporan Keuangan (Edisi keli). UPP STIM YKPN.
Abeyrathna, S. P. G. M., & Priyadarshana, A. J. M. (2019). Impact of
Firm size on Profitability. International Journal of Scientific and Research Publications���� (IJSRP),��������� 9(6),��� p9081.
https://doi.org/10.29322/ijsrp.9.06.2019.p9081
Ahmed, A. M. (2018). the Impact of Financial Statement
Analysis on the Profitability
Assessment (Applied Study of Kirkuk Ratio for Producing Constructional Materials). Studies
and Scientific Researches. Economics Edition, 28.
https://doi.org/10.29358/sceco.v0i28.417
Alpi, M. F., & Gunawan, A. (2018). Pengaruh Current Ratio Dan Total Assets Turnover Terhadap Return on Assets Pada Perusahaan Plastik Dan Kemasan. 17(2), 1�36.
Anwar, Y. (2018).
The Effect of Working Capital
Management on Profitability in Manufacturing Ratio Listed in Indonesia Stock Exchange. The Accounting���������� Journal����������� of���� Binaniaga,����� 3(1),��� 1.
https://doi.org/10.33062/ajb.v3i1.173
Aziz, A., & Rahman, A. A. (2017). The Relationship between Solvency
Ratios and Profitability Ratios:
Analytical Study in Food Industrial Companies
listed in Amman Bursa. International
Journal of Economics and Financial Issues, 7(2),��� 86�93.http://www.econjournals.com/index.php/ijefi/article/view/3960/pdf
Brigham, E. (2012).
Dasar-dasar manajemen keuangan (11th ed.). Salemba empat.
Darsono. (2004). Pedoman Praktis
Memahami Laporan Keuangan (Cetakan Ke).Mitra Wacana
Media.
De Jesus lay, A., & Wiksuana, I. G. B. (2018). Pengaruh
Likuiditas, Solvabilitas Dan Aktivitas Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Mira-Mar Block Dili
Timor Leste. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Udayana, 2, 575. https://doi.org/10.24843/eeb.2018.v07.i02.p10
Erdoğan, S. (2015). The
Effect of Capital Structure on Profitability. April, 307� 323. https://doi.org/10.4018/978-1-4666-6635-1.ch018
Fahmi, I. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan
dan Pasar Modal (1st ed.).Mitra Wacana Media.
Fajaria, A. Z. (2018). The Effect of Profitability, Liquidity, Leverage
and Firm Growth of Firm Value with
its Dividend Policy as a Moderating Variable.
International Journal of
Managerial Studies and Research, 6(10),
55�69. https://doi.org/10.20431/2349-0349.0610005
Fakhri Rana Sausan, Lardin Korawijayanti, A. F. C. (2020). The Effect of
Return on Asset (ROA), Debt to
Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS),
Total Asset Turnover (TATO) and Exchange Rate on Stock Return of Property and Real Estate Companies at
Indonesia Stock Exchange Period 2012-2017.
Ilomata International Journal of Tax and
Accounting, 1(2), 103�114.
ilomata.org/index.php/ijtc/article/view/66
Finance,
F. C. (2013). Westerfield R W &
Jordan, Ross (1st Middle). Mc Graw- Hill.
Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Prograam
SPSS (Cetakan Ke).
Gunadi, I. G. N. B., Putra, I. G.
C., & Yuliastuti, I. A. N. (2020). The Effects of Profitabilitas and Activity Ratio Toward Firms Value With Stock
Price as Intervening Variables. International Journal of Accounting &
Finance in Asia Pasific, 3(1), 56�65. https://doi.org/10.32535/ijafap.v3i1.736.
�Hanafi, Mamduh & Halim, A. (2014). Analisis Laporan Keuangan (Empat). UPP STIM
YKPN.
�Hantono. (2015). Pengaruh Current Ratio Dan
Debt To Equity Ratio Terhadap Profitabilitas
Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam Dan Sejenisnya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013. Jurnal Wira
Ekonomi Mikroskil, 5(April), 1.
�Harahap, S. S. (2013). Analisis Kritis
Atas Laporan Keuangan
(1st�11th ed.). PT. Rajagrafindo Persada.
�Harahap, S. (2016). Analisis Kritis atas
Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Harahap, S. (2016). Analisis Kritis
atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hughes, R. (2008). In Journal of Chemical Information and Modeling
(Vol. 53, Issue 9). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.\
Husna, A., & Satria, I. (2019).
Effects of Return on Asset, Debt To Asset Ratio, Current Ratio, Firm Size, and Dividend Payout Ratio on Firm Value.
International Journal of Economics
and Financial Issues, 9(5),
50�54. https://doi.org/10.32479/ijefi.8595.
�Irman, M., & Purwati, A. A. (2020).
Analysis On The Influence Of Current Ratio, Debt to Equity Ratio and Total Asset Turnover Toward
Return On Assets On The Otomotive
and Component Ratio That Has Been Registered In Indonesia Stock Exchange
Within 2011-2017. International Journal
of Economics Development Research (IJEDR), 1(1), 36�44. https://doi.org/10.37385/ijedr.v1i1.26.
Irom, I. M., Joshua, O., Ahmed, M.
N., & Emmanuel, A. T. (2018). Effect of Firm
Attributes on Return on Asset of Listed Manufacturing Companies in Nigeria. Journal of Accounting, Finance and Auditing Studies, 223�240.
J,
G. (1999). Understanding financial
statements a primer of useful information
(Revised Ed). Crisp Learning Publisher.
John J Wild, K. R. S. (n.d.). Analisis Laporan
Keuangan (T. S. Empat (ed.);
Edisi Sepu). Salemba Empat.
Jumingan. (2007). Analisis
Laporan Keuangan (Cetakan ke). PT Bumi Aksara.
Jumingan. (2007). Analisis
Laporan Keuangan (Cetakan ke). PT Bumi Aksara.
Juwita, A. (2018).
The effect of capital structure, liquidity, and growth on corporate
performance classified as small capitalization companies on Indonesia
stock exchange period 2011-2016. International Journal
of Scientific and Technology Research, 7(2), 76�81.
Copyright holder: Dara Aryani, Dudi Rudianto (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |