Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
4, Maret 2023
ANALISIS
PENGHEMATAN ENERGI PADA INSTALASI BOOSTER KM. IV PDAM TIRTA MUSI KOTA PALEMBANG
Edy Sutrisno,
Adhi Yuniarto, Muhammad Sundoro,
Alfan Purnomo
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Permasalahan pada Instalasi
Booster KM. IV PDAM Tirta Musi Kota Palembang tercatat
untuk rasio biaya listrik terhadap
air terdistribusi mengalami
kenaikan yaitu pada tahun 2021 sebesar Rp.259/m3 dan untuk laporan sampai
bulan Mei 2022 sebesar
Rp.308/m3. Konsumsi energi listrik instalasi tersebut mengalami kenaikan yang disebabkan umur ekonomis peralatan
semakin berkurang menyebabkan penurunan kinerja pompa ditambah
belum pernah dilakukan program audit energi, Perlu upaya peningkatan
efisiensi energi yang dilakukan dengan menganalisis kondisi sistem distribusi eksisting kemudian dibandingkan dengan kondisi ideal untuk penghematan energi. analisis untuk pompa distribusi dilakukan dengan mengukur pemakaian energi oleh pompa dan efisiensi kinerja pompa (Aulia & Masduqi, 2021). Untuk kinerja
jaringan perpipaan dianalisis dengan pengukuran sisa tekan di titik distribusi terjauh dan tertinggi. analisis hidrolis jaringan distribusi dengan melakukan pemodelan menggunakan EPANET 2.2. Hasil penelitian
pada unit pelayanan KM. IV didapatkan
Penurunan kinerja pompa dan tingginya konsumsi energi disebabkan oleh Pompa distribusi 1, 2, 3 dan 4 mengalami
penurunan efisiensi kinerja menjadi 45-50%, sedangkan Pompa distribusi 1A, 2A, 1B dan 2B mengalami
penurunan efisiensi kinerja menjadi kurang dari 40% ditambah kecepatan aliran air pada pipa distribusi utama unit pelayanan KM. IV kurang merata. Program peningkatan efisiensi energi yang dapat diterapkan dengan meningkatkan efisiensi kinerja pompa 1, 2, 3 dan 4 dengan melakukan rekondisi, perbaikan impeller, penyetelan Kembali dan penggantian
pompa 1A, 2A, 1B dan 2B secara
keseluruhan. Pemasangan
pipa interkoneksi di daerah
By pass Puntikayu meningkatkan
kecepatan aliran pada pipa
L28 dari 0,11 m/s menjadi
0,62 m/s.
Kata kunci: Efisiensi energi, EPANET, Biaya Energi, Energi report, Booster, Audit energi
Abstract
Problems with the KM Booster
Installation. IV PDAM Tirta Musi, Palembang City, it was recorded that the
ratio of electricity costs to distributed water had increased, namely in 2021
it was IDR 259/m3 and for reports until May 2022 it was IDR 308/m3. The electrical
energy consumption of these installations has increased due to the reduced
economic life of the equipment causing a decrease in pump performance plus an
energy audit program has never been carried out. Efforts are needed to increase
energy efficiency by analyzing the condition of the existing distribution
system and then comparing it with ideal conditions for energy saving. analysis
for distribution pumps is carried out by measuring the energy consumption by
the pumps and the efficiency of pump performance. for the performance of the
pipeline network is analyzed by measuring the remaining pressure at the
furthest and highest distribution points. distribution network hydraulic
analysis by modeling using EPANET 2.2. The results of research on KM service
units. IV is obtained. The decrease in pump performance and high energy
consumption is caused by distribution pumps 1, 2, 3 and 4 experiencing a
decrease in performance efficiency to 45-50%, while distribution pumps 1A, 2A,
1B and 2B experience a decrease in performance efficiency to less than 40% plus
the speed of water flow in the main distribution pipe of the KM service unit.
IV is uneven. An energy efficiency improvement program that can be implemented
by increasing the performance efficiency of pumps 1, 2, 3 and 4 by
reconditioning, repairing impellers, readjusting and replacing pumps 1A, 2A, 1B
and 2B as a whole. The installation of interconnection pipes in the Puntikayu Bypass area increased the flow velocity in the
L28 pipe from 0.11 m/s to 0.62 m/s.
Keywords: Energy efficiency,
EPANET, Energy Cost, Energy report, Booster, Energy audit
Pendahuluan
Air
minum merupakan kebutuhan dasar bagi penduduk untuk memenuhi hajat hidupnya,
ketersediaan air minum yang sehat dan memadai akan membantu meningkatkan
kesehatan penduduk secara keseluruhan (Hargono et al., 2022).
Berdasarkan
rencana bisnis PDAM Tirta Musi Kota Palembang 2019 s/d 2023 (Albaar et al., 2019).
Penduduk Kota Palembang pada tahun 2020 berjumlah 1.668.848 jiwa, namun cakupan
pelayanan Perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta musi kota Palembang hanya 1.271.643
jiwa (323.422 sambungan langsung) atau sebesar 76,20% dari jumlah penduduk (Al-Layla, 1980).
Berdasarkan buku kinerja BUMD air
minum tahun 2021 biaya energi rata-rata nasional adalah Rp 355/m3 (Pijoh et al., 2022).
Biaya
energi PDAM Tirta musi kota Palembang di atas rata-rata nasional mencapai Rp
456/m3 yang didominasi oleh sistem pemompaan sebesar 100% dengan jumlah total
207 (dua ratus tujuh) pompa meliputi pompa air baku, pompa produksi, pompa
distribusi dan pompa booster (Statistik et al., 2021).
Sedangkan penggunaan biaya listrik atau bahan bakar terutama operasional pompa
menghabiskan sekitar 80 % dari total biaya produksi dan distribusi. Instalasi Booster KM. IV memiliki 8
(delapan) pompa dengan total kapasitas 985 liter/detik. beroperasi rata-rata
selama 9,5 jam/hari mensupply air ke 9 (Sembilan) wilayah pengaliran yang
berjumlah 36.886 pelanggan, untuk jumlah jam pengaliran terkecil pada wilayah
swadaya hanya 3 jam, sedangkan daerah pengaliran terbesar pada by pass
karanganyar mencapai 24 jam. Perbedaan jam pengaliran yang cukup signifikan
membuat belum merata pelayanan pelanggan, ditambah dengan tekanan sambungan
pelanggan terkecil 0,05 bar sampai dengan yang terbesar 0,1 bar masih di bawah
rata-rata standar yaitu ≥ 0,7 bar sesuai yang dipersyaratkan Permen PUPR
No. 27 Tahun 2016 (Asmara et al., 2022).
Peningkatan
konsumsi energi listrik pada Instalasi Booster KM. IV dari tahun 2018 ke 2022
tidak di imbangi dengan peningkatan standar pelayanan pelanggan, adanya
indikasi menurunnya efisiensi pompa, kerugian tekanan disebabkan perencanaan
jaringan pipa distribusi serta kebutuhan supply air minum yang belum tercukupi
diperlukan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi energi
sistem (Aivazidou et al., 2021). Potensi peningkatan
efisiensi energi dapat diidentifikasi dengan menganalisis daya pompa untuk
mengalirkan air pada jaringan distribusi, head loss pada jaringan pipa
distribusi serta konsumsi daya listriknya (Huda, 2006).
Analisis
tersebut dilaksanakan dengan mengukur dan mengevaluasi kapasitas dan tekanan
pompa, mengevaluasi kerugian jaringan perpipaan serta mengukur konsumsi energi
sistem. dari hasil analisis tersebut dirancang model peningkatan efisiensi
energi yang layak diterapkan baik dari aspek teknis, operasional maupun
finansial. penerapan model peningkatan efisiensi energi ini diharapkan dapat
dijadikan pertimbangan PDAM Tirta musi kota Palembang dalam upaya efisiensi
energi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Saputra & Nur, 2019).
Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan langkah-langkah sistematis untuk mengumpulkan data dan informasi yang kemudian dianalisis menggunakan pembanding standar ketentuan yang berlaku. metode penelitian digunakan dalam acuan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini membahas mengenai
analisis potensi peningkatan efisiensi energi di Instalasi Booster KM.
IV PDAM Tirta musi kota
Palembang (Nugroho, 2018).
Kondisi biaya energi dan nilai SEC yang meningkat dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti pompa yang terlalu besar dari
kebutuhan (overdesign), menurunnya
efisiensi pompa, kualitas daya yang buruk dan motor pompa yang bergerak secara konstan, sehingga penelitian ini perlu dilakukan kajian secara menyeluruh
pada sistem Instalasi
Booster KM. IV termasuk sistem
distribusinya. identifikasi
dan analisa faktor penyebab konsumsi energi meningkat dapat dilakukan sebagai berikut (Hidayat, 2020) :
1.
Analisis daya dan
efisiensi pompa dilakukan dengan pengukuran terhadap debit, head dan tekanan
pompa sehingga dapat dihitung efisiensi pompa dan dibandingkan dengan ketentuan
standar ketentuan teknis yang berlaku.
2.
Analisis kualitas daya
dilakukan dengan mengukur daya pada panel pompa kemudian dihitung nilai SEC
nya.
3.
Analisis sistem
distribusi dilakukan dengan melakukan pemodelan jaringan distribusi unit
pelayanan KM. IV menggunakan EPANET 2.2 dan kemudian hasil pemodelan tersebut
dibandingkan dengan standart ketentuan teknis yang berlaku.
Faktor penyebab konsumsi energi yang meningkat tersebut kemudian diidentifikasi alternatif program yang dapat menurunkan konsumsi energi. kemudian alternatif program tersebut dilakukan analisis dengan merancang model peningkatan efisiensi energi dan standar pelayanan pelanggan sesuai ketentuan teknis yang berlaku serta analisis finansial dengan melihat penurunan biaya energi dan payback period.
Hasil dan Pembahasan
1. Analisis Kualitas Daya
Gambar 1
Grafik hasil pengukuran kualitas daya
pompa Distribusi
KM. IV
Kualitas daya diukur pada 8
(delapan) panel pompa Instalasi Booster KM. IV PDAM Tirta Musi Kota Palembang
dengan kode pompa 1, 2, 3, 4, 1A, 2A, 1B dan 2B menggunakan Power Quality
Analiyzer merk Kyoritsu type KEV 5316. Dari 8 (delapan) panel pompa tersebut
menggunakan sistem starting atau pengasutan menggunakan sistem konvensional
yaitu star delta (Dimas, 2023). Pencatatan tegangan (volt),
arus (Ampere), cos phi dan kualitas daya (KW) dilakukan mengunakan power meter.
Power meter tersebut terdapat 8 (delapan) kabel input yang dipasang pada bisbar
MCB 3 phase, yaitu di 3 (tiga) kabel live pada symbol R, S dan T. kemudian 3
(tiga) kabel berikutnya dipasang pada jalur sesudah relay kontak atau kontaktor
dengan symbol R, S dan T. untuk 2 (dua) kabel sisanya kita pasang pada symbol N
atau Netral.
2. Perhitungan Efisiensi Pompa
Nilai efisiensi total merupakan
perbandingan antara daya atau energi produk yang berupa kinerja pompa (output)
terhadap daya atau energi listrik yang dipergunakan (input). Pada umumnya nilai
efisiensi diukur dengan satuan persen (%). Hasil perhitungan efisiensi pompa
dapat dilihat pada gambar 2
Gambar
2
Hasil Perhitungan
Efisiensi Kinerja Pompa Instalasi
Booster KM. IV PDAM Tirta Musi Kota palembang
Dari hasil perhitungan Efisiensi
Kinerja Pompa kemudian dilakukan perbandingan dengan standar efisiensi pompa
yaitu minimal sebesar 60% agar pompa dapat dikatakan dalam kondisi baik dan
tidak perlu dilakukan Tindakan perbaikan apapun (Dewi,
2020).
3. Analisis Sistem Distribusi
Instalasi Booster KM.IV
Keadaan topografi di daerah
pelayan KM. IV tidak memungkinkan untuk sistem gravitasi seluruhnya, sehingga
semua menggunakan pompa. Jika terdapat perbedaan elevasi wilayah pelayanan
terlalu besar atau lebih dari 40 m maka wilayah pelayanan dibagi menjadi beberapa
zona sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan tekanan minimum. Untuk
mengatasi tekanan yang berlebihan dapat digunakan katup pelepas tekan (pressure
reducing valve). Untuk mengatasi kekurangan tekanan dapat digunakan pompa
penguat. (Sosilawati
et al., 2018).
Lokasi Instalasi Booster KM. IV
PDAM Tirta Musi Kota Palembang yang terletak pada elevasi 13,33 meter berfungsi
untuk mendistribusikan ke wilayah KM. IV dengan jumlah sambungan rumah sebesar
36.973 SR. seluruh pelanggan tersebut di suplai oleh 8 (delapan) pompa.
Gambar 3
Pompa dan Jaringan Pipa
Distribusi KM.IV Menggunakan
Epanet 2.2
4. Identifikasi Faktor Penyebab
Tingginya Konsumsi Energi
a. Identifikasi Berdasarkan
Parameter Hidrolis dan kelistrikan yaitu
hasil analisis
pada sub-bab 4.1 dan 4.2 menunjukkan bahwa faktor penyebab tingginya konsumsi
energi adalah tidak efisiensinya pompa dan rendahnya faktor daya untuk
keseluruhan sistem kelistrikkan pompa Instalasi Booster KM. IV. Pada
perhitungan analisis kondisi daya kinerja pompa Setelah didapatkan total head
pompa, maka dilakukan perbandingan antara debit dan tekanan hasil pengukuran
dengan spesifikasi pompa yang hasilnya tersaji.
Gambar
4
�Efisiensi Kinerja Pompa Distribusi KM.IV
b. Identifikasi menggunakan Aplikasi
Epanet 2.2
Identifikasi faktor penyebab
tingginya konsumsi energi dapat dilakukan juga dengan analisis rekening listrik
kemudian di masukan ke dalam Aplikasi Epanet 2.2 pada menu pumps energy price. berdasarkan tagihan listrik di
atas biaya listrik untuk Instalasi Booster KM. IV Per kwh 1.090 Rupiah. Yang
dimasukan pada hasil simulasi konsumsi energi listrik di EPANET 2.2 berupa
energy report yang menampilkan konsumsi energi listrik pada sistem distribusi
eksisting selama 24 jam.
Gambar 5
�Hasil Energy Report
Distribusi KM. IV eksisting
c. Identifikasi Potensi Peningkatan
Efisiensi Energi yang dapat diterapkan di Instalasi Booster KM.IV
Hasil analisis sub-bab 4.3
menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan tingginya konsumsi energi di
Instalasi Booster KM. IV adalah tidak efisiennya pompa 1 s/d 4, pompa 1A, 2A,
1B dan 2B. tidak adanya rencana program penggantian pompa baru dan rendahnya faktor
daya sistem kelistrikkan. Berdasarkan Buku Pedoman Pelaksanaan Efisiensi Energi
di PDAM (Kementerian PUPR, 2014),
d. Peningkatan Efisiensi Pompa
Perhitungan efisiensi pompa
menggunakan aplikasi Epanet 2.2 karena dibuatkan simulasi eksisting sesuai
penggunaan jam operasional. adapun tindakan yang di lakukan sebagai berikut :
1. Pompa 1 Memiliki efisiensi sebesar 50,87%
sehingga tindakan yang dapat dilakukan adalah penggantian bearing, penyetelan
kembali Impeller, perbaikan wearing, pembersihan dan meniadakan kebocoran pada
pompa sentrifugal. Tindakan ini termasuk dalam penghematan energi menggunakan
anggaran pemeliharaan rutin yang dilakukan oleh divisi mekanik dan listrik dari
PDAM Tirta Musi Kota Palembang.
2. Pompa 2 memliki efisiensi sebesar 47,35%
sehingga tindakan yang dapat dilakukan adalah penggantian bearing, penyetelan
kembali Impeller, perbaikan wearing, pembersihan dan meniadakan kebocoran pada
pompa sentrifugal. Tindakan ini termasuk dalam penghematan energi menggunakan
anggaran pemeliharaan rutin yang dilakukan oleh divisi mekanik dan listrik dari
PDAM Tirta Musi Kota Palembang.
3. Pompa 3 memliki efisiensi sebesar 48,53%
sehingga tindakan yang dapat dilakukan adalah penggantian bearing, penyetelan
kembali Impeller, perbaikan wearing, pembersihan dan meniadakan kebocoran pada
pompa sentrifugal. Tindakan ini termasuk dalam penghematan energi menggunakan
anggaran pemeliharaan rutin yang dilakukan oleh divisi mekanik dan listrik dari
PDAM Tirta Musi Kota Palembang.
4. Pompa 4 memliki efisiensi sebesar 47,41%
sehingga tindakan yang dapat dilakukan adalah penggantian bearing, penyetelan
kembali Impeller, perbaikan wearing, pembersihan dan meniadakan kebocoran pada
pompa sentrifugal. Tindakan ini termasuk dalam penghematan energi menggunakan
anggaran pemeliharaan rutin yang dilakukan oleh divisi mekanik dan listrik dari
PDAM Tirta Musi Kota Palembang
5. Pompa 1A memliki efisiensi sebesar 32,24%
sehingga tindakan yang dapat dilakukan adalah Perbaikan total impeller atau
penggantian pompa secara keseluruhan.
6. Pompa 2A memliki efisiensi sebesar 32,70%
sehingga tindakan yang dapat dilakukan adalah Perbaikan total impeller atau
penggantian pompa secara keseluruhan
7. Pompa 1B memliki efisiensi sebesar 35,97%
sehingga tindakan yang dapat dilakukan adalah Perbaikan total impeller atau
penggantian pompa secara keseluruhan
8. Pompa 2B memliki efisiensi sebesar 34,41%
sehingga tindakan yang dapat dilakukan adalah Perbaikan total impeller atau
penggantian pompa secara keseluruhan.
Tindakan penggantian bearing,
penyetelan kembali Impeller, perbaikan wearing, pembersihan dan meniadakan
kebocoran pada pompa sentrifugal merupakan salah satu predictive maintenance.
Predictive maintenance merupakan tindakan perawatan yang bersifat pengamatan
terhadap objek dengan melakukan pengamatan-pengamatan tertentu (Alfalah,2018;
Gusniar, 2014). Optimasi pompa tersebut dapat meningkatkan efisiensi pompa
sebesar 5,87% sehingga produksi pompa juga semakin meningkat (A.Putra,2018).
Perbaikan total impeller atau
penggantian pompa secara keseluruhan dilakukan pada pompa 1A, 2A, 1B dan 2B
dikarenakan efisiensi kurang dari 40%. Dari beberapa usulan alternative
peningkatan nilai efisiensi energi sebagaimana penggantian pompa merupakan
pilihan yang paling tinggi dinilai dari biaya investasinya, namun lebih kongkrit
dalam memperhitungkan hasil akhir (target capaiannya).
Gambar 6
�Hasil Energy Report
Distribusi KM.IV setelah Perbaikan
e. Pemasangan Pipa Interkoneksi
Variasi tekanan di jaringan
distribusi utama yang sudah dilakukan peningkatan dan perbaikan pompa berkisar
antara 25 meter sampai dengan 50 meter dimana nilai tekanan maksimum untuk jam
puncak berkisar 60-80 meter pada pipa PVC. (Permen PU No. 27 2016) untuk masuk
ke dalam kriteria.
Gambar 7
�Tabel Junc/ Node
Instalasi Booster KM. IV pada Epanet 2.2
Gambar 7 menunjukkan bahwa variasi tekanan
di jaringan distribusi utama yang sudah dilakukan peningkatan dan perbaikan
pompa pada Junc J38 sebesar 57,14 meter, Junc J6 sebesar 46,12 meter dan Junc
J28 sebesar 48,46 meter. Di mana nilai tekanan maksimum untuk jam puncak pukul
08.00 wib berkisar 60-80 meter pada pipa PVC. (Permen PU No.27 2016) untuk
masuk ke dalam kriteria.
Sesuai dengan Permen PU No. 27 tahun
2016 lampiran III, untuk pipa distribusi utama untuk kecepatan aliran dalam
pipa minimum sebesar 0,3-0,6 m/det sedangkan kecepatan pipa maksimum sebesar
3,0-4,5 m/det pada pipa PVC/HDPE. Gambar 4.33 menunjukkan bahwa variasi
kecepatan aliran air di dalam pipa di jaringan distribusi utama yang sudah
dilakukan peningkatan dan perbaikan pompa untuk kecepatan pipa L28 sebesar 0,07
m/s sehingga masih belum masuk dalam kriteria. Sehingga diperlukan adanya
pemasangan pipa Interkoneksi baru pada pada titik node J28 ke J6 sesuai gambar
4.34. agar dapat mengaliri pelanggan daerah By Pas puntikayu sesuai standar
permen PU No. 27 tahun 2016.
f. Rancangan Peningkatan Efisiensi
Pompa
Pompa 1 s/d 4 dilakukan penggantian bearing,
penyetelan kembali Impeller, perbaikan wearing, pembersihan dan meniadakan
kebocoran pada pompa sentrifugal oleh bagian mekanik listrik PDAM Tirta Musi
Kota Palembang. Optimasi pompa tersebut dapat meningkatkan efisiensi pompa
sebesar 5,87% sehingga produksi pompa juga semakin meningkat (A.Putra,2018).
Pompa 1A, 2A, 1B dan 2B dilakukan penggantian pompa secara
keseluruhan yang dilakukan dengan pembelian unit pompa sentrifugal baru dengan
merk yang sama yaitu merk KSB. Sesuai dengan web produk KSB pada
https://www.ksb.com. Pemilihan pompa dengan spesifikasi yang mendekati di dapat
Kapasitas pompa sebesar 540 m3/h dengan head pompa sebesar 95 m, diperoleh
efisiensi pompa sebesar 80 %.
Gambar 8
Permodelan Hidrolika pada
pompa dan jaringan perpipaan Instalasi Booster KM. IV Pukul 08.00
Dengan demikian telah terjadi
peningkatan kinerja pompa dimana setelah kurva karakteristik dan kurva
efisiensi yang baru di EPANET 2.2.
g. Rancangan Pemasangan Pipa
Interkoneksi
Proses pemasangan pipa
interkoneksi dari junc J28 menuju junc J6 dapat meningkatkan kecepatan aliran
pada pipa L28 dari 0,11 m/s menjadi 0,62 m/s pada jam puncak pukul 18.00-20.00.
pemasangan pipa interkoneksi baru tersebut dapat mempengaruhi kecepatan aliran
pada jalur pipa By Pass Puntikayu sebagai berikut :
Gambar 9
Kondisi Pipa L28 sebelum
dilakukan penambahan Pipa Interkoneksi
h. Analisis Kelayakan Finansial
Payback period dihitung untuk
mengetahui periode pengembalian investasi yang telah ditanamkan PDAM Tirta musi
kota Palembang untuk penerapan peningkatan efisiensi energi. Besaran total
investasi merupakan biaya yang diperlukan untuk penggantian bearing, penyetelan
kembali Impeller, perbaikan wearing, pembersihan dan meniadakan kebocoran pada
pompa sentrifugal yaitu pompa distribusi 1 s/d 4, pengadaan 4 (empat) pompa
baru dan pengadaan pipa HDPE diameter 400 mm.
Besaran jumlah arus kas
didapatkan dari penghematan biaya energi. Berdasarkan rancangan program
peningkatan efisiensi energi, penghematan biaya energi didapatkan dari Cost/Day
yaitu biaya yang diperoleh dari perkalian antara daya listrik yang di konsumsi
oleh pompa dengan tarif listrik. Adapun dapat kita lakukan dengan perhitungan
investasi peningkatan pompa dan peningkatan pompa dan jaringan pelayanan KM. IV
sebagai berikut :
1. Investasi peningkatan Pompa KM.
IV
Perhitungan investasi dilakukan
hanya pada peningkatan pompa KM. IV sehingga dapat dilakukan secara bertahap.
Adapun kondisi setelah perbaikan dan penggantian pompa untuk Payback period
dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :
2. Investasi peningkatan pompa dan
jaringan
Pada kondisi setelah perbaikan,
penggantian pompa dan pemasangan pipa interkoneksi pada daerah by pass
puntikayu kemudian di simulasikan pada aplikasi Epanet 2.2, maka besarnya biaya
energi listrik yang dikeluarkan untuk perngoperasian pompa distribusi pada Unit
Layanan KM. IV adalah sebesar Rp.8.090.745,00 per hari, lebih hemat dari
kondisi eksisting sebesar Rp.6.369.943,00 per hari. Payback period dihitung
menggunakan persamaan sebagai berikut :��
3. Penurunan Biaya Energi
Biaya tagihan listrik PLN pada
Instalasi Booster KM. Berdasarkan perhitungan biaya energi pada pemakaian bulan
juli 2022 seperti tabel 4.26, maka dengan mengimplementasikan program
peningkatan efisiensi energi dapat menurunkan biaya energi sebesar Rp.
131,58/m3.
Gambar
10
Perhitungan biaya energi
Instalasi Booster Km. IV
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis penghematan energi pada
Instalasi Booster KM. IV PDAM Tirta Musi kota Palembang yaitu, Pompa distribusi 1, 2, 3 dan 4 mengalami penurunan efisiensi kinerja
menjadi 45-50 % disebabkan umur operasi lebih dari 20 tahun dan belum pernah
dilakukan audit energi, Pompa distribusi 1A,
2A, 1B dan 2B mengalami penurunan efisiensi kinerja menjadi kurang dari 40 %
disebabkan umur operasi lebih dari 16 tahun, belum pernah dilakukan audit
energi dan melayani operasional kerja 23 jam/hari pada dua jaringan pipa
distribusi utama yaitu L28 diameter pipa 400 mm, panjang pipa 913 meter dan
L134 diameter pipa 400 mm, panjang pipa 1.846 meter di daerah By pass Puntikayu serta Kecepatan aliran air pada pipa distribusi utama L28 dan L134 pada daerah
By pass Puntikayu kurang merata dengan nilai terkecil sebesar 0,11 m/s;
Potensi peningkatan efisiensi energi yang dapat diterapkan di Instalasi
Booster KM. IV yaitu Meningkatkan efisiensi kinerja pompa 1,
2, 3 dan 4 dengan melakukan penggantian bearing, penyetelan kembali impeller, perbaikan wearing, pembersihan dan meniadakan kebocoran pada pompa sentrifugal, meningkatkan efisiensi kinerja pompa 1A,
2A, 1B dan 2B dengan penggantian pompa dan motor listrik secara keseluruhan serta pemasangan pipa interkoneksi pada junc J28 menuju junc J6 untuk
meningkatkan kecepatan aliran pada pipa L28 dan L134 dari 0,11 m/s menjadi 0,62
m/s sehingga meningkatakan debit air terdistribusi yang selama ini menjadi
permasalahan pada daerah By Pas Puntikayu sesuai standar Permen PU No. 27 tahun
2016.
Analisis finansial menunjukkan bahwa implementasi peningkatan efisiensi
energi di Instalasi Booster KM. IV dapat menurunkan biaya energi dari
Rp.298,70/m3 menjadi Rp.167,12/m3 dengan biaya investasi keseluruhan sebesar Rp
10.626.435.740,00 dan payback period selama 4,63 Tahun.
BIBLIOGRAFI
Aivazidou, E., Banias, G., Lampridi, M., Vasileiadis,
G., Anagnostis, A., Papageorgiou, E., & Bochtis, D. (2021). Smart
Technologies For Sustainable Water Management: An Urban Analysis. Sustainability,
13(24), 13940.
Al-Layla, M. (1980). Water Supply
Engineering And Design. Ann Arbor Science Publications. Inc., Ann Arbor,
Mich.,(34916), 284.
Albaar, M. R., Kom, S., Kom, M., Syahrial,
Z., & Halimatus Syakdiah, M. M. (2019). Evaluasi Pengelolaan Diklat
Teknis. Uwais Inspirasi Indonesia.
Asmara, G., Yuniarto, A., & Sundoro, M.
(2022). Peningkatan Efisiensi Energi Pada Sistem Distribusi Sumbersari Perumda
Air Minum Tugu Tirta Kota Malang. Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan,
14(1), 51�58.
Aulia, F. R., & Masduqi, A. (2021).
Studi Efisiensi Energi Pompa Wilayah Distribusi Intan Pakuan Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(2),
1066�1077.
Dewi, S. V. (2020). Kata Pengantar. Tunas
Agraria, 3(3).
Dimas, T. (2023). Perencanaan
Pengembangan Pipa Distribusi Air Minum Kecamatan Gandus Kota Palembang.
Fakultas Teknik Unpas.
Hargono, A., Waloejo, C., Pandin, M. P.,
& Choirunnisa, Z. (2022). Penyuluhan Pengolahan Sanitasi Air Bersih Untuk
Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Desa Mengare, Gresik. Abimanyu: Journal Of
Community Engagement, 3(1), 1�10.
Hidayat, A. (2020). Pra Rancangan Pabrik
Biodiesel Dari Palm Oil Mill Effluent (Pome) Menggunakan Katalis Asam Sulfat
Pada Reaksi Esterifikasi Dan Natrium Hidroksida Pada Reaksi Transesterifikasi
Dengan Kapasitas 20.000 Ton/Tahun.
Huda, H. N. (2006). Penurunan Kadar
Khrom Total, Total Suspended Solid Pada Air Limbah Penyamakan Kulit Dengan
Menggunakan Reaktor Aerokarbonfilter.
Nugroho, U. (2018). Metodologi
Penelitian Kuantitatif Pendidikan Jasmani. Penerbit Cv. Sarnu Untung.
Pijoh, F. E., Tangdialla, H. A. S.,
Menjang, K., Sakka, S., Goha, A. E., Kadamehang, A. T., & Mesra, R. (2022).
Peran Mahasiswa Kkn Mbkm Dalam Mendukung Pengadaan Air Bersih Oleh Pemerintah
Kelurahan Wewelen Berdasarkan Pp No. 122 Tahun 2015. Jupe: Jurnal Pendidikan
Mandala, 7(4).
Saputra, A. P., & Nur, M. I. (2019).
Manajemen Kinerja Kelembagaan Dalam Meningkatkan Kualitas Air Bersih Pada
Perusahaan Daerah Air Minum. Ministrate: Jurnal Birokrasi Dan Pemerintahan
Daerah, 1(1), 1�18.
Sosilawati, N. M. L., Wahyudi, A. R.,
Mahendra, Z. A., Massudi, W., & Utami, S. (2018). Kementerian Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat; 2017. Sinkronisasi Program Dan Pembiayaan
Pembangunan Jangka Pendek, 2020.
Statistik, B. P., Incicx, C. P., Model, M.,
& Consulinclo, M. P. (2021). Brs. Profil Kemiskinan Di Indonesia Maret,
202.
Copyright holder: Edy Sutrisno, Adhi Yuniarto, Muhammad Sundoro, M.Eng, Alfan Purnomo (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |