Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia�
p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 11, November 2022
PEMBERDAYAAN EKONOMI, KEMAMPUAN WIRAUSAHA DAN
ANTISIPASI RESIKO KETIDAKPASTIAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM KAMPUNG SUPER PASCA
PANDEMI COVID-19
Rosida P. Adam, Suardi Mahmud Lahay, Erwan Satrawan
Faris, Sri Sarjuni
Faculty of Management
Economics, Tadulako University, Palu, Central Sulawesi, Indonesia
Faculty of Faculty of
Fisheries and Animal Husbandry, Tadulako University, Palu, Central Sulawesi,
Indonesia
E-mail:
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini
adalah untuk menghasilkan model strategi pemberdayaan ekonomi, kemampuan
wirausaha peternak ayam kampung super dan antisipasi resiko ketidakpastian
pendapatan masa pandemi Covid-19. Metode penelitian ini menggunkan metode penelitian
terepan (tindakan), dengan metode uji coba (eksperimen) pada skala usaha dengan
populasi sebanyak 300 ekor bibit ayam kampung super. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan pemberdayaan ekonomi masyarakat masuk kategori tinggi
dengan nilai rata-rata 3,61, kemampuan wirausaha kategori mampu dengan nilai
rata-rata 3,81, dan kemampuan manajemen pemeliharaan masuk kategori sangat
tinggi dengan nilai rata-rata 4,63. Selanjutnya, pendapatan usaha peternakan
ayam kampung super system intensif Pasca Pandemi Covid sebesar Rp.5.932.550.-
atau nilai Rasio perbandingan nilai Revenu per Cost (R/C) > 1,54, dan
disimpulkan usaha peternakan ayam kampung super dengan system intensif pasca
Covis-19 layak untuk diusahakan.
Keywords : Pemberdayaan Ekonomi, Kemampuan Kewirausahaan,
Pendapatan.
Abstract
The purpose of this study is to produce a model of economic
empowerment strategies, entrepreneurial capabilities of super native chicken
farmers and anticipating the risk of income uncertainty during the Covid-19
pandemic. This research method uses the terepan research method (action), with
a trial method (experiment) on a business scale with a population of 300 super
native chicken breeds. The results showed that the application of community
economic empowerment was in the high category with an average value of 3.61,
entrepreneurial ability in the capable category with an average value of 3.81,
and maintenance management ability in the very high category with an average
value of 4.63. Furthermore, the income of the
super system intensive native chicken farming business after the Covid Pandemic
amounted to Rp.5,932,550.- or the comparative value of Revenu value per Cost
(R/C) > 1.54, and it was concluded that the super native chicken farming
business with an intensive system after Covis-19 was feasible.
Keywords:
Economic
Empowerment, Entrepreneurial Ability, Income.
Pendahuluan
Pandemi covid-19 dua tahun berselang di dunia, termasuk di Indonesia dan dampak yang ditimbulkan sangat luar biasa mencakup seluruh sendi kehidupan ekonomi, social, dan kesehatan dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurut Sayuti et al., (2020) dan Nasution et al., (2021) pada masa Pandemi Covid-19 telah menekan pendapatan masyarakat miskin, rentan miskin dan pekerja di sektor informal yang mengalami penurunan pendapatan antara 30 % sampai 70 %,. Oleh karena itu dalam menghadapi resiko ketidakpastian pendapatan, maka diperlukan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam upaya memberikan jaminan pendapatan dalam masa sulit. Salah satu usaha UMKM yang dapat di lakukan dengan memberikan teknologi pada sektor UMKM peternakan.
Menurut BPS Kabupaten Tojo Una-Una (2022) populasi Ayam Kampung sebanyak 360.080 ekor dan produksi daging 12.071. Kebutuhan pasar ayam kampung cukup tinggi, jika dilihat dari jumlah penduduk Kabupaten Tojo Una-Una sebanyak 153.991 jiwa. Selain itu, Kabupaten Tojo Una-Una, merupakan salah satu sentra terbesar penghasil jagung, yang dapat dijadikan sumber pakan lokal yang benilai gizi tinggi yang lebih efisien.
Salah satu solusi Pasca Covid-19 agar masyarakat tetap berpendapatan, maka diperlukan program pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kapasitas kewirausahaan. Menurut Lisnahan et al., (2021) menjelaskan bahwa dengan pemberdayaan yang melibatkan kelompok ibu-ibu rumah tangga, maka hasil yang dicapai dapat meningkatkan ketrampilan kelompok peternak dan manajemen pemeliharaan yang baik dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan kelompok peternak.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini sesuai
dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini digolongkan pada penelitian
deskriptif dan jenis penelitian eksperimen (percobaan). Kelompok sasaran adalah
para kelopompok usaha peternakan dan uji coba pemeliharaan sistem intensif
dengan populasi 300 ekor bibit ayam kampung super. Metode Analisis digunakan adalah menganalIsis setiap fase
pertumbuhan dari mingu pertama sampai minggu kedelapan kaitannya dengan biaya
produksi.
Hasil dan Pembahasan
Profil Kelompok Mitra
����������� Profil
kelompok peternak menunjukkan bahwa sebaran usia berdasarkan distribusi frekuensi
dari 30 responden, tertinggi 40,60 % pada usia antara 20 � 30 tahun, berikutnya
pada sebaran usia > 30 - 40 tahun yakni sebanyak 37,5 %, dan yang terendah
pada sebaran usia 40 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa usaha peternakan
sangat diminati oleh usi-usia muda yang masih produktif. Namun, system
pemeliharaan yang dilakukan masih tradsional (dilepas dan pakan yang belum
terkontrol serta berkualitas). Disamping itu usaha peternakan ayam kampung
merupakan usaha sampingan, dan tenaga kerja yang digunakan terbatas tenaga
kerja rumah tangga.
Selanjutnya, profil
berdasarkan sebaran distribusi frekiensi untuk pendidikan responden dominan tamat
SLTA Sederajat sebanyak 46,9 %. Dan terendah tamatan pergruan tinggi hanya 6,3
%. Hal ini mengisyaratkan bahwa pendidikan dianggap cukup untuk menerima adopsi
teknologi Selain itu, jika dilihat dari pengalamannya berusaha ternak ayam
kampung, rata-rata tertinggi > 1-3 tahun sebanyak 43,8 % dan kurang dari 1
tahun yakni 12,5 %. Hal ini mengisyaratkan bahwa pengalaman responden sudah
sangat baik, namun perlu ditingkatkan dengan system pemeliharaan intensif.
Implementasi Pemberdayaan Ekonomi, Kemampuan wirausaha
dan Manajemen Pemeliharaan
Berdasarkan hasil frekuensi jawaban kelompok mitra peternak atas
Implementasi Pemberdayaan Ekonomi, Kemampuan wirausaha dan Manajemen
Pemeliharaan, dapat disajikan pada tabel berikut.
Tabel 1
Tanggapan
Responden Terhadap Implementasi Pemberdayaan Ekonomi, Kemampuan Wirausaha dan
Manajemen Pemeliharaan
Tabel 1 di atas, menunjukkan bahwa tanggapan anggota kelompok mitra untuk
variabel pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pemberdayaan masuk kategori tinggi
dengan nilai mean masing masing sebesar 3,61. Hal ini mengindikasikan bahwa
pemerdayaan ekonomi masyarakat dianggap penting. Demikian halnya kemampuan
wirausaha masuk dalam kategori 3,85. Hal ini mengindikasikan bahwa pemberdayaan
masyarakat sangat penting terutama kemampuan dalam mengorganisir anggota
kelompok peternak. Selain itu, kemampuan wirausaha sangat penting terutama pada
indikator dalam usaha peternakan, terutama pada indikator bahwa seorang
wirausaha harus memiliki jiwa berani terhadap resiko dengan pertimbangan yang
rasional.,Selanjutnya, variabel yang memiliki nilai mean tertinggi yaitu
manajemen pemeliharaan terutuma pada indikator fase-fase pertumbuhan dengan
lebih memperhatikan asupan makanan dan gizi sehingga terhindar dari resiko
kematian ternak. Untuk lebih jelasnya, dapat disajikan pada tabel berikut ini.
Analisis Pendapatan Usaha
����������� Berdasarkan
analisis biaya produksi dan penjulan, maka dapat diketahui pendapatan usaha
ayam kampung super system intensif, Tabel 2, menunjukkan bahwa produksi ayam
kampung super system pemeliharaan yang intensif, dari populasi awal
pemeliharaan DOC 300 ekor dan tingkat resiko kematian sebesar 6 %, maka
produksi ayam kampung super siap panen sebanyak 282 ekor pada siklus pemeliharaan
60 hari dengan rata-rata bobot ayam 1,1 kg. Harga jual jual Rp.60.000 per ekor,
sehingga penerimaan usaha sebanyak Rp.16.920.000.- dengan total biaya sebanyak
Rp. 10.987.450, maka pendapatan usaha sebanyak Rp.5.932.550 per siklus. Jika
dilihat dari rasio nilai Revenue /Cost R/C) > 1.54, maka usaha peternakan
ayam kampung super system intensif dinyatakan layak untuk diusahakan kelompok
peternak, agar pada pasca Covid-19 kelompok peternak dapat memulihkan pendaatan
keluarga.
Tabel
2
�Analisa Biaya Produksi, Pendapatan dan
Keuntungan (Dalam satu siklus 60 hari)
Pembahasan
����������� Berdasarkan
hasil analisis data, menunjukkan bahwa usaha ayam kampung system intensif layak
untuk diusahakan, karena memberikan pendapatan dan keuntungan yang cukup tinggi
dilihat dari rasio R/C 1,54. Hal ini menunjukkan bahwa dengan system
pemeliharaan yang baik dan intensif dengan memanfaatkan pakan lokal dengan
komposisi ransum pakan lokal 70 % dan pakan komersial 30 % akan lebih efisien. Hal
ini sejalan dengan temuan penelitian Fatma, (2022) dan Amran &
Husain (2022) menunjukkan nilai R/C Ratio sebesar 1,26.
����������� Selanjutnya,
keberhasilan usaha peternakan tersebut ditunjang oleh partsispasi kelompok
peternak dalam pemberdayaan ekonomi dan kemampuan wirausaha, sebagaimana
hasil,penelitian Selanjutnya, kegiatan pemberdayaan melalui pendidikan keterampilan
berhasil membawa diri individu menjadi terampil secara pengetahuan, perilaku,
dan mengorganisasikan diri dan lingkungan social. Atmaja et al.,
(2022). Selain itu, Syaifudin &
Ma�ruf, (2022) menjelaskan pemberdayaan masyarakat menjadi
pilihan bagi Pemerintah Desa untuk menghadapi permasalahan yang ada di Desa, baik
itu masalah ekonomi, sosial, atau budaya. Disisi lain, Andayani et
al., (2021) Peluang pelaku UMKM untuk bertahan di masa
pandemi adalah dengan memaksimalkan penjualan di pasar Online.
Hasil
penelitian menggambarkan bahwa beberapa kendala yang dialami pelaku UMKM
terletak pada proses pemasaran produk, sehingga strategi pemberdayaan yang
paling dibutuhkan para pelaku UMKM adalah pemberdayaan pemasaran produk secara
online melalui platform market digital dan dapat melalui strategi pemberdayaan
inovasi produk UMKM. Padil et al.,
(2021) menjelaskan bahwa pendampingan pelatihan dari
berbagai pihak untuk membuka peluang pemasaran bisnis pasar online dengan upaya
masyarakat desa dan BUMDes. Dampak dari bantuan pelatihan ini menghasilkan
pelatihan lanjutan untuk mempersiapkan berbagai program pengembangan usaha,
salah satunya adalah mempersiapkan pelatihan usaha bagi masyarakat. Selain itu,
Lenshie et al.,
(2021) menjelaskan dalam pemeberdayaan ekonomi
masyarakat pada masa Pandemic-19, diperlukan modal keuangan, material dan fasilitas
perlindungan sosial yang terjangkau untuk pekerja perempuan informal untuk
pembangunan ekonomi berkelanjutan.
����������� Upaya
peningkatan kemampuan untuk menghasilkan nilai tambah paling tidak harus ada
perbaikan akses terhadap empat hal, yaitu akses terhadap sumber daya, akses
terhadap teknologi, akses terhadap pasar dan akses terhadap permintaan. Cook
(1997) dan Bartle (2003) menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan
proses untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri
secara proporsional dan menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan
strategisnya untuk mencapai suatu keberlanjutan dalam jangka panjang.
����������� Penelitian
terkait dengan pemberdayaan ekonomi telah dilakukan oleh Dapice et al.,
(2022) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol ditinjau dari variabel sosial demografi.Secara khusus temuan menunjukkan
bahwa 72% penerima manfaat (kelompok perlakuan) telah keluar dari garis
kemiskinan dibandingkan dengan non-penerima manfaat (kelompok kontrol). Selain
itu, Rasyid &
Nasution, (2022), Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh komunikasi CSR perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat. Unsur
komunikasi CSR yang paling berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat adalah
unsur pesan. Unsur-unsur komunikasi terdiri dari pesan, saluran, dan gangguan
komunikasi yang berpengaruh positif terhadap pemberdayaan masyarakat, sedangkan
komunikator dan lingkungan komunikasi berpengaruh negatif. Hal ini sejalan dengan
riset Luthfiana,
(2022) kemajuan paradigma pembangunan nasional yang
menuju desentralisasi menimbulkan kesadaran akan pentingnya peran masyarakat
sebagai aktor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya
saing daerah.
Ekonomi
kreatif menjadi solusi alternatif sebagai talenta baru untuk mengembangkan
perekonomian dengan menggali dan mengoptimalkan potensi lokal daerah, baik
sumber daya alam maupun sumber daya manusia sebagai upaya percepatan pemulihan
ekonomi desa pascapandemi COVID-19. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
gagasan dan pengelolaan potensi lokal sebagai modal pengembangan ekonomi
kreatif telah diupayakan oleh masyarakat namun kurangnya arahan dan
pendampingan oleh pemangku kepentingan lainnya dalam rangka kapasitas sumber
daya manusia dan fleksibilitas dalam mengembangkan potensi lokal belum
tercapai. dilaksanakan secara optimal sehingga berdampak pada lambatnya
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi pedesaan.
����������� Berdasarkan
penjelasan variabel strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat di atas, telah
dilakukan penelitian Kusuma et al.,
(2022) dan Supeni et al.,
(2022) peran digital marketing sebagai sebuah
strategi pemasaran bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui
konsep pemberdayaan ekonomi rakyat. Strategi ini sebagai langkah adaptasi untuk
dapat bertahan dan bertransformasi menjadi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) unggulan di era revolusi industry 4.0 dan di masa pandemi Covid-19.
Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa pemasaran produk secara digital
memberikan kemudahan pelanggan memperoleh informasi suatu produk dan dapat
bertransaksi berbasis internet. Penjual dapat memantau perkembangan pasar,
memperoleh informasi mengenai kebutuhan dan keinginan calon pelanggan. Selain
hal tersebut, pemasaran digital lebih efektif dan efisien tanpa perlu sering
mobilisasi. Demikian halnya hasil kajian Abadi, (2022) dampak Covid-19 menyebabkan hilangnya
pendapatan secara luas, kemampuan dan daya beli masyarakat menurun dan lebih
sedikit konsumen yang mampu membeli produk bernilai tinggi, termasuk produk
ayam kampung.
����������� Program
pemberdayaan akan berhasil jika anggota kelompok memiliki jiwa wirausaha. Wirausahawan
adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumberdaya yang dibutuhkan
guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna
memastikan sukses. Wirausahawan adalah ahlinya mengambil risiko dan bagaimana
menghasilkan kombinasi baru dengan cara memperkenalkan produk-produk atau
proses-proses atau mengantisipasi pasar atau mengkreasikan tipe organisasi baru
(Suryana, 2006; Alma; 2010).
����������� Penelitian
yang terkait dengan wirausaha usaha sukses telah diteliti (Islam et al.,
(2011) Ciri-ciri wirausahawan ditemukan menjadi
faktor penting bagi keberhasilan bisnis UKM di Bangladesh. Namun, karakteristik
perusahaan ditemukan tidak menjadi faktor yang signifikan pada keberhasilan
bisnis UKM di Bangladesh. Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya salah satu
faktor demografis yaitu lamanya organisasi beroperasi memiliki pengaruh yang
signifikan menuju kesuksesan bisnis UKM. UKM yang beroperasi lebih lama lebih berhasil
dalam dibandingkan dengan mereka yang telah beroperasi untuk periode yang lebih
pendek.
Selain
itu, Ismail, 2022), Yeon et al.,
(2022) dan Nwankwo &
Kanyangale, n.d.2022) menunjukkan bahwa motivasi awal kewirausahaan
seperti keinginan untuk berprestasi, penghargaan finansial, pengakuan sosial
dan keinginan untuk mandiri secara positif dan signifikan berhubungan dengan
pertumbuhan UKM. Juga, motivasi awal kewirausahaan secara positif dan
signifikan mempengaruhi ciri-ciri kepribadian di antara pengusaha. Ditemukan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara ciri-ciri kepribadian dan pertumbuhan
UKM. Selain itu, temuan menunjukkan bahwa ciri-ciri kepribadian memediasi
hubungan antara motivasi memulai kewirausahaan dan pertumbuhan UKM. Penjelasan
lebih lanjut, temuan Yeon et al., (2022) bahwa perusahaan memilih pendekatan
sesuai dengan risiko pasar yang mereka rasakan. Studi kasus menggambarkan bahwa
perusahaan menampilkan sikap yang beragam tergantung pada arah strategis mereka,
visi kepemimpinan dan budaya organisasi. Wirausaha mencapai hasil yang berbeda
dengan menerapkan gaya tertentu dari praktik manajemen risiko (misalnya
penghindaran risiko, pengambilan risiko, dan pengembangan risiko).
����������� Selanjutnya,
Inusah et al.,
(2022) Hubungan antara kepribadian kewirausahaan dan
kinerja UKM. Penelitian ini mengamati total 212 pemilik usaha kecil dan
pekerja. Sebanyak 119 orang dipilih dari masyarakat sebagai bagian dari
penelitian. Hasil temuan, ada hubungan positif yang substansial antara ciri
kepribadian wirausaha (kesadaran dan ekstraversi) dan Kinerja UKM (pertumbuhan
bisnis dan profitabilitas). Penelitian menunjukkan bahwa kewirausahaan dan UKM
memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian jangka panjang
pertumbuhan. Kepribadian wirausaha, seperti kemampuan kreatif, kapasitas untuk
berkolaborasi dengan orang-orang, dan cara yang baik untuk menjelaskan produk
kepada klien, semuanya adalah ciri-ciri yang dapat diperoleh melalui pelatihan.
Disarankan antara lain untuk UKM pemilik untuk melakukan dengan sukses, mereka
harus memiliki ciri-ciri kepribadian seperti hati nurani dan extraversion, yang
mampu meningkatkan pertumbuhan bisnis dengan bersaing secara efektif baik di
pasar internal maupun eksternal. Lain halnya temuan Maulina et al.,
(2021) mencoba mengkaji peran orientasi
kewirausahaan perempuan untuk mengakses dukungan keuangan eksternal: bukti
empiris dari usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia menggunakan PLS-SEM,
menyatakan mayoritas perempuan pengusaha bergumul dengan masalah dalam
memperoleh sumber keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi
kewirausahaan akan menciptakan kemampuan finansial perempuan pengusaha dalam
mendapatkan akses dukungan keuangan, serta kemampuan mengelola keuangan
pengusaha perempuan akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi, dan ini menjadi
lebih penting selama krisis ekonomi ketika tekanan tambahan ditempatkan pada
keuangan rumah tangga.
����������� Berdasarkan
uraian temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mengurangi resiko
ketidakpastian UMKM sektor peternakan dalam masa pandemi-19, hendaknya memiliki
tingkat adaptasi yang tinggi dengan merespon teknologi digital sebagai sarana
pemasaran dalam mempromosikan produk atau jasanya. Disamping itu, kemampuan
kreatif, kapasitas untuk berkolaborasi pemasaran melalui media social yang
dianggap efektif, untuk menjelaskan produk kepada klien.
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah
dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Penerapan
pemberdayaan ekonomi masyarakat pada usaha peternakan ayam kampung super degan
system pemeliharaan intentif tergolong tinggi. (2) Kemampuan wirausaha kelompok
usaha peternakan termasuk kategori mampu dalam menjalankan usahanya, demikian
halnya manajemen pemeliharaan termasuk sangat tinggi dengan nilai rata-rata
3,81, dan (3) Kemampuan manajemen pemeliharaan masuk kategori sangat tinggi dibandingkan
dua variabel sebekumnya yakni pemberdayaan ekonomi dan kemampuan wirausaha. (4)
Pendapatan usaha peternakan ayam kampung super system intensif Pasca Pandemi
Covid sangat menguntungkan dengan nilai R/C di atas satu, dan dapat menjadi
solusi bagi kelompok peternak dalam meningkatkan ekonomi keluarga
BIBLIOGRAFI
Abadi,
M. (2022). Pemberdayaan Peternak Ayam Kampung Sebagai Sumber Pendapatan di
Era New Normal Covid-19 di Kelurahan Lalodati Kecamatan Puuwatu Kota Kendari.
4(3), 195�202. https://doi.org/10.33387/.V4I3.2393
Amran, F. D., & Husain, T. K. (2022). Peningkatan
Kapasitas Bisnis pada Kelompok Peternak Ayam KUB Bumdes Cisadane. Mitra
Mahajana: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 65�73.
https://doi.org/10.37478/MAHAJANA.V3I1.1554
Andayani, I., Roesminingsih, M. V., & Yulianingsih, W.
(2021). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pelaku UMKM Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Pendidikan Nonformal, 16(1), 12�20.
https://doi.org/10.17977/UM041V16I1P12-20
Atmaja, R., Arif, R., Atikah, R., Menengah Kejuruan Pekerja
Sosial SMK, S., & Utara, S. (2022). Life Skill Sebagai Langkah Pemberdayaan
Masyarakat Menuju Kemandirian Ekonomi. Journal of Millennial Community, 3(2),
94�106. https://doi.org/10.24114/JMIC.V3I2.32344
Bidullah, T. (2022). Analisis Pengaruh Pajak terhadap
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Tojo Una-Una. Eksis: Jurnal
Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 13(2), 134�138.
Dapice, D. O., Roman, M., Roman, M., Memon, P. A., Ramzan
Kalhoro, M., Tariq, K., Sindhu, P., & Shaikh, S. (2022). Socio-Economic
Impact of the Interest-Free Community Investment Fund: A Case Study of Rural
Sindh, Pakistan. Economies 2022, Vol. 10, Page 18, 10(1), 18.
https://doi.org/10.3390/ECONOMIES10010018
FATMA, F. (2022). Analisis Pemasaran dan Pendapatan
Budidaya Ayamkub di Kabupaten Lombok Barat.
Inusah, J., Yakubu, G., & Chima Onuoha, B. (2022). Entrepreneurial
Personality and Performance lof Small and Medium Enterprises in Rivers State. African
Journal of Business and Economic Development |, 2(1), 2782�7658.
Islam, M. A., Khan, M. A., Zafar, A., Obaidullah, M., Alam,
S. N., Candidate, P., & Syed Alam, M. (2011). Effect of Entrepreneur and
Firm Characteristics on the Business Success of Small and Medium Enterprises
(SMEs) in Bangladesh HUMAN RESOURCES MANAGEMENT View project Corporate Social
Responsibility View project Effect of Entrepreneur and Firm Characteristics on
the Business Success of Small and Medium Enterprises (SMEs) in Bangladesh. Article
in International Journal of Business and Management, 6(3).
https://doi.org/10.5539/ijbm.v6n3p289
Ismail, I. J. (2022). Entrepreneurial Start-up Motivations
and Growth of Small and Medium Enterprises in Tanzania: The Role of
Entrepreneur�s Personality Traits: https://Doi.Org/10.1177/23197145211068599.
Kusuma, V. A. M., Sahabuddin, Z. A., & Hutasoit, P. S. J.
K. (2022). Strategi Digital Marketing Pada Usaha Mikro dan Menengah (UMKM) di
Masa Pandemi Covid-19 Melalui Pendekatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Jurnal
cafetaria, 3(1), 24�35. https://doi.org/10.51742/AKUNTANSI.V3I1.492
Lenshie, N. E., Joshua, M. M., & Ezeibe, C. (2021).
COVID-19 pandemic and informal women workers in peri-urban communities in
Nigeria. https://Doi.Org/10.1080/13549839.2021.1923001, 26(6),
754�769.
Lisnahan, C. V., Dethan, A. A., & Bani, P. W. (2021). Budidaya
Ayam Kampung Pada Kelompok Ibu Rumah Tangga Sion Kefamenanu NTT. Bakti
Cendana, 4(1), 1�12. https://doi.org/10.32938/BC.4.1.2021.1-12
Luthfiana, A. (2022). Community Empowerment Strategy of
Creative Economy Based on Local Potential Development. Prosiding Seminar,
84�93. https://doi.org/10.32503/PROSIDINGSEMINAR.V0I0.50
Maulina, E., Kostini, N., Purnomo, M., & Febrian, A. F.
(2021). The role of women�s entrepreneurial orientation to access external
financial supports: Empirical evidence from the small and medium enterprises
(SMEs) in Indonesia using PLS-SEM. International Journal of Trade and Global
Markets, 14(2), 143�153. https://doi.org/10.1504/IJTGM.2021.114064
Nasution, L., Nurul, R., Peluang, S., Bank, U., Dalam, S.,
Pendapatan, P., Di, M., Covid, M., & Ichsan, R. N. (2021). Sosialisasi
Peluang Usaha Bank Sampah Dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Masa Covid
19. PKM Maju UDA, 1(3), 107�112. https://doi.org/10.46930/PKMMAJUUDA.V1I3.882
Nwankwo, C., & Kanyangale, M. (n.d.). Entrepreneurial-marketing-and-a-new-integrative-model-an-evaluation-of-the-survival-of
How is micro insurance distributed in Swaziland? Evidence from Senior Managers
View project Drug Distribution View project.
Padil, M., Miftahusyai, M., & Puji Mulyoto, G. (2021).
Pendampingan Pemasaran Digital Hasil Usaha Badan Usaha Milik Desa �Selo Angon
Makmur�� dalam Pemberdayaan Masyarakat
Terdampak Pandemi Covid-19. Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
5(1), 250�267. https://doi.org/10.29062/ENGAGEMENT.V5I1.511
Rasyid, A., & Nasution, B. (2022). Effects of corporate
social responsibility communications on community empowerment in Pekanbaru. Linguistics
and Culture Review, 6(S3), 12�23.
https://doi.org/10.21744/LINGCURE.V6NS3.1900
Sayuti, R. H., Siti, D., & Hidayati, A. (2020). Dampak
Pandemi Covid-19 Terhadap Ekonomi�
Masyarakat� di Nusa Tenggara
Barat. RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual, 2(2),
133�150. https://doi.org/10.29303/RESIPROKAL.V2I2.46
Supeni, R. E., Yuliantin, A., & Wijayantini, D. B.
(2022). Pemberdayaan Ekonomi Sebagai Upaya Kesejahteraan Masyarakat� di Era Pandemi Covid 2019. National
Multidisciplinary Sciences , 1(1), 11�19. https://doi.org/10.32528/NMS.V1I1.4
Syaifudin, M. Y., & Ma�ruf, M. F. (2022). Peran
Pemerintah Desa Dalam Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Desa
Wisata� (studi di Desa Jurug Kabupaten
Ponorogo). Publika, 365�380. https://doi.org/10.26740/PUBLIKA.V10N2.P365-380
Yeon, G., Hong, P. C., Elangovan, N., & Divakar, G. M.
(2022). Implementing strategic responses in the COVID-19 market crisis: a study
of small and medium enterprises (SMEs) in India. Journal of Indian Business
Research. https://doi.org/10.1108/JIBR-04-2021-0137/FULL/XML
Copyright
holder: Rosida
P. Adam, Suardi Mahmud Lahay, Erwan Satrawan Faris, Sri Sarjuni (2022) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |