Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 8, No. 4, Maret 2023

 

STUDI LITERATUR: PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA EDUKASI GUNA MENINGKATKAN NIAT BERHENTI MEROKOK

 

Winda Astuti Alawiyah, Syamsulhuda Budi Musthofa, Sri Achadi Nugraheni

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Email: [email protected]

 

Abstrak

Media sosial dalam ranah kekinian merupakan sebuah era baru dalam hal sarana komunikasi yang semakin intensif dalam pemanfaatan kemajuan teknologi. Media sosial memiliki efektivitas untuk digunakan sebagai media promosi kesehatan. Media sosial memiliki dampak positif dan negatif, dampak negatif pun cukup banyak dirasakan terutama terjadi di kalangan anak usia sekolah misalnya beberapa bentuk kenakalan remaja yaitu salahsatunya merokok pada remaja. Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia mengingat bahwa merokok adalah suatu kebiasaan yang sangat merugikan. Prevalensi merokok terus terjadi peningkatan terutama pada kalangan remaja. merokok di kalangan remaja disebabkan karena rasa ingin tahu atau mencoba-coba pengalaman baru, mencoba menghilangkan kejenuhan, ingin dianggap lebih jantan dan ingin diterima dikelompoknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan media sosial guna meningkatkan niat berhenti merokok pada remaja SMA di Kabupaten Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode literatur review comparative study. Sumber jurnal dari Jurnal Internasional dan Nasional yang diakses secara online melalui Google Scholar, SINTA, PubMed, ScienceDirect, Scopus, Garuda atau website artikel ilmiah resmi universitas dan terbitan 10 tahun terakhir. Dari hasil analisis jurnal yang telah dilakukan yaitu media sosial berpengaruh terhadap peningkatan motivasi dan niat berhenti merokok pada remaja. contoh media sosial yang banyak dipakai adalah WhatsApp, Facebook, dan Line.

 

Kata kunci: Media sosial; Berhenti merokok; Remaja

 

Abstract

Social media in the contemporary real is a new era in terms of means of communication that are increasingly intensive in the use of technological advances. Social media has effectiveness to be used as a media for health promotion. Social media has a positive and negative impact, the negative impact is quite a lot, especially among school-age children, for example some forms of juvenile delinquency, one of which is smoking in adolescents. Smoking is one of the public health problems in Indonesia given that smoking is a very harmful habit. The prevalence of smoking continues to increase, especially among adolescents. Smoking among teenagers is caused by curiosity or trying new experiences, trying to get rid of boredom, wanting to be considered more manly and wanting to be accepted in the group. The purpose of this study was to analyze the effect of using social media to increase the intention to quit smoking in high school teenagers in Karawang Regency. This research is qualitative research using literature review comparative study method. Journal sources from International and National Journals accessed online via Google Scholar, SINTA, PubMed, ScienceDirect, Scopus, Garuda or official university scientific article websites and published in the last 10 years. From the results of the journal analysis that has been done, social media influences increasing motivation and intention to stop smoking in adolescents. Examples of social media that are widely used are WhatsApp, Facebook, and Line.

 

Keywords: Social media; Smoking cessation; Teenager.

 

Pendahuluan

Media edukasi adalah alat bantu yang berfungsi menjelaskan sebagian ataupun keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal. Media edukasi bisa berupa materi pembelajaran, soal Latihan, video, permainan dan lain-lain (Balimobi, 2015). Saat ini pemberian edukasi dapat menggunakan internet seperti media sosial. Berkat kemudahan mengakses internet saat ini, perlu penerapan bagaimana peran media sosial begitu berdampak besar untuk semua kalangan. Pertumbuhan mesia sosial selama beberapa tahun terakhir telah membawa perubahan di segala bidang, salah satunya dalam bidang Pendidikan dan edukasi. Media Sosial adalah salah satu bagian dari internet yang memungkinkan penggunanya mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, saling berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lainnya dalam membentuk ikatan sosial secara virtual (Sinicrope et al., 2019).

Saat ini media sosial merupakan sebuah era baru dalam hal sarana komunikasi yang semakin intensif dalam pemanfaatan kemajuan teknologi. Media sosial juga merupakan suatu tempat yang mampu menciptakan berbagai macam jenis korespondensi dan pemberitahuan tentang berbagai jenis data untuk semua anak. Dengan media sosial, setiap orang dapat berdiskusi dan menyampaikan data kepada sasama temannya. Saat ini sudah banyak aplikasi-aplikasi yang bermunculan tetapi yang saat ini sedang tren dan tengah digandrungi oleh anak-anak terutama remaja adalah aplikasi TikTok, WhatsApp, Instagram dan Line (Fraticelli et al., 2021).

Dengan hadirnya media sosial TikTok ini dapat dijadikan sebuah media edukasi dengan cara yang mudah dan dapat dilihat oleh banyak orang terutama para remaja. Di dunia Pendidikan, media sosial memiliki dampak positif juga dampak negatif. Beberapa dampak positif yang bisa dirasakan yaitu seperti misalnya mendorong profesi baru seperti blogger, youtuber, instagramer, Tiktoker dan sebagainya. Sedangkan dampak negatif pun cukup banyak dirasakan terutama terjadi di kalangan anak usia sekolah misalnya beberapa bentuk kenakalan remaja yaitu salah satunya merokok pada remaja (Rahmatullah, 2021).

Merokok adalah suatu kebiasaan yang sangat merugikan kesehatan. Kebiasaan ini terkadang sulit untuk dihentikan karena ada efek ketergantungan yang ditimbulkan oleh nikotin. Selain itu, akibat yang ditimbulkan berupa penyakit akibat rokok terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga sering kali menyebabkan kegagalan dalam upaya mencegah untuk tidak merokok atau menghentikan kebiasaan merokok. Perilaku merokok merupakan faktor risiko dari berbagai penyakit seperti asma, penyakit paru obstruksi kronis, kanker paru, diabetes, hipertensi jantung coroner, gagal jantung dan stroke (Kemenkes, 2019).

Kebiasaan Merokok yang selama ini menyebabkan sekitar 500 juta orang yang masih hidup akan dapat meninggal karena konsumsi rokok, dan lebih dari setengah dari mereka adalah anak � anak remaja. Di Indonesia, perokok pemula adalah mereka yang masih sangat muda. Sekarang rokok bukan saja dikonsumsi oleh orang dewasa, namun remaja bahkan anak-anak sudah mulai mengenal rokok dan mencoba untuk mengkonsumsi rokok (Akmal et al., 2017).

Pada tahun 2020 tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun. Lebih dari 7 juta kematian tersebut adalah akibat dari pengunaan tembakau langsung sementara sekitar 1,2 juta adalah akibat dari non-perokok yang terpapar asap rokok (McBride et al., 1998).

Terjadi pergeseran penyebab kematian di Indonesia. Tahun 1990 penyebab kematian tertinggi akibat penyakit menular. Sejak tahun 2017 penyumbang kematian tertinggi adalah penyakit tidak menular, yang faktor risikonya adalah perilaku atau gaya hidup, salah satunya merokok. Angka kematian nasional akibat rokok adalah 88 jiwa per 100.000 jiwa (Siyami et al., 2021).

Sebagai masalah global, perilaku merokok tidak hanya terjadi di negara maju, tetapi bahkan lebih tinggi di negara-negara maju negara berkembang. Jumlah perokok di seluruh dunia adalah 1,2 miliar orang dan 800 juta berada di negara berkembang. Peningkatan konsumsi rokok mengakibatkan beban penyakit dan kematian akibat asap yang lebih tinggi. Diperkirakan pada tahun 2030, jumlah kematian akibat asap rokok akan mencapai 10 juta jiwa, dan 70% diantaranya berasal dari negara berkembang (Martini et al., 2022).

Global Youth Tobacco Survey tahun 2019 melaporkan bahwa Indonesia memiliki jumlah perokok remaja tertinggi di dunia. Prevalensi merokok terus terjadi peningkatan terutama pada kalangan remaja. Kondisinya cukup menghawatirkan karena di kalangan remaja lebih dari 53.248.000 remaja mengkonsumsi rokok setiap harinya. Prevalensi merokok pada populasi usia 10-18 tahun yaitu sebesar 9,1% dari target RPJMN sebesar 5,4% (Sari et al., 2022).

Banyak penelitian yang terpaku hanya pada perilaku merokok atau pencegahan perilaku merokok. Namun yang tidak kalah penting adalah pengkajian mengenai edukasi yang akan dilakukan tentang bagaimana para perokok kemudian memiliki niat menghentikan perilakunya. Edukasi menggunakan media sosial dapat menjadi salah satu solusi untuk menolong remaja agar memiliki niat berhenti merokok.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode literatur review comparative study. Kemudian dilakukan pengolahan data dengan langkah: editing, organizing, analisis dan diseminasi. Penelitian literatur review ini data yang digunakan merupakan data sekunder seperti buku dan juga laporan ilmiah yang terdapat di dalam artikel atau jurnal online. Hasil dari pencarian literatur telah ditemukan sebanyak 33 artikel (Kusumawati, 2016). Dari 33 artikel tersebut didapatkan 15 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Kriteria inklusi yang telah ditetapkan yaitu:

1.     Jurnal Internasional dan Nasional yang diakses secara online melalui Google Scholar, SINTA, PubMed, ScienceDirect, Scopus, Garuda atau website artikel ilmiah resmi universitas dan terbitan 10 tahun terakhir.

2.     Jurnal terindeks dan bukan berupa jurnal predator

3.     Kesesuaian topik serta kata kunci �media sosial� dan/atau �niat berhenti merokok� dan/atau �remaja�.

4.     Jurnal dalam kategori open access serta artikel full text.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode literatur review comparative study. Kemudian dilakukan pengolahan data dengan langkah: editing, organizing, analisis dan diseminasi. Penelitian literatur review ini data yang digunakan merupakan data sekunder seperti buku dan juga laporan ilmiah yang terdapat di dalam artikel atau jurnal online. Hasil dari pencarian literatur telah ditemukan sebanyak 33 artikel. Dari 33 artikel tersebut didapatkan 15 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Kriteria inklusi yang telah ditetapkan yaitu:

a.     Jurnal Internasional dan Nasional yang diakses secara online melalui Google Scholar, SINTA, PubMed, ScienceDirect, Scopus, Garuda atau website artikel ilmiah resmi universitas dan terbitan 10 tahun terakhir.

b.     Jurnal terindeks dan bukan berupa jurnal predator

c.     Kesesuaian topik serta kata kunci �media sosial� dan/atau �niat berhenti merokok� dan/atau �remaja�.

d.     Jurnal dalam kategori open access serta artikel full text.

Hasil dan Pembahasan

Hasil dari pencarian literatur �melalui situs pencarian sebanyak 33 artikel yaitu 11 artikel internasional yang didapatkan melalui Scopus, PubMed, dan ScienceDirect serta 22 artikel nasional yang melalui Garuda dan Google Scholar. Kemudian artikel yang didapatkan dilakukan skrinning yang akhirnya mendapat 15 artikel yang sudah sesuai dengan topik penelitian. Pada gambar 1 menunjukkan diagram alir dari skrinning pemilihan artikel berdasarkan dari kriteria inklusi yang telah ditentukan oleh peneliti.

 

Gambar 1

�Diagram Alir Pemilihan artikel

berdasarkan kriteria inklusi

 

Tabel 1

Ekstraksi Artikel Penelitian

No

Penulis

Judul

Sampel

Metode

Hasil

1.

Ismail; Rapitos Siddiq; Bustami.

2021.

The Effectiveness of Health Education Using Audiovisual on the Santri Smokers Motivation to Stop Smoking.

Cluster random sampling dan purposive sampling.

114 responden.

Quasi experiment

 

Pendidikan kesehatan dengan audiovisual dapat meningkatkan motivasi siswa untuk berhenti merokok, khususnya intervensi terhadap risiko terkena kanker akibat merokok.

2.

John A.N.; Sunny Jung K.; Kelly A.; Laura J.; Mary F. Brunette; et al.

2018.

Systematic Review of Social Media Interventions for Smoking Cessation.

 

Systematic review

Tinjauan yang disoroti adalah kelayakan, penerimaan dan efektivitas awal intervensi media sosial untuk berhenti merokok.

3.

Johanes Thrul; Kayla N. Tormohlen; Meredith C. Meacham.

2020.

Social Media for Tobacco Smoking Cessation Intervention: a Review of the Literature.

 

Literature review

Temuan menunjukkan bahwa intervensi media sosial layak dan dapat dimanfaatkan secara efektif untuk pengobatan berhenti merokok. Keterlibatan peserta yang lebih besar dengan konten intervensi tampaknya terkait dengan perubahan positif dalam perilaku merokok di sebagian besar, tetapi tidak semua penelitian ditinjau.

4.

Kabindro Regmil; Norhayati Kasim; Norhayati Ahmad; Nik A. Tuah.

2016.

Effectiveness of Mobile Apps for Smoking Cessation: A Review.

 

Literature review.

Hasil dari beberapa tinjauan menggambarkan penggunaan aplikasi smartphone dalam meningkatkan niat berhenti merokok di kalangan perokok.

5.

Ari Rahmat Aziz; Cecep Eli Kosasih; Mamat Lukman.

2019.

Pengaruh Pemberian Informasi Kesehatan Berbasis Aplikasi WhatsApp Terhadap Remaja di Sekolah Menengah Atas

Simple random sampling.

76 responden

Quasy Eksperiment

Pemberian informasi kesehatan menggunakan sosial media sosial whatsapp berpengaruh signifikan terhadap pengetahuan remaja.

6.

Miftahu Rahman; Huriati; Arbianingsih.

2018

Perbedaan Efektivitas Pendidikan Kesehatan Media Facebook dan Media Leaflet Terhadap Motovasi Berhenti Merokok pada Remaja

Total Sampling.

20 responden

Quasy Eksperiment

Tidak terdapat perbedaan pendidikan kesehatan antara media facebook dan media leaflet. Dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan motivasi berhenti merokok pada remaja dapat menggunakan pendidikan kesehatan media facebook dan media leaflet.

7.

Lailatul Fitrika; Arif Wijaya; Leo Yosdimyati Romli.

2018.

 

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Intensi Berhenti Merokok Pada Remaja Berbasis Theory Planned Behavior

Simple random sampling.

44 responden

Quasy Eksperiment

Hasil penelitian menunjukkan responden pada kelompok intervensi memiliki intensi berhenti merokok dan sebagian kelompok control mempunyai intensi berhenti merokok ringan. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa ada pengaruh media audio visual terhadap intensi berhenti merokok pada remaja.

8.

Felicia Lidya Kong; Vito Damay; Dyah Novita Anggraini.

2021

Pengaruh Intervensi Edukasi Kesehatan Secara Daring Terhadap Pengetahuan Bahaya Rokok Masyarakat Indonesia Usia 20-40

Purposive sampling.

 

One Group Pretest Post-test.

108 responden

Ditemukan adanya perbedaan bermakna sehingga dapat disimpulkan bahwa intervensi edukasi kesehatan efektif dalam meningkatkan pengetahuan tentang bahaya rokok pada masyarakat Indonesia berusia 20-40 tahun.

9.

Aldo Al Gafi; Wisnu Hidayat; Firda Lina Tarigan.

2019

Pengaruh Penggunaan Media Sosial WhatsApp dan Booklet Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa Tentang Rokok di SMA Negeri 13 Medan

Purposive sampling.

42 responden

 

Quasy Experiment

Berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri 13 Medan menunjukan Penggunaan media social whatsapp berpengaruh terhadap pengetahuan tentang rokok dan sikap siswa dan Penggunaan media booklet berpengaruh terhadap pengetahuan tentang rokok dan sikap siswa.

10.

Evani Ida S; Bagoes Widjanarko; Besar Tirto H.

2020.

Keinginan Berhenti Merokok ppada Pelajar Perokok di SMK Swasta Kota Semarang

Total sampling.

72 responden.

Cross Sectional

Sebagian besar responden memiliki niat untuk berhenti merokok. Variabel yang berhubungan dengan intensi berhenti merokok antara lain: sikap, norma subjektif dan persepsi control perilaku.

11.

Yusuf; Muhammad Syafar; Nur Indriani Agus.

2021.

Pengaruh Intervensi Media Sosial (WhatsApp) dengan Flyer Terhadap Perubahan Perilaku Merokok Remaja Pada Masa Pandemi Civid-19 di Desa Tomado Kecamatan Lindu.

Purposive sampling.

40 responden.

Quasy Experiment

Hasil penelitian dapat diketahui adanya perbedaan yang signifikan pengetahuan responden tentang bahaya rokok pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada pengetahuan responden; adanya perbedaan yang signifikan frekuensi merokok remaja pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol; adanya perbedaan yang siginifikan sikap merokok remaja pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol; adanya perbedaan yang siginifikan motivasi berhenti merokok pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol.

12.

Aris Handoko.

2016.

Pengaruh Gambar Motivasi Lewat Media Social Line Terhadap Motivasi Berhenti Merokok Mahasiswa PSIK UMY

Total sampling.

38 responden.

Quasy Eksperimental

Tidak terdapat pengaruh pemberian gambar motivasi melalui media sosial Line terhadap motivasi berhenti merokok mahasiswa PSIK UMY.

13.

Ariffah Apriana; Dianita Sugiyono.

2016.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audio Visual Terhadap Motivasi Berhenti Merokok pada Mahasiswa Teknik Mesin UMY Angkatan 2015.

Simple random sampling.

52 responden.

 

Quasy experiment.

Ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa teknik mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2015 dengan tingkat motivasi lebih tinggi. Pada kelompok kontrol yang diberikan leaflet terdapat pengaruh motivasi berhenti merokok.

14.

Astiti; Dianita.

2015.

Pengaruh Pemberian Online Self-Help Group Melalui Media Sosial facebook Terhadap Motivasi Berhenti Merokok pada siswa di Salah Satu SMK Swasta di Bantul.

Purposive sampling.

32 responden.

Quasy experiment

Hasil penelitian menunjukkan bahwa online self-help group tidak efektif meningkatkan motivasi berhenti merokok pada siswa di Salah Satu SMK Swasta di Bantul.

15.

Sendhy Krisnasari; Fatwa Sari Tetra Dewi; Abdul Wahab.

2017.

Peringatan Kemasan Rokok Bergambar dan Intensi Berhenti Merokok di Sleman.

Total sampling.

155 responden.

Cross sectional

Terdapat hubungan antara peringatan bergambar, lingkungan sosial dan       persepsi akan bahaya rokok dengan intensi berhenti               merokok atau intensi tidak mulai merokok.

Berdasarkan hasil dari artikel yang telah dianalisis, 15 artikel yang membuktikan tentang adanya pengaruh intervensi menggunakan media sosial untuk meningkatkan niat berhenti merokok. Media sosial yang berpengaruh dapat diuraikan sebagai berikut:

1.     Media Sosial WhatsApp

Media sosial WhatsApp merupakan salah satu aplikasi media sosial populer diantara remaja selain Facebook, Instagram, TikTok, twitter, dan Line. Penggunaan whatsapp di dunia meningkat tajam, pada September 2015, WA mengumumkan sudah mempunyai 900 juta pengguna aktif. WhatsApp merupakan teknologi InstantMessenger seperti SMS menggunakan data dari internet dengan fitur pendukung yang lebih menarik dan mudah untuk digunakan. Pembelajaran di era digital sekarang ini sangat terbantu dengan kehadiran aplikasi whatsapp (Aziz, 2019).

Di Indonesia sendiri, hampir 40% penduduknya menggunakan WA sebagai sarana komunikasi. Whatsapp menjadi aplikasi yang paling banyak didownload oleh semua kalangan di Indonesia. Sebut saja anak-anak, remaja, hingga orangtua memilih aplikasi ini sebagai media untuk berkomunikasi dengan teman-teman, keluarga, hingga rekan kerja.Dengan pengguna yang begitu banyak yaitu sekitar 1,5 Miliar di dunia,tentunya memiliki banyak keunggulan. Keunggulan-keunggulan inilah yang membuat orang Indonesia menggunakan WA.

Intervensi yang diberikan dengan menggunakan media sosial WhatsApp berupa tulisan, gambar, video, audio dan pesanan suara. Efektifitas pemberian intervensi menggunakan media sosial whatsapp telah terbukti efektif. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian promosi kesehatan melalui media sosial terhadap pengetahuan tentang bahaya merokok pada mahasiswa PSIK semester 8 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan tingkat pengetahuan lebih tinggi (Syafar & Agus, 2021).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ari Rahmat Aziz (2019); Aldo Al Gafi (2019); Lailatul (2018) dan Yusuf (2021) yang membuktikan bahwa Pemberian intervensi kepada kelompok control dengan memberikan informasi kesehatan menggunakan sosial media sosial whatsapp berpengaruh signifikan terhadap pengetahuan remaja serta adanya perbedaan yang signifikan terhadap motivasi berhenti merokok pada remaja(Gafi et al., 2019).

2.     Media Sosial Facebook

Facebook adalah salah satu jejaring sosial yang sangat digemari dikalangan masyarakat. Pengguna jejearing sosial facebookini memiliki berbagai motif dan alas an mengapa mereka menggunakan jejaring sosial tersebut. Terdapat beberapa motivasi yang menyebabkan mereka menggunakannya antara lain untuk mendapatkan informasim integrasi, dan interaksi sosial dengan orang llain, serta sebagai sarana hiburan (Thrul et al., 2020).

Penelitian yang dilakukan oleh Miftahu Rahmah (2018) menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap motivasi berhenti merokok remaja sebelum dan sesudah diberikan intervensi menggunakan media sosial facebook. Hal ini terjadi karena melalui grup dalam media facebook yang telah dibuat, responden dapat memperoleh informasi tentang bahaya merokok dengan mudah. Responden bisa kapan saja mengakses aplikasi facebook dan tidak perlu berkumpul diwaktu tertentu untuk menerima materi karena bisa dilakukan dengan jarak jauh, dan materi diberikan dalam bentuk video guna untuk meningkatkan minat belajar responden (Regmi et al., 2017).

Menurut Shintani (2016) bahwa keberhasilan suatu pendidikan dipengaruhi oleh strategi, metode dan alat bantu pengajaran dan yang dipengaruhi keberhasilan pendidikan adalah kurikulum, kondisi peserta didik, proses, sarana serta metode. Peningkatan motivasi berhenti merokok pada responden karena adanya penambahan media sosial (Facebook) sehingga responden dapat membacanya tidak hanya disekolah tetapi juga dirumah.

Menurut Vankastewa (2017) menyatakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi tidak hanya diberikan metode melalui buku akan tetapi metode melalui media sosial juga efektif untuk meningkatkan pengetahuan permasalahan bahaya mengkonsumsi rokok terhadap kesehatan tubuh.

3.     Media Sosial Line

Line merupakan salah satu jejaring sosial yang sedang populer di masyarakat. Pengguna line pada tahun 2014 di seluruh dunia mencapai 300.000.000 orang. Masyarakat Indonesia juga menjadi pengguna jejaring sosial line dengan pengguna mencapai 14.000.000 orang. Intervensi menggunakan media sosial Line dalam meningkatkan motivasi berhenti merokok pada remaja dinilai tidak terbukti efektivitasnya dalam meningkatkan niat dan perilaku merokok seseorang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aris Handoko (2016), dalam penelitiannya, pemberian gambar motivasi melalui media sosial Line tidak terdapat perbedaan yang motivasi sebelum dan setelah dilakukan intervensi, selain itu tidak terdapat peningkatan motivasi berhenti merokok yang bermakna antara sebelum dan sesudah diintervensi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial Line tidak berpengaruh terhadap penngkatan motivasi remaja untuk berhenti merokok(Handoko et al., 2016).

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa literature review ini memiliki kesesuaian antara hasil review dengan teori. Penggunaan media sosial sebagai media edukasi untuk para remaja nyatanya berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, motivasi serta niat remaja untuk mengurangi penggunaan rokok bahkan untuk menghentikan perilaku merokok. Hal tersebut juga dipercaya bahwa media sosial juga mampu dijadikan sebagai salah satu media edukasi untuk memberikan promosi Kesehatan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Akmal, D., Widjanarko, B., & Nugraha, P. (2017). Sikap mempengaruhi niat berhenti merokok pada remaja SMA di Kota Bima. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 12(1), 78�91. https://doi.org/10.14710/jpki.12.1.78-91

 

Aziz, A. R. (2019). Pengaruh Pemberian Informasi Kesehatan Berbasis Aplikasi WhatsApp Terhadap Remaja di Sekolah Menengah Atas. 8, 8�16.

 

Balimobi. (2015). Media Edukasi Berbasis Android.

 

Fraticelli, L., Dussart, C., Smentek, C., Tardivo, D., Masson, J., Cladalahment, C., Roy, S., Borjuis, D., Ur, U. P., Claude, U., Lyon, B., & Lyon, U. (2021). Mencirikan Konten Terkait Pendidikan Kesehatan Mulut di TikTok.

 

Gafi, A. Al, Hidayat, W., & Tarigan, F. L. (2019). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL WHATSAPP DAN BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG ROKOK DI SMA NEGERI 13 MEDAN. 3(2), 281�290.

 

Handoko, A., Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran, F., Ilmu, D. A. N., & Yogyakarta, U. M. (2016). Pengaruh Gambar Motivasi Lewat Media Sosial Line Terhadap Motivasi Berhenti Merokok Mahasiswa PSIK UMY.

 

Kemenkes, R. I. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43 tahun 2019 tentang Puskesmas. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas, Nomor, 65(879), 2004�2006.

 

Kusumawati, E. (2016). Training Management Effectiveness. 6th International Conference on Educational, Management, Administration and Leadership, 59�62. https://doi.org/10.2991/icemal-16.2016.14

 

Martini, S., Artanti, K. D., Hargono, A., Widati, S., Ahsan, A., & Prabandari, Y. S. (2022). Association between percentage of smokers and prevalence of smoking attributable morbidity in Indonesia: one decade after implementation of smoke-free area regulation. BMC Public Health, 22(1), 2202. https://doi.org/10.1186/s12889-022-14435-8

 

McBride, J. S., Altman, D. G., Klein, M., & White, W. (1998). Green tobacco sickness. Tobacco Control, 7(3), 294�298.

 

Rahmatullah, T. (2021). Teknologi Persuasif: Aktor Penting Media Sosial Dalam Mengubah Sikap Dan Perilaku Pengguna. Jurnal Soshum Insentif, 4(1), 60�78. https://doi.org/10.36787/jsi.v4i1.509

 

Regmi, K., Kassim, N., Ahmad, N., & Tuah, N. A. (2017). Efektivitas Aplikasi Seluler untuk Berhenti Merokok : Sebuah Tinjauan. 1�11.

 

Sari, M. P., Ayunin, E. N., & Setyowati, Y. D. (2022). Determinants of Adolescents� Desire to Quit Smoking in Indonesia: Data Analysis of the 2014 Global Youth Tobacco Survey. Disease Prevention and Public Health Journal, 16(2), 85�92. https://doi.org/10.12928/dpphj.v16i2.4860

 

Sinicrope, P. S., Koller, K. R., Prochaska, J. J., Hughes, C. A., Martha, J., Decker, P. A., Flanagan, C. A., Merritt, Z. T., Meade, C. D., Abbie, L., Resnicow, K., Thomas, T. K., Patten, C. A., Psikiatri, D., Kesehatan, P., Clinic, M., Serikat, A., Biomedis, I., Riset, D., � Kesehatan, P. (2019). Intervensi Media Sosial untuk Mempromosikan Pemanfaatan dan Penghentian Pengobatan Merokok di antara Penduduk Asli Alaska yang Merokok : Protokol untuk Menghubungkan Penduduk Asli Alaska untuk Berhenti Merokok ( CAN Quit ) Studi Percontohan Abstrak. 1.

 

Siyami, R. M., Milvita, D., & Kusdiana, K. (2021). Penentuan Konsentrasi Radionuklida (226Ra, 210Pb, 210Po dan 40K) pada Tembakau Rokok yang Beredar di Kota Padang Menggunakan Spektrometer Gamma dan RAD7. Jurnal Fisika Unand, 10(3), 344�350.

 

Syafar, M., & Agus, N. I. (2021). PENGARUH INTERVENSI MEDIA SOSIAL ( WHATSAPP ) DENGAN FLYER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MEROKOK REMAJA PADA MASA PANDEMI COVID-19. 5, 716�727.

 

Thrul, J., Tormohlen, K. N., & Meacham, M. C. (2020). review of the literature. 6(2), 126�138.

 

Copyright holder:

Winda Astuti Alawiyah, Syamsulhuda Budi Musthofa, Sri Achadi Nugraheni (2023)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: