Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia �p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 12, Desember 2022

 

PENGARUH PEMBERIAN METODE BIRTH BALL TERHADAP INTENSITAS� NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI BPM SITI JULAEHA

 

Isye Fadmiyanor, Junaida Rahmi, Mila Putri Ayu��

Fakultas Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Riau, Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

Nyeri persalinan merupakan fisiologis pada proses persalinan dengan intensitas nyeri yang berbeda pada setiap individu dan hilang timbul. Metode non farmakologi cenderung lebih mudah dan aman untuk diberikan kepada ibu bersalin salah satu metode adalah birth ball. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian metode birth ball terhadap intensitas nyeri persalinan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Jenis penelitian ini quasi eksperiment dengan desain pretest � postets group desain, dengan cara mengukur intensitas nyeri persalinan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok yang diberikan metode birth ball. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin normal di BPM Siti Julaeha dari Maret-Juni 2017, sampel diambil dengan teknik consecutive sampling berjumlah 20 orang kelompok perlakuan.. Intensitas nyeri persalinan diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) yang hasilnya akan dicatat langsung pada lembar observasi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan komputerisasi menggunakan program SPSS. Uji statistik yang digunakan adalah T � test dependent dengan derajat kepercayaan 95% (α= 0,05). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata intensitas nyeri sebelum diberikan metode birth ball adalah 6,05, rata-rata intensitas nyeri sesudah diberikan metode birth ball adalah 4,95. Hasil didapatkan ada perbedaan intensitas nyeri persalinan sebelum dan sesudah diberikan metode birth ball pada kala I fase aktif dengan p value = 0,000. Disarankan kepada bidan yang bertugas di BPM Siti Julaeha untuk dapat mempertimbangkan metode birth ball sebagai salah satu cara untuk mengurangi nyeri persalinan pada ibu berrsalin normal.

 

Kata kunci: Nyeri persalinan, birth ball, intensitas nyeri.

 

Abstract

Maternal pain is physiological in labor with different pain intensities in each individual and disappears. Non-pharmacological methods tend to be easier and safer to give to the mother of one of the methods is a birth ball. The purpose of this study was to determine the effect of birth ball method on the intensity of pain before and after treatment. This type of research is quasi experiment with design pretest - postets group design. The population in this study were all normal maternal mothers at BPM Siti Julaeha during the study period. The sample in this study amounted to 20 treatment groups. Sampling is done by consecutive sampling technique. This study was conducted by measuring the intensity of labor pain before and after being given treatment to the group given birth ball method. The intensity of labor pain is measured using a Numeric Rating Scale (NRS) whose results are recorded directly on the observation sheet. Data analysis was done univariat and bivariate with computerized using SPSS program. The statistical test used is T - test dependent with 95% confidence degree (α = 0,05). Then got value p value = 0.000 which means there is difference of intensity of labor pain before and after giving birth ball method at 1 phase active phase. It is suggested to research place to apply birth ball method as one way to reduce labor pain in normal maternal mother.

 

Keywords: Birth pain, birth ball, pain intensity.

 

Pendahuluan

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tergolong tinggi. Berdasarkan data Asean Statistical Yearbook 2014, AKI di Indonesia menempati urutan ke 3 tertinggi di ASEAN setelah Laos dan Myanmar. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012, AKI di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Tinggi nya AKI ini menggambarkan bahwa derajat kesejahteraan masyarakat di Indonesia masih rendah (Kemenkes RI, 2016).

Data yang dikeluar kan oleh Direktorat Bina Kesehatan Ibu pada tahun 2012 menunjukkan bahwa kematian Ibu di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor � faktor tersebut antara lain adalah perdarahan (30,1%), Hipertensi (26,9%), infeksi (5,6%), partus lama (1,8%), abortus (1,6%) dan penyebab lain (34,5%). Berdasarkan data tersebut, partus lama merupakan salah satu faktor yang ikut berkontribusi dalam menyumbangkan angka kematian ibu di Indonesia meskipun dengan persentasi yang cukup kecil (Kemenkes RI, 2014).

Salah satu faktor penyebab dari partus lama adalah kelainan kontraksi baik kontraksi yang adekuat maupun kontraksi tidak adekuat. Hal ini menyebabkan berbagai keluhan yang dialami ibu seperti gelisah, letih, berkeringat, pernafasan cepat, tidak nyaman serta cemas (Sarwono, 2010).��

Persalinan merupakan suatu proses yang alamiah. Secara fisiologis pada ibu bersalin akan terjadi kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks. Pada persalinan normal terdapat nyeri yang hilang timbul. Serangan nyeri mulai terasa� ketika kontraksi mencapai puncaknya dan menghilang setelah uterus mengadakan relaksasi. Nyeri persalinan merupakan fisiologis pada proses persalinan dengan intensitas nyeri yang berbeda pada setiap individu (Cunningham et al, 2012).

Penyebab nyeri persalinan diakibatkan dari berbagai faktor seperti kontraksi otot rahim, regangan dasar otot panggul, episotomi dan kondisi psikologis. Pada kondisi psikologis, nyeri dan rasa sakit yang berlebih akan menimbulkan rasa cemas. Kecemasan dapat meningkatkan timbulnya stress. Kondisi stress dapat mempengaruhi kemampuan tubuh menahan rasa nyeri, stres menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan vasokonstriksi pembuluh darah sehingga terjadi penurunan kontraksi uterus penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta (Bobak, Lowdermilk & Jansen, 2004; Cuningham et al, 2012).

Banyak metode yang dilakukan untuk mengurangi nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Metode nonfarmakologi cenderung lebih mudah dan aman untuk diberikan kepada ibu bersalin. Metode tersebut antara lain seperti massage, penggunaan birth ball, terapi sentuhan, relaksasi, kompres hangat dan kompres dingin, penggunaan aromatherapy, pengaturan nafas, pengaturan posisi, terapi musik, hipnoterapi, akupuntur dan lain � lain (Henderson dan Jones, 2006).

Birth ball merupakan salah satu metode menggunakan bola karet yang berisi udara� dimanfaatkan� untuk mengurangi nyeri pada� punggung pada saat hamil maupun bersalin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sahtria di RB Rahayu Unggaran tahun 2015 di dapatkan hasil p value 0,000 < 0,005 ada penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dilakukan pelvic rocking� dengang birth ball dan setelah dilakukan pelvic rocking dengan birth ball pada ibu bersalin.

Berdasarkan penelitian Makvandi et al, (2015) di Iran didapatkan bahwa p value < 0.05 pada kelompok intervensi yang menggunakan birth ball. Hal tersebut menunnjukkan bahwa secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan birth ball dengan intensitas nyeri persalinan (Makvandi et al, 2015).

Tehnik birth ball dan aromatherapy sebagai salah satu metode non farmakologi diharapkan dapat membantu bidan dalam persiapan ibu dan keluarga menghadapi persalinan sehingga kebutuhan ibu selama persalinan untuk mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dengan rasa nyeri yang minimal.

Bidan Praktik Mandiri (BPM) Siti Julaeha merupakan tempat lahan praktik pendidikan sehingga asuhan persalinan yang diterapkan diupayakan berlangsung fisiologis tanpa intervensi, selain itu sampel yang dibutuhkan peneliti sangat cocok untuk dilakukan penelitian dengan rata � rata jumlah persalinan perbulannya pada tahun 2016 adalah sebanyak 6 persalinan. Metode pengurangan nyeri yang di terapkan di BPM Siti Julaeha adalah teknik relaksasi, masase punggung. Teknik distraksi dengan birth ball belum pernah diterapkan oleh karna itu peneliti menjadikan BPM Siti Julaeha sebagai tempat penelitian.

Nyeri persalinan dapat menimbulkan stress, kecemasan, sehingga membuat ibu berteriak, memukul bagian yang sakit, muntah, meminta perhatian lebih, serta menyuruh orang di sekeliling untuk mengurut pada bagian yang sakit terutama pinggang. Berdasarkan survey diatas peneliti tertarik mengambil permasalahan metode nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri persalinan yaitu dengan birth ball. Birth ball adalah sebuah bola karet besar berisi udara yang dapat diduduki oleh ibu hamil selama proses persalinan.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang �Pengaruh Pemberian Metode Birth Ball Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di BPM Siti Julaeha�.

����������������������� Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Metode Birth Ball Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif� di BPM Siti Julaeha.

Ada pun manfaat penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan bagi BPM Siti Julaeha dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin yaitu dengan menerapkan pemberian metode birth ball sebagai salah satu metode untuk membantu mengurangi nyeri persalinan secara nonfarmakologis.

 

Metode Penelitian

1.    Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperiment dengan desain pretest-postest group design yaitu dengan membandingkan 1 kelompok dengan 2 perlakuan yakni pretest dan postest berupa pengukuran intensitas nyeri sebelum diberikan metode birth ball dan sesudah diberikan metode birth ball untuk mencari perbedaan intensitas nyeri pada kelompok tersebut. Hasil yang didapat dari pengukuran pada kelompok tersebut akan dibandingkan dan dianalisis.

2.    Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari s/d Juli tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di BPM Siti Julaeha 2017.

3.    Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin normal yang melahirkan di BPM Siti Julaeha selama periode penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPM Siti Julaeha, jumlah persalinan normal selama tahun 2016 adalah sebanyak 67 persalinan, dengan jumlah rata-rata persalinan perbulan adalah sebanyak 6 persalinan.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin normal yang melahirkan di BPM Siti Julaeha selama periode penelitian. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 20 sampel yang ditentukan dengan menggunakan pendapat Roscoe dalam Sugiyono (2011) yang menyatakan bahwa untuk jenis penelitian eksperimen sederhana dengan menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel untuk masing-masing kelompok minimal adalah 10 sampel.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik consecutive sampling yaitu semua subjek yang datang secara berurutan dan memenuhi kriteria dan pemilihan dimasukkan dalam� penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.

4.    Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar observasi dan skala pengukur nyeri yaitu numeric rating scale (NRS) untuk mengukur intensitas nyeri ibu.

5.    Metode Pengumpulan Data

Jenis data pada penelitian ini merupakan data primer yang didapatkan dari hasil pengumpulan data secara langsung yang dilakukan oleh peneliti. Pengumpulan data dilakukan pada kelompok intervensi dan hasil pengumpulan data akan di tulis di lembar observasi.

 

6.    Pengolahan dan Analisis Data

a.       Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut:

1)   Editing

Pada proses ini, dilakukan pemeriksaan untuk melihat kelengkapan data yang telah diperoleh pada lembar observasi berdasarkan hasil pengukuran intensitas nyeri yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu pemberian metode birth ball.

2)   Coding

Proses coding merupakan proses mengubah data berbentuk kalimat menjadi angka. Coding dilakukan untuk mempermudah pada saat melakukan kegiatan memasukkan data ke program komputer. Pada penelitian ini, penelitian memberikan kode variabel intensitas nyeri yaitu ;

Sedangkan pada variabel metode birth ball peneliti tidak melakukan coding karna merupakan kelompok intervensi.

3)   Entry data

Kegiatan memasukkan nilai intensitas nyeri ibu bersalin yang didapat dalam bentuk angka ke program komputer sesuai dengan kelompok yang dilakukan pemberian metode birth ball.

4)   Cleaning

Pada proses ini, dilakukan pemeriksaan kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan maupun ketidaklengkapan data.

b.      Analisis Data

Data yang telah diperoleh dianalisis sehingga dapat memudahkan peneliti untuk mengambil kesimpulan. Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan:

1)   Uji Normalitas

Digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Sebab dalam statistik parametrik distribusi data yang normal adalah suatu keharusan dan merupakan syarat mutlak. Uji normalitas yang digunakan adalah� uji Shapiro Wilk karna jumlah sampel <50.

2)   Analisis Univariat

Analisis univariat pada penelitian ini digunakan untuk melihat nilai mean dan standart deviasi apabila data berdistribusi normal dan jika tidak berdistribusi normal maka kita melihat nilai median dan modus dari intensitas nyeri persalinan.

3)   Analisis Bivariat

Analisis bivariat pada penelitian ini digunakan untuk melihat perbedaan intensitas nyeri persalinan antara sebelum dan sesudah diberikan metode birth ball. Uji statistic yang digunakan pada penelitian ini adalah ujiT-Test dependen dengan program SPSS dengan derajat kepercayaan 95% (α=0,05).

Hasil dan Pembahasan

A.  Hasil Penelitian

1.      Data Penelitian

Berdasarkan data penelitian pengaruh pemberian metode birth ball dengan intensitas nyeri ibu bersalin pada kala I fase aktif di BPM Siti Julaeha tahun 2017 yang dilakukan penilaian sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan jumlah sampel 20 responden.

2.      Uji Normalitas

Sebelum dilakukan uji statistik terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan didapatkan hasil data berdistribusi normal, yaitu nilai signifikan pada nyeri sebelum intervensi adalah 0.140 dan nilai signifikan pada nyeri sesudah intervensi adalah 0.100. Dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikan >0.05, sehingga uji statistik yang digunakan adalah uji statistik T-Test Dependen.

3.      Analisis Data Penelitian

�� Berdasarkan pengolahan data maka didapatkan hasil penelitan sebagaimana yang termuat dalam tabel berikut :

 

Tabel 1

Perbedaan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif

Sebelum dan Sesudah Diberikan Metode Birth Ball

Intensitas Nyeri

N

Mean

Std Deviasi

P value

Sebelum

20

6.05

1.538

0.000

Sesudah

20

4.95

1.638

 

Pada tabel 1 dapat diketahui bahwa rata-rata (mean) intensitas nyeri persalinan sebelum diberikan metode birth ball adalah 6.05 dan rata-rata (mean) intensitas nyeri persalinan sesudah diberikan metode birth ball �adalah 4.95. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata intensitas nyeri mengalami penurunan antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hasil uji statistic� T-Test Dependen menunjukkan bahwa p value (0.000) < α (0.05), yang artinya ada perbedaan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan metode birth ball.

B.  Pembahasan

Pada tabel 1 dapat diketahui bahwa rata-rata intensitas nyeri persalinan sebelum diberikan metode birth ball �adalah 6.05 dan rata-rata intensitas nyeri persalinan setelah diberikan metode birth ball adalah 4.95. Pada penelitian ini nyeri yang dirasakan seorang ibu selama persalinan tidak sama, karena setiap individu memiliki ambang batas dan toleransi terhadap nyeri yang berbeda-beda. Perbedaan intensitas nyeri ini menurut Kozier (2010) dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah adanya perbedaan ambang batas dan toleransi seseorang terhadap nyeri.

Selama kala I persalinan normal, nyeri diakibatkan oleh kontraksi involunter otot uteri. Pada awal proses persalinan, kontraksi yang dirasakan ibu bersalin cenderung dirasakan di punggung bawah. Semakin maju persalinan, maka nyeri yang dirasakan berada pada daerah abdomen dan punggung. Kontraksi persalinan umumnya berlangsung sekitar 45-90 detik. Ketika persalinan mengalami keamajuan, intensitas kontraksi semakin meningkat sehingga nyeri yang dirasakan akan semakin kuat (Reeder, 2011).

Selama kontraksi dan relaksasi persalinan, ibu bersalin membutuhkan sesuatu yang dapat meringankan nyeri yang dirasakan. Metode birth ball merupakan salah satu metode pengurangan nyeri persalinan yang akan memberikan stimulus kepada aktivitas yang dialami ibu melalui gerakan sehingga ibu akan terfokus kepada aktivitas gerakan berpola yang dapat meringankan rasa nyeri dan kecemasan dalam menghadapi persalinan.

Dengan diberikan metode birth ball pada ibu bersalin kala 1 fase aktif, nyeri yang dirasakan ibu berkurang akibat pengalihan perhatian terhadap nyeri dan aktivitas berpola yang dijalani ibu. Namun demikian, terjadinya pengurangan nyeri tidak mengakibatkan kurang nya kontrasi his. Kontraksi his yang dialami ibu adalah hal yang normal terjadi pada ibu bersalin sehingga apabila kontraksi his terganggu kebanyakan ibu yang akan bersalin mengalami persalinan yang lama.

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa P = 0,000 yang artinya ada perbedaan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan Metode Birth Ball. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Taavoniet al (2011) yang berjudul Effect of Birth Ball Usage on Pain in the Active Phase of Labor:A Randomized Controlled Trial didapatkan hasil bahwa rata-rata skor nyeri pada kelompok yang menggunakan metode birth ball secara signifikan lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai p<0,05. Dengan jumlah responden 60 orang yang terbagi atas masing 30 pada setiap kelompok. yang artinya adanya perbedaan penurunan nyeri sebelum dan sesudah di berikan birth ball. Hal yang sama juga ditemukan Hau dan Tsang (2012) di Hong Kong yang menyatakan bahwa penggunaan birth ball dapat menurunkan nyeri dan tingkat kecemasan wanita dalam proses persalinan.

Pada penelitian ini, peneliti memberikan metode birth ball kepada ibu bersalin kala I fase aktif (pembukaan serviks 4-8 cm) minimal selama 30 menit. Birth Ball yang diberikan kepada ibu sessuai dengan pola yang telah dicantumkan dalam prosedur birth ball, seperti pola duduk diatas bola, memeluk bola, dan posisi berlutut. Teknik ini merupakan salah satu cara untuk mengalihkan perhatian ibu bersalin dari nyeri yang dirasakannya sehingga ibu tidak stress dan kecemasan ibu berkurang.

Saat ibu bersalin memfokuskan perhatiannya terhadap nyeri yang dirasakan, hal tersebut akan mempengaruhi persepsi nyeri, yang membuat nyeri yang dirasakan akan meningkat. Hal ini dapat diatasi dengan distraksi yaitu upaya mengalihkan nyeri seseorang kepada stimulus yang lain. Birth Ball merupakan salah satu metode pengurangan nyeri dengan teknik distraksi, yaitu mengalihkan perhatian ibu bersalin ke hal lain sehingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri dan bahkan meningkatkan ambang batas/toleransi terhadap nyeri.

Penggunaan birth ball merupakan salah satu metode nonfarmakologis dalam mengatasi nyeri persalinan. Menurut Reeder (2011), metode nonfarmakologis dalam mengatasi nyeri terdiri dari 3 sistem, yaitu sistem motivasional-afektif, sistem kognitif-evaluatif, dan sistem sensori diskriminatif. Penggunaan birth ball sebagai pereda nyeri nonfarmokologis mencakup 2 dari 3 sistem tersebut, diantaranya adalah sistem kognitif-evaluatif dan sistem sensori- diskriminatif.

Penggunaan birth ball sebagai pereda nyeri persalinan dengan sistem kognitif-evaluatif dilakukan dengan memberi ibu rasa memiliki kemampuan� untuk mengendalikan nyeri dan menurunkan pikiran serta penilaian negatif terhadap nyeri melalui teknik distraksi atau pengalihan perhatian dan pergerakan fisik yang berpola. Menurut Alimul A (2009), salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nyeri adalah perhatian. Meningkatnya perhatian berhubungan dengan meningkatnya nyeri, begitu pula sebaliknya. Adanya pengalihan perhatian atau distraksi dihubungkan dengan berkurangnya respon seseorang terhadap� nyeri. Dengan memfokuskan perhatian dan konsentrasi klien terhadap stimulus lain, maka kesadaran mereka akan adanya nyeri menjadi menurun. Ketika ibu bersalin menerapkan penggunaan birth ball, perhatiannya terhadap nyeri akan teralihkan oleh aktivitas fisik dengan melakukan gerakan-gerakan berpola yang membuatnya merasa nyaman dan rileks serta dapat membangun kepercayaan diri ibu bersalin untuk melakukan koping terhadap nyeri yang ia rasakan. Dengan begitu, maka nyeri yang dirasakan ibu dapat berkurang (Leung RW, 2013).

Selain itu, nyeri persalinan juga dapat diminimalkan dengan melakukan pergerakan fisik yang berpola. Penggunaan birth ball ini memfasilitasi ibu bersalin untuk melakukan pergerakan fisik yang berpola dengan pelvic rocking (menggoyangkan panggul). Menurut Sahtria (2013), pelvic rocking dapat memperkuat otot-otot perut dan pinggang, mengurangi tekanan pada pinggang, mengurangi tekanan pada kandung kemih, membantu ibu releks sehingga dapat mengurangi ketegangan yang berdampak pada pengurangan� nyeri� persalinan yang dirasakan ibu. Selain sistem kognitif-evaluatif, penggunaan birth ball juga menurunkan nyeri dengan memanfaatkan sistem sensori-diskriminatif. Sistem ini diterapkan untuk mengurangi persepsi ibu terhadap nyeri salah satunya melalui pengaturan posisi. Menurut Reeder (2011), pengaturan posisi adalah sebuah pereda nyeri� yang efektif dan penting terutama saat ibu mengalami back labor yaitu saat oksiput janin menekan sakrum ibu. Pada ibu yang dilakukan penggunaan birth� ball akan memiliki pergerakan yang bebas dan ketika ibu memilih posisi duduk di atas birth ball maka posisi badan ibu menjadi tegak (upright position).

Menurut Adhaci K, dkk (2007), penurunan nyeri lumbal dapat terjadi ketika dalam posisi duduk. Hal ini dipengaruhi oleh adanya penurunan tekanan pada saraf yang berada di atas iliosacral dan daerah disekitarnya. Ketika ibu bersalin berada dalam posisi tubuh yang tegak, maka dengan adanya gaya gravitasi bumi dapat memfasilitasi dan meningkatkan penurunan kepala bayi, meningkatkan kualitas dan efektifitas kontraksi uterus serta menurunkan nyeri persalinan (Makvandi S, 2015), sedangkan ketika ibu bersalin memilih posisi untuk memeluk birth ball baik dengan posisi tegak di samping tempat tidur maupun merangkak di atas tempat tidur, maka posisi ini menurut Roberts, dkk dalam Reeder (2011) dapat� meredakan nyeri pinggang (back pain) bahkan �juga berhasil memutar kepala janin ke posisi anterior. Jika kepala janin tidak pada posisi posterior, posisi ini tetap dapat meredakan nyeri terutama pada fase transisi saat nyeri persalinan sering terasa di punggung.

Selain mengurangi nyeri persalinan pada kala I fase aktif metode birth ball juga dapat mempercepat ibu dalam proses persalinan kala II, ditemukan pada responden dengan multipara sebanyak 80%, hal ini disebabkan ibu dapat mengikuti intruksi bidan pada saat meneran di kala II ibu merasa lebih tenang setelah setelah dilakukan metode birth ball. Pergerakan fisik birth ball yang berpola dengan pelvic rocking juga bermanfaat mengingkatkan outlet panggul sampai 30%, memfasilitasi peregangan perineum dengan optimal, mengoptimalkan aliran oksigen dan sirkulasi darah ke janin dan posisi yang efektif untuk penurunan janin sehingga janin dapat turun dengan mudah dan cepat selama proses persalinan dan nyeri persalinan pun akan berlangsung singkat

Adanya his persalinan kala II yang semakin kuat akan menyebabkan rahim mengalami iskemia dan adanya kontraksi rahim ini membuat ibu merasa tidak nyaman karena timbul nyeri, dengan memberikan metode birth ball pada saat kala 1 fase aktif peneliti juga mengajarkan metode pernafasan disaat kontraksi his dan teknik relaksai diluar his terjadi. Secara tidak langsung responden diajarkan cara� bernafas saat memasuki kala II, dengan demikian ibu tidak mengalami kecemasan serta ibu bisa menghadapi nyeri yang dirasakan saat menghadapi persalinan kala II yang sesungguhnya.

Lebih dari setengah responden mampu menghadapi nyeri pada persalinan kala II, ini dapat dinilai dari ketenangan ibu pada situasi tersebut. Responden hanya diam sambil melakukan teknik pernafasan sesuai yang diajarakan pada metode birth ball, yang lainnya bisa menghadapi kala II dengan menangis, berteriak, memukul bagian yang sakit, tidak bisa mendengarkan intruksi penolong. Hal ini bisa disebabkan karna beberapa faktor seperti adanya perbedaan ambang batas dan toleransi seseorang terhadap nyeri. Selain itu, perbedaan intensitas nyeri ini juga dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan kehadiran pendamping pada setiap responden. Banyak faktor yang dapat mengurangi maupun meningkatkan derajat nyeri yang dirasakan oleh ibu bersalin, yaitu usia muda yang belum siap dalam menghadapi persalinan, pengalaman nyeri persalinan sebelumnya, dukungan dan perhatian dari pendamping persalinan, kecemasan terhadap persalinan yang akan dihadapi, kebudayaan dan teknik koping ambang nyeri seseorang.

 

Kesimpulan

����������������������� Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dipaparkan didapati kesimpulan yaitu : (1) Rata�rata (mean) intensitas nyeri persalinan sebelum diberikan metode birth ball adalah 6,05. (2) Rata�rata (mean) intensitas nyeri persalinan sesudah� diberikan metode birth ball adalah 4,95. (3) Ada perbedaan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif sebelum dan sesudah diberikan metode birth ball di BPM Siti Julaeha.


BIBLIOGRAFI

 

Alimul, A. 2009. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan, Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

 

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

 

Baston, Helen, et al. 2013. Midwifery Essentials: Persalinan. Jakarta: EGC

 

Bobak, Lowdwermilk, Jasen. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

 

Cunningham, F. Gary, et al. Obstetri Williams Volume 1 Edisi 23. 2012. Jakarta� : EGC.

 

Callie. 2006. Benefits of Using A birthing Ball to Help Ease Child Birth. Tersedia [http://stabilityballreviews.com/birthing-ball] diakses 16 Februari 2017.

 

Gau, Ling, et al. 2011. Effects of Birth Ball Exercise on Pain and Self � Efficacy During Childbirth : A Randomised Controlled Trial in Taiwan.

 

Henderson, C., Jones, K. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC

 

JNPK-KR. 2012. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

 

Leung,� Regina W, et al, 2013. Efficaacy of Birth Ball Excersises on Labour Pain Management. Hong Kong Med J.� 19:393-399.

 

Manuaba, dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

 

Manurung, Suryani. 2011. Buku Ajar Keperawatan Maternitas: Asuhan Keperawatan Intranatal. Jakarta. CV. Trans Info Media.

 

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi Obstetri Patlogi. Jakarta : EGC.

 

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT.� Rineka Cipta.

 

Potter, Patricia A, 2012. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses dan� Praktik Vol 2. Jakarta : EGC

 

Reeder, SJ., Martin, LL., dan Griffin, DK. 2011. Keperawatan Maternitas: Kesehatan Wanita, Bayi, & Keluarga. Jakarta: EGC

 

Rohani, Saswita. R., dan Marisah. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika

 

Regina, N. 2011. Keperawatan Maternitas.Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

 

Prawiroharjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

 

Simkin, P, et al. 2008.� Panduan Lengkap Kehamilan Melahirkan dan Bayi. Jakarta: Arcan.

 

Sastroaamoro, Sudigdo. 2011. Dasar � Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: CV Agung Seto.

 

Somayeh, M., et al. 2015. Effect of Birth Ball on Labour Pain Relief: A Systematic Review and Meta-analysis.

 

Sugiyono, Prof. DR. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

 

Sulistyawati, A., dan Nugraheny. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika

 

Taavoni, S. et al., 2010. Effect of Birth Ball Usage on Pain in the Active Phase of Labour: A Randomized Controlled Trial. Journal of Midwifery and Women �s Health.

 

Varney, Helen, dkk. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC.

 

Copyright holder:

Isye Fadmiyanor, Junaida Rahmi, Mila Putri Ayu (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: