Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
3, Maret 2023
HUBUNGAN KOMORBID DIABETES MELITUS DENGAN
TINGKAT KEPARAHAN DAN MORTALITAS PASIEN COVID-19 DI RS HUSADA PERIODE
JANUARI-DESEMBER 2020
Princess Ruth Pricillia, Hari Sutanto
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
COVID-19 masih menjadi perhatian utama dalam penanganan
masalah kesehatan di berbagai negara, termasuk
Indonesia. Keberadaan komorbiditas
juga turut berperan dalam perjalanan penyakit ini, Salah satunya komorbid diabetes melitus. Selain itu, peningkatan penderita diabetes melitus semakin meningkatkan kewaspadaan akan hubungannya dengan tingkat keparahan dan mortalitas pasien COVID-19. Hal ini menjadikannya penting untuk diketahui
peranan komorbid diabetes melitus dengan kondisi penyakit COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
hubungan antara komorbid diabetes melitus dengan tingkat keparahan dan mortalitas pasien COVID-19. Studi ini merupakan studi
analitik observasional dengan desain penelitian
cross-sectional, yang dilaksanakan pada 418 pasien COVID-19 yang dirawat di
RS Husada Januari-Desember
2020. Hasil penelitian mendapatkan
mayoritas pasien COVID-19 dengan komorbid diabetes melitus mengalami tingkat keparahan berat/kritis (61,4%) dan keberadaan komorbid diabetes melitus meningkatkan kejadian kematian pada pasien COVID-19 sebesar 5,9 kali
(p-value <0,05). Penelitian ini juga menemukan bahwa usia, penggunaan
terapi insulin, dan keberadaan
komorbiditas lain juga berperan
dalam perburukan kondisi COVID-19.
Kata kunci: Diabetes Melitus, COVID-19, Tingkat Keparahan, Mortalitas, ARDS.
Abstract
COVID-19 is still a major concern in handling health
problems in various countries, including Indonesia. The existence of
comorbidities also plays a role in the course of this disease, one of which is
diabetes mellitus. In addition, the increase in diabetes mellitus cases has
increased awareness of its relationship with the severity and mortality of
COVID-19 patients. This makes it important to know the role of diabetes
mellitus with the condition of COVID-19 disease. This study was conducted with
the aim of knowing the relationship between diabetes mellitus and the severity
and mortality of COVID-19 patients. This is an observational analytic study
with a cross-sectional study design, which was conducted on 418 COVID-19
patients treated at Husada Hospital from
January-December 2020. The results showed that the majority of COVID-19
patients with diabetes mellitus experienced severe/critical severity (61.4%)
and the presence of diabetes mellitus increases the incidence of death in
COVID-19 patients by 5.9 times (p-value <0.05). This study also found that
age, use of insulin, and the presence of other comorbidities also play a role
in worsening the condition of COVID-19).
Keywords: Diabetes Mellitus, COVID-19,
Severity, Mortality, ARDS
Pendahuluan
COVID-19 merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian penting di banyak negara dan termasuk
Indonesia. Konfirmasi pertama
dari kasus COVID-19 di Indonesia adalah tanggal 2 Maret 2020. Tingginya angka penyebaran virus
COVID-19, menyebabkan peningkatan
kasus yang terus berlanjut. Per �30 Oktober 2021 jumlah kasus terkonfirmasi telah mencapai angka 4.244.358 dengan jumlah kasus kematian sebesar 143.405. Dimana Provinsi
DKI Jakarta menyumbang kasus terkonfirmasi tertinggi, yakni sebesar 861.427 (Siahaan et al., 2021). Keberadaan komorbiditas pada pasien COVID-19 dapat memengaruhi progresivitas penyakit. Diabetes melitus termasuk komorbid tersering pada penyakit COVID-19 (Ejaz et al., 2020).
Menurut penelitian yang dilaksanakan secara meta-analisis oleh Varikasuvu et al, didapatkan bahwa penyakit diabetes melitus (DM) meningkatkan risiko pada pasien COVID-19 untuk mengalami progresivitas yang lebih fatal daripada pasien COVID-19 tanpa komorbid DM, hal ini dimediasi dengan adanya disfungsi sistem imun dan peningkatan ekspresi reseptor ACE-2 pada penderita DM (Varikasuvu et al., 2021). Namun dari penelitian lain didapatkan bahwa selain dari penyakit DM itu sendiri, faktor lain seperti obesitas, usia, jenis kelamin, dan keberadaan komorbid lain pada pasien DM juga memengaruhi progresivitas penyakit COVID-19 (Liang et al., 2021). Sehingga berdasarkan data-data dari penelitian diatas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan komorbid DM dengan tingkat keparahan dan kematian pada pasien COVID-19.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 418 pasien COVID-19 berusia ≥18 tahun yang di rawat di RS Husada dan memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2022. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan total sampling. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dengan data sekunder yaitu rekam medis.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 418 pasien COVID-19 berusia ≥18 tahun yang di rawat di RS Husada dan memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2022. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan total sampling. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dengan data sekunder yaitu rekam medis.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian melibatkan sebanyak 418 pasien COVID-19 yang dirawat di RS Husada. Hasil penelitian menunjukkan usia terbanyak yang mengalami COVID-19 berada pada rentang usia 41-59 tahun (42,6%). Hal ini juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan di Cina yang menunjukkan proporsi rerata usia terbanyak pada usia 48 tahun (Guan et al., 2020).
Tabel 1 Karakteristik Subjek Penelitian |
||
Karakteristik |
Frekuensi (f) |
Persentase (%) |
Usia |
|
|
18-40 tahun |
120 |
28,7���� % |
41-59 tahun |
178 |
42,6���� % |
≥ 60 tahun |
120 |
28,7���� % |
Jenis Kelamin |
|
|
Laki-laki |
219 |
52,4���� % |
Perempuan |
199 |
47,6���� % |
Status Gizi |
|
|
Overweight/Obesitas |
266 |
63,6���� % |
Normal |
152 |
36,4���� % |
Riwayat DM |
|
|
Ada |
� 64 |
15,3���� % |
Tidak Ada |
354 |
84,7���� % |
Komorbid |
|
|
DM |
101 |
24,2���� % |
Tidak DM |
317 |
75,8���� % |
Terapi DM |
|
|
Insulin |
� 56 |
55,4���� % |
ODO |
� 45 |
44,6���� % |
Jumlah Komorbiditas Lain |
|
|
Tidak Ada Komorbiditas Lain |
282 |
67,5���� % |
1 Komorbiditas Lain |
� 99 |
23,7���� % |
> 1 Komorbiditas Lain |
� 37 |
� 8,9���� % |
Acute Respiratory
Distress Syndrome |
|
|
Ya |
� 58 |
13,9���� % |
Tidak |
360 |
86,1���� % |
Sepsis atau Syok Septik |
|
|
Ya |
��� 7 |
� 1,7���� % |
Tidak |
411 |
98,3���� % |
Intensive Care Unit |
|
|
Ya |
� 43 |
10,3���� % |
Tidak |
375 |
89,7���� % |
Tingkat Keparahan |
|
|
Sedang |
253 |
60,5���� % |
Berat/Kritis |
165 |
39,5���� % |
Outcome |
|
|
Hidup |
369 |
88,3���� % |
Meninggal |
� 49 |
11,7���� % |
Total |
418 |
100����� % |
Penelitian ini mendapatkan jenis kelamin laki-laki (52,4%) memiliki proporsi yang sedikit lebih besar dibandingkan perempuan (47,6%), Berdasarkan data COVID-19 nasional per 31 Desember 2020, juga didapatkan tidak ditemukan perbedaan signifikan antara laki-laki dan perempuan (Arianggara et al., 2022). Status gizi overweight/obesitas juga lebih banyak pada pasien COVID-19 (63,6%), hal ini sejalan dengan penelitian lainnya dimana status gizi obesitas dan overweight meningkatkan risiko infeksi pada pasien COVID-19 (Busetto et al., 2020). sebanyak 101 pasien (24,2%) memiliki komorbid DM dengan 37 pasien (36,6%) merupakan newly diagnosed diabetes. Keadaan ini mungkin terjadi karena adanya ekspresi protein ACE-2 pada sel langerhans pankreas, yang pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan sel beta sehingga mengganggu produksi insulin (Sarkar et al., 2021) dan (Malik et al., 2022). Dari seluruh pasien dengan komorbid DM 55,4% diberikan terapi insulin, dimana penggunaan insulin merupakan salah satu terapi tersering yang diberikan pada pasien DM yang dirawat di RS (Sun et al., 2021). sebesar 39,5% memiliki tingkat keparahan berat/kritis dan sebagian kecil pasien mengalami ARDS (13,9%) dan sepsis/syok septik (1,7%), sehingga sebanyak 10,3% membutuhkan perawatan di ICU. Pada penelitian ini juga didapatkan sebanyak 11,7% pasien meninggal. Per 31 Desember 2020 didapatkan 3.266 pasien terkonfirmasi COVID-19 di Jakarta meninggal (Pontoh et al., 2022). Dibandingkan dengan data tersebut sekitar 1,5% pasien yang meninggal di Jakarta merupakan pasien yang dirawat di RS Husada.
Berdasarkan analisis data dengan uji Chi-square, diperoleh adanya peningkatan sebesar 29,2% kejadian tingkat keparahan berat/kritis pada pasien DM. dimana hal ini membuktikan adanya hubungan yang bermakna antara komorbid DM dengan tingkat keparahan pasien COVID-19.
Tabel 4.2 Analisis Hubungan Komorbid DM dengan Tingkat Keparahan COVID-19 |
||||
Komorbid |
Tingkat Keparahan Pasien COVID-19 |
p-value |
PR |
|
Sedang (%) n=254 |
Berat/Kritis(%) n=164 |
|||
DM |
� 39 (38,6%) |
62 (61,4%) |
0,000 |
1,908 (95% CI 1,527-2,383) |
Tidak DM |
215 (67,8%) |
102 (32,2%) |
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian� yang dilakukan pada 450 pasien yang dirawat di Massachusetts General Hospital, terdapat peningkatan persentase kebutuhan perawatan ICU sebesar 12,3% pada pasien dengan komorbid
DM.
Tabel 2 Analisis Hubungan Komorbid
DM dengan Mortalitas
COVID-19 |
||||
Komorbid |
Outcome Pasien COVID-19 |
p-value |
PR |
|
Hidup (%) n=369 |
Meninggal (%) n=49 |
|||
DM |
� 69 (68,3%) |
32 (31,7%) |
0,000 |
5,908 (95% CI 3,429-10,178) |
Tidak DM |
300 (94.6%) |
17 ( 5,4%) |
Pada penelitian ini didapatkan usia ≥60 tahun meningkatkan risiko terjadinya progresivitas penyakit yang buruk dan kematian. Hal ini juga dapat ditemukan pada penelitian Liu et al, dimana dari penelitian tersebut didapatkan bahwa pasien yang berusia ≥60 tahun membutuhkan perawatan yang lebih lama dan risiko kegagalan napas yang lebih tinggi (Liu et al., 2020).
Hasil penelitian mendapatkan bahwa proporsi terbanyak pasien COVID-19 dengan DM yang meninggal, diberikan terapi insulin. Hal ini mungkin berhubungan dengan kondisi DM yang lebih buruk sehingga juga mempengaruhi tingkat keparahan dan mortalitas COVID-19. Hal ini juga ditemukan oleh penelitian Riahi et al, dimana dalam penelitian tersebut didapatkan penggunaan insulin saat perawatan berperan dalam memperkirakan prognosis buruk pada pasien COVID-19 (Riahi et al., 2021).
Hasil analisis mendapatkan jumlah komorbiditas lain lebih dari satu meningkatkan terjadinya tingkat keparahan berat/kritis dan mortalitas. Hal ini juga diperoleh pada penelitian di Inggris, penelitian tersebut mendapatkan keberadaan multimorbiditas berisiko dua kali lebih besar untuk mengalami tingkat keparahan berat/kritis (Chudasama et al., 2021).
Pada penelitian ini
dijumpai hubungan yang
sangat signifikan antara
ARDS, sepsis/syok septik,
dan perawatan ICU dengan tingkat keparahan dan mortalitas pasien yang mengalami tiga hal tersebut mengalami
tingkat keparahan berat/kritis.� Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
Malaysia keberadaan ARDS dan sepsis juga berhubungan dengan perawatan di ICU, dimana kebutuhan perawatan di ICU menandakan perburukan dari kondisi COVID-19, yang akhirnya dapat berujung kepada peningkatan mortalitas.
Tabel 3 Variabel Lain yang Dapat Memengaruhi
Tingkat Keparahan COVID-19 |
|||
Karakteristik |
Tingkat Keparahan Pasien COVID-19 |
p-value |
|
Sedang (%) n=251 |
Berat/Kritis (%) n=167 |
||
Usia |
|
|
|
18-40 tahun |
�� 95 (79,2%) |
� 25 (20,8%) |
0,000 |
41-59 tahun |
�109 (61,2%) |
� 69 (38,8%) |
|
≥ 60 tahun |
�� 50 (41,7%) |
� 70 (58,3%) |
|
Jenis Kelamin |
|
|
|
Laki-laki |
128 (58,4%) |
� 91 (41,6%) |
0,193 |
Perempuan |
126 (63,3%) |
� 73 (36,7%) |
|
Status
Gizi |
|
|
|
Overweight/Obesitas |
161 (60,5%) |
105 (39,5%) |
0,955 |
Normal |
� 93 (61,2%) |
� 59 (38,8%) |
|
Terapi DM |
|
|
|
Insulin |
� 12 (21,4%) |
� 44 (78,6%) |
0,000 |
ODO |
� 27 (60%) |
� 18 (40%) |
|
Jumlah Komorbiditas
Lain |
|
|
|
Tidak Ada Komorbiditas Lain |
190 (67,4%) |
� 92 (32,6%) |
0,000 |
1 Komorbiditas Lain |
� 50 (50,5%) |
� 49 (49,5%) |
|
> 1 Komorbiditas Lain |
� 14 (37,8%) |
� 23 (62,2%) |
|
|
|||
Acute
Respiratory Distress Syndrome |
|
|
|
Ya |
��� 0 ( 0%) |
� 58 (100%) |
0,000 |
Tidak |
254 (70,6%) |
106 (29,4%) |
|
Sepsis
atau Syok Septik |
|
|
|
Ya |
���� 0 ( 0%) |
��� 7 (100%) |
0,000 |
Tidak |
254 (61,8%) |
157 (38,2%) |
|
Intensive
Care Unit |
|
|
|
Ya |
��� 0 ( 0%) |
� 43 (100%) |
0,000 |
Tidak |
254 (67,7%) |
121 (32,3%) |
Tabel 4 �Variabel Lain yang
Dapat Memengaruhi Mortalitas COVID-19 |
|||
Variabel |
Outcome Pasien COVID-19 |
p-value |
|
Hidup (%) (n=369) |
Meninggal (%) (n=49) |
||
Usia |
|
|
|
18-40 tahun |
119 (99,2%) |
�� 1 (0,8%) |
0,000 |
41-59 tahun |
162 (91%) |
�16 (9%) |
|
≥ 60 tahun |
� 88 (73,3%) |
�32 (26,7%) |
|
Jenis Kelamin |
|
|
|
Laki-laki |
194 (88,6%) |
�25 (11,4%) |
0,838 |
Perempuan |
175 (87,9%) |
�24 (12,1%) |
|
Status Gizi |
|
|
|
Overweight/Obesitas |
232 (87,2%) |
�34 (12,8%) |
0,373 |
Normal |
137 (90,1%) |
�15 (9,9%) |
|
Terapi DM |
|
|
|
Insulin |
� 32 (57,1%) |
�24 (42,9%) |
0,007 |
ODO |
� 37 (82,2%) |
�� 8 (17,8%) |
|
Jumlah Komorbiditas Lain |
|
|
|
Tidak Ada Komorbiditas Lain |
266 (94,3%) |
�16 (5,7%) |
0,000 |
1 Komorbiditas Lain |
� 76 (76,8%) |
�23 (23,2%) |
|
> 1 Komorbiditas Lain |
� 27 (73%) |
�10 (27%) |
|
Acute Respiratory Distress
Syndrome |
|
|
|
Ya |
�16 (27,6%) |
�42 (72,4%) |
0,000 |
Tidak |
353 (98,1%) |
�� 7 (1,9%) |
|
Sepsis atau
Syok Septik |
|
|
|
Ya |
��� 0 (0%) |
�� 7 (100%) |
0,001 |
Tidak |
369 (89,8%) |
�42 (10,2%) |
|
Intensive Care Unit |
|
|
|
Ya |
� 11 (25,6%) |
�32 (74,4%) |
0,000 |
Tidak |
358 (95,5%) |
�17 (4,5%) |
Kesimpulan
Pada penelitian ini disimpulkan bahwa sebesar 61,4% pasien COVID-19 dengan komorbid DM mengalami tingkat keparahan berat/kritis dan 31,7% pasien COVID-19 dengan komorbid DM meninggal, sehingga pada penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara komorbid DM dengan tingkat keparahan dan mortalitas pasien COVID-19, dimana pasien COVID-19 dengan komorbid DM berisikio 1,9 kali lebih besar mengalami tingkat keparahan berat/kritis dan 5,9 kali lebih besar mengalami kematian. Pada penelitian ini ditemukan bahwa variabel lain yang dapat memengaruhi tingkat keparahan dan mortalitas pasien COVID-19 adalah usia lanjut, jumlah komorbiditas lain, penggunaan insulin, ARDS, sepsis/syok septik, dan perawatan di ICU.
Diharapkan institusi kesehatan mampu melakukan edukasi mengenai upaya pemantauan kadar glukosa darah pada pasien DM, serta upaya pencegahan dan penapisan awal COVID-19 pada populasi pasien DM. Bagi pasien DM diharapkan mampu melakukan pengontrolan kadar glukosa darah dan tetap waspada akan bahaya COVID-19 dengan cara melakukan tindakan 5M dan melengkapi vaksinasi COVID-19. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan literatur untuk melakukan penelitian selanjutnya terkait hal-hal yang dapat memengaruhi tingkat keparahan dan mortalitas pasien COVID-19 dengan komorbid DM, seperti kontrol glikemik, varian COVID-19, dan faktor-faktor lainnya, dengan memerhatikan kejadian bias seleksi pada penelitian ini.
BIBLIOGRAFI
Arianggara, A. W., Margiyanti, N. J.,
Sari, D. P., Tarigan, R. A., & Handayani, T. Y. (2022). Optimalisasi kelas
ibu hamil sebagai upaya peningkatan kesehatan pada masa kehamilan dan persiapan
persalinan. Dedikasi Sains Dan Teknologi (DST), 2(1), 34�38.
Busetto, L., Bettini, S., Fabris, R.,
Serra, R., Dal Pra, C., Maffei, P., Rossato, M., Fioretto, P., & Vettor, R.
(2020). Obesity and COVID‐19: an Italian snapshot. Obesity, 28(9),
1600�1605. https://doi.org/10.1002/oby.22918
Celik, S., Bal, M. D., & Kelleci, M.
(2023). Comparison of sexual functions in women with and without type 1
diabetes. Revista Da Associa��o M�dica Brasileira, 69, 216�221.
https://doi.org/10.1590/1806-9282.20220293
Chudasama, Y. V, Zaccardi, F., Gillies, C.
L., Razieh, C., Yates, T., Kloecker, D. E., Rowlands, A. V, Davies, M. J.,
Islam, N., & Seidu, S. (2021). Patterns of multimorbidity and risk of
severe SARS-CoV-2 infection: an observational study in the UK. BMC
Infectious Diseases, 21(1), 1�12.
https://doi.org/10.1186/s12879-021-06600-y
Ejaz, H., Alsrhani, A., Zafar, A., Javed,
H., Junaid, K., Abdalla, A. E., Abosalif, K. O. A., Ahmed, Z., & Younas, S.
(2020). COVID-19 and comorbidities: Deleterious impact on infected patients. Journal
of Infection and Public Health, 13(12), 1833�1839.
https://doi.org/10.1016/j.jiph.2020.07.014
Guan, W., Liang, W., Zhao, Y., Liang, H.,
Chen, Z., Li, Y., Liu, X., Chen, R., Tang, C., & Wang, T. (2020).
Comorbidity and its impact on 1590 patients with COVID-19 in China: a
nationwide analysis. European Respiratory Journal, 55(5).
https://doi.org/10.1183/13993003.00547-2020
Liang, X., Xu, J., Xiao, W., Shi, L., &
Yang, H. (2021). The association of diabetes with COVID-19 disease severity:
evidence from adjusted effect estimates. Hormones, 20, 409�414.
https://doi.org/10.1007/s42000-020-00259-x
Liu, Y., Mao, B., Liang, S., Yang, J.-W.,
Lu, H.-W., Chai, Y.-H., Wang, L., Zhang, L., Li, Q.-H., & Zhao, L. (2020).
Association between age and clinical characteristics and outcomes of COVID-19. European
Respiratory Journal, 55(5).
https://doi.org/10.1183/13993003.01112-2020
Malik, J. A., Ahmed, S., Shinde, M.,
Al-Marmash, M. H. S., Alghamdi, S., Hussain, A., & Anwar, S. (2022). The
impact of COVID-19 on the comorbidities: a review of recent updates for
combating it. Saudi Journal of Biological Sciences.
https://doi.org/10.1016/j.sjbs.2022.02.006
Pontoh, R. S., Toharudin, T., Ruchjana, B.
N., Gumelar, F., Putri, F. A., Agisya, M. N., & Caraka, R. E. (2022).
Jakarta pandemic to endemic transition: forecasting COVID-19 using NNAR and
LSTM. Applied Sciences, 12(12), 5771.
Riahi, S., Sombra, L. R. S., Lo, K. B.,
Chacko, S. R., Neto, A. G. M., Azmaiparashvili, Z., Patarroyo-Aponte, G.,
Rangaswami, J., & Anastasopoulou, C. (2021). Insulin use, diabetes control,
and outcomes in patients with COVID-19. Endocrine Research, 46(2),
45�50. https://doi.org/10.1080/07435800.2020.1856865
Sarkar, S., Das, D., Wann, S. B., Kalita,
J., & Manna, P. (2021). Is diabetes mellitus a wrongdoer to COVID-19
severity? Diabetes Research and Clinical Practice, 178, 108936.
https://doi.org/10.1016/j.diabres.2021.108936
Seiglie, J., Platt, J., Cromer, S. J.,
Bunda, B., Foulkes, A. S., Bassett, I. V, Hsu, J., Meigs, J. B., Leong, A.,
& Putman, M. S. (2020). Diabetes as a risk factor for poor early outcomes
in patients hospitalized with COVID-19. Diabetes Care, 43(12),
2938�2944. https://doi.org/10.2337/dc20-1506
Siahaan, A., Utomo, B., Yuliana, R.,
Makful, M., Risma, R., & Salama, N. (2021). Distribusi spasial Covid-19 di
DKI Jakarta, Indonesia (Januari 2021-Oktober 2021). Journal of Health
Epidemiology and Communicable Diseases, 7(2), 84�92.
https://doi.org/10.22435/jhecds.v7i2.5552
Sun, B., Huang, S., & Zhou, J. (2021).
Perspectives of antidiabetic drugs in diabetes with coronavirus infections. Frontiers
in Pharmacology, 11, 592439.
https://doi.org/10.3389/fphar.2020.592439
Varikasuvu, S. R., Dutt, N., Thangappazham,
B., & Varshney, S. (2021). Diabetes and COVID-19: a pooled analysis related
to disease severity and mortality. Primary Care Diabetes, 15(1),
24�27. https://doi.org/10.1016/j.pcd.2020.08.015
Zaki, I. A., Zulkifly, H. H., Mansor, N.
F., Lee, C. K., Eng, K. S., Ravi, T., & Pathmanathan, M. (2022). Mortality
Among COVID-19 Patients in the Intensive Care Unit (ICU): A Single-Centre Study
from a Malaysian Perspective. International Journal of Infectious Diseases,
116, S34. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2021.12.081
������
Copyright holder: Princess Ruth Pricillia, Hari
Sutanto (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |