Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
4, April 2023
PENGARUH
MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI DI DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MAHAKAM ULU, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Kresensius Charles
Universitas Terbuka, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
sebagai lembaga yang melaksanakan perumusan, perencanaan, kebijakan, pelaksanaan teknis pembangunan dan pemeliharaan fasilitas serta melakukan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian teknis operasional di bidang Pendidikan
dan Kebudayaan. Maka untuk mencapai hal tersebut di atas harus melakukan
sesuatu yang dapat memberikan motivasi dan disiplin terhadap peningkatan kinerja pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
kabupaten Mahakam Ulu. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai, pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dan pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Mahakam Ulu. Sampel penelitian sebanyak 43 responden pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Mahakam Ulu. Metode kuantitatif yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda. Berdasarkan
analisis diperoleh secara simultan, motivasi
kerja dan disiplin kerja memberikan pengaruh kepada kinerja pegawai Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten
Mahakam Ulu. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai signifikansi pada uji F yang kurang
dari 0,05. Secara parsial, motivasi kerja dan disiplin kerja memberikan pengaruh kepada kinerja pegawai Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten
Mahakam Ulu, hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi pada uji t
yang kurang dari 0,05.
Kata Kunci: motivasi kerja;
disiplin
kerja; kinerja pegawai
Abstract
In carrying out the
main duties and functions of the education and cultural service as an institution
that carries out the formulation, planning, policy, tehnical
implementation of the construction and maintenance of facilities and conducts
coaching, coordination, supervision, and operational technical control in the
fields of education and culture. To achieve the above must do something that
can provide motivation and discipline to improve employee performance in The
Education and Culture Service Of Mahakam Ulu District, East Kalimantan Province. This study aims to
determine the form of implementation of work motivation and work discipline and
identyfy inhibiting factors of work motivation and
work discipline to improve employee performance in the education and culture
service of Mahakam Ulu District, East Kalimantan Province. The research sample of 43
employee respondents in the education and culture service of Mahakam Ulu
District, East Kalimantan Province. The quantitative
method used is multiple linear regression analysis. Based on the analysis
obtained simultaneously, work motivation and work discipline have an influence
on employee performance in the education and culture service of Mahakam Ulu
District, East Kalimantan Province, this is indicated by the significant value
in the f-test which is less than 0,05. Partially work motivation and work
discipline have an influence on employee performancei
in the education and culture service of Mahakam Ulu District, East Kalimantan
Province,
this is indicated by the significant
value in the t-test which is less than 0,05.
Keywords:
motivation of work; discipline
work; performance
of employees
Pendahuluan
Percepatan pembangunan Kabupaten
Mahakam Ulu dapat tercapai kalau Sumber Daya Manusia mempunyai kualitas yang baik. Setidaknya masyarakat dapat mendukung pembangunan terhadap Sumber Daya Manusia khususnya di dunia pendidikan. Setiap kabupaten baru khususnya Kabupaten Mahakam Ulu yang baru berdiri tentunya harus mempunyai Sumber Daya Manusia untuk menjalankan roda pemerintahan. Para pegawai yang dibutuhkan tentunya sangat banyak untuk membantu jalannya pemerintahan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan yaitu terjadinya pemerataan terhadap percepatan pembangunan dari semua aspek
kehidupan.
Pengaruh dalam peningkatan
kinerja pegawai juga dapat ditentukannya disiplin dalam bekerja di mana disiplin merupakan suatu tindakan atau sikap
yang mencerminkan seseorang
untuk dapat mampu berprestasi dalam suatu pekerjaannya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Mahakam Ulu dalam peningkatan
pelayanan tentunya strategi
dalam memberikan suatu pelayanan adalah disiplin yaitu disiplin agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal. Apabila suatu didasarkan
pada sikap disiplin tentunya suatu yang ingin dicapai dapat
tercapai sesuai rencana yang diinginkan ini dikarenakan adanya kesadaran� pegawai
terhadap pekerjaan yang diberikan oleh atasan maka kinerja yang diinginkan dapat diperoleh secara maksimal yang berdampak pada peningkatan prestasi Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Mahakam Ulu.
Pendidikan dan pelatihan pegawai merupakan kegiatan pengembangan sumber daya manusia
untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan, serta meningkatkan kinerja pegawai. Pendidikan dan pelatihan
berupaya mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian pegawai. Oleh karena itu setiap
organisasi baik di pemerintahan maupun swasta yang ingin berkembang harus benar-benar memperhatikan pendidikan dan pelatihan pegawai sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai.
Tabel 1
Rekapitulasi Jumlah
Staf Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tenaga Kerja Kontrak
(TKK) Dan Tenaga Lapangan Daerah (TLD) Berdasarkan
Pendidikan Terakhir
NO |
JABATAN |
S2 |
S1 |
D III |
D II |
SMA |
SMK |
PAKET C |
PAKET B |
1 |
PNS |
1 |
20 |
|
|
4 |
|
|
|
2 |
TKK |
|
17 |
6 |
1 |
22 |
25 |
8 |
1 |
Jumlah |
1 |
37 |
6 |
1 |
26 |
25 |
8 |
1 |
Berdasarkan data tersebut di atas bahwa Tingkat pendidikan pagawai Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan yang paling banyak adalah pendidikan
SMA dan SMK sebanyak 51 orang. Secara
presentase jumlah tersebut mencapai 48.57 % dari seluruh staf
pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,
Namum demikian, kendala dalam ketersediaan
SDM, tentu ini menjadi hambatan dan kendala dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
sebagai lembaga yang melaksanakan perumusan, perencanaan, kebijakan, pelaksanaan teknis pembangunan dan pemeliharaan fasilitas serta serta melakukan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian teknis operasional di bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
Maka untuk mencapai hal tersebut
di atas harus melakukan sesuatu yang dapat memberikan motivasi dan disiplin terhadap peningkatan kinerja pegawai di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten
Mahakam Ulu. Sebagaimana uraian
latar belakang permasalahan di atas, maka penelitian ini ditentukan judulnya �Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi
Kalimantan Timur�.
Metode Penelitian
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang dilakukan oleh para peneliti. Sementara menurut (Sugiyono, 2010) bahwa metode kuantitatif disebut juga metode tradisional, karena ini sudah cukup
lama digunakan oleh para peneliti
untuk melakukan penelitian, sehingga sudah mentradisi di kalangan berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Dalam penelitian jumlah populasi adalah seluruh pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Mahakam Ulu dengan
rincian sebagai berikut :
1) PNS berjumlah 25
orang.
2) TKK berjumlah 80
orang.
Jadi
untuk populasi sebanyak 105 apabila diketahui Z = α (5%) dan sampling error (d) = 5% maka jumlah sampel yang dibentukan dalam penelitian ini adalah :
N� =����
N� =����
N�� =�����
N� =���� 43
(dibulatkan)
Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 43 orang pegawai (41%).
Dalam penelitian ini peneliti mengelompokkan
data kedalam dua kategori yaitu :
1.
Data Primer adalah data yang dapat diperoleh dari lapangan atau
tempat penelitian (Moleong,
2005).
2.
Data Sekunder adalah
data yang diperoleh peneliti
dari dokumen yang ada di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Mahakam Ulu yang terkait
dengan penelitian ini berupa tugas
pokok dan fungsi organisasi, struktur organisasi, jumlah pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Mahakam Ulu.
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data primer
yang dilakukan oleh peneliti
dengan membuat daftar pertanyaan. Analisis data
sangat penting dalam suatu penelitian karena didalam analisis data dilakukan pengorganisasian terhadap data
yang terkumpul di lapangan.
1. Pengujian asumsi klasik
a) Uji Multikolenieritas
b) Uji Heteroskedastisitas
c) Uji Autokorelasi
2.
Analisis Regresi Linier Berganda
Adapun
bentuk persamaan regresi untuk dua prediktor adalah :
Y
= a + b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y���� =� variabel terikat
X���� =� variabel bebas
a����� = intersep
b����� = koefisien regresi (slop)
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Berdasarkan atas data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner dan perhitungan dengan menggunakan program SPSS for
windows version 15.0 maka diperoleh output pengujian
data sebagai berikut:
Tabel 1
Output Olahan Regresi Linier Berganda
Sumber: Data diolah tahun 2018
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS for windows version 15.0 maka diperoleh hasil-hasil pengujian sebagai mana terlihat bisa dihasilkan formula regresi linier sebagai berikut:
Y = 0,690 + 0,326 X1 + 0,451 X2
Data di atas menunjukkan bahwa pengaruh motivasi kerja (X1) terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten
Mahakam Ulu adalah positif
0,326. Kinerja pegawai akan
naik sejumlah 0,326, jika variabel motivasi kerja naik sejumlah 0,326. Dengan asumsi nilai
variabel disiplin kerja adalah nol
(0) atau bernilai tetap. Sebaliknya, jika variabel motivasi
kerja mengalami penurunan, maka variabel kinerja pegawai juga akan mengalami penurunan sejumlah koefisien motivasi kerja tersebut.
Pada data di atas juga menyebutkan pengaruh yang diberikan oleh variabel disiplin kerja terhadap kinerja pegawai adalah sejumlah 0,451. Kinerja pegawai akan naik sejumlah 0,451, jika variabel disiplin
kerja naik sejumlah 0,451. Dengan asumsi nilai
variabel motivasi kerja adalah nol
(0) atau bernilai tetap. Sebaliknya, jika variabel disiplin
kerja mengalami peningkatan, maka variabel kinerja pegawai juga akan mengalami peningkatan sejumlah koefisien disiplin kerja tersebut.
Selanjutnya, pada data di atas juga menunjukkan bahwa nilai konstanta
yang dihasilkan adalah bernilai positif sebesar 0,690, yang artinya bahwa jika tidak
ada pengaruh dari variabel motivasi
kerja dan disiplin kerja maka variabel
kinerja pegawai Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Mahakam Ulu adalah bernilai
positif 0,690.
Tabel 2
Koefisien Determinasi Berganda
Model |
R |
R Square |
Adjusted R
Square |
Std. Error of
the Estimate |
1 |
.574a |
.330 |
.296 |
.43368 |
a. �Predictors : (constant), Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
�Sumber: Data diolah tahun 2018
Berdasarkan hasil koefisien korelasi (R) sebesar 0,574 yang menunjukan bahwa pengaruh variabel motivasi kerja (X1)
dan disiplin kerja (X2)
terhadap kinerja pegawai (Y) mempunyai pengaruh yang sedang berada di rentang 0,40 � 0,5999. Sedangkan berdasarkan tabel diatas menunjukan
bahwa nilai R Square (koefisien determinasi) adalah sebesar 0,330. Hal ini berarti bahwa
besarnya kontribusi atau pengaruh variabel
motivasi kerja (X1)
dan disiplin kerja (X2)
terhadap kinerja pegawai (Y) adalah sebesar 33%, sedangkan sisanya yaitu 67% kinerja pegawai dipengaruhi variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Uji hipotesis dilakukan untuk menganalisa dan menarik kesimpulan terhadap permasalahan yang diteliti. Pengujian ini dimaksudkan
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji F dan uji t.
Tabel 3
Uji F
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression Residual Total |
3.705 7.523 11.2228 |
2 40 42 |
1.852 .188 |
9.849 |
.000a |
a.
Predictors : (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
b. Dependent Variable :
Kinerja Pegawai
��� Sumber: Data diolah tahun 2018
Berdasarkan output pada tabel 4.20 nilai Fhitung sebesar 9,849
dan Ftabel sebesar
3,23 dengan tingkat signifikansi 0,000, sehingga bisa dijelaskan bahwa Ho ditolak. Artinya hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan
dan Kebudayan Kabupaten
Mahakam Ulu secara bersama-sama
adalah dapat diterima kebenarannya.
Tabel 4
Uji T
������������������������ Model |
t |
Sig. |
|
1 |
(Constant) Motivasi Kerja Disiplin Kerja |
1.005 2.423 3.071 |
.321 .020 .004 |
a.
Dependent Varible: Kinerja Pegawai
Sumber: Data diolah tahun 2018
Dari tabel di atas dapat dilihat
bahwa nilai signifikansi dari thitung dari variabel motivasi kerja dan disiplin kerja adalah > 0,05. Berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung X1
sebesar 2,423 dengan nilai signifikan 0,020. Karena nilai thitung lebih besar dari
ttabel (1,682) dan nilai
signifikan lebih kecil dari 0,05 yang menunjukan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung X2 sebesar 3,071 dengan nilai signifikan 0,004. Karena nilai thitung lebih besar dari
t tabel (1,682) dan nilai
signifikan lebih kecil dari 0,05 yang menunjukan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
B. Pembahasan
Pada
temuan data di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara motivasi
kerja, disiplin kerja dengan kinerja
pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Mahakam Ulu. Hal ini
ditunjukkan dengan analisis regresi linier berganda yang menunjukkan formula
Y = 0,690 + 0,326 X1 + 0,451 X2. Pada formula atau rumus tersebut
menjelaskan bahwa setiap kali variabel motivasi kerja dan disiplin mengalami kenaikan, maka variabel kinerja pegawai akan mengalami
kenaikan, begitu pula sebaliknya, ketika variabel motivasi kerja dan disiplin kerja mengalami penurunan, maka variabel kinerja pegawai juga mengalami penurunan.
Motivasi kerja dipandang sebagai bagian integral dari administrasi kepegawaian dalam rangka peningkatan
kinerja, selain itu motivasi kerja
sendiri merupakan suatu usaha positif
dalam menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan daya dan potensi tenaga kerja agar secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan sebagai kebutuhan sekaligus sebagai perangsang untuk dapat menggerakkan,
mengerahkan dan mengarahkan
potensi serta daya kerja manusia
tersebut ke arah yang diinginkan (Zainun,
2004).
Dengan motivasi kerja yang tinggi akan mempunyai kinerja tinggi dan sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua faktor
yaitu motivasi kerja dan disiplin kerja mempunyai pengaruh yang positif. Jadi dalam pendapat Robbins, menunjukkan bahwa motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai.
Berdasarkan perhitungan uji
T Disiplin kerja memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja pegawai dikarenakan disiplin kerja merupakan sikap kejiwaan dari seseorang atau sekelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti/mematuhi segala aturan/keputusan yang telah ditetapkan walaupun orang tersebut disiplin belum tentu dapat meningkatkan
kinerjanya banyak fsktor yang mempengaruhi disiplin kerja, seperti insentif, apabila disiplin kerja sudah baik,
insentif tidak sesuai dengan yang diharapkan maka kinerja pegawai akan rendah (Sinungan
Muchdarsyah, 2005:135).
Kinerja
yang bagus dari usaha kerja sama
(antar individu) berhubungan dengan pelaksanaan yang dapat mencapai suatu tujuan dalam suatu
sitem, dan hal itu ditentukan dengan suatu pandangan
dapat memenuhi kebutuhan sistem sistem itu sendiri.
Menurut (Prawirosentono,
2008) kinerja mempunya beberapa faktor yang mempengaruhinya yang diantaranya adalah :
a) Efektifitas dan Efisiensi
Efektifitas dari kelompok (organisasi) adalah bila tujuan
kelompok tersebut dapat dicapai sesuai
dengan kebutuhan yang direncanakan.
b) Otoritas dan Tanggung
Jawab
Secara umum dapat
dikatakan disini bahwa organisasi adalah wadah kegiatan
untuk mencapai tujuan. Untuk mengukur
apakah tujuan organisasi tercapai atau tidak digunakan
kriteria yakni efektivitas dan efisiensi.
c) Disiplin
Displin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjajian yang dibuat antara organisasi
dan pegawai. Disiplin juga berkaitan erat dengan sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak melanggar.
d) Inisiatif
Dispilin adalah sikap dan kemauan mantati berbagai peraturan pemerintah maupun organisasi. namun disiplin saja tanpa disertai
sikap inisiatif para peserta organisasi, ini akan menyebabkan
organisasi akan kekurangan energi dalam mencapai tujuan.
Disiplin kerja jika tidak ditegakkan
pasti berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Apabila tidak ada disiplin
kerja dalam pekerjaan, para pegawai akan merasa tidak
ada tanggung jawab yang besar dengan akibat yang akan ditimbulkan pasti kinerja pegawai
akan menjadi rendah. Sebaliknya dengan adanya disiplin
kerja karyawan akan semakin termotivasi
dan akan mengerahkan segala kemampuannya untuk meningkatkan kinerja dan dengan demikian dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta menyelesaikan tugas-tugas dengan baik. Bagi seorang
pimpinan dalam menerapkan kebijakan-kebijakan
yang diberikan kepada pegawai haruslah dikaitkan dengan apakah disiplin kerja yang ditimbulkan oleh kebijakan-kebijakan tersebut masih dalam keadaaan
wajar.
Kesimpulan
1)
Secara simultan, motivasi kerja dan disiplin kerja memberikan pengaruh kepada kinerja pegawai Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten
Mahakam Ulu, hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi pada uji F
yang kurang dari 0,05.
2)
Secara parsial, motivasi kerja memberikan pengaruh kepada kinerja pegawai Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten
Mahakam Ulu, hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi pada uji t
yang kurang dari 0,05.
3)
Secara parsial, disiplin kerja memberikan pengaruh kepada kinerja pegawai Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten
Mahakam Ulu, hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi pada uji t
yang kurang dari 0,05.
Anwar, Moch. Idoch. (2015). Dasar-Dasar
Statistika. Bandung: Alfabeta.
Gerungan, W. A. (1996). Psikologi Sosial
Suatu Ringkasan. Bandung: Eresco.
Gomes, Cardoso, & Faustino, Drs.
(2001). Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Affeset. Yogyakarta.
Gomes, Faustino Cardoso. (2003). Manajemen
Sumber Daya Manusia, CV. Andi Offset, Yogyakarta.
Hadiwiriyo, Siswanto Sastro. (2000). Manajemen
Tenaga Kerja Indonesia. Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S. P., & Hasibuan, H.
Malayu S. P. (2016). Manajemen sumber daya manusia. Bumi Aksara.
Hikmawati, Fenti. (2017). Metodologi
Penelitian, cetakan 1. Depok: Rajawali Pers.
Ishak, Arep, & Tanjung, Hendri. (2002).
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Trisakti.
Kasmir. (2015). Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Moleong, Lexy J. (2005). metodologi
penelitian kualitatif, Bandung: Remaja. Rosdakarya. T. Hani.
Mondy, R. Wayne. (2008). Manajemen
Sumber Daya Manusia, Ed. Kesepuluh, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Muchdarsyah, Sinungan. (1997).
Produktivitas apa dan bagaimana (edisi kedua). Jakarta: Bumi Aksara.
Prawirosentono, Suyadi. (2008). Manajemen
Sumber Daya Manusia, Kebijakan Kinerja Karyawan: Kiat Membangun Organisasi
Kompetitif Era Perdagangan Bebas Dunia.
Sagir, S. (1995). Kesempatan Kerja,
Ketahanan Nasional dan Pembangunan Manusia. Alumni: Bandung.
Sedarmayanti, Hj. (2018). Manajemen
Sumber Daya Manusia; Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Reflika Aditama.
Sudarwan, Danim. (2004). Motivasi,
Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, cet. Ke-1, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono, Dr. (2010). Metode penelitian
kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 26�33.
Sutojo, Siswanto, & Aldridge, E. John.
(2005). Good Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan yang Sehat. Jakarta:
PT Damar Mulia Pustaka.
Zainun, Buchori. (2004). Manajemen dan
Motivasi. Jakarta: Balai Aksara.
Copyright holder: Kresensius Charles (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |
����������������������������������������������������