Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia� p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 11, April 2022
TINJAUAN STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH TIPE
GRAVITASI
PADA�
RUAS JALAN DESA HATU
Henriette
Dorothy Titaley
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Ambon, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Penggunaan
dinding penahan tipe gravitas sangat umum digunakan karena pelaksanaannya yang
mudah dan dari segi biaya konstruksi lebih murah dibandingkan dinding penahan
dengan tipe lainnya. Namun seringkali ditemukan kegagalan terhadap konstruksi
dinding tersebut yang bisa saja disebabkan karena konstruksi dinding tidak
mampu untuk menahan tekanan tanah aktif dibelakang dinding yang berdampak pada
kondisi dinding yang bergeser menjauhi tanah seperti halnya yang terjadi pada
dinding penahan di ruas jalan desa Hatu kabupaten Maluku Tengah. Oleh karena
itu perlu ditinjau lagi terkait dimensi dinding penahan tanah sesuai dengan
persyaratan dinding penahan tipe gravitasi dan kontrol terhadap stabilitas
dinding sesuai pemenuhan faktor keamanan yang sudah ditetapkan. Hasil
penelitian menjelaskan bahwa dimensi dinding penahan pada kondisi eksisting
tidak memenuhi persyaratan dimensi yang ditetapkan bahkan stabilitas dinding
ketika ditinjau terhadap penggeseran, penggulingan dan daya dukung tanah tidak
memberikan keamanan struktur yang baik. Oleh karena itu dinding penahan tanah
perlu untuk dilakukan desain kembali konstruksinya untuk pemenuhan faktor
keamanan.
Kata Kunci:
Dinding Penahan Tanah, Tipe Gravitasi, Stabilitas Dinding.
Abstract
The use of gravity-type retaining walls is
very commonly used because of its easy implementation and in terms of
construction costs cheaper than retaining walls with other types. However, it
is often found that the failure of the wall construction can be caused because
the wall construction is unable to withstand the active soil pressure behind
the wall which has an impact on the condition of the wall that shifts away from
the ground as happened to the retaining wall on the Hatu village road, Central
Maluku regency. Therefore, it is necessary to review the dimensions of the soil
retaining wall in accordance with the requirements of the gravity-type
retaining wall and control of the stability of the wall according to the
fulfillment of predetermined safety factors. The results of the study explained
that the dimensions of the retaining wall in existing conditions did not meet
the requirements of the established dimensions even the stability of the wall
when reviewed against shifting, rolling and soil carrying capacity did not
provide good structural safety. Therefore, the soil retaining wall needs to be
redesigned for construction to meet the safety factor.
Keywords: ground retaining wall, gravity type, wall
stability.
Pendahuluan
Dinding
penahan tanah pada ruas jalan desa Hatu kabupaten Maluku Tengah merupakan salah
satu bangunan pelengkap yang dibangun sepanjang jalan dengan fungsi untuk menahan
tekanan tanah secara lateral agar tidak terjadi kelongsoran. Keberadaan dinding
tipe gravitasi ini juga difungsikan untuk menjaga kestabilan badan jalan dan
sebagai �bangunan pengaman pantai karena terletak
disepanjang tepi pantai desa Hatu (Ranggan et al., 2017).
Konstruksi
dengan tipe gravitasi ini merupakan tipe yang sering digunakan karena metode
pelaksanaannya mudah dan relatif murah dalam segi biaya konstruksinya jika
dibandingkan dengan tipe dinding penahan tanah lainnya (Harahap, 2015).
Meskipun relatif umum digunakan, kerusakan dinding tipe gravitasi ini masih
sering terjadi dan hal ini terlihat pada dinding penahan tanah ruas jalan desa
Hatu (Kebencanaan et al., 2020).
Keberadaan dinding penahan ini, tercatat sudah beberapa kali dibangun namun
tetap saja terjadi kerusakan pada struktur dinding.
Dari
hasil pengamatan terlihat bahwa terjadi pergeseran terhadap konstruksi dinding
akibat tekanan tanah aktif di belakang dinding. Hal ini mengakibatkan
konstruksi dinding bergeser menjauhi tanah yang berada di belakang dinding
tersebut. Dalam tulisannya, Pratama (2022)
mengatakan bahwa pada umumnya kegagalan yang terjadi pada konstruksi dinding
penahan tipe gravitasi ini adalah disebabkan karena dimensi dinding yang tidak
memenuhi syarat ataupun kondisi tanah dasar yang tidak baik.
Hal
inilah yang melatarbelakangi untuk dilakukannya tinjauan terhadap dimensi
dinding penahan tanah kondisi eksisting ini sesuai standar yang berlaku. Selain
itu akan dianalisa terkait dengan stabilitas dinding penahan tanah yaitu
stabilitas terhadap geser, guling dan daya dukung tanah.
Tinjauan Pustaka
A. Dinding
Penahan Tanah Tipe Gravitasi
Dinding penahan tanah adalah bangunan yang
digunakan untuk menahan tekanan tanah secara lateral baik itu tekanan tanah
yang ditimbulkan dari tanah urug ataupun dari tanah asli (Hardiyatmo, 2020).
Kestabilan konstruksi dinding penahan tanah ini diperoleh terutama dari berat
sendiri strukturnya dan berat tanah diatas pelat fondasi (Khuzaifah, 2019).
Dari berbagai tipe dinding penahan tanah, jenis dinding gravitasi yang paling
sering digunakan karena mudah pelaksanaannya dan relatif murah dari segi biaya
konstruksinya (Febrina, 2018).
Dinding gravitasi merupakan dinding penahan yang dibuat dari pasangan batu atau
yang dinamakan beton tak bertulang (Khuzaifah, 2019).
Dimensi dinding penahan tanah harus dibuat sedemikian rupa berdasarkan tinggi
tebing, agar mampu menahan tekanan tanah yang berada di belakang dinding dengan
baik (Junardi, 2021).
Gambar
1
Estimasi dimensi dinding
penahan tanah tipe gravitasi (Hardiyatmo, 2020)
1. Stabilitas
Dinding Penahan Tanah Tipe Gravitasi
Dalam
perancangan dinding penahan, perlu memperhatikan gaya-gaya yang bekerja agar
konstruksi dinding tidak mengalami kegagalan struktur dan stabil terhadap
penggeseran, penggulingan dan daya dukung tanah.
a.
Stabilitas Terhadap Geser
Gaya-gaya
yang mengeser dinding penahan akan ditahan oleh gesekan tanah dengan dasar
fondasi. Faktor aman terhadap penggeseran ,
dapat didefenisikan sebagai :
����� ������������������������� ������
(pers.1)
Untuk
tanah �:
�� ��������������������� ��� ���(pers.
2)
Dengan,
� |
= |
tahanan dinding penahan tanah terhadap penggeseran |
|
= |
berat tanah diatas pelat fondasi dan berat sendiri dinding
penahan (kN) |
|
= |
Sudut gesek antara tanah dan dasar fondasi, biasanya diambil
1/3 � (2/3) |
|
= |
adhesi antara tanah dan dasar dinding (kN/m2) |
|
= |
lebar kaki dinding penahan (m) |
� |
= |
jumlah gaya-gaya horizontal (kN) |
Bowles (1997) menyarankan faktor aman
terhadap penggeseran dasar fondasi:
1,5
untuk tanah dasar granuler
�2 untuk tanah dasar kohesif
b.
Stabilitas Terhadap
Guling
Pada
dasarnya tekanan lateral yang diakibatkan oleh tanah urug atau tanah asli di
belakang dinding penahan, cenderung mengakibatkan terjadinya penggulingan pada
dinding dengan pusat rotasi pada ujung kaki depan pelat fondasi (Muda, 2022).
Faktor aman untuk penggulingan, dapat didefenisikan
sebagai :
����� ������������������������ ������
(pers.3)
Dengan,
� |
= |
|
� |
= |
� |
� |
= |
momen yang melawan penggulingan (kN.m) |
� |
= |
momen yang mengakibatkan penggulingan (kN.m) |
|
= |
berat tanah diatas pelat fondasi dan berat sendiri dinding
penahan (kN) |
|
= |
lebar kaki dinding penahan (m) |
� |
= |
jumlah gaya-gaya horizontal (kN) |
� |
= |
jumlah gaya-gaya vertikal (kN) |
Faktor aman terhadap penggulingan bergantung pada jenis tanah,
yaitu :
1,5
untuk tanah dasar granuler
�2 untuk tanah dasar kohesif
c. Stabilitas
Terhadap Daya Dukung Tanah
Kapasitas dukung ultimit ()
untuk fondasi memanjang, dinyatakan dengan persamaan:
���� ����������������� ������ (pers.4)
Dengan,
� |
= |
daya dukung ultimit (kN/m2) |
� |
= |
kohesi
tanah (kN/m2) |
|
= |
kedalaman fondasi (m) |
|
= |
berat volume tanah (kN/m3) |
|
= |
lebar kaki dinding penahan (m) |
|
= |
faktor-faktor kapasitas dukung terzaghi |
Faktor aman untuk
keruntuhan kapasitas dukung dapat didefenisikan sebagai :
������ �����������������������.��� ������
(pers.4)
�
Metode Penelitian
Tinjauan
dilakukan pada kondisi eksisting dinding penahan tanah terkait dimensi
berdasarkan persyaratan untuk tipe gravitasi (Nurshinta et al., 2021).
Pengujian di laboratorium untuk mendapatkan parameter tanah yang digunakan
untuk meninjau kembali stabilitas dinding penahan tanah terhadap penggeseran,
penggulingan dan daya dukung tanah berdasarkan pemenuhan faktor keamanan (Burhan, 2018).
Hasil dan Pembahasan
Hasil
tinjauan menyajikan adanya perubahan tekanan tanah aktif pada dinding� dengan dimensi eksisting dinding penahan
tanah seperti pada gambar 2 dibawah ini.
�������������������������������������
a)
�������������������b)
Gambar
2
a) Kondisi eksisting
dinding penahan tanah; b) Persyaratan dimensi dinding penahan tanah tipe
gravitasi (Chrismaningwang et al., 2021)
Dari
gambar 2a dapat dilihat bahwa tinggi dinding penahan (H) adalah 4 meter. Dengan
berpatokan pada persyaratan dinding penahan, diperoleh bahwa beberapa dimensi
dinding pada kondisi eksisting belum memenuhi persyaratan dimensi sebagaimana
yang disajikan dalam Rahman (2022)
seperti lebar dinding bagian bawah (B) dengan�
syarat lebar minimal adalah 2 meter namun pada kondisi eksisting
menampilkan lebar bagian bawah dimensi dinding adalah 1 meter. Dengan dimensi
dinding yang tidak proporsional maka dapat berpengaruh terhadap kestabilan
dinding itu tersebut. Kontrol kestabilan dilakukan dengan memperhatikan
parameter tanah asli/timbunan dan gaya-gaya yang bekerja pada dinding penahan
tanah.
Parameter tanah
Berat volume tanah ���������� =��������� 18,3
kN/m3
Kohesi
tanah �������������������� =��������� 12,8 kN/m2
Sudut
geser tanah =��������� 35 �����
Berat jenis pas. batu��������������� =��������� 22 kN/m3
Hasil pemeriksaan tanah menyajikan
bahwa tanah tergolong ke dalam jenis tanah pasir dengan campuran lempung lanau.
Dengan memperhatikan gaya-gaya yang
bekerja pada dinding penahan tanah tipe gravitasi ini, maka diperhitungkan :
a. Berat
sendiri struktur
Berat, W (kN) |
Lengan
(m) |
Momen
(kN.m) |
|
||
W1 |
= |
|
|
21,12 |
|
W2 |
= |
|
|
7,10 |
|
W3 |
= |
|
|
11 |
|
� |
= |
|
|
39,22 |
Untuk
konstruksi dinding penahan dengan dimensi lebar (B) = 1 dan tinggi (H) = 4
meter meter maka diperoleh besarnya gaya berat dinding adalah 39,22 kN.
b. Tekanan
tanah aktif
Tekanan tanah aktif total, �(kN) |
Jarak
dari O |
Momen
(kN.m) |
|
||
|
= |
|
|
52,76 |
|
Besarnya
tekanan tanah aktif akan berpengaruh terhadap stabilitas dinding.
c. Stabilitas
terhadap penggeseran
���������..�. �������������������� (tidak
aman)
Hasil
kontrol stabilitas terhadap penggeseran tidak aman, hal ini disebabkan karena
tekanan tanah di belakang dinding memberikan gaya yang lebih besar dibandingkan
dengan tahanan dinding itu sendiri yang diandalkan dari berat strukturnya. Hal
ini dipengaruhi oleh dimensi dinding penahan yang tidak aman.
d. Stabilitas
terhadap penggulingan
� ����������������������������������� (tidak aman)
Kontrol stabilitas
terhadap penggulingan pun tidak aman. Tekanan tanah lateral� cenderung menggulingkan dinding dengan pusat
rotasi pada ujung kaki depan pelat fondasi. Sehingga memberikan momen yang
lebih besar daripada momen yang ditimbulkan dari berat sendiri dinding penahan.
e. Stabilitas
terhadap daya dukung tanah
Untuk ,
maka berdasarkan faktor kapasitas dukung menurut Terzaghi diperoleh
����
kN/m2
Kapasitas
dukung ijin (qa) :
�
Tekanan
pada dasar dinding (q):
Letak
resultan gaya-gaya dari titik O :
��
Dengan
demikian, tekanan maksimum pada dasar fondasi :
�� ������� �� (tidak
aman)
�� ������ ��������������� (tidak
aman)
Tekanan
pada dasar fondasi akibat beban lebih besar dari daya dukung ijin tanah. Hal
ini disebabkan karena lebar dinding hanya 1 meter dibandingkan dengan tinggi
dinding 4 meter. Dinding penahan
tanah dengan lebar 1 meter tidak mampu untuk menahan tekanan pada dasar
fondasi. Oleh karena itu perlu untuk desain kembali konstruksi dinding penahan
tanah dengan menyesuaikan dimensi dinding sesuai dengan syarat dimensi yang
ditetapkan yang dipengaruhi oleh ketinggian tebing.
Kesimpulan
Dinding
penahan tanah pada ruas jalan desa Hatu seringkali terjadi kerusakan karena
dimensi dinding eksisting tidak memenuhi proprsi dinding yang ideal sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan. Oleh karena itu berdampak terhadap
stabilitas dinding penahan itu sendiri. Hasil tinjauan menyajikan bahwa dinding
penahan tanah tidak stabil terhadap penggeseran, penggulingan dan daya dukung
tanah. Gaya yang ditimbulkan oleh tekanan tanah di belakang jauh lebih besar
dari gaya yang dihasilkan dari berat struktur dinding tersebut sehingga memberi
dampak untuk dinding bergeser menjauhi tanah dibelakangnya dan cenderung untuk
menggulingkan dinding. ��
BIBLIOGRAFI
Burhan, O. (2018). Geologi Daerah Sirnasari dan
Sekitarnya, Kecamatan Jampang Surade, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Jurnal
Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik Geologi, 1(1).
Chrismaningwang, G., Hardiyatmo, H. C., Adi, A. D., &
Fathani, T. F. (2021). Effect of Well Resistance on Time Factor Ratio Due to
PVD Deformation. Journal of the Civil Engineering Forum, 7(3),
299�308.
Febrina, D. A. (2018). Modifikasi Struktur Gedung Rektorat 9
Lantai di Malang Dengan Metode Beton Pracetak (precast). Surabaya: Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
Harahap, R. H. (2015). Analisis Penggunaan Secant Pile
dengan Metode Element Hingga pada Proyek Hotel Sapadia Medan. Tesis. Medan:
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Hardiyatmo, H. C. (2020). Perbaikan Tanah. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Junardi, J. (2021). Analisa Dinding Penahan Tanah dengan
Menggunakan Type Gravitasi di Jalan Purwobinangun Kota Samarinda. Kurva
Mahasiswa, 11(1), 575�600.
Kebencanaan, R. U., Rahardjo, A. P., & Sujono, J. (2020).
Pemantauan Pendangkalan (Agradasi) Dasar Sungai Nasiri sebagai Bagian dari
Upaya Mitigasi Bencana Banjir Bandang di Kepulauan Maluku. Ragam Ulas
Kebencanaan, 135.
Khuzaifah, E. (2019). Studi tentang dinding penahan
(Retaining Wall). Swara Patra: Majalah Ilmiah PPSDM Migas, 9(1),
7�18.
Muda, A. (2022). Penanganan Longsoran Jalan Nasional
Padangsidimpuan�Batas Sumatera Barat Dengan Dinding Penahan Tanah Tipe
Kantilever: National Road Slide Management Padangsidimpuan�West Sumatra Border
With Cantilever Type Soil Retaining Wall. Media Ilmiah Teknik Sipil, 10(2),
124�134.
Nurshinta, H., Putra, P. P., & Nurtjahjaningtyas, I.
(2021). Analisis stabilitas dinding penahan tanah terhadap drawdown pada lereng
sungai area dam badeng kecamatan songgon, banyuwangi. FROPIL (Forum
Profesional Teknik Sipil), 9(2), 86�94.
Pratama, I. T., Widjaja, B., & Hutabarat, G. M. (2022).
Evaluasi dan Desain Perbaikan Dinding Penahan Tanah Tipe Dinding Gravitasi di Cikupa,
Tangerang, Banten. Jurnal Arsip Rekayasa Sipil Dan Perencanaan, 5(4),
265�274.
Rahman, T., Suhendro, B., Sartono, W., Nawangalam, P., &
Hardiyatmo, H. C. (2022). Airfield Asphalt Overlay Design for Non-conventional
Pavement Structures: A Case Study of Airport in Indonesia. Journal of the
Civil Engineering Forum, 125�138.
Ranggan, P. R., Masiku, H., Paembonan, M. L., Padang, I.,
& Upa, Y. (2017). Studi Peningkatan Daya Dukung Tanah Lempung dengan
Menggunakan Semen. Konferensi Nasional Teknik Sipil, 11.
Copyright holder: Henriette
Dorothy Titaley (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |