Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia �p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 8, No. 3, Maret 2023

 

 

PERANCANGAN SISTEM SMART UKM UNTUK PROSES BISNIS AKUNTANSI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SAP (ASAP)

 

Devi Novitasari, R. Wahjoe Witjaksono, Muhardi Saputra

Fakultas Rekayasa Industry, Universitas Telkom, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]���

 

Abstrak

Pesatnya perkembangan UKM di Indonesia khususnya di era teknologi saat ini akan memengaruhi daya saing UKM. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor dari kegagalan yang dihadapi oleh beberapa UKM. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan daya saing usaha kecil adalah dengan mengembangkan sistem yang dapat dijadikan standar untuk meningkatkan kinerja proses bisnis sehari-hari. Beberapa UKM di Indonesia belum memiliki sistem yang dapat digunakan sebagai standar untuk mendukung proses bisnis sehari-hari, terutama pada proses pencatatan transaksi dan pelaporan keuangan bagi UKM. Pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan yang dibuat secara terpisah dan tidak terintegrasi ke dalam proses yang sedang berlangsung meningkatkan kesalahan komputasi dalam laporan yang dibuat dan digunakan untuk mengelola biaya yang diterima atau dikeluarkan. Hal ini mempengaruhi strategi penjualan, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan dalam perencanaan sumber daya. Solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh UKM adalah dengan melakukan perancangan sistem ERP yang berbasis Open Source menggunakan metodologi Accelerated SAP (ASAP), yaitu Smart UKM dengan tujuan untuk menciptakan best practice pada sistem yang terintegrasi khususnya dalam melakukan pencatatan transaksi keuangan pada proses penjualan (sales), pembelian (purchase) dan produksi agar laporan keuangan dapat dibuat secara otomatis dan bersifat real-time. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah rancangan model sistem Smart UKM berbasis sistem ERP yang menerapkan modul akuntansi pada aplikasi Dolibarr dan menggunakan metode ASAP. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya masalah-masalah yang dialami oleh UKM pada sistem pengelolaan keuangannya.

 

Kata kunci: Smart UKM, Metode ASAP, ERP Open Source, Akuntansi.

Abstract

The rapid development of SMEs in Indonesia, especially in the current technological era, will affect their competitiveness of SMEs. This can be one of the factors of failure faced by several SMEs. One way to improve the quality and competitiveness of small businesses is to develop a system that can be used as a standard to improve the performance of daily business processes. Some SMEs in Indonesia does not yet have a system that can be used as a standard to support daily business processes, especially in the process of recording transactions and financial reporting for SMEs. The recording of transactions and the generation of financial reports that are created separately and are not integrated into the ongoing process increase computational errors in the reports that are generated and used to manage costs received or incurred. This affects purchasing strategy, cost control, and decision-making in resource planning. The solution to overcome the problems faced by SMEs is to design an ERP system based on Open Source using the Accelerated SAP (ASAP) methodology, namely Smart UKM to create best practices on an integrated system, especially in recording financial transactions in the sales process, purchasing, and production so that financial reports can be generated automatically and in real-time. The result of this study is a design model of the Smart UKM system based on an ERP system that applies the accounting module to the Dolibarr application and uses the ASAP method. This is expected to minimize the problems experienced by SMEs in their financial management system.

 

Keywords: Smart UKM, ASAP Method, ERP Open Source, Accounting.

 

Pendahuluan

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM RI, 2013), Usaha kecil dan menengah atau UKM mendefinisikan sebagai kegiatan usaha yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat khususnya di Indonesia (Rizal et al., 2018). Usaha kecil dan menengah sendiri merupakan sarana untuk meningkatkan modal ekonomi, serta meningkatkan pendapatan mata uang asing negara.� Pada tahun 2016 hingga 2017, terdapat peningkatan jumlah UKM di Indonesia, yaitu sebanyak 61.651.177 unit pada tahun 2016 yang di antaranya terdiri dari 60.863.578 unit Usaha Mikro, 731.047 unit Usaha Kecil dan 56.551 unit Usaha Menengah. Sedangkan pada tahun 2017 terdapat 62.922.617 unit yang terdiri dari 62.106.900 unit Usaha Mikro, 757.090 unit Usaha Kecil, dan 58.627 unit Usaha Menengah (Kemenkop UKM RI, 2013).

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 UKM memiliki kriteria seperti yang terdapat pada Tabel 1 berikut ini.

 

Tabel 1

Kriteria UKM

Kriteria

Mikro

Kecil

Menengah

Aset

Paling banyak

Rp50.000.000

Rp50.000.000 � Rp500.000.000

Rp500.000.000 � Rp10.000.000.000

Omset

Paling banyak

Rp300.000.000

Rp300.000.000 � Rp2.500.000.000

Rp2.500.000.000 � Rp50.000.000.000

Sumber: UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM

Pesatnya pertumbuhan UKM di Indonesia pada era perkembangan teknologi saat ini berdampak pada tingkat keberhasilan yang berkurang karena daya saing antar UKM yang sangat tinggi. Untuk mencegah hal tersebut, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan tingkat keberhasilan. Salah satu faktor keberhasilan tersebut tergantung pada efisiensi sistem yang digunakan oleh UKM (Purwanti, 2013). Terbatasnya sarana dan prasarana usaha terutama berhubungan dengan alat-alat teknologi serta banyaknya UMKM yang masih menggunakan teknologi sederhana merupakan salah satu kendala eksternal dalam bidang infrastruktur yang dihadapi oleh UMKM�(Bank Indonesia, 2015).

Penggunaan teknologi yang masih sederhana tersebut akan rentan mengalami kesalahan pada proses pengelolaan keuangan. Pengelolaan laporan keuangan yang dimiliki oleh UKM rentan mengalami kesalahan karena masih menggunakan sistem yang belum terintegrasi untuk membantu kegiatan operasionalnya. Pencatatan laporan keuangan juga masih dilakukan secara terpisah di beberapa bagian. Contohnya pada pencatatan pembelian bahan baku dan pencatatan penjualan memiliki faktur yang berbeda-beda dan tidak terintegrasi. Hal ini menyebabkan terpisahnya laporan keuangan dan menyebabkan UKM kesulitan dalam perhitungan trial balance yang diperoleh (Fadlila et al., 2020)

Selain itu, UKM harus mengubah model bisnisnya dari model tradisional menjadi model berbasis digitalisasi (Arifqi & Junaedi, 2021). Sejumlah besar peluang bisnis baru muncul sebagai bagian dari digitalisasi, sekaligus menciptakan berbagai tantangan yang mengancam model bisnis yang sudah mapan. Digitalisasi berpotensi membantu UMKM mengaktifkan kapabilitas dinamisnya (Masriansyah, 2020).

Pelaku bisnis di Indonesia semakin menyadari kekuatan internet dan perangkat digital dalam peningkatan kinerja usahanya (Slamet et al., 2016). Situs, media sosial, dan aplikasi mobile messaging merupakan media yang sangat penting bagi pelaku UKM dalam berinteraksi dengan konsumen (Sari et al., 2020).

 

Gambar 1

Media Interaksi

 

Sebanyak 38% pemilik dan pengelola bisnis menyatakan bahwa website merupakan hal yang sangat penting bagi mereka untuk berkomunikasi dengan� konsumen,� sedangkan� 32% menggunakan� media� sosial,� 23%� menggunakan� aplikasi mobile messaging, dan 7% menggunakan media lainnya untuk berinteraksi dengan konsumen (Johnson & by Deloitte, 2015).

Delloite lebih lanjut menyampaikan hasil risetnya terhadap� 437� UKM, di antaranya� tersebar� di� kota� Medan,� Jakarta,� Bandung,� Semarang, Surabaya, dan Makassar yang menunjukan� beberapa� keuntungan� penggunaan� teknologi digital bagi UKM di Indonesia ialah peningkatan pendapatan hingga 80%, yang mana satu setengah kali lebih mungkin untuk meningkatkan kesempatan kerja serta 17 kali lebih mungkin untuk menjadi lebih inovatif dan berdaya saing internasional (Johnson & by Deloitte, 2015).

ERP (Enterprise Resource Planning) disebut sebagai salah satu solusi untuk menghadapi banyak perubahan seperti persaingan global, pertumbuhan ekonomi, dan perubahan konsumen yang cepat (Purba et al., 2022). ERP adalah aplikasi tingkat perusahaan yang mengintegrasikan semua proses bisnis dan berbagai fungsi antar departemen di dalam sebuah perusahaan. Dikarenakan kemampuannya mengintegrasikan seluruh unit bisnis, ERP sering disebut sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan operasional organisasi (Sudirman et al., 2020). Sistem ERP memberikan manfaat yang cukup besar dalam pengintegrasian proses bisnis sehingga menjadi efektif dan efisien (Widyaningdyah, 2019).

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka dapat disimpulkan dengan adanya rancangan sistem ERP pada proses bisnis akuntansi UKM, diharapkan dapat meminimalisir adanya kesalahan data, memudahkan pemantauan kondisi keuangan, serta mengintegrasikan laporan keuangan dari setiap proses yang berjalan sehingga laporan keuangan dapat dibuat lebih terstruktur. Rancangan model sistem ini dibutuhkan agar para pelaku UKM dapat dengan mudah mengintegrasikan setiap proses bisnis untuk dapat berjalan sesuai dengan permasalahan yang dialami dalam pengelolaan laporan keuangan yang belum terstruktur.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Accelerated SAP (ASAP) dan menggunakan aplikasi Dolibarr karena selain bersifat open source, Dolibarr memiliki modul yang saling terintegrasi. Hal ini mengacu kepada rencana pengembangan yang terdefinisi dengan baik serta kesesuaian dengan kebutuhan dan pemanfaatan sumber daya yang ada sehingga akan menghasilkan sebuah rancangan model reporting pada modul accounting yang disesuaikan dengan kebutuhan akuntansi di UKM.

Ada pun penelitian ini bertujuan untuk: 1) Analisis Gap proses bisnis default dan targeting untuk pembuatan blueprint sistem akuntansi untuk pada UKM. 2) Perancangan blueprint sistem Smart UKM berbasis ERP untuk proses bisnis akuntansi.Manfaat penelitian ini yaitu meminimalisir adanya kesalahan data, memudahkan pemantauan kondisi keuangan, serta mengintegrasikan laporan keuangan dari setiap proses yang berjalan pada UKM.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah Model Konseptual (Mawardi et al., 2023). Model konseptual dengan permasalahan yang dipetakan dengan baik akan menjadi representasi yang benar dari proses yang sedang diteliti atau dipelajari saat ini (Savana et al., 2020)

 

Tabel 2

Struktur Metodologi Penelitian

Aspek dalam Metodologi Penelitian

Penelitian Ini

Deskripsi

Kerangka konseptual

Accelerated SAP (ASAP) methodology untuk perancangan sistem reporting

Berorientasi pengembangan keilmuan melalui pengembangan artifak-artifak yang relevan dan solutif terhadap suatu konteks lingkungan

Metode pengumpulan data

Studi kasus melalui secondary source dan Focus Group Discussion (FGD)

Pengumpulan data untuk menganalisis proses bisnis

Metode analisis data dan pemodelan proses bisnis

1.     Analisis data kualitatif terhadap, FGD, dan notes

2.     Pemodelan proses bisnis

1.              Data FGD ditranskripsi dan diolah secara kualitatif untuk mengidentifikasi kebutuhan stakeholder

2.              Notes digunakan untuk membantu akurasi pemodelan proses bisnis

Tools dalam pemodelan proses bisnis

1.     Pemodelan: Visual Paradigm dan Draw io

2.     Dolibarr

1.     Pemodelan proses bisnis menggunakan tools visual paradigm dan draw io

2.     Sistem yang dikembangkan mengacu pada aplikasi Dolibarr

Tools dalam pengembangan desain sistem

1.     Figma

1. Tools yang digunakan dalam melakukan pengembangan sistem aplikasi Dolibarr yaitu menggunakan aplikasi figma

 

Dalam penelitian ini menggunakan metode ASAP (Accelarated SAP) sebagai tahapan untuk menyelesaikan masalah. Metode ASAP ini terdiri dari 6 tahap yaitu project preparation, business blueprint, realization, final preparation, go live and support, dan run. Namun karena menyesuaikan dengan kondisi penelitian dan sistem, maka yang digunakan hanya tahap project preparation dan tahap business blueprint.

 

Gambar 2

Sistematika Penyelesaian Masalah

Berdasarkan Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa pada tahap project preparation ini dilakukan perencanaan penelitian dengan melakukan studi pendahuluan melalui wawancara, focus group discussion, dan secondary source. Business blueprint dimulai dengan menganalisis proses bisnis akuntansi yang sudah existing (AS-IS) pada UKM. Dari analisis tersebut maka akan ditemukan gap yang dapat dianalisis untuk selanjutnya dilakukan pemetaan proses bisnis akuntansi ke dalam sistem ERP yang sudah sesuai dengan kondisi TO-BE. Metode kualitatif yang digunakan pada penelitian ini yaitu melalui studi kasus melalui secondary source dan focus group discussion (FGD). Setelah rumusan masalah sudah dibuat, maka dilanjutkan dengan proses analisis proses bisnis existing (AS-IS) sehingga menemukan gap atau perbedaan. Dari hasil analisis gap tersebut, maka dilakukan pemetaan proses bisnis TO-BE yang diperlukan.

Alasan peneliti memilih metode Accelerated SAP (ASAP) karena metode ini berfokus pada pendekatan implementasi terstruktur dan dapat membantu perusahaan mencapai implementasi lebih cepat dengan user acceptance yang lebih cepat, pemetaan yang baik, dan dokumentasi efisien di berbagai tahapan (Putri, n.d.). Hal ini diharapkan dapat lebih mudah untuk mengimplementasikan sistem ERP yang mengacu pada aplikasi Dolibarr untuk proses bisnis akuntansi pada UKM.

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Use Case Diagram

Menurut (Dellarosawati, 2019), diagram use case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki dua fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user. Gambar V.7 merupakan diagram use case yang menggambarkan fitur-fitur dari penelitian ini.

 

Gambar 3

Use Case Diagram

Berdasarkan diagram use case pada Gambar 3, sistem akuntansi targeting pada penelitian ini memiliki beberapa fitur dengan masing-masing aktor yang berbeda. Aktor akuntan dapat menggunakan semua fitur yang ada pada sistem. Terdapat satu fitur wajib yang bisa dilakukan oleh semua aktor, yaitu fitur login dan logout. Bagian produksi hanya dapat menggunakan fitur melihat manufacturing order yang sudah dibuat oleh timnya. Bagian gudang dapat menggunakan fitur melihat data penerimaan barang, melihat data delivery order, dan melihat berita acara pengembalian produk yang telah dibuat oleh timnya. Bagian pengadaan hanya dapat menggunakan fitur melihat purchase order dan melihat data pengembalian raw material. Bagian penjualan hanya dapat menggunakan fitur melihat sales order. Bagian pemasok (supplier) dapat menggunakan fitur melihat supplier invoice. pelanggan dapat menggunakan fitur melihat customer invoice.

1.   Activity Diagram

Menurut (Ariansa, 2022), activity diagram menggambarkan aktivitas utama dari user pada sistem informasi yang dibuat. Activity diagram dibuat untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis, dan aliran kerja dalam beberapa kasus.

2.   Hak Akses

Menurut (Shahreza, n.d.), hak akses merupakan izin yang diberikan kepada user untuk membuat, mengubah, menghapus, atau melihat data dalam sebuah aplikasi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemilik data dan kebijakan keamanan informasi. Tabel V.1 menjelaskan mengenai hak akses pada aplikasi Smart UKM.

Tabel 3

Hak Akses

User

Hak Akses

Staf Akuntansi

1.              Membuat, mengubah, menghapus atau melihat data Account Payable

2.              Membuat, mengubah, menghapus atau melihat data Account Receivable

3.              Membuat, mengubah, menghapus atau melihat data Cost Production

4.              Membuat, mengubah, menghapus atau melihat data Return Customer

5.              Membuat, mengubah, menghapus atau melihat data Return Supplier

6.              Membuat, mengubah, menghapus atau melihat data Jurnal Umum

Manajer Akuntansi

1.              Melihat data account payable, account receivable, cost production, return customer, return supplier, dan jurnal umum.

2.              Melihat laporan keuangan

3.              Melihat dashboard akuntansi

Divisi Produksi

1.              Melihat data pencatatan biaya produksi

Divisi Penjualan

1.              Melihat data customer invoice

Divisi Gudang

1.              Melihat data pengembalian produk

 

3.   Hasil Perancangan Aplikasi

Hasil perancangan pada sistem ini disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan UKM. Model perancangan aplikasi smart UKM ini merupakan aplikasi berbasis website yang bertujuan untuk mengintegrasikan proses bisnis pada UKM serta mendukung interaksi dari beberapa user seperti accounting manager, accounting staff, dan user eksternal lainnya. Berikut ini beberapa gambar tampilan dari aplikasi Smart UKM:

Gambar 4

Tampilan Login

Keterangan:

1.           Username: isikan dengan email. (Mandatory)

2.           Password: minimum 8 digit. Terdiri dari kombinasi huruf, angka, dan karakter. (Mandatory)

 

B.    Accounting Manager

1.     Dashboard Accounting Manager

Pada gambar V.15 berikut menunjukkan tampilan dashboard jika pengguna melakukan login sebagai accounting manager pada aplikasi. Pada dashboard ini user dapat melihat data mengenai beberapa transaksi keuangan seperti customer invoice, vendor invoice, return customer, return supplier, dan tinjauan penjualan dalam bentuk grafik maupun chart. Selain itu, user juga dapat melihat informasi mengenai gross profit dari perusahaan, total produk, total vendor, dan total mata uang yang terdaftar.��

 

Gambar 5


Tampilan Dashboard Manager Accounting

 

2.     General Ledger

Gambar 6 berikut menunjukan tampilan dari general ledger pada sistem Smart UKM.

Gambar 6

Tampilan Report General Ledger

 

3.     Income Statement

Gambar 7 berikut merupakan tampilan laporan income statement pada sistem Smart UKM yang dibuat berdasarkan hasil analisis pada penjelasan sebelumnya.

Gambar 7

Tampilan Report Income Statement

 

4.     Balance Sheet

Gambar 8 berikut merupakan tampilan laporan balance sheet pada sistem Smart UKM yang dibuat berdasarkan hasil analisis pada penjelasan sebelumnya.

Gambar 8

Tampilan Report Balance Sheet

Accounting Staff

1.     Customer Invoice

Berdasarkan hasil analisis dan pembuatan proses bisnis targeting pada customer invoice, maka dibuatkan desain sistem untuk proses pembuatan customer invoice seperti pada Gambar 9 berikut.

Gambar 9

Tampilan Fitur Customer Invoice

 

 

Pada Tabel V.2 berikut dipaparkan mengenai form customer invoice.

Tabel 10

Komponen Form Customer Invoice

No

Data Field

Type

Size

Remarks

1

Kode Pelanggan

int

32

Mandatory

2

Nama Pelanggan

varchar

255

Autofilled

3

Nomor Faktur

int

32

Autofilled

4

Nomor SO

int

32

Mandatory

5

Tanggal faktur

date

 

Autofillerd. Setelan mengacu pada hari ini, tetapi dapat diubah

6

Gudang

varchar

255

Mandatory. Dropdown field

7

Keterangan

varchar

255

Optional

Detail Produk

8

Kode produk

int

32

Read only. Autofilled

9

Produk

varchar

255

Read only. Autofilled

10

Dikirim

int

32

Mandatory. Berisi jumlah produk yang dikirim berdasarkan data delivery order

11

Diorder

int

32

Autofilled

12

Satuan

varchar

255

Autofilled

13

Harga

int

32

Autofilled

14

Diskon

int

32

Optional

15

Total

int

32

autofilled. Hasil kalkulasi filed dikirim, harga, dan diskon

16

Pajak

int

32

Optional

Detail Total Harga

17

Biaya lain-lain

int

32

Autofilled

18

Diskon final

int

32

Autofilled

19

Total (setelah disc)

int

32

Autofilled

20

Total pajak

int

32

Autofilled

21

Total (setelah pajak)

int

32

Autofilled

22

Dibayar/uang muka

int

32

Autofilled

23

Total saldo terhutang

int

32

Autofilled

2.     Supplier Invoice

Pada Gambar V.20 berikut menunjukkan halaman invoice yang diberikan oleh pemasok kepada bagian akuntansi. Invoice ini dibuat berdasarkan PO yang telah dibuat oleh bagian pengadaan dan dikirimkan kepada pemasok.

 

Gambar 10

�Tampilan Fitur Supplier Invoice

Pada Tabel 11 berikut dipaparkan mengenai form supplier invoice.

 

Tabel 11

Komponen Form Supplier Invoice

No

Data Field

Type

Size

Remarks

1

Kode Pemasok

int

32

autofilled

2

Nama Pemasok

varchar

255

autofilled

3

Nomor Faktur

int

32

autofilled

4

Tanggal faktur

date

 

autofilled

5

Deskripsi

varchar

255

autofilled

Detail Produk

9

Produk

varchar

255

autofilled

10

Jumlah

int

32

autofilled

11

Mata uang

int

32

autofilled

12

Harga

int

32

autofilled

13

Diskon

int

32

autofilled

14

Total

int

32

autofilled

Detail Total Harga

15

Biaya lain-lain

int

32

autofilled

16

Diskon final

int

32

autofilled

17

Total (setelah disc)

int

32

autofilled

18

Total pajak

int

32

autofilled

19

Total (setelah pajak)

int

32

autofilled

20

Dibayar/uang muka

int

32

autofilled

21

Total saldo terhutang

int

32

autofilled

 

 

3.     Cost Production

Pada Gambar 11 berikut merupakan fitur cost production yang digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan pada proses produksi berdasarkan data MO yang dikirimkan oleh bagian produksi.

Gambar 11

Tampilan Fitur Cost Production

Pada Tabel 12 berikut dipaparkan mengenai form cost production.

Tabel 12

Komponen Form Cost Production

No

Data Field

Type

Size

Remarks

1

No referensi

int

32

Mandatory. Isikan nomor MO

2

Tanggal

date

 

Autofilled. Setelan mengacu pada hari ini, tetapi dapat diubah

3

Produk

varchar

255

autofilled

4

Jumlah

int

32

autofilled

5

Harga

int

32

Mandatory

6

Keterangan

varchar

255

Optional

7

Keluar dari Gudang

varchar

255

Mandatory. Dropdown field

8

Masuk dari Gudang

varchar

255

Mandatory. Dropdown field

Detail BoM

9

Kode BoM

int

32

autofilled

10

BoM

varchar

255

autofilled

10

Jumlah

int

32

autofilled

11

Satuan

varchar

255

autofilled

12

Harga satuan

int

32

autofilled

13

Total

int

32

autofilled

14

Gudang

int

32

autofilled

Detail Total Harga

15

Total

int

32

autofilled

 

4.     Jurnal Umum

Fitur jurnal umum ini digunakan untuk mencatat biaya diluar proses inti ke dalam sistem agar otomatis masuk ke dalam laporan keuangan seperti pada Gambar 12 berikut.

Gambar 12

Tampilan Fitur Jurnal Umum

Sebuah gambar berisi teks, cuplikan layar, monitor

Deskripsi dibuat secara otomatis

Pada Tabel 13 berikut dipaparkan mengenai form jurnal umum.

Tabel 13

Komponen Form Jurnal Umum

No

Data Field

Type

Size

Remarks

 

1

Keterangan

varchar

255

Mandatory

 

2

Tanggal

date

 

Autofilled. Setelan mengacu pada hari ini, tetapi dapat diubah

 

3

No referensi

varchar

255

Optional. Dapat berisi nomor MO

 

4

Deskripsi

varchar

255

Optional

 

Detail Transaksi

5

Akun

varchar

255

Mandatory

 

6

Mata Uang

varchar

255

autofilled

 

7

Debit

int

32

Mandatory

 

8

Kredit�

int

32

Mandatory

 

Detail Total Harga

9

Total

int

32

autofilled

 

10

Selisih

int

32

autofilled

 

5.     Return Customer

Fitur return customer ini digunakan untuk melakukan pengembalian dana kepada pelanggan. Pengembalian dana ini dilakukan karena ada kesalahan mengenai produk yang sudah dikirim kepada pelanggan. Gambar 13 berikut merupakan fitur return customer pada aplikasi Smart UKM

Gambar 13

Tampilan Fitur Return Customer

 

Pada Tabel 14 berikut dipaparkan mengenai form return customer.

Tabel 14

Komponen Form Return Customer

No

Data Field

Type

Size

Remarks

1

Customer

varchar

255

autofilled

2

Tanggal

date

 

Autofilled. Setelan mengacu pada hari ini, tetapi dapat diubah

 

Memo kredit

varchar

255

autofilled

3

No referensi

int

32

Mandatory. Isikan nomor SO

 

Lunas

checkbox

 

Mandatory

4

Deskripsi

varchar

255

Optional

Detail Produk

5

Jenis barang/jasa

varchar

255

autofilled

6

Jumlah

int

32

Mandatory

7

Satuan

varchar

255

autofilled

8

Harga

int

32

autofilled

 

Total

int

32

autofilled

9

Keterangan

varchar

255

Mandatory. Isikan alasan pengembalian

Detail Total Harga

10

Total

int

32

autofilled

 

6.              Return Supplier

Fitur return supplier ini digunakan untuk pengajuan pengembalian dana kepada supplier. Pengembalian ini dilakukan karena raw material yang dikirimkan tidak sesuai atau ada kerusakan. Gambar 14 berikut merupakan fitur return supplier pada aplikasi Smart UKM.

 

Tabel 14

Komponen Form fitur return supplier

Pada Tabel 15 berikut dipaparkan mengenai form return supplier.

Tabel 15

Komponen Form Return Supplier

No

Data Field

Type

Size

Remarks

1

Pemasok

varchar

255

autofilled

2

Tanggal

date

 

Autofilled. Setelan mengacu pada hari ini, tetapi dapat diubah

 

Memo kredit

varchar

255

autofilled

3

No referensi

int

32

Mandatory. Isikan nomor MO

 

Lunas

checkbox

 

Mandatory

4

Deskripsi

varchar

255

Optional

Detail Produk

5

Jenis barang/jasa

varchar

255

autofilled

6

Jumlah

int

32

Mandatory

7

Satuan

varchar

255

autofilled

8

Harga

int

32

autofilled

 

Total

int

32

autofilled

9

Keterangan

varchar

255

Mandatory. Isikan alasan pengembalian

Detail Total Harga

10

Total

int

32

autofilled

 

Kesimpulan

Hasil analisis Gap antara proses bisnis default dan proses bisnis targeting yaitu pada proses account payable perlu ditambahkan proses perbandingan PO, tagihan. dan receipt order yang diterima divisi akuntansi, pada proses account receivable perlu ditambahkan proses validasi data SO dan receipt order yang diterima divisi akuntansi, perlu ditambahkan fitur cost production pada sistem Dolibarr untuk mencatat biaya pengeluaran pada proses produksi, perlu ditambahkan fitur return customer yang digunakan� pelanggan untuk mengembalikan produk yang tidak sesuai/cacat, perlu ditambahkan fitur return supplier untuk mengembalikan bahan baku yang tidak sesuai/cacat kepada supplier, pada proses� jurnal umum masih diperlukan penyesuaian beberapa field pada fitur jurnal umum di Dolibarr,

Blueprint yang telah dirancang untuk sistem akuntasi pada UKM dilakukan dengan melakukan intergrasi pada modul sales and distribution dan modul manufacturing. Hal ini dilakukan agar mempermudah UKM dalam melakukan pencatatan data transaksi dan agar dapat langsung terhubung pada proses pembuatan laporan keuangan. Blueprint sistem Smart UKM ini terdiri dari usecase diagram, activity diagram, hak akses user pada sistem, dan desain prototype dari beberapa fitur yang telah di analisis


BIBLIOGRAFI

 

Ariansa, N. (2022). Perancangan Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Studi Kasus Smp Negeri 1 Kalijati. Universitas Subang.

 

Arifqi, M. M., & Junaedi, D. (2021). Pemulihan Perekonomian Indonesia Melalui Digitalisasi Umkm Berbasis Syariah Di Masa Pandemi Covid-19. Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah, 3(2), 192�205.

 

Dellarosawati, M. (2019). Riset Teknologi Finansial Untuk Umkm Dalam Menunjang Laporan Keuangan. Methosika: Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Methodist, 3(1), 33�38.

 

Fadlila, R. M., Hediyanto, U. Y. K. S., & Saputra, M. (2020). Perancangan Sistem Automatic Reporting Untuk Proses Akuntansi Pada Smart Ukm Dengan Menggunakan Open Erp Dan Metode Service Oriented Architecture. Eproceedings Of Engineering, 7(2).

 

Johnson, D., & By Deloitte, B. (2015). Reimagining L&D Capabilities To Drive Continuous Learning. Deloitte Development Llc.

 

Masriansyah, L. (2020). Go Digitial And Customer Relationship Marketing Sebagai Strategi Pemulihan Bisnis Umkm Yang Efektif Dan Efisien Di Masa Adaptasi New Normal. Equator Journal Of Management And Entrepreneurship, 8(4), 126�140.

 

Mawardi, D., Anwar, S., & Nirmala, A. A. (2023). Presuposisi Dalam Wacana Iklan Telepon Genggam Di Aplikasi Shopee Pada Bulan Februari 2022 Dan Implikasi Pembelajaran Di Sma. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(1), 647�653.

 

Purba, R. A., Romindo, R., Arfiany, A., Fajrillah, F., Rahmelina, L., Wardhani, A. K., Kesuma, R. I., Putro, G. S., Widarman, A., & Jufri, M. (2022). Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam Dunia Usaha. Yayasan Kita Menulis.

 

Purwanti, E. (2013). Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi Pemasaran Terhadap Perkembangan Umkm Di Desa Dayaan Dan Kalilondo Salatiga. Among Makarti, 5(1).

 

Putri, A. Z. (N.D.). Perencanaan Program Implementasi Erp Di Pt. Perkebunan Nusantara Xi: Risk Management.

 

Rizal, M., Maulina, E., & Kostini, N. (2018). Fintech Sebagai Salah Satu Solusi Pembiayaan Bagi Umkm. Adbispreneur: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi Bisnis Dan Kewirausahaan, 3(2), 89�100.

 

Sari, R., Sayadi, M. H., & Hildayanti, S. K. (2020). Pelatihan Dalam Menghadapi Tantangan Usaha Kecil Di Era Digital Pada Pelaku Usaha Kecil Di Kenten Palembang. Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal, 3(2), 87�92.

 

Savana, A. D., Hediyanto, U. Y. K. S., & Saputra, M. (2020). Perancangan Sistem Erp Purchasing Tender Management Pada Smart Ukm Dengan Metode Service Oriented Architecture. Eproceedings Of Engineering, 7(2).

 

Shahreza, M. (N.D.). Strategi Komunikasi Lingkungan Yang Mendukung Keberlanjutan Komunitas Pengelolaan Sampah.

 

Slamet, R., Nainggolan, B., Roessobiyatno, R., Ramdani, H., & Hendriyanto, A. (2016). Strategi Pengembangan Ukm Digital Dalam Menghadapi Era Pasar Bebas. Jurnal Manajemen Indonesia, 16(2), 136�147.

 

Sudirman, A., Muttaqin, M., Purba, R. A., Wirapraja, A., Abdillah, L. A., Fajrillah, F., Arifah, F. N., Julyanthry, J., Watrianthos, R., & Simarmata, J. (2020). Sistem Informasi Manajemen. Yayasan Kita Menulis.

 

Widyaningdyah, A. U. (2019). Implementasi Enterprise Resource Planning Dan Proses Akuntansi: Studi Eksploratori Pada Perusahaan Manufaktur Skala Besar. Journal Of Business And Information Systems (E-Issn: 2685-2543), 1(2), 89�102.

 

Copyright holder:

Devi Novitasari, R. Wahjoe Witjaksono, Muhardi Saputra (2023)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: