Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia�
p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 11, November 2022
PENGARUH
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN DI YAYASAN
NUSA TARUNI BHAKTI
Petrus
Lako
Program Studi ILmu
Pemerintahan, STPM Santa Ursula, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Topik penelitian dengan judul Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Yayasan Nusa Taruni Bhakti, � dengan
masalah penelitian adalah seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap
kinerja tenaga pendidik dan kependidikan di yayasan Nusa Taruni Bhakti.
Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh tenaga pendidik dan
kependidikan di yayasan Nusa Taruni Bhakti? Penelitian ini termasuk dalam
penelitian deskripsi dan eksplanasi asosiatif / hubungan. Untuk memperoleh data
maka penelitian ini menggunakan angket, dan dokumentasi. Teknik analisa data
dengan menggunakan uji korelasi produk moment dan uji regresi sederhana. Hasil
penelitian membuktikan bahwa, motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
tenaga pendidik dan kependidikan sebesar 0,737 dimana nilai pengaruh ini
tergolong kuat berada pada interval 0,60 � 0,799. Besaran sumbangan variabel
motivasi kerja terhadap kinerja pendidik dan kependidikan sebesar 54,4 %,
sedangkan sisanya 45,6 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak termasuk dalam penelitian ini. Formula persamaan regresi adalah :
Ŷ=a+bx. Ŷ = 2,331 + 0,935x.
Kata kunci : motivasi kerja, kinerja,
tenaga pendidik, pendidikan.
Abstract
The research topic entitled The Effect of Work Motivation
on the Performance of Educators and Education Staff at the Nusa Taruni Bhakti
Foundation, "The research problem is how much influence work motivation
has on the performance of teaching and educational staff at the Nusa Taruni Bhakti
foundation. This study aims to find out how much influence the educators and education
staff have at the Nusa Taruni Bhakti foundation? This research is included in
the associative / relationship description and explanation research. To obtain
data, this research uses a questionnaire and documentation. Data analysis
techniques using moment product correlation test and simple regression test.
The results of the study prove that work motivation has a positive effect on
the performance of teaching and educational staff of 0.737 where the value of
this influence is relatively strong at the interval 0.60 - 0.799. The
contribution of the work motivation variable to the performance of educators
and education is 54.4%, while the remaining 45.6% is influenced or explained by
other variables not included in this study. The regression equation formula is:
Ŷ=a+bx. Ŷ = 2.331 + 0.935x.
Keywords: work motivation, performance, educators, education.
Pendahuluan
�Yayasan Nusa Taruni Bhakti sebagai sebuah institusi
yang memayungi unit SDK St. Ursula, SPMK St. Ursula dan STPM St. Ursula memiliki
tenaga pendidik dan kependidikan terus mendorong para mitra kerja untuk bekerja
dan bertanggungjawab terhadap seluruh pekerjaan sesuai dengan pembagian
tugasnya masing-masing (Sitorus, 2019). Tuntutan kerja
yang tinggi menjadi hal urgen dan wajib dipenuhi oleh mitra kerja Suster
Ursulin yang berpredikat sebagai tenaga pendidik dan kependidikan (Kodrat, 2019). Peningkatan
kinerja selalu disuarakan oleh pengelola yayasan dan pemimpin unit (Satriajaya et al., 2017). Arahan pimpinan
unit telah dilakukan secara terus menerus baik setelah doa pagi maupun
rapat-rapat koordinasi (Muliawanto, 2016).
Namun
dalam kenyataannya pencapaian kinerja tenaga pendidik dan kependidikan di
Yayasan Nusa Taruni Bhakti belum seperti yang diharapkan. Hal ini diindikasikan
oleh pencapaian hasil kerja belum sesuai dengan target program yang direncanakan
seperti ; terlambatnya pengumpulan administrasi pengajaran (sylabus dan SAP), belum
terpenuhinya jumlah tatap muka dengan peserta didik, kurang adanya konsistensi
antara program yang direncanakan dengan pelaksanaan program, kurangnya
persiapan tenaga pendidik dalam mengajar, minimnya variasi metode mengajar,
terlambatnya penyelesaian pekerjaan administrasi oleh tenaga kependidikan (Alhusaini et al., 2020).
Mengacu
pada identifikasi permasalahan yang digambarkan di atas, peneliti menduga ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja tenaga pendidik dan kependidikan di
yayasan Nusa Taruni Bhakti. Belum optimalnya kinerja tenaga pendidik dan kependidikan
yang diuraikan itu, diduga ada beberapa sebab yang mempengaruhinya seperti
motivasi kerja, disiplin kerja, dan kepemimpinan. Namun dari ke tiga sebab yang
disebutkan itu, dalam konteks penelitian ini faktor motivasi kerja menjadi
fokus perhatian yang mempengaruhi kinerja tenaga pendidik dan kependidikan. Adapun
judul penelitian ini adalah � Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Tenaga
Pendidik dan Kependidikan di Yayasan Nusa Taruni Bhakti ,� Sedangkan pertanyaan
penelitian, seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja tenaga
pendidik dan kependidikan di Yayassn Nusa Taruni Bhakti ?
Tinjauan
Pustaka
Untuk
mengulas lebih lanjut tentang sub topik ini dan menghindari persepsi yang berbeda
maka peneliti membatasi ulasan teori motivasi kerja dan kinerja.
Motivasi
Kerja
Motivasi
untuk mencapai prestasi dapat dilakukan oleh semua orang melalui organisasi (Megantara et al., 2019). Pencapaian
prestasi perlu didukung dengan kesejahteraan karyawan yang memadai (Indrawan et al., 2013). Karena kesejahteraan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi semangat kerja seseorang (Pratiwi & Firgiyani, 2021).
Hal
itu sejalan dengan pendapat Daulay (2019) dalam teorinya mengatakan
bahwa, terdapat dua kelompok faktor-faktor yang mempengaruhi kerja seseorang dalam
organisasi; Pertama, faktor-faktor penyebab kepuasan kerja atau (job satisfaction) mempunyai pengaruh
pendorong bagi prestasi dan semangat kerja.(1) Pencapaian prestasi, (2)
Pengakuan, (3) Tanggung Jawab, (4) Kemajuan, (5) Pekerjaan itu sendiri, (6)
Kemungkinan berkembang, Kedua,
faktor-faktor penyebab ketidakpuasan kerja ( job dissatisfaction) mempunyai pengaruh negatif dalam konteks
pekerjaan : (1) upah, (2) kondisi kerja, (3) keamanan kerja, (4) status, (5)
prosedur perusahaan, (6) mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja,
atasan, dan bawahan
Menurut
hasil penelitian (Hasibuan, 1990) ada tiga hal
penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan �yaitu :
a.
Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup
perasaan berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan, dapat menikmati pekerjaan itu
sendiri dan adanya pengakuan atas semua itu.
b.
Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama pada faktor yang bersifat
embel-embel saja dalam pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat
dan lain-lain sejenisnya.
c.
Karyawan akan kecewa bila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan
menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan.
���� Menurut hasil penelitian (Hasibuan, 1990) ada tiga hal
penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan yaitu :
a.
Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup
perasaan berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan, dapat menikmati pekerjaan
itu sendiri dan adanya pengakuan atas semua itu.
b.
Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama pada faktor yang bersifat
embel-embel saja dalam pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat
dan lain-lain sejenisnya.
c.
Karyawan akan kecewa bila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan
menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan.
����������� Robbins
(2007) dalam asumsinya menegaskan bahwa
hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap
individu terhadap pekerjaan bisa sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan.
Teori Motivasi
menurut (Akadun, 2008) bahwa
apabila dengan bekerja kebutuhan fisik pegawai sudah dapat terpenuhi, maka akan
muncul kebutuhan untuk memperoleh posisi yang lebih baik ditempat kerjanya.
Ambar (2013) berpendapat
bahwa teori motivasi yaitu menjawab kebutuhan apa yang memuaskan dan mendorong
semangat kerja seseorang. Hal yang memotivasi semangat kerja seseorang adalah
untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan material maupun nonmaterial yang
diperolehnya dari hasil pekerjaannya. Meningkatkan
target pencapaian prestasi kerja. Tantangan dan peluang untuk meraih prestasi
kerja merupakan motivasi dari setiap pegawai, karena kepandaian dan prestasi
kerja merupakan ukuran keberhasilan setiap pegawai.
Akadun (2008) mengatakan bahwa, Seorang pimpinan harus mendorong pegawai mau bekerja keras dengan
memberikan semua kemampuan dan ketrampilannya. Seorang pimpinan yang baik
memberikan motivasi kepada bawahannya dengan cara :
a.
Mendorong dan memungkinkan pegawai menerima tanggung
jawab untuk meningkatkan cara mereka mengerjakan tugas dan memberikan
kontribusi kepada tujuan yang dicapai.
b.
Pendelegasian tanggung jawab untuk pembuatan keputusan
sampai lini manajemen bawah.
c.
Upaya menghapuskan semua hukum, prosedur, peraturan
yang tidak perlu yang secara nyata sehingga memberikan otoritas kepada setiap
pegawai untuk mengambil keputusan-keputusan sendiri agar membebaskan pegawai
merespon secara cepat setiap tugas dan kebutuhan yang ada.
d.
Daya yang dimiliki para pegawai yang dipergunakan
untuk kemandirian dan kontrol atas pekerjaan-pekerjaan mereka.
e.
Penyusunan program tertentu untuk menaikan perilaku
pegawai dan mendorong pembuatan keputusan yang melibatkan pegawai lini depan.
f.
Penyusunan program tertentu untuk menaikan perilaku
pegawai dan mendorong pembuatan keputusan yang melibatkan pegawai lini depan.
Kinerja
Istilah �Kinerja� merupakan
terjemahan dari �performance� yang
sering diartikan oleh para cendekiawan sebagai �penampilan�, �unjuk kerja�,
atau �prestasi�.. Istilah ini menunjukkan pelaksanaan atau pencapaian dari
suatu tugas, dan pencapaian hasil dari seseorang ketika diuji (Wardana
& Agustina, 2018).
Senada dengan itu, Utami (2017) mengatakan bahwa, performance sering diartikan sebagai
kinerja, hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna lebih luas,
bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja
berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai
dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan
bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan
memberikan kontribusi ekonomis. Abadiyah (2016) mendefinsikan kinerja karyawan
sebagai ungkapan seperti output,
efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas.
Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut (Sucahyowati & Hendrawan, 2020):
a.
Memiliki tanggung jawab pribadi yang
tinggi.
b.
Berani mengambil dan menanggung resiko
yang dihadapi.
c.
Memiliki tujuan yang realistis.
d.
Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan
berjuang untuk merealisasi tujuannya.
e.
Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh
kegiatan kerja yang dilakukannya.
Mencari
kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan. Menurut (Khoirunnisah et al., 2020) terdapat empat
ukuran kinerja, yaitu :
a.
Ukuran uang, yang mencakup ; pendapatan,
pengeluaran, dan pengembalian (Rate of
return).
b.
Ukuran upaya atau dampak, yang mencakup;
pencapaian sasaran, penyelesaian proyek, tingkat pelayanan, kemampuan
mempengaruhi perilaku rekan kerja dan pelanggan.
c.
Ukuran reaksi; yang menunjukkan penilaian
rekan kerja, pelanggan, pemegang pekerjaan lainnya
d.
Ukuran waktu, yang menunjukkan pelaksanaan
kinerja dibandingkan jadwal, batas akhir, kecepatan respons atau jumlah
pekerjaan sasaran
Menurut
Prawirosentono (1999) kinerja seorang
pegawai akan baik, jika pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk
bekerja, adanya imbalan/upah yang layak dan mempunyai harapan masa depan.
Secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi perilaku kerja dan
kinerja individu, yaitu: variabel individu, variabel organisasi dan variabel
psikologis.
Indikator
untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu (Sazly & Permana, 2020):
a.
Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi
karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas
terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
b.
Kuantitas. Merupakan jumlah yang
dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan.
c.
Ketepatan waktu. Merupakan tingkat
aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut
koordinasi dengan hasil output serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
d.
Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan
sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan
dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
e.
Kemandirian. Merupakan tingkat seorang
karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya .
f.
komitmen kerja dengan instansi dan
tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
Karakteristik
orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut (Rabiah, 2019):
a.
Memiliki tanggung jawab pribadi yang
tinggi.
b.
Berani mengambil dan menanggung resiko
yang dihadapi.
c.
Memiliki tujuan yang realistis.
d.
Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan
berjuang untuk merealisasi tujuannya.
e.
Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh
kegiatan kerja yang dilakukannya.
f.
Mencari kesempatan untuk merealisasikan
rencana yang telah diprogramkan.
Metode
Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah eksplanasi. Dalam konteks penelitian ini adalah
penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menggunakan
hipotesis. Penelitian yang merumuskan hipotesis dengan pendekatan kuantitatif. Dalam
hal ini peneliti menggunakan hipotesis penelitian karena penelitian pada
populasi. Selanjutnya hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja
dengan data sampel. Jika penelitian tidak mengggunakan sampel maka tidak akan
ada hipotesis statistik. Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi hanya
akan terdapat hipotesis penelitian dan tidak akan ada hipotesis statistik. Jadi
dalam penelitian ini tidak dilakukan uji hipotesis.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua tenaga
pendidik dan kependidikan baik yang tetap, PNS, tenaga honor, tenaga kontrak
pada tiga unit (SDK St. Ursula, SMPK St. Ursula dan STPM St. Ursula yang
berjumlah 92 orang dan bernaung di bawah yayasan Nusa Taruni Bhakti)
2. Teknik
penarikan sampel
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah
sampling jenuh dalam konteks penelitian ini semua tenaga tetap yayasan , PNS
yang diperbantukan, dan tenaga tidak tetap baik tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan pada tiga unit (SDK ,St. Ursula, SMPK St. Ursula dan STPM St.
Ursula yang bernaung di bawah yayasan Nusa Taruni Bhakti berjumlah 92 orang.
3. Teknik
pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Quesioner (daftar pertanyaan) dengan menggunakan skala
Likert
4. Teknik
analisa data
Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
�a. Analisis data dengan bantuan SPSS 18
�b. Korelasi Pearson Product Moment dengan
rumus :
� rxy = (Sugiyono, 2013).
Hasil dan Pembahasan
Untuk dipahami
lebih jelas maka akan dibahas penafsiran terhadap Motivasi kerja, kinerja tenaga pendidik dan kependidikan.
ANALISIS MOTIVASI KERJA (Variabel X)
Tafsiran Motivasi Kerja
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa, Motivasi
kerja tenaga pendidik dan kependidikan Yayasan Nusa Taruni Bhakti masih tergolong cukup baik. Kenyataan
ini secara transparan tercermin pada tanggung jawab, upah atau gaji, dan
suasana kerja yang mengakibatkan adanya pencapaian hasil kerja. Hal ini dapat
ditunjuk melalui penyiapan administrasi pembelajaran seperti SAP, RPP, dan
sylabus bagi sebagian tenaga pendidik baik pada proses pengerjaannya dan pengumpulannya
yang kadang-kadang terlambat. Sedangkan bagi tenaga kependidikan ada beberapa
kegiatan administrasi yang diselesaikan terlambat sehingga berdampak pada
pelayanan yang diberikan.
a. Tanggungjawab
Setiap
tenaga pendidik dan kependidikan memiliki rasa tanggungjawab untuk menjalankan
tugas yang dipercayakan sesuai dengan profesinya masing-masing.Tenaga pendidik
perlu menyiapkan administrasi pendidikan seperti; membuat sylabus, RPP bagi
pendidik di unit SD dan SMP, dan RPS untuk dosen serta metode pembelajaran.
Tugas-tugas pendidik yang disebutkan itu harus dilakukan secara
bertanggungjawab. Sebab tanpa administrasi pembelajaran seorang tenaga pendidik,
tidak akan mengajar dengan baik. Tanggungjawab tenaga pendidik justru diawali
dengan mempersiapkan administrasi pembelajaran. Acuan seorang tenaga pendidik dalam
proses belajar mengajar terletak pada sejauhmana persiapan yang didesain dalam sylabus
dan RPP yang disiapkan sehingga dapat diketahui apa yang dilakukan tenaga
pendidik dan apa yang menjadi kegiatan siswa pada unit SDK Santa Ursula dan
SMPK Santa Ursula. Sedangkan Unit STPM Santa Ursula, tenaga pendidik wajib menyiapkan
RPS (Rencana Pembelajaran Semesteran) sebelum perkuliahan dimulai. Hal ini
penting agar tugas dan tanggungjawab yang diemban oleh tenaga pendidik dapat
dilaksanakan secara terencana dan terprogram.
Mengacu pada
pencapaian prosentase indikator �tanggungjawab� mengindikasikan dari 92 orang responden, sebagian besar responden
menjawab cukup bertanggung yakni 36 orang responden (39 %).
Data yang tergambar
di atas, menunjukkan bahwa tenaga pendidik sebagian besar cukup bertanggungjawab
dalam mempersiapkan administrasi pembelajaran dan pelayanan administrasi yang
dilakukan oleh tenaga kependidikan pada tiga unit kerja menunjukkan cukup
bertanggungjawab. Hal ini berdampak pada cukup baiknya kinerja tenaga pendidik
dan kependidikan pada Yayasan Nusa Taruni Bhakti Ende.
b. Upah atau Gaji
Salah satu
ketentuan dari setiap pemberi kerja yakni menyiapkan upah atau gaji untuk
setiap pekerja. Penghasilan dalam wujud upah atau gaji merupakan hak setiap
pekerja untuk memenuhi kebutuhan setiap bulan. Penghasilan yang diterima setiap
bulan perlu didukung dengan kewajiban menjalankan tugas secara
bertanggungjawab.
Mengacu pada
pencapaian prosentase indikator �upah atau gaji � menunjukkan dari 92 orang
responden, sebagian besar responden menjawab cukup memadai yakni 35 orang
responden (38 %).
Mengacu pada
data yang tergambar di atas, menunjukkan bahwa upah atau gaji yang diterima
tenaga pendidik dan kependidikan di Yayasan Nusa Tauni Bhakti cukup memadai namun
kadang-kadang minus karena meroketnya
harga-harga dipasaran. Upah atau gaji yang hanya cukup memenuhi kebutuhan dasar
bahkan minus, justru menggerakkan tenaga pendidik dan kependidikan dilingkup
Yayasan Nusa Taruni Bhakti mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan
seperti beternak babi dan unit usaha lainnya untuk membiayai pendidikan
anak-anak. Hal ini menjadi pengalaman konkret yang dialami oleh tenaga pendidik
dan kependidikan di Yayasan Nusa Taruni Bhakti.
c.
Suasana Kerja
Suasana
kerja yang harmonis perlu diciptakan agar mitra kerja dapat dilaksanakan secara
bertanggungjawab. Rutinitas tugas dapat dijalankan dengan baik, jika didukung
oleh atmosfir kerja yang kondusif. Hal ini dapat diindikasikan oleh suasana
batin yang aman dalam menyiapkan materi pembelajaran bagi tenaga pendidik dan
penyelesaian tugas-tugas ketatausahaan bagi tenaga kependidikan diunit kerja
massing-masing. Selain itu atmosfir kerja dapat terbangun, jika hubungan kerja
antara atasan dengan mitra kerja dapat terjalin dengan baik.
�Suasana kerja yang diasakan di Yayasan
NusaTaruni Bhakti dipandang menyenangkan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
Hal ini dapat tergambar dari hubungan kerja antara pemimpin unit dengan tenaga
pendidik dan kependidikan diunit kerja masing-masing dipandang cukup
menyenangkan.
Data yang diperoleh dari 92 orang responden terdapat
35 orang responden (38 %) tenaga pendidik dan kependidikan menjawab suasana
kerja yang ada di Yayasan Nusa Taruni Bhakti cukup menyenangkan.
Tafsiran Kinerja Tenaga Pendidik dan
Kependidikan
a. Target Pencapaian Hasil Kerja
�Untuk mencapai target kerja yang direncanakan
maka, para pendidik terlebih dahulu mempersiapkan administrasi pembelajaran dalam
bentuk RPP dan Silabus bagi guru dan RPS bagi dosen yang dikumpulkan sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai. Hal ini dipandang penting karena dalam proses
pembelajaran dapat diketahui kegiatan pendidik dan kegiatan peserta didik.
Sedangkan
pencapaian kinerja kerja tenaga kependidikan dapat diukur melalui pelaksanaan
tugas administratif yang dikerjakan. Tugas pokok dan fungsi yang tertuang dalam
job description tenaga kependidikan
merupakan target yang wajib diselesaikan. Tenaga kependidikan dilingkup kampus
Santa Ursula wajib mengemban tugas pelayanan secara efisien dan efektif. Dengan
demikian tujuan pendidikan yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia
secara optimal dapat tercapai.
�92 orang responden dengan indikator target pencapaian
hasil kerja, terdapat 38 orang responden (41,30%) tenaga pendidik dan kependidikan menjawab target
pencapaian hasil kerja dinilai cukup baik.
Mengacu pada
pencapaian hasil kerja yang dinilai cukup baik yang dilakukan para pendidik dan kependidikan dilingkup yayasan
Nusa Taruni Bhakti perlu terus menerus ditingkatkan. Oleh karena itu seorang
tenaga pendidik perlu terus menerus up
date materi pembelajaran sehingga tidak tertinggal oleh arus perkembangan
teknologi.
b.
Target Waktu Kerja Yang Ditentukan
�Jenis pekerjaan yang dikerjakan dan aktivitas
kerja seseorang dapat diukur dan dipantau melalui seberapa banyak pekerjaan
yang diselesaikan oleh setiap orang pada jam kerja efektif. Pemantauan hasil
kerja setiap orang dapat dilakukan melalui jumlah pekerjaan yang dilakukan.
Untuk mengukur hasil kerja individu baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan dapat dilihat dari target waktu kerja yang ditentukan
seperti target pengumpulan administrasi pembelajaran oleh tenaga pendidik dan
target penyelesaian pekerjaan administrasi oleh tenaga kependidikan. Oleh
karena itu tenaga pendidik dan kependidikan perlu menyusun jurnal harian
individu yang berisikan jenis pekerjaan yang dikerjakan setiap hari. Hasil
kerja individu dapat terpantau dari berapa banyak pekerjaan yang dirampungkan setiap
hari. Tenaga pendidik dan kependidikan yang berada di Yayasan Nusa Taruni
Bhakti Ende dalam menjalankan tugasnya senantiasa mengejar waktu untuk menyelesaiannya.
Tidak semua tenaga pendidik dan kependidikan menyelesaikan pekerjaannya sesuai
target yang ditentukan. Hal ini dapat diindikasikan oleh keterlambatan
penyelesaian administrasi pembelajaran baik proses pengerjaannya maupun
keterlambatan pengumpulannya.
Hasil
penelitian terhadap 92 orang responden terhadap indikator target waktu kerja
yang ditentukan, terdapat 35 orang (38,04 %) menunjukkan bahwa, pencapaian
hasil kerja sesuai
target waktu kerja yang ditentukan cukup baik dilaksanakan.
Berdasarkan
hasil penelitian yang digambarkan di atas menunjukkan bahwa, target pencapaian hasil kerja tenaga pendidik dan
kependidikan didominasi pada kategori cukup baik. Hal ini berarti tenaga
pendidik dan kependidikan yang mengabdikan diri dilingkungan Yayasan Nusa
Taruni Bhakti, yang sudah baik ditingkatkan dan yang belum mencapai target
diupayakan agar mencapainya. Terobosan-terobosan dalam memajukan bidang kerja
perlu didukung dengan ketersediaan dana yang memadai sehingga tenaga pendidik
dan kependidikan dapat menjalankan profesinya secara profesional.
c. Adanya kesesuaian antara program
yang direncanakan.
Prinsip
konsistensi program yang dijalankan perlu disinergikan dengan perencanaan.
Sinergisitas antara program kerja yang dijalankan dengan perencanaan perlu
mendapat perhatian oleh setiap orang yang terlibat dalam sebuah organisasi.
Prosedur dan mekanisme kerja yang dibangun dalam menyukseskan sebuah program
yang direncanakan diperlukan strategi kerja tertentu. Hal ini dibutuhkan komitmen
yang kuat dari setiap pekerja yang dipercayakan untuk menjalankan tugas secara bertanggungjawab
sesuai tugas yang diembannya.
Tenaga pendidik dan kependidikan yang bekerja perlu
menunjukkan prestasi kerja yang diindikasikan oleh perampungan jenis pekerjaan
sesuai program kerja yang direncanakan. Konsistensi pelaksanaan tugas menjadi
target perhatian tenaga pendidik dan kependidikan dilingkup Yayasan Nusa Taruni
Bhakti. Hal ini dimaksudkan agar program yang direncanakan dilaksanakan secara konsisten
dan bertanggugjawab. Sinkronisasi dapat terjadi jika adanya kesesuaian antara
program yang dijalankan dengan perencanaan. Hal ini penting agar pelaksanaan
program tidak melenceng dari yang telah direncanakan. Kesesuaian antara program
yang direncanakan dengan realisasi tentu menjadi target dari setiap tenaga
pendidikan dan kependidikan. Hasil penelitian terhadap indikator adanya
kesesuaian antara program yang direncanakan yang dikerjakan oleh tenaga
pendidik dan kependidikan menunjukkan cukup baik. Hasil penelitian terhadap 92
orang responden justru didominasi oleh 30 responden (32,61 %) yang menjawab cukup baik kesesuaian antara
program yang direncanakan.
�
BIBLIOGRAFI
Abadiyah, R. (2016). Pengaruh budaya organisasi,
kompensasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai bank di Surabaya. JBMP
(Jurnal Bisnis, Manajemen Dan Perbankan), 2(1), 49�66.
Akadun, A. (2008). Implementasi Kebijakan Pembebasan Biaya
Kesehatan Dasar. Mediator: Jurnal Komunikasi, 9(2), 415�422.
Alhusaini, A., Kristiawan, M., & Eddy, S. (2020).
Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 4(3), 2166�2172.
https://doi.org/10.31004/jptam.v4i3.693
Ambar, T. (2013). Sulistiyani dan Rosidah. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Konsep Teori Dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi
Publik, Edisi Kedua, Cetakan Pertama. Jakarta: Graha Ilmu.
Daulay, R., Kurnia, E., & Maulana, I. (2019). Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan pada perusahaan daerah di Kota
Medan. Prosiding Seminar Nasional Kewirausahaan, 1(1), 209�218.
Hasibuan, F. (1990). Mesozoic stratigraphy and
paleontology of Misool Archipelago, Indonesia. ResearchSpace@ Auckland.
Indrawan, A. D., Santoso, D., & Widodo, J. (2013).
Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Media
Offset Cemani Sukoharjo. Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi, 1(1).
Khoirunnisah, K., Chotimah, I., & Maryati, H. (2020).
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Pegawai Loket Pendaftaran di
Rumah Sakit" X� Bogor Tahun 2018. PROMOTOR, 3(6), 577�584.
Kodrat, D. (2019). Urgensi perubahan pola pikir dalam
membangun pendidikan bermutu. Islamic Research, 2(1), 1�6.
Megantara, I., Suliyanto, S., & Purnomo, R. (2019).
Pengaruh Budaya Organisasi Dan Rotasi Pekerjaan Terhadap Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Pegawai. Jurnal Ekonomi, Bisnis, Dan Akuntansi, 21(1).
Muliawanto, M. (2016). Manajemen dan Kinerja Karyawan
ditinjau dalam Persepektif Islam. Aksioma Ad-Diniyah, 4(2).
Pratiwi, A. R., & Firgiyani, F. (2021). Pengaruh Motivasi
dan Kesejahteraan Terhadap Semangat Kerja dan Implikasinya Terhadap Kinerja. Perwira
Journal of Economics & Business, 1(1), 61�71.
Prawirosentono, S. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan: Kiat
Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia. Yogyakarta:
Bpfe.
Rabiah, S. (2019). Manajemen Pendidikan tinggi dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Jurnal Sinar Manajemen, 6(1), 58�67.
https://doi.org/10.56338/jsm.v6i1.551
Robbins, J. (2007). Between reproduction and freedom:
Morality, value, and radical cultural change. Ethnos, 72(3), 293�314.
Satriajaya, J., Handajani, L., & Putra, I. (2017).
Turbulensi dan Legalisasi Kleptorasi dalam Pengelolaan Keuangan Desa. Jurnal
Akuntansi Multiparadigma, 8(2), 244�261.
Sazly, S., & Permana, D. (2020). Pengaruh lingkungan
kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Teluknaga Kabupaten
Tangerang. Perspektif: Jurnal Ekonomi Dan Manajemen Akademi Bina Sarana
Informatika, 18(2), 209�217.
Sitorus, J. (2019). Manajemen dalam konteks pengembangan
organisasi. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Keislaman, 8(1), 71�85.
Sucahyowati, H., & Hendrawan, A. (2020). Pengaruh
Employee Engagement Terhadap Kinerja Karyawan pada PT MK Semarang. Jurnal
Sains Teknologi Transportasi Maritim, 2(2), 9�15.
Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan
pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Utami, W. B. (2017). Analisa Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Prestasi Kerja Dosen Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AAS. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, 3(02), 125�138.
Wardana, L. W., & Agustina, Y. (2018). Tunjangan kinerja
pegawai di lingkungan pemerintahan Kota Mojokerto. Jurnal Penelitian Teori
Dan Terapan Akuntansi (PETA), 3(1), 65�84.
�
�
Copyright
holder: Petrus
Lako (2022) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |