Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
2, Februari 2023
PENGEMBANGAN USAHA HOME INDUSTRY MELALUI PENDAMPINGAN �MARKETPLACE
PLATFORM� DESA MARO SEBO KABUPATEN MUARO JAMBI
Fitri Widiastuti, Muhammad Ridwansyah, Heriberta, Masbirorotni,
Emilia
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Jambi
Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan di Desa Laboratorium Terpadu (DLT) Universitas Jambi yang berlokasi di Desa Maro Sebo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Inovasi Wira Desa (IWD) tahun lalu. Pada kegiatan IWD tersebut telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi, edukasi kepada mitra dalam upaya membangun usaha kripik pisang aneka rasa yang diberi nama �Kripik Pisang Mambo�, dan telah berhasil memperoleh PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). Dengan demikian fokus selanjutnya adanya keselarasan dalam upaya membangun suatu usaha di desa yang mandiri dengan menjalankan prinisp-prinsip kewirausahan yang bisa berdaptasi dengan perkembangan zamam. Pada kegiatan pengabdian ini akan difokuskan pada penyiapan e-commerce usaha yang sudah disiapkan pada kegiatan PPM IWD, berupa pembuatan marketplace platform dan media sosial guna membantu para pelaku usaha industri pangan rumah tangga di Desa Maro Sebo. Tujuan dari kegiatan ini membantu para pelaku usaha home industry memulai melakukan aktivitas pemasaran produk dengan bantuan teknologi digital. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pelatihan dan pendampingan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini sangat membantu para pelaku usaha home industri di Desa Maro Sebo ini.�
Kata kunci: Marketplace, Produk Home Industri, Pendampingan Platform.
Abstract
The implementation of this community service activity
is carried out in the Integrated Laboratory Village (DLT) of Jambi University,
which is located in Maro Sebo
Village, Jambi Outer City District, Muaro Jambi
Regency. This activity is a continuation of the Wira Desa Innovation (IWD) activity last year. In this activity,
socialization activities, education for partners have been carried out in an
effort to build a business of various flavors of banana chips called
"Mambo Banana Chips", and have succeeded in obtaining PIRT (Home
Industry Food). Thus, the next focus is on harmony in efforts to build a
business in an independent village by implementing entrepreneurial principles
that can adapt to the development of the times. In this service activity, the
focus will be on preparing e-commerce businesses that have been prepared in
this activity in the form of making a marketplace platform and social media to
help business actors in the household food industry in Maro
Sebo Village. The purpose of this activity is to help
home industry business actors start doing product marketing activities with the
help of digital technology. The method used in this service is training and
mentoring. The results of this service activity are very helpful for home
industry business actors in Maro Sebo
Village.
Keywords: Marketplace,� Product Home Industry, Platform mentoring.
Pendahuluan
Home industry atau industri rumahan adalah suatu jenis
usaha yang dilakukan di rumah atau lingkungan
sekitar rumah dengan menggunakan peralatan dan teknologi sederhana (Syahdan, 2019). Usaha home industry memiliki
potensi yang besar dalam mengembangkan ekonomi di daerah pedesaan, karena mampu meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, membuka lapangan pekerjaan, dan memperkuat perekonomian local (Hidayah & Agustinah,
2019).
Industri rumahan cenderung beroperasi dalam skala kecil
dan terbatas di area lokal.
Hal ini mengakibatkan akses pasar yang terbatas dan berdampak pada penjualan produk home industry yang rendah (Nashir et al.,
2020). Banyak pelaku
usaha home industry di pedesaan
tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai dalam memasarkan produknya secara online (Resnawaty et
al., 2020). Kurangnya
pemahaman tentang cara memasarkan produk secara online menyebabkan penjualan yang tidak optimal (Afiffah et al.,
2022). Pelaku usaha home industry di pedesaan seringkali tidak memiliki akses atau keterampilan teknologi yang memadai untuk memasarkan produk mereka secara
online (Resnawaty et
al., 2020). Hal ini menyebabkan sulitnya produk home industry dijangkau
oleh konsumen yang lebih luas (Endriastuti
& Permatasari, 2018).
Produk home industry umumnya
bersifat tradisional dan memiliki banyak pesaing yang menawarkan produk serupa. Hal ini menyebabkan sulitnya produk home industry untuk bersaing dalam pasar yang lebih luas (Rosyada &
Wigiawati, 2020). Pelaku usaha home industry di pedesaan seringkali kurang mendapatkan bimbingan atau pendampingan dalam mengembangkan usahanya. Hal ini membuat mereka kesulitan dalam mengembangkan usaha dan memasarkan produk secara efektif (Setiawan, 2022).
Kabupaten Muaro
Jambi terletak pada 1o51' - 2o01' Lintang Selatan dan 103o15' � 104o30' Bujur
Timur dengan luas wilayah 5.246 Km2 atau 10,29% dari luas wilayah
Provinsi Jambi (ARMENIA et
al., 2022). Aksesibilitas
yang tinggi dengan adanya lintasan jalur lintas timur menghubungkan Kabupaten
Muaro Jambi dengan kota-kota utama di Sumatera bagian timur dan Pulau Jawa.
Kabupaten Muaro Jambi merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jambi dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 sebagai pemekaran dari Kabupaten
Batang Hari. Sejalan dengan perkembangannya, kabupaten ini terdiri dari 11
kecamatan, 5 kelurahan, dan 150 desa (Intan, 2020).
Salah satu desa
yang berada di Kabupaten Muaro Jambi, dan menjadi prioritas sebagai lokasi desa
laboratorium terpadu (DLT) oleh pihak Universitas Jambi adalah Desa Maro Sebo (Rafiqi et
al., 2022). Desa ini
merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten
Muaro Jambi. Desa ini dipilih sebagai lokasi Desa Laboratorium Terpadu (DLT)
karena memiliki potensi wilayah yang cocok untuk mengembangkan aktivitas baik
bagi dosen dan mahasiswa dalam program inovasi pembelajaran merdeka belajar
kampus merdeka (MBKM), penelitian, pengabdian kepada masyarakat, magang,
pendampingan kepada kelompok tani, dan aktivitas penunjang lainnya mengingat
desa ini memiliki komoditas tanaman pertanian, perkebunan, peternakan serta
komoditas lainnya (Fitriaty et
al., 2021).
Hasil dari
kunjungan awal Tim Pengabdian Kepada Masyarakat bersama Kepala Desa dan
perwakilan dari kelompok PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Lestari Desa
Maro Sebo, masih ditemukan permasalahan yang dihadapi oleh mitra di dalam
memasarkan produk olahan industri rumah tangga. Sayangnya mitra kurang memiliki keberanian untuk melakukan terobosan baru dan menganggap usaha yang dilakukan hanya sebagai usaha
sampingan pengisi waktu (Dewi, 2017). Keraguan
untuk mencoba yang baru menjadikan mereka masih mempertahankan
penjualan secara tradisional (Amin et al.,
2019), padahal mitra memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk memasarkan produk melalui bantuan digitalisasi.
Tingginya arus
informasi digital dan ketatnya persaingan, maka ini menjadi tantangan untuk
membuat strategi agar dapat mempromosikan produk yang sudah dihasilkan kepada
para konsumen. Sehingga pelaku usaha industri rumah tangga di Desa Maro Sebo
dapat terus bertahan.
Gambar 1
Hasil Olahan Produk UP2K Desa Maro Sebo
Namun, meskipun memiliki
potensi yang besar, banyak usaha home industry di pedesaan yang masih menghadapi kendala dalam mengembangkan usahanya, terutama dalam hal pemasaran
dan promosi produk. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan
platform marketplace sebagai sarana
untuk memasarkan produk home industry.
Desa Maro Sebo,
Kabupaten Muaro Jambi adalah salah satu daerah pedesaan di Jambi yang memiliki potensi untuk mengembangkan usaha home industry. Namun, usaha home industry di desa tersebut masih menghadapi kendala dalam pemasaran dan promosi produk. Oleh karena itu, diperlukan
pendampingan atau bimbingan dalam memanfaatkan platform marketplace sebagai
sarana untuk memasarkan produk home industry
di desa tersebut.
Beranjak pada
persoalan, maka dalam upaya membantu mitra, sangat penting untuk segera melakukan reorientasi
pasar dari yang bersifat konvensional ke arah yang bersifat digital. Dengan
demikian diharapkan perkembangan usaha industri rumah tangga ini tetap terjaga dengan
tersedianya pasar yang semakin luas. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menyediakan platform
marketplace. Namun perlu dipahami bahwa para pelaku usaha yang ada memiliki keterbatasan kualifikasi sumber
daya manusia. Untuk itu perlu peningkatan keterampilan pelaku usaha sehingga
mampu mengakses dan mengembangkan sistem pemasaran digital.
Metode Penelitian
Metode pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat ini
merujuk pada tahapan community planning yang meliputi analisis situasi, formulasi rencana, implementasi, dan
monitoring evaluasi (Fauzi et al., 2020). Tahapan pertama yaitu analisis
situasi. Pada tahapan ini, tim pengabdian masyarakat sudah melakukan beberapa kali kunjungan
pada
masyarakat Desa Maro Sebo untuk mengumpulkan informasi
dan menentukan
permasalahan pemasaran produk yang akan menjadi prioritas untuk diselesaikan. Selain
itu, tim juga melakukan analisis data sekunder berupa laporan produk hasil olahan rumah tangga,
kelompok wanita tani dan anggota PKK untuk melihat berapa banyak jumlah produk yang sudah dihasilkan oleh masyarakat, khususnya
para ibu-ibu dan kelompok remaja putri� di Desa Maro Sebo.
Tahapan formulasi �rencana dilakukan
dengan musyawarah bersama
para pemangku kepentingan yang terdiri
perwakilan perangkat desa, perwakilan anggota PKK, kelompok wanita tani, RT, tokoh
masyarakat, kelompok remaja putri. �Kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan bersama permasalahan yang akan menjadi prioritas intervensi serta
membangun sense of belonging terhadap program sehingga masyarakat diharapkan
lebih berkomitmen dalam mendukung kesuksesan program pengabdian kepada masyarakat. Tahapan analisis
situasi dan formulasi rencana dilaksanakan pada tanggal 6 - 26 Maret 2022.
Tahapan
implementasi dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2022 s.d 10 September 2022. Selama jeda waktu, tim
melakukan pelatihan dan
pendampingan kepada mitra dengan dibantu oleh beberapa narasumber yang sukses menjalankan bisnis secara digital. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara rutin. Tim melakukan koordinasi
rutin mingguan untuk membahas kekurangan kegiatan yang dilakukan serta
merumuskan rencana kerja selama satu minggu kedepan. Sementara itu, keberhasilan program dievaluasi dengan dilakukan
pengecekan pembuatan
media digital saat program dimulai dan setelah program berakhir. �Selain itu,
kami juga mengevaluasi pengetahuan mitra sebelum dan sesudah intervensi dilakukan
Hasil dan Pembahasan
Tahap 1: Analisis Situasi
Tahap analisis situasi atau tahapan awal
kegiatan program pengabdian
kepada masyarakat adalah melakukan koordinasi dengan pihak Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jambi terutama yang berkaitan dengan perizinan dan proses kegiatan di lapangan serta menjalin hubungan dengan mitra dan pihak terkait lainnya. Survei lokasi kegiatan
untuk pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan di desa Maro Sebo, Kampus
Universitas Jambi dengan cara
mendatangkan narasumber dari PT. Telkom Indonesia, Cakap Kreatif, dan Komite EKRAF Provinsi Jambi untuk mensosialisasikan dan mempraktekkan
teknik pembuatan media pemasaran digital.
Tahap 2: Formulasi rencana
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tim bersama beberapa
narasumber membuat schedule
pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dan menyampaikan kepada mitra maksud, tujuan
dan manfaat dari terselenggaranya kegiatan PPM kepada para mitra tentang bagaimana pendampingan dan pelatihan
digital marketing dalam membuat
platform marketplace sehingga hasil
yang diperoleh dapat di terapkan dengan optimal untuk marketing produk yang di hasilkan oleh Desa Maro Sebo. �Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan
dalam kurun waktu selama 5 bulan, sehingga apa yang diharapkan oleh tim pengabdian kepada masyarakat ini bisa di implementasikan
di Desa Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi.
Tahap 3: Implementasi
Pada tahapan
ini, tim menghadirkan beberapa narasumber yang diharapkan bisa membantu mulai
dari aktivitas mensosialisasikan sampai membantu mempraktekkan dalam pembuatan desain marketplace sebagai media dalam membantu mempromosikan dan menjual hasil olahan produk
Desa Maro Sebo. Hal ini juga yang di sampaikan oleh beberapa narasumber di antaranya narasumber pertama kegiatan pengabdian kepada masyarakat tanggal 03 Agustus 2022 yaitu Bapak Robby Kurniawan selaku
Komite EKRAF Provinsi
Jambi. Dalam penyampaian materi yang tertuang dalam media slide power point tersebut,
narasumber memberikan pemahaman kepada peserta bagaimana menanamkan mindset entrepreneur dengan
memanfaatkan masalah yang muncul untuk menciptakan
sebuah solusi, bagaimana menentukan target pasar
yang cocok dengan produk yang dihasilkan, pentingnya branding dan memotivasi
para peserta dengan memberikan support bahwa �musuh terbesar kesuksesan adalah alasan dan penundaan� (Puspitasari et
al., 2020). ini
sangat penting di tanamkan kepada para peserta yang mengikuti kegiatan pendampingan dan pelatihan yang
di adakan oleh tim PPM.
Gambar 2
Penjelasan Narasumber �Pemahaman Mindset
Entrepreneur�
Setelah narasumber
pertama memberikan pembekalan terkait penanaman mindset entrepreneur kepada
peserta pendampingan, selanjutnya tim PPM pada tanggal 13 Agustus 2022 mengundang
narasumber yaitu mendatangkan Ibu Ezra Meliora dari PT. Telkom Indonesia. Adapun topik yang akan disampaikan kepada peserta yaitu terkait dengan
pentingnya belajar digital marketing dimana kunci utama digital marketing yaitu
channel, content, dan audience.
Gambar 3
Penjelasan Narasumber �Digital Marketing�
Dari hasil di temukan,
peserta belum memahami kelebihan dan kekurangan online/offline marketing,
sehingga narasumber memberikan motivasi serta solusi kepada peserta untuk bisa
mempersiapkan diri agar bisa dan mampu dalam membuat content marketing yaitu
mindset, matching, moment, monopoly, dan multi screen serta peserta harus
memahami dan perlu memiliki pengetahuan saat ingin memulai pemasaran secara
digital yaitu informasi tentang bagaimana menggunakan google my businnes, akun
sosial media bisnis, content marketing, dan calender of content. Antusias
peserta mengikuti kegiatan ini sangat tinggi terlihat dari peserta di ajarkan
langsung cara membuat kategori content yang menarik dan membuat copywriting
yang bagus. Peserta setelah di berikan bekal langsung mempraktekkan dengan
mencoba mencari ide content viral yang kemudian di adaptasi untuk bisa di
rubah, di adaptasi, menjadi content menarik dan harus mengetahui point penting
dari content yang telah di buat.
Gambar 4
Peserta saat
melakukan pelatihan channel, content, dan audience
Selanjutnya tim Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Jambi juga mendatangkan narasumber pada tanggal 21 Agustus 2022 di kampus
Universitas Jambi untuk menjelaskan
kepada peserta lanjutan digital marketing oleh narasumber
Yogha Octanio selaku digital marketing PT. Telkom Indonesia bidang periklanan. Adapun beberapa pokok materi yang disampaikan oleh narasumber kepada peserta sebagai berikut:
1.
Sosial
media adalah cara yang tepat untuk mempromosikan usaha/produk ke hampir seluruh
masyarakat indonesia.
2.
Meningkatkan
brand awareness, yang harus dipersiapkan yaitu membuat profesional account,
memahami best time to post, memanfaatkan ig stories, dan mengetahui algoritma
IG.
Dengan cara ini, masyarakat/pengelola bisa� melakukan
iklan dan kuncinya adalah sebuah content, cara kedua yaitu
influencer seperti mengajak
artis-artis yang banyak followers bekerja
sama dengan sistem bagi hasil
sehingga brand lebih cepat populer dan terpercaya.
Gambar 5
Tim Pengabdian
Kepada Masyarakat bersama narasumber berikutnya di tanggal 02 September 2022
memberikan pelatihan serta pendampingan terkait teknik dasar foto dan dapat
melakukan foto product sendiri dengan hasil yang bagus. Pokok materi yang
disampaikan oleh narasumber Ridho Maulana dari PT. Telkom Indonesia antara lain
bagaimana upaya untuk membangun kepercayaan pada foto product sebagai titik
acuan pembeda dengan produk lain. Dalam foto product harus memperhatikan
lighting dan komposisi sudut pengambilan gambar (Ningsih
& Prastya, 2022). Salah satu
tips yang diberikan kepada peserta yaitu peserta di minta untuk mencari
inspirasi melalui sosial media, coba berbagai teknik, dan amati tiru modifikasi
produk makanan ataupun produk kerajinan tangan (Musrofi,
2015).
Gambar 6
Narasumber
dan Peserta Pelatihan Foto Product
Tidak hanya
memberikan pendampingan terkait teknik dasar foto produk tetapi dalam kegiatan
dan di tanggal yang sama tim pengabdian kepada masyarakat mengundang narasumber
dari PT. Cakap Kreatif terkait pendampingan desain grafis yang di sampaikan
oleh saudara M. Bembi Riduan. Adapun pokok materi pendampingan yang di berikan
kepada peserta antara lain:
1.
Point
penting yang harus diperhatikan dalam mendesain yaitu pesan tersampaikan,
standar desain, desain menarik konsumen
2.
4
design key yaitu Readbility, Visibility, Legibility, Komposis/Layout
3.
Dasar
desain: grid (margin/garis tepi), komposisi (headline, body text, center of
interest), warna dan kontras
Setelah peserta
mengetahui teknik dasar foto produk
dan desain grafis selanjutnya tim bersama narasumber selanjutnya melakukan pelatihan dan pendampingan dengan mengambil topik �Meta Bisnis Suite (FB/IG)�
yang di sampaikan oleh M. Fitra
dari PT. Telkom. Peserta diajarkan bagaimana cara dasar dalam
melakukan periklanan di fb
ads dan ig ads.
Gambar 7
Narasumber dan
Peserta Pelatihan Desain Grafis
Pokok materi yang disampaikan oleh narasumber sebagai berikut:
1.
Kenapa
harus beriklan di sosmed?
2.
Bagaimana
strategi mempromosikan produk di sosmed?
Dari dua
pertanyaan tersebut, peserta bisa memahami maksud pertanyaan yang diberikan
narasumber dengan kata lain jika ingin memperkenalkan produk kita harus mampu
menceritakan kelebihan produk dan siapa saja yang akan mengkonsumsi produk kita
karena beriklan di sosmed bisa diukur dari usia, gender, wilayah dan target
pasarnya lebih besar, dan dengan menggunakan meta bisnis suite bisa
meningkatkan brand awarness, keefektifan target customer, minimal budget.
Tahap 4: Monitoring dan Evaluasi
Sebagaimana
target capaian yang akan dihasilkan dari aktivitas pengabdian kepada masyarakat
ini adalah ingin meningkatkan pengetahuan, perubahan mindset dan perilaku serta
tumbuhnya motivasi mitra dalam mengelola usaha mulai dari membuat produk,
memperkenalkan hingga melakukan aktivitas pemasaran terutama dalam hal mencari
akses informasi untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga serta mampu menjaga
keberlangsungan usaha/bisnis yang biasanya mudah untuk dimulai, akan tetapi
bila tidak dikelola dengan baik dan sungguh-sungguh maka usaha/bisnis tidak
akan berkembang dengan baik. Adapun hasil yang dicapai oleh Tim pengabdian
kepada masyarakat adalah memberi pelatihan dan pendampingan terkait
permasalahan yang dihadapi mitra.
Dari beberapa
kali kegiatan pelatihan dan pendampingan oleh beberapa narasumber kepada para
mitra masih ada beberapa permasalahan secara umum dari kelompok remaja dalam
hal ini sebagai mitra diantaranya masih belum menguasai istilah yang digunakan
dalam mindset entrepeneur, content marketing, copywriting, brand awareness,
meta bisnis suite, dan desain grafis produk yang akan di jual.
Dalam upaya
mencarikan solusi yang tepat atas masalah yang dihadapi mitra, sebelum kegiatan
PPM berakhir, maka tim mengadakan sharing informasi dengan mitra atas kendala
ataupun keluhan apa yang dihadapi sehingga menemukan solusi terbaik. Tim PPM
juga mencoba untuk membuat kelompok untuk membuat satu foto produk agar memicu
para peserta mengembangkan ide dan kreatifitas dalam membuat foto produk,
sehingga diharapkan hasil akhir dari kelompok menghasilkan foto produk yang
siap dipasarkan.
Dengan adanya
sharing informasi dengan mitra dari aspek kendala, keluhan dari permasalahan
yang dihadapi mitra bisa ditemukan solusi karena di Desa Maro Sebo ini sangat
berpotensi hasil produk masyarakat bisa dan mampu untuk dipasarkan keluar
wilayah desa, sebab hasil produk olahan dari mitra tidak kalah saing dengan
produk-produk sejenis.
Gambar 8
Kesimpulan
Kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini telah dilaksanakan
di lokasi keberadaan mitra yaitu Desa
Maro
Sebo Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten
Muaro
Jambi Provinsi Jambi. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat: Pengurus mulai
dari kepala desa, pengurus PKK, Kelompok Wanita Tani (KWT), kelompok usaha dan
kelompok remaja Desa Maro Sebo yang telah hadir di kegiatan pengabdian kepada
masyarakat menunjukkan semangat antusias yang sangat tinggi
dalam mengikuti kegiatan ini. Setiap
peserta
dan tim PPM melaksanakan sharing informasi dengan
mengemukakan masalah yang mitra hadapi terkait usaha yang pernah mereka lakukan
dan juga bagi yang belum memiliki usaha serta menanyakan solusinya. Hal ini terjadi setelah dilakukan materi penggalian potensi yang terdapat pada setiap peserta.
Setelah mendapatkan
informasi dari kelompok mitra, tim dan beberapa narasumber menyampaikan materi bagaimana mengubah pola fikir (mindset) bahwa mitra sebenarnya
mampu dan memiliki mental serta kreativitas untuk melanjutkan pemasaran produk olahan yang dihasilkan. Selanjutnya
tim juga menyampaikan materi cara memulai
bisnis dengan bantuan media sosial/digital, meta bisnis
suite, desain grafis, brand awareness untuk mengembangkan usaha yang telah mitra jalani menjadi produk yang lebih layak jual
dan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi, atau memberi
pengetahuan peluang usaha dari potensi
yang dimiliki.
BIBLIOGRAFI
Afiffah, S. R., Fortuna, O. D.,
Kusumah, T. M., & Fauzi, A. (2022). Penerapan Strategi Digital Marketing
Model AIDA dalam Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
Cakrawala, Rawalumbu, Kota Bekasi. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(2),
623�630.
Amin, S., Widiastuti, F., & Fitriaty,
F. (2019). What the Meaning of Success in Female Entrepreneurs� Perceptions? An
Interview-Based Study. International Journal of Human Resource Studies, 9,
133�147.
ARMENIA, G., Kusnadi, D., & Mustiah, M.
(2022). Koordinasi Pemuktahiran Data Kepesertaan Program Keluarga Harapan di
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Dewi, S. K. S. (2017). Konsep dan
pengembangan kewirausahaan di Indonesia. Deepublish.
Endriastuti, A., & Permatasari, M. P.
(2018). Pelatihan Pemasaran, Pemberdayaan Toko Online, Dan Pengenalan
M-Commerce Pada Produk Unggulan Jagung Tortiladi Kecamatan Trucuk Kabupaten
Bojonegoro. Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2),
56�66.
Fauzi, R., Efendi, R., & Mustakim, M.
(2020). Program Pengelolaan Penyakit Hipertensi Berbasis Masyarakat dengan
Pendekatan Keluarga di Kelurahan Pondok Jaya, Tangerang Selatan. Wikrama
Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 69�74.
https://doi.org/10.30656/jpmwp.v4i2.1931
Fitriaty, F., Lubis, T. A., Adriani, Z.,
Elliyana, D., & Widiastuti, F. (2021). Pendampingan dan Pelatihan Strategi
Pengelolaan Bisnis di Kawasan Wisata Muaro Jambi Di Desa Muara Jambi Kecamatan
Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani (JPMM),
1(2), 205�209.
Hidayah, A. N., & Agustinah, R. (2019).
Balkondes Candirejo Magelang sebagai Bentuk Pengembangan Desa Wisata yang
Berkelanjutan. Jurnal Komunikasi Dan Kajian Media, 3(1), 70�81.
Intan, F. (2020). Geologi Situs Menapo
Ujung Tanjung II, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Tumotowa, 3(1),
27�38.
Musrofi, M. (2015). Cara Gampang
Menemukan Bisnis Hebat. Elex Media Komputindo.
Nashir, A. K., Situmeang, N., & Astuti,
W. R. D. (2020). Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Penerapan
Masyarakat Ekonomi Asean Terhadap Sektor Usaha Kecil Dan Menengah Di Kabupaten
Bogor. Mandala: Jurnal Ilmu Hubungan Internasional, 3(1), 79�99.
Ningsih, I. N. D. K., & Prastya, N. M.
(2022). Pelatihan Pengelolaan Media Sosial dan Foto Produk Bagi Kelompok
Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten Bantul. Jurnal Abdimas Madani Dan
Lestari (JAMALI), 31�44.
Puspitasari, P. W., Rizky, M. Y., &
BEKTI, R. A. (2020). Analisis tingkat kebugaran jasmani dan status gizi pada
atlet puslatkot kediri cabang olahraga terukur unggulan menuju porprov vii
tahun 2021 dalam masa pandemi covid-19. Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Rafiqi, R., Hernando, R., Hendriyaldi, H.,
Widiastuti, F., & Hastuti, D. (2022). Pendampingan Digital Marketing
Berbasis Syariah Produk Anyaman Bahan Baku Tanaman Resam Desa Maro Sebo, Jambi.
Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(10), 3816�3821.
Resnawaty, R., Krisnani, H., & Aulia,
R. M. (2020). Pengembangan Kapasitas Usaha Kecil/Menengah Kerajinan Kayu
Cipacing MelaluiPenyusunan Database dan Katalog. Kumawula: Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 3(2), 163�173.
Rosyada, M., & Wigiawati, A. (2020).
Strategi Survival UMKM Batik Tulis Pekalongan di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Kasus pada �Batik Pesisir� Pekalongan). Jurnal Bisnis Dan Kajian Strategi
Manajemen, 4(2).
Setiawan, M. F. A. (2022). Strategi
Komunikasi Dinas Perdagangan Dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
(UMKM) Di Kabupaten Aceh Barat. JIMSI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ilmu
Komunikasi, 2(1).
Syahdan, S. (2019). Peran industri rumah
tangga (Home Industry) pada usaha kerupuk terigu terhadap pendapatan keluarga
di Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur. MANAZHIM, 1(1), 45�63.
Copyright holder: Fitri Widiastuti, M. Ridwansyah, Heriberta, Masbirorotni, Emilia (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |