Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 06, Desember
2022
PENGARUH OBJEKTIVITAS, INDEPENDENSI, PENGETAHUAN, PENGALAMAN
KERJA DAN INTEGRITAS PROFESI AUDITOR TERHADAP KUALITAS PEKERJAAN AUDITOR
Rhea Samantha
Ayu, Dwi Urip Wardoyo
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom, Bandung, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Pengauditan adalah sebuah
pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan juga sistematis. Dimana pihak yang
melakukan bersifat independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen serta catatan-catatan pembukuan dan bukti pendukung. Pengauditan bisa
dikatakan sebagai proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai asersi tentang berbagai tindakan atau kejadian ekonomi
untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut. Audit merupakan
proses yang dilakukan oleh seorang auditor untuk mendapatkan bukti yang akurat
mengenai aktivitas ekonomi suatu entitas. Proses audit ini dilakukan untuk
menyetarakan derajat kewajaran aktivitas ekonomi suatu entitas, apakah telah
sesuai dengan yang telah ditetapkan dan melaporkan hasilnya kepada para pihak
yang berkepentingan. Akuntan publik yang melakukan kegiatan pengauditan bekerja
bukan hanya kepentingan klien tetapi juga untuk pihak-pihak lain yang
menggunakan laporan audit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar dari pengaruh objektivitas auditor, independensi auditor,
pengetahuan auditor, pengalaman kerja auditor dan integritas profesi auditor
terhadap kualitas pekerjaan auditor pada Kantor Akuntan Publik se-Wilayah Kota
Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan menggunakan data primer. Teknik sampling yang digunakan
adalah probability sampling. Data penelitian ini diambil dari pernyataan
menurut auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik se-Wilayah Kota
Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
objektivitas, independensi, pengetahuan, pengalaman kerja dan integritas
profesi terhadap kualitas pekerjaan auditor pada Kantor Akuntan Publik
se-Wilayah Kota Bandung.
Kata Kunci:
objektivitas auditor; independensi
auditor; pengetahuan auditor; pengalaman kerja auditor; integritas profesi
auditor; kualitas audit
Abstract
Auditing is an examination that is carried out critically and
systematically. Where the party that performs is independent of the financial
statements that have been prepared by management as well as bookkeeping records
and supporting evidence. Auditing can be regarded as a systematic process for
objectively gathering and evaluating evidence about assertions about various
economic actions or events to determine the degree of correspondence between
these assertions. Audit is a process carried out by an auditor to obtain
accurate evidence regarding the economic activity of an entity, this audit
process will be carried out to equalize the degree of fairness of an entity's
economic activity whether it is in accordance with what has been determined and
report the results to interested parties. Public accountants who carry out
auditing activities work not only for the benefit of the client but also for other
parties who use the audit report. This study aims to determine how much
influence auditor objectivity, auditor independence, auditor knowledge, auditor
work experience and auditor professional integrity have on the quality of
auditor work at Public Accounting Offices throughout the City of Bandung. The
method used in this study uses quantitative methods using primary data. The
sampling technique used is probability sampling. The research data is taken
from statements according to auditors who work at Public Accounting Offices
throughout the City of Bandung. This study aims to determine the influence of
objectivity, independence, knowledge, work experience and professional
integrity on the quality of the work of auditors in Public Accounting Offices
throughout the City of Bandung.
Keywords:
auditor objectivity; auditor independence; auditor
knowledge; auditor work experience; auditor professional integrity; audit
quality
Pendahuluan
Kantor
Akuntan Publik (KAP) adalah organisasi yang berjalan di bidang jasa. Jasa yang
di sediakan KAP adalah jasa audit operasional, audit kepatuhan dan audit
laporan keuangan. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) merupakan kode etik
profesi yang mengatur jalannya seseorang yang berprofesi sebagai akuntan
publik. Dengan berkembangnya suatu perusahaan, maka berkembang pula profesi
akuntan publik. Disaat suatu perusahaan masih merintis, laporan keuangan hanya
digunakan oleh pihak internal perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui hasil
dari usaha dan bagaimana posisi keuangannya. Namun, disaat perusahaan tersebut
sudah maju, maka kebutuhan profesi akuntan publik pun meningkat, karena pihak
pengelola dan pemilik sudah jauh terpisah. KAP hanya bertanggung jawab dalam
memberikan pernyataan atas kewajaran laporan keuangan dan pihak manajemen
bertugas sebagai penanggung jawab atas laporan keuangan tersebut. Sehingga
sangat diperlukan standar auditing sebagai pengacu bagi auditor independen
dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya.
Pada
kasus PT Jiwasraya pada tahun 2006-2012, KAP yang ditunjuk adalah KAP Soejatna,
Mulyana, dan Rekan. Sementara sejak 2010-2013,KAP
Hertanto, Sidik dan Rekan. Pada 2014-2015, KAP Djoko, Sidik dan Indra. Lalu
2016-2017, PricewaterhouseCoopers (PwC). PwC memberikan opini wajar tanpa
pengecualian atas laporan keuangan konsolidasian PT Asuransi Jiwasyara
(Persero) dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2016. Laba bersih
Jiwasraya yang dimuat dalam laporan keuangan yang telah diaudit dan
ditandatangani oleh auditor PwC tanggal 15 Maret 2017 itu menunjukkan laba
bersih tahun 2016 adalah sebesar Rp 1,7 triliun. Sementara itu laba bersih
Jiwasraya menurut laporan keuangan auditan tahun 2015 adalah Rp 1,06 triliun.
Pada 10 Oktober 2018, Jiwasraya mengumumkan tak mampu membayar klaim polis
JSSaving Plan yang jatuh tempo sebesar Rp 802 miliar. Seminggu kemudian Rini
Soemarno yang menjabat sebagai Menteri Negara BUMN melaporkan dugaan fraud atas
pengelolaan investasi Jiwasraya. Audit BPK selama 2015-2016 menjadi rujukan.
Dalam audit tersebut disebutkan investasi Jiwasraya dalam bentuk mediumterm
notes (MTN) PT Hanson International Tbk (MYRX) senilai Rp 680 miliar, berisiko
gagal bayar. Berdasarkan laporan audit BPK, perusahaan diketahui banyak
melakukan investasi pada aset berisiko untuk mengejar imbal hasil tinggi,
sehingga mengabaikan prinsip kehati-hatian. Pada 2018, sebesar 22,4% atau Rp
5,7 triliun dari total aset finansial perusahaan ditempatkan pada saham, tetapi
hanya 5% yang ditempatkan pada saham LQ45. Lalu 59,1% atau Rp 14,9 triliun
ditempatkan pada reksa dana, tetapi hanya 2% yang dikelola oleh top tier
manajer investasi. Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan kerugian hingga modal
Jiwasraya minus. Negara diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp13,7 miliar.
Pengetahuan
auditor terhadap perkembangan audit akan menunjang kompetensi auditor dalam
menjalankan profesinya sebab auditor yang paham betul akan proses audit akan
bias dari kesalahan atau fraud yang terjadi dalam laporan keuangan. Pengetahuan
audit adalah pemahaman auditor dalam melakukan proses auditnya secara efektif.
Seorang auditor yang memiliki pengetahuan dalam melaksanakan proses auditnya
akan memberikan hasil yang baik daripada auditor yang tidak memiliki
pengetahuan dalam proses auditnya (Ainia Salsabila, 2011).
Objektivitas
didefinisikan sebagai suatu sikap mental tidak memihak yang memungkinkan
auditor internal melaksanakan tugas sedemikian rupa sehingga mereka memiliki
keyakinan terhadap hasil kerja mereka dan tanpa kompromi dalam mutu.
Prinsip
objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara
intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan
kepentingan atau berada dibawah pengaruh pihak lain.
Metode Penelitian
Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah jumlah seluruh auditor pada Kantor
Akuntan Publik se- Wilayah Kota Bandung yang telah terdaftar di IAPI. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Probability Sampling
yang menggunakan Simple Random Sampling sebagai metodenya. Metode ini dilakukan
secara acak oleh pihak dari Kantor Akuntan Publik se-Wilayah Kota Bandung
tersebut dan hasil sampelnya akan diambil dari masing-masing Kantor Akuntan
Publik.
Data
primer adalah jenis data yang digunakan pada penelitian ini. Data primer adalah
data yang diperoleh tanpa perantara atau secara langsung dari sumbernya.
Menurut Suharsimi Arikunto (2013:172) data primer adalah data yang dikumpulkan melalui
pihak pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jejak, dan lain-lain.
Berdasarkan pengertian diatas, penelitian tersebut didasari oleh informasi yang
didapat secara langsung dengan yang berkaitan terhadap teknik pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data yang dimaksud disini adalah hasil wawancara atau
hasilpengisian kuesioner yang banyak dilakukan oleh peneliti.
Data
primer pada penelitian ini diperoleh dari hasil pengumpulan data yang berbentuk
kuesioner kepada objek pada penelitian ini yaitu para auditor pada Kantor
Akuntan Publik se-Wilayah Kota Bandung. Perolehan data serta informasi dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data
yaitu:
1. Riset Internet (Internet Research)
Peneliti
memperoleh beberapa data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini
dari situs-situs yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Untuk
mendapatkan data primer, maka yang digunakan adalah teknik pengumpulan data
field research atau penelitian lapangan. Peneliti menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data dibawah ini untuk mendapatkan hasil data yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.
a. Wawancara (Interview)
Yaitu
teknik pengumpulan data dengan tujuan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dengan objek yang diteliti dengan cara peneliti
melakukan wawancara langsung dengan para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik.
b. Pengamatan Langsung (Observation)
Yaitu
teknik pengumpulan data dengan tujuan untuk memperoleh data yang diperlukan
dengan cara peneliti melakukan observasi terhadap
objek penelitian yang akan diteliti.
c. Kuesioner
Yaitu
teknik pengumpulan data dengan cara membuat daftar
pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal objek penelitian yang akan diteliti
dan diserahkan kepada para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik.
Kemudian hasil dari penelitian tersebut diperoleh dari sampel yang telah diisi
oleh para auditor tersebut.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
1. Analisis
Deskriptif Karakteristik Responden
Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini
yaitu sebanyak 32 orang. Berikut merupakan gambaran karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, dan jumlah penugasan audit.
a.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel
1
Karakteristik
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin |
Frekuensi |
Persentase (%) |
Laki-Laki |
28 |
87,5 |
Perempuan |
4 |
12,5 |
Total |
32 |
100,0 |
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS
Pada Tabel 1 menunjukkan frekuensi tertinggi
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 28
orang (87,5%), sedangkan perempuan sebanyak 4 orang
(12,5%).
b. Karakteristik
Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel
2
Karakteristik
Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan |
Frekuensi |
Persentase
(%) |
S1 |
24 |
75,0 |
S2 |
������������ 4 |
12,5 |
S3 |
������������ 4 |
12,5 |
Total |
32 |
100,0 |
���������� Sumber: Hasil Olahan
Data SPSS
Pada Tabel 2 menunjukkan frekuensi tertinggi karakteristik
responden berdasarkan pendidikan yaitu responden dengan pendidikan S1 yakni
sebanyak 24 orang (75,0%), sedangkan frekuensi terendah yaitu yang
berpendidikan S2 maupun S3 yang masing-masing sebanyak 4 orang (12,5%).
c.
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Tabel
3
Karakteristik
Responden Berdasarkan Lama Kerja
Lama Kerja |
Frekuensi |
Persentase
(%) |
1-3 Tahun |
14 |
43,8 |
4-6 Tahun |
15 |
46,9 |
7-9 Tahun |
������������ 3 |
9,4 |
Total |
140 |
100,0 |
���������� Sumber: Hasil
Olahan Data SPSS
Pada Tabel 3 menunjukkan frekuensi tertinggi
karakteristik responden berdasarkan lama kerja yaitu responden yang bekerja
selama 4-6 tahun yakni sebanyak 15 orang (46,9%), sedangkan yang terendah yaitu
responden dengan lama kerja 7-9 tahun sebanyak 3 orang (9,4%).
d.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penugasan
Audit
Tabel
4
Karakteristik
Responden Berdasarkan Penghasilan
Jumlah Penugasan Audit |
Frekuensi |
Persentase
(%) |
1-5 Kali |
���������� 6 |
18,8 |
6-10 Kali |
19 |
59,4 |
11-20 Kali |
���������� 7 |
21,9 |
Total |
140 |
100,0 |
������� ����Sumber: Hasil Olahan Data SPSS
Pada Tabel 4 menunjukkan frekuensi tertinggi
karakteristik responden berdasarkan jumlah penugasan audit yaitu responden yang
memiliki jumlah penugasan sebanyak 6-10 kali yakni 19 orang (59,4%), sedangkan
yang terendah yaitu responden yang memiliki jumlah penugasan sebanyak 1-5 kali
yakni sebanyak 6 orang (18,8%).
2. Uji
Validitas dan Reliabilitas
Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian, maka terlebih dahulu instrumen tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya
agar menghasilkan kualitas instrumen yang baik dalam proses pengumpulan data.
Instrumen penelitian disebar kepada 30 orang responden untuk keperluan
pengujian validitas dan reliabilitas.
a)
Uji Validitas
Uji validitas instrumen menggunakan Korelasi Pearson Product Moment dengan
menggunakan bantuan program SPSS. Instrumen penelitian yang diuji terdiri dari
instrumen pengukuran retail mix dan loyalitas pelanggan. Dasar pengambilan
keputusan yaitu dengan cara membandingkan nilai r hitung yang diperoleh dengan
nilai r tabel. Jika nilai r hitung ≥ r tabel, maka butir instrumen
dinyatakan valid dan sebaliknya jika nilai r hitung < r tabel maka butir
instrumen dinyatakan tidak valid. Nilai r tabel yang diperoleh yaitu sebesar
0,361 (r tabel pada n = 30 dengan taraf signifikansi 0,05). Berikut merupakan
hasil pengujian validitas butir instrumen pengukuran variabel objektivitas,
independensi, pengetahuan, pengalaman, integritas dan kualitas audit internal.
Tabel
5
Hasil
Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel |
r hitung |
r tabel |
Keterangan |
Objektivitas (X1) |
|
|
|
X1.1 |
0,637 |
0,361 |
Valid |
X1.2 |
0,666 |
0,361 |
Valid |
X1.3 |
0,639 |
0,361 |
Valid |
X1.4 |
0,804 |
0,361 |
Valid |
X1.5 |
0,497 |
0,361 |
Valid |
X1.6 |
0,441 |
0,361 |
Valid |
|
|
|
|
X2.1 |
0,493 |
0,361 |
Valid |
X2.2 |
0,658 |
0,361 |
Valid |
X2.3 |
0,569 |
0,361 |
Valid |
X2.4 |
0,594 |
0,361 |
Valid |
X2.5 |
0,544 |
0,361 |
Valid |
X2.6 |
0,435 |
0,361 |
Valid |
X2.7 |
0,471 |
0,361 |
Valid |
X2.8 |
0,528 |
0,361 |
Valid |
X2.9 |
0,501 |
0,361 |
Valid |
Pengetahuan (X3) |
|
|
|
X3.1 |
0,672 |
0,361 |
Valid |
X3.2 |
0,626 |
0,361 |
Valid |
X3.3 |
0,588 |
0,361 |
Valid |
X3.4 |
0,644 |
0,361 |
Valid |
X3.5 |
0,478 |
0,361 |
Valid |
X3.6 |
0,496 |
0,361 |
Valid |
Pengalaman (X4) |
|
|
|
X4.1 |
0,544 |
0,361 |
Valid |
X4.2 |
0,400 |
0,361 |
Valid |
X4.3 |
0,482 |
0,361 |
Valid |
X4.4 |
0,674 |
0,361 |
Valid |
X4.5 |
0,372 |
0,361 |
Valid |
X4.6 |
0,617 |
0,361 |
Valid |
X4.7 |
0,603 |
0,361 |
Valid |
Integritas (X5) |
|
|
|
X5.1 |
0,492 |
0,361 |
Valid |
X5.2 |
0,620 |
0,361 |
Valid |
X5.3 |
0,496 |
0,361 |
Valid |
X5.4 |
0,407 |
0,361 |
Valid |
X5.5 |
0,445 |
0,361 |
Valid |
X5.6 |
0,407 |
0,361 |
Valid |
X5.7 |
0,628 |
0,361 |
Valid |
X5.8 |
0,417 |
0,361 |
Valid |
Kualitas
Audit Internal (Y) |
|
|
|
Y1 |
0,652 |
0,361 |
Valid |
Y2 |
0,615 |
0,361 |
Valid |
Y3 |
0,611 |
0,361 |
Valid |
Y4 |
0,679 |
0,361 |
Valid |
Y5 |
0,478 |
0,361 |
Valid |
Y6 |
0,481 |
0,361 |
Valid |
Y7 |
0,441 |
0,361 |
Valid |
Berdasarkan Tabel 5, hasil pengujian validitas butir
instrumen pengukuran variabel penelitian menunjukkan bahwa semua item baik pada
variabel bebas maupun variabel terikat dinyatakan valid. Oleh karena itu,
item-item yang valid dapat digunakan dalam proses pengumpulan data penelitian.
b)
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan
formula Alpha Cronbach. Dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai cronbach
alpha ≥ r tabel (0,361), maka instrumen dinyatakan reliabel dan
sebaliknya jika nilai Cronbach alpha < r tabel (0,361) makan instrumen
dinyatakan tidak reliabel. Instrumen yang diuji reliabilitasnya meliputi
instrumen variabel objektivitas, independensi, pengetahuan, pengalaman,
integritas dan kualitas audit internal. Berikut merupakan hasil pengujian
reliabilitas instrumen dalam penelitian ini.
Tabel 6
Hasil Uji Reliabilitas
Instrumen Variabel Penelitian
Variabel |
Cronbach
Alpha�s |
r tabel |
Keterangan |
Objektivitas (X1) |
0,610 |
0,361 |
Reliabel |
Independensi (X2) |
0,671 |
0,361 |
Reliabel |
Pengetahuan (X3) |
0,613 |
0,361 |
Reliabel |
Pengalaman (X4) |
0,576 |
0,361 |
Reliabel |
Integritas (X5) |
0,555 |
0,361 |
Reliabel |
Kualitas Audit
Internal (Y) |
0,644 |
0,361 |
Reliabel |
Berdasarkan Tabel 7, hasil pengujian reliabilitas
instrumen pengukuran variabel penelitian diperoleh nilai cronbach alpha sebesar sudah melebihi nilai r tabel (≥ 0,361)
yang berarti bahwa instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel.
B. Pembahasan
Pengaruh Objektivitas terhadap Kualitas Audit
Internal Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa secara parsial variabel
objektivitas mempengaruhi kualitas audit internal dengan nilai signifikansi yang
diperoleh sebesar 0,002 yang berarti lebih kecil dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat objektivitas secara
signifikan dipengaruhi oleh variabel bebas kualitas audit internal. Nilai
tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan nilai
koefisien 0.001594 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima
atau koneksi politik berpengaruh secara signifikan terhadap Fee Audit kearah
positif.
1. Pengaruh
Pengetahuan terhadap Kualitas Audit Internal
Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa secara parsial
variabel pengetahuan mempengaruhi kualitas audit internal dengan nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0,022 yang berarti lebih kecil dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat pengetahuan secara signifikan
dipengaruhi oleh variabel bebas kualitas audit internal. Nilai tersebut lebih
kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan nilai koefisien 0.001594
sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau koneksi
politik berpengaruh secara signifikan terhadap Fee Audit kearah positif.
2. Pengaruh
Pengetahuan terhadap Kualitas Audit Internal
Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa secara parsial
variabel objektivitas mempengaruhi kualitas audit internal dengan nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0,002 yang berarti lebih kecil dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat objektivitas secara
signifikan dipengaruhi oleh variabel bebas kualitas audit internal. Nilai
tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan nilai
koefisien 0.001594 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima
atau koneksi politik berpengaruh secara signifikan terhadap Fee Audit kearah
positif.
3. Pengaruh
Pengalaman terhadap Kualitas Audit Internal
Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa secara parsial
variabel pengalaman mempengaruhi kualitas audit internal dengan nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0,037 yang berarti lebih kecil dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat pengalaman secara signifikan dipengaruhi
oleh variabel bebas kualitas audit internal. Nilai tersebut lebih kecil dari
taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan nilai koefisien 0.001594 sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau koneksi politik berpengaruh
secara signifikan terhadap Fee Audit kearah positif.
4. Pengaruh
Integritas terhadap Kualitas Audit Internal
Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa secara parsial
variabel integritas mempengaruhi kualitas audit internal dengan nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0,029 yang berarti lebih kecil dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat objektivitas secara
signifikan dipengaruhi oleh variabel bebas kualitas audit internal. Nilai
tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan nilai koefisien
0.001594 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau
koneksi politik berpengaruh secara signifikan terhadap Fee Audit kearah
positif.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian deskriptf: (a) Karakteristik
responden pada penelitian ini pada kelompok kasus berdasarkan usia paling
tinggi berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 28 orang (87,5%), sedangkan perempuan sebanyak 4 orang (12,5%). (b) Karakteristik
responden pada penelitian pada kelompok kasus berdasarkan usia paling tinggi
berdasarkan Pendidikan yaitu responden dengan pendidikan S1 yakni sebanyak 24
orang (75,0%),sedangkan frekuensi terendah yaitu yang berpendidikan S2 maupun
S3 yang masing-masing sebanyak 4 orang (12,5%). (c) Karakteristik responden
pada penelitian pada kelompok kasus berdasarkan usia paling tinggi berdasarkan
lama kerja yaitu responden yang bekerja selama 4-6 tahun yakni sebanyak 15
orang (46,9%), sedangkan yang terendah yaitu responden dengan lama kerja 7-9
tahun sebanyak 3 orang (9,4%). (4) Karaktersitik repsonden pada penelitian pada
kelompok kasus berdasarkan usia palingg tinggi berdasarkan jumlah penugasan
audit responden yang memiliki jumlah penugasan sebanyak 6-10 kali yakni 19
orang (59,4%), sedangkan yang terendah yaitu responden yang memiliki jumlah
penugasan sebanyak 1-5 kali yakni sebanyak 6 orang (18,8%).
�Pengaruh
secara parsial variable independen terhadap kualitas pekerja audit sebagai
berikut: Variabel objektivitas berpengaruh secara positif terhadap kualitas
pekerja audit pada Kantor Akuntan Publik sewilayah Kota Bandung tahun 2021: (1)
Variabel independensi secara postitif terhadap kualitas pekerja audit pada Kantor
Akuntan Publik sewilayah Kota Bandung tahun 2021. (2) Variabel pengetahuan
berpengaruh secara positif terhadap kualitas pekerja audit pada Kantor Akuntan Publik
sewilayah Kota Bandung tahun 2021. (3) Variabel pengalaman kerja berpengaruh
secara positif terhadap kualitas pekerja audit pada Kantor Akuntan Publik
sewilayah Kota Bandung tahun 2021. (4) Variabel integritas profesi berpengaruh
secara positif terhadap kualitas pekerja audit pada Kantor Akuntan Publik
sewilayah Kota Bandung tahun 2021.
BIBLIOGRAFI
Abdullah, I. (2016). Pengaruh Akuntabilitas,
Objektivitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel
Moderasi Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Medan. HUMAN FALAH:
Jurnal Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam, 3(1), 93�112.
Agoes, S. (2018). Auditing: Petunjuk Praktis
Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Agoes, S. (2022). Auditing Petunjuk Praktis
Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik Buku 1 Edisi.
Alfatih, A. F. (2015). Pengaruh akuntabilitas dan
pengetahuan auditor terhadap kualitas audit. Akrual: Jurnal Akuntansi, 3(3),
1�25.
Ariningsih, P. S., & Mertha, I. M. (2017).
Pengaruh Independensi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, Dan Gender Pada
Kualitas Audit. E-jurnal Akuntansi, 18(2), 1545-1574.
Ayuningtyas, H. Y., & Pamudji, S. (2012). Pengaruh
Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas Dan Kompetensi
Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat
Kota/Kabupaten di Jawa Tengah). Diponegoro Journal of Accounting, 1(1),
594�603.
Dewi, A. C. (2016). Pengaruh Pengalaman Kerja,
Kompetensi, Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor
Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi, 4(8).
Fahdi, M. (2018). Pengaruh independensi dan kompetensi
terhadap kualitas audit. VALUTA, 4(2), 86-95.
Gaol, R. L. (2017). Pengaruh kompetensi, independensi
dan integritas auditor terhadap kualitas audit. Jurnal Riset Akuntansi &
Keuangan, 47�70.
Giovani, A. D. V., & Rosyada, D. (2019). Pengaruh
kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit pada kantor akuntan
publik di Makassar. Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel,
Objektif, 2(1), 217�231.
Hafizh, M. (2017). Pengaruh Pengalaman Kerja,
Akuntabilitas, Dan Objektivitas Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris
Pada Inspektorat Di Kota Padang, Kota Padang Panjang, dan Kota Bukittinggi).
Jurnal Akuntansi, 5(1).
Hapsari, D. W., Yadiati, W., Suharman, H., &
Rosdini, D. (2023). The Mediating Impact of Value Chain in The Link Between
Corporate Governance and SOE�s Performance. Australasian Accounting, Business
and Finance Journal, 17(2), 75-85.
Iskandar, M., & Indarto, S. L. (2015). Interaksi
Indepedensi, Pengalaman, Pengetahuan, Due Professional Care, Akuntabilitas dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 18(2), 1-16.
Kharismatuti, N., & Hadiprajitno, P. B. (2012).
Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika
Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Internal Auditor BPKP DKI
Jakarta). Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Kristianto, G. B., Ramadhanti, W., & Bawono, I. R.
(2020). Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Motivasi Auditor
Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi, 22(1), 53-68.
Kusumawardani, D., & Riduwan, A. (2017). Pengaruh
Independensi, Audit Fee, dan Objektivitas terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmu
Dan Riset Akuntansi (JIRA), 6(1).
Laksita, A. D., & Sukirno, S. (2019). Pengaruh
independensi, akuntabilitas, dan objektivitas terhadap kualitas audit. Nominal:
Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 8(1), 31�46.
Linting, I. (2013). Pengaruh kompetensi, objektivitas,
independensi, dan kinerja auditor internal terhadap kualitas audit pada BRI
inspektorat Makassar. Universitas Hasanuddin.
Maulana, D. (2020). Pengaruh kompetensi, etika dan
integritas auditor terhadap kualitas audit. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah
Indonesia, 5(1), 39-53.
Murti, G. T., & Firmansyah, I. (2017). Pengaruh
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Aset (Akuntansi Riset),
9(2), 105�118.
Muslim, M. (2020). Pengaruh Pengalaman Kerja,
Independensi, Integritas, Kompetensi Dan Etika Auditor Kualitas Audit. Wacana
Equilibrium (Jurnal Pemikiran Penelitian Ekonomi), 8(2), 100�112.
Nurbaiti, A., & Elisabet, C. (2023). The Integrity
Of Financial Statements: Firm Size, Independent Commissioners, And Auditor
Industry Specializations. Jurnal Akuntansi, 27(1), 1-18.
Nurjanah, I. B. (2016). Pengaruh kompetensi,
independensi, etika, pengalaman auditor, skeptisme profesional auditor,
objektivitas, dan integritas terhadap kualitas audit (Studi pada Kantor Akuntan
Publik di Kota Semarang). Dinamika Akuntansi Keuangan dan Perbankan, 5(2).
Nugrahadi, E. W., & Sukiswo, W. H. D. (2019).
Pengaruh Independensi, Kompetensi, Objektifitas, Dan Integritas Terhadap
Kualitas Audit Atas Sistem Informasi Berbasis Komputer Pada Kantor Akuntan
Publik (KAP) Di Surabaya. Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan), 4(2), 42�50.
Sari, N. N., & Laksito, H. (2011). Pengaruh
pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas, kompetensi dan etika
terhadap kualitas audit. Universitas Diponegoro.
Sari, R., & Arsyad, M. (2020). Pengaruh Pengalaman
Kerja, Independensi, Integritas, Kompetensi Dan Etika Auditor Kualitas Audit.
Wacana Equiliberium (Jurnal Pemikiran Penelitian Ekonomi), 8(2), 100�112.
Sihombing, Y. A., & Triyanto, D. N. (2019).
Pengaruh independensi, objektivitas, pengetahuan, pengalaman kerja, integritas
terhadap kualitas audit (studi pada inspektorat provinsi Jawa Barat Tahun
2018). Jurnal Akuntansi, 9(2), 141�160.
Sukrisno, A. (2018). Auditing: Petunjuk Praktis
Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Suharti, S., Anugerah, R., & Rasuli, M. (2018).
Pengaruh Pengalaman Kerja, Profesionalisme, Integritas Dan Independensi
Terhadap Kualitas Audit: Etika Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Pada
Perwakilan Bpkp Provinsi Riau). Kurs: Jurnal Akuntansi, Kewirausahaan Dan
Bisnis, 2(1), 14�22.
Syahmina, F., & Suryono, B. (2016). Pengaruh
Pengalaman, Etik Profesi, Objektifitas dan Time Deadline Pressure Terhadap
Kualitas Audit. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 5(4).
Tawakkal, U. (2019). Pengaruh independensi,
integritas, target waktu dan skeptisisme profesional auditor terhadap kualitas
audit. PARADOKS: Jurnal Ilmu Ekonomi, 2(2), 71-81.
Triyanto, D. (2022). Sharia Compliance, Islamic
Corporate Governance, and Fraud: A study of Sharia Banks in Indonesia. Journal
of Intelligence Studies in Business, 12(1), 34-43.
Triyanto, D. (2023). The Effect of Gender Diversity of
The Board of Commissioners, Educational Background of The Board of
Commissioners, Chief Risk Officer, and Company Size on Enterprise Risk
Management Disclosure. The Seybold Report Journal, 18(5), 2177-2196.
Utami, E. S. (2015). Pengaruh Kompetensi,
Independensi, Profesionalisme, Dan Integritas Auditor Terhadap Kualitas Audit.
Jurnal Akuntansi, 3(1), 1-8.
Wandoyo, D. U., Aini, H. N., & Kusworo, J. S. P.
(2022). Pengaruh Liabilitas Dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas. Jurnal
Publikasi Ekonomi Dan Akuntansi (JUPEA), 2(1), 23�29.
Wardana, M. A., & Ariyanto, D. (2016). Pengaruh
Gaya Kepemimpinan Transformasional, Objektivitas, Integritas Dan Etika Auditor
Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 14(2),
948�976.
Wardhani, V. K., Triyuwono, I., & Achsin, M.
(2014). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Integritas, Obyektivitas Dan
Kompetensi Terhadap Kualitas Audit. Journal of Innovation in Business and
Economics, 5(1), 63�74.
Wardoyo, D. U., Aini, H. N., & Kusworo, J. S. P.
(2022). Pengaruh Liabilitas Dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas. Jurnal
Publikasi Ekonomi Dan Akuntansi (JUPEA), 2(1), 23�29.
Yohana, A., &
Triyanto, D. N. (2019). Pengaruh independensi, objektivitas, pengetahuan,
pengalaman kerja, integritas terhadap kualitas audit (studi pada inspektorat
provinsi Jawa Barat Tahun 2018). Jurnal Akuntansi, 9(2), 141�160.
Copyright holder: Rhea Samantha Ayu, Dwi Urip Wardoyo (2023) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |