Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 11, November
2022
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
Dania Kemala Sari, Rita Yuniarti
Universitas Widyatama, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi sumber daya manusia dan sistem pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan. Metode penelitian ini menggunakan metode explanatory dengan jumlah sampel responden sebanyak 30 orang dari karyawan bagian akuntansi pada Dinas Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan secara parsial besar pengaruh variable kompetensi sumber daya manusia dalam memberikan kontribusi pengaruh terhadap variable kualitas laporan keuangan sebesar 29,2% dan besar variable sistem pengendalian internal dalam memberikan kontribusi pengaruh terhadap variable kualitas laporan keuangan sebesar 31,2%.
Kata Kunci: Kompetensi Sumber Daya Manusia; Sistem Pengendalian Internal; Laporan Keuangan.
Abstract
This study aims to determine how much
influence the competence of human resources and internal control systems on the
quality of financial statements. This research method uses the explanatory
method with a sample of 30 respondents from accounting department employees at
the Bandung City Regional Finance and Assets Office. The results of hypothesis
testing show partially the influence of human resource competence variables in
contributing to the quality variable of financial statements by 29.2% and the
large variable of the internal control system in contributing to the variable
quality of financial statements by 31.2%.
Keywords: Human Resources Competence; internal control
system; Financial Statements.
Pendahuluan
Salah satu usaha nyata dalam
mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara yaitu
dengan dibuatnya laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang sesuai
prinsip tepat waktu dan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintah yang telah
ditetapkan. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara yang menjelaskan bahwa gubernur/bupati/walikota selaku kepala
pemerintahan daerah diberikan kekuasaan untuk mengelola keuangan daerah dan
mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
ini merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
Pemerintah Daerah Kota Bandung terakhir kali mendapatkan opini Wajar
Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK pada tahun 2017. Menurut (Arman Syifa, 2018)
selaku Kepala BPK Perwakilan Jawa Barat, kualitas pelaporan keuangan Pemerintah
Daerah Kota Bandung pada Tahun Anggaran 2017 sudah mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya. Namun, perkembangan laporan keuangan itu masih belum cukup
untuk membawa LKPD Kota Bandung meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) karena
BPK masih menemukan permasalahan dalam LKPD tersebut dan melebihi batas
toleransi yang disebut materialitas.
(Paula Henry, 2022) sebagai Kepala Perwakilan BPK Jawa Barat
menyampaikan kepada pemerintah bahwa opini WTP itu bukan berarti tidak ada
masalah, justru dengan pencapaian WTP suatu daerah diharapkan pula meningkatnya
indeks pembangunan manusia, menurunnya kemiskinan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dalam laporan Hasil Pemeriksaan LKPD Kota Bandung
pada Tahun Anggaran 2021 oleh BPK, meskipun Pemerintah Daerah Kota Bandung
telah memperoleh opini WTP pada tahun anggaran tersebut namun masih ditemukan
permasalahan dalam LKPD Kota Bandung. Permasalahan-permasalahan ini antara lain
Pemerintah Daerah Kota Bandung memiliki potensi kehilangan akan pendapatan
daerah dari kerjasama yang dilakukan dengan pihak ketiga, Pemerintah Daerah
Kota Bandung bermasalah dalam kurangnya penerimaan pajak daerah dan retribusi
daerah, Pemerintah Daerah Kota Bandung memiliki kesalahan dalam pencatatan
anggaran atas belanja pegawai/karyawan; belanja barang dan jasa; serta belanja
modal, Pemerintah Daerah Kota Bandung didapati kelebihan pembayaran pada
pekerjaan Gedung dan Bangunan, Pemerintah Daerah Kota Bandung dinilai belum
memadai dalam mengelola asset tetap. Oleh sebab itu, persoalan-persoalan yang
masih terjadi ini harus segera ditindaklanjuti sebagai dasar perbaikan.
Perkembangan Opini LKPD Kota Bandung selama lima tahun terakhir dalam Tahun
Anggaran 2017-2021 di tampilkan dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1
Opini Audit BPK TA 2017-2021 atas LKPD Kota Bandung
Tahun |
Opini Audit BPK |
2021 |
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) |
2020 |
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) |
2019 |
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) |
2018 |
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) |
2017 |
Wajar Dengan Pengecualian (WDP) |
Sumber: jabar.bpk.go.id
Didapatinya persoalan yang masih harus
diperbaiki oleh Pemkot Bandung dalam kurangnya penerimaan pajak dan retribusi
daerah, kesalahan pencatatan anggaran atas pembelanjaan daerah, kelebihan
pembayaran atas gedung dan bangunan, serta belum memadainya pengelolaan asset
tetap ini mengindikasikan masih adanya kelemahan dalam Sumber Daya Manusia dan
Sistem Pengelolaan Internalnya. Dalam upaya mewujudkan pencapaian tujuan
organisasi, sumber daya manusia merupakan faktor yang memiliki peran penting.
Faktor lain yang dinilai mempengaruhi kualitas laporan keuangan adalah system
pengendalian internal. Yang di mana sistem pengendalian internal ini pasti
dibutuhkan oleh setiap entitas perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya guna tercapainya tujuan perusahaan.
Laporan keuangan merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas kepengurusan sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh
suatu entitas. Laporan keuangan yang diterbitkan harus disusun berdasarkan
standar akuntansi yang berlaku agar laporan keuangan tersebut dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau dibandingkan
dengan laporan keuangan entitas lainnya (Nordiawan, 2008).
Menurut Peraturan pemerintah No. 71 Tahun 2010
tentang komponen Laporan Keuangan Pemerintah meliputi Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional,
Laporan� Arus Kas, Laporan Perubahan
Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 77 Tahun 2020 mengenai Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah,
penyajian laporan keuangan meliputi komponen-komponen seperti yang dijelaskan
di atas.
Kualitas laporan keuangan sangat berpengaruh
terhadap akuntabilitas, dengan dihasilkannya kualitas laporan keuangan yang
baik maka akan memberikan kontribusi terhadap akuntabilitas atau
pertanggungjawaban atas laporan keuangan yang dibuat.
Kompetensi adalah suatu kecakapan dan kemampuan
dalam menjalankan suatu pekerjaan atau profesinya. Orang yang kompeten berarti
orang yang dapat menjalankan pekerjaannya dengan kualitas hasil yang baik.
Dalam arti luas kompetensi mencakup penguasaan ilmu atau pengetahuan
(Knowledge), dan perilaku (Attitude) yang sesuai untuk melaksanakan pekerjaan
atau profesinya (Sukrisno Agoes, 2012). Sumber Daya Manusia merupakan potensi
manusiawi yang melekat keberadaannya pada seseorang yang meliputi potensi fisik
dan non-fisik. Sedangkan sumber daya manusia dalam konteks organisasi publik
dipahami sebagai potensi manusiawi yang melekat keberadaannya pada seorang pegawai
yang terdiri atas potensi fisik dan potensi non-fisik.
Metode Penelitian
Menurut (Arikunto, 2019) Metode Penelitian
adalah cara utama yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan dan
menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Sesuai dengan tujuan pada
penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh atas kompetensi sumber daya
manusia dan sistem pengendalian internal yang dijalankan terhadap kualitas
laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah kota Bandung, maka
metode penelitian yang digunakan adalah metode explanatory.� Metode explanatory sendiri merupakan metode
penelitian yang bermaksud untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang
diteliti serta pengaruh antara variabel satu dengan variabel lainnya (Sugiyono,
2017).
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan sumber
data primer. Menurut (Sugiyono, 2016) Data primer merupakan sebuah data
langsung yang didapatkan dari sumber dan diberi kepada pengumpul data atau
peneliti berupa wawancara dengan subjek penelitian baik secara observasi
ataupun pengamatan langsung. Pertimbangan dalam menggunakan data primer ini
karena data penelitian diberikan langsung dari sumbernya sehingga dapat
dipastikan bahwa data tersebut murni. Selain itu, data primer cenderung selalu
berkembang dari waktu ke waktu sehingga pada pengumpulan data yang didapat
bersifat update atau terkini.
Objek penelitian merupakan sasaran isu yang akan
dibahas dan akan diteliti melalui riset sosial. Menurut (Sugiyono, 2019) Objek
penelitian merupakan suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penulis dalam penelitian ini
mengamati objek penelitian yaitu para pegawai yang bekerja di Badan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Bandung. Penelitian ini membahas Pengaruh Kompetensi
Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan
Keuangan
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai
pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung. Adapun sampel yang akan
digunakan pada penelitian ini adalah dengan teknik non-probability sampling.
Teknik non-probability sampling menurut (Sugiyono, 2012:84) adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, di mana Teknik
sampel yang digunakan yaitu sampling jenuh. Sampling jenuh merupakan sebuah
Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi relative kecil, kurang dari
30 orang�. Berdasarkan pengertian ini, maka yang akan menjadi sampel pada
penelitian ini adalah pegawai Bidang Akuntansi Dinas Keuangan dan Aset Daerah
Kota Bandung sebanyak 30 responden yang dapat diolah untuk pengujian hipotesis.
Teknik pengumpulan data dan informasi oleh
peneliti dalam penyusunan penelitian ini yaitu dengan cara:
Penelitian lapangan (Field Research)
Penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan data primer ini dilakukan dengan; (a) Observasi (Observation),
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap
objek yang diteliti. (b) Wawancara (Interview), Percakapan yang bertujuan
memperoleh informasi dari objek yang diteliti. Wawancara dilakukan di Badan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung. (c) Kuesioner, Menurut (Nazir, 2005)
kuesioner merupakan sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan
masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang
mempunyai makna dalam menguji hipotesis.
Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang
dilaksanakan dengan menggunakan literatur, baik berupa buku, catata, atau
laporan hasil penelitian terdahulu. Studi Pustaka atau kepustakaan sendiri
dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data Pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian
(Mestika Zed, 2003).
Data penelitian yang digunakan adalah data
primer yang didapat dengan menggunakan metode explanatory dengan melakukan
pengelolaan data statistik menggunakan aplikasi yaitu Statictic Package for The
Social Sciences (SPSS) versi 26. Analisis data dilakukan menggunakan uji
kualitas data, kemudian data yang diperoleh dengan skala ordinal agar dapat
dianalisis secara statistik dinaikkan menjadi skala interval menggunakan
Methods of Successice Interval (MSI), setelah itu dilakukan uji asumsi klasik,
analisis linear berganda, dan uji hipotesis.
Hasil dan Pembahasan
A. Uji Asumsi Klasik
Sebelum hasil dari analisis regresi yang didapat
digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan, terlebih dahulu
dilakukan pengujian asumsi klasi terhadap model regresi tersebut. Adapun uji
asumsi klasik yang dilakukan pada penelitian ini antara lain: (1) Hasil
Uji Normalitas, menggunakan perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov pada software
SPSS versi 26 menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,200.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal. (2) Hasil
Uji Multikolinearitas, dengan pendekatan Variance Inflation Factors (VIF)
menunjukkan bahwa antar variable bebas tidak ada korelasi yang kuat. Hal ini
dapat dilihat dengan nilai VIF < 10. (3)
Hasil Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah model regresi
bersifat heterogen atau homogen.
Hasil perhitungan yang dilakukan menunjukkan
bahwa kedua variable bebas (X) memiliki nilai sig. > 0,05 dengan nilai sig.
0,402 pada variable Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1) dan nilai sig. 0,430
pada variable Sistem Pengendalian Internal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
B. Analisis Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui signifikansi
pengaruh variabel bebas yaitu Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1) dan Sistem
Pengendalian Internal (X2) terhadap variabel terikat yaitu Kualitas Laporan
Keuangan (Y). hasil pengujian sregresi linear berganda menggunakan software
SPSS versi 26 disajikan dalam table 2 sebagai berikut
Tabel 2
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa |
|||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Correlations |
||||
B |
Std. Error |
Beta |
Zero- order |
Partial |
Part |
||||
1 |
(Constant) |
6.941 |
2.842 |
|
2.442 |
.021 |
|
|
|
X1 (Kompetensi Sumber Daya Manusia) |
.964 |
.450 |
.402 |
2.142 |
.041 |
.727 |
.381 |
.259 |
|
X2 (Sistem Pengendalian Internal) |
.122 |
.054 |
.426 |
2.267 |
.032 |
.733 |
.400 |
.275 |
|
a. Dependent Variable: Y (Kualitas Laporan Keuangan) |
Sumber: Lampiran Output SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 2 di atas dapat dibuat persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut:
Y= 6,941 + 0,964 X1 + 0,122 X2 + e
Dari model regresi yang diperoleh dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
(1) Nilai konstanta sebesar 6,941 menunjukan rata-rata skor
Kualitas Laporan Keuangan (Y) jika pada kondisi Kompetensi Sumber Daya Manusia
dan Sistem Pengendalian Internal tidak berubah atau nol. (2) Nilai
koefisien regresi Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1) sebesar 0,964. Koefisien
regresi X1 bertanda positif artinya jika skor Kompetensi Sumber Daya Manusia
meningkat dan
variabel lainnya tidak berubah maka skor Kualitas Laporan Keuangan Badan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung meningkat sebesar 0,964. Artinya semakin
tinggi Kompetensi Sumber Daya Manusia akan meningkatkan Kualitas Laporan
Keuangan Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung. (3) Nilai koefisien
regresi Sistem Pengendalian Internal (X2) sebesar 0,122.
Koefisien
regresi X2 bertanda positif artinya jika Skor Sistem Pengendalian Internal
meningkat dan variabel lainnya tidak berubah maka Skor Kualitas Laporan
Keuangan naik sebesar 0,122. Artinya semakin tinggi Sistem Pengendalian
Internal akan meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan Badan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Bandung.
C. Analisis Korelasi
Korelasi
menunjukkan keeratan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Berikut merupakan
hasil perhitungan korelasi antar variabel:
Tabel 3
Koefisien Korelasi X dengan
Y
Correlationsb |
||||
|
Y (Kualitas Laporan Keuangan) |
X1 (Kompetensi Sumber Daya Manusia) |
X2 (Sistem Pengendalian Internal) |
|
Y (Kualitas Laporan Keuangan) |
Pearson Correlation |
1 |
.727** |
.733** |
Sig. (2-tailed) |
|
.000 |
.000 |
|
X1 (Kompetensi Sumber Daya Manusia) |
Pearson Correlation |
.727** |
1 |
.764** |
Sig. (2-tailed) |
.000 |
|
.000 |
|
X2 (Sistem Pengendalian Internal) |
Pearson Correlation |
.733** |
.764** |
1 |
Sig. (2-tailed) |
.000 |
.000 |
|
|
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). |
||||
b. Listwise N=30 |
Sumber: Lampiran Hasil
Output
Hasil
perhitungan nilai korelasi Kompetensi Sumber Daya Manusia dengan Kualitas
Laporan Keuangan adalah sebesar 0,727. Nilai korelasi ini berada pada interval
0,60-0,799 dan masuk dalam kategori kuat. Sehingga Kualitas Laporan Keuangan
memiliki hubungan yang erat dengan Kompetensi Sumer Daya Manusia. Hasil
perhitungan nilai korelasi Sistem Pengendalian Internal dengan Kualitas Laporan
Keuangan adalah sebesar 0,733. Nilai korelasi ini berada pada interval
0,60-0,799 dan masuk dalam kategori kuat. Sehingga Kualitas Laporan Keuangan
memiliki hubungan yang erat dengan Sistem Pengendalian Internal.
D. Pengujian Hipotesis (Uji t)
Uji statistik t
dilakukan untuk menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas. Berikut
merupakan hasil uji parsial pada tiap variabel:
Tabel 4
Pengujian Secara Parsial
(Uji T)
Hipotesis |
thitung |
Sig (p) |
ttabel |
α |
Keputusan |
Keterangan |
H0: b1 = 0 |
2,142 |
0,041 |
2,052 |
5% |
H0 ditolak |
Signifikan |
H0: b2 = 0 |
2,267 |
0,032 |
2,052 |
5% |
H0 ditolak |
Signifikan |
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
versi 26, 2023
Dari tabel perhitungan
menggunakan SPSS versi 26, maka pengujian dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pengujian hipotesis
diperoleh thitung untuk variable Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1) sebesar
2,142 dan nilai signifikansi sebesar 0,041. Dari tabel t untuk derajat bebas df
= n-k-1=30-2-1=27 diperoleh nilai ttabel = 2,052. Nilai thitung berada didaerah
penolakan H0 yaitu thitung lebih besar dari nilai ttabel (thitung = 2,142 >
2,052) dengan demikian H0 ditolak pada tingkat α = 0,05. Nilai signifkansi
uji dari t-hitung X1 sebesar 0,041 < α = 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variable Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1) berpengaruh
terhadap variable Kualitas Laporan Keuangan (Y).
Pengujian hipotesis
diperoleh thitung untuk variable Sistem Pengendalian Internal (X2) sebesar
2,267 dengan signifkansi sebesar 0,032. Dari tabel t untuk derajat bebas df =
n-k-1=30-2-1=27 diperoleh nilai ttabel = 2,052. Nilai thitung berada didaerah
penolakan H0 yaitu thitung lebih besar dari nilai ttabel (thitung = 2,562 >
2,052) dengan demikian H0 ditolak pada tingkat α = 0,05. Nilai signifkansi
uji dari t-hitung X2 sebesar 0,032 < α = 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variable Sistem Pengendalian Internal (X2) berpengaruh
terhadap variable Kualitas Laporan Keuangan (Y).
E. Koefisiensi
Determinasi (R-Squares)
Perhitungan koefisien
determinasi ini untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variable bebas.� Berdasarkan
perhitungan model regresi dengan bantuan SPSS 26 didapat hasil koefisien
determinasi untuk model regresi Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1) dan Sistem
Pengendalian Internal (X2) terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Y) sebagai
berikut:
Tabel 5
Nilai Koefisien
Determinasi
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.777a |
.604 |
.575 |
3.25359 |
a. Predictors: (Constant), X2 (Sistem Pengendalian Internal), X1 (Kompetensi Sumber Daya Manusia) |
Hasil perhitungan
diperoleh R sebesar 0,777. Nilai korelasi Kompetensi Sumber Daya Manusia dan
Sistem Pengendalian Internal dengan Kualitas Laporan Keuangan yang diperoleh
berada pada rentang 0,60 - 0,799 dan masuk dalam kategori sangat kuat. Dari
hasil perhitungan pada tabel 4.32 diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,604. Jadi Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian
Internal memberikan kontribusi pengaruh sebesar 60,4% terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung, sedangkan sisanya sebesar
39,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.
Besarnya kontribusi
pengaruh yang diberikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat
dapat dihitung dengan cara mengalikan nilai standardized coefficients dengan
zerro-order correlation yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6
Koefisien
Determinasi Parsial X � Y
Coefficientsa |
|||||
Model |
Standardized Coefficients |
Correlations |
|||
Beta |
Zero- order |
Partial |
Part |
||
|
X1 (Kompetensi Sumber Daya Manusia) |
.402 |
.727 |
.381 |
.259 |
X2 (Sistem Pengendalian Internal) |
.426 |
.733 |
.400 |
.273 |
|
a. Dependent Variable: Y (Kualitas Laporan Keuangan) |
Sumber: Lampiran Output SPSS
Berdasarkan
nilai-nilai pada output SPSS di atas, dapat dilakukan perhitungan koefisien
determinasi parsial sebagai berikut:
Pengaruh X1 terhadap Y
= 0,402 x 0,727 = 0,292. Jadi Kompetensi Sumber Daya Manusia memberikan
kontribusi pengaruh sebesar 29,2% terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Pengaruh X2 terhadap Y
= 0,426 x 0,733= 0,312. Jadi Sistem Pengendalian Internal memberikan kontribusi
pengaruh sebesar 31,2% terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Hasil perhitungan
analisis regresi diperoleh koefisien regresi X1 sebesar 0,964. Jadi ada
hubungan yang searah antara Kualitas Laporan Keuangan dengan Kompetensi Sumber
Daya Manusia. Artinya semakin tinggi Kompetensi Sumber Daya Manusia akan
meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Bandung. Hasil uji t menunjukkan Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung.
Nilai thitung berada didaerah penolakan H0 yaitu thitung lebih besar dari nilai
positif ttabel (thitung = 2,142 > 2,052) dengan demikian H0 ditolak pada tingkat
α = 0,05. Nilai signifkansi uji dari t-hitung X1 sebesar 0,041 lebih kecil
dari tingkat α = 0,05 sehingga kesimpulan uji signifikan pada tingkat
signifikansi 5%.
Untuk variabel Sistem
Pengendalian Internal diperoleh koefisien regresi sebesar 0,122 Jadi ada
hubungan yang searah antara Kualitas Laporan Keuangan dengan Sistem
Pengendalian Internal. Artinya semakin tinggi Sistem Pengendalian Internal akan
meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Bandung. Hasil uji t menunjukkan Sistem Pengendalian Internal berpengaruh
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung.
Nilai thitung berada didaerah penolakan H0 yaitu thitung lebih besar dari nilai
ttabel (thitung = 2,267 > 2,052) dengan demikian H0 ditolak pada tingkat
α = 0,05. Nilai signifkansi uji dari t-hitung X2 sebesar 0,032 lebih kecil
dari tingkat α = 0,05 sehingga kesimpulan uji signifikan pada tingkat
signifikansi 5%.
Besarnya kontribusi
pengaruh yang diberikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat
dapat dihitung dengan cara mengalikan nilai standardized coefficients dengan
zerro-order correlation. Kompetensi Sumber Daya Manusia memberikan kontribusi
pengaruh sebesar 29,2% terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Sistem
Pengendalian Internal memberikan kontribusi pengaruh sebesar 31,2% terhadap
Kualitas Laporan Keuangan.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah diuraikan, penulis dapat membuat kesimpulan
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan mengenai Pengaruh Kompetensi Sumber
Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan sebagai berikut:
Kompetensi
Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Kompetensi
Sumber Daya Manusia memberikan kontribusi pengaruh sebesar 29,2% terhadap
Kualitas Laporan Keuangan. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki setiap
individu pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung akan meningkatkan
kualitas laporan keuangan yang disajikan, hal ini menunjukkan bahwa kompetensi
sumber daya manusia memiliki pengetahuan, kemampuan, serta sikap yang memadai
mengenai peran serta tugas setiap individu di instansi dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan yang berkualitas. Kompetensi Sumber Daya Manusia
yang dijalankan pada Badan Keuangan & Aset Daerah Kota Bandung secara
keseluruhan sudah sangat baik.
Sistem
Pengendalian Internal juga berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Sistem Pengendalian Internal memberikan kontribusi pengaruh sebesar 31,2%
terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki
Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung akan meningkatkan kualitas laporan
keuangan yang disajikan, hal ini menunjukkan bahwa komponen pada pengendalian
internal dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Sistem Pengendalian
Internal yang dijalankan pada Badan Keuangan & Aset Daerah Kota Bandung
secara keseluruhan sudah sangat baik.
BIBLIOGRAFI
Adhillah, M. N. (2022). Pengaruh Kompetensi Sumber
Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian
Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
BPK-RI. (2009). Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Dan
Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.
BPK-RI. (2010). Rincian Tugas Pokok,
Fungsi, Uraian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Kota Bandung.
BPK-RI. (2020). Peraturan Kementerian
Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 77 Tahun 2020.
Burt, N. (2014). Six Benefits of a
Competency-Based Training and Assessment Approach.
Diskominfo. (n.d.). Struktur
Organisasi DPKAD.
Fajri, S. N. (2013). Kualitas
Pelaporan Keuangan: Berbagai Faktor Penentu dan Konsekuensi Ekonomi.
Jakarta: Salemba Empat.
Melinda, P. (2021). Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan, Skripsi.
mobilestatistik.com. (2017). Method
of Successive Intervals (MSI).
Narbuko, C., & Achmadi, A. (2009). Metodologi
Penelitian Cetakan 10. Jakarta: Bumi Aksara.
Nuryaman, & Christina, V. (2015). Metodologi
Penelitian Akuntansi dan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pangestu, M. E., Wafirotin, K. Z., &
Hartono, A. (2019). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Sistem
Pengendalian Intern, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Ponorogo.
Panjaitan, I. (2016). Competence of
Human Resources and The Government Internal Control System (SPIP) and The
Financial Statement Quality of Public Service Agency (BLU) Moderated by
Government Accounting Standard (SAP).
Populix. (2020). Pengertian Data
Primer & Perbedaannya dengan Data Sekunder.
Putri, A. U.,
Meirisasari, & Djuita, P. (2021). Analisis Pengaruh Sumber Daya Manusia
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Kantor Kelurahan Sukajaya Kota
Palembang.
Adhillah, M. N. (2022). Pengaruh Kompetensi
Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem
Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
BPK-RI. (2009). Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Dan Susunan
Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.
BPK-RI. (2010). Rincian Tugas Pokok, Fungsi,
Uraian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota
Bandung.
BPK-RI. (2020). Peraturan Kementerian Dalam
Negeri (Permendagri) Nomor 77 Tahun 2020.
Burt, N. (2014). Six Benefits of a
Competency-Based Training and Assessment Approach.
Diskominfo. (n.d.). Struktur Organisasi
DPKAD.
Fajri, S. N. (2013). Kualitas Pelaporan
Keuangan: Berbagai Faktor Penentu dan Konsekuensi Ekonomi. Jakarta: Salemba
Empat.
Melinda, P. (2021). Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan, Skripsi.
mobilestatistik.com. (2017). Method of
Successive Intervals (MSI).
Narbuko, C., & Achmadi, A. (2009).
Metodologi Penelitian Cetakan 10. Jakarta: Bumi Aksara.
Nuryaman, & Christina, V. (2015).
Metodologi Penelitian Akuntansi dan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pangestu, M. E., Wafirotin, K. Z., &
Hartono, A. (2019). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian
Intern, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Ponorogo.
Panjaitan, I. (2016). Competence of Human
Resources and The Government Internal Control System (SPIP) and The Financial
Statement Quality of Public Service Agency (BLU) Moderated by Government
Accounting Standard (SAP).
Populix. (2020). Pengertian Data Primer
& Perbedaannya dengan Data Sekunder.
Putri, A. U., Meirisasari, & Djuita, P.
(2021). Analisis Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pada Kantor Kelurahan Sukajaya Kota Palembang.
Restukumala, F. Y. (2017). Internal Control
COSO.
S, A. R., Zamzami, & Gowon, M. (2021).
Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Internal
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dengan Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagai Variabel Inervening.
Sambuaga, F. R., Siahay, A. Z., & Falah,
S. (2020). Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan dengan Kompetensi Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderasi.
Sari, K., & Desipradani, G. (2022).
Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya
Manusia dan Peran Audit Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah Pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban.
Setyowati, L., Isthika, W., & Pratiwi,
R. D. (2016). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Kota Semarang.
Siadari, C. (2018). Pengertian Kuesioner
Menurut Para Ahli.
Siahaya, E., Asnawi, M., & Allo Layuk,
P. K. (2018). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Papua.
Surahman, Rachmat, M., & Supardi, S.
(2016). Metodologi Penelitian.
Syahadatina, R., & Fitriyana, I. (2016).
Pengaruh Sumber Daya Manusia Bidang Keuangan dan Sistem Pengendalian Inetternal
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Thabroni, G. (2021). Pengertian & Jenis
menurut Para Ahli.
Umar, H., Usman, S., & Purba, R. (2018).
The Influence of Internal Control and Competence of Human Resources on Village
Fund Management and The Implications on The Quality of Village Financial
Reports.
Wardiningdyah, S. (2022). Analisis Laporan
Keuangan Pemerintah.
Yendrawati, R. (2013). Pengaruh Sistem
Pengendalian Intern dan Kapasitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas
Informasi Laporan Keuangan dengan Faktor Eksternal Sebagai Variabel Moderating.)
Copyright holder: Dania Kemala
Sari, Rita Yuniarti (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |