Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
5, Mei 2023
TANTANGAN DAN HAMBATAN : ANALISIS PROBLEMATIKA
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB ERA SOCIETY 5.0 DI PERGURUAN
TINGGI AGAMA ISLAM DI INDONESIA
Ade Muhammad Ritonga, Muhammad Suib, Ahmad Zaky
Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah, Indonesia
Institut Agama Islam Abdullah Said, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Bahasa
Arab merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi agama Islam di Indonesia, namun
pembelajaran Bahasa Arab era Society 5.0 di perguruan tinggi agama islam di Indonesia sering dihadapi oleh beberapa Permasalahan yang bertalian dengan tantangan dan hambatan, sedangkan permasalahan pembelajaran Bahasa
Arab juga erat kaitannya dengan perkembangan zaman dan kemajuan Teknologi. Artikel Ini akan membahas
problematika pembelajaran
Bahasa Arab Era Society di perguruan tinggi di Indonesia dan akan memfokuskan penelitiannya di STAI
Assunnah Deli Serdang SUMUT sebagai
lokasi Studi Kasusnya, Adapun pendekatan penelitian ini adalah kualitatif deskriptif..
sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya tantangan
yang dihadapi dalam pembelajaran Bahasa Arab di STAI Assunnah
yaitu kurangnya kemampuan dosen terhadap teknologi, keterbatasan media teknologi, pengembangan potensi mahasiswa, sedangkan hambatan yang dihadapi adalah keterbatasan penggunaan teknologi bagi mahasiswa dan penggunaan metode klasik dalam mengajar.
Kata Kunci: tantangan; hambatan; era
society 5.0
Abstract
Arabic is one of the subjects taught at Islamic
religious colleges in Indonesia, but learning Arabic in the Society 5.0 era at
Islamic religious colleges in Indonesia is often faced with several problems
related to challenges and obstacles, while the problems of learning Arabic are
also closely related. related to the development of the times and advances in
technology. This article will discuss the problems of learning Arabic in the
Era Society in tertiary institutions in Indonesia and will focus its research
on STAI Assunnah Deli Serdang SUMUT as the case study
location. The research approach is descriptive qualitative. While the data
collection techniques used are observation, interviews and documentation study.
The results of this study concluded that there were challenges faced in
learning Arabic at STAI Assunnah, namely the lack of
lecturers' ability to technology, limited technological media, development of
student potential, while the obstacles faced were the limited use of technology
for students and the use of classical methods in teaching.
Keywords:
challenge;
obstacle; era of society 5.0
Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman, sistem pendidikan Indonesia saat ini sedang bersiap
memasuki era revolusi sosial 5.0, era revolusi sosial 5.0 adalah era yang memiliki konsep teknologi big data, (Sugiono,
2020) Seperti Industri 4.0, masyarakat 5.0 akan mempengaruhi semua aspek kehidupan
termasuk dunia Pendidikan. (Keshav,
Julien Laura, & Miezel, 2022) Era society 5.0 berfungsi membantu berbagai kebutuhan manusia untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik. Perbedaan Industri 4.0 dan Society 5.0 menjadikan
manusia sebagai pusat teknologi utama untuk memulihkan
kehidupan manusia dengan memanfaatkan Internet of
Things (IoT), Big Data dan kecerdasan buatan. (Wu,
Wu, & Yuce, 2019).
Perubahan era revolusi
4.0 ke era Society 5.0 berpengaruh
terhadap perubahan Seluruh sektor kehidupan manusia, tak terkecuali untuk pembelajaran bahasa Arab. (Jamil &
Agung, 2022) Suryadi memaparkan bahwa setidaknya minimal ada 9 tantangan yang harus dihadapi dunia pendidikan di era
Society 5.0 ini, salah satunya
adalah proses pertemuan ilmu dan teknologi, (Mukhtar,
2021) maka diibaratkan seperti dua sisi mata uang, teknologi dan Ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan.
Selain itu beberapa hambatan-hambatan juga ditemui dalam proses pembelajaran Bahasa Arab diantaranya
adalah, seperti ketimpangan teknologi (terutama untuk pendidik dan peserta didik di pelosok), ketersediaan akses internet yang memadai, minimnya pendidik yang memiliki keahlian dalam penggunaa teknologi. Hambatan-hambatan tersebut adalah tantangan yang harus kita hadapi
dalam dunia pembelajaran bahasa Arab saat ini, selain dalam
masa transisi setelah pandemi covid-19, juga gempuran
era society. (Jamil &
Agung, 2022).
Istilah society 5.0. Istilah
ini hadir sejak Januari 2019 oleh pemerintah Jepang yang berlandaskan pada perubahan pola hidup masyarakat
dari konvensional ke digital, (Rohman, 2019) Society 5.0 atau
masyarakat 5.0 adalah konsep teknologi masyarakat yang berpusat pada manusia dan berkaloborasi dengan teknologi untuk menyelesaikan masalah sosial yang terintegrasi pada ruang dunia
maya dan nyata. Sebelum
Society 5.0 terdapat versi sebelumnya yaitu Society 1.0
(Masyarakat berburu), Society 2.0 (Masyarakat bertani, Society 3.0 (Masyarakat Industri)
dan Society 4.0 (Masyarakat Informasi). Jadi pada dasrnya Society 5.0 merupakan era
baru dalam kehidupan bermasyarakat yang sudah terintegrasi dengan sistem teknologi
berupa IoT (Internet Of Things) dan AI (Kecerdasan Buatan) yang dapat memproses big data dan menganalisa data tersebut. (Farinda &
Camila, 2020)
Berlandaskan penjelasan
diatas maka pada penelitian ini akan memaparkan Problematika yang berkaitan dengan tantangan dan hambatan pembelajaran Bahasa Arab
yang dihadapi oleh Perguruan
Tinggi Agama Islam (STAI) Assunnah Deli Serdang
SUMUT, yang mana hendaknya pembelajaran
Bahasa Arab dikorelasikan dan disesuaikan
dengan perkembangan zaman, terlebih di Era Society 5.0 yang menitik
beratkan perpaduan antara pengetahuan dan teknologi yang berpusat pada manusia, dan harapannya dosen dan mahasiswa, juga pegiat pembelajar bahasa Arab lainnya hendaknya tidak serta merta berdiam
diri dengan proses pembelajaran yang seadanya. Sementara banyak cara yang dapat dilakukan agar proses pembelajaran
lebih interaktif dan menarik.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif kualitatif, dengan menggunakan pendekatan studi kasus, sebagaimana dikatakan oleh wina Sanjaya bahwa penelitian studi kasus dapat
diartikan sebagai metode penelitian deskriptif untuk menjawab permasalahan Pendidikan
yang mendalam dan komprehensif
dengan melibatkan subjek penelitian yang terbatas sesuai dengan jenis kasus
yang diselidiki. Subjek penelitian dalam studi kasus bisa
individu, kelompok, Lembaga
dan golongan masyarakat tertentu.(Wina
Sanjaya, 2015).
Penelitian ini akan mendeskripsikan Tantangan dan Hambatan pembelajaran Bahasa Arab di Perguruan
Tinggi Agama Islam di Indonesia dan penelitian ini akan terfokus
di STAI Assunnah deli Serdang, Adapun Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi, sedangkan
proses pengumpulan dilakukan selama 30 hari. Observasi digunakan
untuk melihat berbagai situasi, perilaku di lembaga tersebut. Data utama penelitian ini diperoleh
melalui wawancara mendalam dengan Dosen
dan juga mahasiswa.
Hasil dan Pembahasan
Pada bagian
ini peneliti akan memaparkan Tantangan dan Hambatan yang dihadapi oleh Dosen dan Mahasiswa STAI Assunnah dalam pembelajaran Bahasa Arab
Era Society 5.0, hasil ini
di dapat sesuai dengan data yang diperoleh oleh peneliti� melalui Wawancara dan Observasi.
A. Tantangan
1. Kurangnya Kemampuan Dosen Terhadap Teknologi
Kurangnya kemampuan dosen terhadap teknologi dapat terlihat dari minimnya penggunaan
Teknologi oleh dosen Bahasa
Arab itu sendiri. Contohnya, Dosen hanya menggunakan perangkat Audio berupa Speaker
dan tidak menggunakan media
lain dalam pembelajaran Maharah Istima�, padahal mengintegrasikan teknologi ke dalam
pengajaran Bahasa Asing di
Era Society 5.0 sangatlah penting
dan ini memang sejatinya harus dilakukan.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran salah satu yang harus diperhatikan oleh Dosen adalah penggunaan
Teknologi, dan Penggunaan teknologi di dalam kelas tidak akan
Efektif� tanpa peran aktif
dosen yang mengetahui dengan baik tentang
teknologi itu sendiri.(DeCoito &
Richardson, 2018), kondisi ini menunjukkan bahwa dosen harus beradaptasi
dengan teknologi untuk menciptakan suasana pembelajran yang menarik.
Contoh lain adalah salah satu dosen Nahu
yang ada di STAI Assunnah masih mengandalkan media lama dalam pengajarannya, hanya menggunakan WhiteBoard untuk menjelaskan materi, bahkan banyak guru bahasa Arab di lembaga
pendidikan Islam di Indonesia memiliki
kesan besar tentang pentingnya pengajaran tata bahasa (nahwu) hanya melalui
hafalan kaidah Bahasa saja, dan mengesampingkan pentingnya metode yang dapat dipelajari secara efisien dengan melibatkan perangkat teknologi dan ilmu pengetahuan (Albantani,
2018)
Kurangnya kemampuan Dosen terhadap penggunaan teknologi disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu alasannya adalah beberapa dari Dosen Bahasa Arab yang memiliki Laptop tidak menggunakan dan mengintegrasikannya
dalam pembelajaran. Adapun
factor lain kurang pelatihan
yang efektif, waktu dan kompetensi dalam mengoperasikan alat-alat teknologi. (Ghavifekr,
Kunjappan, Ramasamy, Anthony, & My, 2006) dan Secara realistis, guru bahasa Arab menghadapi tantangan utama untuk mempersiapkan
diri dengan baik dalam menghadapi
siswa yang melek digital. (Jouejati,
2011).
2. Keterbatasan
Media Teknologi
�Pada Era Society 5.0 sudah seharusnya Lembaga Pendidikan memfasilitasi
beragam macam teknologi untuk menunjang efektivittas kegiatan belajar mengajar, karena teknologi memiliki peran yang sangat penting di dalamnya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Unik Hanifah Salsabila
yang mengatakan bahwa Peran
teknologi pendidikan diantaranya sebagai berikut (1) teknologi pendidikan sebagai alat� pendukung� desain� pengetahuan, (2)� teknologi pendidikan� sebagai� sarana informasi� untuk� mencari� tahu� pengetahuan yang mendukung� peserta� didik, (3) teknologi� pendidikan� sebagai media dalam memfasilitasi� peserta� didik� dalam mengemukakan argumen, (4) teknologi pendidikan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran,
(5) teknologi pendidikan sebagai alat bantu
untuk mencapai tujuan Pendidikan. (Hanifah
Salsabila, Irna Sari, Haibati Lathif, Puji Lestari, & Ayuning, 2020)
Ketersedian media
teknologi di STAI Assunnah masih sangat minim, STAI Assunnah
masih mengandalkan media
Projector dan juga Speaker dalam pembelajaran
Bahasa Arab. Padahal banyak
teknologi yang bisa dihadirkan dalam pembelajaran Bahasa Arab diantaranya
Televisi, Radio, atau pembelejaran berbasis e-learning,
web learning, dan lain sebagainya. namun demikian masih ada Dosen Bahasa Arab yang tidak memanfaatkan ketersedian teknologi tersebut dan mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran,
hal ini dapat
terlihat, Ketika peneliti melakukan observasi ke dalam kelas
dan Wawancara, hanya Dosen Maharah Istima�
yang memanfaatkan media Speaker dalam
pembelajarannya. Adapun Dosen
Maharah Kalam, Qiroah dan Kitabah masih mengandalkan
Media Buku Ajar, hal ini patut disayangkan
mengingat Era Society 5.0, adalah
era dimana manusia membangun pengetahuannya sendiri dan mengintegrasikannya dengan teknologi digital. Sehingga,� keterbatasan media teknologi
yang tersedia di STAI Assunnah
juga merupakan tantangan tersendiri bagi Dosen Bahasa
Arab.
3. Mengembangkan Potensi Mahasiswa
Potensi��� merupakan��� kemampuan
yang��� dimiliki��� oleh���
seseoarng���
dan mempunyai kemungkinan
dapat� dikembangkandanaktual.Purwanto mengatakan
potensi adalah �seluruh kemungkinan-kemungkinan� atau kesanggupan�
yang� terdapat� pada� suatu� individu� dan� selama� masa perkembangannya� benar-benar dapat diwujudkan (direalisasikan)� Potensi� diri merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang masih terpendam dan� mempunyai� kemungkinan� untuk� dapat� dikembangkan� jika� didukung� dengan peran serta
lingkungan, latihan dan sarana yang memadai (purwanto
dalam Rohman 2019).
Setelah peneliti melakukan pengamatan, peneliti mendapatkan bahwa beberapa mahasiswa STAI Assunnah memiliki kecakapan berbahasa Arab yang mumpuni, yang seharusnya potensi ini dapat
dikembangkan oleh Dosen, misalnya Dosen Bahasa Arab bekerja sama dengan
bagian pengembangan minat dan bakat yang ada di STAI Assunnah menyeleksi mahasiswa-mahasiswa
yang memiliki kemahiran dalam Bahasa Arab untukg bisa diikut sertakan
dalam event-event bahasa
Arab bertarap nasional maupun internasional, mereka ditunjuk sebagai perwakilan kampus untuk mengikuti
lomba Pidato Bahasa Arab, debat Bahasa Arab, Qiroatul Kutub, membaca berita Bahasa Arab, Essay Bahasa Arab dan lain sebagainya.
Dengan mengikut sertakan mereka dalam ajang
perlombaan, mahasiswa akan lebih bersemangat
termotivasi untuk terus mengembangkan Potensi yang ada di dalam dirinya. Namun sangat disayangkan potensi mahasiswa yang ada saat ini
belum dikembangkan secara maksimal oleh pihak kampus.
B. Hambatan
1.
Keterbatasan Penggunaan Teknologi Bagi Mahasiswa
STAI
Assunnah adalah Perguruan Tinggi islam yang berbasis asrama, artinya seluruh mahasiswa tinggal dan menetap dalam satu lingkungan
asrama. Sehingga untuk menciptakan lingkungan Asrama
yang kondusif maka STAI Assunnah membuat Peraturan-peraturan berasrama,
salah satu nya adalah pelarangan penggunaan Smartphone, pada umumnya
Smartphone hanya dapat digunakan pada waktu-waktu tertentu. Peraturan selanjutnya adalah pelarangan penggunaan Laptop di setiap waktu dan tempat, artinya adanya pembatasan penggunaan laptop dan hanya dapat digunakan di satu tempat tertentu.
Pembatasan penggunaan teknologi ini menjadi
hambatan bagi mahasiswa sehingga mereka� kurang melek terhadap teknologi.
Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran bahasa Arab tumbuh dari sebuah
teori yang berpendapat bahwa sebagian besar pengetahuan, kompetensi dan sikap seseorang dicapai paling tinggi melalui penglihatan dan pengalaman langsung, sedangkan sisanya melalui pendengaran dan indra lainnya.(Wekke
& Hamid, 2013) sehingga Penggunaan teknologi bagi mahasiswa di era Society 5.0
dapat mempermudah segala kebutuhan dalam kegiatan belajar mengajar, hal ini senada
denga apa yang dikatakan
oleh Tounder et�
al yang mengungkapkan�� bahwa�� tenologi�� digital dalam
Lembaga Pendidikan merupakan sarana
pendukung dalam� pembelajaran, baik sebagai� sarana� dalam mengakses informasi sumber belajar ataupun sebagai sarana penunjang kegiatan belajar dan berkaitan dengan tugas ( Tounder dalam Lestari
2018).
Perlu diketahui juga bahwa Peserta didik yang dapat memanfaatkan teknologi dengan baik untuk menambah
pengetahuan maupun keterampilannya, maka ia akan mendapat
prestasi yang bagus. Sebaliknya, jika peserta didik tidak
tahu bagaimana cara memanfaatkan teknologi untuk menambah pengetahuan maupun keterampilannya, maka ia tidak
akan mendapat prestasi yang bagus bahkan teknologi dapat berpengaruh negatif terhadap peserta didik tersebut.
(Lestari,
2018)
2.
Penggunaan Metode Klasik Dalam Mengajar
Metode dalam pembelajaran
adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan
oleh seorang guru, karena metode adalah cara atau jalan
yang ditempuh oleh guru untuk
mentransfer materi pelajaran kepada peserta didik. Karena itu setelah guru memikirkan bahan pelajaran, maka semestinya ia memikirkan
cara penyampaian bahan tersebut dalam pikiran siswa.
(Sam, 2016)
Pada
Era Society 5.0 seharusnya guru melakukan
inovasi di dalam pembelajaran, baik dari segi media pembelajaran atau metode mengajar. Dan hal ini juga harus
menjadi perhatian khusus dosen Bahasa Arab di STAI Assunnah. Dosen Bahasa Arab di STAI Assunnah
masih mengandalkan metode-metode klasik, seperti metode Mubasyiroh (Langsung), dan metode Assam�iyah Assyafawiyah. Namun tidak dipungkiri metode klasik ini
masih sangat relevan digunakan, Akan tetapi sudah saatnya dosen
untuk mencoba inovasi pembelajaran dengan mengintegrasikan metode klasik ini
dengan teknologi
Pendidikan.
Mahasiswa STAI Assunnah menganggap bahwa metode yang dilakukan dosen saat ini sangat membosankan, kurang membangkitkan semangat mereka dalam belajar.
Dan Salah satu faktor tersebut juga adalah Dosen yang terpaku hanya dengan buku
ajar saja, tanpa adanya membangun pengetahuan baru kepada mahasiswa. Di Era society
5.0 sudah saatnya Dosen untuk mengedepankan
pembelajaran Bahasa Arab dengan
teori konstruktivisme, �teori kontruktivisme
yang didukung oleh tiga tokoh utamanya yaitu J. Pigeot, Imanuel Kant dan Vygotsky. merupakan model pembelajaran
yang menekankan
pada aktivitas terkini siswa dalam setiap
interaksi dapat bersifat instruktif untuk menggali dan menemukan ilmunya sendiri. Aliran konstruktivisme ini, dalam kajian ilmu
pendidikan adalah aliran yang berkembang Psikologi kognitif teoritis yang menekankan pada siswa untuk dapat
memainkan suatu peran aktif dalam
menemukan pengetahuan baru.
Kesimpulan
Perubahan era revolusi 4.0 ke era Society 5.0 berpengaruh terhadap perubahan Seluruh sektor kehidupan manusia, tak terkecuali
untuk pembelajaran bahasa Arab di perguruan Tinggi
Agama Islam di Indonesia termasuk STAI Assunnah, dalam mengahadapi perubahan Era Society
5.0 pembelajaran Bahasa Arab di STAI Assunnah dihadapi oleh tantangan dan Hambatan, hal yang paling mencolok adalah terbatasnya ketersedian fasilitas teknologi yang ada di STAI Assunnah, dan juga pembatasan penggunaan teknologi bagi mahasiswa, padahal di Era Society 5.0 ini seharusnya teknologi berperan penting, karena pada Era ini seluruh tatanan kehidupan manusia dan pengetahuan manusia harus terintegrasi dengan Teknologi, maka diharapkan STAI Assunnah bisa memperhatikan
dan menjadi bahan evaluasi terkait hal-hal tersebut.
Albantani, Azkia Muharom. (2018).
Optimalisasi aplikasi busuu dalam pembelajaran bahasa Arab mandiri. Arabi:
Journal of Arabic Studies, 3(1), 1�10.
DeCoito, I., & Richardson, T. (2018). Teachers and
technology: Present practice and future directions. Contemporary Issues in
Technology and Teacher Education, 18(2), 362�378.
Farinda, Fera Umi, & Camila, Syahraini Nursyifa.
(2020). Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
Indonesia Serta Tantangan Di Era Revolusi Society 5.0. Prosiding Samasta,
pp. 1�6.
Ghavifekr, Simin, Kunjappan, Thanusha, Ramasamy,
Logeswary, Anthony, Annreetha, & My, Edu. (2006). Teaching and Learning
with ICT Tools: Issues and Challenges from Teachers� Perceptions. 4(2),
38�57.
Hanifah Salsabila, Unik, Irna Sari, Lailli, Haibati
Lathif, Khusna, Puji Lestari, Ayu, & Ayuning, Asyharinur. (2020). Peran
Teknologi Dalam Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19. Al-Mutharahah: Jurnal
Penelitian Dan Kajian Sosial Keagamaan, 17(2), 188�198.
https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v17i2.138
Jamil, Husnaini, & Agung, Nur. (2022). Tantangan
Pembelajaran Bahasa Arab Di Era Society 5.0: Analisis Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis
Aplikasi Interaktif. Alibbaa�: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol. 3,
pp. 38�51. https://doi.org/10.19105/ajpba.v3i1.5536
Jouejati, Sanaa. (2011). Integrating Technology into
Arabic Classroom Engaging the iGeneration. 12th ISNA Education Forum, 1�12.
Keshav, Masahiko, Julien Laura, & Miezel, Jessica.
(2022). The Role of Technology in Era 5.0 in the Development of Arabic Language
in the World of Educatione. Journal International of Lingua and Technology,
1, 79�98. https://doi.org/https://doi.org/10.55849/jiltech.v1i2.85
Lestari, Sudarsri. (2018). Peran Teknologi dalam
Pendidikan di Era Globalisasi. Edureligia; Jurnal Pendidikan Agama Islam,
2(2), 94�100. https://doi.org/10.33650/edureligia.v2i2.459
Mukhtar. (2021). Desain Kurikulum Berorientasi Pada
Nilai Adat, Budaya Dalam Membentuk Karakter Peserta Didik Hadapi Era SOCIETY
5.0. Al-Rabwah : Jurnal Ilmu Pendidikan, 15(02).
Rohman, Nur. (2019). Penguatan Karakter dan
Literasi Baru pada Sekolah Berbasis Boarding Menjawab Tantangan Era Society 5 .
0.
Sam, Zulfiah. (2016). Metode Pembelajaran Bahasa Arab.
NUKHBATUL�ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam, Vol. 2(No 1), Hlm. 5.
Sugiono, Shiddiq. (2020). Industri Konten Digital
dalam Perspektif Society 5.0 Digital Content Industry in Society 5.0
Perspective Shiddiq Sugiono. Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Komunikasi, 22(2), 175�191.
https://doi.org/10.33164/iptekkom.22.2.2020.175-191
Wekke, Ismail Suardi, & Hamid, Sanusi. (2013).
Technology on Language Teaching and Learning: A Research on Indonesian Pesantren.
Procedia - Social and Behavioral Sciences, 83, 585�589.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.06.111
Wina Sanjaya. (2015). Penelitian Pendidikan Jenis,
Metode dan Prosedur (3rd ed.). jakarta: Prenadamedia group.
Wu, Fan, Wu, Taiyang, & Yuce, Mehmet Rasit.
(2019). An internet-of-things (IoT) network system for connected safety and
health monitoring applications. Sensors (Switzerland), 19(1).
https://doi.org/10.3390/s19010021
Copyright holder: Ade Muhammad Ritonga, Muhammad Suib, Ahmad
Zaky (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |