Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 8, No. 06, Desember 2022

 

PENGARUH OBJEKTIVITAS, INDEPENDENSI, PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA DAN INTEGRITAS PROFESI AUDITOR TERHADAP KUALITAS PEKERJAAN AUDITOR

 

Rhea Samantha Ayu, Dwi Urip Wardoyo

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom, Bandung, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Pengauditan adalah sebuah pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan juga sistematis. Dimana pihak yang melakukan bersifat independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen serta catatan-catatan pembukuan dan bukti pendukung. Pengauditan bisa dikatakan sebagai proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi tentang berbagai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut. Audit merupakan proses yang dilakukan oleh seorang auditor untuk mendapatkan bukti yang akurat mengenai aktivitas ekonomi suatu entitas. Proses audit ini dilakukan untuk menyetarakan derajat kewajaran aktivitas ekonomi suatu entitas, apakah telah sesuai dengan yang telah ditetapkan dan melaporkan hasilnya kepada para pihak yang berkepentingan. Akuntan publik yang melakukan kegiatan pengauditan bekerja bukan hanya kepentingan klien tetapi juga untuk pihak-pihak lain yang menggunakan laporan audit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dari pengaruh objektivitas auditor, independensi auditor, pengetahuan auditor, pengalaman kerja auditor dan integritas profesi auditor terhadap kualitas pekerjaan auditor pada Kantor Akuntan Publik se-Wilayah Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data primer. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling. Data penelitian ini diambil dari pernyataan menurut auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik se-Wilayah Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh objektivitas, independensi, pengetahuan, pengalaman kerja dan integritas profesi terhadap kualitas pekerjaan auditor pada Kantor Akuntan Publik se-Wilayah Kota Bandung.

 

Kata Kunci: objektivitas auditor; independensi auditor; pengetahuan auditor; pengalaman kerja auditor; integritas profesi auditor; kualitas audit

 

Abstract

Auditing is an examination that is carried out critically and systematically. Where the party that performs is independent of the financial statements that have been prepared by management as well as bookkeeping records and supporting evidence. Auditing can be regarded as a systematic process for objectively gathering and evaluating evidence about assertions about various economic actions or events to determine the degree of correspondence between these assertions. Audit is a process carried out by an auditor to obtain accurate evidence regarding the economic activity of an entity, this audit process will be carried out to equalize the degree of fairness of an entity's economic activity whether it is in accordance with what has been determined and report the results to interested parties. Public accountants who carry out auditing activities work not only for the benefit of the client but also for other parties who use the audit report. This study aims to determine how much influence auditor objectivity, auditor independence, auditor knowledge, auditor work experience and auditor professional integrity have on the quality of auditor work at Public Accounting Offices throughout the City of Bandung. The method used in this study uses quantitative methods using primary data. The sampling technique used is probability sampling. The research data is taken from statements according to auditors who work at Public Accounting Offices throughout the City of Bandung. This study aims to determine the influence of objectivity, independence, knowledge, work experience and professional integrity on the quality of the work of auditors in Public Accounting Offices throughout the City of Bandung.

 

Keywords: auditor objectivity; auditor independence; auditor knowledge; auditor work experience; auditor professional integrity; audit quality

 

Pendahuluan

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah organisasi yang berjalan di bidang jasa. Jasa yang di sediakan KAP adalah jasa audit operasional, audit kepatuhan dan audit laporan keuangan. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) merupakan kode etik profesi yang mengatur jalannya seseorang yang berprofesi sebagai akuntan publik. Dengan berkembangnya suatu perusahaan, maka berkembang pula profesi akuntan publik. Disaat suatu perusahaan masih merintis, laporan keuangan hanya digunakan oleh pihak internal perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui hasil dari usaha dan bagaimana posisi keuangannya. Namun, disaat perusahaan tersebut sudah maju, maka kebutuhan profesi akuntan publik pun meningkat, karena pihak pengelola dan pemilik sudah jauh terpisah. KAP hanya bertanggung jawab dalam memberikan pernyataan atas kewajaran laporan keuangan dan pihak manajemen bertugas sebagai penanggung jawab atas laporan keuangan tersebut. Sehingga sangat diperlukan standar auditing sebagai pengacu bagi auditor independen dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya.

Pada kasus PT Jiwasraya pada tahun 2006-2012, KAP yang ditunjuk adalah KAP Soejatna, Mulyana, dan Rekan. Sementara sejak 2010-2013,KAP Hertanto, Sidik dan Rekan. Pada 2014-2015, KAP Djoko, Sidik dan Indra. Lalu 2016-2017, PricewaterhouseCoopers (PwC). PwC memberikan opini wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan konsolidasian PT Asuransi Jiwasyara (Persero) dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2016. Laba bersih Jiwasraya yang dimuat dalam laporan keuangan yang telah diaudit dan ditandatangani oleh auditor PwC tanggal 15 Maret 2017 itu menunjukkan laba bersih tahun 2016 adalah sebesar Rp 1,7 triliun. Sementara itu laba bersih Jiwasraya menurut laporan keuangan auditan tahun 2015 adalah Rp 1,06 triliun. Pada 10 Oktober 2018, Jiwasraya mengumumkan tak mampu membayar klaim polis JSSaving Plan yang jatuh tempo sebesar Rp 802 miliar. Seminggu kemudian Rini Soemarno yang menjabat sebagai Menteri Negara BUMN melaporkan dugaan fraud atas pengelolaan investasi Jiwasraya. Audit BPK selama 2015-2016 menjadi rujukan. Dalam audit tersebut disebutkan investasi Jiwasraya dalam bentuk mediumterm notes (MTN) PT Hanson International Tbk (MYRX) senilai Rp 680 miliar, berisiko gagal bayar. Berdasarkan laporan audit BPK, perusahaan diketahui banyak melakukan investasi pada aset berisiko untuk mengejar imbal hasil tinggi, sehingga mengabaikan prinsip kehati-hatian. Pada 2018, sebesar 22,4% atau Rp 5,7 triliun dari total aset finansial perusahaan ditempatkan pada saham, tetapi hanya 5% yang ditempatkan pada saham LQ45. Lalu 59,1% atau Rp 14,9 triliun ditempatkan pada reksa dana, tetapi hanya 2% yang dikelola oleh top tier manajer investasi. Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan kerugian hingga modal Jiwasraya minus. Negara diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp13,7 miliar.

Pengetahuan auditor terhadap perkembangan audit akan menunjang kompetensi auditor dalam menjalankan profesinya sebab auditor yang paham betul akan proses audit akan bias dari kesalahan atau fraud yang terjadi dalam laporan keuangan. Pengetahuan audit adalah pemahaman auditor dalam melakukan proses auditnya secara efektif. Seorang auditor yang memiliki pengetahuan dalam melaksanakan proses auditnya akan memberikan hasil yang baik daripada auditor yang tidak memiliki pengetahuan dalam proses auditnya (Ainia Salsabila, 2011).

Objektivitas didefinisikan sebagai suatu sikap mental tidak memihak yang memungkinkan auditor internal melaksanakan tugas sedemikian rupa sehingga mereka memiliki keyakinan terhadap hasil kerja mereka dan tanpa kompromi dalam mutu.

Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada dibawah pengaruh pihak lain.

 

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah jumlah seluruh auditor pada Kantor Akuntan Publik se- Wilayah Kota Bandung yang telah terdaftar di IAPI. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Probability Sampling yang menggunakan Simple Random Sampling sebagai metodenya. Metode ini dilakukan secara acak oleh pihak dari Kantor Akuntan Publik se-Wilayah Kota Bandung tersebut dan hasil sampelnya akan diambil dari masing-masing Kantor Akuntan Publik.

Data primer adalah jenis data yang digunakan pada penelitian ini. Data primer adalah data yang diperoleh tanpa perantara atau secara langsung dari sumbernya. Menurut Suharsimi Arikunto (2013:172) data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jejak, dan lain-lain. Berdasarkan pengertian diatas, penelitian tersebut didasari oleh informasi yang didapat secara langsung dengan yang berkaitan terhadap teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang dimaksud disini adalah hasil wawancara atau hasilpengisian kuesioner yang banyak dilakukan oleh peneliti.

Data primer pada penelitian ini diperoleh dari hasil pengumpulan data yang berbentuk kuesioner kepada objek pada penelitian ini yaitu para auditor pada Kantor Akuntan Publik se-Wilayah Kota Bandung. Perolehan data serta informasi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu:

1.   Riset Internet (Internet Research)

Peneliti memperoleh beberapa data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dari situs-situs yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2.   Penelitian Lapangan (Field Research)

Untuk mendapatkan data primer, maka yang digunakan adalah teknik pengumpulan data field research atau penelitian lapangan. Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data dibawah ini untuk mendapatkan hasil data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

a.    Wawancara (Interview)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan tujuan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan objek yang diteliti dengan cara peneliti melakukan wawancara langsung dengan para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik.

b.   Pengamatan Langsung (Observation)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan tujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara peneliti melakukan observasi terhadap objek penelitian yang akan diteliti.

c.    Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal objek penelitian yang akan diteliti dan diserahkan kepada para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. Kemudian hasil dari penelitian tersebut diperoleh dari sampel yang telah diisi oleh para auditor tersebut.

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil

1.   Analisis Deskriptif Karakteristik Responden

Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 32 orang. Berikut merupakan gambaran karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, dan jumlah penugasan audit.

a.    Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

 

Tabel 1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frekuensi

Persentase (%)

Laki-Laki

28

87,5

Perempuan

4

12,5

Total

32

100,0

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS

 

Pada Tabel 1 menunjukkan frekuensi tertinggi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 28 orang (87,5%), sedangkan perempuan sebanyak 4 orang (12,5%).

b.   Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan

Frekuensi

Persentase (%)

S1

24

75,0

S2

������������ 4

12,5

S3

������������ 4

12,5

Total

32

100,0

���������� Sumber: Hasil Olahan Data SPSS

 

Pada Tabel 2 menunjukkan frekuensi tertinggi karakteristik responden berdasarkan pendidikan yaitu responden dengan pendidikan S1 yakni sebanyak 24 orang (75,0%), sedangkan frekuensi terendah yaitu yang berpendidikan S2 maupun S3 yang masing-masing sebanyak 4 orang (12,5%).

c.    Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

 

Tabel 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

Lama Kerja

Frekuensi

Persentase (%)

1-3 Tahun

14

43,8

4-6 Tahun

15

46,9

7-9 Tahun

������������ 3

9,4

Total

140

100,0

���������� Sumber: Hasil Olahan Data SPSS

 

Pada Tabel 3 menunjukkan frekuensi tertinggi karakteristik responden berdasarkan lama kerja yaitu responden yang bekerja selama 4-6 tahun yakni sebanyak 15 orang (46,9%), sedangkan yang terendah yaitu responden dengan lama kerja 7-9 tahun sebanyak 3 orang (9,4%).

d.   Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penugasan Audit

 

Tabel 4

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Jumlah Penugasan Audit

Frekuensi

Persentase (%)

1-5 Kali

���������� 6

18,8

6-10 Kali

19

59,4

11-20 Kali

���������� 7

21,9

Total

140

100,0

������� ����Sumber: Hasil Olahan Data SPSS

 

Pada Tabel 4 menunjukkan frekuensi tertinggi karakteristik responden berdasarkan jumlah penugasan audit yaitu responden yang memiliki jumlah penugasan sebanyak 6-10 kali yakni 19 orang (59,4%), sedangkan yang terendah yaitu responden yang memiliki jumlah penugasan sebanyak 1-5 kali yakni sebanyak 6 orang (18,8%).

 

2.   Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, maka terlebih dahulu instrumen tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya agar menghasilkan kualitas instrumen yang baik dalam proses pengumpulan data. Instrumen penelitian disebar kepada 30 orang responden untuk keperluan pengujian validitas dan reliabilitas.

a)   Uji Validitas

Uji validitas instrumen menggunakan Korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan bantuan program SPSS. Instrumen penelitian yang diuji terdiri dari instrumen pengukuran retail mix dan loyalitas pelanggan. Dasar pengambilan keputusan yaitu dengan cara membandingkan nilai r hitung yang diperoleh dengan nilai r tabel. Jika nilai r hitung ≥ r tabel, maka butir instrumen dinyatakan valid dan sebaliknya jika nilai r hitung < r tabel maka butir instrumen dinyatakan tidak valid. Nilai r tabel yang diperoleh yaitu sebesar 0,361 (r tabel pada n = 30 dengan taraf signifikansi 0,05). Berikut merupakan hasil pengujian validitas butir instrumen pengukuran variabel objektivitas, independensi, pengetahuan, pengalaman, integritas dan kualitas audit internal.

 

Tabel 5

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel

r hitung

r tabel

Keterangan

Objektivitas (X1)

 

 

 

X1.1

0,637

0,361

Valid

X1.2

0,666

0,361

Valid

X1.3

0,639

0,361

Valid

X1.4

0,804

0,361

Valid

X1.5

0,497

0,361

Valid

X1.6

0,441

0,361

Valid

Independensi (X2)

 

 

 

X2.1

0,493

0,361

Valid

X2.2

0,658

0,361

Valid

X2.3

0,569

0,361

Valid

X2.4

0,594

0,361

Valid

X2.5

0,544

0,361

Valid

X2.6

0,435

0,361

Valid

X2.7

0,471

0,361

Valid

X2.8

0,528

0,361

Valid

X2.9

0,501

0,361

Valid

Pengetahuan (X3)

 

 

 

X3.1

0,672

0,361

Valid

X3.2

0,626

0,361

Valid

X3.3

0,588

0,361

Valid

X3.4

0,644

0,361

Valid

X3.5

0,478

0,361

Valid

X3.6

0,496

0,361

Valid

Pengalaman (X4)

 

 

 

X4.1

0,544

0,361

Valid

X4.2

0,400

0,361

Valid

X4.3

0,482

0,361

Valid

X4.4

0,674

0,361

Valid

X4.5

0,372

0,361

Valid

X4.6

0,617

0,361

Valid

X4.7

0,603

0,361

Valid

Integritas (X5)

 

 

 

X5.1

0,492

0,361

Valid

X5.2

0,620

0,361

Valid

X5.3

0,496

0,361

Valid

X5.4

0,407

0,361

Valid

X5.5

0,445

0,361

Valid

X5.6

0,407

0,361

Valid

X5.7

0,628

0,361

Valid

X5.8

0,417

0,361

Valid

Kualitas Audit Internal (Y)

 

 

 

Y1

0,652

0,361

Valid

Y2

0,615

0,361

Valid

Y3

0,611

0,361

Valid

Y4

0,679

0,361

Valid

Y5

0,478

0,361

Valid

Y6

0,481

0,361

Valid

Y7

0,441

0,361

Valid

 

Berdasarkan Tabel 5, hasil pengujian validitas butir instrumen pengukuran variabel penelitian menunjukkan bahwa semua item baik pada variabel bebas maupun variabel terikat dinyatakan valid. Oleh karena itu, item-item yang valid dapat digunakan dalam proses pengumpulan data penelitian.

b)   Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan formula Alpha Cronbach. Dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai cronbach alpha ≥ r tabel (0,361), maka instrumen dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika nilai Cronbach alpha < r tabel (0,361) makan instrumen dinyatakan tidak reliabel. Instrumen yang diuji reliabilitasnya meliputi instrumen variabel objektivitas, independensi, pengetahuan, pengalaman, integritas dan kualitas audit internal. Berikut merupakan hasil pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini.

 

Tabel 6

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Penelitian

Variabel

Cronbach Alpha�s

r tabel

Keterangan

Objektivitas (X1)

0,610

0,361

Reliabel

Independensi (X2)

0,671

0,361

Reliabel

Pengetahuan (X3)

0,613

0,361

Reliabel

Pengalaman (X4)

0,576

0,361

Reliabel

Integritas (X5)

0,555

0,361

Reliabel

Kualitas Audit Internal (Y)

0,644

0,361

Reliabel

 

Berdasarkan Tabel 7, hasil pengujian reliabilitas instrumen pengukuran variabel penelitian diperoleh nilai cronbach alpha sebesar sudah melebihi nilai r tabel (≥ 0,361) yang berarti bahwa instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel.

B.  Pembahasan

Pengaruh Objektivitas terhadap Kualitas Audit Internal Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa secara parsial variabel objektivitas mempengaruhi kualitas audit internal dengan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,002 yang berarti lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat objektivitas secara signifikan dipengaruhi oleh variabel bebas kualitas audit internal. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan nilai koefisien 0.001594 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau koneksi politik berpengaruh secara signifikan terhadap Fee Audit kearah positif.

1.   Pengaruh Pengetahuan terhadap Kualitas Audit Internal

Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa secara parsial variabel pengetahuan mempengaruhi kualitas audit internal dengan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,022 yang berarti lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat pengetahuan secara signifikan dipengaruhi oleh variabel bebas kualitas audit internal. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan nilai koefisien 0.001594 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau koneksi politik berpengaruh secara signifikan terhadap Fee Audit kearah positif.

2.   Pengaruh Pengetahuan terhadap Kualitas Audit Internal

Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa secara parsial variabel objektivitas mempengaruhi kualitas audit internal dengan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,002 yang berarti lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat objektivitas secara signifikan dipengaruhi oleh variabel bebas kualitas audit internal. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan nilai koefisien 0.001594 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau koneksi politik berpengaruh secara signifikan terhadap Fee Audit kearah positif.

3.   Pengaruh Pengalaman terhadap Kualitas Audit Internal

Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa secara parsial variabel pengalaman mempengaruhi kualitas audit internal dengan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,037 yang berarti lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat pengalaman secara signifikan dipengaruhi oleh variabel bebas kualitas audit internal. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan nilai koefisien 0.001594 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau koneksi politik berpengaruh secara signifikan terhadap Fee Audit kearah positif.

4.   Pengaruh Integritas terhadap Kualitas Audit Internal

Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa secara parsial variabel integritas mempengaruhi kualitas audit internal dengan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,029 yang berarti lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat objektivitas secara signifikan dipengaruhi oleh variabel bebas kualitas audit internal. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan nilai koefisien 0.001594 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau koneksi politik berpengaruh secara signifikan terhadap Fee Audit kearah positif.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian deskriptf: (a) Karakteristik responden pada penelitian ini pada kelompok kasus berdasarkan usia paling tinggi berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 28 orang (87,5%), sedangkan perempuan sebanyak 4 orang (12,5%). (b) Karakteristik responden pada penelitian pada kelompok kasus berdasarkan usia paling tinggi berdasarkan Pendidikan yaitu responden dengan pendidikan S1 yakni sebanyak 24 orang (75,0%),sedangkan frekuensi terendah yaitu yang berpendidikan S2 maupun S3 yang masing-masing sebanyak 4 orang (12,5%). (c) Karakteristik responden pada penelitian pada kelompok kasus berdasarkan usia paling tinggi berdasarkan lama kerja yaitu responden yang bekerja selama 4-6 tahun yakni sebanyak 15 orang (46,9%), sedangkan yang terendah yaitu responden dengan lama kerja 7-9 tahun sebanyak 3 orang (9,4%). (4) Karaktersitik repsonden pada penelitian pada kelompok kasus berdasarkan usia palingg tinggi berdasarkan jumlah penugasan audit responden yang memiliki jumlah penugasan sebanyak 6-10 kali yakni 19 orang (59,4%), sedangkan yang terendah yaitu responden yang memiliki jumlah penugasan sebanyak 1-5 kali yakni sebanyak 6 orang (18,8%).

�Pengaruh secara parsial variable independen terhadap kualitas pekerja audit sebagai berikut: Variabel objektivitas berpengaruh secara positif terhadap kualitas pekerja audit pada Kantor Akuntan Publik sewilayah Kota Bandung tahun 2021: (1) Variabel independensi secara postitif terhadap kualitas pekerja audit pada Kantor Akuntan Publik sewilayah Kota Bandung tahun 2021. (2) Variabel pengetahuan berpengaruh secara positif terhadap kualitas pekerja audit pada Kantor Akuntan Publik sewilayah Kota Bandung tahun 2021. (3) Variabel pengalaman kerja berpengaruh secara positif terhadap kualitas pekerja audit pada Kantor Akuntan Publik sewilayah Kota Bandung tahun 2021. (4) Variabel integritas profesi berpengaruh secara positif terhadap kualitas pekerja audit pada Kantor Akuntan Publik sewilayah Kota Bandung tahun 2021.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Abdullah, I. (2016). Pengaruh Akuntabilitas, Objektivitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Medan. HUMAN FALAH: Jurnal Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam, 3(1), 93�112.

 

Agoes, S. (2018). Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

 

Agoes, S. (2022). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik Buku 1 Edisi.

 

Alfatih, A. F. (2015). Pengaruh akuntabilitas dan pengetahuan auditor terhadap kualitas audit. Akrual: Jurnal Akuntansi, 3(3), 1�25.

 

Ariningsih, P. S., & Mertha, I. M. (2017). Pengaruh Independensi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, Dan Gender Pada Kualitas Audit. E-jurnal Akuntansi, 18(2), 1545-1574.

 

Ayuningtyas, H. Y., & Pamudji, S. (2012). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah). Diponegoro Journal of Accounting, 1(1), 594�603.

 

Dewi, A. C. (2016). Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi, Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi, 4(8).

 

Fahdi, M. (2018). Pengaruh independensi dan kompetensi terhadap kualitas audit. VALUTA, 4(2), 86-95.

 

Gaol, R. L. (2017). Pengaruh kompetensi, independensi dan integritas auditor terhadap kualitas audit. Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan, 47�70.

 

Giovani, A. D. V., & Rosyada, D. (2019). Pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di Makassar. Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif, 2(1), 217�231.

 

Hafizh, M. (2017). Pengaruh Pengalaman Kerja, Akuntabilitas, Dan Objektivitas Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Inspektorat Di Kota Padang, Kota Padang Panjang, dan Kota Bukittinggi). Jurnal Akuntansi, 5(1).

 

Hapsari, D. W., Yadiati, W., Suharman, H., & Rosdini, D. (2023). The Mediating Impact of Value Chain in The Link Between Corporate Governance and SOE�s Performance. Australasian Accounting, Business and Finance Journal, 17(2), 75-85.

 

Iskandar, M., & Indarto, S. L. (2015). Interaksi Indepedensi, Pengalaman, Pengetahuan, Due Professional Care, Akuntabilitas dan Kepuasan Kerja Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 18(2), 1-16.

 

Kharismatuti, N., & Hadiprajitno, P. B. (2012). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Internal Auditor BPKP DKI Jakarta). Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

 

Kristianto, G. B., Ramadhanti, W., & Bawono, I. R. (2020). Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Motivasi Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi, 22(1), 53-68.

 

Kusumawardani, D., & Riduwan, A. (2017). Pengaruh Independensi, Audit Fee, dan Objektivitas terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 6(1).

 

Laksita, A. D., & Sukirno, S. (2019). Pengaruh independensi, akuntabilitas, dan objektivitas terhadap kualitas audit. Nominal: Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 8(1), 31�46.

 

Linting, I. (2013). Pengaruh kompetensi, objektivitas, independensi, dan kinerja auditor internal terhadap kualitas audit pada BRI inspektorat Makassar. Universitas Hasanuddin.

 

Maulana, D. (2020). Pengaruh kompetensi, etika dan integritas auditor terhadap kualitas audit. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(1), 39-53.

 

Murti, G. T., & Firmansyah, I. (2017). Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Aset (Akuntansi Riset), 9(2), 105�118.

 

Muslim, M. (2020). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Integritas, Kompetensi Dan Etika Auditor Kualitas Audit. Wacana Equilibrium (Jurnal Pemikiran Penelitian Ekonomi), 8(2), 100�112.

 

Nurbaiti, A., & Elisabet, C. (2023). The Integrity Of Financial Statements: Firm Size, Independent Commissioners, And Auditor Industry Specializations. Jurnal Akuntansi, 27(1), 1-18.

 

Nurjanah, I. B. (2016). Pengaruh kompetensi, independensi, etika, pengalaman auditor, skeptisme profesional auditor, objektivitas, dan integritas terhadap kualitas audit (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang). Dinamika Akuntansi Keuangan dan Perbankan, 5(2).

 

Nugrahadi, E. W., & Sukiswo, W. H. D. (2019). Pengaruh Independensi, Kompetensi, Objektifitas, Dan Integritas Terhadap Kualitas Audit Atas Sistem Informasi Berbasis Komputer Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Surabaya. Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan), 4(2), 42�50.

 

Sari, N. N., & Laksito, H. (2011). Pengaruh pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas, kompetensi dan etika terhadap kualitas audit. Universitas Diponegoro.

 

Sari, R., & Arsyad, M. (2020). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Integritas, Kompetensi Dan Etika Auditor Kualitas Audit. Wacana Equiliberium (Jurnal Pemikiran Penelitian Ekonomi), 8(2), 100�112.

 

Sihombing, Y. A., & Triyanto, D. N. (2019). Pengaruh independensi, objektivitas, pengetahuan, pengalaman kerja, integritas terhadap kualitas audit (studi pada inspektorat provinsi Jawa Barat Tahun 2018). Jurnal Akuntansi, 9(2), 141�160.

 

Sukrisno, A. (2018). Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

 

Suharti, S., Anugerah, R., & Rasuli, M. (2018). Pengaruh Pengalaman Kerja, Profesionalisme, Integritas Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit: Etika Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Pada Perwakilan Bpkp Provinsi Riau). Kurs: Jurnal Akuntansi, Kewirausahaan Dan Bisnis, 2(1), 14�22.

 

Syahmina, F., & Suryono, B. (2016). Pengaruh Pengalaman, Etik Profesi, Objektifitas dan Time Deadline Pressure Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 5(4).

 

Tawakkal, U. (2019). Pengaruh independensi, integritas, target waktu dan skeptisisme profesional auditor terhadap kualitas audit. PARADOKS: Jurnal Ilmu Ekonomi, 2(2), 71-81.

 

Triyanto, D. (2022). Sharia Compliance, Islamic Corporate Governance, and Fraud: A study of Sharia Banks in Indonesia. Journal of Intelligence Studies in Business, 12(1), 34-43.

 

Triyanto, D. (2023). The Effect of Gender Diversity of The Board of Commissioners, Educational Background of The Board of Commissioners, Chief Risk Officer, and Company Size on Enterprise Risk Management Disclosure. The Seybold Report Journal, 18(5), 2177-2196.

 

Utami, E. S. (2015). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme, Dan Integritas Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi, 3(1), 1-8.

 

Wandoyo, D. U., Aini, H. N., & Kusworo, J. S. P. (2022). Pengaruh Liabilitas Dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas. Jurnal Publikasi Ekonomi Dan Akuntansi (JUPEA), 2(1), 23�29.

 

Wardana, M. A., & Ariyanto, D. (2016). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Objektivitas, Integritas Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 14(2), 948�976.

 

Wardhani, V. K., Triyuwono, I., & Achsin, M. (2014). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Integritas, Obyektivitas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit. Journal of Innovation in Business and Economics, 5(1), 63�74.

 

Wardoyo, D. U., Aini, H. N., & Kusworo, J. S. P. (2022). Pengaruh Liabilitas Dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas. Jurnal Publikasi Ekonomi Dan Akuntansi (JUPEA), 2(1), 23�29.

 

Yohana, A., & Triyanto, D. N. (2019). Pengaruh independensi, objektivitas, pengetahuan, pengalaman kerja, integritas terhadap kualitas audit (studi pada inspektorat provinsi Jawa Barat Tahun 2018). Jurnal Akuntansi, 9(2), 141�160.

Copyright holder:

Rhea Samantha Ayu, Dwi Urip Wardoyo (2023)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: