Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 11, November 2022
PENGARUH
DEBT TO EQUITY RATIO, EARNING PER SHARE
DAN RETURN ON ASSET TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR FOOD AND BEVERAGES
DI BEI PERIODE TAHUN 2017 SAMPAI 2021
Febry Yeni Anwar, Sugeng Riyadi
Universitas
Indraprasta PGRI Jakarta, Indonesia
E-mail: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis Debt to Equity Ratio (DER),
Earning Per Share (EPS) dan Return On Assets (ROA) terhadap harga saham.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pendekatan deskriptif. Jenis data
yang dipakai adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan subsektor
makanan dan minuman (food and beverages) yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) dari tahun 2017 � 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah 30
perusahaan subsektor makanan dan minuman (food and beverages) dengan
metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga
diperoleh sampel 15 perusahaan dengan data observasi sebanyak 75 data.
Penelitian ini dianalisis menggunakan program Eviews 9.0. Hasil penelitian ini
menunjukkan secara parsial hanya Return On Assets (ROA) yang berpengaruh
signifikan terhadap harga saham, namun secara simultan semua variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Kata Kunci: Debt
to equity ratio, Earning per share (EPS), Return on asset (ROA).
Abstract
This study aims to test and
analyze Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS) and Return On
Assets (ROA) against stock prices. This study used quantitative methods
descriptive approach. The type of data used is secondary data in the form of
financial statements of food and beverages subsector companies listed on the
Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2017 � 2021. The population in this study
was 30 food and beverages subsector companies with a sampling method using
purposive sampling, so that a sample of 15 companies with 75 observational data
was obtained. The study was analyzed using the Eviews 9.0 program. The results
of this study show that partially only Return On Assets (ROA) has a significant
effect on stock prices, but simultaneously all independent variables have a
significant effect on stock prices.
Keywords: Kata Kunci: Debt to equity ratio, Earning per share (EPS),
Return on asset (ROA).
Pendahuluan
Perusahaan pada
subsektor makanan dan minuman (food and beverages) merupakan subsektor
yang menarik untuk diteliti. Perkembangan yang sangat cepat dan banyaknya
masyarakat Indonesia yang sangat konsumtif terhadap makanan dan minuman menjadikan
industri ini terus berkembang dari tahun ke tahun, sehingga diharapkan mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi dalam sektor industri. Selain itu prospek
yang ditawarkan oleh industri ini sangat menguntungkan baik pada masa sekarang
maupun masa yang akan datang walaupun berada di situasi krisis global
sekalipun. Fenomena terkait hal ini adalah dengan adanya pandemi covid 19 masuk
ke Indonesia tanggal 2 Maret 2020, perusahaan
pada subsektor makanan dan minuman (food and beverages) mampu bertahan dengan sangat baik yang dapat dibuktikan dari
pergerakan harga saham yang terdapat pada laporan keuangan tahunan perusahaan
subsektor makanan dan minuman (food and beverages) yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia. Berikut adalah pergerakan harga saham dari sebelum dan
setelah covid 19 masuk ke Indonesia.
Tabel. 1
Pergerakan
Harga Saham Perusahaan Subsektor Food and Beverages Terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia Tahun 2017 � 2021
Sumber:
Tabel 1 merupakan data sampel
penelitian berdasarkan metode purposive sampling. Dari tabel dapat
disimpulkan bahwa harga saham tidak dipengaruhi oleh pandemic covid 19. Terbukti
dari beberapa perusahaan diatas, harga saham setelah covid 19 justru lebih
tinggi dibandingkan dengan harga saham pada tahun sebelum covid 19 yang
terlihat pada perusahaan dengan kode ADES, CEKA, HOKI, MYOR, ROTI, dan SKLT.
Sementara perusahaan lainnya tidak mengalami penurunan harga saham yang drastis.
Hal ini membuktikan bahwa investor tetap menjadikan perusahaan pada subsektor makanan
dan minuman (food and beverage) sebagai tempat berinvestasi. Hal ini
tentunya tidak luput dari nilai perusahaan yang menjadi informasi penting dalam
memperlihatkan kinerja perusahaan yang akan mempengaruhi penilaian para
investor terhadap perusahaan. Nilai perusahaan merupakan pandangan yang
diberikan oleh investor terhadap tingkat keberhasilan dari sebuah perusahaan
yang sering dihubungkan dengan harga saham sehingga dapat meningkatkan kualitas
dan kepercayaan dari para pemegang saham. Harga saham merupakan sumber
informasi yang penting bagi para pemegang saham, semakin tinggi harga saham
yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin tinggi pula kemakmuran dan
kesejahteraan para pemegang sahamnya. Perusahaan dengan harga saham yang tinggi
membuat nilai perusahaan menjadi tinggi dan meningkatkan kepercayaan dari
pangsa pasar terhadap kinerja perusahaan
Kinerja perusahaan, salah satunya
kinerja keuangan yang dapat dinilai
dengan beberapa alat analisis, salah satunya dengan menggunakan analisis rasio
keuangan. Menurut
Menurut Kasmir (2014) dalam
Sudah
dijelaskan bahwa nilai perusahaan yang
menjadi informasi penting dalam memperlihatkan kinerja perusahaan akan
mempengaruhi penilaian para investor terhadap perusahaan. Namun hasil penelitian terdahulu yang
berbeda-beda menjadi acuan dalam melakukan penelitian ini. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh
Dari uraian
yang dijelaskan dalam paragraf sebelumnya, maka peneliti bermaksud ingin
mengetahui kinerja keuangan perusahaan subsektor makanan dan minuman (food
and beverages) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017 �
2021 yang ditinjau dari segi analisis rasio Debt to Equity
Ratio (DER), Earning Per Share (EPS)
dan Return On Asset
(ROA) terhadap nilai perusahaan makanan dan minuman. Dengan
demikian peneliti melakukan penelitian dengan judul �Pengaruh Debt To
Equity Ratio (DER), Earning Per Share
(EPS) dan Return On Asset (ROA) Terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Subsektor Perusahaan Makanan Dan Minuman (food and beverages) yang terdaftar di BEI periode 2017
- 2021�.
Berdasarkan
keseluruhan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah
antara lain: (1) Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
subsektor food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode tahun 2017 - 2021? (2) Apakah
Earning Per Share (EPS) berpengaruh
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food and beverage
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2017 - 2021? (3) Apakah
Return On Asset (ROA)
berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food and
beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2017 -
2021?
Kajian
Literatur�������
Teori Pemangku
Kepentingan (Stakeholders Theory)
Menurut
Teori
Pesinyalan (Signalling Theory)
Menurut
Sharpe (1997) dan Ivana (2005) di dalam penelitian
Teori Waktu
Pasar (Market Timing Theory)
Market
timing theory bermula dari istilah
equity market timing dengan arti melakukan penjualan saham pada saat perusahaan
atau nilai perusahaan tinggi dan melakukan pembelian pada saat harga saham
perusahaan rendah, maka dari hasil penelitian tersebut, mereka mengungkapkan bahwa
kebijakan struktur modal juga mempunyai teknik yang sama, maksudnya menerbitkan
saham untuk dijual ke publik pada saat harga tinggi dan membelinya kembali pada
saat nilai perusahaan rendah (Baker & Wurgler, 2002) dalam
Nilai
Perusahaan
Menurut
Harga Saham
Harga
saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal.
Apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham cenderung
naik. Sebaliknya, apabila kelebihan penawaran maka harga saham cenderung turun
(Sartono, 2008) dalam
Debt To Equity
Ratio (DER)
Menurut
Kasmir (2014) dalam
Earning Per
Share (EPS)
Earning Per
Share (EPS) berfungsi sebagai indikator
profitabilitas perusahaan. Earning Per
Share (EPS) yang meningkat
akan menghasilkan harga saham yang tinggi
Return On
Assets (ROA)
Return
On Assets (ROA) adalah rasio
yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih.
Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba
bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total
asset
Metode
Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis
penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data
sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021 dengan periode laporan keuangan berakhir
pada 31 Desember. Data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Harga
Saham yang digunakan adalah harga saham saat penutupan (closing price)
periode tahun 2017-2021. Penelitian ini menggunakan uji statistik yaitu
menggunakan program Eviews 9.
Populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan subsektor makanan dan minuman (food
and beverages) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021
yang berjumlah 30 perusahaan
Sampel dan Teknik
Penelitian
Metode
yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah purposive sampling, yaitu
cara pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data panel (pooled data)
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Penelitian
Variabel
penelitian merupakan instrumen yang dipilih untuk diteliti sehingga didapatkan
informasi yang dibutuhkan mengenai instrumen tersebut dan disimpulkan
1.
Variabel Independen
Variabel Independen dalam
penelitian ini adalah Debt To Equity Ratio (X1), Earning Per Share
(X2) dan Return On Assets (X3)
2.
Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah Harga Saham (Y).
Rencana
Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Penelitian
ini menggunakan regresi data panel, yaitu data yang terdapat didalamnya cross
section dan time series
Analisis
Statistik Deskriptif
Analisis
statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai tertinggi (maximum)
dan nilai terendah (minimum)
Analisis
Regresi Data Panel
Metode
analisis penelitian ini menggunakan analisis panel data sebagai alat pengolahan
data dengan menggunakan software Eviews 9. Dengan mengakomodasi dalam model
informasi baik yang terkait variabel-variabel cross section maupun time
series, data panel secara substansial mampu menurunkan masalah omitted
variables, model yang mengabaikan variabel yang relevan
Uji Asumsi
Klasik
Uji
asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas serta uji auto korelasi. Namun tidak semua uji asumsi
klasik dilakukan di setiap model regresi dengan metode Ordinary Least Square
(OLS)
1.
Uji Normalitas
Uji
normalitas berfungsi untuk menguji nilai residual yang telah distandarisasi
pada model regresi dengan kesimpulan berdistribusi normal atau tidak normal.
Normalitas menggunakan uji Jarque-Berra (uji JB). Uji Jarque-Berra
yaitu uji normalitas sesuai koefisien keruncingan (kurtosis) dan koefisien
kemiringan (skewness).
2.
Uji Multikolinearitas
Guna
dilakukan uji multikolinearitas untuk menguji hasil model regresi berkorelasi
antar variabel bebas atau tidak. Jika tidak terjadi korelasi antar variabel
independen, maka model regresi dinyatakan baik
3.
Uji
Heteroskedastisitas
Uji
heteroskedastisitas mencari ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Apabila terjadi maka kesimpulannya
homokedastisitas. Sebaliknya untuk varians berbeda maka dinamakan dengan
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik jika tidak terjadi
heterokedastisitas
4.
Uji Autokorelasi
Uji
autokorelasi mencari ada tidaknya korelasi antar faktor penganggu. Uji
autokorelasi dianalisis menggunakan Durbin Watson Test dan hanya untuk
data time series. Oleh karena itu, tidak dilakukan uji autokorelasi
dalam penelitian ini.
Pengujian
Hipotesis
Peneliti
menggunakan pengujian hipotesis parsial (Uji t) dan simultan (Uji F). Berikut
pengertian dari masing-masing pengujian hipotesis: Pengujian secara parsial
(Uji t), Uji Simultan (Uji F), Koefisien Determinasi.
Deskripsi Objek Penelitian
Populasi
yang digunakan di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor makanan dan
minuman (food and beverages) yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
dengan tahun penelitian mulai dari tahun 2017 sampai tahun 2021 dengan jumlah
30 perusahaan. Fokus penelitian ini adalah memahami dan menganalisis pengaruh Debt
To Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS) dan Return On
Assets (ROA) terhadap Harga Saham. Metode pemilihan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, Kriteria untuk
menentukan sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.
Kekonsistenan dalam
menerbitkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia untuk periode penelitian
2017-2021
2.
Kekonsistenan dalam
menghasilkan laba selama periode tersebut, serta mempunyai laporan keuangan
lengkap sesuai dengan data yang dibutuhkan.
Tabel 3
Kriteria Pemilihan Sampel
Kriteria Seleksi |
Jumlah |
Perusahaan
Subsektor Makanan dan Minuman (Food and Beverages) yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021 |
30 |
Perusahaan
Subsektor Makanan dan Minuman (Food and Beverages) yang menerbitkan
laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia untuk periode penelitian 2017-2021,
namun dinyatakan rugi dalam laporan keuangannya |
(5) |
Perusahaan
Subsektor Makanan dan Minuman (Food and Beverages) yang menerbitkan
laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia untuk periode penelitian 2017-2021,
namun data tidak lengkap |
(10) |
Total Data Observasi (15x5) |
75 |
Sumber: Data Diolah Peneliti
Dari tabel 3 dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian
ini sebanyak 15 perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia tahun 2017 sampai tahun 2021. Jadi dari hasil tersebut
didapatkan data observasi sebanyak 75 data. Berikut daftar perusahaan subsektor
makanan dan minuman yang menjadi sampel dalam penelitian ini:
Tabel
4
Sampel
Penelitian
No. |
Kode |
Nama Perusahaan |
Tanggal Tercatat |
1 |
ADES |
Akasha Wira
International Tbk |
13 Juni 1994 |
2 |
BUDI |
Budi Starch dan
Sweetener Tbk |
8 Mei 1995 |
3 |
CAMP |
Campina Ice Cream
Industry Tbk |
19 Desember 2017 |
4 |
CEKA |
Wilmar Cahaya
Indonesia Tbk |
9 Juli 1996 |
5 |
CLEO |
Sariguna Primatirta
Tbk |
05 Mei 2017 |
6 |
DLTA |
Delta Djakarta Tbk |
12 Februari 1984 |
7 |
HOKI |
Buyung Poetra Sembada
Tbk |
22 Juni 2017 |
8 |
ICBP |
Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk |
7 Oktober 2010 |
9 |
INDF |
Indofood Sukses Makmur
Tbk |
14 Juli 1994 |
10 |
MYOR |
Mayora Indah Tbk |
4 Juli 1990 |
11 |
ROTI |
Nippon Indosari
Corpindo Tbk |
28 Juni 2010 |
12 |
SKBM |
Sekar Bumi Tbk |
5 Januari 1993 |
13 |
SKLT |
Sekar Laut Tbk |
8 September 1993 |
14 |
TBLA |
Tunas Baru Lampung Tbk |
14 Februari 2000 |
15 |
ULTJ |
Ultra Jaya Milk
Industry & Trading Company Tbk |
2 Juli 1990 |
Sumber:
Analisis statistik deskriptif
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, nilai tertinggi (maximum) dan nilai
terendah (minimum)
Tabel
5
Analisis
Statistik Deskriptif
|
Harga_Saham |
DER |
EPS |
ROA |
Mean |
2345.267 |
0.739503 |
179.3408 |
0.080354 |
Median |
1300.000 |
0.555747 |
78.73599 |
0.068049 |
Maximum |
11150.00 |
2.506169 |
1275.973 |
0.222874 |
Minimum |
94.00000 |
0.121670 |
1.022037 |
0.000526 |
Std. Dev. |
2763.356 |
0.570625 |
240.6528 |
0.052394 |
Observations |
75 |
75 |
75 |
75 |
Sumber : Hasil Output Menggunakan Eviews 9 (2023)
Berikut
hasil analisis deskriptif yang telah diperoleh dan dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut:
1.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif di atas,
diketahui bahwa sampel penelitian adalah sejumlah 75 data observasi yang
terdiri dari 15 perusahaan makanan dan minuman selama 5 tahun dari 2017
sampai 2021 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
2.
Variabel dependen Harga Saham (Y) memiliki nilai
rata-rata sebesar 2.345,26, nilai
titik tengah (median) sebesar 1300.000 yang
diambil dari nilai tengah anggota data. Nilai
minimum dari harga saham sebesar 94,00
yaitu Budi Starch dan Sweetener Tbk tahun 2017 dan nilai maksimum sebesar �11150,00 yaitu Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk tahun 2019 serta nilai standar deviasi sebesar� 2763,356 yaitu nilai kuadrat
dari varians data.
3.
Variabel independen Debt To Equity Ratio
(DER) (X1)
memiliki nilai rata-rata sebesar 0.739503, nilai titik tengah
(median) sebesar 0.555747 yang diambil
dari nilai tengah anggota data. Nilai minimum dari variabel ini sebesar 0.121670 yaitu Campina Ice Cream Industry Tbk tahun
2021 dan nilai maksimum sebesar � 2.506169 yaitu Tunas Baru Lampung Tbk tahun 2017
serta nilai
standar deviasi sebesar� 0.570625 yaitu
nilai kuadrat dari varians data.
4.
Variabel independen Earning Per Share (EPS)
(X2)
memiliki nilai rata-rata sebesar 179.3408, nilai titik
tengah (median) sebesar 78.73599 yang
diambil dari nilai tengah anggota data. Nilai
minimum dari variabel ini sebesar 1.022037 yaitu Sekar Bumi Tbk
tahun 2019 dan nilai maksimum sebesar � 1275.973 yaitu Indofood Sukses Makmur Tbk tahun 2021
serta nilai
standar deviasi sebesar� 240.6528 yaitu
nilai kuadrat dari varians data.
5.
Variabel independen Return On Assets (ROA)
(X2)
memiliki nilai rata-rata sebesar 0.080354, nilai titik tengah
(median) sebesar 0.068049 yang diambil dari
nilai tengah anggota data. Nilai minimum dari variabel ini
sebesar 0.000526 yaitu Sekar Bumi Tbk
tahun 2019 dan nilai maksimum sebesar � 0.222874 yaitu Delta Djakarta Tbk tahun 2019 serta nilai standar deviasi sebesar 0.052394 yaitu
nilai kuadrat dari varians data.
Analisis
Regresi Data Panel
Uji regresi data panel terdapat tiga macam model
regresi yang dapat digunakan, maka penelitian ini akan menguji model mana yang
paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini ada 3 (tiga) pengujian untuk menentukan model mana yang paling
tepat untuk digunakan, yaitu uji Chow,
uji Hausman dan Uji Lagrange Multiplier (LM).
1.
Uji Chow
Uji Chow yang akan dilakukan terlebih
dahulu ini digunakan untuk menentukan antara common effect atau fixed
effect model yang paling tepat. Berikut� hasil pengujian dari uji Chow, yaitu:
Tabel 6
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests |
|
||||
Equation: FE |
|
|
|
|
|
Test cross-section fixed effects |
|
||||
Effects Test |
Statistic |
d.f. |
Prob. |
|
|
Cross-section F |
71.266387 |
(14,57) |
0.0000 |
|
|
Cross-section Chi-square |
218.849120 |
14 |
0.0000 |
|
|
Sumber : Hasil Output Menggunakan Eviews 9 (2023)
Berdasarkan dari hasil
uji Chow diatas, diketahui
bahwa nilai cross-section F dan cross-section chi-square pada uji Chow sebesar 0,0000 dan 0,0000 lebih
kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Maka model yang
terpilih adalah Fixed Effect Model (FEM). Terpilihnya Fixed Effect
Model (FEM) dari uji chow, maka akan dilanjutkan dengan uji Hausman.
2.
Uji Hausman
Uji hausman dilakukan setelah uji
Chow memilih model Fixed Effect Model (FEM). Uji Hausman dilakukan untuk
menentukan fixed effect atau random effect model yang paling
tepat. Berikut hasil pengujian dari uji Hausman, yaitu:
Tabel 7
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test |
||||
Equation: RE |
|
|
|
|
Test cross-section random effects |
|
|||
Test Summary |
Chi-Sq. Statistic |
Chi-Sq. d.f. |
Prob. |
|
Cross-section random |
28.949200 |
3 |
0.0000 |
|
Sumber : Hasil
Output
Menggunakan Eviews 9 (2023)
Berdasarkan
dari hasil
uji Hausman diatas, diketahui
bahwa nilai cross-section random pada uji Hausman sebesar 0,000 lebih kecil
dari tingkat signifikansi 0,05, maka yang terpilih yaitu
model Fixed Effect Model (FEM).
3.
Uji Lagrange Multiplier
Uji Lagrange Multiplier
digunakan untuk menetukan model yang tepat antara Random Effect Model (REM)
atau Common Effect Model (CEM). Dalam penelitian ini tidak perlu
dilakukan uji Lagrange Multiplier, karena pada uji Chow dan uji Hausman sudah
didapatkan model yang sama yaitu Fixed Effect Model (FEM).
1.
Uji Multikolonieritas
Tabel 8
Hasil Uji Multikolonieritas
|
Harga_Saham |
DER |
EPS |
ROA |
Harga_Saham |
1.000000 |
-0.092373 |
0.771542 |
0.343792 |
DER |
-0.092373 |
1.000000 |
-0.010881 |
-0.471133 |
EPS |
0.771542 |
-0.010881 |
1.000000 |
0.292814 |
ROA |
0.343792 |
-0.471133 |
0.292814 |
1.000000 |
Sumber : Hasil Output Menggunakan Eviews 9 (2023)
Berdasarkan tabel 8 yang merupakan hasil uji
multikolinearitas dengan menggunakan metode korelasi parsial antar variabel
independen, tidak terdapat korelasi antar variabel independen di atas 0.80.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel
independen karena nilai uji yang dihasilkan kecil dari 0.80.
2.
Uji Heterokedastisitas
Tabel 9
Hasil Uji
Heterokedastisitas
Panel Period Heteroskedasticity LR Test |
||||
Null hypothesis: Residuals are homoskedastic |
||||
Specification: HARGA_SAHAM C DER EPS ROA |
||||
|
Value |
df |
Probability |
|
Likelihood ratio |
1.881902 |
15 |
1.0000 |
|
LR test summary: |
|
|
||
|
Value |
df |
|
|
Restricted LogL |
-664.8053 |
71 |
|
|
Unrestricted LogL |
-663.8644 |
71 |
|
|
Sumber
: Hasil Output
Menggunakan Eviews 9 (2023)
Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas diatas diperoleh hasil prob. pada setiap
varibel � variabelnya memiliki nilai heterokedastisitas diatas 0,5, yaitu sebesar 1,0000, artinya variabel
terbebas dari adanya heterokedastisitas.
Berdasarkan pengujian model
regresi data panel yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa model
regresi data panel yang tepat digunakan dalam penelitian adalah Fixed Effect Model (FEM). Hasil analisis regresi data panel Fixed Effect Model (FEM) adalah sebagai berikut:
Tabel
10
Hasil Uji
Pemilihan Model Regresi Fixed
Effect
Dependent Variable: HARGA_SAHAM |
|
|||
Method: Panel Least Squares |
|
|||
Date: 02/06/23�� Time:
21:54 |
|
|||
Sample: 2017 2021 |
|
|
||
Periods included: 5 |
|
|
||
Cross-sections included: 15 |
|
|||
Total panel (balanced) observations: 75 |
|
|||
Variable |
Coefficient |
Std. Error |
t-Statistic |
Prob. |
C |
1621.763 |
338.0286 |
4.797709 |
0.0000 |
DER |
-68.25469 |
313.0636 |
-0.218022 |
0.8282 |
EPS |
-0.692491 |
0.592723 |
-1.168322 |
0.2475 |
ROA |
11177.73 |
2304.966 |
4.849411 |
0.0000 |
|
Effects Specification |
|
|
|
Cross-section fixed (dummy variables) |
|
|||
R-squared |
0.978989 |
Mean dependent var |
2345.267 |
|
Adjusted R-squared |
0.972722 |
S.D. dependent var |
2763.356 |
|
S.E. of regression |
456.3941 |
Akaike info criterion |
15.29015 |
|
Sum squared resid |
11872847 |
Schwarz criterion |
15.84635 |
|
Log likelihood |
-555.3808 |
Hannan-Quinn criter. |
15.51224 |
|
F-statistic |
156.2264 |
Durbin-Watson stat |
1.785796 |
|
Prob(F-statistic) |
0.000000 |
|
|
|
Sumber : Hasil
Output
Menggunakan Eviews 9 (2023)
�� Berdasarkan
tabel 10 yang merupakan
hasil regresi data panel dengan menggunakan software Eviews, maka persamaan
regresi data panel yang terbentuk dari Fixed Effect Model (FEM) adalah sebagai berikut:
Harga
Saham = 1622 � 68.25
DER
�
-0.69 EPS + 11178 ROA + εit
Dari persamaan regresi diatas mempunyai arti sebagai
berikut:
1.
Koefisien
regresi DER (X1) memiliki nilai koefisien sebesar 68,25 yang bernilai negatif.
Hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel DER (X1) turun sebesar 1 satuan,
maka variabel Harga Saham akan turun juga sebesar 68,25.
2.
Koefisien
regresi EPS (X2) memiliki nilai koefisien sebesar 0,69 yang bernilai negatif.
Hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel EPS (X2) turun sebesar 1 satuan,
maka variabel Harga Saham akan turun juga sebesar 0,69.
3.
Koefisien
regresi ROA (X3) memiliki nilai koefisien sebesar 11.178 yang bernilai positif.
Hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel ROA (X3) naik sebesar 1 satuan, maka
variabel Harga Saham akan naik juga sebesar 11.178
Uji Parsial (Uji Statistik t)
Berdasarkan hasil Fixed Effect Model (FEM) pada tabel dapat dijelaskan mengenai pengujian hipotesis dari
masing-masing variable bebas yaitu:
1.
Debt
To Equity Ratio (DER)
Hipotesis Debt To Equity Ratio (DER) yang
diajukan sebagai berikut:
a.
H0: DER tidak
berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan makanan dan minuman (food and
beverages) yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021.
b.
H1: DER
berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan makanan dan minuman (food and
beverages) yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021.
Berdasarkan hasil Fixed Effect Model nilai t-Statistic sebesar -0,218022, sedangkan nilai prob. dari DER
adalah 0,8282 yang artinya
lebih besar dari 0,05 menunjukkan
bahwa variabel DER tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Berdasarkan hipotesis maka
H0 diterima, yang artinya variabel DER tidak berpengaruh
terhadap Harga Saham perusahaan makanan dan minuman (food and beverages)
yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021.
2.
Earning Per Share (EPS)
Hipotesis EPS yang diajukan sebagai berikut:
a.
H0: EPS tidak
berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan makanan dan minuman (food and
beverages) �yang terdaftar di BEI
tahun 2017-2021.
b.
H1: EPS
berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan makanan dan minuman (food and
beverages) yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021.
Berdasarkan hasil Fixed Effect Model nilai t-Statistic sebesar ����������-1,168322 dan
nilai prob. sebesar 0,2475 yang artinya lebih
besar dari 0,05 menunjukkan bahwa variabel EPS tidak berpengaruh
terhadap Harga Saham. Berdasarkan hipotesis maka H0 diterima, yang
artinya variabel EPS tidak berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan makanan dan
minuman (food and beverages) yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021.
3.
Return On Assets (ROA)
Hipotesis
ROA yang diajukan sebagai berikut:
a.
H0: ROA tidak
berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan makanan dan minuman (food and
beverages) yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021.
b.
H1: ROA
berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan makanan dan minuman (food and
beverages) yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021.
Berdasarkan hasil Fixed Effect Model nilai t-Statistic sebesar 4,849411,
sedangkan nilai probabilitas ROA adalah 0.0000 yang artinya lebih kecil dari
0,05
menunjukkan bahwa variabel ROA berpengaruh terhadap Harga Saham.
Berdasarkan hipotesis maka H1 diterima, yang artinya variabel ROA berpengaruh terhadap
Harga Saham perusahaan makanan dan minuman (food and beverages) yang
terdaftar di BEI tahun 2017-2021.
Uji Simultan (Uji Statistik F)
Hipotesis Debt To Equity Ratio
(DER), Earning Per Share (EPS) dan Return On Assets (ROA) yang
diajukan sebagai berikut:
1.
H0: DER, EPS dan
ROA secara simultan tidak berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021.
2.
H1: DER,
EPS dan ROA secara simultan berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021.
Berdasarkan
hasil pada Fixed
Effect Model (FEM) menunjukkan
nilai prob. F yaitu 0,000000, artinya lebih
kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa semua
variable independen berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan makanan dan
minuman (food and beverages) yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021. Berdasarkan
hipotesis yang diajukan maka H1 diterima yang artinya semua variabel independen secara
simultan berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan makanan dan minuman (food
and beverages) yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021.
Uji Koefisien Determinasi
Nilai koefisien R-squared
sebesar 0.978989 atau 97,89%, nilai ini mengartikan bahwa variabel DER, EPS dan ROA
mampu menjelaskan Harga Saham sebesar 97,89%, sedangkan sisanya 2,11% dapat
dijelaskan oleh variabel selain yang digunakan dalam penelitian ini.
Nilai koefisien Adj R-squared
sebesar 0.972722 atau 97,27%, nilai ini mengartikan bahwa variabel DER, EPS dan ROA
mampu menjelaskan Harga Saham sebesar 97,27%, sedangkan sisanya 2,73% dapat
dijelaskan oleh variabel selain yang digunakan dalam penelitian ini.
Pembahasan
Mengacu pada hasil analisis
regresi yag telah dilakukan mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio (DER),
Return On Asset (ROA) dan Earning Per
Share (EPS) terhadap Harga Saham
pada perusahaan subsektor makanan dan minuman (food
and beverages) periode
2017 - 2021, maka dapat dilakukan pembahasan
lebih lanjut dari hasil analisis tersebut.
Pengaruh Debt to Equity
Ratio (DER) Terhadap Harga Saham
Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap harga
saham karena nilai probabilitasnya
lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,8282. Penelitian ini menemukan bahwa Debt to Equity
Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap
harga saham. Penggunaan hutang yang tinggi akan menyebabkan timbulnya
beban bunga yang semakin besar. Ini juga mengakibatkan berkurangnya modal perusahaan
untuk menutupi beban � beban tersebut. Akan tetapi hal tersebut terkadang tidak dikhawatirkan oleh perusahaan karena apabila manfaat hutang masih
lebih besar dibandingkan dengan penggunaan modal sendiri maka perusahaan akan terus menggunakan hutang.
Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ferdila dan
Mustika (2022), Anwar (2021), Sopyan dan Perkasa (2019), Sari et al.
(2022), Dika dan Pasaribu (2020), serta Vidiyastutik et al. (2021) yang
menemukan bahwa Debt to Equity Ratio
(DER) tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Pengaruh Earning Per Share
(EPS) Terhadap Harga saham
Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis bahwa Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh
terhadap harga saham karena nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 yaitu
sebesar 0,2475. Dapat dikatakan bahwa seorang investor dalam melakukan
investasi memperhatikan nilai Earning Per Share (EPS) yang dimiliki oleh
perusahaan. Karena rasio ini hanya menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
meningkatkan keuntungan bersih untuk tiap lembar saham perusahaan. Investor
menilai bahwa menurunnya nilai Earning Per Share (EPS) akan mempengaruhi
pembagian laba yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemilik modal. Oleh sebab
itu, para investor lebih mempercayai modal yang akan ditanamkannya kepada
perusahaan � perusahaan yang memiliki nilai Earning Per Share (EPS) nya
tinggi.
Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pengaruh Return On Asset (ROA)
Terhadap Harga saham
Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap harga saham
karena nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,0000. Penelitian ini menemukan bahwa Return On Asset (ROA)
berpengaruh dan signifikan terhadap harga saham. Dapat dikatakan bahwa seorang
investor dalam melakukan investasi memperhatikan Return On Asset (ROA)
yang dimiliki oleh perusahaan. Karena rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menggunakan asset yang dimilikinya untuk menghasilkan laba
yang diperoleh. Semakin tinggi nilai Return On Asset (ROA) yang
dimiliki, maka semakin baik pula perusahaan dalam mengelola asset untuk menjadikan
suatu laba atau keuntungan. Laba yang diperoleh menjadi dorongan bagi investor
untuk menanamkan modalnya di perusahaan. Investor melihat kemampuan perusahaan
dalam mengelola asetnya secara efektif dan efisien.
Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kesimpulan
Berdasarkan
fenomena, rumusan masalah, hipotesis dan hasil penelitian yang dilakukan pada
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa� Efek Indonesia periode 2017-2021, maka dapat disimpulkan bahwa : (1) Debt To Equity
Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Artinya, perusahaan
yang memiliki nilai Debt To Equity Ratio (DER) rendah tidak akan memiliki pengaruh terhadap peningkatan Harga Saham. (2) Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Artinya, perusahaan yang
memiliki nilai Earning Per Share (EPS) yang rendah tidak akan memiliki pengaruh terhadap
peningkatan� Harga Saham. (3) Return
On Assets (ROA) berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Artinya, perusahaan yang memiliki nilai Return On Assets (ROA) yang tinggi akan memiliki pengaruh terhadap peningkatan
Harga Saham.
BIBLIOGRAFI
Almumani, M. A. (2014). Determinants of Equity Share Prices
of the Listed Banks in Amman Stock Exchange: Quantitative Approach. International
Journal of Business and Social Science, Vol. 5 No. 1.
Anwar, A. M. (2021). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity,
dan Return On Assets Terhadap Harga Saham (Studi kasus pada perusahaan sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi, 1(2), 146�157.
Augusty , F. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Basuki, A. T. (2016). Analisis Regresi Dalam Penelitian
Ekonomi & Bisnis: Dilengkapi Aplikasi SPSS & EVIEWS. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Basuki, A. T. (2017). Analisis Regresi Dalam Penelitian
Ekonomi & Bisnis: Dilengkapi Aplikasi SPSS & EVIEWS. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Bursa Efek Indonesia. (2023, Januari 30). Retrieved from Laporan Keuangan dan
Tahunan:
https://www.idx.co.id/id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan
Dika, M. F., & Pasaribu, H. (2021). Pengaruh Earning Per
Share, Return On Asset dan Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham. Jurnal
Ilmiah Ecobuss, 9(1), 49�55. Retrieved from
https://doi.org/10.51747/ecobuss.v9i1.746
Effendi, M. A. (2016). The Power Of Good Corporate
Governance Edisi Kedua. Jakarta: Salemba.
Fahmi, I. (2012). Pengantar Pasar Modal Edisi Pertama.
Bandung: Alfabeta.
Ferdila, & Mustika, I. (2022). Pengaruh Current Ratio,
Debt to Equity Ratio dan Earning per Share Ratio terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Teknologi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah
Akuntansi Dan Finansial Indonesia, 5(2), 17�28. ht. Retrieved from
https://doi.org/10.31629/jiafi.v5i2.4288
Ghozali, I. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit
Universitas.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan
Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan
Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegor.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan
Program IBM SPSS 25. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hery. (2017). Auditing dan Asuransi. Jakarta:
Grasindo.
Indriantoro, N. d. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi Dan Manajemen Edisi Pertama Cetakan Ke Dua Belas. Yogyakarta: BPFE.
Invesnesia. (2020). Daftar Perusahaan Makanan dan Minuman
di BEI Terbaru. Retrieved Januari 30, 2023, from Invesnesia:
https://www.invesnesia.com/perusahaan-makanan-dan-minuman-di-bei
Kasmir. (2019). Analisis Laporan Keuangan. Depok: PT. Raja
Grafindo Persada.
Khairani, I. (2016). Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan
Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan yang
terdaftar di BEI Periode 2011-2013. Jurnal Manajemen Keuangan, 5 (1).
Nautiyal, N., & Kavidayal, P. C. (2018). Analysis of
Institutional Factors Affecting Share Prices: The Case of National Stock
Exchange. Analysis of Institutional Factors Affecting Share Prices: The Case of
National Stock Exchange. 19 (3), 707-721.
Norazmi, H. (2014). Signalling Theory. Retrieved Maret 2023,
from
https://www.academia.edu/3884969/A_Teori_Pesinyalan_Signalling_Theory_Signall
Puspitasari, A. D. (2017). Analisis Pengaruh Enterprise Risk
Management Disclosure, Intellectual Capital Disclosure, Dan Corporate Social
Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Studi Empiris Pada
Perusahaan Pertambangan Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan. Universitas
Lampung.
Reschiwati, Anwar, F. Y., & Syahdina, A. (2021, Maret).
Determinants of Bank Health Level in Indonesia : How does its implications for
stock prices? International Journal of Humanities and Social Science
Invention (IJHSSI), 10(3), 49-60.
Sagala, I. A., Pane, C. J., Yolanda, E., Yanti, N. F., &
Panggabean, M. S. (2020, Oktober). Pengaruh Debt to Equity Ratio, Current
Ratio, dan Total Asset Turnover terhadap Return on Equity pada Perusahaan
Consumer Goods Industry. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi,
856-861.
Sari, L., Esparesya, W., & Septiano, R. (2022). Sari, L.,
Esparesya, W., & Septiano, R. Pengaruh Earning Per Share dan Return on
Equity Serta Debt To Equity Ratio terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub
Sektor Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu
Manajemen Terapan, 3(5), 479�490.
Sopyan, & Perkasa, D. H. (2019). Pengaruh Debt to Equity
Ratio, Return on Asset dan Price Earning Ratio terhadap Harga Saham pada Sub
Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Taun
2012-2016. Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 1(2), 97.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryana, L. Y., & Widodo, A. (2021). Pengaruh Debt To
Equity Ratio Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada PT Bukit Asam Tbk.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIMAWA),, 1(2), 90�96. Retrieved from
https://doi.org/10.32493/jmw.v1i2.12324
Utami, M. R., & Darmawan, A. (2018). Pengaruh Der, Roa,
Roe, Eps Dan Mva Terhadap Harga Saham Pada Indeks Saham Syariah Indonesia. Journal
of Applied Managerial Accounting, 2(2), 206�218. Retrieved from https://doi.org/10.30871/jama.v2i2.910
Vidiyastutik , D. E., Rahayu, A., Priantono, S., & Dhany,
U. R. (2021). Pengaruh Earning Per Share, Return On Asset dan Debt to Equity
Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2017-2019. Jurnal Ilmiah Ilmu
Ekonomi Dan Bisnis, 9(1), 49�55.
Wibisono, D. (2005). Metode Penlitian Dan Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Widyanto, E. A., & Permana, D. V. (2018). Eko Adi
Widyanto, Diyah Permana, V. U. Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On
Equity (ROE) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Perusahaan
Indeks LQ45 DI Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017. Jurnal Akuntansi Multi
Dimensi, 2(2). 142�148.
Wijaya, H., Tania, D. R., & Cahyadi, H. (2021, Juli).
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan. Jurnal Bina Akuntansi, 8,
109 - 121.
Copyright holder: Febry
Yeni Anwar, Sugeng Riyadi (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |