Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 8, No. 2, Februari 2023

 

ANALISIS DESKRIPSI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ( STUDI PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2015-2019 )

 

Dara Aryani, Dudi Rudianto

Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019 dilihat dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, metode analisis data yang digunakan adalah metode analisa horizontal dan vertikal. Populasi penelitian ini adalah 27 perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling purposive dan jumlah sampel sebanyak 135 sampel. Hasil dari penelitian ini di peroleh kesimpulan bahwa semua sample data perusahaan yang memiliki current ratio di atas ratio industri adalah 17 Perusahaan dengan kode saham Sedangkan 10 perusahaan dengan memiliki nilai di bawah rata-rata current ratio industri. Terdapat 16 perusahaan perusahaan yang mendapatkan nilai di atas rata-rata debt to equity ratio . Adapun sisanya 11 perusahaan memiliki nilai di bawah rata-rata debt to equity ratio. Perusahaan yang memiliki nilai di atas rata-rata total asset turn over terdapat 16 perusahaan. Sedangkan 11 perusahaan memiliki nilai di atas rata-rata total asset turn over. Perusahaan yang memiliki rasio return on asset di atas industri rata-rata hanya 3 perusahaan dengan kode saham MERK, MLBI dan UNVR. Sedangkan 24 perusahaan memiliki return on asset di bawah rata-rata rasio industri. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi masyarakat sebagai informasi dan bahan pertimbangan jika ingin berinvestasi dan bagi perusahaan agar meningkatkan volume pendapatan dengan skala besar yang akan berimbas pada peningkatan laba perusahaan.

 

Kata kunci: Kinerja Keuangan; Rasio Likuiditas; Rasio Solvabilitas; Rasio Profitabilitas; Rasio Aktivitas

 

Abstract

This study aims to determine the financial performance of consumer goods companies listed on Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2019 in terms of liquidity ratios, solveny ratios, proftability ratios and activity ratios. The method used in this research is descriptive quantitative. The data collection method is done by means of documentation, the data analysis method used in horizontal and vertical analysis method. The population of this research is 27 consumer goods companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2019. Determination of the sample in this study using purposive sampling and a sample size of 135 samples. The results of this study concluded that all data samples of companies that have a current ratio above the industry ratio are 17 companies with stock codes, while 10 companies with values below the industry's average current ratio. There are 16 companies that score above the average debt to equity ratio. The remaining 11 companies have a value below the average debt to equity ratio. There are 16 companies that have a value above the average total asset turnover. Meanwhile, 11 companies had a value above the average total asset turnover. Companies that have a return on asset ratio above the industry average are only 3 companies with the stock code MERK, MLBI and UNVR. Meanwhile, 24 companies had return on assets below the industry ratio average. The results of this study can be taken into consideration for the public as information and consideration if they want to invest and for companies to increase the volume of income on a large scale which will have an impact on increasing Ratio profits.

 

Keywords: Financial Performance; Liquidity Ratio; Solvency Ratio; Profitability Ratio; Activity Ratio

 

Pendahuluan

Suatu rasio tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri, melainkan harus dibandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih sempurna. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membandingkan rasio keuangan pada suatu periode dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selama periode tertentu (www.idx.co.id).

Perusahaan secara periodik selalu mengeluarkan laporan keuangan tahunan yang dibuat oleh bagian akunting dan diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan misalnya pemerintah, kreditor, pemilik perusahaan, maupun pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selanjutnya pihak-pihak tersebut akan melakukan pengolahan data dengan melakukan perhitungan lebih lanjut untuk mengetahui apakah perusahaan telah mencapai standar kinerja yang disyaratkan atau belum (Hendry:2013).

Perusahaan makanan dan minuman dipilih karena dianggap memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk makanan dan minuman akan selalu ada karena meruapakan salah satu kebutuhan pokok. Berdasarkan pada kenyataan tersebut, perusahaan makanan dan minuman dianggap akan terus Survive. Industri makanan dan minuman adalah industri yang perkembangannya baik, pertumbuhan yang positif, sangat cepat dan selalu ada karena merupakan salah satu kebutuhan pokok (www.pipimm.or.id/Jakarta, 2012).

Setiap perusahaan harus bisa memenuhi kewajiban keuangan mereka yang harus dipenuhi. Current ratio merupakan cara perhitungan rasio likuiditas yang paling sederhana dibandingkan cara lainnya. Penghitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva perusahaan yang likuid pada saat ini atau aktiva lancar (jurnal.id).

Perusahaan dengan nilai solvabilitas yang rendah bisa mengalami kepailitan atau kebangkrutan. Debt to equity ratio sangat dibutuhkan dalam penghitungan rasio solvabilitas karena dengan rasio ini dapat diketahui seberapa besar modal yang dijadikan sebagai jaminan atas hutang perusahaan (mastahbisnis.com). Bagi kreditor, jika nilai dari rasio ini besar atau tinggi akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin tinggi resiko yang ditanggung oleh pihak kreditur atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan (mastahbisnis.com).

Untuk mengukur efektifitas perusahaan, rasio total asset turn over sangat penting digunakan karena dengan rasio ini dapat diketahui bagaimana sebuah perusahaan dapat menghasilkan penjualan menggunakan assetnya (ilmumanajemenindustri.com).

Kegagalan atau keberhasilan perusahaan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba ke depan. Return on asset merupakan rasio yang terpenting diantara rasio profitabilitas. Penggunaan ROA sebagai alat ukur profitabilitas perusahaan yang dapat menunjukkan seberapa baik perusahaan mengendalikan biaya dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan (jurnal.id).

Penelitian Alfarizi (2014) mendapatkan bahwa current ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on asset dengan arah positif. Hal ini berarti semakin besar yang dimiliki perusahaan yang diidentifikasikan dengan nilai aktiva lancar yang besar akan meningkatkan secara signifikan pada rasio return on asset dan nilai perusahaan.

Dengan demikian, analisis kinerja keuangan beberapa perusahaan khususnya di industri makanan dan minuman sangat penting untuk melihat kinerja keuangan beberapa perusahaan yang ada di BEI, sehingga penulis tertarik untuk membahas mengenai :Analisis Deskripsi Kinerja Keuangan Perusahaan Studi Pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019�.

 

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono. 1999:11). Penelitian ini digunakan untuk menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas, provitabilitas dan aktivitas pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2010:115). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri barang konsumsi pada tahun 2015-2019.

Sampel juga dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2007:116). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Teknik Pengumpulan data yang penulis gunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian adalah dengan dokumentasi. Pengumpulan data yang terkait dengan hal-hal atau variabel penelitian diperoleh dengan mengumpulkan laporan keuangan terutama kinerja rasio keuangan yang dipublikasikan pada website www.idx.co.idmulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.

 

Hasil dan Pembahasan

Tabel 1

Perkembangan Rata-rata Rasio Likuiditas Perusahaan Barang Konsumsi Yang Diukur Oleh Current Ratio Periode 2015-2019

Tahun

Current Ratio

Perubahan

Nominal

Percent

2015

2.683

 

 

2016

2.855

0.172

6.41%

2017

2.557

-0.298

-10.44%

2018

2.555

-0.002

-0.08%

2019

2.761

0.206

8.06%

Rata-rata

2.682

0.020

0.010

 

Sumber: Data diolah 2020

�����������

����������� Rasio likuiditas adalah suatu alat pengukur kemampuan dan kekuatan dari perusahaan untuk memenuhi atau membayar hutang yang harus dibayar tepat pada waktunya, dapat dilakukan dengan memperbandingkan kas dengan hutang yang dibayar dalam perhitungan waktu jangka pendek. Untuk penelitian ini penulis menggunakan current ratio (rasio lancar), hasil perhitungan ini menunjukkan berapa kali aset lancar dapat membiayai hutang lancar perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukkan.

 

Dari tabel 3.1 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata rasio likuiditas yang diukur oleh current ratio yang dapat dialokasikan oleh perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2015�2019, setiap tahunnya adalah sebesar 2,682 atau sebesar 268,2%. Kondisi ini apabila dibandingkan dengan benchmarking (standar rasio) Kasmir (2008:143) adalah sebesar 200%, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi likuiditas perusahaan sektor barang konsumsi periode 2015-2019 dalam keadaan liquid. Berbicara mengenai manajemen modal kerja berarti berkaitan dengan keputusan modal kerja yang di dalamnya terdiri atas pengelolaan aktiva lancar (current assets) dan kewajiban lancar (current liabilities). Dimana pada aktiva lancar dan kewajiban lancar merupakan pos yang perubahannya bergerak cepat, sehingga membutuhkan cukup waktu bagi manajemen keuangan dalam hal pengelolaannya.

 

Tabel 2

Perkembangan Rata-rata Rasio Solvabilitas Perusahaan Barang Konsumsi Yang Diukur Oleh Debt to Equity Ratio Periode 2015-2019

Tahun

Debt to Equity Ratio

Perubahan

Nominal

Percent

2015

0.837

 

 

2016

0.965

0.128

15.29%

2017

0.805

-0.160

-16.58%

2018

0.833

0.028

3.48%

2019

0.807

-0.026

-3.12%

Rata-rata

0.849

-0.007

-0.002

Sumber: Data diolah 2020

 

����������� Rasio Solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang jangka panjang. Apabila suatu perusahaan mempunyai kekayaan lebih besar dari pada seluruh hutangnya, maka dengan sendirinya perusahaan dalam keadaan solvable, tetapi sebaliknya jumlah kekayaannya lebih kecil dari pada seluruh hutang-hutangnya bila diliquidit. Dalam penelitian ini penulis menggunakan debt to equity ratio. Semakin tinggi rasio DER akan menunjukkan kinerja buruk bagi perusahaan, maka perusahaan harus berusaha agar DER bernilai rendah atau berada dibawah standar industri yaitu 90% (Kasmir, 2008).

 

Dari tabel 3.2 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata rasio solvabilitas yang diukur oleh debt to equity ratio yang dapat dialokasikan oleh perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2015�2019, setiap tahunnya adalah sebesar 0,849 atau sebesar 84,9%. Kondisi ini apabila dibandingkan dengan benchmarking (standar rasio) yang mengacu pada Kasmir (2008:164) sebesar 90%, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi solvabilitas perusahaan sektor barang konsumsi periode 2015-2019 dalam keadaan solvable. Adapun peningkatan debt to equity ratio tertinggi terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar 0,128 atau 15,29%, hal ini terjadi karena pada tahun tersebut total hutang mengalami kenaikan dan nilai ekuitas mengalami penurunan, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar -0,160 atau -16,58%. Di bawah ini adalahan rata-rata debt to equity ratio masing-masing perusahaan.

Tabel3

Perkembangan Rata-rata Rasio Aktivitas Perusahaan Barang Konsumsi Yang Diukur Oleh Total Asset Turn Over Periode 2015-2019

Tahun

Total Asset Turn Over

Perubahan

Nominal

Percent

2015

1.169

 

 

2016

1.241

0.072

6.16%

2017

1.195

-0.046

-3.71%

2018

1.154

-0.041

-3.43%

2019

1.156

0.002

0.17%

Rata-rata

1.183

-0.003

-0.002

����������� Sumber: Data diolah 2020

�����������

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas pemanfaatan sumberdaya perusahaan. Dalam penlitian ini, rasio yang digunakan adalah total asset turn over. Rasio ini menghitung efektifitas penggunaan total aktiva. Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang baik.

Dari tabel 3.3 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata rasio aktivitas yang diukur oleh total asset turn over yang dapat dialokasikan oleh perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2015�2019, setiap tahunnya adalahsebesar 1,183 atau sebesar 118,3%. Kondisi ini apabila dibandingkan dengan benchmarking (standar rasio) yang mengacu pada Lukviarman (2006:36)�� rata- rata standar industri sebanyak 1,1 kali, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi aktivitas perusahaan sektor barang konsumsi periode 2015-2019 dalam keadaan baik. bila di lihat dari masing-masing perusahaan yang rata-ratanya standar industry di tahun 2015 sebesar 84%, tahun 2016 sebesar 97%, tahun 2017 sebesar81%, tahun 2018 sebesar 83% dan tahun 2019 sebesar 81%.

 

Tabel4

Perkembangan Rata-rata Rasio Profitabilitas Perusahaan Barang Konsumsi Yang Diukur Oleh Return On Asset Periode 2015-2019

Tahun

Return On Asset

Perubahan

Nominal

Percent

2015

0.103

 

 

2016

0.121

0.018

17.48%

2017

0.014

-0.107

-88.43%

2018

0.133

0.119

850.00%

2019

0.144

0.011

8.27%

Rata-rata

0.103

0.010

1.968

����������� Sumber: Data diolah 2020

�����������

����������� Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Dari tabel 3.4 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata rasio profitabilitas yang diukur oleh return on asset yang dapat dialokasikan oleh perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2015�2019, setiap tahunnya adalah sebesar 0,103 atau sebesar 10,3%. Kondisi ini apabila dibandingkan dengan benchmarking (standar rasio) yang mengacu pada Kasmir (2008:208) sebesar 30%, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi profitabilitas perusahaan sektor barang konsumsi periode 2015-2019 dalam keadaan tidak efisien. Adapun peningkatan return on asset tertinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu sebesar 0,119 atau 850% hal ini karena pada tahun tersebut terjadi peningkatan signifikan terhadap laba bersih. Penurunan terbesar terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar - 0,107 atau -88,43% penurunan ini terjadi karena pada tahun tersebut perusahaan mengalami kerugian yang disebabkan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dialokasikan untuk menjamin kewajiban-kewajiban yang menjadi beban bagi perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

 

����������� Baik buruknya kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan beberapa periode yang dilaporkannya. Laporan keuangan perusahaan sangat bermanfaat bagi masyarakat, investor, pemegang saham, dan manajemen dalam proses pengambilan keputusan dan pengembangan aset yang dimiliki. Perkembangan perusahaan sangat bergantung pada modal yang ditanamkan oleh investor, sehingga perusahaan harus memiliki kinerja yang baik agar mendapatkan kepercayaan dari investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Rasio keuangan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan.

 

Kesimpulan

����������� Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, penilaian kinerja keuangan terhadap rasio likuiditas yang diukur oleh current ratio perusahaan barang konsumsi periode 2015-2019 dalam keadaan liquid. Penilaian kinerja keuangan terhadap rasio solvabilitas yang diukur oleh debt to equity ratio perusahaan barang konsumsi periode 2015-2019 dalam keadaan solvabel. Penilaian kinerja keuangan terhadap rasio aktivitas yang diukur oleh total asset turn over perusahaan barang konsumsi periode 2015-2019 dalam keadaan baik

����������� Penilaian kinerja keuangan terhadap rasio profitabilitas yang diukur oleh return on asset perusahaan barang konsumsi periode 2015-2019 dalam keadaan tidak efisien. Adapun dari 27 perusahaan yang memiliki rasio return on asset di atas industry rata-rata hanya perusahaan dengan kode saham MERK, MLBI dan UNVR. Sedangkan 24 perusahaan dengan kode Saham DVLA, KLBF, PYFA, SCPI, TSPC, AISA, CEKA, ICBP, MYOR, PSDN, SKLT, STTP, TCID, INAF, KAEF, SIDO, ALTO, DLTA, INDF, ROTI, ULTJ, ADES, MBTO, dan MRAT memiliki rasio return on asset di bawah rasio industri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Abdul Halim, M. M. H. (2016). Analisis Laporan Keuangan (Edisi keli). UPP STIM YKPN.

 

Abeyrathna, S. P. G. M., & Priyadarshana, A. J. M. (2019). Impact of Firm size on Profitability. International Journal of Scientific and Research Publications���� (IJSRP),��������� 9(6),��� p9081. https://doi.org/10.29322/ijsrp.9.06.2019.p9081

 

Ahmed, A. M. (2018). the Impact of Financial Statement Analysis on the Profitability Assessment (Applied Study of Kirkuk Ratio for Producing Constructional Materials). Studies and Scientific Researches. Economics Edition, 28. https://doi.org/10.29358/sceco.v0i28.417

 

Alpi, M. F., & Gunawan, A. (2018). Pengaruh Current Ratio Dan Total Assets Turnover Terhadap Return on Assets Pada Perusahaan Plastik Dan Kemasan. 17(2), 1�36.

 

Anwar, Y. (2018). The Effect of Working Capital Management on Profitability in Manufacturing Ratio Listed in Indonesia Stock Exchange. The Accounting���������� Journal����������� of���� Binaniaga,����� 3(1),��� 1. https://doi.org/10.33062/ajb.v3i1.173

 

Aziz, A., & Rahman, A. A. (2017). The Relationship between Solvency Ratios and Profitability Ratios: Analytical Study in Food Industrial Companies listed in Amman Bursa. International Journal of Economics and Financial Issues, 7(2),��� 86�93.http://www.econjournals.com/index.php/ijefi/article/view/3960/pdf

 

Brigham, E. (2012). Dasar-dasar manajemen keuangan (11th ed.). Salemba empat.

 

Darsono. (2004). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan (Cetakan Ke).Mitra Wacana Media.

 

De Jesus lay, A., & Wiksuana, I. G. B. (2018). Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas Dan Aktivitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Mira-Mar Block Dili Timor Leste. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 2, 575. https://doi.org/10.24843/eeb.2018.v07.i02.p10

 

Erdoğan, S. (2015). The Effect of Capital Structure on Profitability. April, 307� 323. https://doi.org/10.4018/978-1-4666-6635-1.ch018

 

Fahmi, I. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal (1st ed.).Mitra Wacana Media.

 

Fajaria, A. Z. (2018). The Effect of Profitability, Liquidity, Leverage and Firm Growth of Firm Value with its Dividend Policy as a Moderating Variable. International Journal of Managerial Studies and Research, 6(10), 55�69. https://doi.org/10.20431/2349-0349.0610005

 

Fakhri Rana Sausan, Lardin Korawijayanti, A. F. C. (2020). The Effect of Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS), Total Asset Turnover (TATO) and Exchange Rate on Stock Return of Property and Real Estate Companies at Indonesia Stock Exchange Period 2012-2017. Ilomata International Journal of Tax and Accounting, 1(2), 103�114. ilomata.org/index.php/ijtc/article/view/66

 

Finance, F. C. (2013). Westerfield R W & Jordan, Ross (1st Middle). Mc Graw- Hill.

 

Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Prograam SPSS (Cetakan Ke).

 

Gunadi, I. G. N. B., Putra, I. G. C., & Yuliastuti, I. A. N. (2020). The Effects of Profitabilitas and Activity Ratio Toward Firms Value With Stock Price as Intervening Variables. International Journal of Accounting & Finance in Asia Pasific, 3(1), 56�65. https://doi.org/10.32535/ijafap.v3i1.736.

 

Hanafi, Mamduh & Halim, A. (2014). Analisis Laporan Keuangan (Empat). UPP STIM YKPN.

 

Hantono. (2015). Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam Dan Sejenisnya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 5(April), 1.

 

Harahap, S. S. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (1st�11th ed.). PT. Rajagrafindo Persada.

 

Harahap, S. (2016). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

 

Harahap, S. (2016). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

 

Hughes, R. (2008). In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.\

 

Husna, A., & Satria, I. (2019). Effects of Return on Asset, Debt To Asset Ratio, Current Ratio, Firm Size, and Dividend Payout Ratio on Firm Value. International Journal of Economics and Financial Issues, 9(5), 50�54. https://doi.org/10.32479/ijefi.8595.

 

Irman, M., & Purwati, A. A. (2020). Analysis On The Influence Of Current Ratio, Debt to Equity Ratio and Total Asset Turnover Toward Return On Assets On The Otomotive and Component Ratio That Has Been Registered In Indonesia Stock Exchange Within 2011-2017. International Journal of Economics Development Research (IJEDR), 1(1), 36�44. https://doi.org/10.37385/ijedr.v1i1.26.

 

Irom, I. M., Joshua, O., Ahmed, M. N., & Emmanuel, A. T. (2018). Effect of Firm Attributes on Return on Asset of Listed Manufacturing Companies in Nigeria. Journal of Accounting, Finance and Auditing Studies, 223�240.

 

J, G. (1999). Understanding financial statements a primer of useful information (Revised Ed). Crisp Learning Publisher.

 

John J Wild, K. R. S. (n.d.). Analisis Laporan Keuangan (T. S. Empat (ed.); Edisi Sepu). Salemba Empat.

 

Jumingan. (2007). Analisis Laporan Keuangan (Cetakan ke). PT Bumi Aksara.

 

Jumingan. (2007). Analisis Laporan Keuangan (Cetakan ke). PT Bumi Aksara.

 

Juwita, A. (2018). The effect of capital structure, liquidity, and growth on corporate performance classified as small capitalization companies on Indonesia stock exchange period 2011-2016. International Journal of Scientific and Technology Research, 7(2), 76�81.

Copyright holder:

Dara Aryani, Dudi Rudianto (2023)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: