Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia �p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No. 12, Desember
2022
DAMPAK KINERJA
KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MENERBITKAN SUKUK DI INDONESIA
Muhammad Sahirul Alim, Pardomuan Sihombing��
Mercu Buana University, Jakarta, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]��
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak kinerja keuangan dengan indikator yaitu Sukuk to Equity Ratio (SER), Debt to Equity Ratio (DER), Size, Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap return saham pada perusahaan yang menerbitkan sukuk dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Data tahunan untuk periode pengamatan dari 2016 hingga 2020 digunakan. Populasi dalam penelitian ini adalah 21 perusahaan. Teknik Purposive Sampling digunakan dan ditemukan perusahaan dengan kriteria tertentu dalam waktu 5 tahun pengamatan yang membuat jumlah total pengamatan sebanyak 20. Data dikumpulkan dari Bursa Efek Indonesia. Dianalisis dengan menggunakan Analisis Regresi Data Panel. Model penelitian yang dipilih adalah Fixed Effect Model. Hasil analisis menunjukkan bahwa SER memiliki dampak positif terhadap return saham sebagaimana disebutkan dalam Signalling Theory. Ukuran dan EPS juga berdampak positif pada return sedangkan DER dan EPS berdampak negatif terhadapnya.
Kata kunci: SER, DER, Ukuran, ROE, EPS, Pengembalian Saham.
Abstract
The goal of this study is to analyze the
impact of financial performance with indicators namely Sukuk to Equity Ratio
(SER), Debt to Equity Ratio (DER), Size, Return on Equity (ROE), and Earning
Per Share (EPS) toward stock return on companies who issue sukuk and listed on
the Indonesia Stock Exchange. Annual data for the period of observations from
2016 to 2020 was used. The population in this study is 21 companies. Purposive
Sampling technique is used and found companies with certain criteria within 5
years of observations which made the total number of observations as much as
20. Data is gathered from Indonesia Stock Exchange. It is analyzed by using
Regression Analysis of Panel Data. The model study chosen is Fixed Effect
Model. The results of the analysis indicate that SER has positive impact on
stock return as mentioned in Signalling Theory. Size and EPS also have positive
impact on return while DER and EPS have negative impact on it.
Keywords: SER, DER, Size, ROE, EPS, Stock Return.
Pendahuluan
Investasi konvensional bukan menjadi satu-satunya
instrumen investasi dipasar modal Indonesia pada saat ini, namun juga terdapat
instrumen investasi syariah, contohnya obligasi syariah atau disebut sukuk. Phenomena terdapat produk investasi
syariah ini merupakan suatu hal positif bagi para pelaku pasar di Indonesia
yang merupakan cerminan dari kinerja perusahaan. Obligasi syariah, yang
termasuk kedalam instrumen investasi syariah, sedikit berlainan dibandingkan
dengan obligasi konvesional.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari definisi sukuk
yaitu sertifikat kepemilikan kepentingan pada asset tertentu (Indrisari, 2014). Sukuk, salah satu produk pasar modal syariah, saat ini sedang dalam
perkembangan yang ke arah positif. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari
jumlah produk Sukuk Korporasi dan Sukuk Negara yang semakin meningkat dari
tahun 2015-2019.
�
Gambar 1
Perkembangan Pasar Modal Syariah
Sumber :
OJK
Perkembangan selama lima tahun dari jumlah produk
pasar modal syariah dapat dilihat dari gambar 1.1 berdasarkan data statistik
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2015 sampai 2019.
Gambar 2
Produk Pasar Modal Syariah
�
Menurut Laporan Perkembangan Keuangan Syariah yang
diterbitkan OJK pada akhir tahun 2019, total Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa
dana syariah mengalami kenaikan yang signifikan menjadi sebesar Rp 53,74 (Lima
Puluh Tiga Koma Tujuh Empat) triliun atau meningkat sejumlah 55,80% daripada
sebelumnya, 2018. Terlebih lagi, nominal sukuk korporasi menjadi sebesar Rp
29,83 (Dua Puluh Sembilan Koma Delapan Tiga) triliun, atau naik sejumlah 40,05%
dalam kurun waktu satu tahun.
Trend kenaikan Produk Pasar Modal Syariah khususnya
Sukuk Korporasi masih berlanjut. Dilansir Laporan Statistik Sukuk yang
diterbitkan OJK pada tahun 2020, jumlah sukuk korporasi outstanding naik
menjadi 162 atau naik 13% dari tahun 2019 dengan nilai Rp 30,35 Trilliun,
meningkat 1.7% dari tahun sebelumnya. Berlandaskan data OJK pada 31 Desember
2020, pertumbuhan investasi sukuk di tanah air hingga sekarang sangat pesat.
Terlihat dari gambar 1.2 diatas, bahwa nilai serta jumlah penerbitan sukuk
korporasi dan negara setiap tahun selalu naik.
Arshanapalli et. Al (2004) dan Burlacu (2000) menyatakan perusahaan mengalami abnormal return negatif justru setelah
melakukan penerbitan obligasi. Namun sebaliknya, Ashhari et. al (2009) pada penelitian di Bursa Efek Malaysia menghasilkan sukuk issuance berpengaruh positif terhadap stock return. Pada kesempatan lain Mujahid (2010) mengemukakan sukuk issuance atau
penerbitan sukuk tidak berpengaruh terhadap return di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Sedangkan Septianingtyas (2012) menyimpulkan berbeda yaitu penerbitan sukuk berpengaruh positif terhadap stock return di BEI.
Selain penerbitan obligasi atau sukuk, beberapa
penelitian seperti Ashhari et.al (2009) dan Alam et.al. (2013) menunjukkan ada faktor lain yang berdampak kepada stock return yaitu debt to
equity ratio (DER) dan ukuran perusahaan. Namun dilain kesempatan Siregar
dan Sihombing (2020) menjabarkan beberapa indikator lain yang berpengaruh pada return saham,
penelitian tersebut menghasilkan ROE, DER, CR, TATO serta PBV berdampak
terhadap stock return. Beberapa
penelitian lainya mengunakan indikator yang berbeda-beda namun dengan hasil
penelitian yang masih kontradiktif. Sari dan Hermuningsih (2020) mengemukakan Return on Equity (ROE) berdampak negatif dan unsignificant terhadap stock return. Sedangkan Nurfallah (2019) menyatakan bahwa laba per lembar saham (EPS) berdampak positif terdahap stock return. Namun hal tersebut
kontradiktif dengan temuan Sinambela (2015) yang menyatakan bahwa laba per lembar saham (EPS) berdampak negatif serta
unsignificant terhadap stock return.
Dengan findings yang kontradiktif dari
penelitian-penelitian sebelumnya, maka peneliti ingin menguji kembali dan
berfokus pada dampak kinerja keuangan dilihat dari indikator sukuk to equity
ratio, debt to equity ratio, ukuran perusahaan dan return on equity terhadap
return saham perusahaan yang menerbitkan sukuk. Berdasarkan fenomena diatas,
maka menarik untuk melakukan peneritian lebih lanjut berjudul �Dampak Kinerja
Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Menerbitkan Sukuk di Indonesia�.
Literature Review
Signalling
Theory atau teori sinyal dikembangkan oleh (Ross,
1977), menyatakan bahwa manajemen perusahaan memiliki lebih
banyak informasi yang akurat mengenai prospek perusahaan dan akan memberikan
informasi tersebut kepada calon penanam modal dengan harapan dapat meningkatkan
stock price. Salah satu hal yang mendasar dari signalling theory, perusahaan
dengan sinyal berupa informasi yang baik akan terlihat menonjol daripada yang
tidak memiliki. Sentimen berupa future performance yang baik dari perusahaan
dengan performance saat ini dan masa lalu yang buruk tidak serta merta
dipercaya oleh pelaku pasar.
Kinerja Keuangan adalah kapabilitas dari
perseroan dalam mengelola serta mengendalikan sumberdaya yang dipunyainya (Ikatan
Akunting Indonesia, 2007). Financial performance juga dapat diartikan sebagai
penetapan skala-skala tertentu yang mengukur pencapaian suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba (Sucipto,
2003). Menurut K. R. Subramanyam (2017) Financial performance adalah penetapan pendapatan serta
pengaitan cost yang akan menciptakan nominal laba yang lebih tinggi
dibandingkan arus kas untuk menilai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Financial performance adalah kapabilitas perusahan dalam mengelola resources
yang dimiki guna mencapai ukuran-ukuran tertentu dalam menghasilkan laba dibandingkan
dengan arus kas serta beban yang ditanggung oleh perusahaan.
Profitabilitas suatu perusahaan diukur dengan
membandingkan laba dari aktivitas inti perusahaan terhadap aset perusahaan
untuk menciptakan keuntungan (Kasmir,
2010). Sedangkan menurut Hanafi dan Halim (2009), rasio profitabilitas adalah tingkat ukuran yang digunakan
untuk menilai keuntungan badan usaha dalam periode yang ditentukan. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa rasio yang mengukur tingkat keuntungan
dibandingkan dengan aset perusahaan pada periode waktu tertentu adalah rasio
profitabilitas.
Keunggulan sukuk terletak pada karakteristik
dan fundamentalnya. Struktur berbasis aset yang sebenarnya membuat pendanaan
sulit untuk melebihi nilai aset. Sukuk Holder berhak atas porsi dari pendapatan
yang dihasilkan oleh aset. Berikutnya apabila sukuk berupa suatu keharusan bagi
holder, maka tidak memiliki kemampuan untuk dijual dipasar sekunder dan
bersifat sebagai long-term komoditi yang dipunyai sampai tenggat waktu ataupun
dijual dengan nilai nominalnya.
Penerbitan sukuk akan meningkatkan leverage
perusahaan, tapi akan memberikan tax shield bagi perusahaan. Sebuah perisai
pajak atau tax shield memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya yang
diperuntukkan untuk memenuhi kewajiban pajak dan memungkinkan untuk menaikkan
value pemegang saham. Namun penggunaan hutang yang terlalu besar mampu merusak
value perusahaan lantaran terdapat cost kebangkrutan serta bunga yang muncul
dari debt tersebut. Reaksi investor terhadap perubahan struktur modal yang
timbul dari penerbitan sukuk dapat dinilai dari pergerakan harga saham (Nafiah
Afaf , 2008).
Sukuk to Equity Ratio (SER) ialah tolak ukur
proporsi dana dari sukuk dibandingkan dengan modal perusahaan (Putri,
2015). Semakin besar SER menunjukkan porsi nilai amount obligasi
syariah yang besar dibandingkan modal.
Debt to Equity Ratio (DER) adalah tolak ukur
hutang perusahaan dibandingkan dengan modal, semakin besar rasio DER mencerminkan
hal yang tidak baik (Sartono,
2012). Semakin kecil Debt to Equity Ratio mencerminkan semakin
meningkat kapabilitas organisasi untuk memenuhi segala kewajiban hutang yang
ada.
Menurut Brigham & Houston (2011) ukuran perusahaan ialah rasio besar kecilnya sebuah
organisasi yang dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa cara diantaranya
dengan total pendapatan, aset dan ekuitas. Pada dasarnya menurut Edy Suwito dan
Arlen Herawaty (2005) ukuran firma terbagi dalam 3 jenis yaitu: �perusahaan
besar, menengah, dan kecil. Yang menentukan jenis ukuran adalah total asetnya.
Return
on Equity (ROE) berarti tolak ukur
profitabilitas dihasilkan dari net income dibandingkan dengan seluruh modal
perusahaan. Menurut Gitman (2006) Return on Equity berarti nilai net income dari modal yang
ditanamkan oleh pemegang saham. Return on Equity mencerminkan kapabilitas
perseroan mencetak net income.
Earning Per Share (EPS) adalah skala mencerminkan seberapa besar
keuntungan yang dihasilkan stakeholder (Darmadji,
2006). Menambahkan teori sebelumnya, EPS ialah net income per
lembar share pada jangka waktu tertentu, (Simamora,
2006). EPS adalah ukuran laba bersih per saham yang dapat
dicetak perusahaan saat menjalankan bisnis.
Metode Penelitian
����������������������� Studi bermaksud untuk melihat dampak Sukuk to Equity Ratio (SER), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan ukuran perseroan yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) terhadap return saham. Oleh karena itu, scope penelitian terbatas pada pilihan metodologi yang digunakan untuk observasi pergerakan stock return.
Populasi adalah wilayah yang terbentuk dari objek ataupun subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang dibuat oleh peneliti agar diuji lalu dapat menarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi tesis adalah semua perseroan yang melakukan penerbitan sukuk tahun 2016 � 2020 berjumlah 27 badan usaha.
Sampel ialah sebagian kecil dari keseluruhan dan berkarakter yang dipunyai suatu populasi. Pengambilan dan penetapan karakteristik sampel harus dilakukan agar sampel yang diperoleh sepenuhnya dapat mewakili (bersifat representatif) dan dapat mencerminkan populasi sebenarnya (Sugiyono, 2014). Teknik sampling yang diterapkan dalam tesis ialah purposive sampling berarti teknik penetapan sample dengan parameter khusus, dengan kriteria:
Tabel 1
Pemilihan Sampel dengan Parameter atau Kriteria
Keterangan |
Jumlah Perusahaan |
Perusahaan Publik yang melakukan pengumuman PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH selama periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2020 |
21 |
Perusahaan Publik yang tidak melakukan corporate action lain selama periode pengamatan yaitu 30 hari sesudah Pengumuman penerbitan Obligasi Syariah |
12 |
Perusahaan Publik (tidak termasuk sector Bank dan perusahaan yang mencatat kerugian) yang menyajikan data secara lengkap dan dapat diakses lengkap melalui website Bursa Efek Indonesia 2016-2020 |
4 |
Berdasarkan sampel yang dipilih untuk penelitian adalah 4 perusahaan,
yakni:
Tabel 2
Daftar Badan Usaha Publik yang Menjadi
Sampel Penelitian
No. |
Nama Perusahaan |
Kode Emiten |
1 |
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk |
ADMF |
2 |
PT Aneka Gas Industri |
AGII |
3 |
PT Elnusa Tbk |
ELSA |
4 |
PT Wijaya Karya Persero Tbk |
WIKA |
Variabel Dependen di studi ini adalah Stock Return. Return saham perusahaan diakumulasikan dengan menggunakan formula:
Rit = (Pit-Pit-1)/Pit-1
Dalam hal ini:
Rit : return saham perusahaan i pada hari
t
Pit : harga penutupan saham i pada hari t
Pit-1 : harga penutupan saham i pada pada
hari t-1.
Sedangkan Variabel Independen disini ialah Sukuk to Equity Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Earning Per Share serta Ukuran Perusahaan. Metode analisis data yang digunakan pada tesis ini adalah model analisis regresi data panel. Data panel adalah gabungan data time series dan cross section (Gujarati, 2004). Data time series normalnya meliputi satu objek, misalnya harga saham, kurs rupiah, dll, namun mencakup beberapa periode (harian, bulanan, atau bahkan tahunan). Data cross section tersusun dari beberapa objek, biasanya disebut dengan responden (contohnya perseroan) dengan beberapa macam data (misalnya; laba, total aset, dan dividen) dalam satu jangka waktu yang ditentukan.
Regresi data panel digunakan untuk pemprosesan data menggunakan program Eviews 10. Untuk menilai dampak Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity Ratio (ROE), Earning Per Share (EPS) dan ukuran perusahaan (SIZE) terhadap Return Saham (RS) menggunakan pendekatan mencakup: Common Effects (PLS) Approach, Fixed Effects Approach, dan Random Effect Approach. Ketiga Approach tersebut digunakan dan dipilih model terbaik. Kerangka pengujian data panel dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3
Kerangka
Pengujian Data Panel
Hasil dan Pembahasan
Menurut
Mahulete (2016) �Uji t dilakukan
untuk menguji hubungan regresi secara parsial, dalam uji t statistik pada
dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas secara
individual dalam menerangkan variasi variabel-variabel terikat dengan
menggunakan eviews. Uji t menguji apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak,
dimana untuk kekuatan pada uji t adalah:
1.
Nilai probabilitas < 0,05 : maka Ho ditolak Ha
diterima, yang berarti bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh positif
terhadap variabel terikat (Y) adalah signifikan.
2. Nilai
probabilitas
> 0,05: maka Ho diterima Ha ditolak, yang berarti bahwa variabel bebas
secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat (Y) adalah
tidak signifikan.�
Tabel 3
Hasil Uji T Parsial
Variabel |
Koefisien |
t-statistik |
Probabilitas |
DER |
-0.793.443 |
-2.325.439 |
00.402 |
SIZE |
0492376 |
1.341.098 |
02.069 |
ROE |
2.252.742 |
3.894.360 |
00.025 |
EPS |
-0.005.504 |
-4.541.382 |
00.008 |
SER |
7.080.274 |
2.582.660 |
00.000 |
Hipotesis
1: SER berpengaruh positif terhadap Return Saham
Berdasarkan tabel 3 didapatkan informasi bahwa nilai t-statistik
variable NPOS sebesar 25.82660 dengan probablitas sebesar 0.0000 dan koefisien
sebesar 70.80274. Nilai koefisien sebesar 70.80274 menunujukkan bahwa SER berdampak positif pada Stock Return. Adapun dampak SER pada Stock Return dapat dijelaskan apabila SER naik satu unit berarti Stock Return akan naik sebesar
70.80274. begitu pula sebaliknya. Jika SER turun sebesar 1 unit maka Stock
Return naik sebesar 70.80274.
Probabilitas sebesar 0.0000 kurang dari 0,05. Berdasarkan kriteria
probabilitas tersebut diartikan bahwa SER berpengaruh signifikan pada stock return. Kesimpulannya, SER berdampak positif dan signifikan
pada Return Saham.
Sejalan dengan hasil studi Nurfaiz (2016), Ridlo, Dakhori, &
Nuruddin (2020), serta Fathoni et al (2016). Ketiga
penelitian tersebut mengasilkan bahwa SER berdampak positif serta signifikan pada
stock return. Serta seirama dengan grand theory bahwa manajemen berusaha
memberikan informasi finansial dan non finansial terhadap publik yang dapat
memngerakkan pelaku pasar .
Hasil tersebut menunjukkan Sukuk to Equity Ratio dapat berdampak
signifikan kepada Stock Return. Besar kecilnya sukuk yang akan diterbitkan
didasarkan pada kapasitas dan kinerja arus kas perusahaan dengan
memperhitungkan secara rinci tingkat pengembalian sukuk. Saat menerbitkan surat
utang, penerbit dengan jelas menyatakan berapa banyak uang yang diperlukan
untuk menjual surat utang tersebut. Istilah yang ada disebut emisi obligasi.
Dengan kata lain terdapat rasa aman dikarenakan pendanaan sukuk tidak akan
melebihi nilai aset dan direspon positif oleh para investor. Dengan demikian
Hipotesa 1 : SER berpengaruh positif terhadap Return Saham diterima.
Hipotesis
2: DER berpengaruh negatif terhadap Return Saham
Dari tabel 3
didapatkan informasi bahwa nilai t-statistik variable DER sebesar -2.325439
dengan probablitas sebesar 0.0402 dan koefisien -0.793443. Nilai koefisien
sebesar -0.793443 menunujukkan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap Return
Saham. Adapun pengaruh DER terhadap return saham dapat dijelaskan jika DER
mengalami peningkatan satu unit akibatnya stock return turun 0.793443, begitu pula sebaliknya. Apabila DER mengalami
penurunan satu unit akibatrnya stock return naik 0.793443.
Probablitas sebesar 0.0402 kurang dari 0,05. Dari hasil probabilitas
tersebut dapat diartikan bahwa DER mempunyai dampak signifikan kepada stock return. Sehingga atas dasar kriteria pengambilan
keputusan uji t parsial disimpulkan bahwa DER berdampak negatif dan signifikan kepada
stock return.
Findings selaras dengan Sugiarto (2011), dan Devi & Artini
(2019) yang menyimpulkan DER berdampak
negatif serta signifikan pada stock return. Dengan dasar ini berarti pelaku
pasar melihat DER pada saaat investasi di suatu perseroan yang menerbitkan
obligasi syariah pada BEI, apalagi untuk DER dari perusahaan yang menjadi
sampel tergolong tinggi dengan rata-rata diatas 100% pada tiga tahun awal dari
durasi penelitian. Sehingga disimpulkan Hipotesis 2 : DER berpengaruh negatif
terhadap Return Saham diterima.
Hipotesis
3 : SIZE berpengaruh positif terhadap Return Saham
Berdasarkan tabel 3 didapatkan informasi bahwa Nilai t-statistik
variable SIZE sejumlah 1.341098 dengan
probablitas sejumlah 0.2069 serta koefisien sejumlah 0.492376. Nilai koefisien sebesar 0.492376 menunujukkan SIZE berdampak
positif kepada Stock Return. Adapun pengaruh SIZE kepada stock return dapat
dijelaskan apabila SIZE naik satu unit mengakibatkan stock return naik sebesar
0.492376. begitu pula sebaliknya. Jika SIZE turun sejumlah 1 unit akibatnya stock
return turun sejumlah 0.492376.
Probabilitas sebesar 0.2069 lebih dari 0,05. Dari angka probabilitas
tersebut berarti SIZE memberikan dampak yang tidak signifikan kepada stock
return. Sehingga atas dasar kriteria pengambilan keputusan uji t parsial diartikan
SIZE berdampak positif serta tidak signifikan.
Findings selaras dengan Putra & Dana (2016), Setyowati &
Prasetyo (2020) serta Sugiarto (2011) yang menghasilkan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positive kepada stock return. Oleh karena
itu, disimpulkan perseroan besar mampu menciptakan kepercayaan investor.
Tingginya permintaan serta harga saham dikarenakan oleh kepercayaan pelaku
pasar kepada perseroan (Putra & Dana, 2016). Dan hal tersebut
sesuai dengan teori bahwa ukuran suatu perusahaan dapat berdampak pada value badan
usaha.
Dengan bertambah besar suatu badan usaha, maka akan bertambah mudah bagi badan usaha untuk memperoleh
pendanaan secara internal dan eksternal (Nova & Lestari, 2016). Dari hasil serta
penjabaran diatas maka Hipotesis 3 : SIZE berpengaruh positif terhadap Return
Saham diterima.
Hipotesis
4 : ROE berpengaruh positif terhadap Return Saham
Dari tabel 3 didapatkan informasi bahwa nilai nilai
t-statistik variable ROE sejumlah 3.894360
dengan probablitas sejumlah 0.0025 dan
koefisien sebesar 22.52742. Nilai koefisien sebesar 22.52742 menunujukkan ROE berdampak positive kepada stock return. Adapun
pengaruh ROE kepada stock return dapat
dijelaskan apabila ROE naik satu unit akibatnya stock return naik sebesar
22.52742. begitu pula sebaliknya. Jika ROE mengalami penurunan sebesar satu point akibatnya stock return turun sejumlah 22.52742.
Probabilitas sejumlah 0.0025 kurang
dari 0,05. Dengan kriteria probabilitas tersebut berarti ROE berpengaruh
signifikan. Sehingga berdasarkan kriteria pengambilan keputusan uji t parsial diartikan
ROE berdampak positive serta signifikan kepada stock return.
Findings selaras dengan studi oleh Siregar & Sihombing (2020), Devi & Artini (2019), Ghi (2015), Alozzi & Obiedat (2016), serta Sari (2017). Kelima penelitian
tersebut menyimpulkan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Return Saham. Hasil ini sejalan dengan teori yang dibangun yaitu ROE adalah profitability ratio menggambarkan kapabilitas badan usaha dalam menciptakan keuntungan bagi investor dari equity yang telah ditanamkan. Tingginya ROE akan berdampak kepada para pelaku pasar
untuk membeli saham badan usaha dikarenakan dari point of view pelaku pasar
tingginya tingkat profitability adalah key parameter yang
digunakan dalam melihat prospek perseroan di
kemudian hari. Dengan meningkatnya demand dari saham badan usaha sehingga menaikkan harga saham perseroan. Stock price yang semakin tinggi akan menaikkan return yang diperoleh pemegang
saham.
Dari hasil serta penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 4 : ROE
berpengaruh positif terhadap Return Saham diterima.
Hipotesis
5 : EPS berpengaruh positif terhadap Return Saham
Dari tabel 3 didapatkan
informasi nilai t-statistik variable EPS sebesar -4.541382 dengan probablitas sejumlah 0.0008 serta koefisien senilai -0.005504. Nilai koefisien sejumlah -0.005504 menunjukkan EPS berdampak negatif kepada stock return. Adapun dampak EPS kepada stock return dapat dijelaskan jika EPS mengalami peningkatan
satu unit akibatnya stock return turun sejumlah 0.005504.
begitu pula sebaliknya. Apabila EPS mengalami
penurunan sejumlah satu unit akibatnya stock return akan naik sejumlah 0.005504.
Probabilitas sebesar 0.0008 kurang dari 0,05. Oleh karena itu, dengan
dasar criteria pengambilan keputusan uji t parsial diartikan EPS berdampak
negatif serta signifikan kepada stock return.
Findings selaras dengan studi oleh Faizah & Ermalina (2021), Handayani &
Zulyanti (2018) dan Aisah &
Mandala (2016), EPS berdampak negative
serta significant terhadap harga saham. Laba per saham adalah metrik pasar yang
pada dasarnya mengukur kemampuan manajemen untuk menghasilkan nilai pasar
melebihi pengeluaran modal. Untuk menjelaskan hasil penelitian ini, earning per
share ialah salah satu indikator naik atau turunnya stock return, terbukti
dengan kuatnya dampak earning
per share kepada hal tersebut. Oleh karena itu, EPS mampu
digunakan sebagai salah satu
tolak ukur bagi para pelaku
pasar
untuk berinvestasi. Reaksi investor terhadap EPS kuat. Sedangkan hasil yang
negatif menunjukkan bahwa EPS bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi
naiknya return saham. Hal ini dapat terjadi apabila nilai EPS yang tinggi tidak
sebanding dengan dividen yang besar, yang menunjukkan bahwa tingkat hasil per
lembar saham benar-benar dibagikan atau jika terdapat kualitas laba bersih yang
dihasilkan suatu perusahaan bukan dari operasional perusahaan, misalnya debt
swap. Dengan demikan Hipotesis 5 : EPS berpengaruh positif terhadap Return Saham
ditolak.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian stock return dari badan usaha publik
yang melakukan sukuk issuance, dapat diberikan kesimpulan: (1) Terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan dari Sukuk to Equity Ratio (SER) terhadap
return saham dari perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah. (2) Terdapat
pengaruh yang negatif dan signifikan dari Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
return saham dari perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah. (3) Terdapat
pengaruh yang positif dan tidak signifikan dari ukuran (SIZE) perusahaan
terhadap return saham dari perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah. (4) Terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan dari Return on Equity (ROE) terhadap
return saham dari perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah. (5) Terdapat
pengaruh yang negatif dan signifikan dari Earning Per Share (EPS) terhadap
abnormal return saham dari perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah.
BIBLIOGRAFI
Afaf, N. (2008). Analisis Pengaruh Pengumuman
Penerbitan Obligasi Syariah Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia.
Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Aisah, A., & Mandala, K. (2016). Pengaruh Return on
Equity, Earning Per Share, Firm Size Dan Operating Cash Flow Terhadap Return
Saham. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5(11), 254691.
Alam, T., Tahir, H.S., Sabir, H.M., & Ismail, A.
(2013). Impact of Firm�s Characteristics on Stock Return: A Case of
Non-Financial Listed Company in Pakistan. Asian Economic and Financial Review,
3(1): 51-61.
Alozzi, Nurah Musa; Ghassan S. Obiedat. (2016). The
Relationship Between the Stock Return and Financial Indicators (Profitability,
Leverage): An Empirical Study on Mnufacturing Companies Listed in Amman Stock
Exchange. Journal of Social Sciences, Vol. 15 (3), hal.408-424.
Arshanapalli, B., Fabozzi, F., Switzer, L.N., &
Gosselin, G. (2004). New evidence on the market impact of convertible bond
issues in US. Working paper of Concordia University.
Ashhari, Zariawati M., Chun, L.S., & Nassir, A.
(2009). Conventional vs Islamic Bond Announcements:The Effects on Shareholders�
Wealth. International Journal of Business and Management. 4(6): 105-111.
Brigham & Houston. (2011). Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Devi, N. N. S. J. P., & Artini, L. G. S. (2019).
Pengaruh ROE, DER, PER dan Nilai Tukar terhadap Return Saham. E-Jurnal
Manajemen, Vol 8 (7): 4183-4212.
Edy Suwito & Arleen Herawati. (2005). Analisa
Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Ketigabelas, Yogyakarta, Liberty.
Faizah, L. N., & Ermalina, S. E. (2021). Pengaruh
DER, EPS, ROA, dan Market Share Terhadap Return Saham pada Perusahaan
Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2019. Doctoral dissertation,
Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan. Jakarta.
Fathoni, D. S., Nurhayati & Sofianty D., (2017).
Pengaruh Nilai Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk), Dan Rating Obligasi Syariah
(Sukuk) Terhadap Reaksi Pasar Modal (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang
Menerbitkan Sukuk Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016). Prosiding Akuntansi.
Vol. 3 (2): 2460-6561.
Ghi, Tran Nha. (2015). The Impact of Capital Structure
and Financial Performance on Stock Returns of The Firm House. International
Journal of Information Research and Review, Vol. 2 (6), hal.734-737.
Gitman, L. J, (2006). Principles of Managerial Finance.
USA, Pearson.
Gujarati,D. (2004), �Basic Econometrics�,4th edition,
McGraw-Hill, New York.
Handayani, R., & Zulyanti, N. R. (2018). Pengaruh
Earning Per Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER), Dan Return on Assets (ROA)
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal
Manajemen, 3(1), 615.
Indriasari, I. (2014). Sukuk Sebagai Alternatif
Instrumen Investasi dan Pendanaan. Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam. Vol. 2
(1): 62-76.
Kasmir. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Mahulete, Ummi K. (2016). Pengaruh DAU dan PAD terhadap
Belanja Modal di Kabupaten/Kota Provinsi Maluku. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Malang.
Mujahid. & Fitrijanti, T. (2010). Pengaruh Penerbitan
Obligasi Syariah (Sukuk) Perusahaan Terhadap Reaksi Pasar (Survey terhadap
Perusahaan- Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi Syariah dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010. Purwokerto:
Universitas Jendral Soedirman Purwokerto.
Nurfaiz, A. (2016). Pengaruh Penerbitan Sukuk, Ukuran
Perusahaan, Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Return Saham. Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Jakarta.
Nurfallah, R. D. (2019). Pengaruh Earning Per Share
(EPS) dan Return on Equity (ROE) Terhadap Return Saham. Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Lampung.
Putra, I. M. G. D., & Dana, I. M. (2016). Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return
Saham Perusahaan Farmasi Di BEI. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, Vol
5(11): 6825-6850.
Ridlo, M., Dakhori, & Nurrudin. (2020). Analisis
Pengaruh Nilai Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk), Rating Penerbitan Obligasi
Syariah (Sukuk), dan Risiko Syariah (Sukuk) Terhadap Reaksi Pasar Modal. Jurnal
Hukum Ekonomi Syariah. Vol. 4 (2): 2549-4872.
Ross, S. A. (1977). The Determination of Financial
Structure: The IncentiveSignaling Approach. Bell Journal of Economics and
Management Science,Vol. 8 (1): 23-40.
Sari, Ratna Novita. (2017). Pengaruh Profitabilitas dan
Kebijakan Devidend Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur dengan Nilai
Perusahaan Sebagai Variabel Intervening Periode 2010-2014. Jurnal Pendidikan
dan Ekonomi, Vol. 6 (1), hal.88-95.
Setyowati, N. & Prasetyo, T. U., (2020). Pengaruh
Debt to Equity Ratio, Earning per Share, Current Ratio, dan Firm Size terhadap
return saham perusahaan farmasi di BEI periode 2017-2019. Cakrawangsa Bisnis,
Vol 1 (2): 101-112.
Sinambela. (2015). Pengaruh Earning Per Share Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Vol 13(1).
Sartono, A. (2012). Manajemen Keuangan Teori dan
Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Septianingtyas, D. A. (2012). Pengaruh Nilai Dan
Peringkat Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) Perusahaan Terhadap Return Saham
(Studi Kasus Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Menerbitkan Obligasi Syariah Dan
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2002-2009). Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Siregar, M. R. A. & Sihombing, P. (2020).
Determinant Analysis of Financial Ration on Stock Returns in Construction
Companies Registered at Indonesia Stock Exchange 2015-2019. Dinasti
International Journal of Management Science, Vol 2 (1): 67-80.
Subramanyam, K.R. (2017). Analisis Laporan Keuangan
(Financial Statement Analysis). Edisi 11. Buku 1
Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan. Artikel FE
Universitas Sumatera Utara.
Sugiarto, A. (2011). Analisa Pengaruh Beta, Size
Perusahaan, DER Dan PBV Ratio Terhadap Return Saham. Jurnal Dinamika Akuntansi,
Vol 3(1): 8�14
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Statistik Sukuk Juli. 2021.
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/data-produk-obligasi-syariah/Pages/-Statistik-Sukuk-Syariah---Juli-2021.aspx
Copyright holder: Muhammad Sahirul Alim, Pardomuan
Sihombing (2023) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |