Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
3, Maret 2023
PENGARUH
PERSON-ORGANIZATION FIT (P-O FIT) DAN
PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI KERJA DIMODERASI
Edo Adhitya Darmawan, Alimuddin Rizal
Fakultas
Ekonomika dan Bisnis
Universitas Stikubank Semarang
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian adalah
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Person-Organization Fit (P-O fit) dan pengembangan karir terhadap motivasi kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah komitmen organisasional memoderasi pengaruh Person-Organization
Fit (P-O fit) dan pengembangan karir terhadap motivasi kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Buana Raya Semarang yang berjumlah
110 orang. Pengambilan sampel dengan teknik
sensus sampling sejumlah
110 pegawai. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis regresi linier. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Person-Organization Fit (P-O fit) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang.
Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang.
Komitmen Organisasional Memoderasi Pengaruh Person-Organization Fit (P-O fit) Terhadap Motivasi Kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang. Komitmen Organisasional Memoderasi Pengaruh pengembangan karir Terhadap Motivasi Kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang.
Kata kunci: Person-Organization Fit (P-O fit), pengembangan karir, komitmen organisasional dan motivasi kerja
Abstract
The
purpose of the study was to determine and analyze the effect of Person-
Organization Fit (P-O fit) and career development on employee motivation at CV.
Buana Raya Semarang. To find out and analyze whether
organizational commitment moderates the effect of Person-Organization Fit (P-O
fit) and career development on employee motivation at CV. Buana
Raya Semarang. The population in this study were employees of CV. Buana Raya Semarang, totaling 110 people. Sampling with
census sampling technique of 110 employees. Methods of data collection using a
questionnaire. Data analysis used linear regression analysis. Based on the
results of the study, it can be concluded that Person-Organization Fit (P- O
fit) has a positive and significant effect on employee motivation at CV. Buana Raya Semarang. Career development has a positive and
significant effect on employee motivation at CV. Buana
Raya Semarang. Organizational Commitment Moderates the Effect of Person-
Organization Fit (P-O fit) on Employee Work Motivation CV. Buana
Raya Semarang. Organizational Commitment Moderates the Effect of Career Development on Employee Work
Motivation CV. Buana Raya Semarang.
Keywords: Person-Organization Fit (P-O�� fit), career development, organizational
commitment and work motivation
Pendahuluan
Faktor manusia sebagai pemikir dan pelaku masih sangat dominan dan menentukan dalam mencapai tujuan organisasi. Kondisi ini membuat
sumber daya manusia dijadikan kekayaan yang harus ditingkatkan kegunaannya, untuk mewujudkannya dengan menciptakan situasi yang mampu memotivasi dan memungkinkan karyawan dalam mengembangkan serta meningkatkan suatu keahlian dan kompetensi yang dimiliki, dengan memberikan motivasi. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006). Tiga elemen utama dalam
definisi tersebut adalah intensitas berhubungan dengan seberapa giat seseorang
berusaha, arah merupakan tujuan sedangkan ketekunan merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang bisa mempertahankan usahanya
Pentingnya Motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat
dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Perusahaan tidak hanya mengharapkan pegawai mampu, cakap dan terampil tetapi yang terpenting mereka memiliki keinginan untuk bekerja dengan
giat dan mencapai prestasi kerja yang baik. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja pegawai adalah
Person Organization Fit.
Person organization fit (P-O fit) secara luas didefinisikan
sebagai kesesuaian antara nilai-nilai organisasi dengan nilai-nilai individu (Kristof, 1996). Para praktisi dan peneliti berpendapat bahwa Person organization fit (P-O fit) adalah
kunci utama untuk memelihara dan mempertahankan kinerja pegawai yang sangat diperlukan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif �(Astuti, 2010). Tingkat kesesuaian individu dengan organisasi sangat bergantung pada
bagaimana organisasi mampu memenuhi kebutuhan pegawai. Lebih lanjut (Kristof, 1996) mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan pegawai oleh organisasi, seperti kompensasi, lingkungan fisik kerja dan kesempatan untuk maju sangat diperlukan oleh pegawai. Di lain pihak, organisasi membutuhkan kontribusi pegawai dalam bentuk komitmen,
keahlian dan kemampuan mereka. Person-Organization Fit (P-O fit) dihubungkan secara positif dengan motivasi kerja pegawai.
Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh
Person-Organization Fit (P-O fit) terhadap motivasi kerja pegawai pernah dilakukan oleh (Sariandriyani, 2016) yang menghasilkan
Person-Organization Fit (P-O fit) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. Berbeda dengan penelitian (Nikmah, 2023) yang menghasilkan
Person-Organization Fit (P-O fit) tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai.
Faktor lain yang mempengaruhi
motivasi kerja adalah pengembangan karir. Menurut (Bahri & Nisa, 2017) pengembangan karir adalah perubahan�perubahan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir.
Selaras dengan pengertian tersebut, dapat diambil dikatakan
pengembangan karir adalah proses dan kegiatan untuk mempersiapkan seorang pegawai pada jabatan organisasi yang akan datang. Pegawai
umumnya mengharapkan dapat memiliki akses kepada informasi
mengenai berbagai peluang untuk dipromosikan,
akses ini penting terutama bila lowongan pekerjaan
yang tersedia diisi melalui proses seleksi internal
yang bersifat kompetitif.
Jika akses demikian tidak ada atau
sangat terbatas, pegawai akan beranggapan bahwa prinsip keadilan
kesamaan dalam kesempatan dipromosikan tidak diterapkan dalam organisasi. ���� Pengembangan karir yang terbuka diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja pegawai.Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh pengembangan karir terhadap motivasi kerja pegawai pernah dilakukan oleh (Kurnianto & Priyono,
2023). (Faishol & Priyono,
2023) serta (Bahri & Nisa, 2017) yang menghasilkan pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. Berbeda penelitian yang dilakukan oleh (Bown-Wilson, 2011) yang menghasilkan pengambangan karir berpengaruh negatif terhadap motivasi kerja pegawai.
Selain faktor
Person-Organization Fit (P-O fit) dan pengembangan karir, faktor komitmen
organisasional juga dapat mempengaruhi motivasi kerja. Menurut (Prasetyo, 2022) bahwa isu komitmen organisasional
adalah masalah yang tidak boleh diabaikan
dalam organisasi. Untuk dapat bekerjasama
dan melaksanakan dengan baik, seorang pegawai
patut mendapat komitmen yang tinggi terhadap organisasinya. Komitmen organisasional boleh berkembang jika jangkaan kerja
dapat dipenuhi oleh organisasi dengan baik. Lebih-lebih lagi, dengan memenuhi
harapan kerja ini, ia membawa
kepada kepuasan kerja. Komitmen organisasional mencerminkan kekuatan penglibatan pekerja dan kesetiaan kepada organisasi.
Berdasarkan (Darmawati & Hayati,
2013) komitmen organisasional
ialah sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang mengetahui secara pribadi dan terikat kepada organisasinya. Seseorang yang mempunyai komitmen tinggi berkemungkinan melihat dirinya sebagai ahli sebenar
organisasi. Lebih lanjut menurut (Darmawati & Hayati,
2013) komitmen organisasional
ditakrifkan sebagai keinginan yang kuat untuk kekal sebagai
anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha mengikut kehendak organisasi dan kepercayaan tertentu, dan penerimaan nilai dan harapan organisasi.
Komitmen organisasional adalah fungsi ciri-ciri
pribadi dan fungsi situasional yang berkaitan dengan persekitaran kerja atau organisasi.
Komitmen organisasi dibuat dan dipersetujui untuk memberikan kemudahan untuk mencapai jangkaan organisasi, memberikan ganjaran dan menetapkan hukuman. Oleh itu, tanda-tanda terbentuk yang boleh digunakan sebagai panduan (gaider) bagi pegawai
dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsi mereka. Pegawai yang mempunyai keupayaan kerja yang tinggi yang dicirikan oleh keingintahuan, empati dan kreativitas, supaya mereka dapat meningkatkan
motivasi kerja dengan membantu rekan sekerja dan atasan dalam menyelesaikan
masalah dan membantu organisasi mencapai tujuan yang maksimal.
Hal ini didukung beberapa riset terdahulu yang menunjukkan adanya pengaruh komitmen organisasional terhadap motivasi kerja, seperti penelitian yang dilakukan oleh (Tambrin, Sudarsono, &
Ayuningsih, 2018), (Anggraeni & Rahardja,
2018) yang menghasilkan komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. Berbeda dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh (Utomo, 2011) yang menghasilkan komitmen organisasional tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.
Dengan Person-Organization Fit (P-O fit) yang tinggi dan pengembangan karir yang adil dan terbuka serta diperkuat
atau dimoderasi komitmen organisasional yang tinggi maka diharapkan
dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai pada instansinya bekerja. Kajian penelitian mengenai pengaruh
Person-Organization Fit (P-O fit) dan pengembangan karir terhadap motivasi kerja dimoderasi komitmen organisasional akan dilakukan karyawan CV. Buana Raya Semarang. Dengan berjalannya waktu, pada saat ini karyawan
CV. ����� Buana
Raya Semarang sedang mengalami
masalah yakni kurang maksimalnya motivasi kerja karyawan. Fenomena organisasi yang terjadi bahwa dengan kurang
maksimalnya motivasi kerja karyawan mengakibatnya sering mengalami pelanggaran � pelanggaran kerja dan target penerimaan penjualan tidak sesuai target. Hal tersebut menjadi faktor pendorong CV. Buana Raya Semarang untuk merumuskan berbagai alternatif kebijakan untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai dengan memperhatikan Person-Organization Fit (P-O fit), pengembangan karir dan komitmen organisasional sehingga motivasi kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang meningkat.
Berdasarkan fenomena tersebut diatas dan hasil penelitian terdahulu yang berbeda, maka peneliti berinisiatif
untuk menguji tentang �Pengaruh
Person-Organization Fit (P-O fit) dan Pengembangan Karir Terhadap Motivasi Kerja Dimoderasi Komitmen Organisasional (Studi Pada Karyawan CV. Buana Raya
Semarang)�. Agar pembahasan masalah
dalam penelitian lebih jelas, maka
perlu adanya perumusan masalah secara sistematis sebagai� berikut : �Bagaimana Pengaruh
Person-Organization Fit (P-O fit) dan Pengembangan Karir Terhadap Motivasi Kerja Dimoderasi Komitmen Organisasional Karyawan CV. Buana Raya Semarang ?�
Metode Penelitian
Populasi menurut (Hadi, 2006) adalah sekumpulan dari seluruh elemen-elemen yang dalam hal ini
diartikan sebagai obyek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Buana Raya Semarang yang berjumlah
110 orang. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Hadi, 2006). Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan
CV. Buana Raya� Semarang.� Pengambilan� sampel
dengan teknik census
sampling yaitu menentukan jumlah sampel dari
semua populasi yang ada. Adapun sampel yang akan diambil dalam
penelitian ini sebesar 110 responden.
Lalu akan dilakukan uji validitas untuk mengukur valid tidaknya suatu indikator yang berbentuk kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan mampu untuk mengungkapkan
suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini, uji validitas menggunakan analisis faktor yaitu dengan menguji
apakah butir-butir indikator atau kuesioner yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah faktor atau
konstruk. Jika masing-masing pertanyaan
merupakan indikator pengukur maka memiliki
KMO diatas 0,5 dan signifikansi
dibawah 0,05 serta memiliki nilai kriteria loading faktor pengujian sebagai berikut (Hasibuan & Hasibuan,
2016) : Loading faktor > (0,4) berarti valid dan Loading faktor
< (0,4) berarti tidak
valid. Suatu alat ukur instrumen disebut reliabel, jika alat tersebut
dalam mengukur segala sesuatu pada waktu berlainan, menunjukkan hasil yang relatif sama. Pengukuran
reliabilitas dapat dilakukan dengan koefisien Alpha Cronbach menggunakan
SPSS For Windows (Ghozali, 2006) dengan kriteria : Bila nilai alpha >
0,7 maka instrumen reliabel dan bila nilai alpha < 0,7 maka instrumen tidak reliabel
Metode Analisis yang dilakukan ialah analisis deskriptif responden menggambarkan karakteristik responden penelitian kita yang terdiri dari jenis
kelamin ,
usia , pendidikan dan masa kerja. Analisis deskriptif variable menggambarkan
jawaban responden terhadap pertanyaan � pertanyaan dalam questioner , meliputi : mean, nilai minimum, nilai maksimum. Analisis Regresi Linear dengan Variabel Moderasi metode ini dilakukan
dengan menambahkan variabel perkalian antara variabel bebas dengan variabel
moderasingnya dengan perangkat lunak SPSS versi 22 (Wicaksono & Suko, 2022).
Uji Model yang dilakukan
ialah, uji koefisien determinasi, koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya persentase goodness of
fit dari variabel
independent terhadap variabel
dependent (Cisilia & Amanah, 2017). Uji��
F� untuk�� menguji�� pengaruh ��antara variabel� independent�� terhadap variable dependent
secara simultan atau bersama-sama dengan kriteria taraf signifikan () <
0,05 (Yantika, Herlambang, &
Rozzaid, 2018).
Pengujian hipotesis menggunakan uji secara parsial (uji t) untuk menguji pengaruh variabe uji hipotesis menggunakan uji t dengan model regresi linier berganda yaitu untuk mengidentifikasi
pengaruh variabel
independent terhadap variabel
dependent dengan menggunakan
SPSS (Lakoy, 2015). Adapun kriteria hipotesis diterima bila taraf signifikan
() < 0,05.
Hasil dan Pembahasan
Pengujian Regresi
Suatu uji yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent.
Tabel 1
Ringkasan Uji Regresi Linier Berganda
No |
Hubungan Variabel |
Model Regresi Persamaan |
||||||
Uji Model |
Uji Hipotesa |
|||||||
Adjusted R Square |
F |
Sig. |
Β |
T |
Sig. |
Ket |
||
Model 1 Y 1= a + 1 X1
+ 2 X2 + e |
||||||||
1 |
Pengaruh
Person Organization Fit terhadap motivasi kerja |
0,288 |
23,027 |
0,000 |
0,475 |
5,862 |
0,000 |
H1 diterima |
2 |
Pengaruh
pengembangan karir terhadap motivasi kerja |
0,312 |
3,845 |
0,000 |
H2 diterima |
|||
Model 2 Y = α2 + β3
X1 + β4 X1.Z + e2 |
||||||||
1 |
Interaksi Person Organization Fit � komitmen
organisasional |
0,607 |
4,820 |
0,000 |
H3 diterima |
|||
Model 3 Y = α3 + β5
X2 + β6 X2.Z + e3 |
||||||||
2 |
Interaksi pengembangan
karir �komitmen organisasional |
0,625 |
6,118 |
0,000 |
H4 diterima |
Sumber : Data primer yang diolah,
2022
�
Analisis Regresi Berganda
Pengaruh Person Organization Fit dan pengembangan
karir terhadap motivasi kerja menghasilkan persamaan regresi� Y1�
=� 0,475 X1 + 0,312 X2.� Berdasarkan persamaan di�� atas terlihat bahwa
Person Organization Fit dan pengembangan karir mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi dengan nilai koefisien
regresi masing-masing sebesar
persepsi Person Organization Fit = 0,475 dan pengembangan karir = 0,312. Apabila semakin baik Person Organization Fit dan pengembangan
karir, maka semakin meningkat motivasi kerja
Uji Model
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R�) dimana dalam penelitian
ini menggunakan Adjusted R
Square mengukur seberapa jauh kemampuan variabel Person Organization Fit dan pengembangan
karir dalam menjelaskan variasi variabel motivasi kerja. Hasil koefisien determinasi diperoleh angka koefisien Adjusted R Square
sebesar 0,288. Hal� ini� berarti bahwa sebesar 28,8% motivasi kerja dapat dijelaskan oleh persepsi keadilan dan kepribadian. Sedangkan sisanya 100% - 28,8 %= 71,2 % dijelaskan
oleh sebab-sebab yang lain di luar
variabel Person Organization Fit dan pengembangan karir.
Uji F
Uji F dilakukan untuk menguji kesesuaian
model yang digunakan untuk analisis.
Model dinyatakan fit jika nilai sig F lebih kecil dari 0,05. Variabel pengaruh Person
Organization Fit dan pengembangan karir
yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama/simultan terhadap motivasi kerja. Hasil F hitung 23,027 dengan tingkat signifikan 0,000 <
0,05 maka Person Organization Fit dan pengembangan karir mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap motivasi kerja atau model persamaan regresi sudah layak
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan uji secara parsial (uji t) untuk menguji pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent secara parsial dengan kriteria taraf signifikan sebesar 0,05.
Pengaruh
Person Organization Fit terhadap motivasi
kerja
Hasil uji regresi diketahui pengaruh Person
Organization Fit terhadap motivasi
kerja dengan koefisien regresi 0,475 dan tingkat signifikan 0,000 <
0,05 sehingga secara parsial (individu) terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Dengan demikian
hipotesis pertama (H1):
Person-Organization Fit (P-O fit) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang, diterima.
Pengaruh pengembangan karir terhadap motivasi kerja
Hasil uji regresi diketahui pengaruh pengembangan karir terhadap motivasi kerja dengan koefisien
regresi 0,312 dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 sehingga
secara parsial (individu) terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Dengan demikian hipotesis kedua (H2): Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang,
diterima
Komitmen Organisasional Memoderasi Pengaruh Person-Organization Fit� Terhadap Motivasi Kerja
Hasil uji regresi diketahui Interaksi Person-Organization
Fit � Komitmen Organisasional
koefisien regresi 0,607 dan
tingkat signifikan 0,000
< 0,05 sehingga hipotesis
ketiga (H3): Komitmen Organisasional Memoderasi Pengaruh Person-Organization Fit (P-O fit)� Terhadap Motivasi Kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang,
diterima
Komitmen Organisasional Memoderasi Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Motivasi Kerja
Hasil uji regresi diketahui Interaksi Pengembangan Karir � Komitmen Organisasional dengan koefisien regresi 0,625 dan tingkat signifikan 0,000 <
0,05 sehingga� hipotesis
keempat (H4): Komitmen Organisasional Memoderasi Pengaruh pengembangan karir Terhadap Motivasi Kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang,
diterima
Pembahasan
Hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Person-Organization Fit dan pengaruh pengembangan karir terhadap motivasi kerja dengan komitmen
organisasional sebagai moderasi pada karyawan CV. Buana Raya Semarang adalah sebagai berikut : Pengaruh Person Organization
Fit terhadap motivasi kerja
Hasil uji regresi diketahui pengaruh Person
Organization Fit terhadap motivasi
kerja dengan koefisien regresi 0,475 dan tingkat signifikan 0,000 <
0,05 sehingga secara parsial (individu) terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Dengan demikian
hipotesis pertama (H1):
Person-Organization Fit (P-O fit) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang, diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Sugianto & Thoyib,
2012) yang menghasilkan
Person-Organization Fit (P-O fit) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.
Person organization fit (P-O fit) secara luas didefinisikan
sebagai kesesuaian antara nilai- nilai
organisasi dengan nilai-nilai individu (Astuti, 2010). Para praktisi dan peneliti berpendapat bahwa Person organization fit (P-O fit) adalah
kunci utama untuk memelihara dan mempertahankan kinerja pegawai yang sangat diperlukan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif (Mahardhika, 2006). Tingkat kesesuaian individu dengan organisasi sangat bergantung pada
bagaimana organisasi mampu memenuhi kebutuhan pegawai. Lebih lanjut (Fatmasari, 2017) mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan pegawai oleh organisasi, seperti kompensasi, lingkungan fisik kerja dan kesempatan untuk maju sangat diperlukan oleh pegawai. Di lain pihak, organisasi membutuhkan kontribusi pegawai dalam bentuk komitmen,
keahlian dan kemampuan mereka. Person-Organization Fit (P-O fit) dihubungkan secara positif dengan motivasi kerja pegawai
Pengaruh pengembangan karir terhadap motivasi kerja
Hasil uji regresi diketahui pengaruh pengembangan karir terhadap motivasi kerja dengan koefisien
regresi 0,312 dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 sehingga
secara parsial (individu) terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Dengan demikian hipotesis kedua (H2): Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang,
diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
sebelumnya yang pernah dilakukan oleh (Prihandini, Rohimat, &
Msi, 2020) yang menghasilkan pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.
Menurut (Supardi, 2016) pengembangan karir adalah perubahan�perubahan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir.
Selaras dengan pengertian tersebut, dapat diambil dikatakan
pengembangan karir adalah proses dan kegiatan untuk mempersiapkan seorang pegawai pada jabatan organisasi yang akan datang. Pegawai
umumnya mengharapkan dapat memiliki akses kepada informasi
mengenai berbagai peluang untuk dipromosikan,
akses ini penting terutama bila lowongan pekerjaan
yang tersedia diisi melalui proses seleksi internal
yang bersifat kompetitif.
Jika akses demikian tidak ada atau
sangat terbatas, pegawai akan beranggapan bahwa prinsip keadilan
kesamaan dalam kesempatan dipromosikan tidak diterapkan dalam organisasi. Pengembangan karir yang terbuka diharapkan akan dapat meningkatkan
motivasi kerja pegawai.
Komitmen Organisasional Memoderasi Pengaruh Person-Organization Fit Terhadap
Motivasi Kerja
Hasil uji regresi diketahui Interaksi
Person-Organization Fit � Komitmen Organisasional koefisien regresi 0,607 dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 sehingga
hipotesis ketiga (H3): Komitmen Organisasional Memoderasi Pengaruh
Person-Organization Fit (P-O fit)� Terhadap Motivasi Kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang,
diterima.
Darmawati dkk. (2013) komitmen organisasional merupakan sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang mengetahui secara pribadi dan terikat kepada organisasinya. Seseorang yang mempunyai komitmen tinggi berkemungkinan melihat dirinya sebagai ahli sebenar
organisasi. Komitmen organisasional adalah fungsi ciri-ciri pribadi dan fungsi situasional yang berkaitan dengan persekitaran kerja atau organisasi.
Karyawan yang berkomitmen akan mempunyai keupayaan kerja yang tinggi yang dicirikan oleh keingintahuan, empati dan kreativitas, supaya mereka dapat memperkuat
pada pengaruh Person-Organization Fit (P-O fit) terhadap motivasi kerja dengan membantu
rekan sekerja dan atasan dalam menyelesaikan
masalah dan membantu organisasi mencapai tujuan yang maksimal
Komitmen Organisasional Memoderasi Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Motivasi Kerja
Hasil uji regresi diketahui Interaksi Pengembangan Karir � Komitmen Organisasional dengan koefisien regresi 0,625 dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 sehingga� hipotesis keempat (H4): Komitmen Organisasional Memoderasi Pengaruh pengembangan karir Terhadap Motivasi Kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang,
diterima.
Komitmen organisasional menurut (Robbins, 2006) merupakan suatu status di mana suatu karyawan mengidentifikasi dengan organisasi tertentu dan mengharapkan untuk memelihara keanggotaannya di dalam organisasi tersebut. Karyawan yang berkomitmen akan mempunyai keupayaan kerja yang tinggi yang dicirikan oleh keingintahuan, empati dan kreativitas, supaya mereka dapat memperkuat
pada pengaruh pengembangan karir terhadap motivasi kerja dengan membantu rekan sekerja dan atasan dalam menyelesaikan
masalah dan membantu organisasi mencapai tujuan yang maksimal.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Person-Organization Fit dan pengaruh
pengembangan karir terhadap motivasi kerja dengan komitmen
organisasional sebagai moderasi pada karyawan CV. Buana Raya Semarang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Person-Organization Fit (P-O fit) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang.
Dengan semakin baik Person- Organization Fit (P-O fit) pegawai,
maka akan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang. Dengan semakin baik pengembangan
karir, maka akan dapat meningkatkan
motivasi kerja karyawan. Komitmen Organisasional Memoderasi Pengaruh Person-Organization Fit (P-O fit) Terhadap Motivasi Kerja karyawan CV. Buana Raya Semarang. Dengan komitmen organisasional yang tinggi akan dapat
mempengaruhi/ memperkuat pengaruh antara
Person-Organization Fit (P-O fit) Terhadap Motivasi Kerja karyawan. Komitmen Organisasional Memoderasi Pengaruh pengembangan karir Terhadap Motivasi Kerja karyawan� CV. Buana
Raya Semarang. Dengan komitmen
organisasional� yang tinggi akan dapat
mempengaruhi/ memperkuat pengaruh antara pengembangan karir Terhadap Motivasi Kerja karyawan.
�
BIBLIOGRAFI
Anggraeni, Dena Aprilia, &
Rahardja, Edy. (2018). Pengaruh gaya kepemimpinan feminin, motivasi kerja dan
komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan PT leo agung raya, semarang. Diponegoro
Journal of Management, 7(4), 211�224.
Astuti, Sih Darmi. (2010). Model
person-organization fit (PO Fit Model) terhadap kepuasan kerja, komitmen
organisasional dan kinerja karyawan. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, 17(1).
Bahri, Syaiful, & Nisa, Yuni Chairatun.
(2017). Pengaruh pengembangan karir dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 18(1), 9�15.
https://doi.org/10.30596/jimb.v18i1.1395
Bown-Wilson, Dianne. (2011). The role of
age in career progression: Motivation and barriers to fulfilment in older employees.
Managing an Age-Diverse Workforce, 129�149.
https://doi.org/10.1057/9780230299115
Cisilia, Aimee, & Amanah, Lailatul.
(2017). Pengaruh profitabilitas, leverage, cash position, growth dan
kepemilikan manajerial terhadap kebijakan dividen. Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi (JIRA), 6(3).
Darmawati, Arum, & Hayati, Lina Nur.
(2013). Pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap organizational
citizenship behavior. Jurnal Economia, 9(1), 10�17.
https://doi.org/10.21831/economia.v9i1.1372
Faishol, Fuad, & Priyono, Bambang Suko.
(2023). Pengaruh Komitmen Organisasional dan Pengembangan Karier Terhadap
Kinerja dengan Moderasi Iklim Organisasi pada KPP Pratama Demak. Jurnal
Ekonomika, 7(1), 73�82. https://doi.org/10.37541/ekonomika.v7i1.815
Fatmasari, Tutut Wahyu. (2017). Pengaruh
person organization fit terhadap kinerja dengan kepuasan kerja sebagai variabel
intervening pada karyawan PDAM Kabupaten Ponorogo. Jurnal Ilmu Manajemen,
5(4), 1�7.
Ghozali, Imam. (2006). Ghozali, Imam. 2006.
Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
UNDIP. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Hadi, Sutrisno. (2006). Metode
Penelitian Riset. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Biologi UGM.
Hasibuan, Malayu S. P., & Hasibuan, H.
Malayu S. P. (2016). Manajemen sumber daya manusia. Bumi Aksara.
Kristof, Amy L. (1996). Person‐organization
fit: An integrative review of its conceptualizations, measurement, and
implications. Personnel Psychology, 49(1), 1�49.
https://doi.org/10.1111/j.1744-6570.1996.tb01790.x
Kurnianto, Donny Agus, & Priyono,
Bambang Suko. (2023). Pengaruh Kepemimpinan Yang Melayani Dan Pengembangan
Karir Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Dimediasi Organizational Citizenship
Behavior (OCB). Jurnal Ekonomika Dan Bisnis, 10(1), 177�198.
https://doi.org/10.51792/jeb.Vol10.Jeb1.243
Lakoy, Amanda Carolina. (2015). Pengaruh
komunikasi, kerjasama kelompok, dan kreativitas terhadap kinerja karyawan pada
Hotel Aryaduta Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
Dan Akuntansi, 3(3).
Mahardhika, Guntur. (2006). Pengaruh
Person-Organization Fit (Kecocokan Nilai-Nilai Individu dengan Nilai-Nilai
Organisasi) terhadap Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan Kinerja
Karyawan (Studi pada RSI PKU Muhammadiyah Pekalongan). Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro.
Nikmah, Miftakhun. (2023). PENGARUH
PERSON JOB FIT DAN PERSON ORGANIZATION FIT TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN
UMUM DAERAH AIR MINUM (PERUMDAM) TIRTA KENCANA JOMBANG. STIE PGRI Dewantara
Jombang.
Prasetyo, Heru Eko. (2022). Pelatihan,
Kelengkapan Sarpras, Komitmen Organisasi dan Kinerja (Studi Pada Pegawai BPBD
Kabupaten Pemalang). Serat Acitya, 11(1), 69.
https://doi.org/10.56444/sa.v11i1.3075
Prihandini, Rahmadhani Kworo, Rohimat, Asep
Maulana, & Msi, S. H. I. (2020). Pengaruh Pengembangan Karir Dalam
Meningkatkan Kinerja Karyawan Dengan Mediasi Motivasi Kerja (Studi Kasus PT.
BPRS Sukowati Sragen). IAIN SURAKARTA.
Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku
organisasi, edisi bahasa indonesia. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Sariandriyani, Eka. (2016). HUBUNGAN
ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN PT. CITRA VAN
TITIPAN KILAT DI JAKARTA. Universitas Negeri Jakarta.
Sugianto, Siska Kristin, & Thoyib,
Armanu. (2012). Pengaruh Person-Organization Fit (PO Fit), Motivasi Kerja, dan
Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Pegawai Alamat Korespondensi:(Pada Pegawai UB
Hotel, Malang). Jurnal Aplikasi Manajemen, 10(2), 229�238.
Supardi, Endang. (2016). Pengembangan Karir
Kontribusinya Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Geografi Gea, 9(1).
Tambrin, Mohamad, Sudarsono, Bambang, &
Ayuningsih, Dwi. (2018). Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
UPT Crew KA Surabaya Kota PT. KAI DAOP VIII Melalui Motivasi Sebagai Variabel
Intervening. Eco-Entrepreneur, 4(2), 47�68.
Utomo, Joko. (2011). Pengaruh motivasi
kerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai
(studi pada pegawai setda Kabupaten Pati). Jurnal Analisis Manajemen, 5(1),
75�86.
Wicaksono, Irfan Didik, & Suko, Bambang.
(2022). Pengaruh Modal Psikologi Dan Knowles Sharing Terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) Dengan Moderasi Komitmen Organisasional (Studi Pada
Pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Provinsi Jawa Tengah). SEIKO: Journal of Management & Business, 5(1),
576�590.
Yantika, Yuli, Herlambang, Toni, &
Rozzaid, Yusron. (2018). Pengaruh Lingkungan Kerja, Etos Kerja, Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pemkab Bondowoso). Jurnal
Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 4(2), 174�188.
������
Copyright holder: Edo Adhitya Darmawan,
Alimuddin Rizal (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |