Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia� p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 3, Maret 2023
KAJIAN SISTEM INSTALASI PERPIPAAN DAN KEBUTUHAN AIR
BERSIH DIKECAMATAN DARUL HASANAH KABUPATEN ACEH TENGGARA
Khairul Anwar
Universitas Gunung Leuser, Indonesia
Email
: [email protected]
Abstrak
Air bersih
merupakan kebutuhan dasar bagi manusia
sehingga menjadi hal yang wajar jika sektor air bersih mendapat Prioritas dalam menaganani dan pemenuhanya, PDAM sebagai perusahaan daerah pengelolahan air bersih seharusnya mampu untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Dengan sistem pegelolahan
dan sistem� jaringan� perpipaan� yang ada di Kec. Darulhasanah di harapkan mampu untuk memenuhi� kebutuhan
air bersih bagi masyarakat� yang ada di Kec. Darulhasanah.
Tujuan penelitiaan ini adalah untuk
memenuhi apakah perlu menembahkan� produksi
air untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang ada di Kec. Darulhasanah
saat ini. Dan melakukan simulasi sistem jaringan� pipa distribusi air bersih di Kec. Darulhasanah dengan melakukan kajian sistem perpipaan,
dan dengan hasil perencanaaan� sistem jaringan pipa distribusi kondisi eksisting saat ini. Dari hasil perhitungan diperoleh Kebutuhan air rata �
rata� hariaan
pada 3 Desa yaitu pada Desa Kuta Ujung terdapat 5.400
liter air dan pemakaian air perorang/hr 7,860 liter air pada Desa Kuta
Ujung Baru terdapat� 5.400 liter air pemakain
air perorang/hr 7, 238
liter air dan pada Desa Kokhtan
Jaya� terdapat
5.400 liter air pemakain air perorang/hr 16, 51 liter air, berdasarkan� dari durasi pelayanan diperoleh nilai tekanan� untuk� jam puncak� pemakain� air yaitu� 6 � 7 jam sehari dan keseluruhan panjang pemakaian pipa pada jaringan air bersih ialah 4500 m. dengan memakai pipa 8� inchi, 6 inchi, 4 inchi, 3 inchi� dan pipa 2 inchi.
Kata Kunci :
Sistem Perpipaan, Kebutuhan Air Bersih, Perdesaan.
Abstract
Clean water is a basic need for
humans so it is natural that if the clean water sector gets priority in handling
and fulfilling it, PDAM as a clean water management area company should be able
to meet these needs. With the processing system and piping network system in Darulhasanah District, it is expected to be able to meet
the needs of clean water for the people in Darulhasanah
District. The purpose of this research is to meet whether it is necessary to increase
water production to meet the needs of clean water in Darulhasanah
District today. And simulating the clean water distribution pipeline system in Darulhasanah District by conducting a piping system study, and
with the results of planning the distribution pipeline system in current conditions.
From the calculation results obtained the average daily water needs in 3 villages,
namely in Kuta Ujung Village there are 5,400 liters of water and the use of
water per person / hr 7,860 liters of water in Kuta Ujung
Baru Village there are 5,400 liters of water use per
person / hr 7, 238 liters of water and in Kokhtan Jaya Village there are 5,400 liters of water use per
person / hr 16, 51 liters of water, based on the duration
of service, the pressure value for peak water usage hours is 6-7 hours a day
and the overall length of pipe use in clean water networks is 4500 m. by using 8-inch,
6-inch, 4-inch, 3-inch pipes and 2-inch pipes.
Keywords: piping system, clean water needs,
rural.
Pendahuluan
Ketersediaan
air bersih merupakan hal yang sangat penting untuk kebutuhan hidup manusia (Kalensun et al., 2016).
Namun, pada kenyataannya masih banyak daerah
yang mengalami masalah dalam hal ketersediaan
air bersih, termasuk di Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara (Sari, 2022).
Masalah ketersediaan air bersih ini disebabkan
oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kurangnya infrastruktur perpipaan dan sistem instalasi yang memadai (Marini et al., 2020).
Selain itu, masalah pengelolaan dan distribusi air bersih juga menjadi isu penting
yang harus segera diatasi (Yulius & Suryani, 2013).
Masalah
ketersediaan air bersih bukan hanya terjadi
di Indonesia, tetapi juga merupakan
isu global yang sangat penting
(Amalia & Sugiri, 2014).
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),
lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses ke air bersih
yang aman dan memadai. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penelitian tentang sistem instalasi perpipaan dan kebutuhan air bersih di Kecamatan Darul Hasanah (Maliga & Hamid, 2019).
Aceh Tenggara merupakan
salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Aceh (Yassir & Asnah, 2019).
Kecamatan Darul Hasanah merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Aceh Tenggara.
Kecamatan Darul Hasanah memiliki jumlah penduduk yang cukup besar, namun
ketersediaan air bersih
yang memadai masih menjadi masalah utama di daerah ini. Oleh karena itu, penelitian tentang sistem instalasi perpipaan dan kebutuhan air bersih di Kecamatan Darul Hasanah sangat penting untuk dilakukan (Irawan, 2021).
Sistem instalasi perpipaan adalah suatu sistem
untuk mengalirkan suatu air dalam hal ini adalah
untuk mengalirkan air dari suatu tesmpat
ketempat yang lain yang dikehendaki
dengan mengunakan pipa untuk mendapatkan kebutuhan yang di inginkan (Rizki et al., 2021).
Di dalam suatu sistem perpipaan perlu diketahui bahwa kekurangan-kekurangan yang harus diperhatikan dalam perencanaan adalah besarnya kapasitas, temperatur, kecepatan tekanan dan tegangan yang terdistribusi di sepanjang pipa yang akan mempengaruhi keamanan dari instalasi tersebut dan juga mempengaruhi proses
pengolahan (Tanto & Budhijanto, 2018).
Perlu diketahui air adalah sesuatu yang mempunyai tekanan dan temperatur tinggi, maka pemasangannya
haruslah efisien dengan atau dalam
pemasangannya dan juga harus
tahan dalam temperatur yang tinggi agar tidak menimbulkan resiko yang dapat mencelakakan operator, oleh sebab
itu sistem perpipaan haruslah memenuhi standarisasi pipa yang akan digunakan dalam instalasi tersebut, material yang digunakan
haruslah tahan panas, tahan korosi
dan tahan pada tekanan yang
di hasilkan (Wulandari et al., 2019).
Sedangkan
pengertiaan pipa adalah
material baja yang di rangkai
menjadi satu kesatuan yang disebut instalasi perpipaan (Wulandari et al., 2019).
Pipa merupakan lingkaran
yang panjang yang berpungsi
untuk mengalirkan air sebagai kebutuhan masyarakat Desa Kuta Ujung, pipa mempuyai peran yang besar untuk kelancaran
peralatan �peralatan produksi yang memerlukan air untuk berbagai kebutuhan proses pengelolahan instalasi perpipaan yang baik dan teratur dapat meningkatkan kinerja dalam mengalirkan
air ke pada masyarakat Kuta
Ujung (Wulandari et al., 2019).
Atas dasar tersebut penulis mengangkat Judul Tugas akhir
yaitu ��Kajian Sistem Instalasi Perpipaan dan Kebutuhan Air bersih pada Desa Kuta Ujung Kec. Darulhasanah Kabupaten Aceh
Tenggara�� dengan maksud untuk mengetahui pengolahan kebutuhan air bersih yang dibutuhkan oleh masyarakat Desa Kuta Ujnung untuk mencapai
kebutuhan yang maksimal.
Karena pentingnya suatu instalasi pemipaan yang tepat dan teratur dengan melihat keadaan kondisi lapangan, maka perlu diadakan suatu perencanaan dan penelitian untuk mencari solusi yang tepat dalam instalasi
pemipaan selanjutnya (Darmayasa et al., 2018).
Beberapa
penelitian tentang ketersediaan air bersih telah dilakukan di Aceh Tenggara.
Seperti yang telah dilakukan oleh Shapura (2022);
Mokosandib (2017) dan
Ningsih (2021) namun, masih sedikit
penelitian yang dilakukan khusus untuk mengkaji
sistem instalasi perpipaan dan kebutuhan air bersih di Kecamatan Darul Hasanah. Oleh karena itu, penelitian
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan infrastruktur perpipaan dan sistem instalasi yang lebih baik di daerah
tersebut.
Masalah
yang dapat dirumuskan dari penelitian ini adalah karena
seringnya terjadi kendala terputusnya air bersih dari saluran
PDAM kedesa � desa tersebut agar kebutuhan akan air bersih di desa tersebut dapat
terpenuhi dari segi kualitas maka
rumusan yang akan dicapai dalam penelitian
ini sebagai berikut :
(i) Bagaimana Sistem Instalasi Perpipaan yang ada di Kecamatan Darulhasanah. (ii) Bagaimana upaya meningkatkan kebutuhan air bersih di Desa Kuta Ujung Desa Kuta Ujung Baru, dan Desa Kokhtan Jaya kec. Darulhasanah Kabupaten Aceh Tenggara.
Tujuan
yang akan dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut : (i) Untuk mengevaluasi
sistem instalasi perpipaan di Desa Kuta Ujung Kec. Darulhasanah. Kabupaten Aceh Tenggara. (ii) Untuk
mengetahui kebutuhan air bersih di Desa Kuta Ujung Kec. Darulhasanah Kabupaten Aceh Tenggara dari segi kuantitas
Dengan
penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat seperti dibawah ini : (i) Memberikan
alternatif pegolahan air bersih untuk pelayanan
pelangganan di Desa Kuta
Ujung. (ii) Memberikan gambaran
teknis mengenai karakteristik aliran pada jaringan distribusi air bersih yang dapat dijadikan referensi untuk mengatasi masalah pada masa yang akan datang.
Metode Penelitian
A. Objek
dan lokasi peneltian
Lokasi
penelitian ini di Desa Kuta Ujung Desa Kuta Ujung Baru, dan Desa Kokhtan Jaya terletak di Kecamatan. Darulhasanah Kabupaten Aceh Tenggara. Pengamatan
dan penelitian dilakukan
pada pengunaan sistem perpipaan air yang dihasilkan dari instalasi dalam memenuhi, kebutuhan air bersih di 3 Desa yang berada di kecamatan darulhasanah untuk keperluan sehari- hari, seperti
kebutuhan air minum, mandi,
mencuci, dan kebutuhan lainya.
B. Metode Pengumpulan
Data
Data
yang di perlukan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan
data skunder, data primer dengan
melakukan wawancara dengan tenaga instalasi
pemeliharaan sarana prasarana didesa tersebut serta tenaga kerja lain separti pada penjaga pengelolaan air bersih, bagian pemeliharaan air pada reservoir
dalam mengatur keluar masuknya air dari sumber air dan menjaga kebersihanya. Data sekunder terdiri dari :
1. Data
jumlah penduduk yang dilayani / pelanganan PAM
2. Data
peta eksisting jaringan sistem perpipaan di Desa Kuta Ujung Desa Kuta Ujung Baru dan Desa Kokhtan jaya
Kec.Darulhasanah���
Data Primer yaitu :
1. Data
jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Darulhasanah
2. Data
Perpipaan, pipa 8 inchi, 6 inchi, 4 inchi, 3 inchi 2 inchi
C. Analisis dan
Pengolahan Data
Berdasarkan
data primer yang diperoleh yaitu
hasil dari wawancara dengan tenaga penjagaan kebersihan air bersih, data yang didapat yaitu data � data pemakain pipa pada saluran air bersih serta dilakukan
analisis hidrologi sehingga di peroleh data jumlah kebutuhan air penduduk di Desa Kuta Ujung, Desa Kuta Ujung Baru, dan Desa Kokhtan Jaya Kec. Darulhasanah dan evaluasi dilakukan.
Data
yang sudah terkumpul selanjutnya dilakukan analisa data yang diperoleh di lapangan berupa :
1. Data
hasil dari wawancara dengan petugas kebersihan air, dapat dilihat pada lampiran pada halaman 46
2. Data
pemakain pipa pada saluran
air bersih pada Desa Kuta
Ujung, Desa Kuta Ujung Baru
dan Desa Kokhtan Jaya dimana pada 3 Desa ini masing � masing saluran perpipaannya memakai pipa ukuran 8 inchi, 6 inchi,4 inchi, 3 inchi, 2 inchi.
D. Bagan
alir pelaksanaan penelitian
Gambar 1
Bagan Alir
Penelitian
Mulai Mulai Studi pustaka/
pengumpulan bahan materi 1.
Defenisi air bersih 2.
Persyaratan dalam penyediaan air bersih 3.
Sistem pengaliran
air bersih 4.
Perencanaan sistem
distibusi air bersih Pengumpulan data �Data Skunder 1.
Data
jumlah penduduk yang di
layani/pelanggan PAM 2.
Data peta eksisting jaringan sistem perpipaan di desa kuta ujung�������� Analisis dan pengolahan data 1.
Data hasil dari wawancara dengan petugas kebersihan air 2.
Kondisi eksisting 3.
Data pemakain pipa pada saluran
air bersih -
����������������������������������� ����������� �Hasil 1.
Desa kuta Ujung terdapat pemakaian airnya 7,860 ltr / org / hr 2.
Desa kuta Ujung Baru terdapat pemakain airnya 7, 238 ltr / org / hr 3.
Desa Kokhtan Jaya terdapat pemakaian airnya 16, 51 ltr / org / hari Data Primer � 1.
Dokumentasi 2.
wawancara
�������������������������������
Selesai
Hasil dan Pembahasan
A.
Kondisi Eksisting Sistem Penyediaan Air Bersih Dengan Jaringan
Perpipaan
Sistem
perpipaan yang ada di daerah desa tersebut
merupakan sistem penyediaan air bersih yang di kelola oleh masyarakat desa setempat di daerah Kecamatan Darulhasanah, sistem penyediaan air bersih dengan jaringan perpipaan meliputi unit air baku, unit produksi dan unit distribusi.
B.
Kondisi Eksisting Sumber Air Baku Dan Kapasitas Produksi
1. Sumber Air Baku
Sistem
perpipaan memanfaatkan air baku yang berasal dari sungai Nimber
yang terletak di gunung
yang mana panjang pipa yang di pasang dari pergunungan kedesa setempat memiliki panjang 4500 m' bersumber dari kontraktor.
2. Kapasitas produksi
Air
sungai yang terletak di pergunungan sebagai sumber air yang digunakan oleh masyarakat yang digunakan untuk keperluaan sehari � hari masyarakat
seperti keperluaan air minum, mandi dn mencuci dan lain sebagainya memiliki kapasitas produksi 1. 800 liter / reservoir, bersumber
dari hasil penelitian
C.
Sistem Distribusi
Sistem
distribusi pada jaringan
air yang ada di Kecamatan Darulhasanah, mengunakan sistem perpipaan sistem gravitasi. Sistem ini diambil
dari sumber Irwan Wisnu Wardana, M. A rief Budihardjo, dan Scylla Adhesti P. Program Studi Teknik Lingkungan FT �UNDIP, JL. Profh. Sudarto SH Tembalang semarang.
D.
Daerah
dan tingkat pelayanannya
Wilayah
diKecamatan Darulhasanah terdiri dari 28 desa, dimana dalam
penelitian ini hanya 3 Desa yang dilakukan penelitiaan yaitu pada Desa Kuta Ujung, Desa Kuta Ujung Baru dan Desa Kokhtan Jaya, dimana jumlah penduduk
keseluruhan pada 3 Desa yang
dilakukan penelitiaan yang dilayani air bersih dengan mengunakan sistem perpipaan yaitu sebesar 1760 jiwa dimana jumlah
jiwa yang ada di Desa Kuta Ujung terdapat 687 jiwa, Desa Kuta Ujung Baru terdapat 746 jiwa dan di Desa Kokhtan Jaya terdapat 327 jiwa dan dari jumlah
kebutuhan air bersih penduduk yang dilayani oleh jaringan perpipaan distribusi pada tahun 2015, cakupan pelayanannya baru mencapai 27% dari jumlah total jumlah penduduk yang ada di kec. Daruhasanah
13,626 jiwa penduduk.
�
Tabel 1
Jumlah Penduduk
Yang Dilayani Air Bersih
No |
Data
penduduk |
Kebutuhan Air |
Pemakain air perorg/hr |
1. |
Desa
Kuta Ujung 687 jiwa |
5.400 liter
air |
7, 860 ltr/org/ hr |
2. |
Desa
Kuta Ujung Baru 746 jiwa |
5.400 liter
air |
7,238 ltr/org/hr |
3. |
Desa
Kokhtan Jaya 327 jiwa |
5.400 liter
air |
16, 51 ltr/org/hr |
Sumber : hasil penelitiaan
E.
Sistem Trasnsmisi
Pada
sistem penyediaan air bersih di perdesaan sampai saat ini
tidak terdapat instalasi pengolahan air atau IPA. sumber air berasal dari sungai
pegunungan dan langsung dialirkan menuju reservoir untuk di distribusikan ke sambungan rumah.
Adapun data jenis pipa yang digunakan
yaitu sebagai berikut :
Tabel 2
Data Pipa
No. |
Nama
Tipe/Tipipa |
Ukuran Pipa |
Nama
Jarak/Panjang Pipa |
1 |
FINNLON PVC SNI |
8 INCHI |
100 M� |
2 |
FINNLON PVC SNI |
6 INCHI |
700 M� |
3 |
FINNLON PVC SNI |
4 INCHI |
1500 M� |
4 |
FINNLON PVC SNI |
3 INCHI |
1500 M� |
5 |
FINNLON PVC SNI |
2 INCHI |
700 M� |
Sumber : hasil penelitian
Tabel 3
Tabel Ukuran
Dan Panjang Pemakain Pipa
No. |
Desa |
Jumlah Reservoir |
Kapasitas Reservoir |
Panjang
Pipa |
Jarak
Reservoir |
1. |
Kokhtan
Jaya |
R1.1800 ltr |
5.400 ltr |
5 m |
1300 m |
|
R2.1.800 ltr |
|
5 m |
1000 m |
|
|
R3.1.800 ltr |
|
5 m |
800 m |
|
2. |
Desa
Kuta Ujung Baru |
R4.1.800 ltr |
5.400 ltr |
5 m |
200 m |
|
R5.1.800 ltr |
|
5 m |
300 m |
|
|
R6.1.800 ltr |
|
5 m |
200 m |
|
3. |
Desa
Kuta Ujung |
R7.1.800 ltr |
5.400 ltr |
5 m |
200 m |
|
R8.1.800 ltr |
|
5 m |
200 m |
|
|
R9.1.800 ltr |
|
5 m |
300 m |
Sumber : hasil Penelitiaan
F.
Hasil
perhitungan kebutuhan air bersih
Berdasarkan
Rumus
Q :
p x q
Dimana
:
Q
: Kebutuhan air (
liter / hari )
q
: Konsumsi air
per-orang perhari ( liter / orang / hari )
p
: Jumlah jiwa yang akan dilayani sesuai tahun perencanaan ( jiwa )
Berdasarkan
Rumus yang ada maka dapat dilihat
pemakaian kebutuhan air bersih untuk perdesanya
G.
Perhitungan kebutuhan air bersih di Desa Kuta Ujung, berdasarkan Tabel 3 diperoleh masing � masing kapasitas
reservoir sebesar :
R1 : ��� �1. 800 liter
R2 : ��� 1. 800 liter
Jumlah : 5.400 liter air
P :������� 687
q:�������� 7,860
liter / orang / hari
H.
Perhitungan kebutuhan air bersih di Desa Kuta Ujung Baru berdasarkan Tabel 3 diperoleh masing � masing
kapasitas reservoir sebesar.
R1 : ��� 1.800 liter
R2 : ��� 1.800 liter
Jumlah:
5.400 liter
P :������� 746
q :������� 7,238 liter / orang / hari
I.
4.6.3
Perhitungan kebutuhan air bersih di Desa Kokhtan Jaya berdasarkan Tabel 3 diperoleh masing � masing
kapasitas reservoir sebesar
R1 : ��� 1.800 liter
R2 :���� 1.800 liter
Jumlah :
5.400 liter
P :������� 327
q : ������ 16,51 liter / orang / hari
Sumber : hasil penelitian
J.
Evaluasi Kondisi Eksisting
Sistem Penyediaan Air Bersih
Evaluasi
jaringan sistem penyediaan air bersih di wilayah kecamatan Darulhasanah ditinjau dari beberapa
hal meliputi : sumber air baku dari pergunaan, daerah dan tingkat pelayanan kapasitas produksi air bersih, sistem trasmisi dan reservoir serta sistem distribusi,
evaluasi mengenai masing �
masing komponen yang di dasarkan
pada pentujuk teknis DPU Dirjen Cipta Karya
: AB � K / RE � RI / TC / 011 / 98 berserta Faktor = Faktor yang mempergaruhi sebagai dasar dari perencanaan
pengembangan selanjutnya.
K.
Evaluasi Sumber Air Baku
�wilayah kecamatan Darulhasanah mengunakan sistem perpipaan denga memanfaatkan air baku yang berasal dari sungai
yang terletak di pergunungan
yang memiliki jaringan perpipaan yang panjang 4500 m. kebutuhan air bersih masyarakat wilayah kecamatan Darulhasanah untuk tiap sambungan rumah menggunakan perpipaan yang ukuran 2 atau � inchi yang di pasang dari saluran reservoir kerumah � rumah masyarakat, sumber air baku yang letaknya sangat jauh membuat pengaliran
air ke reservoir kurang maksimal karena pada sistem perpipaan mengunakan gravitasi
L.
Evaluasi Kapasitas Produksi
Dari
hasil perhitungan yang di peroleh dari pengunaan
/ pemakaian air bersih pada
Desa Kuta Ujung, Desa Kuta
Ujung Baru dan Desa Kokhtan Jaya Kec.Darulhasanah dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4
Hasil Perhitungan
Yang Diperoleh Dari Pengunaan
Air Bersih
No. |
Desa |
Kebutuhan Air |
Jumlah Penduduk |
Pemakaian air/org/hr |
1. |
Desa
Kuta Ujung |
5.400 ltr air |
687 jiwa |
7,860 ltr/org/hr |
2. |
Desa
Kuta Ujung Baru |
5.400 ltr air |
746 jiwa |
7,238 ltr/org/hr |
3. |
Desa
Kokhtan Jaya |
5.400 ltr air |
327 jiwa |
16,51 ltr/org/hr |
Sumber :
Hasil penelitiaan
Berdasarkan
ketentuan dari Direktorat Jendral Cipta Karya 1998 Kriteria Perencanaan Air Bersih, katagori perdesaan dimana kebutuhan/pemakaianya dengan jumlah penduduk
< 20.000 jiwa air bersih
30 liter/orang/hari, untuk stadar kebutuhan air di 3 desa kecamatan Darulhasanah belum mencukupi.
M.
Evaluasi sistem Transmisi
Pada
sistem penyediaan air bersih di kecamatan Darulhasanah mengunakan sitem perpipaan belum terdapat instalasi pengolahan air ( IPA). Dari proses pengaliran air
dari reservoir utama kereservoir yang ada di perdesaan dengan dipasang pipa 8 inchi, 6 inchi, 4 inchi, 3 inchi. 2 inchi dari pipa � pipa inlahi air akan di alirkan keresrevoir dengan panjang keseluruhan pemakain pipanya 4.500 m dan jenis pipa yang dipakai adalah jenis pipa timah dan jenis pipa timah besi.
N.
Evaluasi kapasitas reservoir
Reservoir
yang ada pada masing � masing Desa
berjumlah 3 reservoir dan dimana
1 reservoir letaknya dipergunungan
yang berfungsi sebagai tabungan utama sebelum dialirkan kereservoir yang ada diperdesaan, dan keseluruhan jumlah reservoir terdapat 10
reservoir, dan dimana dengn
mengunakan reservoir yang cukup
banyak ini dibuat karena evaluasi
wilayah tempat air baku
yang letaknya dipergunungan
dan jaraknya lumayan jauh dari perdesaan
sehingga dipasanglah perpipaan dan dari perpipaan inilah air dialirkan kereservoir � reservoir
yang ada diperdesaan, dan dengan jumlah reservoir yang disediakan yang ada diperdesaan belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan air bersih pada 3
dese tersebut, dengan kapasitas produksi pemakaian 1.800 liter air bersih perreservoirnya dan banyaknya air
yang dialirkan dari
reservoir utama dengan kapasitas 5.400 liter air
O.
Evaluasi Sistem Distribusi
Evaluasi
sitem distribusi berdasarkan kriteria desain Deperteman pemukiman dan prasarana wilayah,
badan penelitian dan pengembangan : AB �K/ RE �
SK / TC / 011/ 98. Evaluasi sitem
distribusi difokuskan pada hal � hal pokok
yang menjadi kendala pelayanan air bersih di wilaayah kecamatan Darulhasanah beberapa hal tersebut antara
lain durasi layanan, air di
daerah pelayaan air bersih dan tingkat kebocoran
P.
Evaluasi Durasi pelayanan
Sistem
distribusi air bersih memiliki durasi pelayanan yang berbeda disetiap daerah pelayanan hal ini
disebabkan oleh perbedaan kemampuan sumber air baku yang menyuplai kebutuhan air bersih penggunaan durasi pelayanan air bersih di wilayah kecamatan Darulhasanah dengan sistem perpipaan
berkisar antara 6 jam sehingga 7 jam Durasi pelayanan yang ideial berdasarkan kriterial desain Depertemen pemukiman dan prasarana wilayah badan
penelitian dan pengembangan
: AB � K /RE � SK / TC / 110 /98 adalah selama 24 jam Durasi pelayaan yang ada pada saat ini kurang
dari 24 jam karena kurangnya kapasitas produksi ,tidak ada zona pelayanan dan kebocoran pada jalur pipa distribusi dan juga kendala lain yang
menyebabkan tidak mengalirnya air ke bak penampungan / reservoir.���������
Q.
Evaluasi sistem perpipaan
Sistem
distribusi air bersih yang ada di kecamatan darulhasanah memanfaatkan sistem perpipaan keadaan pipa distribusi ini secara keseluruhan
cukup baik.Namun
perlu diadakan penambahan perpipaan distribusi agar dapat memenuhi pelayanan suplai air bersih selama 24 jam.
R.
Evalusi Daerah Dan Tingkat Pelayanan
Wilayah
kecamatan Darulhasanah terdiri dari 28 desa degan jumlah
13.626 jiwa namun baru sekitar tiga
desa saja yang telah mendapatkan layanan air bersih . yaitu Desa
Kuta Ujung, Desa Kuta Ujung Baru
dan Desa Kokhtan Jaya kebutuhan air bersih penduduk diwilayah kecamatan darulhasanah dilayani oleh jarigan pipa ditribusi wilayah kecmatan debit produksi wilayah kecamatan darulhasanah adalah 160 liter /detikk EValusi daerah dan tingkat pelayanan berdasarkan kriteria desain departemen pemukiman dan prasarana wilayah badan penelitian
dan pegembagan : AB_K/R �SK/TC/011/98. Degan tingkat pelayanan saat ini yaitu
27% dan jumlah penduduk
wilayah Kecamatan darulhasanah
maka tikat pelayanan yang adapada saat ini masih
belum memenuhi krinterial desain .krinterial desain
untuk tingkat pelayanan pada ditribusi yaitu 80% demi jumlah penduduk myasarakat.
S.
Optimalisasi Sistem Penyediaan
Air Bersih Di Kecamatan Darulhasanah
Adapun
Optimalisasi Sistem Penyediaan Air Bersih dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. menambahkan reservoir di pergunungan
2 .memperbesar
demensi diameter pipa
3. menambah reservoir di perdesaan
4. mengoptimalkan cakupan pelayanan air bersih pada kec. Darulhasanah
Kesimpulan
Dilihat
dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan kesimpulan sebagai berikut :
(i) Sumber air baku yang digunakan pada sistem penyediaan air bersih berasal dari Sungai Nimber. (ii) Kapasitas produksi pada reservoir/bak penampungan sistem penyediaan air bersih yaitu 1. 800 liter/reservoir
dengan jumlah pemakain/kebutuhan air di masing
� masing desa yaitu Desa Kuta Ujung 7,860 liter/orang/hari/Desa Kuta Ujung Baru 7,238 liter/orang/hari dan Desa Kokhtan
Jaya 16, 51 liter/orang/hari. (iii) Durasi pelayanan 6 � 7 jam sahari. (iv) Jumlah reservoir dimasing � masing desa yaitu Desa Kuta Ujung 3 reservoir,
Desa Kuta Ujung Baru 3
reservoir dan Desa Kokhtan
Jaya 3 reservoir. (v) Sistem distribusi
mengunakan sistem Gravitasi. (vi) Jenis
pipa yang digunakan yaitu
pipa diameter 8 inchi, 6 inchi,
4 inchi, 3 inchi dan 2 inchi pipa PVC panjang 4. 500 m.
(vii) Dari jumlah reservoir yang disediakan
yang ada di Desa Kuta
Ujung, Desa Kuta Ujung Baru
dan Desa Kokhtan Jaya, belum cukup untuk
memenuhi kenutuhan air bersinya.
BIBLIOGRAFI
Amalia, B. I., & Sugiri, A. (2014). Ketersediaan air
bersih dan perubahan iklim: Studi krisis air di Kedungkarang Kabupaten Demak. Teknik
PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 3(2), 295�302.
Darmayasa, I. K. A., Aryastana, P., & Rahadiani, A. A. S.
D. (2018). Analisis Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Kecamatan Petang. PADURAKSA:
Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa, 7(1), 41�52.
Irawan, V. (2021). Pelaksanaan Kewajiban Vaksinasi
Covid-19 Terhadap Masyarakat Menurut Perpres No. 14 Tahun 2021 Tentang
Pengadaan Vaksin Dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Covid-19 Dalam Tinjauan Fiqh Siyasah (Studi Kasus Kabupaten Aceh Tenggara).
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Kalensun, H., Kawet, L., & Halim, F. (2016). Perencanaan
sistem jaringan distribusi air bersih di Kelurahan Pangolombian Kecamatan
Tomohon Selatan. Jurnal Sipil Statik, 4(2).
Maliga, I., & Hamid, A. (2019). Analisis Permasalahan
Sanitasi Pada Desa Kukin Kecamatan Moyo Utara. Media Ilmiah Teknik
Lingkungan (MITL), 4(2), 51�57.
Marini, M., Ofarimawan, D., & Ambarita, L. P. (2020).
Hubungan Sumber Air Minum dengan Kejadian Diare di Provinsi Sumatera Selatan. Spirakel,
12(1), 35�45.
Mokosandib, V., Rumajar, P. D., & Suwarja, S. (2017).
Penyediaan Air Bersih dan Jamban Keluarga Dengan Kejadian Diare pada Balita di
Desa Betelen Kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Kesehatan
Lingkungan, 7(2), 52�62.
Ningsih, A. S. (2021). Evaluasi Pelaksanaan Trias Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Dasar Negeri Lawe Kongker Kabupaten Aceh
Tenggara Tahun 2021. Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan, 1(2),
115�124.
Rizki, M. M., Nalahuddin, M., & Muharni, R. (2021).
Analisis Kebutuhan Debit Air di Gedung C RSUD Kota Bukittinggi. Jurnal
Teknik Mesin, 14(2), 94�98.
Sari, R. U. (2022). Peran Dinas Kebersihan dan Lingkungan
Terhadap Pengelolaan Sampah di Desa Kumbang Indah Kecamatan Badar Kabupaten
Aceh Tenggara: Studi Analisis Menurut Qanun Nomor 6 Tahun 2016 Kabupaten Aceh
Tenggara Ditinjau Dari Kajian Fiqh Siyasah. Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara.
Shapura, M. R., & Nasution, J. (2022). Perlakuan
akuntansi piutang rekening air pada PDAM Tirta Agara Kabupaten Aceh Tenggara. Humantech:
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(Spesial Issues 3), 666�671.
Tanto, D., & Budhijanto, W. (2018). Menembus Pagar
Baja: Dimensi Sosial dalam Proses Difusi Teknologi Biogas. UGM PRESS.
Wulandari, R. R. S., Prayogo, D., & Fauzi, M. F. (2019).
Optimalisasi Perawatan Fresh Water Generator guna Mempertahankan Produksi Air
Tawar di Kapal Pgn Fsru Lampung. AIRMAN: Jurnal Teknik Dan Keselamatan
Transportasi, 2(1), 57�68.
Yassir, M., & Asnah, A. (2019). Pemanfaatan Jenis
Tumbuhan Obat Tradisional di Desa Batu Hamparan Kabupaten Aceh Tenggara. BIOTIK:
Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi Dan Kependidikan, 6(1), 17�34.
Yulius, M. N., & Suryani, E. (2013). Kajian kesiapan
pengelolaan bencana pada perusahaan daerah air minum (PDAM) di Kota Padang. Jurnal
Teknik Industri Universitas Bung Hatta, 2(1), 49�60.
Copyright holder: Khairul Anwar (2023) |
First publication
right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |