Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 8,
No. 5,
Mei 2023
LITERATURE REVIEW:
HERBAL UNTUK DIARE PADA MASA KEHAMILAN
Neni Asmawati Putri, Rabiatul Ahdawiya, Husnul
Khatimah, Maya Septriana
Program
Studi Sarjana Kebidanan, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Surabaya, Indonesia
Fakultas Vokasi Pengobatan Tradisional Universitas
Airlangga Surabaya, Indonesia
Email:
[email protected], [email protected]
Abstrak
Diare pada masa kehamilan dapat disebabkan karena infeksi, gangguan
hormonal, intoleran laktosa, penggunaan obat-obatan dan karena pengaruh dari
makanan yang tidak cocok. Perubahan pola makan yang mendadak juga dapat
menimbulkan diare. Perubahan sensivitas saluran cerna juga dapat memicu
terjadinya diare. Pencarian sumber literatur review dari jurnal yang meneliti
tentang herbal yang digunakan untuk mengatasi diare pada masa kehamilan. Dari
82 jurnal bersumber dari PubMed, Scopus, Research online, Science direct, google Scholar, Research
gate, Elsevier, Wiley
online dengan keyword: Herbal diare and kehamilan, herbal
diarrhea and pregnancy, Non farmakologi diare and kehamilan, jurnal, terapi komplementer diare and kehamilan, plant or herbal and pregnancy diarrhea, diarrhoea or pregnancy and
herbal plant. Dari 82 jurnal didapatkan dari berbagai sumber, kemudian di
skrining menjadi 28 jurnal yang telah disesuaikan dengan 10 tahun terakhir.
Kemudian dari 28 jurnal didapatkan 9 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi.
Dari 9 jurnal didapatkan bahan herbal yang aman untuk mengobati diare pada ibu
hamil. Herbal untuk mengatasi diare pada ibu hamil dapat diperoleh dari sekitar
kita. Salah satunya adalah jambu biji, kunyit, blimbing wuluh, garut dan kayu
manis. Tentu saja penggunaannya harus diperhatikan dan dapat dikonsulkan pada
dokter atau tenaga kesehatan. Bahan herbal tersebut mempunyai kandungan
antioksidan yang dapat melindungi dari penyebab diare. Tetapi jika dengan
pengobatan herbal gejala tidak membaik dan terjadi perburukan harus segera
datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Penelitian lebih lanjut tentang herbal
untuk mengatasi diare pada ibu hamil perlu dilakukan.
Kata kunci: herbal, kehamilan, diare
Abstract
Diarrhea during pregnancy can
be caused by infection, hormonal disorders, lactose intolerance, use of drugs
and because of the influence of unsuitable food. Sudden changes in diet can
also cause diarrhea. Changes in gastrointestinal sensitivity can also trigger
diarrhea. Searching for literature review sources from journals researching
herbs used to treat diarrhea during pregnancy. From 82 journals sourced from
PubMed, Scopus, Online research, Science direct, google Scholar, Research gate,
Elsevier, Wiley online with keywords: diarrhea and pregnancy herbs, diarrhea
and pregnancy herbs, non-pharmacological diarrhea and pregnancy, journals,
diarrhea complementary therapies and pregnancy, plants or herbs and diarrhea of
pregnancy, diarrhea or pregnancy and herbs. From 82 journals
obtained from various sources, then they were screened into 28 journals that
have been adjusted for the last 10 years. Then from 28 journals obtained 9
journals that meet the inclusion criteria. From 9 journals obtained herbal
ingredients that are safe to treat diarrhea in pregnant women. Herbs to treat
diarrhea in pregnant women can be obtained from around us. One of them is
guava, turmeric, star fruit, arrowroot and cinnamon. Of course its use must be
considered and can be consulted by a doctor or health worker. These herbal
ingredients contain antioxidants that can protect against the causes of
diarrhea. But if with herbal treatment the symptoms do not improve and worsen,
you must immediately come to the nearest health facility. Further research on
herbs to treat diarrhea in pregnant women needs to be done.
Keywords: herbal, pregnancy, diarrhea
Pendahuluan
Diare adalah gejala umum yang
disebabkan oleh berbagai penyebab, dimanifestasikan sebagai peningkatan
frekuensi buang air besar dari biasanya, perubahan volume dan morfologi tinja,
jumlah besar yang tidak berbentuk, tinja yang encer. Diare akan menyebabkan
kerusakan parah termasuk kekurangan gizi, anemia dan sejenisnya (Lu et al.,
2020). Diare
didefinisikan sebagai buang air besar (BAB) yang cair atau semi cair dengan
kadar air dalam tinja lebih dari 200 g atau 200 ml per 24 jam, atau frekuensi
buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari (Firmansyah, 2017). Sedangkan
menurut (WHO, 2005) diare adalah buang air besar yang encer atau encer,
biasanya paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Namun, konsistensi tinja
daripada jumlah yang paling penting.
Sejumlah 34% dari
wanita hamil yang mengalami diare disebabkan karena infeksi. Etiologi infeksi
dari diare antara lain infeksi bakteri seperti Campylobacter jejuni, Salmonella, Shigella, dan Escheria coli,
infeksi virus, parasit seperti Cryptosporidium,
Entamoeba hys- tolitica, Giardia ataupun jamur. Penyebab lain dari diare
pada masa kehamilan adalah adanya gangguan hormonal, intoleran laktosa, penggunaan
obat-obatan dan karena pengaruh dari makanan yang tidak cocok (Firmansyah, 2017). Perubahan hormon adalah faktor yang paling sering
memicu terjadinya diare pada ibu hamil. Perubahan hormon akan menyebabkan kerja
dari sistem pencernaan ibu hamil terganggu, sehingga ibu hamil rentan mengalami
diare. Penyebab lain terjadinya diare pada ibu hamil juga bisa dikarenakan
perubahan dari pola makan. Perubahan pola makan yang mendadak juga dapat
menimbulkan diare. Perubahan sensitivitas saluran cerna juga dapat memicu
terjadinya diare. Konsumsi obat diare yang dijual bebas tanpa konsultasi dokter
menyebabkan diare lebih parah karena tidak sesuai dengan diagnosa (Adrian, 2021).
Diare pada
kehamilan pada umumnya bersifat ringan, tetapi dapat menyebabkan komplikasi
kelemahan, dehidrasi dan mengganggu absorbsi nutrisi sehingga dapat
mempengaruhi keadaan ibu dan janin. Meskipun bersifat ringan, penanganan harus
segera dilakukan (Firmansyah, 2017). Pengobatan herbal menjadi salah satu pilihan dalam
mengobati diare pada ibu hamil.
Masyarakat
Indonesia sudah sejak zaman dahulu kala menggunakan ramuan obat tradisional
Indonesia sebagai upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan
perawatan kesehatan. Ramuan obat tradisional Indonesia tersebut dapat berasal
dari tumbuhan, hewan, dan mineral, namun umumnya yang digunakan berasal dari
tumbuhan (KEMENKES RI, 2017). Pemanfaatan tanaman disekitar yang mudah didapat dan
mudah pengolahannya menjadi salah satu alasan pemilihan pengobatan menggunakan
herbal. Persentase penggunaan tumbuhan obat berturut-turut adalah jahe 50,36 %,
kencur 48,77 %, temulawak 39,65 %, meniran 13,93 % dan mengkudu 11,17 % (KEMENKES RI, 2017). Salah satu contoh herbal dari bahan jahe yang
berkhasiat sebagai antimikroba E. coli
(Felicia, Debora dan
Ramadhani, 2022). Bentuk sediaan jamu yang paling banyak disukai
penduduk adalah berupa cairan, seduhan, rebusan atau rajangan, bentuk kapsul
dan pil ataupun tablet (KEMENKES RI, 2017).
Perilaku
masyarakat Indonesia dalam mengobati penyakit selain menggunakan obat herbal
juga berobat ke Kyai, dukun bayi dan tenaga kesehatan (Prasetyo et al., 2020). Obat herbal adalah obat yang terbuat dari
bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuhan dan bersifat turun temurun dari
nenek moyang. WHO menyatakan sekitar 80% penduduk dunia masih menggunakan obat
herbal sebagai obat untuk menyembuhkan suatu penyakit. Obat herbal dinilai
memiliki banyak kelebihan. Indonesia sebagai negara yang kaya akan
rempah-rempah dan aneka tumbuhan juga masih menggunakan obat herbal sebagai
pengobatan karena dianggap alami dan tidak menimbulkan efek samping. Selain itu
obat herbal dapat dijumpai disekitar lingkungan dan dinilai lebih murah. Obat
herbal terdiri dari beberapa ramuan dari bahan yang beraneka ragam, sehingga
obat herbal dipercaya memiliki efek untuk menyembuhkan lebih dari satu manfaat.
Selain itu obat herbal dapat digunakan sebagai terapi alternatif selain terapi
dengan obat sintesis, tetapi penggunaannya harus dikonsultasikan terlebih
dahulu (Anggaraini,
2021). Obat sintesis adalah pengobatan dengan
menggunakan farmakologi, misalkan dengan antibiotik. Pemberian antibiotik yang
tidak tepat, keterlambatan pengobatan, sering dikaitkan dengan masalah
kesehatan jangka panjang (Sagita,
Kurniawati dan Faizah, 2022).
Dalam sebuah
penelitian sejumlah besar wanita menggunakan berbagai
jenis obat herbal untuk tujuan yang berbeda selama kehamilan mereka. Penggunaan
obat herbal oleh ibu hamil berbeda antara Eropa dan USA, mencapai 27% sampai
57% atau bahkan lebih di Eropa dan dari 10% sampai 73% di USA. Dalam sebuah
penelitian terhadap 400 wanita hamil Norwegia, prevalensi penggunaan herbal
adalah 36% dan wanita yang disurvei diindikasikan menggunakan hampir 250 produk
herbal yang mengandung 46 herbal yang berbeda. Sebaliknya, di Italia selatan,
81% wanita hamil mengindikasikan penggunaan setidaknya satu produk herbal
selama kehamilan. Namun penggunaan
herbal dalam kehamilan tetap harus diperhatikan karena menyangkut kesehatan ibu
dan janinnya (Sarecka-Hujar dan
Szulc-Musioł, 2022).
Metode
Penelitian
Pencarian sumber
literatur review dari jurnal yang meneliti tentang herbal yang digunakan untuk
mengatasi diare pada masa kehamilan. Dari 82 jurnal bersumber dari pubmed, Scopus, research online, science
direct, google schoolar, research gate, elsevier, wiley online dengan keyword: Herbal diare and kehamilan, herbal diarrhea and pregnancy, Non
farmakologi diare and kehamilan, jurnal, terapi komplementer diare and
kehamilan, plant or herbal and pregnancy
diarrhea, diarrhea or pregnancy and herbal plant. Maka didapatkan 9 jurnal
yang sesuai dengan kriteria inklusi. Jurnal yang tidak sesuai dengan kriteria
inklusi akan dikeluarkan dari daftar sumber literatur review.
Metode penelitian
yang digunakan pada jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi adalah menggunakan
metode penelitian eksperimental, cross sectional, meta analisis, deskriptif.
Kriteria inklusi dalam literature review ini adalah bahan herbal yang aman
digunakan untuk mengobati diare pada ibu hamil.
Dari 82 jurnal
didapatkan dari berbagai sumber, kemudian di skrining menjadi 28 jurnal yang
telah disesuaikan dengan 10 tahun terakhir. Kemudian dari 28 jurnal didapatkan
9 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi. Dari 9 jurnal didapatkan bahan herbal
yang aman untuk mengobati diare pada ibu hamil dan mudah didapatkan
dilingkungan sekitar.
Hasil
dan Pembahasan
����������� Dari 9 jurnal yang telah di skrining menjelaskan tentang bahan herbal
dan kandungan apa saja yang ada didalamnya yang dapat mengobati diare.������ Terdapat�
senyawa-senyawa yang dapat berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh,
salah satunya adalah flovanoid dan fenol. Flavonoid mampu menghambat
sekresi usus yang diinduksi prostaglandin E2 dan kontraksi yang diinduksi
spasmogen dan juga menghambat pelepasan prostaglandin dan autocoid. Polifenol juga dapat menunjukkan sifat antidiare dengan
berinteraksi dan menghambat sistem sitokrom P450. Kurkumin, lemak, protein,
fosfor, besi, resin, minyak atsiri, demetoksikurmin,
oleoresin, bides metoksikurmin, damar
dan gom merupakan senyawa dan protein yang berfungsi sebagai antivirus,
antifungi, antioksidan, antikarsinogen dan antibakteri dalam tubuh.
Peneliti
dan tahun |
Judul |
Metode |
Hasil
penelitian |
(Hirudkar et
al., 2020) |
Quercetin a Major
Biomarker of Psidium Guajava L. Inhibits SepA Protease Activity of Shigella
Flexneri in Treatment of Infectious Diarrhoea |
Eksperimental |
Daun tanaman Psidium
guajava L. (Myrtaceae) telah digunakan secara tradisional dalam pengobatan
berbagai gangguan pencernaan termasuk diare dan juga telah dilaporkan
memiliki aktivitas antidiare yang kuat pada berbagai model diare yang
disebabkan oleh bahan kimia. Peran quercetin
sebagai biomarker utama untuk potensi antidiare yang diamati dari P. guajava terhadap Shigella flexneri yang disebabkan
diare menular. Temuan di atas juga didukung dengan baik dengan penurunan
ekspresi sitokin, pengurangan produksi NO dan reaktivasi aktivitas Na+/K+-
ATPase. |
(Kumar et al.,
2021) |
Guava (Psidium guajava
L.) Leaves: Nutritional Composition, Phytochemical Profile, and
Health-Promoting Bioactivities |
Eksperimental |
Psidium
guajava (L.) termasuk dalam famili Myrtaceae dan merupakan buah penting di daerah tropis seperti
India, Indonesia, Pakistan, Bangladesh, dan Amerika Selatan. Daun tanaman
jambu biji telah dipelajari untuk manfaat kesehatannya yang dikaitkan dengan
kebanyakan fitokimia, seperti quercetin,
avicularin, apigenin, guaijaverin, kaempferol, hyperin, myricetin, asam galat, katekin, epikatekin, asam klorogenat, epigallocatechin gallate ,
dan asam kafeat. Ekstrak daun
jambu biji (GLs) telah diteliti aktivitas biologisnya, antara lain sebagai
antikanker, antidiabetes, antioksidan, antidiare, antimikroba, penurun lipid,
dan aktivitas hepatoprotektor. |
(Febriawan, 2020) |
Manfaat
Senyawa Kurkumin Dalam Kunyit Pada Pasien Diare |
Deskriptif |
Salah satu tanaman obat yang memiliki efek terhadap
penyembuhan diare adalah kunyit. Kunyit memiliki banyak kandungan senyawa
kimia seperti kurkumin, lemak, protein, fosfor, besi,resin, minyak atsiri, desmetoksikurkumin, oleoresin, damar, bides metoksikurkumin, dan gom yang bermanfaat sebagai antivirus,
antifungi, antimalaria, antioksidan, antikarsinogen, dan antibakteri. Kurkumin yang merupakan salah satu senyawa dalam
kunyit memiliki manfaat sebagai antibakteri terbukti mampu melawan bakteri
penyebab diare baik sebagai agen inhibitor maupun agen baktericidal bergantung dosis yang digunakan, makin besar
konsentrasi ekstrak kunyit yang digunakan maka makin baik juga efek nya dalam
memengaruhi pertumbuhan bakteri penyebab diare khususnya E. coli. |
(Fajriyah, Wahyuni dan Murdiyah, 2017) |
Pengaruh
Kombucha Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa
bilimbi L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli |
Eksperimental |
Air kombucha sari buluh memiliki senyawa kimia yang
berpotensi sebagai bahan antimikroba terhadap bakteri E. coli yang dapat menyebabkan diare. Kombucha sari buah yang
merupakan minuman herbal obat diare dengan rasa manis keasaman. Minuman ini
tidak dapat diminum sehari-hari akan tetapi dapat diminum untuk menanggulangi
penyakit diare akibat bakteri E. coli.
Buah belimbing wuluh diketahui positif mengandung senyawa golongan flavonoid, alkaloid, triterpen saponin,
terpenoid dan minyak atsiri. |
(Rahman et al.,
2015) |
Evaluation of Antidiarrheal
Activity of Methanolic Extract of Maranta arundinacea Linn. Leaves |
Eksperimental |
Daun M.
arundinacea telah menunjukkan bahwa alkaloid,
tanin, glikosida, steroid, dan
saponin tidak ada tetapi fenol dan
flavonoid ada secara signifikan. Dilaporkan bahwa flavonoid dan polifenol bertanggung jawab untuk sifat aktivitas
antidiare. Selain itu, uji in vivo dan invitro juga menunjukkan bahwa flavonoid mampu menghambat sekresi
usus yang diinduksi prostaglandin E2 dan kontraksi yang diinduksi spasmogen
dan juga menghambat pelepasan prostaglandin dan autocoid. Dengan demikian, flavonoid
sebagai penghambat biosintesis prostaglandin dianggap dapat menunda
diare. Polifenol juga dapat
menunjukkan sifat antidiare dengan berinteraksi dan menghambat sistem
sitokrom P450. Jadi, aktivitas antidiare ekstrak metanol daun M. arundinacea karena adanya flavonoid dan fenol. |
(Zhang et al.,
2019) |
Cinnamomum cassia Presl:
A Review of Its Traditional Uses, Phytochemistry, Pharmacology and Toxicology |
Eksperimental |
C. cassia memiliki
berbagai efek farmakologis termasuk efek anti tumor, efek anti-inflamasi dan
analgesik, efek anti-diabetes dan anti-obesitas, efek antibakteri dan
antivirus, efek perlindungan kardiovaskular, efek sitoprotektif, efek
neuroprotektif, efek imunoregulasi dan aktivitas anti-tirosinase. Sebagai
efek antibakteri dan antivirus penghambatan terhadap Staphylococcus aureus, Aspergillus
niger, Bacillus subtilis dan
Escherichia coli. Efek penghambatan terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae dan Pseudomonas aeruginosa. |
(Lu et al.,
2020) |
Changes Of Intestinal
Microflora Diversity In Diarrhea Model Of KM Mice And Effects Of Psidium
Guajava L. As The Treatment Agent For Diarrhea |
Eksperimental |
Psidium
guajava L. merupakan salah satu jenis tumbuhan yang memiliki
nilai farmasi untuk pengobatan diare. Penelitian menunjukkan bahwa Psidium guajava L. terdiri dari flavonoid, tanin, minyak atsiri, quercetin, pitosterol,
polisakarida. |
(Walusansa et
al., 2022) |
Herbal Medicine Used for
the Treatment of Diarrhea and Cough in Kampala City, Uganda |
Eksperimental |
Beberapa tanaman yang didokumentasikan dalam
penelitian ini, seperti C. flexuosus,
C. limon, dan A. sativum telah
dilaporkan memiliki nilai gizi dan komersial, dan digunakan dalam pengobatan
penyakit lain selain diare dan atau batuk |
(Biswas et al.,
2013) |
Antimicrobial Activities
of Leaf Extracts of Guava ( Psidium guajava L.) on Two Gram-Negative and
Gram-Positive Bacteria |
Eksperimental |
Ekstrak air dari jambu biji efektif melawan Staphylococcus dan Bacillus. Ekstrak metanol jambu biji menunjukkan aktivitas
penghambatan yang signifikan terhadap pertumbuhan 2 isolat Salmonella dan E. coli
enteropatogenik. Penghambatan yang diamati dari bakteri Gram-positif, Bacillus cereus dan Staphylococcus aureus, menunjukkan
bahwa jambu biji memiliki senyawa yang mengandung sifat antibakteri yang
dapat secara efektif menekan pertumbuhan ketika diekstraksi menggunakan
metanol atau etanol sebagai pelarut. |
Pembahasan
Berdasarkan pengetahuan medis saat
ini, satu-satunya perubahan fisiologis yang diketahui dapat menyebabkan diare
pada kehamilan adalah melalui efek prostaglandin pada otot polos. Prostaglandin
menyebabkan kontraksi otot polos, yang dapat meningkatkan kekuatan ekspulsi gastrointerstinal. Pada wanita menstruasi,
peningkatan kadar prostaglandin telah dikaitkan dengan ketidaknyamanan perut,
diare, mual, dan muntah, yang membaik setelah pemberian inhibitor sintesis
prostaglandin (Body dan Christie,
2016).
Penyebab diare
yang dapat menular
adalah yang disebabkan virus, bakteri, protozoa. Intoleransi makanan seperti Fruktosa, Laktosa, Manitol, Sorbitol. Transit gastrointerstinal
yang dipercepat seperti pemberian obat-obatan dan prostaglandin, meningkat sindrom iritasi usus serta penyakit radang usus dan malabsorbsi (Body dan Christie,
2016).
Pada penelitian Nuraini (2021) di Kecamatan Terangun
Kabupaten Gayo Lues dan Mustofa dan Rahmawati
(2019) terdapat 40 jenis tumbuhan dan 28 familia yang dijadikan obat diare Zingiberaceae, Rutaceae,
Graminae, Melastomaceae, Rubaceae, Musaceae, Anocardiaceae, Mirtaceae,
Myristicaceae, Arecaceae, Lamiaceae, Moraceae, Apiaceae, Piperaceae, Alliaceae,
Piperaceae, Lauraceae, Annonaceae, Cucurbitaceae, Convolvulaceae,
Loranthaceae, Sapindaceae, Euphorbeaceae, Poaceae, Solanaceae, Theaceae,
Phyllanthaceae, Amarylidaceae.
Dalam penelitian tersebut tidak disebutkan apakah jenis tumbuh-tumbuhan
tersebut aman dikonsumsi oleh ibu hamil, bagaimana cara pengolahan dan takaran
yang digunakan.
Hasil dari penelitian dalam literatur review
menyebutkan bahan herbal yang bisa digunakan untuk mengobati diare pada masa
kehamilan. Bahan herbal tersebut diantaranya adalah jambu biji, kunyit,
belimbing wuluh, kayu manis dan garut. Semua bahan tersenut dapat diperoleh
dari sekitar kita dan relatif murah dan mudah untuk didapatkan (Kasim dan Yusuf, 2020).
Kelemahan pada
literature review yang terdapat dalam 9 jurnal tersebut adalah tidak
terdapatnya keterangan yang jelas dari keamanan bahan herbal tersebut untuk ibu
hamil, keamanan bahan herbal hanya dapat dilihat dari literature lain dalam hal
ini dapat dilihat dari buku tentang tanaman herbal maupun dari jurnal lain
tentang tanaman herbal dan artikel bebas. Kelemahan yang kedua yaitu tidak
dijelaskan bagaimana cara pengolahan dan takaran yang sesuai jika akan
digunakan untuk terapi konservatif untuk diare pada ibu hamil.
Keterbatasan
literatur akan informasi tentang herbal untuk mengatasi diare pada ibu hamil
menjadi salah satu faktor kurangnya informasi tentang pengobatan non
farmakologi pada ibu hamil yang mengalami diare. Untuk itu diperlukan
penelitian lebih lanjut tentang herbal untuk mengatasi diare pada ibu hamil
mengingat bahwa diare pada ibu hamil merupakan salah satu kesakitan yang
dialami ibu hamil dan apabila dibiarkan tanpa penanganan akan mengakibatkan
kesakitan bahkan sampai pada kematian.
Kesimpulan
Herbal untuk mengatasi diare pada ibu hamil dapat
diperoleh dari sekitar kita. Contohnya adalah jambu biji, kunyit, blimbing
wuluh, garut dan kayu manis. Tentu saja penggunaannya harus diperhatikan dan
dapat dikonsulkan pada dokter atau tenaga kesehatan. Bahan herbal tersebut
mempunyai kandungan antioksidan yang dapat melindungi dari penyebab diare.
Tetapi jika dengan pengobatan herbal gejala tidak membaik dan terjadi
perburukan harus segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Penelitian
lebih lanjut tentang herbal untuk mengatasi diare pada ibu hamil perlu
dilakukan.
BIBLIOGRAFI
Adrian, K. (2021) Penyebab dan Obat Diare untuk Ibu Hamil - Alodokter,
Adrian, Kevin. Tersedia pada:
https://www.alodokter.com/penyebab-dan-obat-diare-untuk-ibu-hamil.
Anggaraini, L. M. (2021) Lebih Baik Mana, Obat Herbal Atau
Obat Sintesis?, Ners UNAIR. Tersedia pada: http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1125-lebih-baik-mana-obat-herbal-atau-obat-sintesis.
Biswas, B. et al. (2013) �Antimicrobial Activities of Leaf
Extracts of Guava ( Psidium guajava L.) on Two Gram-Negative and Gram-Positive
Bacteria,� International Journal of Microbiology, 2013, hal. 1�7. doi:
10.1155/2013/746165.
Body, C. dan Christie, J. A. (2016) �Gastrointestinal
Diseases in Pregnancy. Nausea, Vomiting, Hyperemesis Gravidarum,
Gastroesophageal Reflux Disease, Constipation, and Diarrhea.,� Gastroenterology
Clinics of North America, 45(2), hal. 267�283. doi: 10.1016/j.gtc.2016.02.005.
Fajriyah, Y. D. N., Wahyuni, D. dan Murdiyah, S. (2017)
�Pengaruh Kombucha Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli,� Bioedukasi, 13(2), hal. 32�36.
Febriawan, R. (2020) �Manfaat Senyawa Kurkumin Dalam Kunyit
Pada Pasien Diare,� Jurnal Medika Hutama, vol.2 no.0(Oktober), hal. 255�260.
Tersedia pada: https://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/download/63/39.
Felicia, A., Debora, K. dan Ramadhani, R. (2022) �In Vitro
Antimicrobial Activity Evaluation of Ginger (Zingiber officinale) Absolute
Ethanol Extract against Uropathogenic Escherichia coli (UPEC),� JUXTA: Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga, 13(2), hal. 51�56. doi:
10.20473/juxta.V13I22022.51-56.
Firmansyah, M. A. (2017) Tata Laksana Diare Akut dalam
Kehamilan, Medicinus. Tersedia pada:
chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://cme.medicinus.co/cme/pluginfile.php/106/course/summary/TataLaksana
Diare Akut.pdf.
Hirudkar, J. R. et al. (2020) �Quercetin a Major Biomarker of
Psidium Guajava L. Inhibits SepA Protease Activity of Shigella Flexneri in
Treatment of Infectious Diarrhoea,� Microbial Pathogenesis, 138, hal. 103807.
doi: 10.1016/j.micpath.2019.103807.
Kasim, V. N. A. dan Yusuf, Z. K. (2020) TUMBUHAN OBAT
BERBASIS PENYAKIT. C.V Athra Samudra.
KEMENKES RI (2017) �Keputusan Menteri Kesehatan republik
Indonesia Tentang Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia,� KEMENKES RI.
Kumar, M. et al. (2021) �Guava (Psidium guajava L.) Leaves:
Nutritional Composition, Phytochemical Profile, and Health-Promoting
Bioactivities,� Foods, 10(4), hal. 752. doi: 10.3390/foods10040752.
Lu, J. et al. (2020) �Changes Of Intestinal Microflora
Diversity In Diarrhea Model Of KM Mice And Effects Of Psidium Guajava L. As The
Treatment Agent For Diarrhea,� Journal of Infection and Public Health, 13(1),
hal. 16�26. doi: 10.1016/j.jiph.2019.04.015.
Mustofa, F. I. dan Rahmawati, N. (2019) �Studi
Etnofarmakologi Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Penyehat Tradisional untuk
Mengatasi Diare di Sulawesi Selatan,� Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia, 11(2),
hal. 17�32. doi: 10.22435/jtoi.v11i2.580.
Nuraini, N. (2021) �Pemanfaatan Tumbuhan Tradisional Sebagai
Obat Diare Pada Masyarakat Kecamatan Terangun Kabupaten Gayo Lues,� Jurnal
Jeumpa, 8(1), hal. 501�515. doi: 10.33059/jj.v8i1.3951.
Prasetyo, B. et al. (2020) �Increasing of early high-risk
pregnancy detection with proactive intervention in Bangkalan District, Madura
Indonesia,� Journal of Global Pharma Technology, 12(6), hal. 26�31. Tersedia
pada: www.jgpt.co.in.
Rahman, M. K. et al. (2015) �Evaluation of Antidiarrheal
Activity of Methanolic Extract of Maranta arundinacea Linn. Leaves,� Advances
in Pharmacological Sciences, 2015, hal. 1�6. doi: 10.1155/2015/257057.
Sagita, R., Kurniawati, E. M. dan Faizah, Z. (2022) �A
Systematic Review and Meta-Analysis of Experimental Studies: Can Red Ginger be
Used in the Treatment for Women Urinary Tract Infections?,� Tropical Journal of
Natural Product Research, 6(9), hal. 1367�1371. doi: 10.26538/tjnpr/v6i9.3.
Sarecka-Hujar, B. dan Szulc-Musioł, B. (2022) �Herbal
Medicines�Are They Effective and Safe during Pregnancy?,� Pharmaceutics, 14(1),
hal. 171. doi: 10.3390/pharmaceutics14010171.
Walusansa, A. et al. (2022) �Herbal Medicine Used for the
Treatment of Diarrhea and Cough in Kampala City, Uganda,� Tropical Medicine and
Health, 50(1). doi: 10.1186/s41182-021-00389-x.
WHO (2005) �The Treatment of Diarrhoea,� in Department of
Child and Adolescent Health and Development. Tersedia pada:
https://www.who.int/publications/i/item/9241593180.
Zhang, C. et al. (2019) �Cinnamomum cassia Presl: A Review of Its
Traditional Uses, Phytochemistry, Pharmacology and Toxicology,� Molecules,
24(19), hal. 3473. doi: 10.3390/molecules24193473.
Copyright
holder: Neni Asmawati
Putri, Rabiatul Ahdawiyah,
Husnul Khatimah, Maya Septriana (2023) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |