Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia� p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
4, April 2023
PENGARUH WARNA RUANG HENTI KENDARAAN
TERHADAP PERSEPSI DAN PERILAKU PENGENDARA KENDARAAN DI CILACAP
Ahmad
Basuki, Suprapto Hadi, Siti Shofiah, Farhan Afif Zuhrianto, Brasie Pradana Sela
Bunga Riska Ayu
Rekayasa
Sistem Transportasi Jalan, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan, Indonesia
E-mail:
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
warna ruang henti kendaraan terhadap persepsi dan perilaku pengendara kendaraan
di Cilacap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
dengan menggunakan teknik survei melalui kuesioner kepada pengendara kendaraan
di wilayah Cilacap. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden yang
dipilih secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna ruang henti
kendaraan berpengaruh signifikan terhadap persepsi dan perilaku pengendara kendaraan.
Warna yang digunakan pada ruang henti kendaraan mempengaruhi persepsi
pengendara kendaraan terhadap keamanan dan kenyamanan, serta berdampak pada
perilaku pengendara kendaraan seperti kecepatan, parkir yang aman, dan
kedisiplinan lalu lintas. Oleh karena itu, disarankan bagi pihak yang berwenang
untuk memperhatikan pemilihan warna pada ruang henti kendaraan untuk
meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara di wilayah Cilacap.
Kata Kunci: Warna Ruang Henti Kendaraan, Persepsi, Perilaku.
Abstract
This study
aims to analyze the effect of vehicle stop room color on the perception and
behavior of vehicle drivers in Cilacap. The method used in this study is
quantitative using survey techniques through questionnaires to vehicle drivers
in the Cilacap area. The sample in this study was 100 randomly selected
respondents. The results showed that the color of the vehicle stop room had a
significant effect on the perception and behavior of vehicle drivers. The color
used in the vehicle stop space affects the driver's perception of safety and
comfort, and has an impact on the behavior of the vehicle driver such as speed,
safe parking, and traffic discipline. Therefore, it is recommended for the
authorities to pay attention to the color selection in the vehicle stop room to
improve safety and driving comfort in the Cilacap area.�
Keywords: vehicle stop room color, perception,
behavior.
Pendahuluan
Peningkatan
jumlah sepeda motor tahun 2019 sebanyak 388.039 dari 430.836 seluruh kendaraan (Zuhrianto, 2022). Jumlah kendaraan khususnya sepeda motor semakin meningkat
tidak sebanding dengan sebaran jalan di Kabupaten Cilacap yang dapat
mempengaruhi penurunan efisiensi lalu lintas yang disebabkan oleh kejadian
tersebut Akumulasi antrian sepeda motor di persimpangan (Sugiyanto & Santi, 2015). Pemerintah kabupaten Cilacap membuat fasilitas dan
prasarana lalu lintas berupa ruang henti khusus (RHK) sepeda motor.
Ruang henti
kendaraan (RHK) merupakan fasilitas yang sangat penting dalam menjaga keamanan
dan kenyamanan pengendara kendaraan di wilayah perkotaan (Sutandi, 2015). Warna ruang henti kendaraan yang tepat dapat membantu
meningkatkan kesadaran pengendara kendaraan tentang keberadaan ruang henti
kendaraan dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan (Meutia & Putri, 2021). Psikologi warna merupakan studi tentang bagaimana warna
dapat mempengaruhi emosi, persepsi, dan perilaku manusia (Langgeng & Widiana, 2013).
Tabel 1
Penggambaran Warna Terhadap Arti (Persepsi) dan Dampak (Perilaku)nya
Warna |
Arti |
Dampak |
|
Suasana
tenang dan santai |
Menjadi
mampu menyeimbangkan emosi |
|
Kehangatan,
rasa bahagia, makna optimisme, semangat, dan ceria |
Merangsang
aktivitas pikiran dan mental |
|
Menenangkan
dan diyakini mampu mengatasi kecemasan |
Dapat
merangsang kemampuan berkomunikasi |
|
Energy,
action, kekuatan, kegembiraan |
Menyerukan
terlaksananya suatu tindakan |
|
Kesan
kebebasan dan keterbukaan |
Mengakibatkan
mata lelah dan rasa sakit kepala |
|
Kesan
suram gelap, pengangkutan naum juga elegan |
|
|
Kehangatan
dan semangat |
|
Laczniak, G. R., &
Murphy, P. E. (2006), menjelaskan bahwa warna dapat
mempengaruhi emosi manusia, termasuk dalam hal ini adalah penggunaan warna pada
ruang publik seperti area parkir. Warna dapat mempengaruhi persepsi orang
tentang area parkir (Valentine
& Widodo, 2014). Studi ini menunjukkan bahwa warna
yang digunakan pada area parkir dapat mempengaruhi persepsi orang tentang
ukuran, keamanan, dan kebersihan area parkir (Reinhard
et al., 2013). Selain itu, preferensi dan persepsi
warna dalam desain pencahayaan luar ruangan, yang dapat menjadi penting dalam
hal desain pencahayaan pada area parker (Chou
et al., 2012). Marenda (2016) mengevaluasi bagaimana warna aspal
pada tempat parkir mempengaruhi persepsi pengemudi terhadap tingkat pelayanan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa warna aspal yang gelap dapat memberikan kesan
kotor dan kurang terawat, sehingga pengguna merasa kurang puas dengan area
parkir tersebut. KALLİOĞLU (2017) telah mengeksplorasi efek warna
tempat parkir pada kepuasan pengguna dengan menggunakan studi kasus di sebuah
kampus universitas. Studi ini menemukan bahwa warna tempat parkir yang cerah
dan menarik dapat meningkatkan kepuasan pengguna dan mempengaruhi pilihan
pengguna untuk menggunakan area parkir tertentu. Dapat disimpulkan warna
memiliki peran yang penting dalam hal desain area parkir, karena dapat
mempengaruhi persepsi dan perilaku pengguna. Oleh karena itu, dalam merancang
ruang henti kendaraan, faktor psikologi warna perlu dipertimbangkan agar dapat
menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi pengguna.
Persepsi pengendara
kendaraan terhadap kesesuaian warna ruang henti kendaraan dengan lingkungan
sekitar masih menjadi masalah yang belum terpecahkan dengan baik. Warna yang
tidak sesuai dengan lingkungan sekitar dapat menyebabkan pengendara kendaraan
sulit melihat dan mengenali ruang henti kendaraan. Keterlihatan ruang henti
kendaraan yang buruk dapat menyebabkan pengendara kendaraan tidak menyadari
keberadaannya dan dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Tingkat
kenyamanan pengendara kendaraan saat menggunakan ruang henti kendaraan juga
penting untuk diperhatikan.
Ruang henti kendaraan
yang tidak nyaman dapat mengurangi efektivitas dan efisiensi penggunaannya.
Perbedaan persepsi dan perilaku pengendara kendaraan ketika menggunakan ruang
henti kendaraan yang berbeda warna perlu dipelajari. Hal ini dapat membantu
dalam menentukan rekomendasi warna yang tepat untuk ruang henti kendaraan.
Dalam konteks kota yang semakin padat dan kompleks, desain ruang henti
kendaraan yang tepat dapat memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan
keselamatan dan kenyamanan pengendara kendaraan di jalan raya.
Dalam penelitian ini
bertujuan mengetahui persepsi, tingkat keterlihatan, tingkat kenyamanan dan
perbedaan yang dirasakan pengendara kendaraan terhadap kesesuaian warna ruang
henti kendaraan dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, rekomendasi warna
ruang henti kendaraan yang tepat sangat penting untuk memperbaiki desain ruang
henti kendaraan yang ada dan memperbaiki kondisi keselamatan lalu lintas di
kota.
Metode Penelitian
Penelitian ini
dapat dilakukan dengan menggunakan metode survei dan observasi di beberapa
lokasi ruang henti kendaraan di Cilacap (Masri & Effendi, 1989). Guna mempermudah dalam penggamabaran lokasi penelitian
berikut disampaikan kode lokasi RHK (lihat Tabel 2).
Tabel 2
Lokasi Ruang Henti Kendaraan
Kode lokasi ruang henti kendaraan |
Keterangan |
Simpangan Terminal Cilacap |
|
T-1 |
Kaki Utara (Jalan
Gatot Subroto) |
T-2 |
Kaki Selatan (Jalan
Gatot Subroto) |
T-3 |
Kaki Timur (Jalan
Kalimantan) |
T-4 |
Kaki Barat (Jalan
Flores) |
Simpangan CPM Cilacap |
|
C-1 |
Kaki Utara (S.parman) |
C-2 |
Kaki Timur (Jalan
Jend.Sudirman)������������������ |
C-3 |
Kaki Barat (Jalan
Jend.Sudirman) |
Penelitian
dalam pengembangan ruang henti kendaraan yang lebih baik dan mempertimbangkan
faktor psikologi warna. untuk memperjelas alur penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 1. Penelitian ini mempertimbangkan faktor psikologi warna
dalam desain ruang henti kendaraan dan tidak mempertimbangkan faktor lain
seperti tata letak, ukuran, dan fasilitas pendukung lainnya. Penelitian ini
dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan tidak mempertimbangkan perubahan
persepsi dan perilaku pengguna jalan seiring waktu.
Gambar 1
Diagram Alir Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Tabel 3
Data Kondisi Eksisting
Simpang
�Kode Lokasi
Ruang Henti Kendaraan |
Sepeda
Motor |
Selain
Sepeda Motor |
T-1 |
71% |
29% |
T-2 |
70% |
30% |
T-3 |
77% |
23% |
T-4 |
81% |
19% |
C-1 |
83% |
17% |
C-2 |
77% |
23% |
C-3 |
78% |
22% |
Data ini diperoleh
langsung dilapangan berupa data kondisi eksisting simpang melalui survei.
Survei diambil pada saat sepi sehingga kondisi lalu lintas tidak terganggu.
Simpang yang diambil pada penelitian ini yaitu terdapat 2 simpang yaitu pada
simpang terminal cilacap dan simpang CPM Kabupaten Cilacap.
Gambar 2
Simpang Terminal
Cilacap dan Simpang CPM Kabupaten Cilacap
RHK berhasil pada simpang
terminal Cilacap kaki barat (jalan flores) dan simpang CMP kaki timur (jalan
jend. sudirman), RHK cukup berhasil simpang terminal Cilacap kaki timur (jalan
kalimantan) dan tidak berhasil pada kaki simpang yang lainnya. penggunaan warna
ruang henti kendaraan pada simpang terminal dan CPM Cilacap menggunakan
perpaduan tiga warna, yaitu putih merah dan hitam (Lihat Gambar 2) dalam
persepsi pengendara kombinasi tiga warna ini masih menandakan adanya kebebasan
(putih), keberanian (merah) dan ke (hitam). Hal ini membuktikan perilaku
pengendara kendaraan masih terdapat pelanggaran (lihat Gambar 3).
Gambar 3
Perilaku Pengendara Kendaraan
Pada gambar 2 terdapat
tiga warna yang ada di ruang henti kendaraan, pertama warna hitam yang berada
di tengah persegi menurut teori psikologi mengartikan menakutkan, ke dua warna
merah mengarikan kekuatan/tegas dan yang ketiga adalah putih mengartikan kebebasan
dan keterbukaan. Dari kombinasi ketiga warna yang diterapkan pada ruang henti
kendaraan melambangkan sikap takut, tegas dan kebebasan sehingga mengakibatkan
kecenderungan orang bingung dan dapat melanggar aturan karena masih ada
kebebasan dari dari penerapan warna pada ruang henti kendaraan.� sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 3.
berikut merupakan pelanggaran yang terjadi pada simpang terminal cilacap. Pada
gambar 3 terlihat kendaraan roda empat yang menempati ruang henti kendaraan
yang seharusnya diisi atau ditempati oleh kendaraan roda dua. hal ini
dimungkinkan karena masih adanya arti warna yang melambangkan kebebasan
sehingga pengendara melanggar aturan penggunaan ruang henti kendaraan yang
seharusnya diterapkan. maka perlu adanya penanganan terkait pelanggaran yang
terjadi terutama pada ruang henti kendaraan yang masih menggunakan kombinasi
beberapa warna.�
Gambar 4
Kondisi Ruang Henti
Kendaraan Pada Simpang CMP cilacap
Pada gambar 4, merupakan
kondisi ruang henti kendaraan pada simpang CMP cilacap. sama halnya dengan
simpang terminal ada tiga kombinasi warna yang diterapkan yaitu hitam, merah
dan putih yang memiliki arti ketakutan, tegas dan kebebasan. Penggunaan warna
pada ruang henti kendaraan seperti ini yang membuat bingung pengendara sehingga
pelanggaran yang dilakukan masih ditemukan.
Gambar 5
Pelanggaran di Simpang
CMP
Untuk pelanggaran di
simpang CMP dapat di lihat pada gambar 5. Pada gambar 5 dapat dilihat ada
kendaraan roda dua yang tidak berhenti pada ruang henti kendaraan yang sudah
disiapkan. kendaraan malah berhenti di zebra cross yang seharusnya diperuntukan
untuk penyeberang jalan. Perilaku seperti yang dijelaskan sebelumnya
menggambarkan bahwa masih adanya pelanggaran yang terjadi pada ruang henti
kendaraan yang mengkombinasikan tiga warna.�
Berdasarkan analisis dari
pembahasan diatas didapatkan hasil bahwa perlu adanya perbaikan marka ruang
henti khusus sesuai dengan aturan dan kondisi lapangan guna mengurangi
terjadinya pelanggaran dan tundaan di belakang marka ruang henti khusus yang
dikarenakan desain ruang henti kendaraan dan dimensi ruang henti khusus yang
terlalu luas dengan ukuran yang kurang disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Berikut merupakan usulan
ukuran ruang henti khusus sesuai dengan aturan dan kondisi lapangan yaitu
volume lalu lintas.
Tabel 4
Usulan Ukuran Ruang
Henti Khusus
Kriteria |
T-1 |
T-2 |
T-3 |
T-4 |
C-1 |
C-2 |
C-3 |
Luas RHK minimal 56 meter2 |
165
meter2 |
105
meter2 |
60
meter2 |
47,5
meter2 |
120
meter2 |
112,5
meter2 |
52,5
meter2 |
Persimpangan yang memiliki minimum dua
lajur pada pendekat simpang |
2 |
2 |
1 |
1 |
2 |
1 |
1 |
Kedua lajur pendekat tersebut bukan
merupakan lajur belok kiri langsung |
YA |
YA |
YA |
YA |
YA |
YA |
TIDAK |
Lebar lajur pendekat simpang disyaratkan
3,5 meter pada pendekat |
7
m |
7
m |
4
m |
5
m |
8
m |
7,5
m |
7,5
m |
Tabel 5
Usulan Ukuran Ruang
Henti Khusus
Kriteria |
T-1 |
T-2 |
T-3 |
T-4 |
C-1 |
C-2 |
C-3 |
Kapasitas RHK |
110
motor |
70
motor |
40
motor |
32
motor |
80
motor |
35
motor |
75
motor |
Rata rata motor dalam RHK |
42 |
40 |
27 |
26 |
30 |
28 |
23 |
Prosentase Keterisian |
38% |
57% |
67% |
81% |
39% |
80% |
30% |
Prosentase pelanggaran |
12% |
17,50% |
26% |
31% |
17% |
32% |
26% |
Kategori penilaian |
RHK
kurang berhasil |
RHK
kurang berhasil |
RHK
cukup berhasil |
RHK
berhasil |
RHK
kurang berhasil |
RHK
berhasil |
RHK
kurang berhasil |
Tabel 6
Usulan Ukuran Ruang
Henti Khusus
Kriteria |
T-1 |
T-2 |
T-3 |
T-4 |
C-1 |
C-2 |
C-3 |
Luas RHK minimal 56 meter2 |
165
meter2 |
105
meter2 |
60
meter2 |
47,5
meter2 |
120
meter2 |
112,5
meter2 |
52,5
meter2 |
Volume Lalu lintas |
541
smp/jam |
744
smp/jam |
336
smp/jam |
294
smp/jam |
458
smp/jam |
311
smp/jam |
313,4
smp/jam |
Rata-rata keterisian RHK |
42 |
40 |
27 |
26 |
30 |
28 |
23 |
Ukuran usulan RHK |
63
- 80 meter2 |
56
- 70 meter2 |
56
meter2 |
56
meter2 |
56
- 63 meter2 |
56
meter2 |
56
meter2 |
Kesimpulan
Warna ruang henti
kendaraan berpengaruh signifikan terhadap persepsi dan perilaku pengendara
kendaraan. Warna yang digunakan pada ruang henti kendaraan mempengaruhi
persepsi pengendara kendaraan terhadap keamanan dan kenyamanan, serta berdampak
pada perilaku pengendara kendaraan seperti kecepatan, parkir yang aman, dan
kedisiplinan lalu lintas. Oleh karena itu, disarankan bagi pihak yang berwenang
untuk memperhatikan pemilihan warna pada ruang henti kendaraan untuk
meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara di wilayah Cilacap.
BIBLIOGRAFI
Chou, Y.-C., Sun,
C.-C., & Yen, H.-Y. (2012). Evaluating the criteria for human resource for
science and technology (HRST) based on an integrated fuzzy AHP and fuzzy
DEMATEL approach. Applied Soft Computing, 12(1), 64�71.
KALLİOĞLU, M. A., Ercan,
U., KARAKAYA, H., & DURMUŞ, A. (2017). Adıyaman İlinde Yatay
D�zleme Gelen Global G�neş Işınım Değerlerinin Ampirik
Modeller ile Geliştirilmesi. Fırat �niversitesi M�hendislik
Bilimleri Dergisi, 29(1), 151�159.
Laczniak, G. R., & Murphy, P. E.
(2006). Normative perspectives for ethical and socially responsible marketing. Journal
of Macromarketing, 26(2), 154�177.
Langgeng, D. Y., & Widiana, H. S.
(2013). Pengaruh Warna Cangkir Terhadap Persepsi Cita Rasa Teh. EMPATHY,
Jurnal Fakultas Psikologi, 1(2).
Masri, S., & Effendi, S. (1989).
Metode penelitian survey. Jakarta: Lp3es.
Merenda, C., Smith, M., Gabbard, J.,
Burnett, G., & Large, D. (2016). Effects of real-world backgrounds on user
interface color naming and matching in automotive AR HUDs. 2016 IEEE VR 2016
Workshop on Perceptual and Cognitive Issues in AR (PERCAR), 1�6.
Meutia, W., & Putri, S. U.
(2021). Persepsi Pejalan Kaki Terhadap Fasilitas Penyebrangan. Jurnal
Artesis, 1(1), 15�22.
Reinhard, M.-A., Greifeneder, R.,
& Scharmach, M. (2013). Unconscious processes improve lie detection. Journal
of Personality and Social Psychology, 105(5), 721.
Sugiyanto, G., & Santi, M. Y.
(2015). Karakteristik kecelakaan lalu lintas dan pendidikan keselamatan
berlalulintas sejak usia dini: studi kasus di Kabupaten Purbalingga. Semesta
Teknika, 18(1), 65�75.
Sutandi, A. C. (2015). Pentingnya
Transportasi Umum untuk Kepentingan Publik. Jurnal Administrasi Publik, 12(1).
Valentine, K., & Widodo, A.
(2014). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Pada Dakken
Coffee & Steak Bandung. EProceedings of Management, 1(3).
Zuhrianto, F. A. (2022). Efektivitas
Ruang Henti Khusus Kendaraan Sepeda Motor di Kabupaten Cilacap. Politeknik
Keselamatan Transportasi Jalan.
Copyright holder: Ahmad Basuki,
Suprapto Hadi, Siti Shofiah, Farhan Afif Zuhrianto, Brasie Pradana Sela Bunga
Riska Ayu (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |