Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
11, November 2022
PENGARUH� FAKTOR� PSIKOLOGIS,
GAYA� HIDUP� DAN KUALITAS��
PELAYANAN� TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN MOBIL HONDA HR-V DI SHOWROOM�
HONDA� CIBUBUR
Jufrianto, Jen Zainal Asyikin
Hans
Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi IPWI Jakarta
Email
:
[email protected]�
Abstrak
Tujuan penelitian sebagai berikut: 1) Untuk
mengetahui Pengaruh Psikologis terhadap keputusan pembelian. 2) Untuk
mengetahui Pengaruh Gaya hidup terhadap keputusan pembelian. 3) Untuk
mengetahui Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan pembelian.
Populasi dalam penelitian ini adalah onsumen
Dealer Mobil Honda Cibubur dengan menetapkan sampel sebanyak 100 orang. �Hasil
penelitian ini menunjukkan, bahwa: 1) Tidak ada pengaruh faktor Psikologis
terhadap Keputusan pembelian. 2) Terdapat Pengaruh Gaya hidup terhadap
Keputusan pembelian. 3) Tidak ada pengaruh Kualitas pelayanan terhadap
keputusan pembelian. Secara bersama-sama faktor psikologis, gaya hidup dan
kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci: Psikologis,
Gaya hidup, Kualitas pelayanan, Keputusan pembelian.
Abstract
The
research objectives are as follows: 1) To determine the Psychological Effect on
purchasing decisions. 2) To determine the influence of lifestyle on purchasing
decisions. 3) To determine the effect of service quality on purchasing decisions.The population in this
study is the Honda Cibubur Car Dealer consumers by
setting a sample of 100 people.The results of this
study indicate that: 1) There is no influence of psychological factors on
purchasing decisions. 2) There is an Influence of Lifestyle on Purchase
Decisions. 3) There is no effect of service quality on purchasing decisions.
Together, psychological factors, lifestyle and service quality affect
purchasing decisions.
Keywords:
Psychological, Lifestyle, Quality of service, Purchase decision.
Pendahuluan
Dengan� kemajuan� ilmu� pengetahuan� dan� teknologi� memberikan� kemudahan dalam� setiap� kehidupan� manusia,� salah� satunya� adalah� di� bidang� transportasi. Tidak�� bisa�� dipungkiri� begitu� besar� peranan� transportasi� dalam� kehidupan manusia.� Oleh� sebab� itu,� transportasi� selalu� mengalami� kemajuaan� dari� waktu ke� waktu.� Transportasi� yang�
menyangkut�
pergerakan�
orang� dan� barang� pada hakekatnya� telah� dikenal� secara� alamiah� semenjak� manusia� ada� dibumi, meskipun� pergerakan� atau� perpindahan� itu� masih� dilakukan� secara� sederhana. Keberadaan� sebuah� sarana� transportasi� dalam� kehidupan� manusia� menjadi sangat� vital� karena sebagai� penunjang� aktivitas� kehidupan.�
Transportasi� menjadi alat� yang �sangat� dibutuhkan� bagi� interaksi� antar� wilayah manusia� diseluruh�
dunia,� baik� dalam� pemerataan� penduduk,� pembangunan� ekonomi� serta� pertumbuhan� industrilisasi, ungkapan� ini� selaras� dengan� (Hirst &
Thompson, 2001), dikutip oleh (Silondae, 2016) mengemukakan bahwa interaksi antar wilayah tercermin pada keadaan fasilitas transportasi serta aliran orang, barang, maupun jasa. Transportasi
merupakan tolok ukur dalam interaksi
keruangan antar wilayah dan
sangat penting peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu wilayah.
Wilayah dengan kondisi geografis yang beragam memerlukan keterpaduan antar jenis transportasi
dalam melayani kebutuhan masyarakat,� Berbagai� disiplin� ilmu� mengartikan� bahwa� dengan� adanya� transportasi� memudahkan� interaksi antar� wilayah.� Pentingnya� alat� transportasi� tersebut� dapat� dilihat� dari� definisi� transportasi� itu sendiri.� Transportasi� menurut�
(Nova &
Widiastuti, 2019) diartikan� usaha� memindakan,� menggerakan,� mengangkut� atau� mengalihkan� suatu objek� dari� suatu� tempat� ke� tempat,� dimana� di� tempat� lain� ini� objek� tersebut� lebih� bermamfaat� atau� dapat� berguna� untuk� tujuan- tujuan� tertentu.� sedangkan� menurut� (Karim et al.,
2023) adalah� sebagai� pemindahan� barang� dan manusia� dari� tempat� asal ke� tempat� tujuan
Dengan perkembangan� teknologi
transportasi� baik� darat,� laut� maupun� udara,� memberikan� banyak� pilihan� kepada� manusia dalam� memilih jenis� transportasi,�
salah� satunya� transportasi� darat� yang� digunakan� oleh� manusia� yaitu� mobil� Seiring pesat industri otomotif di Indonesia membuat tingkat persaingan khususnya pada industri mobil menjadi ketat.
Produsen mobil terus melakukan inovasi terhadap produk yang akan ditawarkan ke konsumen.
Hal ini terlihat dari semakin beraneka
ragamnya merek dan jenis mobil di Indonesia. Akibatnya konsumen harus semakin selektif
dalam memilih produk� yang�
akan� digunakan
Sebagai� industri� otomotif� dalam� merespon� banyaknya� keinginan� dari� konsumen�� memilih�� bermacam- macam� model dan� jenis� mobil� yang�
pas� untuk� mereka.� Produsen mobil terus melakukan
inovasi terhadap produk yang akan ditawarkan ke konsumen.� Akibatnya konsumen� semakin� banayak� pilihan� dalam memilih produk yang akan di beli,� ada� beberapa� faktor yang menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam
memilih produk yaitu faktor nilai
atau manfaat yang akan diperoleh konsumen dari suatu
produk,� selain itu, konsumen
juga mempertimbangkan berapa
besarnya biaya yang harus� dikeluarkan� untuk� mendapatkan� suatu produk� yang� akan� digunakan� karena, keputusan untuk membeli produk
mobil dipengaruhi perilaku konsumen yang� sangat�
beragam
Dengan� memahami� perilaku� konsumen,� perusahaan� dapat� merancang dan� mendesain� apa� saja� yang� konsumen� inginkan�� dan� sesuai� dengan� harapannya,� perilaku� konsumen� adalah� yang� diperlihatkan� konsumen dalam� mencari,� membeli,� menggunakan,� mengevaluasi,�
dan� menghabiskan
produk�
dan� jasa� yang� mereka� harapkan� akan� memuaskan� kebutuhan� mereka (Dewi et al.,
2022). Keputusan pembelian konsumen dapat diartikan sebagai kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan pembelian (Kurnia et al.,
2017).
Ada� beberapa� faktor� yang� mempengaruhi� konsumen� dalam� pengambilan� keputasan,� menurut (Nurhaini, 2018) ada dua faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen yaitu: (1) faktor pribadi internal konsumen yang meliputi aspek pribadi yang terdiri dari: usia,
pekerjaan, kondisi keuangan, gaya hidup, kepribadian; dan aspek kejiwaan atau psikologis yang meliputi: motivasi, persepsi, perilaku, belajar; (2) faktor lingkungan yang meliputi faktor budaya, faktor sosial, faktor teknologi, dan faktor infrastruktur.
Pentingnya inovasi diterapkan pada Showroom Honda Cibubur,� manajemen perlu menerapkan kualitas pelayanan yang lebih kreatif dan kerja sama tim yang lebih baik agar bisa memberikan kepuasan kepada konsumen. Sebelumnya peneliti melakukan wawancara kepada responden dan menemukan� menemukan� beberapa� masalah terkait pemesanaan� terhadap Honda� HR-V�� diantaranya� mempunyai kelemahan yaitu adanya perbedaan persepsi antara� tenaga� penjual� dengan� konsumen� tentang� delivery�� , Kekurangan lain yang kerap terjadi pada waktu pemesanan� unit� Honda HR-V adalah� adanya� proses� inden� terhadap� unit� yang� dipesan,� konsumen sering� membatalkan� pemesanan� karena� kecewa� dengan� janji tenaga� penjual� atau� sales� dengan� kenyataan� dilapangan,� selain� itu masalah yang� sering� terjadi� dengan� unit� sendiri� yaitu�� suspensi yang terasa cukup keras.
Masalah suspensi ini masih bisa diatasi dengan mengganti suspensi baru atau dengan perangkat aftermarket. Salah satu pertimbangan konsumen dalam membeli mobil Honda� HR-V� di Shoroom� Honda� Cibubur adalah munculnya gaya hidup berkelas dan mewah yang tampak pada konsumen kelas menengah ke atas, yang semakin konsumtif dan pragmatis. Proses keputusan membeli mobil merek� Honda� HR-V didasarkan pada prestise bukan pada kebutuhan, hal ini menunjukkan faktor psikologis ikut terlibat dalam menentukan keputusan pembelian produk. Berdasarkan fenomena tersebut terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian, membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk penulisan Tesis dengan mengambil judul Pengaruh Faktor� Psikologis,� Gaya Hidup dan� Kualitas� Pelayanan� Terhadap Proses Keputusan Pembelian Mobil Merek Honda� HR-V pada� Showroom� Honda� Cibubur.
Metode Penelitian
Penelitian ini pada dilaksanakan di� Showroom� Honda�
Mobil� Cibubur� Jl� Alternatif� Cibubur� No. 38, RT.002/ RW.009, Jatisampurna,
Kec. Jatisampurna, Kota
Bekasi, Jawa Barat. Menetapkan jumlah sampel yang digunakan peneliti adalah dengan metode
sensus berdasarkan ketentuan yang dikemukakan sugiyono (Sugiyono, 2011), �bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut�.
Sampel Penelitian
Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 costumer.
Desain Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakankuesioner/angket. Kuesioner atau angket adalah
teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan atau penjelasan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2010).
Operasionalisasi Variabel
Untuk memudahkan penjelasan variabel penelitian ini dan menyarankan arah penelitian, penting untuk terlebih
dahulu mendefinisikan konsep dan tindakan dari masing-masing variabel tercantum dalam tabel berikut.
Metode
Analisis dan Pengujian Hipotesis
Variabel instrumentasi adalah validasi data angket. Alat survei diuji dengan
menggunakan uji validitas-reliabilitas
untuk memastikan bahwa kuesioner yang disiapkan dapat dipahami oleh responden dan ukurannya konsisten (Sitorus & Widyastuti, 2022).
Metode analisis data yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan metode analisis data menggunakan rumus statistik melalui aplikasi statistik �SPSS 20�.
Penelitian ini menggunakan metode analisis analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linier berganda didahului dengan uji analisis persyaratan yang disebut uji validitas alat, yang memeriksa seberapa baik alat
itu mengukur konsep tertentu yang coba diukurnya (Hutagaol & Widyastuti, 2022).
Uji-realibilitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara setiap pernyataan
dan skor keseluruhan menggunakan rumus korelasi product-moment.
Selanjutnya adalah Uji Reliabilitas Instrumen dimana pengujian validasi
dapat memperlihatkan sejauh mana suatu instrumen
dapat menghasilkan hasil yang konsisten/konstan, bahkan ketika frekuensi pengukuran sering dilakukan. Menurut (Hutagaol & Widyastuti, 2022), reliabel menunjukkan
dalam satu hal bahwa perangkat
dengan alpha Cronbach sangat
reliable.
Pengujian hipotesis dimulai dengan menggunakan Uji Asumsi Klasik dimana Uji asumsi klasik adalah uji untuk mengukur indikasi ada tidaknya penyimpangan
data melalui hasil distribusi, korelasi, variance indikator-indikator
dari variabel. Uji asumsi klasik meliputi
uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
Pengertian
uji normalitas
adalah digunakan untuk memeriksa apakah data terdistribusi normal atau
tidak. Data
yang baik akan berhasil didistribusikan. Tujuan uji normalitas adalah untuk melihat apakah variabel
terikat, variabel bebas, atau keduanya berdistribusi normal dalam model
regresi (Hutagaol &
Widyastuti, 2022). Pengujian dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (KS). Dasar
pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah apabila hasil sampel Kolmogorov-Smirnov
berada di
atas tingkat kepercayaan 0,05, maka menunjukkan pola distribusi normal dan model regresi
merespon asumsi normalitas.
Uji multikolinearitas penelitian ini
bertujuan untuk memeriksa apakah model regresi menemukan korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2018). Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antara variabel
independen. Jika ada korelasi, bisa disebut terdapat masalah
multikolinearitas.
(Ghozali, 2006) melakukan pengukuran multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variable Inflation Factor). Nilai ambang batas yang biasa digunakan untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah nilai toleransi ≤ 0,10 atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10.
Uji autokorelasi bertujuan
untuk menguji apakah model regresi linier menunjukkan adanya hubungan (korelasi) antara confounding error periode
tertentu dengan confounding
error periode sebelumnya
(Ghozali, 2006).
Menurut (Al Fian &
Yuniati, 2016) uji heteroskedastisitas dalam penelitian memiliki tujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
(Sugiyono, 2011) mengemukakan bahwa analisis
regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi bagaimana
nilai variabel dependen berubah
ketika nilai variabel
independen meningkat atau menurun. Analisis ini digunakan
dengan melibatkan dua atau lebih variabel
bebas antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X1, X2 dan X3),
metode ini digunakan
untuk mengetahui besarnya pengaruh antara
beberapa variabel bebas secara simultan terhadap variabel
terikat.
Pemaparan dari (Hutagaol & Widyastuti, 2022), koefisien pada dasarnya digunakan untuk
mengukur kemampuan model/bagan dalam memperhitungkan variasi-variabel terikat. Nilai pada koefisien determinasi berkisar antara nol (�0�) sampai dengan satu (�1�). Nilai �r2� yang kecil berarti memiliki kemampuan
yang sangat terbatas untuk menjelaskan variasi
variabel bebas.
Nilai yang mendekati 1 berarti bahwa variabel bebas
menyediakan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi
perubahan variabel terikat.
Teknik Pengujian Hipotesis
Penulis menguji hipotesis menggunakan uji-t dan uji-F.
Menurut (Sugiyono, 2013), uji t menentukan kontribusi masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat dengan menguji koefisien regresi masing-masing variabel bebas untuk mengetahui apakah berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat. Uji F digunakan untuk menguji kesesuaian/realisasi dampak antara variabel
bebas pada variabel terikat.
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik
responden
Berdasarkan data hasil jawaban dari 100 responden yang berhasil dihimpun
melalui kuesioner diperoleh informasi mengenai data karakteristik responden
yang menjadi obyek penelitian. Karakteristik data responden yang telah ditetapkan
dalam penelitian ini meliputi: jenis kelamin, usia
Hasil uji validitas dan reliabilitas
Variabel Psikologis (X1) seluruh
instrument dapat dikatakan
valid, karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada untuk n = 100 yaitu 0.194, variabel Gaya hidup (X2) seluruh instrument dapat dikatakan valid, karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar dari
pada nilai rtabel yang ada untuk n = 100 yaitu 0.194, variabel Kualitas Pelayanan (X3) seluruh instrument dapat dikatakan valid, karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar dari
pada nilai rtabel yang ada untuk n = 100 yaitu 0.194, variabel Keputusan pembelian (Y) seluruh instrument dapat dikatakan valid, karena nilai rhitung
yang dihasilkan jauh lebih besar dari
pada nilai rtabel yang ada untuk n = 100 yaitu 0.194.
Uji reliabilitas
Uji reliabilitas variabel Psikologis (X1) dengan nilai rtabel 0.194, sedangkan pada nilai Cronbach�s
Alpha sebesar 0.716, sehingga
dapat disimpulkan bahwa ralpha positif
dan lebih besar atau 0.716 > 0.194, maka dengan demikian instrumen penelitian mengenai variabel Psikologis (X1) adalah Reliabel, uji r eliabilitas variabel Gaya hidup (X2) dengan nilai rtabel
0.194, sedangkan pada nilai
Cronbach�s Alpha sebesar 0.845, sehingga
dapat disimpulkan bahwa ralpha positif
dan lebih besar atau 0.845 > 0.194, maka dengan demikian instrumen penelitian mengenai variabel Gaya hidup (X2) adalah Reliabel, uji r eliabilitas variabel Kualitas pelayanan (X3) dengan nilai rtabel 0.194, sedangkan pada nilai Cronbach�s
Alpha sebesar 0.727, sehingga
dapat disimpulkan bahwa ralpha positif
dan lebih besar atau 0.727 > 0.194, maka dengan demikian instrumen penelitian mengenai variabel Kualitas Pelayanan (X3) adalah Reliabel, uji r eliabilitas variabel Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai rtabel 0.194, sedangkan pada nilai Cronbach�s
Alpha sebesar 0.711, sehingga
dapat disimpulkan bahwa ralpha positif
dan lebih besar atau 0.711 > 0.194, maka dengan demikian instrumen penelitian mengenai variabel Keputusan Pembelian (Y) adalah Reliabel
Uji Normalitas
Berdasarkan nilai signifikansi (2-tailed) variabel Psikologis (X1) sebesar 0.166, variabel Gaya hidup (X2) sebesar 0.120, variabel Kualitas pelayanan (X3) sebesar 0.213 dan variabel
Keputusan pembelian (Y) sebesar
0.233. Keempat nilai signifikansi (2-tailed) alat ukur tersebut berada
di atas 0.05 sehingga data dikatakan berdistribusi normal.
Uji
normalitas dengan normal
probability plot mensyaratkan bahwa
penyebaran data harus berada disekitar wilayah garis
diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal. Berdasarkan gambar
di atas dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memenuhi syarat
normal probability plot sehingga model regresi dalam penelitian
memenuhi asumsi normalitas (berditribusi normal).
Artinya data dalam penelitian ini berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan dengan menghitung nilai variance
inflation factor (VIF) tiap-tiap variabel
independen. Multikolinearitas
terjadi jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) melebihi
10. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 menunjukkan korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir.
Uji autokolerasi
Berdasarkan tabel di atas
terdapat nilai Durbin-Watson = 2.049 Pada taraf signifikan 5% dengan n = 100, k
= 3 diperoleh dL = 1.613 dan dU = 1.736 maka 4-dU = 2.264. Karena nilai DW =
2.049 berada pada dU ≤ d ≤ 4-dU yaitu 1.736 < 2.049 < 2.264,
maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi positif atau negatif.
Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel, maka dapat
diidentifikasi bahwa persamaan regresi sebagai berikut:
Nilai
Konstanta a = 8,269 dapat diartikan bahwa jika psikologis, gaya hidup dan kualitas pelayanan bernilai nol maka
kinerja personel bernilai positif sebesar 8.269, Koefesien regresi Psikologis b1= - 0,048 dapat diartikan bahwa jika nilai
psikologis meningkat sebesar satu maka
nilai keputusan pembelian menurun sebesar 0.048, Koefesien regresi Gaya hidup b2= 0.497 dapat diartikan bahwa jika gaya
hidup meningkat sebesar satu maka
nilai keputusan pembelian juga akan meningkat sebesar 0.497, Koefesien regresi Kualitas pelayanan b3 = 0.049 dapat diartikan bahwa jika kualitas
pelayanan meningkat sebesar satu maka
nilai keputusan pembelian juga akan meningkat sebesar 0.049.
Uji t
a. Pengaruhi
Psikologis (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Berdasarkan tabel coefficients di atas, didapat nilai thitung
untuk Psikologis (X1) sebesar -1.066 sedangkan nilai ttabel untuk n = 100
sebesar 1.984. Jadi -1.066 < 1.984, maka H0 diterima dan Ha ditolak, dapat
dinyatakan bahwa Psikologis (X1) tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
(Y).
b. Pengaruh Gaya
Hidup (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Berdasarkan tabel coefficients di atas, didapat nilai thitung
untuk Gaya hidup (X2) sebesar 6.492 sedangkan nilai ttabel untuk n = 100
sebesar 1.984. Jadi 6.492 > 1.984, maka H0 ditolak dan Ha diterima, dapat
dinyatakan bahwa Gaya hidup (X2) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).
c. Pengaruh
Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Berdasarkan tabel coefficients di atas, didapat nilai thitung
untuk Kualitas pelayanan (X3) sebesar 1.153 sedangkan nilai ttabel untuk n =
100 sebesar 1.984. Jadi 1.153 < 1.984, maka H0 diterima dan Ha ditolak,
dapat dinyatakan bahwa Kualitas pelayanan (X3) tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian (Y).
Uji f
Berdasarkan hasil analisis tabel diatas yakni
uji ANOVA diperoleh nilai Fhitung sebesar 26.765 sedangkan Ftabel� ( 0,05) untuk n = 100 sebesar 2.46. Jadi Fhitung> dari Ftabel ( 0.05) atau
26.765 > 2.46, dengan tingkat
signifikan sebesar 0.000 karena 0.000 < 0.05, maka dapat dikatakan bahwa Psikologis (X1), Gaya hidup (X2) dan Kualitas pelayanan (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Implikasi Manajerial
Dari hasil penelitian diatas serta
temuan langsung dilapangan, peneliti menyarankan kepada pihak manajemen dealer
Honda Cibubur, agar lebih memperhatikan standar kualitas pelayanan pada dealer
tersebut. Karena hal ini bisa memberikan pengaruh pada tingkat pembelian mobil
di dealer Honda Cibubur. Selain itu juga berdasarkan temuan dilapangan,
peneliti bisa menyarankan agar pihak manajemen lebih peka terhadap kondisi
ekonomi masyarakat pada umumnya, hal ini terkait adanya pandemi Covid 19 yang
melanda di negeri ini. Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan
fasilitas-fasilitas tambahan kepada konsumen setiap melakukan pembelian produk
seperti diskon angsuran, memberikan banyak pilihan terhadap pihak pembiayaan
(leasing) baik yang konfensional maupun syariah ataupun fasilitas keringan yang
lain agar konsumen minat untuk membeli produk didealer Honda Cibubur.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya faktor psikologis ,
gaya hidup dan kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian ditunjukkan dari nilai F hitung sebesar 26,765 dengan tingkat signifikansi 0,000. Namun secara hubungan
antar varibel menunjukkan bahwa hanya gaya hidup
yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan ditunjukkan nilai signifikansi 0,000.
BIBLIOGRAFI
Al Idrus,
S., & MM, M. A. (2021). Kualitas Pelayanan dan Keputusan Pembelian:
Konsep dan Teori. Media
Nusa Creative (MNC Publishing).
Darmadiansyah, D., Rahmawati, E.,
& Hidayati, N. (2019). Pengaruh
Karakteristik Nasabah, Pengetahuan Nasabah, Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menggunakan
Jasa Perbankan Syariah (Studi
Pada Bank Kalsel Syariah Banjarmasin). Jurnal Bisnis dan Pembangunan,
8(1), 30-40.
Deri, P. A. L. (2020). ANALISIS
TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN JASA TRANSPORTASI ONLINE MAXIMCAR DI KOTA PADANG.
Abstract of Undergraduate Research, Faculty of Civil and Planning Engineering,
Bung Hatta University, 2(3), 21-22.
Endah, S. R. (2018). Pengaruh
Faktor Psikologis Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Motor N-Max Di Kabupaten
Ponorogo (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Ponorogo).
Fatimah, S. (2013). Pengaruh Gaya Hidup Dan Konsep Diri Terhadap
Pengambilan Keputusan Konsumen
Dalam Memilih Coffeeshop Di
Samarinda. Motivasi, 1(1),
36-43.
Fredereca, B. G., & Chairy,
C. (2010). Pengaruh psikologi
konsumen terhadap keputusan pembelian kembali smartphone blackberry. Jurnal
Manajemen Teori dan Terapan| Journal of Theory and Applied Management, 3(2).
Gunawan, Ce. (2018). Mahir Menguasai SPSS (Mudah Mengolah Data dengan IBM SPSS Statistic 25). Sleman. Deepublish
(Grup Penerbitan CV Budi
Utama)
Hartati, A. S., Hurriyati,
R., & Widjajanta, B. (2017). Gaya Hidup Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian. Journal of Business Management Education (JBME),
2(1), 57-64.
Irawan, A. (2015). Analisis Perilaku Mahasiswa Manajemen dalam Kaitannya dengan Hasil Ujian Komunikasi Bisnis (Studi Mahasiswa
pada Mahasiswa Manajemen Unjani). Jurnal Bisnis Darmaja.
Kartikasari, D. (2013). Pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian (Penelitian pada mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2012/2013 Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya yang mengkonsumsi
produk mie instan merek Indomie)
(Doctoral dissertation, Brawijaya University).
Kharisma, P. (2020). PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ASUS (Survei
pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo). VOLATILITAS, 2(4).
Lestari, W. (2020). Studi Empiris Kualitas
Pelayanan, Harga Dan Kenyamanan
Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Indomaret Di Kecamatan Tenggarang Bondowoso (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Jember).
Mokoagouw, M. L. (2016). Pengaruh
Gaya Hidup, Harga, Kualitas
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Di Samsung Mobile It Center
Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(1).
Nafali, M., & Soepeno,
D. (2016). Analisis Pengaruh
Faktor-faktor Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Mie Instanmerek Indomie. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(4).
Pangestu, S. D., & Suryoko,
S. (2016). Pengaruh Gaya Hidup
(Lifestyle) dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Pelanggan Peacockoffie Semarang). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 5(4), 519-530.
Putri, W. N. A. (2018). Pengaruh Harga dan Lokasi Terhadap
Keputusan Pembelian Kamar di Grand Royal Denai Hotel Bukittinggi. Jurnal Pendidikan dan Keluarga,
10(1), 116-128.
Sulaiman, M. (2012). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar di SDN 95
Bulo Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu Tahun 2012 (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar).
Wisudawati, R., Widiastuti, W.,
& Yudisiani, Y. (2014). Pengaruh
Citra Merek Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Tas
Hermes Tiruan Pada Wanita Karir
(Doctoral dissertation, Universitas Bengkulu)
Copyright holder: Jufrianto, Jen Zainal Asyikin Hans (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |