Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia� p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
8, No. 3, Maret 2023
EFFECT OF HARD SKILL, SOFT SKILL, AND WORK ENVIRONMENT ON THE PERFORMANCE IN THE ADMINISTRATION FIELD
Jeaneta
J. Rumerung, Muhammad K. Bakary, Grace J.N. Rumimper
Manado State Polytechnic,
Indonesia
Email : [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh� hard skill, soft skill dan lingkungan kerja secara parsial dan simultan
terhadap kinerja dan untuk mengetahui kompetensi hard skill� dan soft skill yang dominan dalam aktivitas
kerja pegawai pada instansi pemerintah. Kajian teoritis dan kajian empirik
digunakan sebagai bahan kajian dalam penelitian ini untuk membahas hasil
penelitian. Ditinjau dari pendekatan analisisnya penelitian ini
diklasifikasikan kedalam penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Teknik
analisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis verifikatif, pengolahan
data menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hard skill berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja pegawai, soft skill
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai dan lingkungan kerja
berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai. Kompetensi hard skill dan soft skill pegawai pada bidang administrasi yang diimplementasikan
secara optimal dapat meningkatkan kinerja pegawai. Lingkungan kerja pada kantor
sekretariat daerah perlu ditata dan diatur secara efisien dan efektif agar
dapat menunjang peningkatan kinerja pegawai.
Kata Kunci : Hard Skill, Soft Skill, Lingkungan
Kerja, Kinerja.
Abstract
The
aims of this study were: to analyze the effect of hard skills, soft skills and
work environment partially and simultaneously on employee performance and to
determine the dominant hard skill and soft skill competencies in employee work
activities in government agencies. Theoretical studies and empirical studies
are used as study material in this study to discuss research results. Judging
from the analytical approach, this research is classified into quantitative
research. The research method used in this research is descriptive and
verification method. The analysis technique uses descriptive analysis and
verification analysis, data processing uses the SPSS program. The results
showed that hard skills had a significant effect on employee performance, soft
skills had a significant effect on employee performance and the work
environment had no significant effect on employee performance. Competence of
hard skills and soft skills of employees in the field of administration which
is implemented optimally can improve employee performance. The work environment
at the regional secretariat offices needs to be organized and regulated
efficiently and effectively in order to support the improvement of employee
performance.
Keywords : Hard Skills, Soft
Skills, Work Environment, Performance.
Pendahuluan
Sumber daya manusia
dalam instansi pemerintah dan perusahaan dituntut untuk memiliki kinerja yang
baik dalam memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat, pelanggan dan
mitra kerja. Sebagai sumber daya manusia yang memiliki peran strategis, pegawai
dituntut untuk memiliki kualitas kerja yang dapat menunjang program pemerintah
untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.�
Kualitas sumber daya manusia harus dapat menjawab� kebutuhan masyarakat akan pelayanan� berkualitas yang memberikan kepuasan
maksimal. Salah satu penyebab turunnya kinerja pegawai di lembaga/organisasi
disebabkan adanya dinamika ketidaksesuaian antara tingkat kompetensi (hard skill) yang dimiliki pegawai dengan
perkembangan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi dunia kerja yang semakin
kompetitif. Banyak pihak berpendapat bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
hilangnya kapasitas pegawai adalah kurangnya perhatian dari instansi/organisasi
pengembangan untuk memberikan program pelatihan yang tepat bagi pegawainya (Nurma et al, 2021). Program pendidikan dan
pelatihan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi hard skill. Sikap dan perilaku pegawai
di lingkungan kerja harus melengkapi kompetensi hard skill. Kompetensi hard skill dan soft skill harus saling
melengkapi untuk menunjang kinerja pegawai secara optimal. Menurut pendapat
Djamaris (2013), hal utama yang perlu
diperhatikan dan dicermati adalah menyatukan soft skills dan hard skills
untuk kelangsungan dan kesuksesan seorang professional sebagai lulusan
Perguruan Tinggi yang akan menghadapi dunia kerja.
Kinerja pegawai pada
organiasi instansi pemerintah� dituntut
untuk bersikap professional, berkepribadian dan memiliki berbagai kemampuan
pribadi yang menunjang tercapainya kinerja yang optimal.� Permasalahan yang berkaitan dengan
administrasi perkantoran di kantor sekretariat daerah Provinsi Sulawesi Utara sering
terjadi pada Biro Adiministrasi Pimpinan, Biro Administrasi Pembangunan, Biro
Umum, dan Biro Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Utara
yang merupakan unit-unit kerja dalam pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Utara
dan secara struktural berada dibawah sekretaris daerah dan terkoordinasi dalam
keasistenan administrasi umum. Permasalahan yang terjadi pada aktivitas kerja
pegawai di sekretariat daerah khususnya pada empat biro yang di observasi
menggambarkan� sering terjadi konflik
antar pegawai dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, pelayanan yang kurang
maksimal kepada masyarakat yang terkait dengan aktivitas kerja pegawai.
Pengelolaan� naskah dinas belum
dilaksanakan dengan baik karena pegawai yang bertugas melaksanakan pekerjaan
mengelola naskah dinas sering melakukan kesalahan dan tidak mengikuti SOP yang
berlaku.
Pegawai staf tata
usaha dalam bidang administrasi� bertugas
mengangani dan mengelolah surat dan dokumen seperti : menerima, memeriksa
naskah dinas surat yang diajukan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) atau
unit kerja lainnya untuk dikoreksi sesuai dengan ketentuan tata naskah dinas
yang berlaku. Pegawai staf admiistrasi juga memiliki tugas korespondensi
pimpinan� selaku pemerintah dengan
instansi atau pihak lain.� Prosedur
pengelolaan administrasi perkantoran sering tidak diterapkan sesuai aturan,
seperti pembuatan naskah dinas yang akan ditanda tangani pimpinan, seharusnya
masuk melalui front office tata usaha
terlebih dahulu untuk diperiksa, namun karena kebutuhan mendesak dari suatu
unit kerja seringkali dibawa langsung oleh kepala unit kerja ke pimpinan tanpa
diperiksa oleh staf tata usaha. Dalam penanganan surat, pegawai kurang teliti
dan kurang konsentrasi pada pekerjaan sehingga sering terjadi kesalahan dalam
pengetikan dan melanggar peraturan tata naskah dinas sehingga dibutuhkan waktu
lagi untuk mengetik kembali naskah dinas tersebut. Hal ini berdampak pada
keterlambatan proses penanganan surat naskah dinas yang harus di edarkan ke
unit kerja dan pihak yang terkait dengan surat�
tersebut. Penanganan surat masuk seperti undangan untuk menghadiri suatu
acara/kegiatan seperti : undangan peresmian gedung, pembukaan acara/kegiatan,
pembawa materi dan memberikan sambutan dalam suatu acara/kegiatan sering tidak
di tindak lanjuti.
Optimalisasi
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab di bidang administrasi harus ditunjang
dengan lingkungan kerja yang kondusif. Beberapa ruangan kantor yang ada di
sekretariat daerah provinsi Sulawesi Utara termasuk Biro Adiministrasi
Pimpinan, Biro Administrasi Pembangunan, Biro Umum, dan Biro Kesejahteraan
Rakyat belum tertata dengan baik. Terdapat peralatan kantor di ruangan kerja
yang sudah rusak dan belum diperbaiki dan hanya diletakkan secara tidak
beraturan. Tata letak meja pegawai yang berdekatan membuat pegawai kurang
nyaman dalam melaksanakan aktivitas kerja termasuk aktivitas di bidang
administrasi. Pencahayaan pada beberapa ruangan kantor kurang sesuai dengan
kebutuhan luas ruangan sehingga sering menghambat aktivitas kerja pegawai.
Untuk meningkatkan kinerja pegawai secara optimal maka pegawai harus memiliki
kompetensi baik hard skill dan soft skill untuk menjawab permasalahan
yang terjadi di lingkungan kerja instansi pemerintah provinsi Sulawesi Utara.
Demikian halnya dengan lingkungan kerja yang kurang baik dan kondusif dapat
berdampak pada kurang optimalnya kinerja pegawai.
Islami (2012) mengemukakan bahwa : �Hard Skill adalah pengetahuan dan
kemampuan teknis yang dimiliki seseorang. Pengetahuan teknis yang meliputi
pengetahuan mengenai desain dan keistimewaan produk tersebut, mengembangkannya
sesuai teknologi, mampu mengatasi masalah yang terjadi serta menganalisis
kegunaan produk dalam usaha untuk mengidentifikasi ide-ide baru mengenai produk
ataupun pelayanan tersebut�.
Robbins yang dialih
bahasakan oleh Benyamin Molan (2014) mengemukakan bahwa : �Hard Skill sering juga disebut dengan
kemampuan intelektual (intellectuall ability). Kemampuan intelektual (intellectual ability) adalah kemampuan
yang dibutuhkan untuk menentukan berbagai aktivitas mental berpikir, menalar
dan memecahkan masalah�. Alam (2015) mengemukakan bahwa : �Hard Skill adalah pengetahuan dan
kemampuan teknis yang dimiliki seseorang. Pengetahuan teknis yang meliputi
pengetahuan dibutuhkan untuk profesi tertentu dan mengembangkannya sesuai
dengan teknologi, mampu mengatasi masalah yang terjadi serta menganalisis�. Fachrunissa
(2015) mengemukakan bahwa : �Hard Skill adalah semua hal yang
berhubungan dengan pengayaan teori yang menjadi dasar pijakan analisis atau
sebuah keputusan�.
Berdasarkan kajian empiris dari hasil penelitian sebelumnya
Islami Faizal (2012), Wahyuni (2016), Zulkifli Rasid dkk (2018), Ida Nuryana dan
Triwahyudiyanto (2014)� maka terdapat beberapa indikator yang
menggambarkan kompetensi hard skill
di bidang administrasi perkantoran yaitu :
1.���� Pengetahuan
2.
Keterampilan teknis
3.
Teknologi
4.
Perencanaan
Aribowo dan Illah
Sailah (2008) mengemukakan bahwa : �Soft
Skill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk
dengan dirinya sendiri). Iyo Mulyono (2011) mengemukakan bahwa : �Soft
Skill merupakan komplemen dari Hard Skill. Jenis keterampilan ini merupakan
bagian dari kecerdasan intelektual seseorang, dan sering dijadikan syarat unutk
memperoleh jabatan atau pekerjaan tertentu�.�
Selanjutnya Hamida (2012) mengemukakan bahwa : �Soft
Skill dapat diamati melalui unjuk kerja, seperti kemampuan berbicara yang
mencerminkan ide dan informasi, ataupun menjelaskan suatu topik dengan jelas,
mudah dalam memahami topik yang belum dikenal, mampu berinteraksi dan bekerja
secara kooperatif dalam kelompok. Menurut Aji (2013) dikemukakan� bahwa : �Soft Skill adalah kunci menuju hidup
yang lebih baik, sahabat lebih banyak, sukses lebih besar, kebahagiaan yang
lebih luas, tidak punya nilai, kecuali diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
baru bernilai. Soft Skill yang dimiliki oleh setiap orang dengan jumlah dan
kadar yang berbeda-beda yang dipengaruhioleh kebiasaan berfikir, berkata,
bertindak dan bersikap�.
Robbins
yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2014) mengemukakan bahwa : Soft
Skill sering juga disebut keterampilan lunak adalah keterampilan yang digunakan
dalam hubungan dan bekerjasama dengan orang lain�
Menurut Sharma (2011) terdapat lima indikator
untuk mengukur Soft Skill antara lain:
1. Kemampuan Komunikasi
Kemampuan komunikasi adalah
kecakapan penyampaian pesan, mengekspresikan ide pemikiran kepada orang lain
dengan tujuan orang lain tersebut dapat memahami yang dimaksud dengan benar,
secara langsung maupun tidak langsung.
2. Kerjasama
Kemampuan Sekelompok
karyawan yang bekerja secara bersamasama untuk mencapai tujuan yang sama
3. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan
sikap dimana seorang karyawan melakukan apa yang sudah menjadi tugas dan
kewajibannya yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat dan
lingkungan kerja.
4. Kejujuran
Sikap melakukan sesuatu
dengan sebenarnya baik didunia kerja maupun di kehidupan sehari-hari
5. Adaptasi
Kemampuan untuk dapat
menyesuaikan dengan lingkungan kerja
Menurut Mangkunegara
(2013) lingkungan kerja yang
dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, target kerja yang menantang,
pola komunikasi kerja yang efektif, iklim kerja dan fasilitas kerja yang relatif
memadai. Menurut Wursanto (2009) lingkungan kerja adalah
segala sesuatu yang menyangkut segi fisik dan segi psikis yang secara langsung
maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pegawai�. Indikator lingkungan
yang sangat berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan
kerja. Menurut Sedarmayanti (2014), indikator-indikator
lingkungan kerja adalah penerangan, suhu udara, suara bising, pengunaan warna,
ruang gerak yang di perlukan, keamanan kerja dan hubugan karyawan.
Indikator-indikator yang di paparkan diatas merupakan gambaran dari lingkungan
fisik dan lingkungan non fisik, dimana dengan melihat indikator tersebut kita
bisa meneliti keadaan lingkungan kerja suatu organisasi.
Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kinerja pada dasarnya adalah
apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan sehingga mereka mempengaruhi
seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada instansi atau organisasi
termasuk kualitas pelayanan yang disajikan (Surya, 2010).
Definisi kinerja menurut Mangkunegara (2013) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya. Kinerja adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Anwar Prabu (2009). Berdasarkan pendapat
beberapa para ahli, pengukuran kinerja pegawai menurut Robbins (2013) adalah sebagai berikut:
a. Kualitas kerja
adalah mutu seorang pegawai dalam hal melaksanakan tugastugasnya meliputi
kesesuaian, kerapian dan kelengkapan. Ketepatan yang dimaksud di sini adalah
ketepatan dalam melaksanakan pekerjaan, artinya adanya kesesuaian antara
rencana kerja dengan sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Kelengkapan
adalah ketelitian dalam melaksanakan pekerjaannya. Dan kerapian dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaannya (Wilson, 2001).
b. Kuantitas kerja
adalah� jumlah kerja yang dilaksanakan
oleh seseorang pegawai dalam suatu periode tertentu. Hal ini dapat dilihat dari
hasil kerja pegawai dalam kerja penggunaan waktu tertentu dan kecepatan dalam
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya, dengan demikian kuantitas kerja
dapat dilihat dari jumlah kerja dan penggunaan waktu. Jumlah kerja adalah
banyaknya tugas pekerjaan yang dapat dikerjakan. Penggunaan waktu adalah
banyaknya waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan (Brotoharsojo, 2003).
c. Ketepatan waktu
adalah suatu proses pencapaian sebuah sasaran atau tujuan tertentu yang telah
ditentukan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan sumber-sumber daya
tertentu secara efektif dan efesien. Atau dengan kata lain penerapan
fungsi-fungsi manajemen dalam pemanfaatan waktu yang tersedia. Dimana waktu
menjadi salah satu sumber daya yang harus dikelola secara efektif dan efisien (Davidson, 2001).
d. Kemandirian
merupakan tingkat seseorang yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi
kerjanya tanpa menerima bantuan, bimbingan dari atau pengawas (Robbins, 2016).
Metode
Ditinjau dari pendekatan analisisnya penelitian ini
diklasifikasikan kedalam penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode
penelitian deskriptif mempunyai tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Sugiyono, 2009). Dengan metode diskriptif
dapat diselidiki kedudukan (status) fenomena atau faktor untuk melihat hubungan
antar satu faktor dengan faktor lainnya. Sampel dalam penelitian ini adalah
pegawai yang bekerja pada bidang yang berkaitan dengan administrasi yaitu :
Biro Umum, Biro Administrasi Pembangunan dan Biro Administrasi Pimpinan, Biro
Kesejahteraan Rakyat sebanyak 60 orang pegawai.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda,
karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan
antara variabel Hard Skill (X1), Soft Skill (X2) dan Lingkungan Kerja (X3)
terhadap Kinerja Karyawan (Y). Analisis korelasi berganda merupakan analisis
yang digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara variabel
(X1), (X2), dan (Y). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada atau tidaknya pengaruh hard skill dan soft skill terhadap
kinerja pegawai, secara simultan dan parsial. Uji hipotesis untuk korelasi ini
dirumuskan dengan hipotesis nol (HO) dan hipotesis alternative (H1).
Hasil dan Pembahasan
Uji
Validitas Dan Reliabilitas
Untuk mengukur nilai validitas Hard Skill (X) ditentukan dengan melihat Nilai α = 0,05 dengan
jumlah responden 60 sehingga nilai r tabel Pada Tabel Product Moment dan
didapat r=0,254. Jika hasil validitas berada di atas 0,254 maka dianggap butir
pertanyaan atau instrumen tersebut sudah valid. Hasil analisis validitas yang
ditunjukkan pada tabel 1, 2, 3 dan 4 �untuk semua instrument pada variabel Hard Skill (X1), soft skill (X2), lingkungan kerja (X3) dan kinerja (Y) adalah valid
karena semua nilai instrument diatas nilai r = 0,254.
Tabel 1
Hasil Uji Validitas
Variabel Hard Skill
No. |
Item Pernyataan |
N |
Nilai r Tabel |
Nilai r Hitung |
Keterangan |
1. |
X1.1 |
60 |
0.254 |
0.636 |
Valid |
2. |
X1.2 |
60 |
0.254 |
0.638 |
Valid |
3. |
X1.3 |
60 |
0.254 |
0.670 |
Valid |
4. |
X1.4 |
60 |
0.254 |
0.580 |
Valid |
5. |
X1.5 |
60 |
0.254 |
0.464 |
Valid |
6. |
X1.6 |
60 |
0.254 |
0.404 |
Valid |
7. |
X1.7 |
60 |
0.254 |
0.695 |
Valid |
8. |
X1.8 |
60 |
0.254 |
0.554 |
Valid |
Tabel 2
Hasil Uji Validitas
Variabel Soft Skill
No. |
Item Pernyataan |
N |
Nilai r Tabel |
Nilai r Hitung |
Keterangan |
1. |
X2.1 |
60 |
0.254 |
0.691 |
Valid |
2. |
X2.2 |
60 |
0.254 |
0.456 |
Valid |
3. |
X2.3 |
60 |
0.254 |
0.389 |
Valid |
4. |
X2.4 |
60 |
0.254 |
0.565 |
Valid |
5. |
X2.5 |
60 |
0.254 |
0.520 |
Valid |
6. |
X2.6 |
60 |
0.254 |
0.484 |
Valid |
7. |
X2.7 |
60 |
0.254 |
0.557 |
Valid |
8. |
X2.8 |
60 |
0.254 |
0.396 |
Valid |
9. |
X2.9 |
60 |
0.254 |
0.375 |
Valid |
Tabel 3
Hasil Uji Validitas
Variabel Lingkungan Kerja
No. |
Item Pertanyaan |
N |
Nilai r Tabel |
Nilai r Hitung |
Keterangan |
1. |
X3.1 |
60 |
0.254 |
0.552 |
Valid |
2. |
X3.2 |
60 |
0.254 |
0.638 |
Valid |
3. |
X3.3 |
60 |
0.254 |
0.566 |
Valid |
4. |
X3.4 |
60 |
0.254 |
0.416 |
Valid |
5. |
X3.5 |
60 |
0.254 |
0.617 |
Valid |
6. |
X3.6 |
60 |
0.254 |
0.706 |
Valid |
7. |
X3.7 |
60 |
0.254 |
0.633 |
Valid |
Tabel 4
Hasil Uji Validitas
Variabel Kinerja
No. |
Item Pertanyaan |
N |
Nilai r Tabel |
Nilai r Hitung |
Keterangan |
1. |
Y.1 |
60 |
0.254 |
0.592 |
Valid |
2. |
Y.2 |
60 |
0.254 |
0.556 |
Valid |
3. |
Y.3 |
60 |
0.254 |
0.720 |
Valid |
4. |
Y.4 |
60 |
0.254 |
0.625 |
Valid |
5. |
Y.5 |
60 |
0.254 |
0.839 |
Valid |
6. |
Y.6 |
60 |
0.254 |
0.679 |
Valid |
7. |
Y.7 |
60 |
0.254 |
0.744 |
Valid |
8. |
Y.8 |
60 |
0.254 |
0.649 |
Valid |
Sumber : Data Primer Di Olah Tahun 2022
Hasil uji reliabilitas variabel Hard Skill (X1, Soft Skill
(X2), Lingkungan Kerja (X3) dan variabel Kinerja (Y) pada tabel 5 adalah
reliabel.
Tabel 5
Hasil Uji
Reliabilitas Variabel Hard Skill, Soft
Skill, Lingkungan Kerja dan Kinerja
No |
Variabel |
Cronbach Alpha |
Keterangan |
1. |
Hard Skill (X1) |
0.717 |
Reliabel |
2. |
Soft Skill (X2) |
0.615 |
Reliabel |
3. |
Lingkungan Kerja (X3) |
0.693 |
Reliabel |
4. |
Kinerja (Y) |
0.785 |
Reliabel |
Sumber : Data Primer Di Olah Tahun 2022
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil analisis regresi linier berganda
dengan menggunakan SPSS untuk melihat apakah hard skill, soft skill dan lingkungan kerja secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Tabel 6
Koefisien Determinasi
Model
Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
,726a |
,527 |
,501 |
2,093 |
a. Predictors: (Constant), Lingkungan
Kerja, Soft Skill, Hard Skill |
||||
b. Dependent Variable: Kinerja |
Nilai pada kolom R sebesar 0.726� memiliki arti bahwa variasi� seluruh variabel bebas yaitu hard skill, soft skill dan lingkungan
kerja dapat mempengaruhi perubahan variabel terikat yaitu kinerja sebesar 0.727
(72.7%), sedangkan sisanya sebesar 27.3 % adalah variabel lain diluar
penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa hard skill, soft skill, lingkungan kerja
secara bersama sama (simultan) dapat mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 72.7
%
Tabel 7
Koefisien Regresi
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
|
|
||
1 |
(Constant) |
1,705 |
4,385 |
|
,389 |
,699 |
Hard Skill |
,367 |
,107 |
,393 |
3,415 |
,001 |
|
Soft Skill |
,334 |
,112 |
,305 |
2,770 |
,003 |
|
Lingkungan Kerja |
,240 |
,140 |
,186 |
1,717 |
,091 |
Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai constant sebesar
1.705, nilai hard skill� ssebesar 0.367, nilai soft skill sebesar 0.334, nilai lingkungan kerja sebesar 0.240 maka
diperoleh persamaan regresi Y = 1.705 + 0.367X1 + 0.334X2 + 0.240X3
Koefisien Regresi, nilai
t hitung hard skill sebesar 3.415 dengan signifikan 0.001 < 0.05, artinya
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Nilai t hitung soft skill
sebesar 2.770 dengan signifikan 0,003 < 0,005, artinya terdapat pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja. Nilai t hitung lingkungan kerja sebesar 1.717
dengan signifikan 0.091 > 0.05, artinya terdapat pengaruh yang tidak
signifikan.
Tabel
8
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
272,938 |
3 |
90,979 |
20,774 |
,000b |
Residual |
245,246 |
56 |
4,379 |
|
|
|
Total |
518,183 |
59 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Kinerja |
||||||
b. Predictors: (Constant), Lingkungan
Kerja, Soft Skill, Hard Skill |
Nilai F menunjukkan
bahwa hard skill, soft skill dan
lingkungan kerja secara Simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar
20.775 secara sigifikan. Tingkat signifikansi 0.00 < 0.05.�
Hipotesis
dalam penelitian ini adalah :
H1 : Hard Skill secara parsial berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja pegawai
H2 : Soft Skill secara parsial berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja pegawai
H3 : Lingkungan
kerja secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai
H4 : Hard Skill, Soft Skill dan lingkungan
kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis H1, H2 dan H4
diterima, dan hipotesis H3 ditolak.
Kompetensi hard skill pegawai yang
diimplementasikan secara maksimal akan berdampak pada peningkatan kinerja
pegawai. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini bahwa hard skill dan kinerja memiliki hubungan positif, apabila hard
skill meningkat maka kinerja pegawai juga akan meningkat. Pengetahuan,
kemampuan dan keterampilan yang merupakan kompetensi hard skill pegawai sekretariat daerah dalam bidang administrasi
perkantoran memiliki peran penting dan strategis dalam meningkatkan kinerja
pegawai.
Kompetensi hard skill yang dominan adalah : 1. pengetahuan
dan keterampilan menangani dan mengelolah dokumen-dokumen administrasi, 2.
keterampilan mengelola naskah dinas, 3. keterampilan korespondensi. Pengetahuan
dan keterampilan hard skill dalam
bidang administrasi diimplementasikan berdasarkan SOP yang berlaku.
Kompetensi soft skill pegawai terkait dengan
pengembangan diri yang harus diupayakan secara terus menerus. Pengembangan diri
terdiri dari unit-unit kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan pengelolaan
pekerjaan secara efektif dan efisien, dalam melaksanakan setiap pekerjaan/tugas
yang dikerjakan sesuai dengan jabatan dan jenjang klasifikasi dalam pencapaian
kompetensinya, meliputi : sikap, disiplin, loyalitas, kejujuran, kesetiaan, dan
tanggung jawab terhadap setiap pekerjaan yang dikerjakannya dengan memiliki
pengetahuan, keterampilan yang sesuai dengan materi bidang kegiatannya.
Kompetensi soft skill
yang dominan dalam bidang administrasi adalah : 1. Loyalitas terhadap atasan,
2. Bertanggung jawab, 3. Disiplin, 4. Kemampuan beradaptasi. Kompetensi soft skill pegawai dioptimalkan untuk
peningkatan kinerja dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas untuk
kepuasan masyarakat.
Lingkungan kerja yang kondusif dibutuhkan pegawai untuk
melaksanakan aktivitas kerja secara optimal. Berikut ini adalah upaya yang
dapat dilaksankan untuk mencipakan lingkungan kerja yang baik dan nyaman.
1.
Penerangan dan suhu udara yang baik sesuai kebutuhan
Ruangan kantor membutuhkan
penerangan yang cukup dan sesuai kebutuhan bekerja dalam ruangan. Pekerjaan
pada bidang administrasi membutuhkan ketelitian dalam menangani dokumen-dokumen
kantor. Untuk itu dibutuhkan ruangan kantor yang memiliki penerangan yang baik
dan suhu udara yang memberikan kenyamanan dalam bekerja.
2.
Menghindari kebisingan yang mengganggu ketenangan bekerja
Kebisingan atau bunyi yang
tidak enak didengar harus dihindari dan diupayakan tidak terjadi di lingkungan
kantor karena dapat mengganggu ketenangan dan konsentrasi bekerja. Menghindari
kebisingan dengan menjaga sikap pegawai untuk tidak menimbulkan keributan di
lingkungan kantor dan selalu menciptakan suasana yang tenang.
3. Ruang
kantor yang memberikan keluasan dan kenyamanan bergerak
Penataan ruang kantor yang
baik sesuai kebutuhan dapat memberikan keluasan bagi pegawai untuk bekerja
dengan nyaman. Lingkungan kantor yang tertata dengan baik dapat memberikan
motivasi bagi pegawai untuk melaksanakan aktivitas kerja secara optimal.
�����������
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka kesimpulan dalam penelitian ini
adalah : 1) Kompetensi hard
skill, soft skill dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi
Utara. Secara parsial kompetensi hard skill dan soft skill berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja pegawai, selanjutnya lingkungan kerja secara
parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja. 2) Kompetensi hard skill dalam bidang administrasi
yaitu : pengetahuan, keterampilan teknis, penerapan teknologi informasi dan
kemampuan dalam membuat perencanaan harus di terapkan secara optimal dalam
melaksanakan tugas/pekerjaan agar berdampak pada peningkatan kinerja. 3) Peningkatan
kompetensi soft skill melalui pengembangan diri diupayakan secara terus menerus
dan diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas/pekerjaan sesuai jabatan dan
pencapaian kompetensi soft skill secara maksimal yang meliputi : sikap,
disiplin, loyalitas, kejujuran, kesetiaan, dan tanggung jawab terhadap
pekerjaan. 4) Penataan lingkungan kerja
kantor diupayakan secara efesien dan efektif agar dapat menunjang kinerja
pegawai melalui upaya memberikan kenyamanan dalam ruangan kantor, penerangan
sesuai kebutuhan dan penataan peralatan dan perlengkapan kantor yang menunjang
aktivitas kerja pegawai.
BIBLIOGRAFI
Alam, (2012). Analisa Pengaruh Hard Skill, Soft Skill
dan Motivasi Terhadap Kinerja Tenaga Penjualan (Studi Pada Tenaga Kerja
Penjualan PT.BUMIPUTERA
Wilayah Semarang, Universitas Diponegoro, Fakultas Ekonomik dan Bisnis.
Skripsi
Anwar Prabu, (2009). Manajemen sumber daya manusia. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Brotoharjoso dkk, (2003).Tingkatkan Kinerja Perusahaan dengan Merit
System, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta
Davidson, Jeff, (2001), Penuntun 10 Menit Manajemen Waktu�. Yogyakarta
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Djamaris,� A.� R.�
A.� (2013).� Analisis�
Faktor� Kompetensi� Soft�
Skills� Mahasiswa� yang Dibutuhkan� Dunia�
Kerja� Berdasarkan� Persepsi�
Manajer� dan� HRD�
Perusahaan.J. Manaj,17(2), 160-174.
Fachrunisa, Aisah. 2015. Pengaruh Keefetifan Pengendalian Internal,
Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural, dan Budaya Etis Organisasi terhadap
Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten
Kampar). Jom FEKON Vol. 2, No. 2, Oktober 2015
Hamida, (2012). Peningkatan Soft skills Tanggung Jawab dan Disiplin
Terintegrasi
Melalui Pembelajaran Praktik Patiseri�. Jurnal Pendidikan Karakter,
Universitas Negri Yogyakarta Vol.1 No.2, Juni 2012.
Illah Sailah. (2008). Pengembangan Soft Skills Di Perguruan Tinggi.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.�
Isaacs, N. (1998). Use job interviews to evaluate �soft� skills.
InfoWorld, 20(14), p. 104.
Islami Faizal, (2012). Analisis Pengaruh Hard Skill, Soft Skill, daan
Motivasi Terhadap Kinerja Tenaga Penjualan (Studi Tenaga Kerja Penjualan PT.
Bumiputera Wilayah Semarang). Jurnal Dinamika Dotcom Vol 3, No.2.�
Iyo Mulyono. (2011). Dari Karya Tulis Ilmiah Sampai dengan Soft Skills.
Bandung : YRAMA WIDYA.
Mangkunegara, Anwar Prabu, (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: terbitan PT Remaja Rosdakarya
Nurma, A. D. E., Putra, J., Sos, S., Julianto,P., Sos, S., & Cht, M.
M. (2021). Pengaruh Hard skill Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Aparatur
SipilNegara Pada Kantor Camat Air Hangat Barat Kabupaten Kerinci. Jurnal
Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha), 3(6), 108�118.
Robbins, Stephen P dan Timothy A Judge. (2014). Perilaku Organisasi.
Jakarta: Salemba Empat.
Sedarmayanti. (2019). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Untuk Meningkatkan Kompetensi, Kinerja danProduktivitas Kerja (Anna
(ed.);Ketiga). [email protected]
Sharma.� 2011. The� Effect�
of� Empowerment� and�
Transformational� Leadership� on�
Employee Intentions�� to�� Quit:��
A�� Study�� of��
Restaurant�� Workers�� in��
India.�� Internasional�� Journal��
of Management.Vol.28 No. 1 Part 22 Mei 2019
Surya Yanuar, (2010). Pengaruh Faktor Job Demand Teradap Kinerja Dengan
Burnout� Sebagai Variabel Moderating Pada
Karyawan Bagian Produksi PT.Tripilar
Beton Mas Salatiga (2010). Jurnal STIE Vol.3 No.6.
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Alfabeta, Bandung.
Zulkifli R, Tewal B, Kojo Ch, (2018). Pengaruh Hard Skill Dan Soft Skill
Terhadap Kinerja Karyawan Perum DAMRI Manado, Jurnal EMBA Vol.6 No.2 April
2018, Hal. 1008 � 1017
Wilson and Heyyel, (2001). Hand Book Of Modern Office Management and
Administration Service. Mcg raw Hill Inc. New Jersey�. 2001.
Wahyuni, (2016). Pengaruh Hard Skill dan Soft Skill Terhadap Kinerja
Pegawai Pada (Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan).Skripsi.Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis, Universitas Islam Alauddin, Makassar. Skripsi
Wursanto, Ignasius. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Edisidua.
Yogyakarta : Andi.
�
Copyright holder: Jeaneta J. Rumerung, Muhammad K. Bakary, Grace J.N. Rumimper (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |