Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia�
p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
5, Mei 2023
PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PADANG
PARIAMAN
Sonia
Septiani, Hendri Koeswara, Desna
Aromatica
Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas andalas, Padang, Indonesia
E-mail: [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Pelayanan publik
merupakan segala bentuk kegiatan dalam rangka pengaturan, pembinaan, bimbingan,
penyediaan fasilitas, jasa dan lainnya yang dilaksanakan oleh aparatur
pemerintah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Tujuan dari penelitian ini adalah Menguji dan
menganalisis pengaruh peran kepemimpinan, budaya organisasi, kepemimpinan dan
budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman secara parsial. Dalam penelitian ini
pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang
bersifat deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman. Dalam penelitian ini, populasi yang
peneliti pilih adalah seluruh pegawai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 55 orang. Berdasarkan penelitian ini,
dapat disimpulkan bahwa peran kepemimpinan pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman dikategorikan sebagai baik. Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman memiliki budaya
organisasi yang baik. Kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Padang Pariaman juga dikategorikan sebagai baik. Penelitian
menunjukkan bahwa peran kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja pegawai. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa budaya organisasi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Analisis regresi
linear berganda menunjukkan bahwa baik peran kepemimpinan maupun budaya
organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai.
Kata Kunci: Peran kepemimpinan, Budaya organisasi, Kinerja
pegawai.
Abstract
Public services are all forms of
activities in the context of regulating, coaching, guidance, providing
facilities, services and others carried out by government apparatus as an
effort to meet the needs of the community in accordance with applicable laws
and regulations. The purpose of this study is to test and analyze the influence
of leadership roles, organizational culture, leadership and organizational
culture on employee performance at the Population and Civil Registration Office
of Padang Pariaman Regency partially. In this study, the research approach used
is a quantitative approach that is descriptive. This research was conducted at
the Population and Civil Registration Office of Padang Pariaman Regency. In
this study, the population that the researchers selected was all employees at
the Population and Civil Registration Office of Padang Pariaman Regency as many
as 55 people. Based on this research, it can be concluded that the leadership
role at the Population and Civil Registration Office of Padang Pariaman Regency
is categorized as good. The Population and Civil Registration Office of Padang
Pariaman Regency has a good organizational culture. The performance of
employees at the Population and Civil Registration Office of Padang Pariaman
Regency is also categorized as good. Research shows that leadership roles have
a significant influence on employee performance. The results also show that
organizational culture has a significant influence on employee performance.
Multiple linear regression analysis shows that both leadership roles and
organizational culture simultaneously affect employee performance.
Keywords: Leadership role,
Organizational culture, Employee performance.
Pendahuluan
Organisasi pelayanan publik mempunyai peranan penting untuk menyediakan kebutuhan publik yang prima. Hal ini sesuai
dengan Peraturan Undang � Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa pelayanan publik merupakan segala
bentuk kegiatan dalam rangka pengaturan, pembinaan, bimbingan, penyediaan
fasilitas, jasa dan lainnya yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku (Indonesia, 2009).
Organisasi pelayanan publik bukan hanya
terfokus pada level pemerintah pusat, namun prioritas pelayanan publik
sebenarnya pada level pemerintahan daerah. Hal ini dikarenakan, organisasi pemerintah daerah memiliki tujuan utama yaitu memenuhi kebutuhan masyarakatnya masing-masing sampai ke daerah
terpencil yang tidak bisa dijangkau oleh pemerintah pusat yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Nomor, 2015).
�Menurut Sarundajang dalam Taufiqurrahman, di
era reformasi ini organisasi pemerintah daerah bukan hanya menjadi regulator
dan fasilitator tetapi semakin dituntut untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan lebih cepat (faster), lebih baik (better) dan lebih murah (cheaper) (Dwiyanto, 2018). Akan tetapi
tuntutan tersebut akan sulit dilakukan mengingat kondisi pegawai instansi
pemerintah pada tahun 2021 masih
banyak mendapat aduan negatif dari masyarakat
yang menandakan masih lemahnya kualitas aparatur pelayanan publik. Hal ini
didukung oleh pernyataan Hery Susanto selaku Anggota Ombudsman RI yang dikutip
dari Kontan.co.id dalam Webinar Ngopi Bareng Ombudsman pada 5/8/2021
Upaya yang dilakukan dalam mengatasi belum
profesionalnya pegawai pemerintah daerah dalam
memberikan layanan terhadap masyarakat yaitu dengan cara meninjau ulang atau
mengevaluasi Manajemen Sumber Daya
Manusia di
lingkungan organisasi
pemerintahan daerah tersebut. Sebab, Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan alat atau elemen dalam merencanakan, mengelola dan mengendalikan sumber daya manusia untuk
keberlangsungan suatu organisasi. Menurut Cushway dalam Priyono, MSDM
diartikan �Part of the process that helps the organization achieve its
objectives� yang artinya MSDM merupakan �bagian dari proses yang membantu
organisasi mencapai tujuannya� (Priyono & Hasyim, 2023). Dimana tujuan dari suatu organisasi adalah
mencapai kinerja sesuai dengan yang telah direncanakan.
Banyak faktor yang mampu memanajemen sumber
daya manusia �organisasi pemerintahan daerah, salah satunya yaitu
mengoptimalkan peran kepemimpinan untuk memotivasi dan
mempengaruhi pengembangan
etika pelayanan melalui internalisasi budaya organisasi, yang diharapkan mampu
menciptakan budaya organisasi yang kuat serta berdampak baik terhadap
peningkatan kinerja pegawai. Hal ini
sejalan dengan pendapat Windaryadi yang memberikan kesimpulan bahwa organisasi harus
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai diantaranya peran kepemimpinan yang
mampu mempengaruhi perilaku bawahan, mengarahkan pegawai, menjadi
suri tauladan baik perkataan maupun perbuatan serta budaya organisasi yang
mampu siap menghadapi tantangan masa depan (Windaryadi, 2018). Dimana budaya organisasi yang kuat ditandai oleh nilai-nilai inti
yang dipegang teguh dan disepakati secara luas dalam sebuah organisasi, semakin
banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti
dan semakin besar komitmen mereka terhadap nilai-nilai tersebut, maka semakin
kuat budayanya (Robbins, 1994).
Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman merupakan salah satu organisasi pemerintah daerah yang melakukan upaya peningkatan profesional sumber
daya manusianya dengan cara, mengoptimalkan peran kepemimpinan dalam mendorong pegawainya untuk menginternalisasi budaya organisasi yang dianut, yaitu budaya CERIA (Cepat, Efisien,
Responsif, Inovatif dan Akuntabel) dengan harapan mampu meningkatkan kinerja pegawainya (Supriyadi,
2015).
Menurut Pasolong, kepemimpinan birokrasi yang baik
dapat menjalankan peran pengambilan keputusan, peran mempengaruhi, peran
memotivasi, peran antar pribadi dan peran informasional (Pasolong, 2020). Serta internalisasi nilai-nilai budaya organisasi yang
dilakukan melalui peran kepemimpinan, diharapkan mampu menanamkan budaya
organisasi yang kuat. Menurut Ndraha, budaya organisasi yang kuat (BOKU) memiliki ciri-ciri Intensity
Nilai (I), Clarity Nilai (C) dan Extensity
Nilai (E) terhadap budaya
organisasi tersebut (Bakri et al., 2022).
Penelitian ini menggunakan rumusan masalah asosiatif.
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah yang bersifat menanyakan hubungan antara dua
variabel atau lebih. Berdasarkan latar belakang diatas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana pengaruh peran kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman secara parsial? (2) Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman secara parsial? (3) Bagaimana pengaruh peran kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman secara simultan?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menguji dan menganalisis pengaruh peran kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman secara parsial. (2) Menguji dan menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman secara parsial. (3) Menguji dan menganalisis pengaruh peran kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman secara�
simultan.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
masukan dan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Seperti; (1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
yaitu sebagai bahan evaluasi dan rujukan dalam pengambilan keputusan terkait
upaya untuk peningkatan kinerja pegawai pelayanan administrasi kependudukan. (2) Masyarakat, yaitu sebagai
bahan rujukan untuk mencari informasi terkait peran kepemimpinan,
budaya organisasi dan kinerja pegawai. (3) Pemerintahan setempat, yaitu sebagai bahan evaluasi dan rujukan dalam
pengambilan keputusan tentang upaya peningkatan kualitas pelayanan. (4) Dokumen Administrasi, yaitu
sebagai bahan rujukan dalam pelayanan yang berorientasi untuk dokumen
administrasi.
Banyak kajian yang
relevan dengan penelitian ini, pertama seperti penelitian yang sudah dilakukan
oleh Nisantika (2020), hasil
analisis data dari penelitian ini adalah secara tidak langsung Kinerja Pegawai
melalui Pemberdayaan berpengaruh signifikan terhadap Self Efficacy dan
Budaya Organisasi. Hal ini disebabkan nilai Z > Z tabel yang diperoleh
sebesar 2.214 > 1.96 dengan signifikan 5% maka membuktikan bahwa Kinerja
Pegawai terhadap Self Efficacy dan Budaya Organisasi melalui
Pemberdayaan sudah sangat baik.
Penelitian kedua dilakukan oleh Putri dan Mazni (2021), hasil membuktikan bahwa
Budaya kerja dan disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Lampung Tengah diperoleh
Fhitung (67.223 )> nilai Ftabel (3,32) taraf signifikan 0.000<0.05. Hal
tersebut berarti apabila komunikasi dapat dijalankan dengan baik, dan motivasi
dapat ditingkatkan dengan baik maka kinerja juga akan mengalami peningkatan.
Penelitian ketiga
dilakukan oleh Bindarto (2020), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara
simultan variabel Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi
berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kinerja Pegawai.
Berdasarkan pemaparan
yang telah disampaikan, hal ini tidak terlepas dari peran kepemimpinan Kepala
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman yang
memotivasi dan mengispirasi melalui berbagai upaya, seperti; mengadakan kuis
internal, outbound, pemberian reward, menciptakan ruang kantor
yang nyaman, memilih petugas honor yang kompeten dan mampu memutuskan berbagai
masalah kerja. Serta, memiliki trikjitu keberhasilan dengan melakukan upaya
internalisasi nilai CERIA yang merupakan budaya organisasi Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman. Paparan data tersebut,
menimbulkan asumsi peneliti bahwa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman meraih berbagai penghargaan akibat adanya peran
kepemimpinan yang baik, budaya organisasi yang kuat dan kinerja pegawai yang
baik. Sehingga, peneliti tertarik untuk lebih dalam melanjutkan
penelitian ini untuk menguji asumsi peneliti tentang adanya hubungan peran
kepemimpinan, budaya organisasi yang diinternalisasi terhadap kinerja
pegawainya.
Metode Penelitian
Dalam
penelitian ini pendekatan penelitian yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif. Dalam pengembangannya,
penelitian ini bersifat deskriptif karena penelitian
ini menjelaskan apa yang terjadi saat ini, didalamnya ada upaya menjelaskan,
mencatat, menganalisis dan menginterpretasi kondisi saat ini (Burhan et al., 2022).
Dengan kata lain, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi dalam melihat kaitan
antara variabel-variabel yang diteliti, yaitu variabel Peran Kepemimpinan
(X1), Budaya Organisasi (X2) yang terdapat pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Padang Pariaman dengan pengaruhnya terhadap Kinerja Pegawai (Y) di dinas tersebut.
Penelitian ini dilakukan pada Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman karena memiliki pemimpin dengan kepemimpinan
yang sangat berperan aktif dalam memanage pegawainya dan organisasi ini memiliki budaya organisasi
yang unik yaitu CERIA. Dalam penelitian ini, populasi yang peneliti
pilih adalah seluruh pegawai
di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Padang Pariaman sebanyak 55
orang, perhatikan tabel 1 berikut:
Tabel 1
Daftar Populasi
No. |
Status
Kepegawaian |
Jumlah |
1. |
PNS |
19 |
2. |
Non PNS |
36 |
Total |
55 |
Sumber : Bezzeting PNS
dan NON PNS Disdukcapil
Kab. Padang Pariaman, 2022
Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat dilihat bahwa pegawai PNS pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman berjumlah 19 orang dan pegawai Non-ASN berjumlah 36 orang dengan total seluruhnya 55 orang. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik dalam penelitian ini, total jumlah
subjek atau populasi adalah 55 orang. Apabila merujuk pada pendapat Arikunto, maka jumlah
sampel yang
digunakan adalah seluruhnya atau 55 orang. Hal ini dikarenakan subjek dalam penelitian kurang
dari 100 orang. Penelitian
ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1) Kuesioner, 2) Dokumentasi.
Penelitian kuantitatif membutuhkan pengujian
instrumen sebelum disebarkan ke responden. Pengujian ini digunakan agar mendapatkan informasi data
secara valid, reliabel dan objektif. Pengujian itu sering disebut uji validitas
dan uji reliabilitas. Dalam penelitian kuantitatif teknik analisis data menggunakan statistik.
Berdasarkan kajian tersebut, dibangunlah
kerangka hipotesis satu sebagai berikut:
H1 : Peran kepemimpinan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
Budaya organisasi berpengaruh terhadap
kinerja pegawai karena nilai-nilai orientasi setiap orang di dalam organisasi
membentuk budaya organisasi yang dirasakan pegawai mampu memberikan kontribusi
besar terhadap peningkatan kinerja mereka (Huseno, 2017). Hal ini juga sesuai dengan hasil
penelitian Rukmawati (2016), Saputra (2020) yang memberikan kesimpulan bahwa budaya organisasi secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai.
Berdasarkan hasil penelitian (Ilmaniar & Djastuti, 2018), bahwa budaya
organisasi miliki pengaruh positif terhadap kinerja pegawai karena apabila budaya
organisasi yang dilakukan sudah baik, maka
pegawai akan rajin dan
bertanggungjawab dalam bekerja. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil
penelitian yang pernah dilakukan Dewi
dan Rahman, dimana budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai dengan cara
membudayakan nilai-nilai yang dianut kepada setiap pegawai melalui penyampaian nilai yang dikehendaki
dalam bahasa yang dianut oleh kebanyakan pegawai serta hendaknya dimulai dari
pimpinan puncak sehingga dalamnya
mengenal budaya organisasi, akan memudahkan manajemen mengambil keputusan
reliabel strategis maupun operasional (Dewi & Rahman, 2019). Namun, berbeda dengan hasil penelitian Hilmawan yang
menyatakan budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai, karena baik atau buruknya budaya
organisasi tidak dapat mempengaruhi meningkat atau menurunnya kinerja (Hilmawan, 2020). Berdasarkan kajian
tersebut, dibangunlah kerangka hipotesis dua sebagai berikut:
H2 : Budaya
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
Penelitian yang dilakukan oleh Windaryadi, memberikan kesimpulan bahwa
organisasi harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai
diantaranya peran kepemimpinan yang mampu mempengaruhi perilaku bawahan,
mengarahkan pegawai, menjadi suri tauladan baik perkataan maupun perbuatan
serta budaya organisasi yang mampu siap menghadapi tantangan masa depan (Windaryadi, 2018). Mahmudi juga
berpendapat bahwa kinerja yang baik dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain;
(1) Faktor personal atau
individu, meliputi: pengetahuan, skill, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen
yang dimiliki oleh setiap individu. (2) Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas
dalam memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan yang diberikan oleh
manajer
atau team leader. (3) Faktor tim, meliputi: kualitas dan semangat yang diberikan
oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan
dan keeratan anggota tim. (4) Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas
kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan
kultur organisasi, (5) Faktor kontekstual atau situasional, meliputi: tekanan
dan perubahan lingkungan eksternal dan internal organisasi. Berdasarkan kajian tersebut,
dibangunlah kerangka hipotesis ketiga sebagai berikut:
H3 : Peran kepemimpinan dan
budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
Hasil dan Pembahasan
A. Gambaran Tanggapan Responden Terhadap Seluruh Item
Variabel Penelitian
Penelitian ini menyajikan data analisis per
item pertanyaan berdasarkan tanggapan responden penelitian. Dimana, hal
tersebut merupakan analisis deskriptif per item atas variabel Peran
Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Kinerja
Pegawai (Y) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman (Lampiran XIII).
1. Gambaran Tanggapan
Responden terhadap Item Variabel X1 : Peran Kepemimpinan.
Gambaran Tanggapan
Responden terhadap item variabel Peran Kepemimpinan (X1) dalam penelitian
ini diuraikan
berdasarkan lima indikator, yaitu; Pengambilan Keputusan yang terdiri dari 6 item
pertanyaan, Mempengaruhi terdiri dari 9 item pertanyaan, Memotivasi terdiri
dari 2 item pertanyaan, Antar Pribadi terdiri dari 5 item pertanyaan dan Informasional terdiri dari 3 item pertanyaan dengan
total seluruhnya 25 item pertanyaan yang telah diujikan menggunakan
kuesioner berganda a, b, c, d, e dengan skala Likert 1 � 5 berdasarkan urutan ; a = 1, b = 2, c = 3, d = 4 dan e
= 5.
2. Gambaran Tanggapan
Responden terhadap item variabel X2 : Budaya Organisasi
Gambaran Tanggapan
Responden terhadap item variabel Budaya Organisasi (X2) dalam penelitian
ini diuraikan
berdasarkan tiga
indikator, yaitu; Intensity
(I) yang terdiri dari 9 item pertanyaan menjadi 8 item
pertanyaan karena terdapat 1 item yang tidak valid dalam pengujian validitas, Clarity (C) yang terdiri dari 5 item pertanyaan, serta Extensity (E)
yang terdiri dari 5 item pertanyaan dengan total seluruhnya 18 item pertanyaan yang telah diujikan menggunakan
kuesioner berganda a, b, c, d, e dengan skala Likert 1 � 5 berdasarkan urutan ; a = 1, b = 2, c = 3, d = 4 dan e
= 5.
3. �Gambaran Tanggapan
Responden terhadap item variabel Y : Kinerja Pegawai
Gambaran Tanggapan
Responden terhadap item variabel Kinerja Pegawai (Y) dalam penelitian
ini diuraikan
berdasarkan tujuh
indikator, yaitu; Kemampuan yang
terdiri dari 2 item pertanyaan, Kemauan yang terdiri dari 8 item pertanyaan
menjadi 7 item pertanyaan karena terdapat 1 item pertanyaan tidak valid dalam
uji validitas instrumen, Energi yang terdiri dari 3 item pertanyaan, Teknologi
yang terdiri dari 2 item pertanyaan, Kompensasi yang terdiri dari 2 item
pertanyaan menjadi 1 item pertanyaan karena terdapat 1 item pertanyaan yang
tidak valid dalam pengujian validitas instrumen, Kejelasan Tujuan yang terdiri dari
2 item pertanyaan dan Keamanan yang terdiri dari 1 item pertanyaan dengan total
seluruhnya 18 item pertanyaan yang
telah diujikan menggunakan kuesioner berganda a, b, c, d,
e dengan skala Likert 1 � 5
berdasarkan urutan ; a = 1, b = 2, c = 3, d = 4 dan e = 5.
B. �Analisis
Statistik Deskriptif Variabel Peran Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2)
dan Kinerja Pegawai (Y) Berdasarkan Tingkat Capaian Responden (TCR)
Analisis statistik deskriptif ketiga variabel akan dijabarkan per
indikator variabel bukan per item pertanyaan. Variabel Peran Kepemimpinan (X1)
memiliki 5 (lima) indikator, yaitu; Pengambilan
Keputusan, Mempengaruhi, Memotivasi, Antar Pribadi dan Informasional. Variabel Budaya Organisasi (X2)
memiliki 3 (tiga) indikator, yaitu; �Intensity (I), Clarity (C)
dan� Extensity (E).
Variabel Kinerja Pegawai (Y) memiliki 7 (tujuh)
indikator, yaitu; Kemampuan,
Kemauan, Energi, Teknologi, Kompensasi, Kejelasan Tujuan dan Keamanan. Sehingga
total indikator ketiga variabel tersebut berjumlah 15 (lima belas) indikator
dan 61 item soal. Analisis statistik deskriptif ketiga variabel menggunakan
rumus Tingkat Capaian Responden (TCR), dimana setiap frekuensi item pertanyaan
masing-masing indikator variabel
dijumlahkan berdasarkan jawaban pada kuesioner berganda, seperti a, b, c, d,
dan e.
1. Analisis Statistik
Deskriptif Berdasarkan Tingkat Capaian Responden (TCR) pada Variabel X1 :
Peran Kepemimpinan Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Padang Pariaman.
Peran Kepemimpinan
merupakan variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai. Peran kepemimpinan adalah seperangkat prilaku yang dilakukan oleh seseorang sesuai dengan
kedudukannya sebagai seorang pemimpin.
Berdasarkan jawaban
kuesioner hasil penelitian yang digunakan untuk mengukur �Pengaruh Peran Kepemimpinan
dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman�, dapat diperoleh deskripsi mengenai
Tingkat Capaian Responden (TCR) untuk variabel X1 yaitu Peran Kepemimpinan
dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2
Hasil Analisis Statistik
Deskriptif Variabel Peran Kepemimpinan (X1)
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2022
Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa Variabel Peran Kepemimpinan pada
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman diukur
berdasarkan 5 (lima) indikator, yaitu; Pengambilan
Keputusan yang terdiri dari 6 item pertanyaan, Mempengaruhi terdiri dari 9 item
pertanyaan, Memotivasi terdiri dari 2 item pertanyaan, Antar Pribadi terdiri
dari 5 item pertanyaan dan
Informasional terdiri dari 3 item pertanyaan yang telah dinyatakan valid pada
uji validitas instrumen.
2. Analisis Statistik
Deskriptif Berdasarkan Tingkat Capaian Responden (TCR) pada Variabel X2 :
Budaya Organisasi Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang
Pariaman
Berdasarkan jawaban kuesioner hasil penelitian yang digunakan untuk
mengukur �Pengaruh Peran Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman�, dapat diperoleh deskripsi mengenai
Tingkat Capaian Responden (TCR) untuk variabel X2
yaitu Budaya Organisasi dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Budaya Organisasi (X2)
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2022
Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa Variabel Budaya
Organisasi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang
Pariaman diukur berdasarkan 3 (tiga) indikator, yaitu; Intensity
Nilai (I) yang terdiri dari 9 item pertanyaan menjadi 8 item
pertanyaan karena terdapat 1 item yang tidak valid dalam pengujian validitas, Clarity Nilai
(C) yang terdiri
dari 5 item pertanyaan, serta Extensity
Nilai (E) yang terdiri dari 5 item
pertanyaan.
3. �Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan
Tingkat Capaian Responden (TCR) pada Variabel Y : Kinerja Pegawai� Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman.
Tabel 4
Hasil Analisis Statistik
Deskriptif Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2022
Berdasarkan tabel 4 di atas,
dapat dilihat bahwa Variabel Kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman diukur berdasarkan 7 (tujuh)
indikator, yaitu; Kemampuan yang
terdiri dari 2 item pertanyaan, Kemauan yang terdiri dari 8 item pertanyaan
menjadi 7 item pertanyaan karena terdapat 1 item pertanyaan tidak valid dalam
uji validitas instrumen, Energi yang terdiri dari 3 item pertanyaan, Teknologi
yang terdiri dari 2 item pertanyaan, Kompensasi yang terdiri dari 2 item
pertanyaan menjadi 1 item pertanyaan karena terdapat 1 item pertanyaan yang
tidak valid dalam pengujian validitas instrumen, Kejelasan Tujuan yang terdiri
dari 2 item pertanyaan dan Keamanan yang terdiri dari 1 item pertanyaan.
C. Hasil Uji Asumsi Klasik
Suatu model analisis regresi akan dikatakan
linear apabila telah melalui uji asumsi klasik atau uji persyaratan. Uji persyaratan dalam
penelitian dilakukan untuk menentukan statistik yang akan digunakan, apabila
data berdistribusi normal, maka digunakan statistik parametrik dan sebaliknya
apabila data tidak normal maka digunakan statistik nonparametrik. Dalam
penelitian ini, data yang dianalisis berupa statistik parametrik sehingga
menggunakan uji regresi berganda, uji t dan uji. Sebelum data dianalisis lebih
lanjut menggunakan analisis regresi berganda, terlebih dahulu diuji normalitas
sebaran datanya, uji linieritas pengaruh, uji multikolinieritas untuk menguji
independensi anaar variabel bebas, uji autokorelasi untuk mengetahui ada atau tidaknya variabel pengganggu
pada waktu tertentu dan uji heteroskedastisitas
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lainnya.
D. Hasil Uji Normalitas Data
Uji normalitas dalam penelitian
statistik digunakan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak dalam penelitian ini yaitu analisa grafik dan analisa
statistik dengan model uji nilai signifikansi (Sig.) menggunakan uji kolmogorov-smirnov (Ghozali, 2017). Berikut
diperlihatkan Diagram 5.3 histogram hasil analisi
regresi uji normalitas data dalam
penelitian ini:
Diagram 1
Histogram Hasil
Analisis Regresi Uji
Normalitas Data
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2022
Berdasarkan diagram 1 di atas, dapat dilihat
bahwa data observasi terdistribusi dengan normal
dimana grafik mengikuti garis diagonal. Oleh karena itu, data dinyatakan normal dengan
uji normalitas terpenuhi. Untuk memperkuat
kualitas data yang menyatakan data berdistribusi normal, maka dapat dilengkapi
dengan Grafik P-P Plot Uji Normalitas Data berikut:
Diagram �2
Grafik P-P Plot Hasil
Analisis Regresi Uji
Normalitas Data
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2022
Berdasarkan diagram 2 diatas, grafik uji normalitas data menggunakan P-P Plot
menunjukkan bahwa titik-titik bergerak menuju searah dengan garis linear.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan layak untuk
mengikuti tahapan uji lebih lanjut. Namun, analisa grafik histogram dan P-P Plot masih
memiliki kelemahan, terutama untuk jumlah sampel yang kecil. Untuk itu, grafik
analisa dilengkapi dengan uji signifikansi Kolmogorov-Smirnov (KS). Perhatikan
tabel 4 berikut:
Tabel 4
Hasil
Pengujian Normalitas Data, Menggunakan
Uji Kolmogorov-Smirnov (KS)
Variabel |
Sig. KS |
Kriteria |
Keterangan |
Peran Kepemimpinan (X1) |
0,058 |
> 0,05 |
Berdistribusi Normal |
Budaya Organisasi (X2) |
0,200 |
> 0,05 |
Berdistribusi Normal |
Kinerja Pegawai (Y) |
0,200 |
> 0,05 |
Berdistribusi Normal |
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2022
Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat dilihat
bahwa Variabel Peran Kepemimpinan memiliki nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,058, Variabel
Budaya Organisasi memiliki nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200 dan Variabel Kinerja
Pegawai memiliki nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200 pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman. Sehingga, data telah memenuhi uji persyaratan normalitas data dan bisa
dilakukan uji lanjutan.
E. Hasil Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk melihat
apakah spesifikasi model analisis
yang digunakan sudah
benar atau tidak. Berikut diperlihatkan tabel 5
hasil uji linearitas menggunakan test of linearity penelitian
ini:
Tabel 5
Hasil Uji Linearitas Menggunakan
Test of Linearity
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2022
Berdasarkan tabel 5 di atas,
terlihat bahwa nilai signifikansi deviation from linearity sebesar
0,241. Sehingga, nilai tersebut memenuhi keputusan uji linearitas yaitu �jika sig. deviation from linearity (0,241) > α (0,05), maka terdapat hubungan linear antara variabel
independen dengan dependen�. Maka, dapat dilakukan analisis data
lanjutan menggunakan regresi linear berganda tiga variabel.
F.
Hasil Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas
dalam penelitian digunakan untuk menemukan korelasi antar variabel bebas atau
independen (X) dalam model regresi (Ghozali, 2017). Model regresi yang baik seharusnya menunjukkan tidak
adanya korelasi antar variabel independen. Untuk dapat mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat melalui Tolerance value dan Variance Inflation Factor (VIF) value. Berikut diperlihatkan tabel 6
hasil
uji multikolinearitas menggunakan Uji Tolerance dan Uji Variance Inflatation Factor (VIF)
:
Tabel 6
Hasil Uji
Multikolinearitas Menggunakan Uji Tolerance dan Variance Inflatation Factor (VIF)
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2022
Berdasarkan tabel 7 di atas,
terlihat bahwa Variabel Peran Kepemimpinan
(X1) memiliki nilai tolerance sebesar 0,472 dan nilai Variance Inflatation Factor (VIF) sebesar 2,120. Pada Variabel Budaya Organisasi (X2) memiliki nilai tolerance sebesar 0,472 dan nilai Variance Inflatation Factor (VIF) sebesar 2,120. Sehingga dapat dinyatakan penelitian
ini memenuhi uji multikolinearitas karena kedua variabel
independen (X) memiliki nilai Tolerance (0,472) > 0,10 dan nilai Variance Inflatation Factor (VIF) (2,120) < 10, maka telah diputuskan bahwa tidak adanya multikolinearitas antara variabel independen serta disimpulkan, hasil korelasi pada uji multikolinearitas kecil,
maka model regresi yang digunakan semakin baik dan akurat.
1. Hasil Uji
Autokorelasi
Uji
autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode tertentu dengan periode sebelumnya. Jika terdapat
korelasi, maka penelitian tersebut mempunyai masalah autokorelasi. Masalah ini
muncul karena observasi yang saling berurutan dan berkaitan satu sama lain
sepanjang waktu (Ghozali, 2017). Metode yang digunakan dalam pengujian
autokorelasi yaitu uji Durbin Watson (DW = d). Autokorelasi tidak akan terjadi (positif maupun
negatif), apabila nilai Durbin Watson (DW = d) berkisar antara du < d < 4-du. Berikut diperlihatkan tabel 5.71
hasil
uji autokorelasi menggunakan Durbin Watson (DW = d):
Tabel 7
Hasil Uji
Autokorelasi Menggunakan Durbin Watson (DW = d)
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2022
Berdasarkan tabel 7 di atas,
terlihat bahwa uji Durbin Watson (DW = d) menghasilkan nilai sebesar 2.088. Lalu, nilai
tersebut dimasukkan ke dalam rumus perhitungan uji
autokorelasi (du < d < 4-du)� sebagai berikut:
Rumus : du < d < 4-du
Nilai Durbin Watson (DW = d) = 2.088
dl =
1.490 , du = 1.641 (Lampiran IX)
4-dl =
2.510 , 4-du = 2.359
Keputusan
: du < d < 4-du = 1.641 < 2.088 < 2.359, maka tidak terdapat
autokorelasi.
2. Hasil Uji
Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian statistik
digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Hasil uji
heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser sebagai berikut:
Tabel 8
Hasil Uji
Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2022
Berdasarkan tabel 8 di atas,
terlihat bahwa Variabel Peran Kepemimpinan
(X1) memiliki nilai absolut residual sebesar 0,192 dan Variabel Budaya Organisasi (X2) memiliki nilai absolut
residual sebesar
0,181. Uji Heteroskedastisitas juga dapat dianalisis
menggunakan grafik Scatter Plot antara
SRESID dan ZPRED berikut:
Diagram
3
Grafik P-P Plot Hasil
Analisis Regresi Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2022
Berdasarkan diagram 3 di atas,
terlihat bahwa tidak
ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
sumbu y, maka keputusannya tidak terjadi heteroskedastisitas.
G. Analisis Statistik Inferensial Pengaruh Peran
Kepemimpinan (X1) dan Budaya Organisasi (X2) terhadap
Kinerja Pegawai (Y) Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Padang Pariaman
Pada tahap ini, analisis
statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan
pada penelitian. Pengujian statistik inferensial digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel penelitian, yaitu Variabel Peran Kepemimpinan (X1),
Budaya Organisasi (X2) dan Kinerja Pegawai (Y) pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman.
Untuk menguji hipotesis
hubungan antar variabel tersebut, analisis statistik inferensial yang digunakan
adalah model analisis Regresi Linear Berganda, Uji Parsial (T), Uji Simultan
(F) dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara ketiga variabel
menggunakan model koefisien determinasi (r2), dengan� teknik regression menggunakan aplikasi
SPSS versi 26, karena data dalam bentuk skala ordinal yaitu skala Likert dalam
bentuk statistik parametrik.
Adapun pengujian hipotesis
ini dilakukan dengan 61 item pertanyaan dalam kuesioner berganda tertutup
sebagai instrumen penelitian. Indikator yang diujikan yaitu; variabel Peran Kepemimpinan (X1) yang diuraikan
berdasarkan lima
indikator, yaitu; Pengambilan
Keputusan yang terdiri dari 6 item pertanyaan, Mempengaruhi terdiri dari 9 item
pertanyaan, Memotivasi terdiri dari 2 item pertanyaan, Antar Pribadi terdiri
dari 5 item pertanyaan dan
Informasional terdiri dari 3 item pertanyaan dengan total seluruhnya 25 item
pertanyaan.
Sedangkan,
variabel Budaya Organisasi (X2) diuraikan
berdasarkan tiga
indikator, yaitu; Intensity
(I) yang terdiri dari 9 item pertanyaan menjadi 8 item
pertanyaan karena terdapat 1 item yang tidak valid dalam pengujian validitas, Clarity (C) yang terdiri dari 5 item pertanyaan, serta Extensity (E)
yang terdiri dari 5 item pertanyaan dengan total seluruhnya 18 item pertanyaan.
Lalu, variabel Kinerja
Pegawai (Y) dalam penelitian ini diuraikan berdasarkan tujuh indikator, yaitu; Kemampuan yang terdiri dari 2 item pertanyaan,
Kemauan yang terdiri dari 8 item pertanyaan menjadi 7 item pertanyaan karena
terdapat 1 item pertanyaan tidak valid dalam uji validitas instrumen, Energi
yang terdiri dari 3 item pertanyaan, Teknologi yang terdiri dari 2 item
pertanyaan, Kompensasi yang terdiri dari 2 item pertanyaan menjadi 1 item
pertanyaan karena terdapat 1 item pertanyaan yang tidak valid dalam pengujian
validitas instrumen, Kejelasan Tujuan yang terdiri dari 1 item pertanyaan dan
Keamanan yang terdiri dari 1 item pertanyaan dengan total seluruhnya 18 item
pertanyaan.
H. Temuan Hasil Analisis Statistik Inferensial
> Kenerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Padang Pariaman lebih dipengaruhi oleh budaya organisasi dari
pada peran kepemimpinan.
Berdasarkan hasil persamaan regresi juga memberikan kesimpulan bahwa budaya
organisasi ditingkatkan sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lain (peran
kepemimpinan) tetap, maka variabel kinerja pegawai akan mengalami peningkatan
sebesar 0,748 (74,8%). Sedangkan hasil persamaan regresi peran
kepemimpinan dapat disimpulkan bahwa apabila peran kepemimpinan ditingkatkan
sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lain (budaya organisasi) tetap, maka
variabel kinerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 0,132 (13,2%).
> H1 : Peran kepemimpinan
berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman
Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh bahwa nilai Sig.
T (X1) (0.036) < Probabilitas 0,05 atau nilai thitung (2.157) (X1) >� ttabel
(2.007), maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan
dan positif antara peran kepemimpinan (X1)
terhadap kinerja pegawai (Y) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman.
> H2 : Budaya organisasi berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman
Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh bahwa
nilai Sig. T (X2) (0.000) < Probabilitas 0,05 atau nilai thitung
(9.293) (X2) > ttabel (2.007), maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan
dan positif antara Budaya Organisasi (X2)
terhadap kinerja pegawai (Y) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman.
> H3 : Peran kepemimpinan dan
budaya organisasi berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman
Berdasarkan hasil
penelitian ini didapatkan bahwa variabel Peran Kepemimpinan (X1) dan Budaya Organisasi (X2)
berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y) yang
dibuktikan dengan nilai Sig.
F (0,000) < Probabilitas 0,05 atau nilai Fhitung (127,345) >� Ftabel
(23,17), maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan
dan positif antara peran kepemimpinan (X1)
dan budaya organisasi (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa ; (1) Peran Kepemimpinan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman yang diteliti berdasarkan lima indikator menurut
Harbani Pasolong, yaitu peran kepemimpinan
birokrasi dapat dikatakan baik ketika mampu menjalankan peran pengambilan keputusan, peran
mempengaruhi, peran memotivasi, peran antar pribadi dan peran informasional. (2) didapati bahwa Budaya Organisasi pada
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman memiliki
nilai rata-rata skor sebesar 4,08 serta memperoleh Tingkat Capaian Responden
(TCR) sebesar 81,67% dalam kriteria jawaban kategori baik, yang diperoleh dari
hasil analisis tiga indikator menurut Taliziduhu Ndraha, yaitu budaya organisasi yang kuat (BOKU) memiliki ciri-ciri Intensity (I) nilai, Clarity (C) nilai
dan Extensity (E) nilai terhadap
budaya organisasi tersebut. (3) didapati bahwa Kinerja Pegawai pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman memiliki nilai
rata-rata skor sebesar 4,06 serta memperoleh Tingkat Capaian Responden (TCR)
sebesar 81,11% dalam kriteria jawaban kategori baik berdasarkan hasil analisis
dari tujuh indikator Menurut
Harbani Pasolong, untuk melihat kinerja seorang pegawai dapat dilakukan dengan melihat faktor-faktor berikut yaitu; Kemampuan, Kemauan,
Energi, Teknologi, Kompensasi, Kejelasan Tujuan dan
Keamanan. (4) hasil analisis secara parsial menggunakan
regresi linear berganda dengan bantuan aplikasi SPSS versi 26, diperoleh bahwa nilai Sig.
T (X1) (0.036) < Probabilitas 0,05 atau nilai thitung (2.157) (X1) >� ttabel
(2.007), maka Ho ditolak dan
Ha diterima. (5) Hasil analisis secara parsial
menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan aplikasi SPSS versi 26, diperoleh bahwa nilai Sig. T (X2) (0.000) < Probabilitas 0,05 atau nilai thitung
(9.293) (X2) > ttabel (2.007), maka Ho ditolak dan
Ha diterima. (6)
Hasil analisis inferensial secara simultan menggunakan regresi linear berganda dengan
bantuan aplikasi SPSS versi 26, didapatkan bahwa variabel Peran Kepemimpinan (X1) dan Budaya Organisasi (X2) berpengaruh
terhadap Kinerja Pegawai (Y) yang
dibuktikan dengan nilai Sig.
F (0,000) < Probabilitas 0,05 atau nilai Fhitung (127,345) >� Ftabel
(23,17), maka Ho ditolak dan
Ha diterima.
BIBLIOGRAFI
Bakri, A., Novia, K., Tangadatu, H., & Pantas, K. C. (2022). Faktor �
Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerimaan Masyarakat Terhadap Vaksinasi
Covid-19 Di Puskesmas Makkasau. Jurnal Keperawatan Florence Nightingale,
5(1), 31�36. https://doi.org/10.52774/jkfn.v5i1.93
Bindarto, B. (2020). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Konawe. Akrab
Juara: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 5(2), 41�56.
Burhan, I., Afifah, N., & Sari,
S. N. (2022). Metode penelitian kuantitatif. Insan Cendekia Mandiri.
Dewi, I. K., & Rahman, A. (2019).
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dan Kepuasan Kerja Pegawai
Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal
Ilmiah Cano Ekonomos, 8(1), 81�91.
Dwiyanto, A. (2018). Manajemen
Pelayanan Publik: Peduli Inklusif dan Kolaborasi. UGM press.
Ghozali, I. (2017). Pendekatan
Scientific Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. PEDAGOGIK:
Jurnal Pendidikan, 4(1). https://doi.org/10.33650/pjp.v4i1.5
Hilmawan, I. (2020). Pengaruh
disiplin kerja, komitmen organisasi dan kerjasama tim terhadap kinerja pegawai
pada Kementrian Agama Kabupaten Serang. Rekaman: Riset Ekonomi Bidang
Akuntansi Dan Manajemen, 4(2), 135�146.
Huseno, T. (2017). Organization
commitment and environmental uncertainty moderating budget participation on
budgetary slack. Jurnal Aplikasi Manajemen, 15(1), 106�115.
Ilmaniar, H., & Djastuti, I.
(2018). Pengaruh budaya organisasi dan dukungan organisasi terhadap kinerja
karyawan dengan knowledge management sebagai variabel intervening di PT.
Telekomunikasi Indonesia Witel Surabaya. Diponegoro Journal Of Management,
7(3), 23�37.
Indonesia, P. R. (2009). Undang-Undang
RI No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Lembaran Negara RI Tahun 2009.
Sekretariat Negara. Jakarta, 1�77.
Mazni, A., & Putri, T. B. (2021).
Pengaruh Budaya Kerja dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Lampung Tengah. Jurnal Manajemen
DIVERSIFIKASI, 1(3), 544�550.
Nisantika, Z. (2020). Peran
Pemberdayaan Pada Pengaruh Self Eficacy dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Pegawai. JURNAL ADMINISTRASI NUSANTARA MAHA, 2(7), 1�18.
Nomor, U.-U. (2015). Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur. Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang.
Pasolong, H. (2020). Kepemimpinan
birokrasi. Alfabeta Bandung.
Priyono, M. M., & Hasyim, A. W.
(2023). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Literasi Nusantara
Abadi.
Robbins, S. P. (1994). Teori
Organisasi: Struktur, Desain & Aplikasi�Edisi 3. Jakarta: Arcan.
Rukmawati, M. (2016). Hubungan
Antara Ketersediaan Menu Makanan Dengan Kecukupan Energi dan Protein Atlet
Pencak Silat dan Karate di UPT Sma Negeri Olahraga Jawa Timur. Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
Saputra, F. E. (2020). Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016-2018. TECHNOBIZ:
International Journal of Business, 3(1), 45�50.
Supriyadi, B. (2015). Pengembangan
Teritorial Dalam Otonomi Daerah. CV. Indra Prahasta.
Windaryadi, C. (2018). Pengaruh
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal
Manajemen Dan Bisnis Sriwijaya, 16(3), 177�184.
Copyright
holder: Sonia Septiani, Hendri Koeswara, Desna Aromatica (2023) |
First publication
right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |