Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia �p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 3, Maret 2023
ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA FUNGSI MANAJEMEN REKAYASA SOLUSI DI PT XYZ
Nida Taqiyyah
Fakultas Rekayasa Industri,
Universitas Telkom, Indonesia
Email : [email protected]
PT XYZ harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada
untuk proses kegiatan di perusahaan sehingga dapat meningkatkan kepuasan customer.
Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi merupakan fungsi yang ada pada PT XYZ yang
berfokus pada mencari solusi untuk customer pada produk yang disediakan.
Dalam melaksanakan kegiatan untuk mengembangkan solusi untuk customer, Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi tidak memiliki proses untuk melakukan pengelolaan
serta dokumentasi dari solusi yang dikembangkan, selain itu tidak adanya
pengecekan kepuasan pelanggan, tidak terdapatnya tempat penyimpanan data, dan
tidak terdapat sistem informasi dan teknologi yang dapat membantu kegiatan
sehingga pertukaran data kurang efisien. Dengan tidak adanya dokumentasi, pengelolaan
data, dan penyimpanan data yang baik maka solusi dapat dikembangkan lebih dari
satu kali dan menyebabkan kurang efisiennya proses yang ada. Maka dari itu, dibutuhkannya sebuah strategi untuk
mengatasi permasalahan yang ada yaitu dengan menerapkan enterprise
architecture. Enterprise architecture yang dikembangkan pada Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi menggunakan TOGAF ADM pada fase preliminary,
architecture vision, architecture business, architecture information system,
opportunities and solutions, dan migration planning. Sehingga
dihasilkan gambaran arsitektur bisnis, data, aplikasi, dan teknologi yang ada
dan menjadi target serta solusi untuk permasalahan yang ada pada Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi yaitu sistem yang dapat membantu pertukaran dan
penyimpanan data yang dapat membantu kegiatan menjadi lebih optimal. Selain itu
dihasilkan IT Roadmap yang dapat membantu pelaksanaan proyek yang telah
dirancang sehingga permasalahan yang ada dapat teratasi.
Kata kunci: Enterprise Architecture, TOGAF ADM, Fungsi
Manajemen Rekaya Solusi.
Abstract
PT XYZ must follow the development of existing
technology for the process of activities in the company so as to
increase customer satisfaction. The Solution Engineering Management function is
a function that exists at PT XYZ which focuses on finding solutions for
customers on the products provided. In carrying out activities to develop
solutions for customers, the Solution Engineering Management Function does not
have a process for managing and documenting the developed solutions, besides
that there is no customer satisfaction check, there is no data storage area,
and there is no information system and technology that can help. activities so
that data exchange is less efficient. In the absence of good documentation,
data management, and data storage, solutions can be developed more than once
and cause the existing process to be less efficient. Therefore, a strategy is
needed to overcome the existing problems, namely by implementing an enterprise
architecture. The enterprise architecture developed in the Solution Engineering
Management Function uses TOGAF ADM in the preliminary phase,
architecture vision, business architecture, architecture information system,
opportunities and solutions, and migration planning. So that an overview of the
business architecture, data, applications, and existing technology is generated
and becomes the target and solution for the problems that exist in the Solution
Engineering Management Function, which is a system that can help exchange and
store data that can help activities become more optimal. In addition, an IT
Roadmap is produced that can assist in the implementation of projects that have
been designed so that existing problems can be resolved.
Keywords: Enterprise Architecture, TOGAF ADM, Solution
Engineering Management Function.
PT XYZ
merupakan sebuah perusahaan yang memiliki berbagai portofolio di bidang manufacture
and assembly atau pembuatan perakitan yang berfokus pada proses produksi, managed
service atau layanan terkelola yang berfokus untuk menyediakan
infrastruktur dengan instalasi, manajemen, serta pemeliharaan, digital
service atau layanan digital yang berfokus untuk menyediakan produk serta
layanan berdasarkan inovasi layanan digital, dan system integrator yang
berfokus untuk melakukan pemenuhan solusi perangkat keras dan perangkat lunak
untuk perusahaan konsumen. Salah satu fungsi yang ada pada PT XYZ adalah Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi.
Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi merupakan sebuah fungsi yang ada pada PT XYZ yang berfokus
pada mencari solusi untuk customer pada produk yang disediakan. Dalam
melaksanakan kegiatan untuk mengembangkan solusi untuk customer, Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi tidak memiliki proses untuk melakukan pengelolaan
serta dokumentasi dari solusi yang dikembangkan, selain itu tidak adanya
pengecekan kepuasan pelanggan, tidak terdapatnya tempat penyimpanan data, dan
tidak terdapat
sistem informasi dan teknologi yang dapat membantu kegiatan sehingga pertukaran
data kurang efisien. Dengan tidak adanya dokumentasi, pengelolaan data, dan
penyimpanan data yang baik maka solusi dapat dikembangkan lebih dari satu kali
dan menyebabkan kurang efisiennya proses yang ada.
Selain itu, seiring berjalannya waktu Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi semakin banyak dalam melakukan pengembangan solusi
untuk customer. Sehingga data yang ada akan semakin besar dan banyak.
Dengan berkembangnya data yang ada pada Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi maka
diperlukannya sebuah teknologi informasi yang dapat mendukung proses bisnis.
Dalam melakukan kegiatan, Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi tidak memiliki
penyimpanan data yang terintegrasi dengan baik antara data produk, solusi, dan customer.
Oleh karena itu,
dibutuhkannya teknologi informasi yang dapat menjadi tempat penyimpanan data
yang terintegrasi pada Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi. Untuk membangun sebuah
teknologi informasi harus selaras dengan bisnis yang ada sehingga dapat mencapai
tujuan perusahaan secara efisien. Dibutuhkannya sebuah rancangan architecture
enterprise untuk membantu adanya keselarasan antara bisnis dengan data,
aplikasi dan teknologi. Maka dari itu,
dibutuhkannya sebuah strategi untuk mengatasi permasalahan yang ada yaitu
dengan menerapkan enterprise architecture.
Enterprise
Architecture (EA) adalah
kumpulan dari metode ataupun prinsip, serta sebuah model yang berkaitan yang
digunakan dalam rancangan serta perwujudan dari proses bisnis di perusahaan,
struktur organisasi, infrakstruktur, serta sistem informasi yang ada di
perusahaan (Lankhorst, 2017). Selain itu, penggunaan EA juga akan memberikan
keseimbangan pada bisnis sehingga kegiatan operasional menjadi lebih efisien
dan memungkinkan adanya inovasi pada unit bisnis yang dapat mengembangkan
strategi perusahaan, sehingga perusahaan memiliki keunggulan yang kompetitif (The
Open Group, 2018). Salah satu framework
enterprise architecture yang digunakan adalah TOGAF. TOGAF merupakan
kerangka kerja pada EA yang berupa metode terperinci dan menjadi alat yang
dapat mendukung perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, serta memberikan nilai
dari EA (TOGAF, 2018). TOGAF digunakan karena memiliki kelengkapan proses dan
ketersediaan informasi yang baik. Selain itu pada TOGAF terdapat banyak
referensi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan perancangan EA.
Pada tugas
akhir ini akan dilakukan perancangan EA dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF
ADM pada Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi di PT XYZ. Perancangan EA pada Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi dibutuhkan untuk membangun teknologi informasi yang
selaras dengan bisnis. Sehingga dengan adanya EA maka dapat membantu dalam
melakukan kegiatan proses bisnis yang ada dan menciptakan integrasi yang baik
untuk penyimpanan data di Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi.
Penelitian terdahulu yang diambil merupakan
penelitian mengenai perancangan enterprise architecture dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM. Penelitian relevan
dilakukan oleh Sumpena
Adi Putra, Rusdianto Roestam (2020) dengan judul �Penerapan TOGAF ADM untuk
Perencanaan Enterprise Architecture Sistem Informasi Pada UPT BKN Jambi�, Penelitian ini menggunakan
perancangan Enterprise Architecture menggunakan kerangka kerja TOGAF
dengan metodologi ADM. Penerapan EA pada penelitian ini menghasilkan blueprint
EA yang dapat menjadi acuan untuk pembangunan sistem informasi terintegrasi (Rusdianto & Putra, 2020).
Virna Soraya, Wellia (2019) dengan judul �Perancangan Enterprise Architecture Sistem
Informasi dengan Menggunakan Framework TOGAF ADM pada CV. Garam
Cemerlang�, Penelitian ini menggunakan
perancangan Enterprise Architecture dengan kerangka kerja TOGAF ADM.
Perancangan EA pada penelitian ini berfokus pada perancangan EA untuk sistem
informasi pengadaan bahan baku, produksi, serta penjualan di perusahaan
manufaktur CV. Garam Cemerlang. Hasil penelitian ini berupa blueprint
arsitektur bisnis hingga teknologi serta gap di setiap arsitektur (Soraya & Sari, 2019).
H
Qurratuain (2018) dengan judul �Designing Enterprise Architecture based on
TOGAF 9.1 Framework�, Penelitian ini menggunakan perancangan Enterprise
Architecture menggunakan kerangka kerja TOGAF 9.1. Perancangan EA pada
penelitian ini berfokus pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
Hasilnya berupa target arsitektur perusahaan yang ingin dicapai, analisis
kesenjangan antara target dan existing, dan roadmap untuk membantu perusahaan
mencapai target (Qurratuaini, 2018).
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang mendasari
penelitian ini adalah: (1) Bagaimana analisis kondisi enterprise architecture existing
pada Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi di PT XYZ? (2)
Bagaimana rancangan enterprise architecture menggunakan framework TOGAF ADM pada Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi di PT XYZ?
Ada pun tujuan penelitian adalah : (1) Menganalisis
dan memodelkan kondisi enterprise architecture existing pada
Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi di PT XYZ. (2) Membuat rancangan Enterprise Architecture menggunakan framework
TOGAF ADM pada Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi di PT XYZ. Sedangkan
manfaat penelitian ini adalah : (1) Bagi PT XYZ, penelitian ini akan membantu perusahaan
dalam merancang dan mengembangkan aplikasi atau sistem berdasarkan rancangan enterprise
architecture yang telah dihasilkan dalam penelitian ini. (2) Bagi peneliti lain, penelitian ini akan menjadi
referensi dalam melakukan pengembangan enterprise architecture dengan
menggunakan framework TOGAF ADM. (3) Bagi masyarakat, penelitian ini dapat membantu dalam
menjelaskan dan menggambarkan enterprise architecture dengan menggunakan
framework TOGAF ADM.
Model
konseptual merupakan sebuah gambaran dari berbagai elemen atau komponen yang
dibutuhkan untuk model pelaksaaan penelitian pada PT XYZ pada Fungsi Manajemen
Rekayasa Solusi. Tujuan dari penggunaan model konseptual ini adalah untuk
melakukan penggambaran dari setiap komponen yang ada yang membantu pelaksaan
penlitian. Selain itu, model konseptual juga digunakan untuk memetakan
persoalan penelitian dalam suatu kerangka pemikiran. Berdasarkan Hevner, 2004 pada
model konseptual ini terdiri dari tiga bagian penting sebagai pembentuk dari
kerangka ini yaitu environment, information system research, dan knowledge
base (Hevner et
al., 2004).
Berikut pada gambar III.1 merupakan model konseptual
yang digunakan dalam penelitian pada Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi di PT XYZ.
Gambar 1
Model
Konseptual
Elemen
selanjutnya adalah evaluasi yaitu dilakukan dengan melakukan validasi dengan stakeholder
terkait. Terakhir terdapat knowledge base yang berisikan dua elemen
yaitu fondasi dan metodologi. Elemen fondasi yaitu Enterprise Architecture dan
Framework TOGAF ADM sebagai dasar untuk melakukan penelitian. Serta metodologi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu dengan melakukan
wawancara dan studi literatur.
Sistematika penyelesaian masalah menggambarkan
langkah atau tahap yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada pada Fungsi Manajemen Rekayasa
Solusi di PT XYZ. Dalam
sistematika penyelesaian masalah ini berisikan empat tahap utama yaitu tahap inisiasi,
tahap identifikasi, tahap analisis dan perancangan, serta tahap kesimpulan dan
saran.
Pengumpulan
data dengan metode kualitatif dilaksanakan dengan melakukan wawancara serta
studi literatur atau dokumen untuk melakukan pencarian informasi pada dokumen
yang terkait.
Wawancara
dilaksanakan dengan mewawancarai stakeholder pada Funsgi Manajemen
Rekayasa Solusi di PT XYZ yaitu Manajer Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi. Studi
literatur atau dokumen dilaksanakan dengan membaca dan menganalisis jurnal
relevan, penelitian yang terdahulu, serta dokumen perusahaan terkait. Pengolahan data atau pengembangan artefak pada
penelitian ini dilaksanakan dengan sistematis melalui beberapa tahap. Pengolahan
data serta pengembangan artefak akan dilaksanakan berdasarkan sistematika penyelesaian masalah yang sudah
digambarkan sebelumnya. Tahap yang dilaksanakan untuk melakukan pengolahan data
serta pengembangan artefak adalah melalui tahap inisiasi, tahap identifikasi,
tahap analisis dan perancangan, serta tahap kesimpulan dan saran.
Evaluasi hasil penelitian
dilaksanakan setelah tahap analisis dan perancangan artefak enterprise
architecture selesai dari fase preliminary hingga migration
planning. Evaluasi dilakukan untuk memeriksa hasil penelitian yaitu
perancangan EA pada Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi sudah sesuai dengan
kebutuhan permasalahan yang ada. Pada evaluasi hasil penelitian dilaksanakan
dengan meminta validasi dan verifikasi hasil penelitian berupa kuisioner feedback
atau umpan balik dari kesesuaian antara analisis existing dengan
hasil yang diberikan terhadap masalah yang ada. Evaluasi dilakukan dengan
melakukan validasi hasil analisis dan perancangan ke stakeholder terkait yaitu
Manajer Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi pada PT XYZ. Data existing pada
Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi yang telah dianalisis diperiksa kesesuaiannya
oleh Manajer Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi. Selain itu, Manajer Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi melakukan pemeriksaan hasil penelitian yaitu berupa
perancangan EA dengan permasalahan yang ada. Sehingga evaluasi menghasilkan
Surat Pernyataan Validasi dan Verifikasi yang terdapat pada lampiran.
Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah
metode kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk melakukan pengumpulan data
karena penelitian ini membutuhkan pengumpulan data dan pengamatan yang baik
pada fungsi untuk dapat melakukan analisis dan perancangan EA. Metode ini
digunakan untuk mengeksplorasi dengan cara melakukan wawancara dan studi
literatur atau dokumen untuk melakukan pencarian informasi pada
dokumen yang terkait. Informasi atau data yang
didapatkan akan dikumpulkan dan dianalisis sehingga dapat membantu mencari
solusi dari permasalahan yang ada. Selain itu, metode kualitatif ini digunakan
untuk lebih memahami detail dari fungsi perusahaan dan agar penilitian ini
dapat mengikuti alur dari penilitian terdahulu sehingga
mendapatkan data atau informasi yang lebih luas, benar, dan terpercaya.
Hasil dan Pembahasan
PT XYZ merupakan sebuah perusahaan pada
bidang telekomunikasi industry. PT XYZ memiliki berbagai portofolio di bidang manufacture
and assembly, managed service, digital service, dan system
integrator. Pada manufacture and assembly berfokus pada proses
produksi yang ada atau konversi bahan baku dan lainnya agar menjadi barang yang
memiliki nilai tambah serta berspesifikasi standar. Hasil dari proses pembuatan
dan perakitan berupa barang jadi seperti kabel serat optik, perangkat pembaca
Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el), tabung LPG, dan masih banyak lagi.
Pada managed service memiliki
fokus untuk memastikan tersedianya infrastruktur beserta instalasi, pemeliharaan,
dan manajemen yang sudah disediakan. Tujuan dari adanya layanan ini adalah agar
dapat menekan biaya di perusahaan serta meningkatkan efisiensi perusahaan
konsumen, dan mengubah modal belanja menjadi biaya yang digunakan untuk
operasional. Layanan terkelola ini akan menyebabkan adanya analisis yang akurat
pada proses oleh manajemen, serta adanya fokus yang baik pada perancangan
strategi bisnis di perusahaan.
Digital service pada PT XYZ memiliki fokus untuk
melakukaan penyediaan produk serta layanan yang didasari oleh inovasi layanan
digital untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Selain itu layanan ini memiliki tujuan
agar dapat memudahkan otomatisasi di perusahaan konsumen. Digital service ini
berupa solusi yang akan dikirimkan melalui jaringan elektronik seperti internet.
Layanan ini terotomatisasi dan tidak membutuhkan banyak campur tangan manusia.
Contoh dari layanan digital adalah Business to Business Commerce SIPLah, Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik, Big Data Analytic, dan masih banyak lagi.
Integrator sistem memiliki fokus
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan konsumen berupa perangkat keras, perangkat
lunak, dan juga solusi jaringan. Integrator sistem dapat berisikan solusi pada
perangkat lunak yang dikembangkan sebelumnya sehingga dapat terintegrasi.
Contoh dari integrator sistem yang disediakan oleh PT XYZ adalah adanya
penyebaran serat optik, pengembangan penerangan jalan umum, dan masih banyak
lagi.
Adapun visi dan misi dari PT XYZ adalah sebagai
berikut.
Visi
Menjadi produsen smart product terbaik di
sektor telekomunikasi di Indonesia.
Misi
Perwujudan Visi Perusahaan sebagaimana dituangkan
dan diharapkan di atas akan dicapai melalui upaya yang terkandung dalam misi perusahaan
sebagai berikut:
a.
Peningkatan nilai pemangku kepentingan.
b.
Menciptakan berbagai produk yang cerdas dan
inovatif yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan mampu menyelesaikan
permasalahan pelanggan dengan efektif dan efisien, serta memaksimalkan
kandungan TKDN.
c.
Keunggulan operasional bisnis perusahaan melalui
pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).
d.
Menjadi mitra pemerintah dan sinergi sesama Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan
Annual Report PT Industri Telekomunikasi tahun 2020, struktur organisasi
perseroan merujuk pada keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN No.
SK-56/MBU/2014 tanggal 18 Maret 2014 mengenai Pemberhentian dan Pengangkatan
Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT XYZ. �Berikut pada gambar 2 merupakan struktur
organisasi pada PT XYZ.
Gambar
2
Struktur Organisasi PT XYZ
Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi merupakan sebuah fungsi yang ada pada Divisi Rekayasa
dan Pengembangan Produk dan Solusi yang berfokus pada mencari solusi dari customer
pada produk yang disediakan. Fungsi ini biasanya melakukan pembagian
pekerjaan/dukungan/proyek berdasarkan pada keahlian yang telah disepakati.
Namun, pembagian pekerjaan dapat fleksibel yang dipengaruhi oleh aktivitas pekerjaan.
Berikut pada gambar 3 merupakan struktur organisasi dari Fungsi Manajemen
Rekayasa Solusi pada PT XYZ.
Gambar 3
Struktur
Organisasi Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi
Rencana strategis pada PT XYZ merupakan sebuah
strategi dari perusahaan yang digunakan agar perusahaan dapat mendapatkan
target kinerja yang berkelanjutan. Selain itu, strategi perusahaan juga bertujuan untuk mengatasi masalah yang ada
di perusahaan. Dengan adanya strategi perusahaan yang baik maka perusahaan
dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Berikut pada tabel IV.1 merupakan
rencana strategi pada PT XYZ.
Tabel� 1
Rencana
Strategis PT XYZ
Rencana Strategis PT XYZ |
|||||
Target 2022 |
Net
Sales Rp 5
T |
EBITDA
Rp 500 M |
Net
Income Rp
250 M |
>50%
Recuring Business |
|
Strategi Perusahaan |
H-1: INTI BANGKIT Menghidupkan kembali kapabilitas karyawan
dan penyelarasan budaya |
H-2: INTI TUMBUH Pengembangan customer, inovasi dan
strategis, aliansi |
H-3: INTI BANGGA Memanfaatkan kemampuan internal,
pengalaman customer, dan aliansi strategis |
||
Strategi Bisnis |
Segment Focus � Portfolio Focus |
Customer Development |
Strategic Partnership |
||
Strategi Fungsional |
People: Capability Development and Culture
Transformation melalui INTI Capability Academy |
Structure: Nimble Structure and
Business Transformation |
Process: Process Excelence
melalui inovasi teknologi |
Risk Management: Integrated Enterprise
Risk Management |
Finance:
Restrukturisasi Utang Bank dan Utang Usaha Cost Management |
Parenting Strategy |
Strategic Control dan
Integrated Internal Control |
Berdasarkan
laporan tahunan pada tahun 2020 yang dikeluarkan oleh PT XYZ, rencana kerja
anggaran perusahaan menjadi pedoman untuk karyawan serta manajemen dalam
melaksanakan kegiatan yang ada di perusahaan. Sehingga rencana kerja dan
anggaran perusahaan tahun 2021 menjadi arahan atau dasar untuk manajemen serta
karyawan melaksanakan kegiatan di tahun 2021 (PT XYZ,
2020).
Dalam
Menyusun rencana kerja di perusahaan, PT XYZ tidak terlepas dari rencana
Pemerintah yaitu RPJMN atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional IV
pada tahun 2020 hingga 2024 yang tertera dalam Perpres No. 18 tahun 2020 yaitu
�Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong� seperti yang dijabarkan dalam sembilan misi yang
dikenal sebagai Nawacita Kedua..
Selain
itu PT XYZ mengidentifikasi peran perusahaan dalam perkembangan ekonomi yaitu
sebagai pengembangan bauran dari energi baru terbarukan, melakukan
pengembangan� komponen TKDN atau tingkat
kandungan dalam negeri pada industry manufaktur, pengembangan penetrasi fixed
broadband, perbaikan pada infrastruktur TIK atau teknologi informasi dan
komunikasi sebagai transformasi pada digital, dan meningkatkan skor atau nilai
negara Indonesia dalam Global Cybersecurity Index.
Berdasarkan
pada RJPP atau Rencana Jangka Panjang Perusahaan PT XYZ tahun 2020-2024,
perusahaan mengubah visinya menjadi �Menjadi Produsen Produk Pintar atau Smart
Products yang Terbaik pada Sektor Telekomunikasi di Indonesia�. Maka
perusahaan kembali di kompetensi intinya pada manufaktur serta perakitan dari
peralatan telekomunikasi yang dilengkapi oleh manajemen servis atau layanan,
layanan digital, dan integrator sistem agar adanya intergrasi layanan yang
diberikan. Selain itu, jumlah penjualan pada kasmeter akan difokuskan pada
kasmeter Telco, Government, Enterprise, dan Defense
(PT XYZ,
2020).
Fungsi manajemen rekayasa solusi
merupakan sebuah fungsi �pada PT Industri
Telekomunikasi yang berfokus pada mencari solusi untuk customer pada
produk yang disediakan. Dalam melakukan kegiatan proses bisnis yang ada pada PT
XYZ yaitu pengembangan solusi, Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi menggunakan word
processor seperti Microsoft Word sebagai media untuk mengolah dokumen yang
ada seperti proposal solusi. Untuk pertukaran data antara account manager di
Fungsi Permasaran dan Penjualan dengan Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi
menggunakan media sosial seperti WhatsApp.
Fungsi manajemen rekayasa solusi
merupakan sebuah fungsi yang ada pada Divisi Rekayasa dan Pengembangan Produk
dan Solusi yang berfokus pada mencari solusi untuk customer pada produk
yang disediakan. Proses bisnis utama yang ada pada Fungsi Manajemen Rekayasa
Solusi adalah pengembangan solusi dan survei lapangan. Untuk proses bisnis pengembangan solusi akan dimulai
ketika customer� atau pelanggan
mengajukan permasalahan pelanggan dari produk yang dikembangkan oleh perusahaan
melalui account manager (AM) pada Divisi Pemasaran dan Penjualan. AM
menjadi jembatan antara Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi dengan pelanggan. AM
akan memberitahukan permasalahan pelanggan kepada Fungsi Manajemen Rekayasa
Solusi melalui media sosial WhatsApp. Solusi akan dikembangkan oleh tim engineer
atau pengembang solusi dan akan dibuat proposal solusi menggunakan pengolah
kata yaitu Microsoft Word. Setelah proposal solusi selesai maka akan dikirimkan
ke pelanggan melalui AM menggunakan media sosial WhatsApp.
Untuk proses survei lapangan akan
dilaksanakan ketika dibutuhkan, setelah proposal solusi sebagai rencana solusi telah dibuat. Survei
dilakukan oleh tim pengembang solusi untuk mengetahui kondisi dari pelanggan
sebagai pembuatan detail solusi yang diberikan. Selain itu, survei dilakukan
untuk melakukan penawaran harga dari solusi yang diberikan. Jika penawaran
harga telah disetujui maka pengerjaan solusi akan dilakukan.
PT XYZ merupakan sebuah perusahaan yang memiliki berbagai
portofolio di bidang manufacture and assembly yang berfokus pada proses produksi,
managed service yang berfokus untuk menyediakan infrastruktur dengan
instalasi, manajemen, serta pemeliharaan, digital service atau yang
berfokus untuk menyediakan produk serta layanan berdasarkan inovasi layanan
digital, dan system integrator yang berfokus untuk melakukan pemenuhan
solusi perangkat keras dan perangkat lunak untuk perusahaan konsumen.
Divisi Rekayasa dan Pengembangan Produk dan Solusi merupakan sebuah
divisi yang berfokus untuk mengelola dan menjalankan kegiatan pengembangan
solusi, pengelolaan produk, dan pengembangan produk pada PT XYZ. Divisi ini
berfokus pada marketing yaitu penjualan dan project untuk
menyelesaikan proyek yang ada. Divisi Rekayasa dan Pengembangan Produk dan
Solusi memiliki beberapa fungsi di dalamnya, salah satunya adalah Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi. Fungsi manajemen rekayasa solusi merupakan sebuah
fungsi yang ada pada Divisi Rekayasa dan Pengembangan Produk dan Solusi yang
berfokus pada mencari solusi untuk customer pada produk yang disediakan.
Dengan berjalannya waktu, Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi semakin banyak dalam melakukan pengembangan solusi untuk customer. Sehingga
data yang ada akan semakin besar dan banyak. Dengan berkembangnya data yang ada
pada Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi maka diperlukannya sebuah teknologi
informasi yang dapat mendukung proses bisnis yang ada. Dalam melakukan
kegiatan, Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi tidak memiliki penyimpanan data yang
terintegrasi dengan baik antara data produk, solusi, dan customer. Oleh
karena itu dibutuhkannya teknologi informasi yang dapat menjadi tempat
penyimpanan data yang terintegrasi pada Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi. Untuk
membangun sebuah teknologi informasi harus selaras dengan bisnis yang ada
sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan secara efisien. Dibutuhkannya sebuah
rancangan architecture enterprise untuk membantu adanya keselarasan
antara bisnis dengan data, aplikasi dan teknologi.
Analisis
dan Perancangan
Preliminary Phase adalah fase awal pada
perancangan enterprise architecture dengan TOGAF ADM dimana akan
dilakukan inisiasi dan persiapan untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Termasuk mendefinisikan
kerangka kerja arsitektur perusahaan yang spesifik dan definisi dari prinsip
yang ada di perusahaan. Pada preliminary phase terdapat artefak yaitu principle
catalog.
Principle Catalog berisikan penjelasan prinsip mulai dari bisnis,
data, aplikasi, dan teknologi yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan yang dapat
menjadi arahan bagi perusahaan. Pada katalog ini berisikan komponen yang
bertujuan sebagai arahan yang akan mendefinisikan prinsip yang ada, yaitu
sebagai berikut:
a.
Name atau nama, merupakan komponen prinsip yang
dipilih pada setiap arsitektur yang menggambarkan aturan sehingga mudah untuk
diingat.
b.
Statement atau pernyataan, merupakan deskripsi dari prinsip
yang dipilih.
c.
Rationale atau alasan, merupakan alasan memilih prinsip
terkait.
d.
Implication atau implikasi, merupakan dampak yang akan
terjadi ketika telah menetapkan prinsip. Selain itu juga berisikan persyaratan, baik untuk
bisnis maupun untuk teknologi yang bertujuan untuk menjalankan prinsip.
Katalog prinsip ini akan digunakan sebagai dasar
dalam perancangan EA pada Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi. Berikut pada tabel
V.1 merupakan katalog prinsip pada PT XYZ.
Architecture Vision merupakan fase untuk
mengembangkan visi aspirasional mengenai kemampuan dan nilai bisnis yang
disampaikan dari EA. Selain itu fase ini juga bertujuan untuk mendapatkan persetujuan
untuk pernyataan arsitektur yang mendefinisikan program kerja untuk
pengembangan dan penerapan arsitektur pada arsitektur visi. Fase A atau
arsitektur visi akan menggambarkan hal yang ada di dalam dan di luar lingkup
dari upaya arsitektur serta kendala yang akan dihadapi. Fase arsitektur visi
ini memberikan gambaran tingkat tinggi pertama yang mendeskripsikan arsitektur baseline
dan target, termasuk pada domain bisnis, data, aplikasi, serta teknologi yang
akan dikembangkan pada fase berikutnya.
Business Architecture merupakan fase B atau
fase kedua pada TOGAF ADM. Arsitektur bisnis ini merupakan fase yang akan
menunjukan cara perusahaan agar dapat mencapai tujuan dari bisnis di
perusahaan. Pada fase ini akan ada pengembangan dari target arsitektur bisnis.
Target arsitektur bisnis ini akan menjadi arahan bagi perusahaan dalam
melakukan kegiatan atau aktivitasnya, sehingga dapat mencapai tujuan bisnisnya.
Selain itu fase ini juga untuk melanjutkan hal yang sudah ditetapkan pada fase
arsitektur visi.
Information System
Architecture yaitu fase C,
merupakan fase yang dimana akan mengembangkan serta
menjelaskan target arsitektur sistem informasi pada Fungsi Manajemen Rekayasa
Solusi. Sehingga dengan adanya fase arsitektur informasi ini akan memungkinkan berjalannya
arsitektur bisnis dan visi. Pada fase ini akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu
Data Architecture dan Application Architecture.
Opportunities and
solutions atau Fase E pada TOGAF ADM. Pada fase ini akan melihat
dan melakukan evaluasi dari perancangan enterprise architecture yang
sudah dibuat pada fase sebelumnya. Sehingga hasil dari fase ini akan menjadi
landasan yang akan digunakan untuk melakukan penerapan dari EA pada Fungsi Manajemen
Rekayasa Solusi.
Migration Planning merupakan Fase F pada TOGAF
ADM. Tujuan fase ini adalah untuk melakukan manajemen serta penerapan dari
perubahan yang diajukan. Pada fase ini akan dijabarkan mengenai risk atau risiko, cost atau biaya, dan value atau
manfaat dari proyek yang diusulkan.
Dari analisis perancangan enterprise
architecture pada Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi menghasilkan perancangan
EA sebagai berikut:
(1) Pada analisis arsitektur
bisnis menghasilkan adanya proses bisnis yang memerlukan perbaikan pada
kegiatan di proses pengembangan solusi dan survei lapangan. Hal ini disebabkan
karena proses atau kegiatan tidak menggunakan sistem informasi yang dapat
membantu kegiatan di Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi. Selain itu, tidak
terdapat pengecekan mengenai kepuasan pelanggan sebagai umpan balik untuk
perusahaan serta tidak ada proses untuk melakukan pengelolaan solusi. Maka
diusulkan penggunaan Aplikasi Information System of Solutions (INTENS) yang
menjadi sistem yang akan membantu pertukaran dan penyimpanan data di Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi. Selain itu ditambahkannya proses pemberian formulir feedback
sehingga perusahaan mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap solusi yang
diberikan dari permasalahan pelanggan. (2) Pada arsitektur sistem informasi
terdapat dua arsitektur yaitu, arsitektur data dan aplikasi. Pada analisis
arsitektur data berisikan analisa data yang ada dan dibutuhkan oleh Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi. Dalam analisa tersebut maka disimpulkan bahwa
pertukaran data yang ada belum optimal serta tidak ada dokumentasi data yang
baik. Maka dari itu dibuat perancangan untuk adanya penyimpanan dan pertukaran
data yang ada pada Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi. Pada arsitektur aplikasi,
tidak terdapat aplikasi yang membantu proses pada Fungsi Manajemen Rekayasa
Solusi. Sehingga dibuat perancangan aplikasi target yaitu Aplikasi Information
System of Solutions (INTENS) yang membantu proses pada Fungsi Manajemen
Rekayasa Solusi. (3) Pada arsitektur teknologi, perusahaan telah memiliki
infrastruktur yang baik. Namun Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi belum memiliki
teknologi yang digunakan. Sehingga adanya teknologi target yang sesuai dengan
standar di perusahaan yang membantu pengembangan aplikasi.
Pada penelitian ini
menghasilkan rancangan enterprise
architecture yaitu berupa solusi yang digambarkan pada artefak perancangan
EA dari permasalahan yang ada di Fungsi Manajemen Rekayasa Solusi. Perancangan
tersebut dapat menjadi acuan dalam memaksimalkan kegiatan yang ada pada Fungsi
Manajemen Rekayasa Solusi dengan pengembangan sistem yang membantu kegiatan
pertukaran dan penyimpanan data. Pengembangan sistem pada Fungsi Manajemen
Rekayasa Solusi dapat menggunakan IT Roadmap sebagai acuan atau panduan
dalam melakukan proyek yang telah dirancang dalam kurun waktu 1 tahun 3 bulan
dimana pengembangan Aplikasi Information System of Solutions (INTENS)
dibagi menjadi peningkatan proses bisnis selama 5 bulan, pengembangan teknologi
infrastruktur Aplikasi INTENS selama 4 bulan, dan pengembangan fungsionalitas
aplikasi dan integrasi data selama 6 bulan.
Anindita, T. (2018). Analisis dan Pengembangan enterprise
architecture dengan Menggunakan TOGAF Architecture Development Method (Studi
Kasus: PT Tugu Pratama Indonesia). 151(2), 24�25.
Arifin, & Iqbal.
(2019). Design Of Architecture Enterprise Model Information System Academic And
Student Administration Bureau Using TOGAF ADM. International Journal of
Advanced Research and Publications, 3(6), 207�215.
http://www.ijarp.org/published-research-papers/june2019/Design-Of-Architecture-Enterprise-Model-Information-System-Academic-And-Student-Administration-Bureau-Using-Togaf-Adm.pdf
Deny, D., Herlian, A.,
& Andry, J. F. (2021). Enterprise Architecture Design Using Togaf Adm
Framework (Sme Case Study: Dormitory House). International Journal of Open
Information Technologies, 9(1).
Hevner, A. R., March,
S. T., Park, J., & Ram, S. (2004). Design science in information systems
research. MIS Quarterly: Management Information Systems, 28(1),
75�105. https://doi.org/10.2307/25148625
Lankhorst, M. (2017).
Enterprise Architecture at Work: Modelling, Communication, and Analysis. In Springer.
https://doi.org/10.1007/978-3-642-01310-2
Mastan, I. A., &
Stefanus, M. (2021). Perancangan Enterprise Architecture Pada PT Vitapharm
Menggunakan Framework TOGAF. BIP�s Jurnal Bisnis Perspektif, 13(2).
https://doi.org/10.37477/bip.v13i2.218
PT. INTI. (2020). PT.
INTI � PT. Industri Telekomunikasi Indonesia. https://www.inti.co.id/
PT XYZ. (2020). Annual
Report Tahun 2020, Membentuk Kembali Masa Depan Melalui Restrukturisasi
Perseroan.
Qurratuaini, H. (2018).
Designing enterprise architecture based on TOGAF 9.1 framework. IOP
Conference Series: Materials Science and Engineering, 403(1).
https://doi.org/10.1088/1757-899X/403/1/012065
Rusdianto, R., &
Putra, S. A. (2020). Penerapan Togaf Adm Untuk Perencanaan Enterprise
Architecture Sistem Informasi Pada Upt Bkn Jambi. Jurnal Manajemen Sistem
Informasi, 5(1), 136�150.
Sessions, R. (2013). A
Comparison of the Top Four Enterprise-Architecture Methodologies.
http://www3.cis.gsu.edu/dtruex/courses/CIS8090/2013Articles/A Comparison of the
Top Four Enterprise-Architecture Methodologies.html
Soraya, V., &
Sari, W. S. (2019). Perancangan Enterprise Architecture Sistem Informasi dengan
Menggunakan Framework TOGAF ADM pada CV. Garam Cemerlang. JOINS (Journal of
Information System), 4(2), 148�156.
https://doi.org/10.33633/joins.v4i2.3054
The Open Group.
(2018). The Open Group Standard, Version 9.1. 1�181.
https://pubs.opengroup.org/architecture/togaf9-doc/arch/
TOGAF. (2018). Introduction
TOGAF 9.1. https://pubs.opengroup.org/architecture/togaf91-doc/arch/
Definition of
Enterprise Architecture (EA) - Gartner Information Technology Glossary. (2019).
Gartner. https://www.gartner.com/en/information-technology/glossary/enterprise-architecture-ea
The Open Group. (2018). Interoperability Requirements. The Open
Group Website. Retrieved August 1, 2022, from https://pubs.opengroup.org/architecture/togaf91-doc/arch/chap29.html
PT XYZ. (2021, November). Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan
Tahun 2022 (2764/PR.03.03/010500/2021).
The Open Group. (2011). TOGAF 9.1 Enterprise Edition Sample Catalogs,
Matrices, and Diagrams (9.1 ed., Vol. 3). The Open Group.
http://www.opengroup.org/bookstore/catalog/i093.html
Copyright holder: Nama
Author (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |