Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia �p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 11, November 2022
PENGARUH
LINGKUNGAN KERJA, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PT. MUSTIKA MINANUSA AURORA TARAKAN � KALIMANTAN UTARA
Universitas Terbuka
Kota Tarakan, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh lingkungan kerja, keselamatan dan Kesehatan kerja, budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan pada PT. Mustika Minanusa Aurora dengan jumlah
sampel sejumlah 180 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Analisis data menggunakan teknik analisis Linier Berganda dengan Uji
t dan Uji F. Hasil analisis secara parsial menjelaskan bahwa lingkungang kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai
signifikan (0.075 > 0.05) dan nilai t hitung
(0.313) < �nilai t tabel (1.973). Variabel
keselamatan dan kesehatan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.000 < 0.05) dan
nilai t hitung
(3,576)
> nilai t tabel
(1.973).Variabel budaya organisasi berpengaruh
terhadap kinerja karyawan, hal
ini terlihat dari nilai signifikan (0.000 < 0.05) dan nilai t hitung (11,718) > nilai t tabel
(1.973). Hasil uji Fhitung menunjukkan nilai Fhitung = 276.516 dengan
tingkat signifikansi 0.000. Nilai F tabel = 2.66 Nilai F hitung > Ftabel (276.517 > 2.66) dan
tingkat signifikansi (0.000 < 0.05) artinya variabel
lingkungan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, budaya organisasi secara
bersamaan mempengaruhi kinerja karyawan. Nilai koefisien korelasi (R2) sebesar
0.908 yang berarti bahwa korelasi kinerja karyawan dengan lingkungan kerja, keselamatan dan kesehatan
kerja, serta budaya organisasi mempunyai hubungan yang erat yaitu sebesar 90,8%.
Kata Kunci: Lingkungan kerja, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Budaya Organisasi, Kinerja Karyawan.
Abstract
This study aims to analyze the influence of work
environment, occupational safety and health, organizational culture on employee
performance. The population in this study is employees at PT. Mustika Minanusa
Aurora with a sample of 180 respondents. The sampling technique uses purposive
sampling. Data analysis using Multiple Linear analysis techniques with t Test
and F Test. The
results of the analysis partially explain that the work environment affects
employee performance, this can be seen from the significant value (0.075 >
0.05) and the calculated t value (0.313) < the table t value (1.973). Safety
and health variables affect employee performance, this can be seen from the
significant value (0.000 < 0.05) and the calculated t value (3.576) > the
table t value (1.973). Organizational culture variables affect employee
performance, this can be seen from the significant value (0.000 < 0.05) and
the calculated t value (11.718) > the table t value (1.973). The
results of the Fcalculate test show the value of Fcalculate = 276.516 with a
significance level of 0.000. The F value of the table = 2.66 The F value of the
table > (276.517 > 2.66) and the level of significance (0.000 < 0.05)
means that the variables of work environment, occupational safety and health,
organizational culture simultaneously affect employee performance. The value of
the correlation coefficient (R2) of 0.908 means that the correlation of
employee performance with the work environment, occupational safety and health,
and organizational culture has a close relationship of 90.8%.�
Keywords:
Work Environment, Occupational Safety and Health, Organizational Culture,
Employee Performance.
Pendahuluan
Sumber daya manusia merupakan faktor yang penting
dalam sebuah organisasi, karena manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam
setiap kegiatan organisasi dimulai dari perencanaan, pelaku dan penentu
terwujudnya tujuan organisasi, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan organisasi
akan terealisasi apabila di tunjang sumber daya manusia yang berkualitas. Sihaloho Dan Siregar (2019), menyatakan bahwa perusahaan
saat ini membutuhkan� tenaga kerja yang
berkualitas yang dapat bekerjasama mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya manusia yang berkualitas
berkontribusi bagi meningkatkan
produktivitas peusahaan sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang
produktif, terampil dan profesional yang bekerja secara efektif
(Mardiana,
2013). Salah satu upaya perusahan guna menciptakan karyawan
yang berkualitas adalah menciptakan lingkungan kerja yang baik dan baik.
Karyawan
sebagai sumber daya paling dominan pada perusahaan dan merupakan salah satu
faktor internal perusahaan yang berperan penting dalam menghasilkan suatu
kinerja berkualitas, oleh karena itu perusahaan wajib memberikan keamanan dan
perlindungan bagi karyawan (Hernilawati, Sutriswanto, Devi Rusvitawati (2021). Faktor keamanan dan
perlindungan dalam bekerja menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan, ketika karyawan memiliki rasa aman dan nyaman karena dirinya merasa
mendapatkan perlindungan yang baik dari perusahaan, maka karyawan akan bekerja
dengan perasaan yang tenang dan bekerja secara baik. Salah satu upaya dalam
menerapkan perlindungan bagi karyawan adalah dengan melaksanakan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dalam
penelitiannya, Wahyuni,
Suyadi, Hartanto (2018), menyatakan bahwa keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) merupakan suatu upaya mencegah dan mengurangi risiko kecelakaan
saat bekerja, sehinggan karyawan bekerja tanpa merasa ketakutan dan cemas. K3 merupakan hal
mutlak
disediakan perusahaan. Herizal, Wulandari (2020), menjelaskan
bahwa perusahaan yang menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya memiliki peningkatan kualitas produk dan jasa
yang dihasilkan. �Menurut Henson Enjein Manurung
(2019), prosedur
K3 merupakan keputusan dari manajemen tingkat atas tentang
jenis
sistem manajemen K3 yang sesuai dengan pekerjaan perusahaan, ini juga menyatakan ruang
lingkup penerapan sistem manajemen K3 (Sedarmayanti, 2019).
Budaya organisasi menjadi faktor pendorong
terbentuknya kinerja. Karena budaya organisasi merupakan nilai - nilai dan
norma - norma yang berlaku organisasi dan diterima oleh seluruh anggota
organisasi. Penilaian yang baik terhadap budaya organisasi dapat mendorong
pegawai untuk bekerja lebih baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja
individu - individu yang ada didalam organisasi tersebut. Iqram dan �Rizal (2019), menyatakan bahwa budaya organisas dan
lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini berarti semakin baik
kualitas faktor-faktor yang terdapat dalam budaya organisasi makin baik kinerja
organisasi tersebut. Karyawan yang sudah memahami keseluruhan nilai - nilai
organisasi akan menjadikan nilai - nilai tersebut sebagai suatu kepribadian
organisasi. Nilai dan keyakinan tersebut akan diwujudkan menjadi perilaku
keseharian mereka dalam bekerja, sehingga akan menjadi kinerja individual.
PT Mustika Minansa
Aurora beralamat di jalan Gajah mada Komp.TPI Tarakan
Kalimantan Utara, didirikan sejak tahun
1995 merupakan perusahaan yang bergerak dibidang peternakan udang yang
dieksport ke negara-negara di Asia dan Eropa. PT Mustika Minanusa Aurora
memiliki 2.500 orang karyawan yang dibagi dalam beberapa pekerjaan yakni pengepulan,
pembersihan, pembekuan dan pengolahan, namun dalam penelitian ini akan
menyoroti karyawan pada bagian pembekuan, pembersihan dan pengolahan karena karyawan
pada bagian pengepulan pekerjaannya adalah menjemput ikan yang dijual oleh
nelayan ke pos-pos yang menampung ikan, sehingga pekerjaan pengepulan ini berada diluar
ruangan. Jumlah karyawan pada bagian pembersihan, pembekuan dan pengolahan
sebanyak 1.200 orang dan mereka merupakan tenaga honorer. Hasil pantauan
ditemukan bahwa karyawan PT. Mustika Minanusa Aurora mempunyai tingkat absensi
yang meningkat sejak tahun 2019 hingga tahun 2021.
Karyawan pada
PT. MMA melakukan absensi dengan mesin finger
print pada jam 08:00 WIBT untuk waktu masuk kerja dan pukul 16:30 WITB
untuk waktu selesai kerja. Namun dari data pada tabel diatas maka masalah
tingginya tingkat absensi akan mempengaruhi kinerja dari karyawan serta
berdampak pada jumlah produksi PT.MMA. Hal ini sesuai dengan pendapat Flippo (2001), didalam Supriyanto (2010), yang menjelaskan bahwa masalah-masalah karyawan diantaranya tingginya tingkat absensi karaywan sehingga kinerja karyawan juga rendah dan target perusahaan sulit
tercapai. Tingginya
tingkat absensi mengakibatkan banyak kegiatan di perusahaan menjadi terhambat
dan berpengaruh kinerja karyawan secara keseluruhan. Keadaan tingginya absensi
karyawan ini disebabkan oleh lingkungan kerja di PT.MMA dengan jumlah karyawan
yang banyak, udara dingin dari mesin-mesin pembekuan daging ikan, juga sirkulasi
udara yang kurang baik, selain yang mengakibatkan karyawan sakit karena kedinginan
dan kurangnya udara segar. Masalah lain yang juga terjadi di PT.MMA adalah kurangnya
rasa kekeluargaan dan bersamaan antar karyawan karena jumlah karyawan yang
begitu banyak, dan sulit berkomuniksi karena suara bising dari mesin-mesin yang
ada dalam ruangan, dengan kondisi ini maka karyawan menjadi kurang semangat dan
kinerja karyawan menurun.
Untuk mendukung
penelitian ini maka digunakan beberapa penelitian terdahulu yang berguna
sebagai tolak ukur peneliti untuk menganalisis serta mengetahui metode dan
hasil-hasil penelitian sebelumnya. Penelitian dari Windi Wungkana,(2015) dengan judul pengaruh lingkungan kerja, motivasi dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan di PT. Telkom Manado, hasilnya menjelaskan
bahwa lingkungan
kerja, motivasi
dan pengembangan karir berpengaruh� terhadap kinerja karyawan demikian juga
penelitian dari Denok Sunarsi dkk (2020), pengaruh lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT.Mentari Persada di Jakarta, dimana hasil penelitiannya
lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Eggy Aufal Marom Tahun 2018.. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan bagian Produksi Perusahaan PT Lion Metal
Works Tbk). Pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja pegawai di kantor Camat Dungingi Kota Gorontalo, oleh
Abdussamad dan Swastiani Dunggio, Tahun 2020, juga penelitian
dari Ari Supriono, tahun 2020 dengan judul penelitian pengaruh lingkungan kerja,
budaya kerja, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap kinerja karyawan
PT. DHD Mitra Indotama. Berdasarkan isu masalah dan penelitian-penelitian
terdahulu maka penelitian ini mengangkat judul: Pengaruh Lingkungan Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Mustika Minanusa Aurora Tarakan �
Kalimantan Utara.
Berdasarkan
penjelasalan
diatas
maka masalah yang dapat dijelaskan pada penelitian ini adalah
suasana kerja yang
belum menunjang pekerjaan� karena
karyawan mengalami kedinginan karena berhubungan dengan mesin-mesin pendingin
untuk membekukan ikan. Masih juga terdapat suasana yang kurang kekeluargaan
antar karyawan saat bekerja karena jumlah
karyawan yang banyak sehingga sullit untuk mengenal satu dengan yang lain. Dan juga ditemukan bahwa masih ada karyawan yang belum sepenuhnya
memahami pekerjaan yang dilakukannya dan tidak mampu menignkatakan� kualitas pekerjaannya sehingga terdapat
produk yang gagal. Tingginya tingkat absensi karyawan juga merupakan masalah
yang dihadapi karena hal ini karena karyawan sakit karena mengalami nyeri pada
persediaan dan mengigil karena udara dingin di tempat kerja, namun ada juga
yang tidak memberikan alasan tentang ketidakhadirannya.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a) Menguji
dan menganalisis pengaruh lingkungan
kerja terhadap kinerja
karyawan pada PT. Mustika Minanusa Aurora . b) Menguji dan
menganalisis
pengaruh
keselamatan dan kesehatan
terhadap kinerja karyawan
pada
PT. Mustika Minanusa Aurora. c) Menguji dan menganalisis pengaruh budaya
organisai terhadap kinerja karyawan pada PT. Mustika Minanusa Aurora. d) Menguji
dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja, keselamatan dan Kesehatan kerja, budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Mustika Minanusa Aurora.
Manfaat penelitian ini diharapkan memberi manfaat
bagi berbagai pihak, yaitu: a) Bagi
perusahaan, sebagai
penambah informasi dan dijadikan suatu masukan yang berguna memperbaiki kualitas
sumber daya manusia menjadi professional. B)
Bagi peneliti dan akademisi, untuk meningkatkan wawasan serta pengetahuan tentang permasalahan yang di
teliti sehingga memperoleh gambaran yang jelas mengenai fenomena yang terjadi
dengan didasarkan teori. Bagi akademisi diharapkan bermanfaat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya manajemen sumber daya manusia untuk referensi dan
perkembangan penelitian sejenis dimasa
yang akan datang.
Penelitian
terdahulu yang relevan pernah dilakukan oleh (Elizar & Tanjung, 2018)
dengan judul �Pengaruh Pelatihan, Kompetensi, Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai� dengan hasil penelitian Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja
pegawai. Sedangkan dalam penelitian (Musnadi & Abd Majid, 2018)
dengan judul penelitian �Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan dan Dampaknya pada Kinerja Bank Aceh
Syariah di Kota Banda Aceh� dengan hasil penelitian Lingkungan kerja Berpengeruh
terhadap kinerja karyawan. Adapun menurut (Ferawati, 2017)
dengan judul penelitian �Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan� dengan hasil penelitian bahwa Lingkungan kerja
berpengaruh� terhadap kinerja demikian
juga disiplin Kerja berpengruh terhadap kinerja karyawan.
Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang
pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dilakukan oleh Elizar dan
Hasrudy� Tanjung tahun 2018,� Fachreza Musnadi dan Majid tahun 2018 yang
mendapatkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan
demikian juga penelitian dari Fachreza, Musnadi dan Majid tahun 2018 dengan
menggunakan alat path analisis, selanjutnya penelitian dari Apfia Ferawati tahun
2017; Lyta
Lestary dan
Harmon Tahun 2017 juga tentang faktor lingkungan kerja
terhadap kinerja dengan hasil yang sama yaitu lingkungan kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini juga memasukan variabel keselamatan
dan Kesehatan kerja yang tentunya dipandang sebagai hal yang berkaitan dengan
kinerja keryawan karena lingkungan kerja yang sehat dan menunjang keselamatan
kerja karyawan dapat meningkatkan semangat kerja. Hal ini dibuktikan oleh Eggy
Aufal Marom Tahun 2018; Henson Enjein Manurung Tahun 2019; Herizal Wulandari tahun 2020 yang menunjukkan bahwa erat hubungan antara keselamatan dan
kesehatan kerja guna meningkatkan kinerja karyawan. Variabel budaya organisasi
juga diteliti oleh Wiyanto dan Muhamad Idrus Tahun 2021
dengan hasil penelitian yaitu budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
H1: Lingkunga
kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
H2: Keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
H3: Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
H4: Lingkungan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja,
dan budaya organisasi secara bersama mempengaruhi kinerja karyawan.
Berdasarkan teori-teori yang dijelaskan maka kerangka
penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 1
Kerangka Penelitian
Lingkungan Kerja (X1)
H1
Kinerja
Karyawan (Y)
Program Pengembangan (X2)
�������� H3
Budaya Organisasi (X3)
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini merupakan jenis penelitan penjelasan (explanatory research) (Sugiyono, 2017).
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja,
pengembangan dan budaya organisasi terhadap kualitas sumber daya manusia. Penelitian ini dilakukan
pada PT.Mustika Minanusa Aurora,
Tarakan � Kalimantan Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2022 sampai dengan selesai. Sesuai dengan latar
belakang dan perumusan masalah yang telah ditentukan, maka penelitian yang
saya lakukan dibatasi pada faktor-faktor sebagai berikut: Variabel bebas (independent)
terdiri dari Lingkungan Kerja (X1), Proses Pengembangan (X2 ), Budaya
Organisasi (X3) dan variabel terikat (dependent) terdiri dari Kinerja karyawan (Y). Definisi
operasional variabel secara eksplisif mengidentifikasi variabel � variabel
penelitin yang akan dianalisis.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Mustika
Minanusa Aurora pada bagian pembersihan, pembekuan dan pengolahan yang
berjumlah 1200 orang karyawan. Sampel yang ditentukan dalam penelitian ini
adalah 15% dari 1.200 karyawan maka didapat jumlah
sampel adalah 180 orang responden, yang terbagi atas bagian pembersihan 67
karyawan, bagian pembekuan 41 karyawan dan pengolahan 72 karyawan.
Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian adalah Purposive Sampling dengan yaitu teknik
dengan menggunakan syarat. Adapun syarat yang ditetapkan adalah karyawan PT
Mina Nusa Aurora yang bekerja pada bagian pembersihan, pembekuan dan pengolahan
karena karyawan pada bagian -bagian ini merasakan situasi atau kondisi didalam
ruangan kerja di PT. Mina Nusa Aurora.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu: Sumber data
primer pada penelitian ini idapat dari penyebaran angket yang berisi kuesioner
bagi karyawan PT.Mustika Minanusa Aurora. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan yang
berhubungan
dengan penelitian ini.
Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pengumpulan data dengan
memberikan pertanyaan � pertanyaan melalui kuesioner kepada para responden dan Dokumentasi. Baik buruknya suatu
penelitian tergantung dari benar tidaknya suatu data. Karena data merupakan
gambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian
hipotesis.
Hasil
Penelitian Dan Pembahasan
Uji validitas diperlukan untuk mengetahui apakah
instrumen penelitian benar-benar mampu mengukur variabel yang digunakan.
Menurut Cooper dan Schindler (2003), validitas suata alat ukur mengacu pada
apakah suatu alat ukur dapat mengukur apa yang sebenarnya ingin diukur.
Pengujian validitas yang dilakukan dalam penelitian dilakukan dua didapatkan
beberapa indikator yang tidak valid, untuk itu indikator yang tidak valid
digugurkan karena nilai signifikansinya < 0,05 dan tidak akan digunakan
untuk langkah analisis selanjutnya. Hasil uji validitas data dapat dilihat pada
Tabel 4.3 dibawah ini.
Hasil Uji Validitas Data
(Pengujian Pertama)
Variabel |
Indikator |
Nilai Signifikansi |
Keterangan |
|
1 |
Lingkungan
kerja |
Penerangan/cahaya
ditempat kerja |
0.0717 |
Valid |
|
|
Temperatur/suhu |
0.0740 |
Valid |
|
|
Kelembaban |
0.0233 |
Tidak valid |
|
|
Sirkulasi udara |
0.0799 |
Valid |
|
|
Kebisingan |
0.0793 |
Valid |
|
|
Hubungan
karyawan |
0.0756 |
Valid |
|
|
Dekorasi |
0.0444 |
Tidak valid |
|
|
Musik |
0.0410 |
Tidak valid |
|
|
Keamanan |
0.0787 |
Valid |
|
|
|
|
|
2 |
Keselamatan dan
kesehatan kerja |
Penyimpanan
barang |
0.0888 |
Valid |
|
|
Ruang kerja |
0.0889 |
Valid |
|
|
Limbah kerja |
0.0827 |
Valid |
|
|
Peralatan
pelindung |
0.0901 |
Valid |
|
|
Pakaian keselamatan |
0.0886 |
Valid |
|
|
|
|
|
3 |
Budaya
organisasi |
Inovasi dan
keberanian |
0.0876 |
Valid |
|
|
Perhatian pada hal kecil |
0.0897 |
Valid |
|
|
Orientasi hasil |
0.0885 |
Valid |
|
|
Orientasi orang |
0.0899 |
Valid |
|
|
Orientasi tim |
0.0903 |
Valid |
|
|
Keagresifan |
0.0111 |
Tidak valid |
|
|
|
|
|
4 |
Kinerja
karyawan |
Kualitas kerja |
0.0895 |
Valid |
|
|
Kuantitas kerja |
0.0890 |
Valid |
|
|
Ketepatan waktu |
0.0894 |
Valid |
|
|
Efektivitas |
0.0140 |
Tidak valid |
|
|
Kemandirian |
0.0854 |
Valid |
|
|
Komitmen |
0.0890 |
Valid |
Sumber :
Hasil olah data tahun 2022
Berdasarkan Tabel 1, maka masih terdapat indikator yang tidal valid
yaitu untuk variabel lingkungan kerja meliputi, kelembaban, dekorasi dan musik
dengan nilai kurang dari 0,6. Hal ini dapat disebabkan karena lingkungan kerja
seperti pada PT.MMA kelembaban merupakan hal yang sudah biasa dialami oleh
karyawan, sehingga tidak lagi mempengaruhi penilaian mereka, khususnya karyawan
pada bidang pembersihan. Sedangkan untuk musik dirasaka tidak perlu mengingat
suara mesin-mesin sudah cukup membuat suasana dalam ruangan menjadi ramai,
demikian juga dengan dekorasi yang tidak dibutuhkan karena didalam ruangan
karyawan sibuk dengan bekerja. Untuk variabel keselamatan dan Kesehatan kerja
semua indikatornya valid, hal ini karena karyawan dikondisikan dengan
mesin-mesin yang besar demikian juga peralatan sehingga sarana keselamatan dan
Kesehatan memang sangat dibutuhkan. Pada variabel budaya organisasi juga
terdapat indikator yag tidak valid yaitu indikator keagresifan. Keagresifan
dapat dijelaskan sebagai tindakan yang berlebihan, sedangkan di PT.MMA karyawan
harus bekerja sesuai prosedur, mengingat produk yang dihasilkan akan dijual ke
luar negeri. Sehingga kualitas produk harus dijaga. Pada variabel kinerja
indikator yang tidak valid yaitu efektivitas. Untuk indikator ini tidak dipilih
dapat dijelaskan bahwa udara dalam tempat kerja yang bising dan dingin sehingga
terkadang karyawan harus keluar atau meninggalkan pekerjaan.
Tabel 2
Hasil Uji Validitas Data
(Setelah Indikator Yang Tidak Valid Digugurkan)
No |
Variabel |
Indikator |
Nilai
Signifikansi |
Keterangan |
1 |
Lingkungan kerja |
Penerangan/cahaya ditempat kerja |
0.0717 |
Valid |
|
|
Temperatur/suhu |
0.0740 |
Valid |
|
|
Sirkulasi udara |
0.0799 |
Valid |
|
|
Kebisingan |
0.0793 |
Valid |
|
|
Hubungan karyawan |
0.0756 |
Valid |
|
|
Keamanan |
0.0787 |
Valid |
|
|
|
|
|
2 |
Keselamatan dan kesehatan kerja |
Penyimpanan barang |
0.0888 |
Valid |
|
|
Ruang kerja |
0.0889 |
Valid |
|
|
Limbah kerja |
0.0827 |
Valid |
|
|
Peralatan pelindung |
0.0901 |
Valid |
|
|
Pakaian keselamtan |
0.0886 |
Valid |
|
|
|
|
|
3 |
Budaya organisasi |
Inovasi dan keberanian |
0.0876 |
Valid |
|
|
Perhatian pada hal kecil |
0.0897 |
Valid |
|
|
Orientasi hasil |
0.0885 |
Valid |
|
|
Orientasi orang |
0.0899 |
Valid |
|
|
Orientasi tim |
0.0903 |
Valid |
|
|
|
|
|
4 |
Kinerja karyawan |
Kualitas kerja |
0.0895 |
Valid |
|
|
Kuantitas kerja |
0.0890 |
Valid |
|
|
Ketepatan waktu |
0.0894 |
Valid |
|
|
Kemandirian |
0.0854 |
Valid |
|
|
Komitmen |
0.0890 |
Valid |
Sumber :
hasil olah data tahun 2022
B. Uji Reliabilitas
Data
Reliabilitas
konstruk diukur dengan menggunakan Cronbach�s
Alpha yang mencerminkan konsistensi internal suatu alat ukur. Cronbach�s Alpha harus lebih besar dari 0.7
meskipun nilai 0.6 masih dapat diterima (Hair et al, 1998). Tabel 4.5 berikut ini merupakan hasil uji
reliabilitas pada variabl-variabel yang digunakan. untuk langkah analisis
selanjutnya.
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas Data
No |
Variabel |
Nilai Signifikansi |
Keterangan |
1 |
Lingkungan Kerja |
0.743 |
Reliabel |
2 |
Keselamatan dan Kesehatan Kerja |
0.822 |
Reliabel |
3 |
Budaya Organisasi |
0.772 |
Reliabel |
4 |
Kinerja Karyawan |
0.775 |
Reliabel |
Sumber: hasil olah data tahun 2022
C. Uji Asumsi
Klasik
1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tujuan dari uji normalitas adalah menguji apakah dalm
model regresi, variabel residu memiliki distribusi normal atau tidak. Dasar
pengambilan keputusan uji normalitas adalah, data tterdistribusi normal jika
nilai signifikansi > 0.05 dan data terdistrbusi tidak normal jika nilai
signifikansi < 0.05
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
������������������������������������� |
Unstandardize
Residual |
N Normal Parameters������� Mean ��� �����������������������������������������������������������������������Std.Deviation Most Extreme����������� Absolute Differences��������������� Positive ��������������������������������� Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp.Sig. (2-tailed) |
180 .0000000 2.00554001 .110 .106 -110 1.482 .065 |
Sumber: hasil
olah data tahun 2022
Berdasarkan uji
normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai KSZ sebesar 1.482 dan
Asymp.Sig sebesar 0.065 lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan data terdistribusi
normal.
2. Uji Normal P-P Plot
Gambar 2
Dari grafik normal probability plot
diatas menunjukkan bahwa data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal , maka model regresi
memenuhi asumsi klasik.
3. Histogram
Gambar 3
Histogram
Pada Gambar 3 dapat
dilihat bahwa histogram data terdistribusi normal dimana histogram berbentuk
lonceng yang artinya terjadi penyebaran data dengan normal sehingga data
diasumsikan baik dan memenuhi asumsi normal.
4. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah
pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independennya. Jika terjadi korelasi maka terdapat problem multikolinieritas.
Problem multikolenieritas yaitu adanya korelasi yang sangat tinggi antar predictor. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan dengan menganalisis nilai tolerance (Tol) dan nilai variance inflation factor (VIF). Terjadinya
multikolinieritas jika nilai Tolerence lebih kecil dari 0.10. sedangkan nilai
VIF lebih besar atau sama dengan 10.00. Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai
Tolerence variabel lingkungan kerja adalah 0.415 lebih besar dari 0.10,
demikian juga nilai Tolerence dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah 0.239
lebih besar dari 0.10, variabel budaya organisasi juga demikian dimana nilai
Tolerenc adalah 0.283 lebih besar dari 0.10 Berdasarkan hasil-hasil tersebut
maka dapat dikatakan bahwa data tidak mengalami multikolinieritas. Sedangkan
nilai VIF variabel 2.408 lebih kecil dari 10.00, vaariabel keselamatan dan
kesehatan kerja adalah 4.185 lebih kecil dari 10.00 demikian juga nilai VIF
dari variabel budaya organisasi adalah 3.350 lebih besar dari 10.00.
Berdasarkan hasil-hasil tersebut maka tidak terjadi multikolinieritas data yang
artinya tdak ada korelasi yang tinggi antar variabel.
5. Hasil Uji Regresi
Tabel 5
Hasil Uji
Regresi
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
CollinearityStatistics |
||
B |
Std.Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|||
1.(Constant) Lingkungan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja Budaya Organisasi |
1.551 .011 .230 .714 |
.874 .037 .064 .061 |
.015 .231 .694 |
1.776 .313 3.576 11.718 |
.077 .754 .000 .000 |
.415 .239 .283 |
2.408 4.185 3.530 |
a.
Dependent Variable: Kinerja
Karyawan
Sumber:
hasil olah data tahun 2022
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel
4.8 maka diperoleh model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 1.551+ 0.011 X1 + 0.230 X2 + 0.714 X3
Pada persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstanta (β0) = 1.551 ini menunjukkan bahwa lingkungan
kerja, keselamatan dan kesehatan, dan budaya organisasi bernilai konstan. Dimana jika
variabel lingkungan kerja
(X1),
keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dan �dan budaya
organisasi =
0, maka kinerja karyawan akan sebesar 1.551
b. Koefisien Regresi β1 (X1) = 0.011 menunjukkan bahwa lingkungan
kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Sehingga apabila lingkungan kerja dinaikkan sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan menurun sebesar 0.011
c. Koefisien Regresi β2 (X2)
=� 0.230 menunjukkan bahwa keselamatan
dan kesehatan berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan. Sehingga apabila keselamatan
dan kesehatan �dinaikkan sebesar satu satuan maka kinerja
karyawan akan meningkat
sebesar 0.230
d. Koefisien Regresi β3 (X3) = 0.714 menunjukkan bahwa budaya
organisasi berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan. Sehingga apabila budaya
organisasi dinaikkan
sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0.714
6.
Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent yaitu
Motivasi (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) terhadap variabel dependent yaitu
kinerja karyawan (Y) secara parsial. Uji-t memiliki tingkat signifikansi
sebesar 0,05, jika tingkat signifikansi t berada dibawah 0,05 maka variabel
independent secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.
Apabila thitung menunjukkan nilai lebih besar dibandingkan t tabel, maka koefisien regresi variabel independent
adalah signifikan.
7. Uji F
Berdasarkan Tabel 6 hasil uji Fhitung menunjukkan nilai Fhitung = 276.516 dengan tingkat signifikansi 0.000. Nilai F tabel = 2.66 Nilai F hitung > Ftabel (276.517 > 2.66) dan
tingkat signifikansi (0.000 < 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu lingkungan kerja (X1), keselamat
dan kesehatan kerja (X2), budaya organisasi
(X3) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) sebagai variabel terikat
Tabel 6
Hasil Uji F
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig |
1
Regression Residual |
3393.472 � 719.972 4113.444 |
3 176 179 |
1131.157 4.091 |
276.516 |
.000 |
����
Sumber:� hasil olah data -Tahun
2022
8. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi (R2 ) Koefisien determinan bertujuan untuk
mengetahui signifikan variabel. Koefisien determinan melihat seberapa besar
pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan
berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), 0 < R2 < 1. Nilai
koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 6
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model |
R |
R Square |
Adjusted R |
Std.Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.908 |
.825 |
.822 |
2.02256 |
1.767 |
Sumber: hasil olah data tahun 2022
Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.908 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan
kinerja karyawan (variabel dependent) dengan lingkungan kerja, keselamatan
dan kesehatan kerja, dan budaya organisasi �(variabel independent) mempunyai hubungan yang
erat yaitu sebesar 90,8%.
Besarnya pengaruh lingkungan kerja, kesehatan dan kerja, dan budaya organisasi �terhadap Kinerja Karyawan ditunjukkan oleh
nilai Adjusted R Square sebesar 0.822 artinya variabel lingkungan kerja, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan budaya organisasi mampu menjelaskan kinerja karyawan
sebesar 82,2% dan sisanya sebesar 17,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
tidak termasuk dalam penelitian ini.
1.8
Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
1. Koefisien Regresi β1 (X1) = 0.011 menunjukkan bahwa lingkungan
kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Sehingga apabila lingkungan kerja dinaikkan sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan menurun sebesar 0.011
2. Koefisien Regresi β2 (X2)
=� 0.230 menunjukkan bahwa keselamatan
dan kesehatan berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan. Sehingga apabila keselamatan
dan kesehatan �dinaikkan sebesar satu satuan maka kinerja
karyawan akan bertambah sebesar 0.230
3. Koefisien Regresi β3 (X3) = 0.714 menunjukkan bahwa budaya
organisasi berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan. Sehingga apabila budaya
organisasi dinaikkan
sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan bertambah sebesar 0.714
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang
telah dipaparkan, maka ada beberapa kesimpulan penelitian yang dapat
dikemukakan, bahwa: 1) Lingkungan kerja tidak berperan dalam mempengaruhi
kinerja karyawan hal ini dapat dijelaskan bahwa PT. Mustika Minanusa Aurora ini
adalah perusahaan yang bergerak dibidang perikanan untuk dieksport ke luar
negeri, tentunya karyawan sejak awal melamar pekerjaan telah mengetahui tentang
sistem kerja di perusahaan Mustika Minanusa Aurora yang harus menggunakan mesin
� mesin pendingin yang� besar, dengan
bunyi yang akan mengganggu pendengaran, karena mesin-mesin ini diperlukan untuk
menjaga kesegaran dan daya tahan ikan. Selain itu kebanyakan karyawan PT
Mustika Minanusa Aurora ini bertempat tinggal di sekitar perusahaan sehingga
mereka telah terbiasa dengan kebisingan dari pekerjaan di PT. Mustika Minanusa
Aurora. 2) Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki dampak yang cukup besar
dalam mempengaruhi kinerja karyawan PT.MMA karena karyawan bekerja dengan
kesadaran bahwa adanya perlengkapan keselamatan dan kesehatan yang melindungi mereka
dari bahaya. Penting bagi perusahaan menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
karyawan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan target karena
lingkungan kerja yang bersih, aman untuk menghindari kecelakaan. 3) Budaya
organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena ada hubungan kerja yang
baik antar karyawan demikian juga karyawan dengan pimpinan. Dengan budaya
organisasi yang baik maka karyawan mantap dan percaya diri melakukan pekerjaannya.
Karyawan juga membutuhkan penghargaan atas apa yang baik yang dilakukannya. 4) Berdasarkan
hasil uji F didapatkan bahwa variabel lingkungan kerja, keselamatan dan
kesehatan kerja, budaya organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja
karyawan.
BIBLIOGRAFI
Abdussamad
Zuchri dan SWastiani Dunggio. (2016).
Effect Of Leadership Function And Organization Cultural On The Performance Of
Employees In The Field Of Academic University Ichsan Gorontalo. International Journal Of Scientific &
Technology Research.
Anwar,
Rani. (2019). Pengaruh
Lingkungan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Baturaja. Jurnal Majalah Ilmiah
Manajemen.
ISSN. 2089-2330. Vol: 08.02.2019. Hal: 49-Universitas Dian Nuswantoro
Apfia Ferawati, (2017),
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan, Agora,
Vol.5,No.1
Denok, Sunarsi, Hadion Wijoyo dan Dodi Prasada, (2020), Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Mentari Persada di Jakarta, Seminar Nasional Manajemen, Ekonomi Dan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UNP Kediri.
Eggy Aufal Marom, (2018).
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Karyawan (Studi pada
Karyawan bagian Produksi Perusahaan PT Lion Metal Works Tbk). Jurnal Fakultas Ekonomi.
Elizar,
E., & Tanjung, H. (2018). Pengaruh Pelatihan, Kompetensi, Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Pegawai. Maneggio: Jurnal
Ilmiah Magister Manajemen, 1(1),
46-58.
Fachreza,
Said Musnadi, M. Shabri Abd Majid. (2018).
Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan Dan �Dampakna Pada Kinerja Bank Aceh Syariah d
Kota Banda Aceh. Junal Magister Management
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah. Vol. 2 No.1
Fera Nelfianti, Idah Yuniasih dan Ary
Iswanto Wibowo, (2018).� Pengaruh
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
YPI Cempaka Putih Jakarta Jurnal Kajian Ilmiah, Volume 18,
No. 2, Mei 2018
Flippo,
E. B. (1989).
Manajemen Personalia. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Hernilawati
, Sutriswanto, Devi Rusvitawati (2021).
Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Kompensasi, Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Cv Berkah Anugerah Abadi Kabupaten Banjar Provinsi
Kalimantan Selatan, Jurnal
Riset Akuntansi Politala e-ISSN: 2656-7652 Vol. 4 No. 1, Juni
2021, pp.22-33 p-ISSN: 2715-4610
Henson Enjein Manurung, (2019). Pengaruh Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Sarana Pembangunan Palembang Jaya Vol 7 No 4:
Jurnal Manajemen.
Herizal, Wulandari, (2020). Pengaruh Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Pt. Perkebunan Nusantara I Pks Pulau Tiga Aceh Tamiang, Jurnal Sosial Humaniora Sigli Vol 3 No 1
Iqram Jalali dan Samsul Rizal. (2019). Pengaruh Budaya
Organisasi dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai PadaKantor Kecamatan Tanete Rilau Kab.Barru. Jurnal Profitability Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3 No. 1 2019.
Lyta
Lestary dan Harmon, (2017), Pengaruh
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Jurnal
Riset Bisnis & Investasi Vol. 3, No. 2, Agustus 2017
Mardiana,
Lina. (2013). Daun
Ajaib Tumpas Penyakit. Jakarta : Penebar Swadaya
Sedarmayanti.
(2014), Sumber Daya Manusia dan
Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar
Sihaloho, Ronal Donra; Siregar, Hotlin. Pengaruh Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Super Setia Sagita Medan. 2019, Jurnal Ilmiah Socio Secretum, Vol. 9, n0. 2, p. 273-281, feb.
2020. ISSN 2720-9830.
Sugiyono. (2017),
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
Supriyanto,
Lanjar. (2010).
�Analisis Pengaruh Pengalaman Kerja, Tingkat Pendidikan, dan Absensi Terhadap
Kinerja Karyawan Rumah Sakit Umum Banyudono�. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Wahyuni,
Nining, Bambang Suyadi, dan Wiwin Hartanto. 2018. Pengaruh Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Pada PT. Kutai Timber Indonesia. Jurnal
Pendidikan Ekonomi:Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial,
Volume 12 Nomor 1.
Windi
Wungkana, (2015), Pengaruh Lingkungan kerja, Lingkungan
kerja,Motivasi Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Telkom
Wiyanto & Muhammad Idruss. (2021). Pengaruh Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Putra Sinar Permaja. Jurnal Disrupsi Bisnis.Vol 4 No 1. 1-12.Persada
Wulan,
Cahya Widuri. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja, Stres Kerja, Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Empiris Pada Kantor).
�
Copyright holder: Effendy
Gunardi (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |