Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 11, November
2022
LITERATURE REVIEW PLATFORM DIGITAL SEBAGAI MEDIA DALAM
MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
Mario
Pradana Putra
Universitas Sahid, Jakarta, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Sekarang ada lebih banyak
peluang yang tersedia daripada sebelumnya karena revolusi digital terus
menembus setiap sektor ekonomi. Hipotesis perspektif berbasis sumber daya
menegaskan bahwa transformasi digital meningkatkan kemampuan inovatif dan
kinerja bisnis secara keseluruhan. Karena menjamurnya perusahaan kecil dan
menengah (UKM) dan peran yang relatif signifikan yang mereka mainkan dalam
perekonomian masyarakat setempat, era digital saat ini penuh dengan sejumlah
tantangan yang muncul sebagai hasilnya. Tantangan utama yang dimiliki usaha
kecil dan menengah (UKM) ketika mencoba mendigitalkan operasi mereka termasuk
kurangnya sumber daya tunai, sumber daya pengetahuan yang rendah, dan pemahaman
konsep teknologi yang terbatas. Platform digital dibangun di atas ekosistem
yang membantu organisasi kecil dan menengah dalam beradaptasi lebih baik dengan
pengaturan yang tidak dapat diprediksi dan berubah dengan menggabungkan sumber
informasi utama dan mempersonalisasi sumber daya internal dan eksternal.
Kata kunci: Digital
Transformation, Digitization, SME, Digital Platform, Ecosystem
Abstract
There are now more
opportunities available than ever before as the digital revolution continues to
permeate every sector of the economy. The resource-based perspective hypothesis
asserts that digital transformation improves both innovative capabilities and
the overall performance of businesses. Due to the proliferation of small and
medium-sized firms (SMEs) and the relatively significant role they play in the
economy of the local community, the current digital age is fraught with a
number of challenges that have arisen as a result. The key challenges that
small and medium-sized enterprises (SMEs) have when attempting to digitalize
their operations include a lack of cash resources, low knowledge resources, and
limited grasp of technology concepts. Digital platform built on an ecosystem
that assists small and medium-sized organizations in better adapting to
settings that are unpredictable and changing by combining key information
sources and personalizing internal and external resources.
Keywords: Digital Transformation,
Digitization, SME, Digital Platform, Ecosystem.
Pendahuluan
Karena dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan ekonomi secara keseluruhan, pemerintah mempertimbangkan perluasan peluang bagi usaha mikro dan kecil (juga dikenal sebagai UMi dan UMKM) sebagai tujuan utama pembangunan (Saputri et al., 2021). Untuk memenuhi target pencapaian rasio kredit terhadap UMKM sebesar 30 persen pada tahun 2024, pemerintah membentuk holding ultra mikro (UMi) yang dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Organisasi ini akan memberikan pinjaman kepada pelaku UMKM yang murah dan mudah diperoleh. Melalui pemanfaatan ekosistem digital, BRI berupaya secara konsisten meningkatkan posisinya sebagai bank yang berfokus pada UMKM guna membantu UMKM untuk naik level. Sebagai bagian dari transformasi digital berkelanjutan yang dilakukan bank untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan yang mudah diakses dan menyeluruh, BRI kini mengambil tiga langkah nyata menuju terciptanya UMKM (Yani et al., 2018).
Karena teknologi digital semakin lazim di semua bidang ekonomi, semakin banyak perusahaan yang menemukan jalan baru untuk pertumbuhan (�kare & Soriano, 2021). Melalui penggunaan strategis dan pengelolaan teknologi digital yang terus berkembang, sebuah perusahaan berpotensi memperoleh keunggulan kompetitif jangka panjang (A. Arslan et al., 2022). Konsekuensi dari transformasi digital pada organisasi dan perusahaan telah menjadi subjek penelitian yang signifikan, baik dalam hal seberapa efektif mereka beroperasi dan seberapa mampu mereka melakukan transformasi digital. Menurut hasil penelitian, transformasi digital dapat memberikan efek menguntungkan baik pada inovasi maupun kesuksesan perusahaan. Kesimpulan ini didasarkan pada hipotesis berbasis sumber daya (Verhoef et al., 2021).
Era digitalisasi saat ini telah melahirkan sejumlah platform digital dengan kemampuan yang semakin kompleks, termasuk memfasilitasi keterlibatan pihak ketiga sebagai salah satu tugas tersebut (P. Aversa et al., 2021). Kapasitas organisasi untuk menggunakan alat dan teknologi digital mutakhir untuk memperoleh keunggulan kompetitif, yang pada gilirannya dapat memiliki implikasi luas pada profitabilitas dan produktivitas perusahaan, adalah salah satu definisi kapabilitas platform digital (Dey & Shekhawat, 2021).
Lingkungan yang kita tinggali saat ini menghadirkan masalah usaha kecil dan menengah (UMKM) yang semakin sulit (Silva et al., 2021). Ini adalah tantangan yang dihadapi banyak UMKM, dan banyak dari mereka memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan kreativitas model bisnis mereka. Hal ini karena merupakan tantangan yang dihadapi oleh banyak UMKM (Navarrete-Segado et al., 2022). Hal ini disebabkan oleh adaptabilitas platform digital, serta kerangka waktu pengambilan keputusan yang relatif cepat, yang keduanya memungkinkan UMKM dengan cepat menciptakan ide-ide baru �(Cenamor & Frishammar, 2021; Sivarajah et al., 2019). Konsekuensinya, UMKM dapat meningkatkan model bisnisnya dengan menggunakan berbagai platform online yang berbeda.
Diperkirakan nilai ekonomi digital di Indonesia saat ini lebih dari USD70 juta, dengan e-commerce mencapai lebih dari 70% dari jumlah tersebut. Tumbuhnya ekosistem digital menjadi jalan utama dalam mendorong perekonomian, khususnya di sektor UMKM (Kompas, 7 Desember 2022). Ekosistem digital itu sendiri adalah jaringan teknologi informasi yang terhubung yang dapat digunakan oleh berbagai pihak, seperti produsen, distributor, pengecer, pemasok data, mitra dagang, dan banyak lagi. Pihak-pihak ini dapat mengambil keuntungan dari ekosistem digital. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana ekosistem digital, jika digabungkan dengan teknologi pengumpulan data dan komunikasi, serta internet, dapat membantu perluasan UMKM (A. D. Permana et al., 2022).
Karena dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan ekonomi secara keseluruhan, pemerintah mempertimbangkan perluasan peluang bagi usaha mikro dan kecil (juga dikenal sebagai UMi dan UMKM) sebagai tujuan utama pembangunan. Untuk memenuhi target pencapaian rasio kredit terhadap UMKM sebesar 30 persen pada tahun 2024, pemerintah membentuk holding ultra mikro (UMi) yang dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Organisasi ini akan memberikan pinjaman kepada pelaku UMKM yang murah dan mudah diperoleh. Melalui pemanfaatan ekosistem digital, BRI berupaya secara konsisten meningkatkan posisinya sebagai bank yang berfokus pada UMKM guna membantu UMKM untuk naik level. Sebagai bagian dari transformasi digital berkelanjutan yang dilakukan bank untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan yang mudah diakses dan menyeluruh, BRI kini mengambil tiga langkah nyata menuju terciptanya UMKM.
Karena teknologi digital semakin lazim di semua bidang ekonomi, semakin banyak perusahaan yang menemukan jalan baru untuk pertumbuhan (�kare & Soriano, 2021). Melalui penggunaan strategis dan pengelolaan teknologi digital yang terus berkembang, sebuah perusahaan berpotensi memperoleh keunggulan kompetitif jangka panjang (O. Arslan & Arslan, 2022). Konsekuensi dari transformasi digital pada organisasi dan perusahaan telah menjadi subjek penelitian yang signifikan, baik dalam hal seberapa efektif mereka beroperasi dan seberapa mampu mereka melakukan transformasi digital. Menurut hasil penelitian, transformasi digital dapat memberikan efek menguntungkan baik pada inovasi maupun kesuksesan perusahaan. Kesimpulan ini didasarkan pada hipotesis berbasis sumber daya (Mardani et al., 2022).
Era digitalisasi saat ini telah melahirkan sejumlah platform digital dengan kemampuan yang semakin kompleks, termasuk memfasilitasi keterlibatan pihak ketiga sebagai salah satu tugas tersebut (I. Aversa et al., 2020). Kapasitas organisasi untuk menggunakan alat dan teknologi digital mutakhir untuk memperoleh keunggulan kompetitif, yang pada gilirannya dapat memiliki implikasi luas pada profitabilitas dan produktivitas perusahaan, adalah salah satu definisi kapabilitas platform digital (Dey & Shekhawat, 2021).
Lingkungan yang kita tinggali saat ini menghadirkan masalah usaha kecil dan menengah (UMKM) yang semakin sulit (Silva et al., 2021). Ini adalah tantangan yang dihadapi banyak UMKM, dan banyak dari mereka memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan kreativitas model bisnis mereka. Hal ini karena merupakan tantangan yang dihadapi oleh banyak UMKM (Navarrete-Segado et al., 2022). Hal ini disebabkan oleh adaptabilitas platform digital, serta kerangka waktu pengambilan keputusan yang relatif cepat, yang keduanya memungkinkan UMKM dengan cepat menciptakan ide-ide baru (Cenamor & Frishammar, 2021; Sivarajah et al., 2019). Konsekuensinya, UMKM dapat meningkatkan model bisnisnya dengan menggunakan berbagai platform online yang berbeda.
Diperkirakan nilai ekonomi digital di Indonesia saat ini lebih dari USD70 juta, dengan e-commerce mencapai lebih dari 70% dari jumlah tersebut. Tumbuhnya ekosistem digital menjadi jalan utama dalam mendorong perekonomian, khususnya di sektor UMKM (Kompas, 7 Desember 2022). Ekosistem digital itu sendiri adalah jaringan teknologi informasi yang terhubung yang dapat digunakan oleh berbagai pihak, seperti produsen, distributor, pengecer, pemasok data, mitra dagang, dan banyak lagi. Pihak-pihak ini dapat mengambil keuntungan dari ekosistem digital. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana ekosistem digital, jika digabungkan dengan teknologi pengumpulan data dan komunikasi, serta internet, dapat membantu perluasan UMKM (D. A. Permana et al., 2021).
Metode Penelitian
Tinjauan literatur, juga
dikenal sebagai Studi Literatur, adalah sejenis studi akademis di mana para
peneliti mengumpulkan sejumlah besar buku dan jurnal terkait tentang subjek
atau topik tertentu. Pendekatan ini dilakukan untuk menggali sejumlah teori
yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi dan diteliti saat ini.
Teori-teori ini akan menjadi titik referensi dalam analisis selanjutnya dari
temuan penelitian, yang akan dilakukan dengan menggunakan metode ini.
Dimungkinkan
untuk mengumpulkan informasi untuk tinjauan literatur dari berbagai sumber,
seperti jurnal nasional dan internasional (seperti BASE, Science Direct, dan
Neliti), serta buku teks dan panduan yang mencakup topik seperti temuan studi
tentang higiene dan sanitasi makanan di kawasan wisata dan peraturan perundang-undangan
yang terkait.
Hasil dan Pembahasan
Pelaksanaan
Hak dan Kewajiban Seseorang Sesuai dengan Kedudukan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah
Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan
institusi yang sangat vital bagi perluasan dan peningkatan perekonomian di
daerah sekitarnya. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah berkontribusi
pada peningkatan produksi, penciptaan lapangan kerja baru, dan peningkatan
kualitas warga sekitar. perusahaan komersial di daerah tersebut, organisasi
tersebut memiliki pengaruh kolektif yang substansial terhadap lingkungan dan
penduduk daerah tersebut (Artin, 2022).
Menurut Asian Development Bank (2018), UMKM berfungsi sebagai pusat ekonomi
Asia, terutama di negara-negara miskin (Rasoulinezhad, 2022).
Ini berfungsi sebagai penggerak ekonomi UMKM, yang merupakan singkatan dari
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Mereka bertanggung jawab atas
antara 95 dan 99 persen dari semua bisnis komersial dan menghasilkan antara 51
hingga 97 persen dari semua tempat kerja yang tersedia di banyak negara anggota
ASEAN, yang menjadikan mereka pendorong utama PDB ekonomi kawasan dan juga
kontributornya. Secara umum, kontribusi UKM terhadap PDB sangat signifikan,
berkisar antara 23% hingga 58%, dan kontribusinya terhadap ekspor juga cukup
besar, berkisar antara sekitar 10% hingga 30%. Kedua kontribusi ini penting
dalam hak mereka sendiri. Selain itu, mereka memungkinkan tercapainya tingkat
kesetaraan gender yang lebih tinggi di tempat kerja (Laporan Tahunan ASEAN,
2020) dan meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam ekonomi (Rasoulinezhad, 2022).
Dengan melakukan kegiatan
seperti pengembangan bisnis dan keuangan, berbagai pihak, termasuk pemerintah
dan organisasi dari sektor swasta, telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
UKM yang berkelanjutan. Sayangnya, banyak pemilik bisnis belum menyadari
potensi keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan teknologi web untuk
memperluas operasi mereka. Meskipun demikian, penggunaan teknologi, informasi,
dan internet semakin tersedia bagi masyarakat umum dan semakin meningkat
penggunaannya. Namun, banyak orang Indonesia yang kurang memiliki pengetahuan
untuk membawa produk mereka ke tingkat berikutnya melalui penggunaan strategis
teknologi online, meskipun faktanya mereka memiliki kapasitas untuk membangun
UMKM yang kompetitif dan beragam talenta kreatif. Keadaan ini memberikan
peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pemirsa yang melek komputer, dan yang akan
membantu para pelaku UMKM dalam menyesuaikan layanan berbasis teknologi dengan
kebutuhan belanja online, sehingga membuka saluran baru potensi keuntungan.
Pemilik bisnis tidak
perlu lagi memiliki pemahaman yang kuat tentang bahasa pemrograman untuk
mengembangkan situs web e-niaga yang sepenuhnya efektif. Ini sekarang dapat dicapai
berkat beragam layanan dengan harga terjangkau yang disediakan oleh pengusaha
lokal. Dengan cara ini, pemilik perusahaan hanya dapat fokus pada produksi
produk mereka. Karena beroperasi sebagai toko online, UMKM mampu memberikan
berbagai keuntungan sekaligus sebagai sarana pengajaran bagi pemilik perusahaan
yang kurang memiliki pengalaman sebelumnya di sektor tersebut. Tidak ada
ruginya memiliki pengetahuan dasar tentang optimasi mesin pencari (SEO), kata
kunci, backlink, dan masalah relevan lainnya di antara anggota UMKM.
Dengan menyediakan
layanan periklanan profesional, organisasi seperti Gopher Indonesia dapat
membantu pemilik perusahaan UKM dalam meningkatkan visibilitas mereka di
internet. Jika pemerintah mengadopsi pendekatan yang lebih praktis untuk
mendorong ekonomi digital di kelas UMKM, akan ada perkembangan industri yang
positif, yang akan memberikan kemungkinan yang menarik.
Pada Agustus tahun 2021,
jumlah penduduk Indonesia mencapai 65,4 juta UMKM. Seiring dengan peningkatan
UMKM tersebut, kontribusi besar telah diberikan kepada PDB (PDB) Indonesia.
Selama ini UMKM di Indonesia bertanggung jawab memberikan kontribusi terhadap
PDB sebesar 61,07%. Selain itu, 117 juta orang memiliki pekerjaan karena UMKM
(sekitar 97 persen dari total). Keberhasilan UMKM juga sangat terbantu oleh
pemerintahan sekarang yang cukup menguntungkan dalam hal ini. Menurut Menko
Perekonomian Airlangga Hartarto, pemerintah telah memberikan bantuan kepada
UMKM dalam bentuk uang sebesar Rp. 95,87 triliun. Selain itu, sejumlah
inisiatif tambahan yang memberikan peserta dalam bantuan keuangan UMKM juga
telah dibentuk.
Permasalahan
yang Dihadapi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Dampak paling dahsyat
dari wabah saat ini dirasakan di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM). Ketika masalah terjadi di UMKM, mungkin menjadi beban ekonomi seluruh
negara jika karyawan dan pemilik perusahaan dipaksa untuk membuat pilihan sulit
tentang bagaimana hubungan kerja mereka harus disusun.
Hal ini terjadi sebagai
akibat langsung dari penurunan produksi, yang pada gilirannya menyebabkan
penurunan pendapatan yang besar. Padahal, kajian dampak pandemi terhadap UMKM
di Indonesia yang dilakukan Asian Development Bank (ADB) menemukan lebih
dari enam puluh persen perusahaan kecil telah memangkas jumlah karyawan yang
mereka pekerjakan.
Kontribusi UMKM yang
signifikan terhadap perekonomian suatu bangsa seringkali dibarengi dengan
berbagai kesulitan. Sumber daya yang terbatas, kurangnya inovasi (Keuangan, 2022),
dan kendala distribusi (Kou et al., 2021)
Kurangnya pengetahuan tentang pengembangan teknologi dan masalah terkait
lainnya adalah tantangan umum yang dihadapi pengusaha UMKM (Adomako & Ahsan, 2022).
Platform
Digital yang Digunakan Untuk Mengembangkan Usaha Kecil Mikro dan Menengah
Arsitektur teknis yang
memungkinkan pengembangan fungsi komputasinya dan integrasi platform informasi,
komputasi, dan komunikasi yang dapat diakses oleh organisasi disebut sebagai
platform digital (Navarrete-Segado et al., 2022).
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah UKM telah merangkul platform digital
untuk memasukkan teknologi digital ke dalam barang dan proses non-digital
mereka sebelumnya. Tren ini sangat lazim di pasar negara berkembang (Balta et al., 2020).
Percepatan proses transformasi digital internal organisasi, yang selanjutnya
dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas penciptaan nilai organisasi
tersebut, adalah salah satu cara platform digital dapat bermanfaat bagi
organisasi (Warner & W�ger, 2019).
Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa platform digital berbasis ekosistem dapat menginspirasi
ketiga pihak yang terlibat dalam platform tersebut untuk menghasilkan ide yang
saling menguntungkan dan membangun jaringan lintas perusahaan (I. Aversa et al., 2020).
Platform digital berbasis ekosistem memungkinkan untuk memiliki efek jaringan
yang positif, basis klien yang lebih besar, penskalaan yang mulus, penemuan
prospek dan aset inovatif, serta akses yang lebih cepat ke solusi digital dan
layanan intelijen bisnis (Presser et al., 2019).
Platform digital tidak
hanya memiliki kelebihan, tetapi juga menghadirkan masalah baru, seperti
fragmentasi persaingan, reputasi yang ternoda, dan keamanan digital yang
dikompromikan, umumnya dikenal sebagai lock-in. Pada setiap platform digital
yang dibangun di atas ekosistem yang dikembangkan untuk UMKM, kemungkinan
terjadinya bahaya ini cukup tinggi. Pembangunan suatu platform komunitas online
bagi UMKM harus disusun dan direncanakan dengan baik untuk mendapatkan mafaat
dan memperkecil resiko yang terjadi seperti (Sen et al., 2016).
Di masa pandemi Covid-19,
UMKM memiliki kemampuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional yang
menjadikannya sebagai komponen penting dari ekologi ekonomi. Digitalisasi
program UMKM merupakan salah satu jawaban potensial atas permasalahan tersebut.
Transisi dari offline ke online diperlukan untuk "digitalisasi".
Transisi ini merupakan bagian dari fenomena yang lebih besar yang dikenal
sebagai "media wirausaha dan pasar" (perantara), yang dirancang untuk
mempermudah akses pasar bagi pemilik usaha kecil dan menengah (UKM).
Pengaruh teknologi
digital terhadap unit bisnis baru akan sangat besar. Program digitalisasi telah
menjadi komponen utama Kementerian UMKM dan proyek transformasi kemitraan.
Akibat pergeseran perilaku konsumen akibat pandemi, digitalisasi UMKM telah
muncul sebagai norma budaya baru yang kemungkinan akan tetap lazim di masa
mendatang. Sekarang ada 10,25 miliar usaha mikro dan mikro (UMKM) yang
terhubung dengan platform digital, menurut statistik yang disediakan oleh
Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro. Munculnya ekonomi digital telah
menghasilkan pengembangan model bisnis baru yang disebut sebagai
"kewirausahaan". Model ini mengintegrasikan teknologi digital ke
dalam setiap langkah proses bisnis, mulai dari tahap manufaktur hingga tahap
pemasaran. Selama masa pandemi Covid-19, program ini bertujuan untuk menjamin
para pemilik UMKM mampu mempertahankan bahkan meningkatkan penjualannya melalui
pemanfaatan infrastruktur digital. Karena baru ada sekitar 10�11 miliar UMKM
yang kini terhubung ke internet secara digital. Untuk mentransformasi UMKM
secara digital, Kemenkop UKM telah menyusun strategi dengan empat pilar sebagai
berikut:
a. Meningkatkan
SDM dengan memberikan pelatihan kepada pemilik perusahaan UMKM guna meningkatkan
kapabilitas perusahaannya.
b. Mengambil
tindakan untuk meningkatkan operasi bisnis bagi pengusaha UMKM, seperti
pelatihan pemasaran dan literasi keuangan
c. Meningkatkan
akses pasar guna memberikan kesempatan kepada pemilik perusahaan UMKM untuk
menjual barang dan jasanya kepada pemerintah.
d. Merayakan
pelaku UMKM lokal yang berpotensi mendorong perusahaan kecil lainnya untuk
berpartisipasi dalam platform digital atau marketplace dunia (ekspor)
Pemanfaatan
Pemasaran Digital dalam Mengembangkan Usaha Kecil Mikro dan Menengah
Di Indonesia, sudah ada
64 miliar pelaku UMKM, namun baru 16,4 miliar yang terhubung secara digital
(Bisnis Indonesia, 8 Desember 2022). Meski selama ini menjadi salah satu
kendala UMKM, integrasi digital berpotensi membuka akses lembaga ke prospek
pasar baru. Dalam hal pemasaran digital, UMKM dapat menggunakan banyak alat,
seperti mengembangkan situs web sendiri, menggunakan media sosial, dan bahkan
memanfaatkan banyak alternatif e-commerce yang sudah tersedia (E. Permana &
Herlan, 2022).
Belanja online bisa dilakukan melalui berbagai platform yang berbeda, antara
lain Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan masih banyak lagi. Satu keuntungan lebih
lanjut dari berbisnis di internet adalah kesempatan untuk menggunakan platform e-commerce
yang sudah mapan dan sangat disukai yang dimiliki secara pribadi oleh mereka
yang bekerja di UMKM. Selain itu, banyak sekali iklan yang menggiurkan berupa
potongan harga barang atau pengiriman gratis yang biayanya ditanggung
sepenuhnya oleh pedagang online (E. Permana &
Herlan, 2022)..
Salah satu momen yang
dapat menjadi sumber pendorong adalah Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas)
yang berlangsung setiap tahun pada tanggal 12 Desember (12/12). Bahkan di zaman
modern ini, ada pengecer online yang menyediakan program Harbolnas pada hari
yang sama di bulan festival yang diselenggarakannya, seperti pada 10 Oktober
(10.10) dan 11 November (11.11). Fakta bahwa pedagang online sekarang
memberikan penurunan harga yang tajam pada berbagai item kemungkinan besar akan
meningkatkan penjualan selama periode yang bersangkutan. Penjualan online pada
tanggal 25 Desember diperkirakan akan jauh lebih besar daripada selama musim
belanja Black Friday di tahun 2011, pada tahun 2022, kenaikan ini akan cukup
signifikan untuk diamati. Jika dibandingkan dengan musim belanja liburan pada
11.11, beberapa perusahaan logistik memperkirakan terjadi kenaikan jumlah
pengiriman paket sebesar 20-30% selama Harbolnas 12.12. (Bisnis Indonesia, 7
Desember 2022) (E. Permana &
Herlan, 2022).
UMKM
bisa mendapatkan keuntungan dari layanan pemasaran digital selain penggunaan
e-commerce untuk pemasaran digital, yang mungkin juga bermanfaat. Karena taktik
pemasaran konvensional dan digital sangat berbeda satu sama lain, manajer
pengembangan penjualan (SDM) dengan pengetahuan tentang teknologi informasi dan
pemasaran digital jarang dibutuhkan. UMKM yang memiliki keterbatasan akses
sumber daya SDM berkesempatan untuk memanfaatkan layanan digital marketing
seperti yang diberikan oleh Kampung Marketer di kawasan Tamansari Purbalingga.
Istilah "pemasaran jarak jauh" digunakan oleh layanan ini untuk
memfasilitasi komunikasi langsung antara pemilik perusahaan dan konsumen (E. Permana &
Herlan, 2022).
Kesimpulan
Di zaman sekarang ini, ketika semuanya serba digital, UMKM sangat bergantung pada banyak saluran digitalnya. Melalui penyediaan platform digital, UMKM dapat lebih mengintegrasikan sumber informasi strategis dan mengkonfigurasi ulang sumber daya internal dan eksternal agar dapat bereaksi secara tepat terhadap lingkungan yang dinamis dan cepat berubah. Rendahnya sumber daya keuangan, keahlian, dan pemahaman teknologi yang dimiliki lembaga menjadi kendala utama dalam proses digitalisasi yang dilakukan oleh UMKM. Anda mungkin dapat mengatasi rintangan ini dengan bantuan pihak ketiga atau pihak luar. Platform digital berbasis ekosistem kini sedang dikembangkan di UMKM, menjadikannya solusi yang layak untuk kesulitan yang terkait dengan digitalisasi di universitas.
BIBLIOGRAFI
Adomako, S., & Ahsan, M. (2022). Entrepreneurial
passion and SMEs� performance: Moderating effects of financial resource
availability and resource flexibility. Journal of Business Research, 144,
122�135.
Arslan, A., Ahokangas, P., Haapanen, L., Golgeci, I.,
Tarba, S. Y., & Bazel-Shoham, O. (2022). Generational differences in
organizational leaders: an interpretive phenomenological analysis of work
meaningfulness in the Nordic high-tech organizations. Technological
Forecasting and Social Change, 180, 121717.
Arslan, O., & Arslan, A. E. (2022). Performance
evaluation and multi-criteria decision analysis of thermal energy storage
integrated geothermal district heating system. Process Safety and
Environmental Protection, 167, 21�33.
Artin, P. (2022). Critical sustainability factors of
regional SMEs; A case study of regional Australia. Current Research in
Environmental Sustainability, 4, 100138.
Aversa, I., Malanga, D., Fiume, G., & Palmieri, C.
(2020). Molecular T-cell repertoire analysis as source of prognostic and
predictive biomarkers for checkpoint blockade immunotherapy. International
Journal of Molecular Sciences, 21(7), 2378.
Aversa, P., Huyghe, A., & Bonadio, G. (2021).
First impressions stick: Market entry strategies and category priming in the
digital domain. Journal of Management Studies, 58(7), 1721�1760.
Balta, S., Emirtekin, E., Kircaburun, K., &
Griffiths, M. D. (2020). Neuroticism, trait fear of missing out, and phubbing:
The mediating role of state fear of missing out and problematic Instagram use. International
Journal of Mental Health and Addiction, 18, 628�639.
Cenamor, J., & Frishammar, J. (2021). Openness in
platform ecosystems: Innovation strategies for complementary products. Research
Policy, 50(1), 104148.
Dey, K., & Shekhawat, U. (2021). Blockchain for
sustainable e-agriculture: Literature review, architecture for data management,
and implications. Journal of Cleaner Production, 316, 128254.
Keuangan, K. (2022). Ini Upaya Pemerintah Jaga Peran
UMKM sebagai Tulang Punggung Perekonomian. Kementerian Keuangan. Retrieved
January, 8, 2023.
Kou, G., Xiao, H., Cao, M., & Lee, L. H. (2021).
Optimal computing budget allocation for the vector evaluated genetic algorithm
in multi-objective simulation optimization. Automatica, 129,
109599.
Mardani, A., Weber, G. W., & Khan, S. A. R.
(2022). Guest editorial: Editorial for special issue on the role of big data on
the transition to circular economy and sustainable operations management. Journal
of Enterprise Information Management, 35(4/5), 949�954.
Navarrete-Segado, P., Frances, C., Tourbin, M.,
Tenailleau, C., Duployer, B., & Grossin, D. (2022). Powder bed selective
laser process (sintering/melting) applied to tailored calcium phosphate-based
powders. Additive Manufacturing, 50, 102542.
Permana, A. D., Riansyah, R. F. J., Nadia, T., &
Kurnia, K. F. (2022). Pembuatan Stiker dan Video Promosi Untuk Umkm di
Kelurahan Pinang Jaya Kecamatan Kemiling. Jurnal Abdi Masyarakat Saburai
(JAMS), 3(01), 56�62.
Permana, D. A., Fauzi, R., & Mulyana, R. (2021).
Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Transformasi Digital Di
Industri Perbankan Menggunakan Framework Cobit 2019 Dengan Domain Build,
Acquire �. EProceedings �, 8(5), 9672�9683.
Permana, E., & Herlan, H. (2022). Strategi
Pengembangan Bisnis Ukm Di Sentra Ukm Fashion Bulak Timur, Kota Depok. Jurnal
Manajemen Dan Keuangan, 11(1), 20�35.
https://doi.org/https://doi.org/10.33059/jmk.v11i1.4368
Presser, M., Zhang, Q., Bechmann, A., & Beliatis,
M. J. (2019). The internet of things as driver for digital business model
innovation. Digital Business Models: Driving Transformation and Innovation,
27�55.
Rasoulinezhad, E. (2022). Identification of the
success factors of the green bond market for sustainable development in the
COVID-19 era. Energy Research Letters, 3(3).
Saputri, S., Fasa, M. I., & Suharto, S. (2021).
Pemulihan Ekonomi Domestik Terhadap Umkm Terdampak Covid-19. JIEP: Jurnal
Ilmu Ekonomi Dan Pembangunan, 4(2), 510�522.
Sen, D., Ozturk, M., & Vayvay, O. (2016). An
overview of big data for growth in SMEs. Procedia-Social and Behavioral
Sciences, 235, 159�167.
Silva, G. M., Gomes, P. J., Carvalho, H., &
Geraldes, V. (2021). Sustainable development in small and medium enterprises:
The role of entrepreneurial orientation in supply chain management. Business
Strategy and the Environment, 30(8), 3804�3820.
Sivarajah, B., Korosi, J. B., Blais, J. M., &
Smol, J. P. (2019). Multiple environmental variables influence diatom
assemblages across an arsenic gradient in 33 subarctic lakes near abandoned
gold mines. Hydrobiologia, 841, 133�151.
�kare, M., & Soriano, D. R. (2021). A dynamic
panel study on digitalization and firm�s agility: What drives agility in
advanced economies 2009�2018. Technological Forecasting and Social Change,
163, 120418.
Verhoef, P. C., Broekhuizen, T., Bart, Y.,
Bhattacharya, A., Dong, J. Q., Fabian, N., & Haenlein, M. (2021). Digital
transformation: A multidisciplinary reflection and research agenda. Journal
of Business Research, 122, 889�901.
Warner, K. S. R., & W�ger, M. (2019). Building
dynamic capabilities for digital transformation: An ongoing process of
strategic renewal. Long Range Planning, 52(3), 326�349.
Yani, E., Lestari, A. F., Amalia, H., & Puspita,
A. (2018). Pengaruh Internet Banking Terhadap Minat Nasabah Dalam Bertransaksi
Dengan Technology Acceptance Model. Jurnal Informatika, 5(1), 34�42.
https://doi.org/10.31311/ji.v5i1.2717
Copyright holder: Mario Pradana Putra (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |