Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia�
p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
12, Maret 2022
Irma,
Atika, Besse Ramlah, Pirlina Umiastuti
Program Studi Pendidikan Bidan, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia
Email : [email protected]
Abstrak
Trend kematian ibu dan penyebabnya merupakan perhatian
dunia sehingga upaya preventif terhadap kematian ibu menjadi agenda utama global.
Penyebab langsung yang paling umum dari kematian
ibu adalah perdarahan, infeksi, hipertensi, aborsi
yang tidak aman, dan persalinan macet serta penyebab tidak langsung seperti anemia, malaria, dan penyakit jantung.
Namun Sebagian besar kematian ibu dapat dicegah dengan manajemen tepat waktu oleh
tenaga Kesehatan yang terampil dan profesional di fasilitas kesehatan terstandar serta persiapan yang matang
dalam mempersiapakan persalinan dan komplikasi yang mungkin terjadi secara
tiba-tiba. Meski demikian, Angka
Kematian Ibu (AKI) tetap terbilang tinggi. Sehingga menimbulkan pertanyaa ,
bagaimana tingkat partisipatif dan faktor-faktor yang berhubungan dengan persiapan persalinan dan komplikasi. Telaah literatur (Literature
�review)
ini bersumber dari berbagai artikel penelitian yang diterbitkan diantara tahun
2016 samapai dengan tahun 2021. Pencarian
artikel dibantu dengan penggunaan kata kunci, kriteria inklusi dan eksklusi.
Ditentukan 5 sumber artikel yang
layak dan relevan untuk digunakan setelah melewati tahap critical appraisal. Berdasarkan beberapa penjelasan dari sumber dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipatif dalam persiapan persalinan dan komplikasi masih
sangat rendah disebabkan oleh faktor usia, Pendidikan, pekerjaan, ekonomi, pengetahuan, keaktifan dalam forum ibu hamil, dukungan
suami, dan riwayat
pemeriksaan kehamilan serta
rumah tangga rawan pangan.
Kata kunci: tingkat
persiapan persalinan, faktor-faktor persiapan persalinan, persiapan persalinan, persiapan
komplikasi.
Abstract
The trend
of maternal mortality and its causes is a world concern so that preventive
efforts against maternal mortality
become the main global agenda. The most common direct causes of maternal death
are bleeding, infection,
hypertension, unsafe abortion, and obstructed labor as well as indirect causes
such as anemia, malaria, and heart
disease. However, most maternal deaths can be prevented by timely management by
skilled and professional health
workers in standardized health facilities as well as careful preparation in
preparing for labor and complications that
may occur suddenly. However, the Maternal Mortality Rate (MMR) remains
relatively high. This raises the question,
how is the level and factors associated with birth preparedness and
complication readiness. This literature
review is sourced from various research articles published between 2016 and
2021. Article search is assisted by
the use of keywords, inclusion and exclusion criteria. Determined 5 appropriate and relevant article sources to be used after passing the critical appraisal
stage. Based on several explanations from sources, it can be concluded that the level of
participation in childbirth preparation and complications is still very low due
to factors of age, education,
occupation, economy, knowledge, activity in pregnant women forums, husband's
support, and history of pregnancy
checks and vulnerable households. food.
Keywords : the
degree of preparation for labor, factors of preparation for labor, preparation
for labor, preparation for complications.
Pendahuluan
Kesehatan ibu mengacu pada kesehatan wanita selama kehamilan, persalinan dan masa nifas. Dalam setiap tahapannya adalah pengalaman yang positif, dimana perlu dipastikan bahwa ibu dan bayinya benar-benar sehat dan sejahtera tanpa komplikasi yang menyertai dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas (WHO, 2017).
Secara global rasio kematian ibu mengalami peningkatan dari tahun 2019 yaitu 151 kematian per 100.000 kelahiran hidup menjadi 152 kematian per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2020. Keadaan ini merupakan dampak dari COVID-19 yang mempengaruhi Kesehatan Wanita hamil, melahirkan, nifas dan bayi baru lahir (Vebiola & Khoeroh, 2020).
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari pencatatan program kesehatan keluarga lingkup Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah kematian ibu di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2019 sebanyak 4.221 kematian meningkat menjadi 4.627 kematian pada tahun tahun 2020 (Melisa Rusman, 2022). Kebanyakan dari penyebab kematian ibu pada tahun 2020 karena perdarahan sejumlah 1.330 kasus, sejumlah 1.110 kasus kematian disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan, dan sebanyak 230 kasus akibat gangguan system perdarahan. Berbagai upaya percepatan dalam rangka untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia agar akses pelayanan Kesehatan ibu terjamin berkualitas. Namun demikian capaian upaya kesehatan ibu pada tahun 2020 cenderung mengalami penurunan. Hal ini diasumsikan terjadi disebabkan oleh implementasi program yang tersebar di daerah terkena dampak COVID-19 �(RI, 2019).
Banyak komplikasi kehamilan dan persalinan yang tidak dapat diprediksi serta gejala yang timbul bisa terjadi secara tiba-tiba dan memperparah keadaan ibu hamil atau ibu melahirkan yang dapat menyebabkan kematian ibu. Oleh sebab itu akses rujukan yang tepat ke fasilitas Kesehatan saat hamil, melahirkan dan nifas perlu disiapkan. Namun penundaan dan keterlambatan mempersiapkan persalinan dan komplikasi adalah hambatan utama dalam menurunkan mortalitas dan morbiditas (Mulati et al., 2015).
Kehamilan dan persalinan yang berisiko tidak dapat diprediksi. Oleh sebab itu Tindakan optimal dan tepat waktu terhadap Wanita hamil yang mengalami komplikasi obtetrik perlu dipersiapkan untuk mengurangi risiko tersebut. Mengidentifikasi potensi resiko sedini mungkin dan melakukan perencanaan persalinan di fasilitas Kesehatan dan ditolong oleh tenaga Kesehatan merupakan strategi dalam upaya membantu Wanita hamil mempersiapakn potensi komplikasi (Wahyuni et al., 2022). Persiapan persalinan dan komplikasi merupakan suatu Tindakan intervensi yang bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu. Intervensi yang dilakukan meliputi pemeriksaan kehamilan dan persalinan di fasilitas pelayanan Kesehatan dan oleh tenaga kesehatan (Patria & Amatiria, 2018).
World Helath Organitation (WHO) merekomendasikan bahwa semua wanita hamil harus mendapatkan pemeriksaan Antenatal Care yang sesuai standar untuk mengetahuai perkembangan kehamilan, tafsiran persalinan serta mengenal tanda- tanda bahaya kehamilan persalinan dan masa nifas (Organization, 2019). Selaian itu, dalam mempersiapkan persalinan dan komplikasi, sebelum usia kehamilan 32 minggu, Wanita hamil Bersama dengan keluarga juga disarankan untuk mengatur transportasi ke tempat persalinan, mengidentifikasi donor darah yang cocok, menyimpan dana persiapan persalinan serta menyiapkan pendamping saat akan melahirkan (Rasyid et al., 2021).
Di Ethiopia, forum ibu hamil telah dilakukan sebagai strategi untuk memfasilitasi persiapan persalinan dan komplikasi di fasilitas Kesehatan serta membantu mencari tenaga Kesehatan sedini mungkin jika terjadi komplikasi tiba-tiba. Dengan adanya forum tersebut seluruh Wanita hamil dapat diidentifikasi dan selanjutnya bekerja sama dengan organisasi masayarakat seperti kader Kesehatan, penyuluh Kesehatan, bidan dan pemerintah desa untuk saling berbagi pengalamanya tentang kehamilan dan mendorong Wanita hamil agar mempersiapakan persalinan dan kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi. Dalam forum tersebut topik utama yang dibahas meliputi tanda-tanda bahaya komplikasi kebidanan, memilih tempat dan penolong persalinan, mengatur transportasi untuk rujukan jika tiba-tiba terjadi komplikasi, menghemat uang agar dapat memanajemen biaya selama kehamilan, persalinan dan nifas, menyiapkan siapa yang akan mendampingi saat persalinan dan komplikas, menyiapakan donor darah yang cocok dalam keadaan darurat, mendapatkan persetujuan suami atau kepala keluarga untuk memputuskan persiapan persalinan dan jika terjadi komplikasi (Mulyani et al., 2016).
Morbiditas dan mortalitas serta tantangan Kesehatan di negara berkembang memerlukan keterlibatan msayarakat dan dukungan kerluarga terutama oleh pasangan atau kepala keluarga selama kehamilan, persalinan dan nifas. Oleh sabab itu, keterlibatan suami sangat penting untuk memutuskan persiapan persalinan dan komplikasi sehingga tidak ada keterlambatan pengambilan keputusan. Dengan demikian partisipasi suami diharapakan dapat memberi dampak positif bagi persalinan dan persiapan komplikasi. Di Ethopia utara mengungkapakan 20% suami menolak menggunakan metode kontrasepsi. Penelitian lainnya oleh Isnaniar (2020) melaporkan bahwa hanya 21% ibu hamil yang didampingi suaminya saat melakukan pemeriksaan kehamilan dan 16% diantaranya tidak mau hadir dalam pemeriksaan kehamilan istrinya.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan persiapan persalinan dan komplikasi.
Penelitian ini adalah tinjauan literatur atau literature review dengan metode naratif yang mencoba menggali hasil penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan persiapan persalinan dan komplikasi, yang bersumber dari penelitian luar negeri dalam bahasa Inggris yang diakses melalui Pubmed dan Plos One dengan kata kunci Birth Preparadiness and complication readiness. sumber jurnal yang berkaitan dengan kata kunci dengan rentang waktu 5 tahun terakhir. Selain itu, sumber dipilih berdasarkan kriteria inklusi yaitu populasi Wanita hamil dan juga polupasi suami dari Wanita hamil serta menunjukan hasil faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan persiapan persalinan dan komplikasi. Sehingga pada akhirnya diputuskan untuk mengambil 5 sumber artikel yang akan ditinjau.
Pencarian sumber berdasarakan kata kunci dan penilaian artikel melelui lembar Critical Appraisal Skills Programme (CASP). Langkah ini dilakukan untuk menentukan kelayakan sumber yang akan digunakan untuk meninjau literatur. Sumber yang didapat semuanya menggunakan metode penelitian studi cross-sectional yang dilakukan di berbagai tempat di Ethopia.
Dari 5 sumber yang ditemukan yang membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan persiapan persalinan dan komplikasi dapat disimpulkan bahwa usia, Pendidikan, pekerjaan, ekonomi, pengetahuan, forum ibu hamil, dukungan suami, dan riwayat pemeriksaan kehamilan sangat berhubungan dengan persiapan persalinan dan komplikasi.
Tabel 1
Hasil penyaringan penelitian
Peneliti/Tahun |
Judul |
Metode |
Jumlah Sampel |
Persiapan persalinan dan komplikasi |
Azeze, Gedion
A., Mokonnon, Taklu M., Kercho, Melkamu Worku (2019). |
Birth preparedness and complication readiness practice and influencing factors among women in Sodo town,
Wolaita zone, Southern Ethiopia |
Cross- sectional |
495 |
48,5% |
Bogale, Bizuayehu, Astatkie, Ayalew, Wakgari, Negash (2019). |
Effect of Pregnant Mothers� Forum
Participation on Birth
Preparadiness and Complication Readiness among
Pregnant Women in Dale District, Southern Erhopia |
Cross- sectional |
604 |
24,15% |
Andarge, Eshetu, Nigussie, Aderajew, Wondafrash, Mekitie �(2017). |
Facors associated with birth
preparadiness an complication readiness in southern Ethopia. |
Cross- sectional |
707 |
30% |
Iyasu, Amanuel, Ayana H.,
Mulatu, Zeleke, Haymanot, Leshargie, Cheru T. (2018). |
Level and factors associated with birth preparedness and complication readness among���������������������� semi-pastoral pragnant women in Southern Ethopia |
Cross- sectional |
746 |
27,1% |
Tadesse, Minyahil, Boltena, Andualem T., Asamoah, Benedict O. (2018). |
Husbands� praticipation in birth
preparedness and complication readiness and associated factors in Wolatia
Sodo Town, Southern Ethopia |
Cross- sectional |
592 |
50% |
Faktor-faktor yang disebutkan diperkuat berdasarkan hasil penelitian Azeze dkk (2019) dari 495 sampel wanita hamil dan yang baru saja melahirkan ditemukan hanya 48,5% Wanita hamil mempersiapakan persalinan dan komplikasi. Dimana pada hasil penelitian Analisis regresi logistik multivariabel dengan metode backward conditional menunjukkan bahwa usia, status pendidikan,����� penyuluhan����� untuk mempersiapkan calon pendonor darah jika terjadi keadaan darurat, penyuluhan untuk mengidentifikasi penolong persalinan yang terampil menjelang persalinan menunjukan adanya hubungan dengan persiapan persalinan dan komplikasi dengan nilai ,P-value < 0,05). Persiapan terendah walita hamil dalam penelitian ini adalah persiapan pendonor darah yaitu hanya 18,6% yang mengatur donor darah.
Selain itu, penelitian lainnya yang dilakukan oleh Bogale dkk (2019) dari 604 sampel hanya 24,15% Wanita hamil yang mempersiapakan persalinan dan komplikasi. Separuh dari sampel tersebut merupakan Wanita yang terpapar forum ibu hamil. Didalam forum tersebut diidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan persalinan dan komplikasi adalah anggota forum ibu hamil, mendapatkan konseling kehamilan dan persalinan, pendapatan bulanan, Riwayat pemeriksaan kehamilan, menyiapakan tempat persalinan di fasilsitas Kesehatan dan oleh tenaga Kesehatan. Namun demikian, Wanita yang yang bergabung dalam forum ibunhamil menunjukan kesiapan yang lebih tinggi dari pada Wanita yang tidak terpapar forum ibu hamil.
Selanjutnya, dapat diprediksi kuat bahwa menjadi anggota forum ibu hamil akan siap tiga sampai empat kali dalam mempersiapkan persalinan dan komplikasi dibandingkan dengan Wanita yang tidak menjadi anggota forum ibu hamil. Hal ini disebabkan karena forum ibu hamil memberikan banyak kesemapatan bagi ibu hamil dalam mendapatkan informasi dan Pendidikan tentang persiapan persalinan dan komplikasi.
Tingkat ekonomi, pengetahuan, frekuensi pemeriksaan kehamilan, komunikasi persiapan persalinan dan komplikasi, jumlah paritas, dan rumah tangga rawan pangan juga disebutkan dalam peneltian Andarge dkk (2017) merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan persiapan persalinan dan komplikasi. Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa 707 wanita hamil, hanya 30% yang berpeluang mempersiapakan persalinan dan kehamilanya.
Dalam penelitian ini, persiapan persalinan di fasilitas Kesehatan dan oleh tenaga Kesehatan, dan persiapan transportasi, persiapan tabungan dana hanya dsiapakan oleh 30% Wanita hamil. Pengaturan persiapan calon pendonor darah hanya dilakukan oleh 5% Wanita hamil di wilayah penelitian. Wanita dengan status ekonomi lebih tinggi dapat mempersiapkan persalinan dan komplikasi 2,2 kali lebih tinggi dibandingkan Wanita dengan status ekonomi rendah. Sebab Wanita dengan status ekonomi tinggi memiliki kesempatan untuk menabung, mengatur transportasi, memilih tempat melahirkan di fasilitas Kesehatan dan memilih tenaga Kesehatan yang disukainya. Selain itu, Wanita hamil yang melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan lebih dari 4 kali kunjungan, menunjukkan dapat mempersiapkan persalinan dan komplikasinya disbanding Wanita yang memeriksakan kehamilan kurang dari 4 kali.
Wanita hamil yang memiliki pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, persalinan dan nifas dapat membantu mereka mengenali apa saja masalah yang dapat mengancam nyawa mereka sehingga mereka mudah mengeluhkan apa yang dirasakan, dengan begitu dapat mengambil Tindakan secepatnya.
Disisi lain juga disebutkan bahwa persiapan persalinan dan komplikasi pada Wanita dengan rumah tangga rawan pangan 0,26 lebih rendah. Hal ini juga dibuktiknan dalam sebuah studi di Zimbabwe bahwa kerawanan pangan berbanding terbalik dengan pemanfaatan layanan pemeriksaan kehamilan. Fakta tersebut dapat dijelaskan bahwa Wanita dengan kondisi rawan pangan lebih focus untuk pemenuhan pangan mereka daripada mempersiapkan diri untuk persalinan dan komplikasi.
Pada penelitian lainnya oleh Amanuel dkk (2018) menunjukan hasil bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan persiapan persalinan dan komplikasi adalah Pendidikan, pekerjaan suami, Pendidikan suami, Riwayat kunjungan pemeriksaan kehamilan, dan pengetahuan Wanita hamil. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dari 746 wanita hamil, yang mempersiapakan persalinan dan komplikasi hanyalah 27,1%.
Sekitar 50% suami tidak berpartisipasi sama sekali dalam persiapan persalinan dan komplikasi dalam penelitian Tadesse dkk (2018). Dalam penelitiannya, 1 dari 4 suami tidak mempersiapkan dana untuk persalinan dan komplikasi istrinya. Bahkan ada suami yang tidak memiliki uang selama persalinan dan nifas istrinya. Fakta dalam penelitian ini juga menunjukan bahwa hanya 1 dari 5 suami yang mengidentifikasi donor darah. Selain itu, 2 dari 5 suami juga tidak mempersiapkan transportasi sebagai persiapan jika terjadi komplikasi dalam keadaan darurat. Separuh suami tidak menemani istrinya dalam pemeriksaan kehamilan, bahkan seperempatnya tidak mengidentifikasi dimana tempat istrinya akan melakukan persalinan dan siapa penolong persalinan.
Persiapan persalinan dan komplikasi merupakah hal yang sangat penting untuk direncanakan dengan matang dan optimal sebagai Langkah preventif dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI).
Kesimpulan dari tinjauan literatur di atas adalah rendahnya partisipasi persiapan persalinan dan komplikasi yang disebabkan oleh faktor usia, Pendidikan, pekerjaan, ekonomi, pengetahuan, forum ibu hamil, dukungan suami, dan riwayat pemeriksaan kehamilan serta rumah tangga rawan pangan.
Hasil identifikasi faktor-faktor yang sangat berhubungan erat dengan persiapan komplikasi dan persalinan merupakan hal yang perlu menjadi perhatian Bersama, tidak hanya Wanita hamil tetapi juga perhatian suami dan lintas sektor terkait seperti kader kesehatan, bidan, kelompok perempuan dan pemerintah setempat melalui pendidikan dalam sebuah forum ibu hamil.
Petugas Kesehatan merupakan awal yang paling mendasar untuk melibatkan keluarga dan kelompok perempuan dalam memberi pengetahuan tentang persiapan persalinan dan komplikasi terutama bagi Wanita hamil usia lebih dari 35 tahun dan tidak berpendidikan. Oleh karena suami sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan, maka suami sebaiknya selalu mendampingi istri saat pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui hal apa saja yang perlu dilakukan untuk persiapan persalinan dan komplikasi.
Andarge, E., Nigussie, A.,
& Wondafrash, M. (2017). Factors associated with birth preparedness and
complication readiness in Southern Ethiopia: a community based cross-sectional
study. BMC Pregnancy and Childbirth, 17(1), 1�13.
Azeze, G. A., Mokonnon, T. M., & Kercho, M. W. (2019).
Birth preparedness and complication readiness practice and influencing factors
among women in Sodo town, Wolaita zone, Southern Ethiopia, 2018; community
based cross-sectional study. Reproductive Health, 16, 1�12.
Bogale, B., Astatkie, A., & Wakgari, N. (2019). Effect of
pregnant mothers� forum participation on birth preparedness and complication
readiness among pregnant women in Dale District, Southern Ethiopia: a
comparative cross-sectional study. Journal of Pregnancy, 2019.
Isnaniar, I., Norlita, W., & Gusrita, S. (2020). Pengaruh
Peran Suami Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Proses
Persalinan Di Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru. Photon: Jurnal Sain Dan
Kesehatan, 11(1), 32�44.
Iyasu, A., Ayana Hordofa, M., Zeleke, H., & Leshargie, C.
T. (2018). Level and factors associated with birth preparedness and
complication readiness among semi-pastoral pregnant women in southern Ethiopia,
2016. BMC Research Notes, 11(1), 1�6.
Melisa Rusman, M. R. (2022). Asuhan Kebidanan Komprehensif
pada NY. T di Praktik Mandiri Bidan HJ. Nurachmi Palembang Tahun 2022. STIK
Bina Husada Palembang.
Mulati, E., Widyaningsih, Y., MKM, S. K., Widyaningsih, Y.,
MKM, S. K., Royati, O. F., & Royati, O. F. (2015). Buku ajar kesehatan
ibu dan anak. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan �.
Mulyani, N. E. G. A., Tri Maryani, S. S. T., Dyah Noviawati,
S. A., & SSiT, M. K. (2016). Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny.
Z umur 34 tahun G5P3A1 Kehamilan Normal dengan Faktor Risiko Grande Multipara
Di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Organization, W. H. (2019). World Health Organization
model list of essential medicines: 21st list 2019. World Health
Organization.
Patria, A., & Amatiria, G. (2018). Hubungan Kualitas
Pelayanan Antenatal dengan Kelengkapan Ibu Hamil dalam Melakukan Antenatal
Care. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 14(1), 108�115.
Rasyid, P. S., Suherlin, I., & Pombaile, V. D. (2021). Peran
Kader dalam Pendampingan Ibu Hamil Masa Pandemi Covid-19. Penerbit NEM.
RI, K. K. (2019). Profil Kesehatan Indonesia.
Tadesse, M., Boltena, A. T., & Asamoah, B. O. (2018).
Husbands� participation in birth preparedness and complication readiness and
associated factors in Wolaita Sodo town, Southern Ethiopia. African Journal
of Primary Health Care and Family Medicine, 10(1), 1�8.
Vebiola, N., & Khoeroh, H. (2020). Asuhan Kebidanan
Komprehensif pada ny. R G1P0A0 Dengan Resiko Tinggi Primigravida di Wilayah
Puskesmas Bantarkawung. JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA, 2(2),
43�50.
Wahyuni, E. S., ST, S., & Keb, M. (2022). Persiapan dan Perencanaan
Kehamilan. Asuhan Kebidanan Pada Pranikah Dan Prakonsepsi, 109.
WHO. (2017). Global Report On Diabetes. Annual Report.
Copyright holder: Irma (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |