Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 12, Desember 2022

 

ACHIEVING COMPETITIVE ADVANTAGE AND MITIGATING DISRUPTION THROUGH STRATEGIC PLANNING WITH SWOT ANALYSIS: A LITERATURE REVIEW

 

Nisrina Zahra Elfani, Bernardus Yuliarto Nugroho

Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia, Indonesia

Email : [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Perumusan strategi merupakan hal yang fundamental bagi suatu organisasi untuk mendapatkan, mempertahankan, atau meningkatkan keunggulan bersaingnya, sehingga penting bagi mereka untuk mengetahui posisi mereka dengan mengevaluasi lingkungan internal dan eksternal organisasi. SWOT analysis merupakan sebuah alat yang populer bagi sebuah organisasi untuk melakukan evaluasi posisi mereka di pasar melalui analisa lingkungan internal dan eksternal, sehingga organisasi dapat merumuskan strategi yang tepat bagi mereka. Artikel ini menggunakan pendekatan analisa kualitatif dengan metode tinjauan literatur yang berasal dari data sekunder seperti buku, jurnal, atau laporan ilmiah yang menjelasakan konsep SWOT analysis dan pengaplikasiannya dalam membantu perumusan strategi suatu organisasi atau proyek. Hasil studi ini menunjukkan bahwa penggunaan SWOT analysis dalam mengevaluasi lingkungan internal dan eksternal melalui analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat, dapat dimanfaatkan untuk perumusan strategi yang tepat bagi organisasi atau proyek baru, atau dimanfaatkan untuk pengembangan strategi bagi organisasi atau proyek dalam menghadapi suatu disruption yang sedang terjadi.

 

Kata kunci : SWOT Analysis, Strategic Planning, Strategy Formulation.

 

Abstract

Strategy formulation is a fundamental aspect for an organization to obtain, maintain, or improve its competitive advantage, so it is important for them to know their position by evaluating the internal and external environment of the organization. SWOT analysis is a popular tool for an organization to evaluate its position in the market through the analysis of the internal and external environment, so the organization can formulate the appropriate strategy for them. This article uses a qualitative analysis approach with a literature review method that comes from secondary data such as books, journals, or scientific reports that explain the concept of SWOT analysis and its application in helping the formulation of strategies for an organization or project. The results of this study indicate that the use of SWOT analysis in evaluating the internal and external environment through Strength, Weakness, Opportunity, and Threat analysis, can be utilized to formulate the right strategy for new organizations or projects, or utilized to develop strategies for organizations or projects in dealing with disruption.

Keywords: SWOT Analysis, Strategic Planning, Strategy Formulation.

 

Pendahuluan

Bagi sebuah perusahaan, penting untuk memiliki tujuan dan tentu membutuhkan strategi untuk mencapainya. Rothaermel (2021) mengatakan bahwa strategi merupakan serangkaian tindakan yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang diambil oleh perusahaan untuk memperoleh dan mempertahankan kinerja yang lebih unggul dibandingkan pesaing. Menurut David (2011), strategi adalah cara umum untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis meliputi ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan. Strategi adalah keputusan manajemen puncak dan kemungkinan tindakan yang membutuhkan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Berdasarkan definisi tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa konsep strategi adalah upaya yang dilakukan baik oleh individu ataupun organisasi untuk mencapai tujuannya denga cara yang efisien dan efektif. Untuk mencapai tujuannya dalam jangka waktu tertentu, setiap perusahaan membutuhkan strategi bisnis. Strategi bisnis dianggap sebagai rencana organisasi tingkat tinggi yang paling penting yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan khusus mereka (Arnott, 2008).

Strategi korporasi dapat dilihat sebagai arah jangka panjang yang akan menguntungkan perusahaan dalam pengelolaan sumber daya yang mereka miliki. Disamping itu, perusahaan harus mampu membangun ikatan yang kuat dengan kliennya guna menumbuhkan loyalitas konsumen untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang (Yasar, 2010). Menurut Nadelea & Paun (2009), untuk mencapai tujuan bisnis dan mencapai kesuksesan jangka panjang, strategi berfungsi sebagai kerangka kerja untuk segala sesuatu yang penting, termasuk kewirausahaan, persaingan, dan faktor fungsional.

Manajemen strategis merupakan proses mengenali tujuan organisasi, sumber daya yang tersedia, dan bagaimana pemanfaatan sumber daya tersebut secara efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajemen strategis merupakan hal yang penting karena dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja organisasi, terutama saat organisasi menghadapi perubahan. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa manajemen strategis melibatkan tahap perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi tujuan manajemen yang berfokus pada perusahaan atau organisasi (Ahmad, 2020). Menurut David (2011), manajemen strategis adalah kombinasi dari kemampuan artistik dan pengetahuan ilmiah dalam merumuskan, melaksanakan, serta mengevaluasi keputusan lintas departemen yang dapat memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian, manajemen strategis berupaya untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, riset dan pengembangan, serta sistem informasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara sukses. Penciptaan strategi, implementasi, kontrol, dan evaluasi adalah tiga komponen dasar manajemen strategis, yang merupakan sistem program tindakan yang memberikan keunggulan kompetitif yang bertahan lama bagi perusahaan (Carlsson & Walden, 1997).

Bagi setiap perusahaan, mengetahui dan mengevaluasi posisi mereka dipasar merupakan hal yang sangat penting dan fundamental. Proses mengevaluasi posisi perusahaan dipasar dapat dilakukan dengan menganalisa lingkungan internal perusahaan dan eksternal perusahaan. Ketika organisasi telah menganalisa dan mengetahui kondisi lingkungan internal perusahaan dan eksternal perusahaan, perusahaan dapat merumuskan strategi yang tepat dan efektif bagi mereka. Menurut Tan & Tan (2004), kemampuan korporasi untuk memantau dan beradaptasi dengan lingkungan (baik internal maupun eksternal) bisnisnya sangat penting untuk kelangsungan hidup dan kesuksesan dari perusahaan itu sendiri.

Perumusan strategi bukan hanya diperlukan bagi perusahaan yang baru berdiri dan mulai menjalankan proses bisnisnya, namun juga diperlukan bagi perusahaan yang sudah berdiri untuk mempertahankan posisi dan daya saing mereka dipasar. Bagi perusahaan yang baru berdiri dan akan menjalankan proses bisnisnya, perumusan strategi dibutuhkan untuk membantu mereka dalam menentukan langkah pertama mereka agar dapat masuk kedalam pasar dan bersaing dengan perusahaan lain dalam industri yang sama atau menjadi perusahaan first-mover dengan menjadi perusahaan penggerak dengan menjadi yang pertama dalam memasarkan suatu produk atau layanan sehingga dapat diterima dengan baik dipasar dan menarik perhatian calon pelanggan. Bagi perusahaan yang sudah berdiri, perumusan strategi dibutuhkan dalam menghadapi setiap tantangan yang datang dari lingkungan eksternal perusahaan agar dapat mempertahankan posisi perusahaan didalam pasar dan meningkatkan daya saingnya. Tantangan yang datang dapat berasal dari perusahaan kompetitor yang sedang meningkatkan daya saing mereka didalam pasar, atau tantangan berupa kondisi akibat adanya disruption atau kondisi force majeur seperti pandemi Covid-19 dan perang antar negara, adanya regulasi dari pemerintah yang dapat mengganggu proses bisnis, dan tantangan-tantangan lain yang muncul yang dapat mengganggu sebagian atau keseluruhan proses bisnis perusahaan. Tantangan-tantangan yang dihadapi perusahaan perlu ditanggapi dengan perencanaan strategis yang tepat, agar perusahaan dapat mengambil posisi didalam pasar serta dapat menjadi perusahaan yang cekatan dan tanggap sehingga mampu bertransformasi menjadi perusahaan yang memiliki daya saing yang lebih kuat dari sebelumnya.

Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, atau yang disebut SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat) merupakan alat yang dapat membantu organisasi dalam menganalisis lingkungan internal organisasi serta lingkungan eksternal organisasi untuk mengevaluasi posisi mereka di pasar. Lingkungan internal organisasi mengacu pada aspek Strength serta aspek Weakness yang berkaitan dengan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi perusahaan. Sedangkan lingkungan eksternal mengacu pada aspek Opportunity dan Threat, yang berkaitan dengan faktor-faktor yang berada diluar perusahaan seperti kondisi politik, ekonomi, sosial, perkembangan teknologi, lingkungan, legal, dan lain-lain. Purwono (2015) menambahkan, faktor internal melibatkan aspek manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, dan lain-lain. Sedangkan faktor-faktor eksternal dapat meliputi kecakapan teknologi, daya saing, tata kelola, dan politik hukum, kekuatan politik, serta kekuatan ekonomi, kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan. Sehingga menurut Purwono (2015), perencanaan strategis harus menilai lingkungan eksternal sebelum strategi dijalankan untuk mengidentifikasi banyak peluang dan kendala yang nantinya akan dihadapi.

Perusahaan menggunakan analisis SWOT sebagai alat perencanaan strategis untuk memastikan bahwa tujuan mereka untuk usaha dan proyek yang akan datang dinyatakan dengan benar. Juga, ini membantu mereka dalam memastikan bahwa semua aspek yang relevan, baik positif maupun negatif, diidentifikasi dan ditangani dengan benar terkait dengan tugas mereka. Peluang, ancaman, kelemahan, dan kekuatan adalah empat aspek penting yang diperhitungkan dalam metode analisis SWOT. Fokusnya tidak hanya pada aspek internal saat mengidentifikasi dan mengkategorikan komponen penting; itu juga termasuk menyadari masalah eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan organisasi (Osita dkk, 2014).

 

Tinjauan Pustaka

A. SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Analysis

Perumusan strategi, juga dikenal sebagai perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang, melibatkan pengembangan visi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Langkah awal dalam perumusan strategi adalah analisis situasi, yaitu proses mencari kesesuaian strategis antara peluang eksternal dan kekuatan internal, sambil mengatasi ancaman eksternal dan kelemahan internal.

Suatu organisasi dapat mencapai tujuannya dengan bantuan kekuatan internal dan peluang eksternal. Ini dipandang sebagai elemen yang membantu bagi organisasi untuk mencapai tujuan mereka. Ancaman eksternal dan kelemahan internal, di sisi lain, dicirikan sebagai variabel yang secara negatif memengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya dan dipandang tidak baik oleh organisasi. Akibatnya, mengembangkan rencana bisnis yang efektif untuk masa depan membutuhkan evaluasi sejumlah kelemahan dan kekuatan internal terkait dengan peluang dan risiko yang dihadirkan oleh lingkungan eksternal. Dengan kata lain, seorang manajer yang mengembangkan strategi organisasi harus mempertimbangkan analisis faktor internal dan eksternal dan mengembangkan rencana yang akan membantu perusahaan memaksimalkan sumber dayanya (G�rel, 2017).

Analisis SWOT merupakan singkatan dari Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang merupakan faktor strategis yang penting bagi sebuah perusahaan. Tujuan dari analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasi keahlian khas perusahaan, seperti kemampuan dan sumber daya tertentu yang dimilikinya dan keunggulannya dalam menggunakannya, serta untuk menemukan peluang-peluang yang saat ini belum dimanfaatkan oleh perusahaan karena kurangnya sumber daya yang sesuai. Selama bertahun-tahun, analisis SWOT telah terbukti menjadi teknik analisis yang paling tahan lama yang digunakan dalam manajemen strategis. Oleh karena itu, perusahaan perlu memanfaatkan analisis SWOT sebagai alat untuk merumuskan strategi bisnis yang efektif dan berkelanjutan. Meskipun demikian, penggunaan analisis SWOT tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk perencanaan strategis untuk bisnis, namun juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang lain. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Sumiarsih dkk (2018) yang memanfaatkan analisis SWOT dalam bidang teknik untuk mendapatkan strategi yang komprehensif pada setiap komponen sistem transmisi air (intake, kantong lumpur, siphon, selokan, jembatan, gorong-gorong, pintu pengatur, suplesi, pipa pembuangan, dan/atau galian)

 

Gambar 1

SWOT Analysis

 

Menurut Thomas L. Wheleen (2012) didalam bukunya, analisis SWOT merupakan teknik yang paling lazim untuk menilai aspek eksternal dan internal guna menentukan faktor strategis perusahaan. Salah satu strategi untuk menggunakan pertimbangan strategis ini untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang tahan lama adalah dengan menggunakan Matriks TOWS untuk menemukan ceruk yang menguntungkan. Strategi kompetitif dan kolaboratif adalah bagian dari strategi perusahaan. Ketika lingkungan eksternal semakin tidak dapat diprediksi, semakin banyak bisnis yang memutuskan untuk bekerja sama dan bersaing satu sama lain. Sementara secara bersamaan berusaha untuk membedakan diri untuk alasan kompetitif, organisasi ini dapat berkolaborasi untuk mencapai efisiensi di sejumlah bidang.

Ketika mengevaluasi alternatif strategis, kriteria yang paling penting adalah kemampuan strategi yang diusulkan untuk menangani faktor strategis spesifik yang dikembangkan sebelumnya, di SWOT analisis. Jika alternatif tidak memanfaatkan peluang lingkungan dan perusahaan kekuatan/kompetensi, dan menghindari ancaman lingkungan dan kelemahan perusahaan, itu mungkin akan gagal. Mengembangkan skenario perusahaan dan proyeksi pro forma untuk masing-masing alternatif adalah alat bantu rasional untuk pengambilan keputusan strategis.

Beberapa studi manajemen menunjukkan bahwa CEO sering mengandalkan intuisi mereka untuk mengatasi situasi rumit, seperti yang disebutkan oleh Thomas L. Wheelen dalam bukunya. Ralph Larsen, Ketua dan CEO Johnson & Johnson, (2012) menegaskan bahwa seringkali sama sekali tidak mungkin kita memiliki waktu untuk menganalisis secara menyeluruh setiap opsi atau alternatif yang tersedia bagi perusahaan. Jadi, kita harus mengandalkan penilaian bisnis kita. Namun, intuisi manajemen didasarkan pada pemahaman menyeluruh tentang spesifikasi perusahaan dan membutuhkan keahlian pemecahan masalah selama bertahun-tahun agar efektif. Dengan begitu alat yang dapat membantu analisa startegi ketika pengalaman belum dimiliki yaitu menggunakan analisis SWOT.

Berdasarkan literatur yang ditinjau oleh Benzaghta dkk (2021), analisis SWOT adalah alat bantu analisa strategis yang efektif yang dapat digunakan secara efisien dan sumber daya untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis. Tampaknya masuk akal jika analisis SWOT akan mendapat perhatian lebih besar di masa mendatang karenaanalisis SWOT tersebut telah berkembang menjadi salah satu sumber data utama untuk perencanaan strategis. Selain itu dalam penelitianya menunjukkan bahwa top managementdapat memanfaatkan SWOT untuk dengan cepat dan mudah menghadapi ancaman bisnis mereka secara efektif, dan dengan mudah menentukan keterlampiralan inti bisnis perusahaan.

Dalam survei global McKinsey & Company (2007) terhadap 2.700 eksekutif, 82% eksekutif menyatakan bahwa aktivitas yang paling relevan untuk perumusan strategi adalah mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi dan mengidentifikasi tren lingkungan teratas yang memengaruhi kinerja unit bisnis selama tiga sampai lima tahun ke depan. Sebuah survei tahun 2005 terhadap profesional intelijen kompetitif menemukan bahwa analisis SWOT digunakan oleh 82,7% responden, teknik kedua yang paling sering digunakan, hanya mengikuti analisis pesaing.

������� Dapat dikatakan bahwa inti dari strategi adalah peluang dibagi dengan kapasitas. Sebuah peluang dengan sendirinya tidak memiliki nilai nyata kecuali perusahaan memiliki kapasitas (yaitu, sumber daya) untuk memanfaatkan peluang itu. Pendekatan ini, bagaimanapun, hanya mempertimbangkan peluang dan kekuatan ketika mempertimbangkan strategi alternatif. Dengan sendirinya, kompetensi khusus dalam sumber daya atau kemampuan utama bukanlah jaminan keunggulan kompetitif. Kelemahan di area sumber daya lainnya dapat mencegah keberhasilan strategi. Dengan demikian SWOT dapat digunakan untuk mengambil pandangan strategi yang lebih luas melalui rumus SA = O/(S � W) yaitu, (Alternatif Strategis sama dengan Peluang dibagi Kekuatan dikurangi Kelemahan). Ini mencerminkan masalah penting yang dihadapi manajer strategis: Haruskah kita berinvestasi lebih banyak dalam kekuatan kita untuk membuatnya lebih kuat (kompetensi khusus) atau haruskah kita berinvestasi dalam kelemahan kita setidaknya untuk membuat mereka kompetitif (Thomas L. Wheelen, 2012).

Menurut Phadermrod dkk (2016), secara umum langkah dalam analisis SWOT dilakukan sebagai berikut. Tahap pertama melibatkan analisis SWOT melalui sesi brainstorming untuk mengidentifikasi faktor SWOT pada setiap kelompok. Selanjutnya, faktor SWOT tersebut dinilai secara relatif dengan menggunakan perbandingan berpasangan di dalam dan di antara kelompok SWOT untuk menentukan kepentingannya. Terakhir, matriks perbandingan digunakan untuk menghitung derajat kepentingan dari faktor SWOT.

Fred R. David (2017) dalam bukunya menerangkan Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) Matrix. Ada delapan langkah yang terlibat dalam membangun Matrix SWOT, yaitu (a) daftar peluang eksternal perusahaan, (b) daftar ancaman eksternal perusahaan, (c) daftar kekuatan internal perusahaan kunci, (d) daftar kelemahan internal perusahaan kunci, (e) cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan mencatat resultan SO Strategi dalam sel yang tepat, (f) cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal , dan mencatat resultan WO Strategi, (g) cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal , dan catat resultan ST Strategi, (h) cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal , dan catat resultan WT Strategi.

Komponen internal dan eksternal hanya disusun menjadi daftar ceklist menggunakan alat analisis tertentu, dan kemudian faktor-faktor tersebut digabungkan untuk membangun beberapa strategi. Namun, pedoman mendasar untuk mengembangkan strategi ditawarkan untuk memaksimalkan kekuatan secara strategis, mengurangi kelemahan, meraih peluang, dan menetralkan ancaman. Kesenjangan antara analisis strategis dan perumusan strategi tetap ada karena hasil analisis SWOT hanya mengidentifikasi komponen atau bobotnya (Wang dkk, 2014).

 

Gambar 2

Kuadran I

Kuadran III

Opportunity

O

Strength

S

Weakness

W

T

Threat

Sumber : Rahim (2017)

 

Kuadran SWOT

 

 

Kuadran IV

Kuadran II

 

Rahim (2017) menjelaskan tiap kuadran SWOT diatas, dimana:

a.       Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini mengindikasikan kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Rekomendasi strategis yang diberikan adalah progresif, yaitu kondisi di mana organisasi berada pada keadaan yang kuat dan stabil sehingga memungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, meningkatkan pertumbuhan dan mencapai kemajuan yang optimal.

b.      Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini mengindikasikan bahwa organisasi kuat namun menghadapi tantangan yang signifikan. Rekomendasi strategis yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, di mana organisasi stabil namun menghadapi tantangan berat sehingga strategi sebelumnya tidak dapat terus diandalkan untuk menjalankan roda organisasi. Oleh karena itu, organisasi harus segera meningkatkan variasi strategi taktisnya agar dapat menghadapi tantangan yang ada.

c.       Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menunjukkan bahwa organisasi saat ini memiliki kelemahan namun peluang besar untuk memperbaiki situasinya. Oleh karena itu, disarankan untuk mengubah strategi yang telah digunakan sebelumnya dengan strategi yang baru. Hal ini dikarenakan strategi lama dirasa kurang efektif dalam menangkap peluang sekaligus meningkatkan kinerja organisasi.

d.      Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini mengindikasikan bahwa organisasi saat ini berada dalam kondisi yang lemah dan menghadapi tantangan yang signifikan. Rekomendasi strategis yang diberikan adalah Strategi Bertahan, di mana organisasi berada pada dilema antara berbagai pilihan yang sulit. Oleh karena itu, organisasi disarankan untuk menggunakan strategi bertahan dengan mengontrol kinerja internal agar tidak semakin menurun, sambil terus berupaya memperbaiki kondisinya. Strategi ini harus dipertahankan untuk sementara waktu sampai organisasi mampu memperbaiki situasinya.

Secara garis besar, penggunaan SWOT analysis adalah untuk melakukan evaluasi lingkungan internal ataupun lingkungan eksternal, hasil dari evaluasi tersebut dapat digunakan untuk mempertimbangkan tindakan yang akan diambil. Secara umum, SWOT analysis memiliki beberapa manfaat diantaranya yaitu:

a.    Identifikasi kekuatan dan kelemahan.

SWOT analysis membantu organisasi untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka secara sistematis. Hal ini memungkinkan organisasi untuk memahami di mana mereka unggul dan di mana mereka perlu meningkatkan kinerja mereka.

b.    Identifikasi Peluang dan Ancaman

Dengan melakukan SWOT analysis, organisasi dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal mereka. Ini membantu organisasi untuk memanfaatkan peluang yang muncul dan merencanakan tindakan untuk mengatasi ancaman.

c.    Pengambilan Keputusan

SWOT analysis membantu organisasi untuk mengambil keputusan yang lebih baik. Dengan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman mereka, organisasi dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif dan membuat keputusan yang lebih baik.

d.   Evaluasi proyek

SWOT analysis dapat digunakan untuk mengevaluasi proyek atau inisiatif baru sebelum diluncurkan. Dengan melakukan SWOT analysis pada proyek tersebut, organisasi dapat mengidentifikasi apakah proyek tersebut layak dilakukan dan bagaimana cara memaksimalkan peluang kesuksesan.

e.    Pengembangan Strategi

SWOT analysis membantu organisasi untuk mengembangkan strategi yang efektif. Dengan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman mereka, organisasi dapat merumuskan strategi yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan mencapai tujuan mereka secara lebih efektif.

Meskipun SWOT merupakan metode yang popular dan sangat membantu dalam memahami lingkungan dimana suatu organisasi beroperasi, tidak dapat dipungkiri pula bahwa SWOT memiliki kelebihan dan kelemahan. Perubahan era digital yang dinamis dapat mengakibatkan perubahan pada kebijakan dan strategi bisnis organisasi. Struktur organisasi atau bisnis dapat menghadapi masalah yang kompleks dan keterbatasan yang mengakibatkan analisis SWOT tidak berhasil. Dalam situasi seperti ini, SWOT mungkin tidak dapat memberikan manfaat kepada manajer dalam proses pengambilan keputusan, karena informasi dan data yang diberikan mungkin terlalu banyak dan tidak memberikan solusi atau prioritas bagi bisnis (Namugenyi dkk, 2019).

Menurut Taherdoost dan Madanchian (2021), kelebihan dan kelemahan yang ada dalam SWOT analisis yaitu:

Kelebihan:

a.       Data faktual dapat digunakan untuk menciptakan pemahaman tentang variabel eksternal dan kapabilitas internal;

b.      Bisnis akan memiliki kesempatan untuk menilai peluang dan ancaman eksternal;

c.       Mereka akan dapat menilai kekuatan dan kelemahan pesaing mereka secara objektif;

d.      Mereka akan memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang posisi mereka sendiri di pasar yang kompetitif.

Kelemahan:

a.       Data sebelumnya dapat digunakan untuk analisis, dan akses ke data kontemporer mungkin dibatasi;

b.      Analisis matriks SWOT yang berbeda dapat menghasilkan berbagai kesimpulan;

c.       Informasi dalam hasil seringkali kurang, dangkal, atau salah;

d.      Dampak pertimbangan strategis pada opsi tidak dapat diukur.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah tinjauan literatur, dengan menggunakan analisa kualitatif dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari berbagai sumber kepustakaan seperti jurnal atau laporan ilmiah, buku, serta dokumen penting lain. Tinjauan literatur secara luas dapat digambarkan sebagai cara yang sistematis untuk mengumpulkan serta mensintesis penelitian sebelumnya (Tranfield, Denyer, & Smart, 2003). Dengan melakukan tinjauan literatur dengan baik dan efektif sebagai metode penelitian dapat menciptakan landasan yang kuat untuk memajukan pengetahuan dan memfasilitasi pengembangan teori (Webster & Watson, 2002). Dengan melakukan integrasi atas temuan dan perspektif yang didapatkan berdasarkan temuan empiris, tinjauan literatur diharapkan bisa menjawab pertanyaan penelitian dengan baik.

 

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil literatur review yang dilakukan peneliti terhadap penelitian-penelitian terdahulu mengenai pemanfaatan SWOT analysis dalam perumusan strategi, didapatkan hasil bahwa, pertama, SWOT analysis dapat dipakai dalam penentuan strategi yang tepat bagi organisasi yang baru berdiri atau proyek baru. Kedua, SWOT analysis dapat dimanfaatkan untuk pengembangan strategi yang tepat bagi organisasi atau proyek untuk menghadapi disruption yang terjadi.

Penggunaan SWOT Analysis untuk penentuan strategi bagi organisasi ataupun proyek baru, didapatkan pada penelitian yang dilakukan Namini (2020) dalam pengembangan strategi untuk kelayakhunian perkotaan di kota Tehran, Syafarudin & Mulyana (2019) dalam memformulasi strategi pada bisnis Aerocity PT. Bandara International Jawa Barat Bandung Indonesia Kertajati. Sedangkan penggunaan SWOT Analysis untuk menentukan strategi dalam menghadapi disruption, didapatkan pada penelitian yang dilakukan oleh Andri Nasution dan kawan-kawan (2020) mengenai strategi penanganan gangguan rantai pasokan pangan ditengah Covid-19, Ali Abid dan Shang Jie (2021) dalam mengusulkan strategi kepada pemerintah dalam menghadapi dampak Covid-19 pada sektor Agricultural Food.

A.  SWOT analisis untuk perencanaan strategi bagi organisasi atau proyek baru

Penelitian yang dilakukan oleh Namini (2020), menggunakan metode SWOT analysis untuk mengevaluasi lingkungan internal dan lingkungan eksternal untuk merumuskan strategi yang tepat dalam kaitannya dengan kelayakhunian perkotaan di Tehran. Dengan melakukan penilaian pada lingkungan internal dan lingkungan eksternal, penelitian yang dilakukan Namini menilai bahwa strategi yang tepat dalam membangun kota layak huni di Tehran yaitu dengan berfokus pada alternative strategi WO yaitu dengan meminimalkan Weakness untuk memanfaatkan Opportunity yang ada. Melalui alternative strategi WO, Namini merumuskan beberapa strategi yang dapat diterapkan yaitu dengan : (1) Menyediakan mekanisme bagi kotamadya untuk mengidentifikasi sumber pendapatan yang berkelanjutan, (2) Mempromosikan partisipasi pemangku kepentingan (swasta dan publik), (3) Model manajemen yang terintegrasi, terkoordinasi dan responsive, (4) Pendelegasian wewenang kepada lembaga lokal, (5) Pengorganisasian dan penguatan peran LSM dalam perumusan rencana dan penganggaran kota, (6) Mempromosikan pengetahuan dan keahlian karyawan dan manajer.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan olehSyafarudin & Mulyana (2019) berusaha menilai lingkungan internal dan eksternal PT. Bandara International Jawa Barat Bandung Indonesia untuk merumuskan strategi yang tepat yang bisa diambil perusahaan dalam pengembangan konsep Airport City, namun tidak hanya berfokus pada strategi SO, WO, ST, ataupun WT. Strategi yang dirumuskan dan diajukan meliputi keseluruhan factor internal dan eksternal. Strategi yang ditawarkan, dirumuskan dari tiap factor baik itu Strength, Weakness, Opportunity ataupun Threat, yang didapat dari hasil interview pada ekspert melalui focus group discussion. Strategi yang ditawarkan dalam pengembangan konsep Airport City PT. BIJB adalah: (1) Market development strategy, (2) Horizontal integration strategy, (3) Product development strategy, (4) Market penetration strategy

B.  SWOT untuk pengembangan strategi organisasi atau proyek dalam menghadapi disruption

Penelitian terkait penggunaan SWOT analysis dilakukan oleh Andri Nasution dan kawan-kawan (2020) yang meneliti bagaimana perumusan strategi dalam penanganan rantai pasokan pangan dalam menghadapi disruption berupa pandemi Covid-19. Dalam penelitiannya, disebutkan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan gangguan pada rantai pasokan pangan sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk menangani gangguan yang terjadi. Dalam penelitiannya, Andri Nasution & kawan-kawan memperoleh factor internal dan factor eksternal melalui wawancara dengan petani serta didukung beberapa studi pustaka yang dilakukan penulis. Selanjutnya, Andri Nasution & kawan-kawan melakukan perhitungan IFAS-EFAS, dimana melalui metode ini diketahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kegiatan rantai pasok pangan. Selanjutnya, Andri Nasution & kawan-kawan melakukan pembobotan pada matriks IFAS-EFAS. Berdasarkan hasil penelitian, pada factor internal, kekuatan (Strength) yang dimiliki rantai pasok pangan lebih besar dari pada kelemahannya (Weakness). Sedangkan pada factor eksternal, ancaman (Threats) yang dimiliki rantai pasok pangan lebih besar dari pada peluangnya (Opportunity). Berdasarkan hal tersebut, strategi yang tepat untuk menghadapi gangguan yang terjadi pada rantai pasok pangan adalah strategi ST, yaitu dengan menggunakan Strength untuk menghindari Threats dengan cara melakukan pemasaransecara online dan menjaga stabilitas pangan harga komoditas, memberikan aturan inovatif mengenai lahan pertanian, menjaga kualitas produk dan penggunaan yang efisien, meningkatkan skala produksi dan distribusi sesuai kebutuhan, dan membuat program pemberdayaan petani.

Penelitian selanjunya yang dilakukan oleh Ali Abid dan Shang Jie (2021) bertujuan untuk mengusulkan strategi dalam menghadapi dampak Covid-19 pada sektor Agricultural Food. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Andri Nasution & kawan-kawan yang menilai SWOT pada kondisi rantai pasok pangan, penelitian yang dilakukan oleh Ali Abid dan Shang Jie (2021) lebih berfokus pada penilaian dengan SWOT analysis terhadap dampak Covid-19, bukan pada sektor Agricultural Food. Dengan melakukan penilaian faktor-faktor kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) yang muncul akibat dampak yang ditimbulkan dari Covid-19, maka pada penelitian tersebut mengusulkan beberapa strategi yang dapat diterapkan pada sektor Agricultural Food. Strategi tersebut diantaranya:

1.        Perusahaan pengiriman pihak ketiga harus diperkenalkan untuk pengiriman makanan yang lebih aman ke rumah tangga.

2.        Pemerintah dapat menghubungkan industri makanan dengan teknologi dan memperkenalkan ecommerce.

3.        Melalui platform digital, produsen dapat dengan mudah terhubung dengan rantai retail dan e-commerce lebih dekat dengan lokasi mereka

4.        Melalui digitalisasi, pemerintah juga dapat berperan dalam menjamin ketahanan pangan dan pengendalian harga pangan.

5.        Membeli langsung dari petani dan menghilangkan perantara akan menghilangkan hambatan dan mencegah penimbunan dan korupsi.

6.        Pemantauan kestabilan harga dan pengiriman produk di seluruh rantai pasok melalui jaringan digital

7.        Petani dapat mulai menggunakan teknologi dan platform digital untuk menjual produknya langsung ke konsumen.

8.        Pemerintah Pakistan harus meluncurkan aplikasi seluler untuk mendigitalkan perdagangan antara produsen dan pembeli dan, meningkatkan distribusi pangan ke daerah-daerah terpencil secara geografis.

9.        Pemerintah harus mengontrak industri perbankan untuk menciptakan metode transaksi yang mudah dalam aplikasi ini, seperti kode QR.

 

Kesimpulan

Tulisan ini menjelaskan bahwa penggunaan SWOT analysis dapat diterapkan dalam merumuskan strategi yang tepat pada suatu organisasi atau proyek dengan melakukan evaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats). Penggunaan SWOT analysis dapat membantu dalam merumuskan strategi melalui alternative strategi ST, SO, WT, ataupun WO.

Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan SWOT Analysis dalam perumusan strategi tidak hanya dapat dimanfaatkan dalam perumusan strategi untuk organisasi baru atau proyek baru untuk mendapatkan keunggulan bersaing (Competitive Advantage), namun juga dapat dimanfaatkan dalam pengembangan strategi untuk menghadapi tantangan atau disruption yang muncul. Hal ini menunjukkan bahwa SWOT analysis dapat dimanfaatkan untuk membantu perumusan strategi dalam kondisi apapun, termasuk penggunaannya dalam menanggulangi disruption yang muncul.

Dalam pemanfaatan SWOT analysis, meskipun dapat diimplementasikan dalam berbagai kondisi, analisis lingkungan internal dan eksternal tetap dilakukan pada SWOT analysis. Namun, yang membedakan adalah strategi yang dirumuskan akan diarahkan pada tujuannya, apakah strategi tersebut untuk mendapatkan keunggulan bersaing bagi organisasi atau proyek baru, atau untuk melakukan mitigasi terhadap disruption yang sedang terjadi agar organisasi atau proyek dapat bertahan.

 


 

BIBLIOGRAFI

 

Abid, A., & Jie, S. (2020). Impact of COVID-19 on agricultural food: A Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) analysis. Food Frontiers, 2, 396� 406.

 

Ahmad. (2020). Manajemen Strategis. Makassar: Nas Media Pustaka.

 

Benzaghta, M. A., Elwalda, A., Mousa, M. M., Erkan, I., & Rahman, M. (2021). SWOT analysis applications: An integrative literature review. Journal of Global Business Insights, 6(1), 55-73.

 

Carlsson, C., Walden, P. (1997). Cognitive Maps and an Hyperknowledge Support System in Strategic Management. Group Decision and Negotiation, 6(1), 7-36.

 

David, Fred R. (2011). Strategic Manajemen Strategis Konsep (12th Ed.). Jakarta: Salemba Empat.

 

Foong, L.M. (2007). Understanding of SWOT Analysis. https://article.tqmcasestudies.com/ free-tqm-ebook/swot-analysis.pdf

 

G�rel, Emet. (2017). Swot Analysis: A Theoretical Review. Journal of International Social Research, 10, 994-1006.

 

Ifediora, Osita & Nzekwe, Justina. (2014). Organization�s stability and productivity: the role of SWOT analysis an acronym for strength, weakness, opportunities and threat. International Journal of Innovative and Applied Research, 2, 23- 32.

 

Namini, Reza S., Loda, M., & Meshkini, A. (2020). SWOT Analysis and Developing Strategies for the Realisation of Urban Livability in Tehran. International Journal of Urban Sustainable Development, 13(1), 117-129.

 

Namugenyi, C., Nimmagadda, S., Reiners, T. (2019). Design of a SWOT Analysis Model and its Evaluation in Diverse Digital Business Ecosystem Contexts. Procedia Computer Science. 159. 1145-1154. 10.1016/j.procs.2019.09.283.

 

Nasution, A., Azmi, Nurul N., Ananda, Fani P., & Azalia, M. (2020). Disturbance Management Strategy in the Food Supply Chain in The Middle of Pandemic COVID-19. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 1003.

 

Nedelea, S., & Paun L.A. (2009). The Importance of Strategic Management Process in the Knowledge-Based Economy. Review of International Comparative Management, 95-105.

 

Oreski, Dijana. (2012). Strategy development by using SWOT - AHP. TEM Journal, 1, 283-291.

 

Phadermrod, B., Crowder, R., & Wills, G. (2016). Importance-Performance Analysis based SWOT analysis. International Journal of Information Management, 44. 10.1016/j.ijinfomgt.2016.03.009.

 

Purwono, J., Suryaningsih, S., and Putri, R. T. (2015). Strategi Pengembangan Bisnis Rumah Tempe Indonesia di Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.Jurnal. Jurnal NeO-Bis, 9(1), 60�71.

 

Rahim, R., & Radjab, E. (2017). Manajemen Strategi, Universitas Muhammadiyah Makasar. Makasar.

 

Rothaermel, Frank T. (2021). Strategic Management (5th ed.). New York: McGraw-Hill Education.

 

Sumiarsih, N. M., Legono, D., & Kodoatie, R.J. (2018). Strategic Sustainable Management for Water Transmission System: A SWOT-QSPM Analysis. Journal of the Civil Engineering Forum, 4, 29. 10.22146/jcef.30234.

 

Syafarudin, Afriapollo., & Bambang Mulyana. (2019). Formulation Strategy of PT. Bandara Internasional Jawa Barat Bandung Indonesia, Kertajati in business Aerocity (Aerotropolis). International Review of Management and Marketing, 9(3), 106-111.

 

Tan, J., & Tan, D. (2005). Environment Strategy Co-Evolution and Co-Alingment : A Staged Model Of Chinese SOE's Under Transisition. Strategic Management Journal, 141-157.

 

Tranfield, D., Denyer, D., & Smart, P. (2003). Towards a methodology for developing evidence-informed management knowledge by means of systematic review. British Journal of Management, 14, 207�222.

 

Wang, X.P., Zhang, J., & Yang, T. (2014). Hybrid SWOT Approach for Strategic Planning and Formulation in China Worldwide Express Mail Service. Journal of Applied Research and Technology, 12(2). https://doi.org/10.1016/S1665-6423(14)72339-9

 

Webster, J., & Watson, R. T. (2002). Analyzing the Past to Prepare for the Future: Writing a Literature Review. MIS Quarterly, 26(2), xiii�xxiii. http://www.jstor.org/stable/4132319

 

Wheelen, Thomas L., & Hunger, J. David. (2012). Strategic Management and Business Policy: Toward Global Sustainability (13th ed.). New York: Pearson.

 

Yasar, F. (2010). Competitive Strategies and Firm Performance : Case Study on Gaziantep Carpeting Sector. Mustafa Kemal University Journal of Social Sciences Institute, 310-311.

Copyright holder:

Nisrina Zahra Elfani dan Bernardus Yuliarto Nugroho (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: