Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.2,
Februari 2023
TINGKAT DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PERSIAPAN PERSALINAN DAN KOMPLIKASI
Universitas
Airlangga Surabaya, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Trend kematian ibu dan penyebabnya merupakan perhatian dunia sehingga
upaya preventif terhadap kematian ibu menjadi agenda utama global. Penyebab
langsung yang paling umum dari kematian ibu adalah perdarahan, infeksi,
hipertensi, aborsi yang tidak aman, dan persalinan macet serta penyebab tidak
langsung seperti anemia, malaria, dan penyakit jantung. Namun Sebagian besar
kematian ibu dapat dicegah dengan manajemen tepat waktu oleh tenaga Kesehatan
yang terampil dan profesional di fasilitas kesehatan terstandar serta persiapan
yang matang dalam mempersiapakan persalinan dan komplikasi yang mungkin terjadi
secara tiba-tiba. Meski demikian, Angka Kematian Ibu (AKI) tetap terbilang
tinggi. Sehingga menimbulkan pertanyaa , bagaimana tingkat partisipatif dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan persiapan persalinan dan komplikasi.
Metode: telaah literatur (Literature review) ini bersumber dari berbagai
artikel penelitian yang diterbitkan diantara tahun 2016 samapai dengan tahun
2021. Pencarian artikel dibantu dengan penggunaan kata kunci, kriteria inklusi
dan eksklusi. Hasil: Ditentukan 5 sumber artikel yang layak dan relevan untuk
digunakan setelah melewati tahap critical appraisal. Kesimpulan: berdasarkan
beberapa penjelasan dari sumber dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipatif
dalam persiapan persalinan dan komplikasi masih sangat rendah disebabkan oleh
faktor usia, Pendidikan, pekerjaan, ekonomi, pengetahuan, keaktifan dalam forum
ibu hamil, dukungan suami, dan riwayat pemeriksaan kehamilan serta rumah tangga
rawan pangan.
Kata kunci: persiapan persalinan; persiapan komplikasi; kematian ibu.
Abstract
The
trend of maternal mortality and its causes is a world concern so that
preventive efforts against maternal mortality become the main global agenda.
The most common direct causes of maternal death are bleeding, infection,
hypertension, unsafe abortion, and obstructed labor as well as indirect causes
such as anemia, malaria, and heart disease. However, most maternal deaths can
be prevented by timely management by skilled and professional health workers in
standardized health facilities as well as careful preparation in preparing for
labor and complications that may occur suddenly. However, the Maternal
Mortality Rate (MMR) remains relatively high. This raises the question, how is
the level and factors associated with birth preparedness and complication
readiness. Methods: This literature review is sourced from various research
articles published between 2016 and 2021. Article search is assisted by the use
of keywords, inclusion and exclusion criteria. Results: Determined 5
appropriate and relevant article sources to be used after passing the critical
appraisal stage. Conclusion: based on several explanations from sources, it can
be concluded that the level of participation in childbirth preparation and
complications is still very low due to factors of age, education, occupation,
economy, knowledge, activity in pregnant women forums, husband's support, and
history of pregnancy checks and vulnerable households. food.
Keywords: birth preparedness; comp lication readiness; maternal
death.
Pendahuluan
Kesehatan merupakan salah satu
permasalahan yang paling kompleks dalam dunia modren saat ini (Makkasau,
2013). Masa kehamilan merupakan masa
dimana tubuh seorang ibu hamil mengalami perubahan fisik, dan perubahan psikologis
akibat peningkatan hormon kehamilan (Diani
& Susilawati, 2013).
Kesehatan ibu mengacu pada
kesehatan wanita selama kehamilan, persalinan dan masa nifas. Dalam setiap
tahapannya adalah pengalaman yang positif, dimana perlu dipastikan bahwa ibu
dan bayinya benar-benar sehat dan sejahtera tanpa komplikasi yang menyertai
dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas (Organization,
2015).
Secara global rasio kematian ibu
mengalami peningkatan dari tahun 2019 yaitu 151 kematian per 100.000 kelahiran hidup
menjadi 152 kematian per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2020. Keadaan ini
merupakan dampak dari COVID-19 yang mempengaruhi Kesehatan Wanita hamil,
melahirkan, nifas dan bayi baru lahir (Bill
&Melinda, 2021).
Berdasarkan data yang dikumpulkan
dari pencatatan program kesehatan keluarga lingkup Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, jumlah kematian ibu di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun
2019 sebanyak 4.221 kematian meningkat menjadi 4.627 kematian pada tahun tahun
2020. Kebanyakan dari penyebab kematian ibu pada tahun 2020 karena perdarahan
sejumlah 1.330 kasus, sejumlah 1.110 kasus kematian disebabkan oleh hipertensi
dalam kehamilan, dan sebanyak 230 kasus akibat gangguan system perdarahan.
Berbagai upaya percepatan dalam rangka untuk menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia agar akses pelayanan Kesehatan
ibu terjamin berkualitas. Namun demikian capaian upaya kesehatan ibu pada tahun
2020 cenderung mengalami penurunan. Hal ini diasumsikan terjadi disebabkan oleh
implementasi program yang tersebar di daerah terkena dampak COVID-19 (Indonesia,
2021).
Banyak komplikasi kehamilan dan
persalinan yang tidak dapat diprediksi serta gejala yang timbul bisa terjadi
secara tiba-tiba dan memperparah keadaan ibu hamil atau ibu melahirkan yang
dapat menyebabkan kematian ibu. Oleh sebab itu akses rujukan yang tepat ke
fasilitas Kesehatan saat hamil, melahirkan dan nifas perlu disiapkan. Namun penundaan
dan keterlambatan mempersiapkan persalinan dan komplikasi adalah hambatan utama
dalam menurunkan mortalitas dan morbiditas (Andarge
et al., 2017).
Kehamilan dan persalinan yang
berisiko tidak dapat diprediksi. Oleh sebab itu Tindakan optimal dan tepat
waktu terhadap Wanita hamil yang mengalami komplikasi obtetrik perlu
dipersiapkan untuk mengurangi risiko tersebut. Mengidentifikasi potensi resiko
sedini mungkin dan melakukan perencanaan persalinan di fasilitas Kesehatan dan
ditolong oleh tenaga Kesehatan merupakan strategi dalam upaya membantu Wanita
hamil mempersiapakn potensi komplikasi. Persiapan persalinan dan komplikasi
merupakan suatu Tindakan intervensi yang bertujuan untuk menurunkan Angka
Kematian Ibu. Intervensi yang dilakukan meliputi pemeriksaan kehamilan dan
persalinan di fasilitas pelayanan Kesehatan dan oleh tenaga kesehatan �(Andarge
et al., 2017).
World Helath Organitation (WHO)
merekomendasikan bahwa semua wanita hamil harus mendapatkan pemeriksaan
Antenatal Care yang sesuai standar untuk mengetahuai perkembangan kehamilan,
tafsiran persalinan serta mengenal tanda- tanda bahaya kehamilan persalinan dan
masa nifas. Selaian itu, dalam mempersiapkan persalinan dan komplikasi, sebelum
usia kehamilan 32 minggu, Wanita hamil Bersama dengan keluarga juga disarankan
untuk mengatur transportasi ke tempat persalinan, mengidentifikasi donor darah
yang cocok, menyimpan dana persiapan persalinan serta menyiapkan pendamping
saat akan melahirkan (Harahap,
2022).
Di Ethiopia, forum ibu hamil
telah dilakukan sebagai strategi untuk memfasilitasi persiapan persalinan dan
komplikasi di fasilitas Kesehatan serta membantu mencari tenaga Kesehatan sedini
mungkin jika terjadi komplikasi tiba-tiba. Dengan adanya forum tersebut seluruh
Wanita hamil dapat diidentifikasi dan selanjutnya bekerja sama dengan
organisasi masayarakat seperti kader Kesehatan, penyuluh Kesehatan, bidan dan
pemerintah desa untuk saling berbagi pengalamanya tentang kehamilan dan
mendorong Wanita hamil agar mempersiapakan persalinan dan kemungkinan
komplikasi yang dapat terjadi (Khambali
& ST, 2017). Dalam forum tersebut topik
utama yang dibahas meliputi tanda-tanda bahaya komplikasi kebidanan, memilih
tempat dan penolong persalinan, mengatur transportasi untuk rujukan jika
tiba-tiba terjadi komplikasi, menghemat uang agar dapat memanajemen biaya
selama kehamilan, persalinan dan nifas, menyiapakan siapa yang akan mendampingi
saat persalinan dan komplikas, menyiapakan donor darah yang cocok dalam keadaan
darurat, mendapatkan persetujuan suami atau kepala keluarga untuk memputuskan
persiapan persalinan dan jika terjadi komplikasi (Bogale
et al., 2019).
Morbiditas dan mortalitas serta
tantangan Kesehatan di negara berkembang memerlukan keterlibatan msayarakat dan
dukungan kerluarga terutama oleh pasangan atau kepala keluarga selama
kehamilan, persalinan dan nifas. Oleh sabab itu, keterlibatan suami sangat
penting untuk memutuskan persiapan persalinan dan komplikasi sehingga tidak ada
keterlambatan pengambilan keputusan. Dengan demikian partisipasi suami
diharapakan dapat memberi dampak positif bagi persalinan dan persiapan
komplikasi. Di Ethopia utara mengungkapakan 20% suami menolak menggunakan
metode kontrasepsi. Penelitian lainnya oleh Tigari melaporkan bahwa hanya 21%
ibu hamil yang didampingi suaminya saat melakuakan pemeriksaan kehamilan dan
16% diantaranya tidak mau hadir dalam pemeriksaan kehamilan istrinya (Tadesse
et al., 2018). Berdasarkan penjelasan diatas
peneliti bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan persiapan
persalinan dan komplikasi.
Metode Penelitian
Penelitian ini adalah tinjauan literatur atau
literature review dengan metode naratif yang mencoba menggali hasil penelitian
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan persiapan persalinan dan
komplikasi, yang bersumber dari penelitian luar negeri dalam bahasa Inggris
yang diakses melalui Pubmed dan Plos One dengan kata kunci Birth Preparadiness
and complication readiness. sumber jurnal yang berkaitan dengan kata kunci
dengan rentang waktu 5 tahun terakhir (Zulfikar
& Budiantara, 2015).
Selain itu, sumber dipilih berdasarkan kriteria inklusi yaitu populasi Wanita
hamil dan juga polupasi suami dari Wanita hamil serta menunjukan hasil
faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan persiapan persalinan dan
komplikasi. Sehingga pada akhirnya diputuskan untuk mengambil 5 sumber artikel
yang akan ditinjau.
Hasil dan Pembahasan
Pencarian sumber berdasarakan kata kunci dan penilaian
artikel melelui lembar Critical Appraisal Skills Programme (CASP). Langkah ini
dilakukan untuk menentukan kelayakan sumber yang akan digunakan untuk meninjau
literatur (Hidayat & Syahrul,
2019).
Sumber yang didapat semuanya menggunakan metode penelitian
studi cross-sectional yang dilakukan di berbagai tempat di Ethopia. Dari 5
sumber yang ditemukan yang membahas���������� faktor-faktor�� yang berhubungan dengan persiapan persalinan
dan komplikasi dapat disimpulkan bahwa usia, Pendidikan, pekerjaan, ekonomi,
pengetahuan, forum ibu hamil, dukungan suami, dan riwayat pemeriksaan kehamilan
sangat berhubungan dengan persiapan persalinan dan komplikasi (Arifah, 2019).
Tabel 1
Hasil penyaringan penelitian
Peneliti/Tahun |
Judul |
Metode |
Jumlah Sampel |
Persiapan persalinan dan komplikasi |
Azeze, Gedion A., Mokonnon, Taklu M., Kercho, Melkamu Worku (2019). |
Birth preparedness and complication readiness practice and influencing factors among women
in Sodo town,
Wolaita zone, Southern Ethopia |
Cross- sectional |
495 |
48,5% |
Bogale, Bizuayehu, Astatkie, Ayalew, Wakgari, Negash (2019). |
Effect of Pregnant Mothers� Forum Participation on Birth Preparadiness and Complication Readiness among Pregnant Women in Dale District, Southern Erhopia |
Cross- sectional |
604 |
24,15% |
Andarge, Eshetu, Nigussie, Aderajew, Wondafrash, Mekitie (2017). |
Facors associated with birth preparadiness an complication readiness in southern Ethopia. |
Cross- sectional |
707 |
30% |
Iyasu, Amanuel, Ayana H., Mulatu, Zeleke, Haymanot, Leshargie, Cheru T. (2018). |
Level and factors associated with birth preparedness������������������������������������ and complication readness among����������� semi-pastoral pragnant women in Southern Ethopia |
Cross- sectional |
746 |
27,1% |
Tadesse, Minyahil, Boltena, Andualem T., Asamoah, Benedict O. (2018). |
Husbands� praticipation in birth
preparedness and complication readiness and associated factors in Wolatia
Sodo Town, Southern Ethopia |
Cross- sectional |
592 |
50% |
Faktor-faktor yang disebutkan
diperkuat berdasarkan hasil penelitian (Tadesse et al., 2018) dari 495 sampel wanita hamil dan yang baru saja melahirkan
ditemukan hanya 48,5% Wanita hamil mempersiapakan persalinan dan komplikasi.
Dimana pada hasil penelitian
Analisis regresi logistik multivariabel dengan metode backward conditional
menunjukkan bahwa usia, status pendidikan, penyuluhan����� untuk mempersiapkan calon pendonor darah
jika terjadi keadaan darurat, penyuluhan untuk mengidentifikasi penolong
persalinan yang terampil menjelang persalinan. menunjukan adanya hubungan
dengan persiapan persalinan dan komplikasi dengan nilai, P-value < 0,05).
Persiapan terendah walita hamil dalam penelitian ini adalah persiapan pendonor
darah yaitu hanya 18,6% yang mengatur donor darah.
Selain itu, penelitian lainnya
yang dilakukan oleh (Tadesse et al., 2018) dari 604 sampel hanya 24,15% Wanita hamil yang
mempersiapakan persalinan dan komplikasi. Separuh dari sampel tersebut
merupakan Wanita yang terpapar forum ibu hamil. Didalam forum tersebut
diidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan persalinan.
dan komplikasi adalah anggota forum ibu hamil,
mendapatkan konseling kehamilan dan persalinan, pendapatan bulanan, Riwayat
pemeriksaan kehamilan, menyiapakan tempat persalinan di fasilsitas Kesehatan
dan oleh tenaga Kesehatan. Namun demikian, Wanita yang yang bergabung dalam
forum ibunhamil menunjukan kesiapan yang lebih tinggi dari pada Wanita yang
tidak terpapar forum ibu hamil.
Selanjutnya, dapat diprediksi
kuat bahwa menjadi anggota forum ibu hamil akan siap tiga sampai empat kali
dalam mempersiapkan persalinan dan komplikasi dibandingkan dengan Wanita yang
tidak menjadi anggota forum ibu hamil. Hal ini disebabkan karena forum ibu
hamil memberikan banyak kesemapatan bagi ibu hamil dalam mendapatkan informasi
dan Pendidikan tentang persiapan persalinan dan komplikasi.
Tingkat ekonomi, pengetahuan,
frekuensi pemeriksaan kehamilan, komunikasi persiapan persalinan dan komplikasi,
jumlah paritas, dan rumah tangga rawan pangan juga disebutkan dalam peneltian (Andarge et al., 2017) merupakan������� faktor-faktor�� yang berhubungan dengan persiapan persalinan
dan komplikasi. Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa 707 wanita hamil, hanya
30% yang berpeluang mempersiapakan persalinan dan kehamilanya.
Dalam penelitian ini, persiapan
persalinan di fasilitas Kesehatan dan oleh tenaga Kesehatan, dan persiapan
transportasi, persiapan tabungan dana hanya dsiapakan oleh 30% Wanita hamil.
Pengaturan persiapan calon pendonor darah hanya dilakukan oleh 5% Wanita hamil
di wilayah penelitian. Wanita dengan status ekonomi lebih tinggi dapat
mempersiapkan persalinan dan komplikasi 2,2 kali lebih tinggi dibandingkan
Wanita dengan status ekonomi rendah. Sebab Wanita dengan status ekonomi tinggi
memiliki kesempatan untuk menabung, mengatur transportasi, memilih tempat
melahirkan di fasilitas Kesehatan dan memilih tenaga Kesehatan yang disukainya.
Selain itu, Wanita hamil yang melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan lebih
dari 4 kali kunjungan, menunjukkan dapat mempersiapkan persalinan dan
komplikasinya disbanding Wanita yang memeriksakan kehamilan kurang dari 4 kali.
Wanita hamil yang memiliki pengetahuan
tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, persalinan dan nifas dapat membantu
mereka mengenali apa saja masalah yang dapat mengancam nyawa mereka sehingga
mereka mudah mengeluhkan apa yang dirasakan, dengan begitu dapat mengambil
Tindakan secepatnya (Fitrianingsih, 2018).
Disisi lain juga disebutkan bahwa
persiapan persalinan dan komplikasi pada Wanita dengan rumah tangga rawan
pangan 0,26 lebih rendah. Hal ini juga dibuktiknan dalam sebuah studi di
Zimbabwe bahwa kerawanan pangan berbanding terbalik dengan pemanfaatan layanan
pemeriksaan kehamilan. Fakta tersebut dapat dijelaskan bahwa Wanita dengan
kondisi rawan pangan lebih focus untuk pemenuhan pangan mereka daripada
mempersiapkan diri untuk persalinan dan komplikasi.
Pada penelitian lainnya oleh (Pratiwi & Puspitasari,
2017) menunjukan hasil bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan persiapan
persalinan dan komplikasi adalah Pendidikan, pekerjaan suami, Pendidikan suami,
Riwayat kunjungan pemeriksaan kehamilan, dan pengetahuan Wanita hamil. Dalam
penelitian ini ditemukan bahwa dari 746 wanita hamil, yang mempersiapakan
persalinan dan komplikasi hanyalah 27,1%.
Sekitar 50% suami tidak
berpartisipasi sama sekali dalam persiapan persalinan dan komplikasi dalam
penelitian (Tadesse et al., 2018). Dalam penelitiannya, 1 dari 4 suami tidak mempersiapkan
dana untuk persalinan dan komplikasi istrinya. Bahkan ada suami yang tidak
memiliki uang selama persalinan dan nifas istrinya. Fakta dalam penelitian ini
juga menunjukan bahwa hanya 1 dari 5 suami yang mengidentifikasi donor darah.
Selain itu,
2 dari 5 suami juga tidak
mempersiapkan transportasi sebagai persiapan jika terjadi komplikasi dalam
keadaan darurat. Separuh suami tidak menemani istrinya dalam pemeriksaan
kehamilan, bahkan seperempatnya tidak mengidentifikasi dimana tempat istrinya
akan melakukan persalinan dan siapa penolong persalinan.
Kesimpulan
Persiapan persalinan dan komplikasi merupakah hal
yang sangat penting untuk direncanakan dengan matang dan optimal sebagai
Langkah preventif dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Kesimpulan
dari tinjauan literatur di atas adalah rendahnya partisipasi persiapan
persalinan dan komplikasi yang disebabkan oleh faktor usia, Pendidikan,
pekerjaan, ekonomi, pengetahuan, forum ibu hamil, dukungan suami, dan riwayat
pemeriksaan kehamilan serta rumah tangga rawan pangan. Hasil
identifikasi faktor-faktor yang sangat berhubungan erat dengan persiapan
komplikasi dan persalinan merupakan hal yang perlu menjadi perhatian Bersama,
tidak hanya Wanita hamil tetapi juga perhatian suami dan lintas sektor terkait
seperti kader kesehatan, bidan, kelompok perempuan dan pemerintah setempat
melalui pendidikan dalam sebuah forum ibu hamil. Petugas
Kesehatan merupakan awal yang paling mendasar untuk melibatkan keluarga dan
kelompok perempuan dalam memberi pengetahuan tentang persiapan persalinan dan
komplikasi terutama bagi Wanita hamil usia lebih dari 35 tahun dan tidak
berpendidikan. Oleh karena suami sangat berperan penting dalam pengambilan
keputusan, maka suami sebaiknya selalu mendampingi istri saat pemeriksaan
kehamilan untuk mengetahui hal apa saja yang perlu dilakukan untuk persiapan
persalinan dan komplikasi.
BIBLIOGRAFI
Andarge, E., Nigussie, A., & Wondafrash, M. (2017).
Factors associated with birth preparedness and complication readiness in
Southern Ethiopia: a community based cross-sectional study. BMC Pregnancy
and Childbirth, 17(1), 1�13.
Arifah, S. (2019). Gambaran
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Voluntary Counseling And
Testing (Vct) Di Puskesmas Mlati Ii Sleman (No Naskub). Universitas�
Aisyiyah Yogyakarta.
Bill &Melinda.
(2021). GoalKeepers_2021_Maternal_M ortality.
Bogale, B., Astatkie, A.,
& Wakgari, N. (2019). Effect of Pregnant Mothers� Forum Participation on
Birth Preparedness and Complication Readiness among Pregnant Women in Dale
District, Southern Ethiopia: A Comparative Cross-Sectional Study. Journal of
Pregnancy, 2019.
Diani, L. P. P., &
Susilawati, L. (2013). Pengaruh dukungan suami terhadap istri yang mengalami
kecemasan pada kehamilan trimester ketiga di Kabupaten Gianyar. Jurnal
Psikologi Udayana, 1(1), 1�11.
Fitrianingsih, W. (2018). Hubungan
Antara Pengetahuan, Pendapatan, Dan Pekerjaan Ibu Dengan Kehamilan Risiko
Tinggi Di Puskesmas Kecamatan Denpasar Barat Tahun 2018. Jurusan Kebidanan
2018.
Harahap, W. Y. (2022). Gambaran
Kepuasan Ibu Hamil Tentang Pelayanan Antenatal Care Pada Masa Pandemi Covid-19
Di Puskesmas Aek Godang Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2021.
Hidayat, W., & Syahrul,
S. (2019). Instruments to Measure Nurses� Knowledge And Skills in Implementing
Evidence-Based Practice: A Literature Review. Indonesian Contemporary
Nursing Journal.
Indonesia, K. K. R. (2021).
Profil Kesehatan Indonesia 2020, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Availableat: Ttps://Pusdatin. Kemkes. Go. Id/Resources/Download/Pusdatin
Khambali, I., & ST, M.
(2017). Manajemen penanggulangan bencana. Penerbit Andi.
Makkasau, K. (2013).
Penggunaan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dalam penentuan prioritas
program kesehatan (studi kasus program Promosi Kesehatan). J@ Ti Undip:
Jurnal Teknik Industri, 7(2), 105�112.
Organization, W. H. (2015).
mhGAP Humanitarian Intervention Guide (mhGAP-HIG): clinical management of
mental, neurological and substance use conditions in humanitarian emergencies.
World Health Organization.
Pratiwi, Y. F., &
Puspitasari, D. I. (2017). Efektivitas penggunaan media booklet terhadap pengetahuan
gizi seimbang pada ibu balita gizi kurang di kelurahan semanggi kecamatan pasar
kliwon kota surakarta. Jurnal Kesehatan, 10(1), 58�67.
Tadesse, M., Boltena, A.
T., & Asamoah, B. O. (2018). Husbands� participation in birth preparedness
and complication readiness and associated factors in Wolaita Sodo town,
Southern Ethiopia. African Journal of Primary Health Care and Family
Medicine, 10(1), 1�8.
Zulfikar, S. P., &
Budiantara, I. N. (2015). Manajemen riset dengan pendekatan komputasi
statistika. Deepublish.
Copyright holder: Irma (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |